Technology and Operation Management Chapter 10
Technology and Operation Management Chapter 10
MBA 75A
Technology & Operation Management
Chapter 10: Job Design
2. Job Expansion
Berpindah dari spesialisasi tenaga kerja ke desain pekerjaan (job design) yang lebih
bervariasi, dapat meningkatkan kualitas kerja seseorang (improve the quality of worklife).
Adanya variasi dalam suatu pekerjaan dapat membuat hasil kerja menjadi lebih baik dan
karyawan mendapatkan kualitas kerja yang lebih tinggi. Dengan adanya fleksibilitas ini
mampu memberikan manfaat bagi karyawan dan perusahaan.
Shafira Saravina
MBA 75A
Job Enlargement
Pengelompokkan tugas berdasarkan tingkat kemampuan dan keterampilan yang sama
(horizontal enlargement).
Job Enrichment
Metode yang memberikan karyawan lebih banyak tanggung jawab mencakup
perencanaan dan kontrol yang untuk suatu pencapaian sebuah pekerjaan (vertical
expansion).
3. Ergonomics
Manajer operasi biasanya tertarik untuk membangun interface yang bagus antara
manusia, lingkungan, dan mesin. Studi mengenai interface ini dikenal sebagai
Ergonomics. Ergonomi artinya “studi mengenai pekerjaan” (the study of work).
Memahami permasalahan ergonomi dapat membantu kita untuk meningkatkan kinerja
manusia (improve human performance).
Visual Workplace
Penggunaan perangkat visual berbiaya rendah (low-cost visual devices) untuk
memberikan informasi dengan cepat dan akurat. Karena suatu data di tempat kerja dapat
berubah dengan cepat, manajer operasi (operation manager) harus dapat membagikan
informasi secara akurat dan terbaru dengan menggunakan perangkat visual yang ada.
Shafira Saravina
MBA 75A
Chapter 9: Layout Design
1. Office Layout
Pengelompokkan pekerja berdasarkan peralatan yang digunakan dan pekerjaan mereka,
yang berfungsi untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan pegerakan informasi
dalam suatu pekerjaan. Contoh:
a. Ketika Deloitte & Touche mengembangkan program perhotelan (hoteling
programs).
b. Cisco Systems memotong biaya sewa dan layanan tempat kerja dan melihat
manfaat produktivitas dengan mengurangi luasan persegi, menata ulang ruang,
membuat ruang pergerakan, kantor everything-on-wheels, dan mendesain area
inovasi pada kantor mereka.
Retail Layout
Pendekatan yang mengatur aliran (flow), pengalokasian ruang (allocates space), dan
merespon perilaku pelanggan. Contoh:
a. Slotting fees
b. Servicescapes
Warehouse and Storage Layouts
Suatu desain layout yang berusaha untuk meminimalkan total biaya dengan mengatasi
trade-off antar ruang dan penanganan material. Contoh:
a. Cross-Docking
b. Random Stocking
Fixed-Position Layout
Sistem layout yang menangani tata letak stasioner yang tepat pada sebuah proyek. Contoh:
a. Rumah yang dibangun dengan fixed-position layout dibangun di lokasi, dengan
peralatan, material, dan pekerja yang dibawa ke lokasi pengerjaan.
b. Kamar operasi, dimana pasien tetap diam di atas kasur, dan tenaga medis serta
peralatannya dibawa ke ruang/kamar operasi.
Process-Oriented Layout
Sebuah layout yang berhubungan dengan produksi yang bervolume rendah dan beragam,
dimana sebuah mesin dan peralatan dikelompokkan secara bersama. Contoh:
a. Computer Software for Process-Oriented Layouts.
b. Layout proses ruang gawat darurat yang menampilkan routing dari dua pasien.
Shafira Saravina
MBA 75A
Work Cells
Pengaturan mesin dan karyawn yang berfokus pada pembuatan suatu produk dari produk-
produk terkait. Contoh:
a. Staffing and Balancing Work Cells.
b. The Focused Work Center and the Focused Factory.
Repetitive and Product-Oriented Layout
Sebuah layout yang diorganisasikan di sekitar produk dengan volume yang serupa, dan
dengan variasi yang rendah. Produksi secara berulang dan terus menerus. Contoh:
a. Fabrication line.
b. Assembly line.
d. Step 4: Tentukan biaya yang dikeluarkan untuk layout ini dengan menggunakan
persamaan material-handling cost.
e. Step 5: Dengan trial and error, cobalah untuk memperbaiki tata letak yang sudah
disusun untuk membangun pengaturan layout yang lebih baik lagi bagi departemen
terkait.
Shafira Saravina
MBA 75A