DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia –
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Instrumentasi yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini kepada kami. Dalam makalah ini kami membahas tentang
“PENGERTIAN DAN PRINSIP KERJA PEMERIKSAAN CHLORIDA METODE
TITRIMETRI”.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangung sangat kami harapkan untuk perbaikan dan
peningkatan dalam pembuatan makalah ini kepadanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya.
Amin
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Dasar Teori.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Metode Analisis Titrimetri...................................................................................5
2.2 Prinsip Metode Analisis Titrimetri.........................................................................................5
2.3 Titrasi Pengendapan (Argentometri).....................................................................................6
1. Metode Mohr........................................................................................................................6
2. Metode Volhard.....................................................................................................................7
3. Metode Fajans.......................................................................................................................8
4. Metode Liebig.......................................................................................................................8
2.4 Pemeriksaan Klorida Metode Titrimetri.................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
1.4 3.2 Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu cara untuk mengetahui kadar asam – basa dalam suatu larutan
adalah dengan volumetri (titrasi). Volumetric (titrasi) merupakan cara penentuan
kadar suatu zat dalam larutannya didasarkan pada pengukuran volumenya. Titrasi
sendiri merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya
dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai
contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi
redoks untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri
untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya.
Metode titrimetri masih digunakan secara luas karena merupakan metode yang
tahan, murah, dan mampu memberikan ketepatan (presisi) yang tinggi. Keterbatasan
metode ini adalah bahwa metode titrimetri kurang spesifik. Klorida adalah ion yang
terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron untuk membentuk suatu
anion (ion bermuatan negatif) Cl-. Garam dari asam Hidroklorida HCl mengandung
ion klorida, contohnya adalah garam meja, natrium klorida dengan rumus kimia NaCl.
Dalam air, senyawa ini terpecah menjadi ion Na+ dan Cl- .
Analisa klorida secara kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya analisa secara titrimetri dengan menggunakan metode argentometri.
Metode yang sering digunakan pada penetapan klorida adalah metode Argentometri.
Metode Argentometri (titrasi pengendapan) yang tergolong pada pemeriksaan kimia
secara titrimetri /volumetri. Titrimetri atau analisa volumetri adalah salah satu cara
pemerikasaan jumlah zat kimia yang luas penggunaannya. Cara ini sangat
menguntungkan karena pelaksanaannya mudah dan cepat, ketelitian dan ketepatan
cukup tinggi, juga dapat digunakan untuk menentukan kadar berbagai zat yang
mempunyai sifat yang berbeda-beda. Ion-ion yang dapat mengganggu dalam
penetapan kadar klorida metode Argentometri atau pengendapan adalah: Bahan-bahan
yang terdapat dalam air minum dalam jumlah yang normal tidak mengganggu;
Bromida, iodida, dan sianida ekivalen dengan konsentrasi klorida; Ion sulfida, ferri
3
4
sulfat dan sulfat menggaggu, tetapi dapat dihilangkan dengan penambahan hidrogen
peroksida; Ion sulfida, ferri sulfat dan sulfat menggaggu, tetapi dapat dihilangkan
dengan penambahan hidrogen peroksida; Ortofosfat yangn lebih dari 25 mg/L
mengganggu dengan membentuk endapan perak fospat; Besi yang lebih dari 10 mg/L
mengaburkan titik akhir.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dan prinsip kerja pemeriksaan klorida metode
titrimetri.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
6
6
7
3. Metode Fajans
7
8
Sebelum dilakukan titrasi kembali, endapan AgCl harus disaring terlebih dahulu atau
dilapisi dengan penambahan dietilftalat untuk mencegah disosiasi AgCl oleh ion
Tiosianat. Halogen yang terikat dengan cincin aomatis tidak dapat dibebaskan dengan
hidrolisis sehingga harus dibakar dengan labu oksigen untuk melepaskan halogen
sebelum dititrasi.
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan chloride dalam argentometri
adalah Metode Mohr. Metode Mohr digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan
bromida dalam suasana netral dengan larutan baku perak nitrat dengan penambahan
larutan kalium kromat sebagai indicator. Pada permulaan titrasi akan terjadi endapan
perak klorida dan setelah tercapai titik ekuivalen, maka penambahan sedikit perak
netral akan bereaksi dengan kromat dengan membentuk endapan perak kromat yang
berwarna merah.
Kerugian metode mohr adalah :
a. Bromida dan klorida kadarnya dapat ditetapkan dengan metode mohr akan
tetapi untuk iodide dan tiosianat tidak memberikan hasil yang memuaskan,
karena endapan perak iodide atau perak tiosianat akan mengadsorbsi ion
kromat, sehingga memberikan titik akhir yang kacau.
b. Adanya ion-ion seperti sulfide, fosfat, dan arsenat juga akan mengendap.
c. Titik akhir kurang sensitive jika menggunakan larutan yang encer.
d. Ion-ion yang diadsorbsi dari sampel menjadi terjebak dan mengakibatkan hasil
yang rendah sehingga penggojogan yang kuat mendekati titik akhir titrasi
diperlukan untuk membebaskan ion yang terjebak tadi.
Metode mohr biasanya digunakan untuk menentukan kandungan klorida dalam
berbagai sampel air, contohnya air sungai, air laut, air sumur, air hasil pengolahan
industry sabun.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis titrimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif yang
dilakukan dengan menentukan volume larutan standar yang digunakan untuk bereaksi
secara kuantitatif dengan larutan analit. Prinsip kerja analisis titrimetri yaitu analit
akan bereaksi dengan titran dan menghasilkan produk.Digunakan untuk pemeriksaan
klorida metode titrimetri secara argentometri dengan metode mohr.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Pursitasari, Indriani. 2014. Kimia Analitik Dasar Dengan Strategi Problem Solving Dan
Open-Ended Experiment. Bandung : ALFABETA
Gholib Gandjar, Ibnu dan Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
PUSTAKA PELAJAR
12
13
1. Apa ada metode lain yang digunakan dalam argentometri selain metode Mohr?
(Widya Indrawati Fitri Lestari)
Jawab : metode Volhard, metode Fajans, dan Metode Liebig.
2. Apa yang dimaksud dengan a, A, t dan T ? (Yuni Lidya Hastuti)
Jawab : A merupakan analit sedangkan a merupakan variable sebagai contoh nilai
mol dari suatu analit. T merupakan titran sedangkan t merupakan variable sebaigai
contoh nilai mol dari suatu titran.
3. Perbedaan metode mohr dan metode volhard ? (Arif Febrianto)
Jawab : padaa metode mohr indikator yang digunakan adalah kalium kromat
(K2CrO4). Sedangkan pada metode volhard menggunakan larutan standar ion
tiosianat (SCN-) dan Fe (III) atau ion Fe3+ sebagai indikator.
4. Apa keuntungan dari metode mohr ? (Anis Sa’diyah)
Jawab : kerja lebih sederhana dan titik akhir titrasi lebih mudah terlihat.
5. Bromida dan klorida kadarnya dapat ditetapkan dengan metode mohr akan tetapi
untuk iodide dan tiosianat tidak memberikan hasil yang memuaskan, sehingga
memberikan titik akhir yang kacau. Mengapa ? (Theresa Helena Gudipung )
Jawab : Dalam metode Mohr menggunakan bromide dan klorida yang titik
akhirnya akan menghasilkan senyawa netral, maka dari itu jika menggunakan
iodide dan tiosinat titik akhirnya akan menghasilkan endapan perak iodide dan
tiosinat dan bukan termasuk senyawa netral.
6. Apa yang dimaksud dengan Penggojokan ? (Widiya Astuti)
Jawab : Penggojokan merupakan penghomogenan dengan cara memegang leher
Erlenmeyer lalu diputar atau digoyangkan dengan kuat.
13