Anda di halaman 1dari 8

Tugas Model Pembelajaran Matematika SD

Model Pembelajaran Open-Ended

Oleh :

Nama: Ekanur Oktaria (A401 18 195)

Kelas: E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
Model pembelajaran Open Ended Learning (OEL) atau problem (masalah) terbuka adalah
suatu pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan permasalahan yang diformulasikan
sedemikian rupa, sehingga memberikan peluang munculnya berbagai macam jawaban dengan
berbagai strategi atau cara masing-masing.

Tujuan pembelajaran Open Ended Learning adalah untuk membantu mengembangkan


kegiatan kreatif dan pola pikir matematis siswa melalui problem solving yang simultan.
Pembelajaran dengan pendekatan open-ended ini dapat melatih dan menumbuhkan orisinalitas
ide, kreativitas, nalar, kognitif, kritis, keterbukaan dan sosialisasi.

Ciri pembelajaran Open Ended Learning adalah tersedianya permasalahan/pertanyaan


yang berbentuk keterbukaan sehingga tersedia kemungkinan dan keleluasaan bagi siswa untuk
memakai cara penyelesaian masalah yang sesuai.

1. Teori Pendukung

 Menurut Huda (2013), pembelajaran Open Ended Learning merupakan proses


pembelajaran yang di dalamnya tujuan dan keinginan individu atau peserta didik
dibangun dan dicapai secara terbuka. Tidak hanya tujuan, OEL juga bisa merujuk pada
cara-cara untuk mencapai maksud pembelajaran itu sendiri. 
 Menurut Suyatno (2009), pembelajaran Open Ended Learning artinya pembelajaran yang
menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya
juga bisa beragam (multi jawab, fluency). 
 Menurut Jihad (2008), pembelajaran Open Ended Learning adalah pendekatan yang
menekankan pada soal aplikasi yang memungkinkan banyak solusi dan strategi. 
 Menurut Nurina dan Retnawati (2015), pembelajaran Open Ended Learning adalah
pendekatan dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa dalam mengembangkan pola
pikirnya secara terbuka sesuai dengan kemampuannya masing-masing. 
 Menurut Shimada (1997), pembalajaran Open Ended Learning adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang dimulai dari mengenalkan atau menghadapkan siswa pada masalah
terbuka. Pembelajaran dilanjutkan dengan menggunakan banyak jawaban yang benar dari
masalah yang diberikan untuk memberikan pengalaman kepada siswa dalam menemukan
sesuatu yang baru di dalam proses pembelajaran.

2. Kelebihan dan Kekurangan

Menurut Shoimin (2014), model pembelajaran dengan pendekatan Open Ended Learning
memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

a. Kelebihan 
 Peserta didik berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering
mengekspresikan idenya.
 Peserta didik memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan
dan keterampilan secara komprehensif.
 Peserta didik dengan kemampuan rendah dapat merespon permasalahan dengan cara
mereka sendiri. 
 Peserta didik secara intrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan. 
 Peserta didik memiliki banyak pengalaman untuk menemukan sesuatu dalam
menjawab permasalahan.
b. Kekurangan 
 Membuat dan menyiapkan masalah yang bermakna bagi peserta didik bukanlah
pekerjaan yang mudah. 
 Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami peserta didik sangat sulit
sehingga banyak yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang
diberikan. 
 Peserta didik dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban
mereka.
 Mungkin ada sebagian peserta didik yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka
tidak menyenangkan karena kesulitan yang dihadapi.

3. Karakteristik Open Ended Learning 


Pembelajaran dengan pendekatan Open Ended, siswa diharapkan bukan hanya mendapatkan
jawaban tetapi lebih menekankan pada proses pencarian suatu jawaban. Sifat-sifat keterbukaan
dari model pembelajaran open ended ini dikatakan hilang apabila hanya ada satu cara dalam
menjawab permasalahan yang diberikan atau hanya ada satu jawaban yang mungkin untuk
masalah tersebut.
Adapun karakteristik dari pembelajaran dengan pendekatan Open Ended Learning yaitu:

 Prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak cara penyelesaian yang
benar.
 Hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban yang benar. 
 Cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan
masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara mengubah
kondisi masalah sebelumnya. 

4. Soal dan Jawaban Pembelajaran Bilangan Bulat Open-Ended

1) Suhu di dalam kulkas -10˚C. Pada saat lampu mati, suhu di dalam kulkas naik 3˚C setiap
4 menit. Setelah beberapa saat, lampu kemudian menyala. Suhu di dalam kulkas ketika
lampu menyala adalah…….

Penyelesaiannya.
Diketahui : Suhu di dalam kulkas -10˚C, saat lampu mati suhu naik 3˚C setiap 4 menit.
Ditanyakan : Suhu di dalam kulkas ketika lampu menyala?

Jawaban I : Jika lampu mati selama 20 menit maka suhu di dalam kulkas mengalami
kenaikan sebanyak 20/4 = 5 kali
Besarnya suhu dengan kenaikan 5 kali adalah 5 x 3˚C = 15˚C
Jadi suhu kulkas pada saat lampu menyala menjadi -10˚C + 15˚C = 5˚C

Jawaban II : Jika lampu mati selama 30 menit maka suhu di dalam kulkas mengalami
kenaikan sebanyak 30/4 = 7,5 kali
Besarnya suhu dengan kenaikan 7,5 kali adalah 7,5 x 3˚C = 22,5˚C
Jadi suhu kulkas pada saat lampu menyala menjadi -10˚C + 22,5˚C = 12,5˚C
2) Seekor sapi beratnya 360 Kg, berapa ekor kambing yang kamu perlukan agar jumlah
semua berat badannya sama dengan berat badan sapi itu ?

Penyelesaian :

Jawaban 1

Siswa dapat memisalkan berat ekor kambing sama dengan 30 kg dan melakukan coba-
coba dengan penjumlahan berulang sebagai berikut:

30 + 30 + 30 + …+ 30 = 360 (diperlukan 12 ekor kambing)

Jawaban 2

Siswa yang sudah cukup paham dan terampil dengan konsep pembagian, dapat langsung
menggunakan algoritma pembagian yaitu: 360 : 30 = 12
jadi diperlukan 12 ekor kambing dengan berat badan masing-masing 30 kg.

Jawaban 3

Misalnya :

a. sekian ekor kambing beratnya masing-masing 30 kg,


b. sementara sekian ekor lainnya beratnya masing-masing 35 kg, atau mungkin juga
mengandaikan bahwa semua kambing beratnya berbeda, dan sebagainya.
c. Misalnya dengan membuat pengandaian yang lebih dekat dengan kenyataan
misalnya:

Beberapa kambing beratnya masing-masing 30 kg, dan beberapa kambing lainnya


beratnya masing-masing 40 kg.

Pengandaian ini akan menghasilkan model matematika yang dapat dituliskan menjadi
kalimat matematika terbuka:

30 x + 40 y = 360 , dengan x dan y bilangan bulat positif.


Dengan demikian x, dan y yang masuk akal adalah yang berupa bilangan bulat
nonnegatif.
Dengan demikian jawaban yang masuk akal adalah x = 4 dan y = 6, atau x = 8 dan y
= 3, atau x = 12, dan y =0.
Pengandaian-pengandaian yang lebih kreatif misalnya, dengan mengandaikan bahwa
kambing-kambing tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan berat badannya.

3) Ibu membeli beras 40 kg yang terdiri dari beras jenis I dengan Rp4.000,00/kg danberas
jenis II dengan harga Rp3.000,00/kg.Jika harga seluruhnya Rp145.000,00 berapa kg
beras jenis I yang dibeli ibu ?

Penyelesaian :

Jawaban 1

Dengan cara substitusi:

Misal : Berat beras jenis I = x

Berat beras jenis II = y

maka model matematikanya : x + y = 40 ... (1)

4x + 3y = 145 (Rp1000 = 1) ... (2)

Bisa diselesaikan dengan eliminasi, substitusi, grafik atau dengan cara lainnya.

Sebagai contoh diambil cara substitusi sbb:

Persamaan (1) diubah menjadi : y = 40 – x ... (3)

Substitusikan persamaan (3) ke persamaan (2)

4x + 3y = 145 4x + 3(40 – x) = 145

4x + 120 – 3x = 145

4x – 3x = 145 – 120

x = 25 .............. (4)

jadi ibu membeli beras jenis I sebanyak 25 kg


Jawaban 2

Misal : Berat beras jenis I = x


Berat beras jenis II = y,
maka model matematikanya : x + y = 40 .............................. (1)
4x + 3y = 145 (Rp1000 = 1) .... (2)

Dengan cara eliminasi diperoleh:

x+y = 40 3 3x + 3y = 120

4x + 3y = 145 1 4x +3y = 145 –

-x = -25

x = 25

Jadi beras jenis 1 yang di beli ibu = 25 kg

4) Seekor sapi beratnya 360 Kg, berapa ekor kambing yang kamu perlukan agar jumlah
semua berat badannya sama dengan berat badan sapi itu ?

Penyelesaian :

a. Siswa dapat memisalkan berat ekor kambing sama dengan 30 kg dan melakukan
coba-coba dengan penjumlahan berulang sebagai berikut:

30 + 30 + 30 + …+ 30 = 360 (diperlukan 12 ekor kambing)


Termasuk tingkat berpikir “ Memory atau pengetahuan (knowledge) atau ingatan
(recall) atau komputasi (computation)”.

b. Siswa yang sudah cukup paham dan terampil dengan konsep pembagian, dapat
langsung menggunakan algoritma pembagian yaitu:

360 : 30 = 12
jadi diperlukan 12 ekor kambing dengan berat badan masing-masing 30 kg.

5) Pendapatan suatu took pakaian dan sepatu dalam satu minggu adalah sebagai berikut:
Hari Senin Rp. 5.575.000,-, hari Selasa Rp. 3.050.000,-, hari Rabu Rp. 4.500.000,-, hari
Kamis Rp. 2.775.000,-, hari Jum’at Rp. 5.600.000,-, hari Sabtu 6.500.000,- dan hari
Minggu Rp. 7.775.000,-

Pertanyaan:

a) Pada hari apa pendapatan di toko tersebut paling rendah? dan pada hari apa
pendapatann yang paling tinggi?

b) Berdasarkan jawaban pada soal (a) menurut Anda apa yang menjadi penyebabnya?

c) Menurut Anda bagaimana cara menyajikan data yang baik dan benar agar pemilik toko
dapat membaca serta menganalisis pendapatannya dalam satu minggu tersebut dengan
mudah?

Penyelesaiian :

a) Pendapatan toko tersebut rendah pada hari Kamis dan paling tinggi pada hari Minggu.

b) Berdasarkan jawaban (a), penyebabnya adalah

· Pendapatan pada hari Kamis rendah karena :

Uang gaji mingguannya habis, Kamis termasuk hari-hari sibuk, tidak ada waktu
untuk berbelanja, dll.

· Pendapatan pada hari Minggu tinggi karena :

Di hari Minggu banyak waktu luang, hari libur, banyak orang berbelanja pada hari
Minggu, memiliki uang lebih (jika memerima gaji mingguan), dll.

c) Cara penyajian data yang baik dan benar agar pemilik toko dapat membaca serta
menganalisis pendapatannya dalam satu minggu dengan mudah, yaitu :

ü Menyimpan data faktur penjualan


ü Membuat table pendapatan mingguan
ü Membuat grafik pendapatan per minggu

Anda mungkin juga menyukai