Anda di halaman 1dari 8

DISKUSI FILSAFAT

Documented By: Meow | Open Chat Line | 10 Desember 2019


Serial Filsafat Dekonstruksi, Jacques Derrida

FILSAFAT JAQUES DERRIDA


Pemikiran Jacques Derrida
by: Mystic Science

Page 1 of 8
DISKUSI FILSAFAT

Introduction

- Jacques Derrida, filsuf asal Armenia, besar di Prancis. Aktif memberikan


kritik pada sastra dan filsafat pada tahun (1960-1990)
- Pemikiran Derrida kerap dijumpai kalau kita mengkaji sastra, filsafat, seni
modern dan arsitektur. Ditandai dengan istilah dekonstruksi, sebuah proses
aktif mengkaji tentang struktur
- Dia dikenal sebagai pemikir aliran post-strukturalisme, sebuah gaya
pemikiran yang mempertanyakan struktur yang membelenggu dalam bahasa,
filsafat dan politik. Banyak buku yang telah dituliskan derrida, tapi dua
"kanon" atau kitab para pengkaji filsafat dan sastra menganjurkan buku buku
seperti "of Grammatology", "la Dissemination", "writing and difference"
- Pokok pikiran derrida salah satunya adalah mencari differance. Ya,
differance. Ini adalah "pelesetan" dalam istilah linguistik. Berasal dari
mengadukan differer bahasa latin, different inggris, differe bahasa prancis.
- Kesamaan dari tiga kata itu, adalah mereka, ketika disuarakan, diucapkan,
akan terdengar sama. Maka dari itu fonem, bunyi dianggap lebih jujur.
Penyatuan ini didasarkan atas proses penghancuran struktur yang
membelenggu tadi.
- Oposisi biner, jalinan metafisik yang ada di daam teks (baik-buruk, gelap, -
terang, siang-malam, kekal-fana, tidak lagi dianggap belenggu yang
mengikat
- Dekonstruksi bermanfaat untuk memperluas perspektif. Agar kita tidak
terfokus pada kemenangan narasi oposisi seperti yang sudah sudah. Tapi, di
satu sisi kita tidak lantas naif. Maka itu, dekonstruksi itu tidak
menghancurkan strukturnya secara keseluruhan. Derrida juga, seperti
nietzsche, tidak mudah dimengerti karyanya.
- Menurut beberapa filsuf atau sastrawan yang mengkaji tulisannya, tulisan
Derrida bersifat pseudo-philosophy, atau pra-filsafat. Nilai filosofis khas
Derrida malah mempertanyakan, meruntuhkan makna. Makna dikejar dan
dikuliti selubung struktur yang melekat di dirinya.
- Makna dekonstruksi. -destruksi dan konstruksi. Ada kesamaan, diantaranya
dihilangkannya "struksi" pada destruksi, yang sebenarnya bisa dilengkapi
dengan "struksi" pada konstruksi. Maka dari itu, yang tersisa adalah "de" dan
"konstruksi": merendahkan proses penataan/perencanaan . Maka dari itu,
ketika kita berpikir dengan kerangka berpikir, atau gaya berpikir derrida
(derridean), kita akan dihadapkan pada cara baca alternatif, pencarian makna
yang hampir tak hingga. Berbeda dengan pemahaman kita soal bahasa yang
maknanya dipersempit, Karena keterbatasan memahami realitas itu

Page 2 of 8
DISKUSI FILSAFAT

dipaksakan dengan cara menggunakan instrumen terbatas (bahasa) untuk


menjabarkan hal yang tidak terbatas (realitas)
- Kita terjebak di kondisi repetitif yang sama, dan ini menjadi "jejak", ciri khas
yang tertinggal dan melekat ketika kita hendak memahami struktur suatu hal.
Pengulangan pola ini akan berlanjut, hingga kita yang menerimanya,
menganggap suatu hal seakan telah ada sebelumnya, hanya saja kita
terlambat mengetahuinya.
- Hal yang empiris, di satu sisi dianggap sebagai hal yang telah ada, namun
ketika dijumpai ia sudah terlanjur pergi. Yang kita pelajari adalah sisa-sisa
pengetahuan dan bukti empirikal yang tidak lagi murni. Istilah ini disebut
anakronisme, terlepas dari waktu
- Ringkasnya, pembacaan Derrida memang membuat penilaian menjadi
gamang, atau pada kondisi dimana putusan final setelah proses pembacaan
tidak akan dianggap benar-benar final (justru finalitas dihindari), bahwa
makna itu tak dapat diputuskan (undecidable), bahkan kalau perlu ditunda
(deferred).
- 3 (tiga) tahap dekonstruksi :
1. memahami struktrur. makna tengah-acuan, kebenaran fix nya
(logosentris)
2. mereduksi makna menjadi suatu definisi yang dimaksud dari tulisan
tersebut.
3. mencoba menangkap makna yang berlawanan dari konsep yang
dimiliki di awal (accepted meaning), ada pertentangan.

Biografi Derrida
- Jacques Derrida merupakan seorang filsuf asal perancis yang lahir pada
tanggal 15 Juli 1930 di aljazair.
- Deridda dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang berkeyakinan yahudi.
Orang tuanya bernama Aime Derrida dan Georgette Sultana Esther Safar.
- pada tahun 1930 lahirlah Jackie Derrida, dulu beliau curiga bahwa beliau
hanya menjadi pengganti / pelengkap kehadiran Paul kakaknya, sehingga ia
menyebut dirinya dengan sebutan Jacques.
- Ia pernah kuliah dan mengajar di Ecole Normale Superieure di Paris. Ia juga
pernah mendapat gelar doctor Honoris Causa di Universitas Cambridge.
- Derrida sangat dipengaruhi oleh filsuf Edmund Husserl dan ahli bahasa
Ferdinand de Saussure. Buku pertama Derrida berasal dari proyeknya
menerjemahkan karya Husserl yang berjudul The Origin of Geometry
- Derrida meninggal pada tanggal 8 Oktober 2004 umur 74 tahun karena
penyakit kanker yang di deritanya. Ia sebagai tokoh filsuf penggagas teori
dekonstruksi.

Page 3 of 8
DISKUSI FILSAFAT

Point-Point
Pada kesempatan kali ini pembahasan daripada filsafat Dekonstruksi Derrida ini akan
dibagi menjadi 2 tema utama, yaitu:
- Contoh Dekonstruksi - Terminologi Differance
Untuk penjelasan lebih detail dari pada sub-tema akan dibahas detail satu per satu
dimulai dadri contoh dekonstruksi

Contoh Dekonstruksi
- Wreck it ralph. Ralph itu tokoh jahat (antagonis) . Suka merusak. Felix itu
tokoh baik (protagonis). Suka memperbaiki. Kita tahu itu. Tapi di dalam teks
film itu, ada pengetahuan soal jadi jahat itu peranan. Takdir. Kamu berperan
jahat maka selamanya kamu jadi orang jahat. Orang baik seperti felix akan
mendapat yang baik. Felix dapat pujian, kue dst. Nah konsep baik jahatnya,
kita tahu. Proses dekonstruktif terjadi ketika ada yang menyadari "framing"
orang jahat itu gak bener. Dibuatlah ralph menelusuri dunia lain. Dunia di
dalam dunia. Ralph malah jadi protagonis di petualangannya sendiri. Sisi
kemanusiaan ralph ditunjukkan. Sisi jahat itu karena respon alamiah dari
ditolak selama bertahun tahun. Hal ini menunjukkan bagian "yang
terpinggirkan", diangkat menjadi yang menonjol. (Mystic Science)

Terminologi Differance
- Menurut Derrida bukan pemaknaan yang disebut lebih jujur melainkan bunyi.
Karena makna itu dibentuk, telah "mapan" dan final sehingga interpretasi
bebas jadi lebih terbatasDalam penekanan soal bahasa inggris, latin dan
prancis tadi, ada "dialek" yang beda, namun arah pengartiannya sama. Maka
dari itu, beberapa coretan seperti gambar di atas (diffarance) kerap dijumpai
di karya tulis Derrida, untuk menunda pemaknaan final. Dan, pemikiran dari
hasil dekonstruksi itu gak akan final. Karena kebenaran itu parsial kan. Lo
akan menemukan kebenaran yang tak terlihat kalau berhasil membuka "yang
terpinggirkan". itu tadi (Mystic Science)
- Differance. Makna selalu ditunda, ditangguhkan, tidak pernah final
Terminologi yang dibuat derrida sendiri. Differance berasal dari dua kata
bahasa inggris dan prancis Kaitannya sama dekonstruksi ya bahwa
kesimpulan absolut ga akan bisa dicapai. Sesuatu itu harus terus di
dekonstruksi. Gapernah final . Tulisan lebih superior dalam kasus kata-kata
yang homophonic, lebih superior karena misalnya kata "massa" dan "masa"

Page 4 of 8
DISKUSI FILSAFAT

diucapinnya sama. Baru keliatan beda kalo ditulis. Kalo kita cuma
bergantung ke pengucapan, kita tidak akan tau. Cuma based on sound apakah
orang sedang ngomong "massa" atau "masa". Tapi melalui tulisan, kita
langsung bisa tau. (Pam)

Kesimpulan
Berbicara mengenai dekonstruksi kita belajar memahami bahwa dekonstruksi tidak
serta merta sama dengan destruksi. Secara sederhana bahwa dekonstruksi ini adalah gabungan dari
destruksi sekaligus konstruksi.
Melalu dekonstruksi Derrida "mungkin" hendak mengemukakan

1. Yaitu pemahaman bahwa "makna" tidak pernah muncul secara gamblang. Makna ada pada "benak
yang paling dalam". Sebagai sesuatu yang bersifat "innate". Ketika anda berkata-kata atau anda melihat
orang lain berkata-kata, mereka tidak sedang menyampaikan maknanya secara gamblang, melainkan
menggunakan kata-kata saja sebagai perantara. Sebagaimana Derrida katakan bahwa kita semua
semata-mata adalah sebagai mediator, sebagai penterjemah. Kita mencoba menafsirkan sebuah "teka-
teki" berupa kata-kata menjadi sebuah makna "yang mungkin benar".

2. Derrida menyugestikan kepada kita untuk mengambil sikap bahwa di setiap keadaan, baik dalam
komunikasi verbal maupun tekstual, ada kemungkinan bahwa kita tidak serta-merta dapat langsung
memahami dan mengenali sebuah makna. Sehingga banyak filsuf yang memahami dekonstruksi
sebagai penerapan/praktik etika. Ketika kita memahami kata-kata secara dekonstruksif, kita akan
secara serta-merta mempertanyakan tentang "makna mendalam" yang mungkin belum kita ketahui
secara gamblang. Kita akan mengakui bahwa mungkin ada hal-hal yang belum sepenuhnya kita mampu
tangkap dari apa yang orang lain paparkan.

3. Bahwa dengan dekonstruksi, kita akan lebih mampu untuk memahami bahwa "struktur" yang telah
kita yakini tidak seluruhnya perlu kita yakini dan kita amini secara menyeluruh atau, tidak perlu kita
patuhi secara buta. Kita akan memahami bahwa "struktur" ini semata merupakan kreasi kita sendiri.
Sehingga kita menjadi sosok yang merdeka, bukan sebagai "budak dari sebuah tatanan", melainkan
sebagai sosok yang "menggunakan tatanan".

Page 5 of 8
DISKUSI FILSAFAT

DISKUSI

Kritik Dari dan Terhadap Derrida


Mystic Science : Derrida itu gini sih sebenernya. Banyak yang menyayangkan juga, kenapa cara
baca dia itu tidak dibakukan (even me when I was in college) Dibakukan, dalam
artian dijadikan metode. Punya pisau analisis Emang gak ada yang implisit
"dekonstruksi haruslah menyambungkan ini itu dan mengubahnya dari A
kemudian dijadikan B'" etc Karena gini. Diseminasi (meralat inseminasi atau
pembuahan) Itu juga melibatkan pembibitan buah namun tidak terfokus
melainkan dari pinggir. Makanya pemusatan makna sudah tidak layak. Kaya
misalnya, hidup dan mati. Kenapa sih hidup spesial? Kenapa tidak mati yang
dispesialkan? Ternyata landasannya masing masing punya pertentangannya
sendiri, makanya mereka berdiri sebagai dua hal yang berbenturan satu sama lain
Pelan pelan dihilangkan. Caranya ya mengadukan hal yang bertentangan itu
dengan dirinya, lalu dengan hal yang bukan dirinya

Jack Sparrow : Hasilnya jadi landasan pemikiran kah??

Mystic Science : Itu juga belum bisa dikatakan landasan, Soalnya landasan berpikir itu muncul
setelah tabrakan antara oposisi biner. Jadi lo tau celahnya. Yang ini sifatnya bukan
itu. Jadi lo tau mana yang tabu mana yang gak buat hal yang lo mau dekonstruksi
Baru setelah tau tabunya, lo bantah tabunya. Masukkan hal yang mustahil.
Implikasinya gimana. Ada pemikiran apa yang bisa diraih dari situ Dan, pemikiran
dari hasil dekonstruksi itu gak akan final. Karena kebenaran itu parsial kan. Lo
akan menemukan kebenaran yang tak terlihat kalau berhasil membuka "yang
terpinggirkan". itu tadi

Page 6 of 8
DISKUSI FILSAFAT

Kritik Derrida Terhadap Husserl


Mystic Science : Fenomenologi husserl itu gak memikirkan aspek bahasa
Ürri : Problem ny apa ga mikirin aspek Bahasa karena emang fenomenologi fokusnya
ke pengalaman
Mystic Science : Kaya, misalnya. Ada keterpisahan antara pemahaman dan dunia, yang diucap,
dan diluar sana (keadaan atau objek yang dibahas) itu tidak bisa dipisahkan.
Fenomenologi husserl berkutat soal bagaimana ketika ausdruck ekspresi
diungkapkan, anzeichen atau indikasi nggak penting. Nah, indikasi kata derrida itu
penting
Mystic Science : Ekspresi itu bahkan dependen (tergantung) sama indikasi. Benak kita sebagai
subjek merujuk pada objek di luar dan kita mengekspresikannya. Bahkan ekspresi
itu, adalah usaha menunjukkan hal yang dimaksud

otniel : indikasi itu apa?

Mystic Science : Menunjuk pada sesuatu

Pam : "Language is the limit of my world" –Wittgenstein

Mystic Science : Iya widgenstein fokus kok Bahkan ya derrida kadang ngaco juga Hanya karena
satu kasus yang menunjukkan bahwa maknanya itu kosong dan diberi, tidak lantas
keseluruhan makna itu kosong Jadi kalo dibilang simplifikasi, iya. Hanya saja,
simplifikasi yang dikemas dengan proses rumit

Metafisika Kehadiran
Pam : Jelasin metafisika kehadiran dong
Mystic Science : Jadi gini, metafisika kehadiran, versi derrida menyiratkan bahwa ada aspek
konseptual yang bertentangan, ada yang "hadir" dan "tidak hadir" Sesuatu hadir
karena yang lain dari dirinya tidak hadir Kaitannya sama tulisan dan omongan tadi
Omongan penting. Tapi dia harus melibatkan kehadiran. Ada kedekatan, beda
dengan tulisan yang tidak perlu kehadiran, namun tulisan juga punya kekurangan.
Dia terbelenggu secara visual dan konseptual

Page 7 of 8
DISKUSI FILSAFAT

Daftar Pustaka

www.DiskusiFilsafat.org/materi/FilsafatDerrida
https://id.wikipedia.org/wiki/Jacques_Derrida

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai