Oleh:
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Tugas Praktikum 3
Persilangan Tanaman Padi” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang morfologi bunga bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………
A. Latar Belakang………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………………………
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………………
2.1. Proses penyerbukan sendiri pada tanaman padi
2.2. Fase pertumbuhan tanaman padi………………………………………………….
2.3. Reproduksi tanaman padi…………………………………………………………
BAB III.PENUTUP……………………………………………………………………
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………
3.2. Saran…………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Padi adalah salah satu tanaman pangan yang memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia. Padi merupakan sumber karbohidrat yang tinggi selain jagung dan gandum.
Indonesia merupakan salah satu pengkonsumsi beras yang merupakan produk dari tanaman padi
ini. Padi merupakan tanaman yang identik dengan hidup secara tergenang oleh air.
Tanaman padi merupakan tanaman semusim yang berakar serabut, berbatang pendek,
struktur yang serupa dengan batang terdiri dari pelepah daun yang saling menopang. Daun pada
tanaman padi merupakan daun yang sempurna dengan pelepah yang tegak, daun ini berbentuk
lanset dan berwarna hhijau muda hingga hijau tua, urat daunnya sejajar dan tertutup oleh rambut
daun yang pendek serta jarang. Tanaman padi memiliki buah dengan tipe bulir yang tidak dapat
dibedakan mana buah dan mana yang bijinya. Bentuk dari buahnya yaitu bulat lonjong dengan
ukuran 3 mm sampai 15 mm yang ditutupi oleh palea dan lemma atau yang kita kenal dengan
sekam.
Persilangan padi secara buatan pada umumnya menghasilkan tanaman yang relatif
pendek, berumur genjah, anakan produktif banyak, dan hasil tinggi. Sementara itu persilangan
secara alami menghasilkan tanaman yang relative tinggi, berumur panjang, anakan produktif
sedikit, dan produktivitas rendah. Untuk menghasilkan varietas padi baru melalui persilangan
diperlukan waktu 5-10 tahun.
Terdapat beberapa metode persilangan buatan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan
varietas unggul padi, yaitu silang tunggal atau single cross(SC), silang puncak atau top
cross(TC), silang ganda atau double cross(DC), silang balik atau back cross(BC), dan akhir-akhir
ini dikembangkan pula metode persilangan multi cross(MC). Silang tunggal hanya melibatkan
dua tetua saja. Silang puncak merupakan persilangan antara F1 dari silang tunggal dengan tetua
lain. Silang ganda merupakan persilangan antara F1 dengan F1 hasil dari dua persilangan
tunggal. Silang balik adalah persilangan F1 dengan salah satu tetuanya. Silang banyak
merupakan persilangan yang melibatkan lebih dari empat tetua. Tanda persilangan antara tetua
menggunakan garis miring (/). Dua garis miring menunjukan persilangan antara suatu hibrida
dengan suatu varietas, contoh: A/B = SC, A/B//C = TC, A/B//C/D = DC (Harahap, 2012).
Kastrasi atau emaskulasi adalah membuang bagian tanaman yang tidak diperlukan.
Kegiatan ini biasa disebut dengan pengebirian. Kastrasi dilakukan sehari sebelum penyerbukan
agar putik menjadi masak sempurna saat penyerbukan sehingga keberhasilan penyilangan lebih
tinggi. Setiap bunga (spikelet) terdapat enam benang sari. Dua kepala putik yang menyerupai
rambut tidak boleh rusak, oleh karena itu perlu hati-hati dalam melakukan kastrasi.
Proses penyerbukan, semua lampu di ruang persilangan dinyalakan sejak pagi hari agar
suhu ruangan meningkat untuk mempercepat pemasakan tepung sari. Suhu ruangan sekitar 32 o
C dengan kelembapan udara 80%. Bunga jantan diambil dari lapangan sekitar pukul 09.00 pagi
kemudian disimpan dalam bak plastic yang disiapkan di ruang persilangan (Soedyanto et al.
2011).
Persilangan pada tanaman padi merupakan proses penggabungan sifat melalui pertemuan tepung
sari dengan kepala putik dan kemudian embrio berkembang menjadi benih. Secara teknis
persilangan padi secara buatan dimulai dengan pemilihan tetua pada pertanaman petak
hibridisasi, dilanjutkan dengan kastrasi, hibridisasi, isolasi, dan pemeliharaan.Untuk itu dalam
makalah ini akan dibahas tentang menyerbuk sendiri pada tanaman padi.
Padi adalah salah satu tanaman pangan yang memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia. Padi merupakan sumber karbohidrat yang tinggi selain jagung dan gandum.
Indonesia merupakan salah satu pengkonsumsi beras yang merupakan produk dari tanaman padi
ini. Padi merupakan tanaman yang identik dengan hidup secara tergenang oleh air.
Tanaman padi merupakan tanaman semusim yang berakar serabut, berbatang pendek,
struktur yang serupa dengan batang terdiri dari pelepah daun yang saling menopang. Daun pada
tanaman padi merupakan daun yang sempurna dengan pelepah yang tegak, daun ini berbentuk
lanset dan berwarna hhijau muda hingga hijau tua, urat daunnya sejajar dan tertutup oleh rambut
daun yang pendek serta jarang.
Tanaman padi memiliki buah dengan tipe bulir yang tidak dapat dibedakan mana buah
dan mana yang bijinya. Bentuk dari buahnya yaitu bulat lonjong dengan ukuran 3 mm sampai 15
mm yang ditutupi oleh palea dan lemma atau yang kita kenal dengan sekam.
Tahap 1 : Pertunasan
Tahap pertunasan mulai begitu benih berkecambah sampai dengan sebelum anakan pertama
muncul. Selama tahap ini, akar seminal dan 5 daun terbentuk. Sementara tunas terus tumbuh, dua
daun lagi terbentuk. Daun terus berkembang pada kecepatan 1 daun setiap 3-4 hari selama tahap
awal pertumbuhan. Kemunculan (adventitious) akar sekunder membentuk sistem perakaran
serabut permanen dengan cepat menggantikan radikula dan akar seminal sementara. Bibit umur
18 hari. Bibit mempunyai 5 daun dan sistem perakaran yang berkembang dengan cepat.
2. 2. 2. Fase Reproductive
Tahap 4 : pembentukan Malai Sampai Bunting
Pada varietas genjah, malai terlihat berupa kerucut berbulu putih panjang 1.0 – 1,5 mm. Pertama
kali muncul pada ruas buku utama (main Culom) kemudian pada anakan dengan pola tidak
teratur. Dapat terlihat dengan membelah batang. Saat malai terus berkembang bulir (spikelets)
terilihat dan dapat dibedakan Malai muda meningkat dalam ukuran dan berkembang ke atas di
dalam pelepah daun bendera menyebabkan pelepah daun menggembung (bulge).
Penggembungan daun bendera in idisebut bunting. Bunting terlihat pertama kali pada ruas batang
utama. Pada tahap bunting, ujung daun layu (menjadi tua dan mati) dan anakan non produktif
terlihat pada bagian dasar tanaman.
Tahap 6: Pembungaan
Tahap pembungaan dimulai ketika serbuk sari menonjol keluar dari bulir dan terjadi proses
pembuahan. Pada pembungaan, kolopak bunga terbuka, antara menyembul keluar dari kelopak
bunga (flower glumes) karena pemanjangan stamen dan serbuk sari tumpah (shed). Kelopak
bunga kemudian menutup. Proses : Acrets open Stament elongatePollen is shed Acrets close.
Serbuk sari (tepung sari-pollen) jatuh ke putik, sehingga terjadi pembuahan. Struktur pistil
berbulu dimana tube tepung sari dari serbuk sari yang muncul (bulat, struktur gelap dama
ilustrasi ini) akan mengembang ke ovary. Proses pembungan berlanjut sampai hampir semua
spikelet pada malai mekar. Dari kiri ke kanan, gambar ini menunjukkan anthesis atau
pembungaan pada ujung dari malai, hari pertama setelah heading; anthesis pada tengahtengah
malai, dua hari setelah heading; anthesis pada malai ketiga dari bawah, 3 hari setelah heading
Pembungaan terjadi sehari setelah heading. Pada umumnya, florets (kelopak bunga) membuka
pada pagi hari. Semua spikelet pada malai membuka dalam 7 hari. Pada pembungaan, 3-5 daun
masih aktif. Anakan pada tanaman padi telah dipisahkan pada saat dimulainya pembungaan dan
dikelompokkan ke dalam anakan produktif dan non produktif.
2. 2. 3. Fase Pemasakan
Tahap 7 : Gabah Matang Susu
Pada tahab ini gabah mulai terisi dengan bahan serupa susu/larutan putih susu, dapat dikeluarkan
dengan menekan/menjepit gabah di antara dua jari. Malai hijau dan mulai merunduk. Palayuan
(senescense) pada dasar anakan berlanjut. Daun bendera dan dua daun di bawah tetap hijau.
Tahap 8 : Gabah Matang Adonan (dough rain)
Gabah setengah matang. Pada tahap ini, isi gabah yang menyerupai susu berubah menjadi
gumpalan lunak dan akhirnya mengeras. Gabah pada malai mulai menguning. Pelayuan
(senescense) dari anakan dan daun di bagian dasar tanaman nampak semakin jelas. Pertanaman
terlihat menguning. Seiring menguningnya malai, ujung dua daun terakhir pada setiap anakan
mengering.
3.1. Kesimpulan
Tanaman Padi termasuk bunga yang organ kelamin jantan dan organ kelamin betinanya
terletak pada satu bunga yang sama. Jika dilihat dari bentuk bunga, organ kelamin jantan dan
organ kelamin betina yang letaknya berdekatan maka bunga tersebut melakukan penyerbukan
secara autogami (penyerbukan sendiri). Alasan dilakukan emaskulasi pada pagi hari sebelum
matahari terbit dan sebelum bunga mekar adalah untuk mencegah penyerbukan secara alami pada
saat bunga sudah mekar dan pada teknik hibridisasi dilakukan pada pagi atau sore hari karena
putik dapat menagkap serbuk sari dengan sempurna pada saat keadaan putik masih segar.
Penyilangan bunga padi merupakan proses penggabungan dua sifat tanaman induk padi
melalui peleburan tepung sari dengan kepala putik dari dua tanaman padi dan kemudian embrio
berkembang menjadi benih. Secara teknis persilangan padi secara buatan dimulai dengan
pemilihan tetua pada pertanaman petak hibridisasi, dilanjutkan dengan kastrasi, hibridisasi,
isolasi, dan pemeliharaan.
DAFTAR PUSTAKA