Anda di halaman 1dari 9

3D

KLENTENG WIHARA SATYA BUDHI


Dosen Pengampu : Ir. Djoko darmawan ,MT

Arsitektur 18a
18.4310.0995
LA JAVA KOMARUDIN
Disusun Oleh :

PROGDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
1945
SEMARANG
2019
SEJARAH BERDIRINYA KELENTENG WIHARA
SATYA BUDHI BANDUNG
Kota Bandung Memiliki Kawasan Pecinan Memikat Yang Tersebar Mulai
Dari Jalan Banceuy Hingga Jalan Kelenteng. Suasana Khas Tiongkok Sangat
Terasa Di Daerah Ini. Apalagi, Wihara Tertua Di Bandung Masih Berdiri Kokoh
Di Sana. Wihara Tertua Itu Bernama Satya Budhi. Wihara Ini Terletak Di Jalan
Kelenteng Nomor 23A, Satu Kompleks Dengan Dua Wihara Lain, Wihara
Samudra Bhakti Dan Wihara Buddhagaya. Ketiga Wihara Ini Dinaungi Oleh
YayasanSatyaBudhi.

Sejarah Wihara Ini Berawal Dari Etnis Tionghoa Yang Hijrah Ke Bandung
Usai Perang Diponegoro (1825-1830). Alasan Dibangunnya Tempat Ini Karena
Selain Menetap Dan Mencari Nafkah, Etnis Tionghoa Membutuhkan Tempat
Untuk Berkumpul Dan Beribadah. Pembangunan Wihara Ini Dipelopori Oleh
Kapten Tan Yun Liong Dengan Cara Mengumpulkan Dana Dari Umat Buddha
Dan Masyarakat. Tak Tanggung-Tanggung, Tan Yun Liong Mendatangkan Arsitek
Dan Ahli Sipil Langsung Dari Cina Demi Membangun Tempat Ini. Akhirnya Pada
Tahun 1855, Kelenteng Hiap Thian Kong Resmi Didirikan.

Tahun 1965, Ada Larangan Penggunaan Nama Tionghoa Di Indonesia. Oleh


Karena Itu, Wihara Ini Berganti Nama Menjadi Wihara Satya Budhi. Selain Itu,
Penggunaan Kata Kelenteng Diubah Menjadi Wihara Karena Kebijakan
Pemerintah Saat Itu Tidak Mengakui Adannya Agama Konghucu. Namun Saat Ini,
Wihara Satya Budhi Menjadi Tempat Ibadah Tiga Agama, Yakni Tao, Konghucu,
Dan Buddha. Bagian Luar Didominasi Warna Merah, Hijau Dan Kuning,
Sementara Dindingnya Dihiasi Dengan Relief Lukisan Dewa-Dewa Tiongkok. Di
Tengah Ketiga Wihara Itu Terdapat Patung Dewa Guan Gong Menunggang Kuda
Yang Dipercaya Bakal Melindungi Orang-Orang Yang Masuk Ke Dalam
BangunanIni.

YAYASAN YANG MENAUNGI KLENTENG INI


IALAH :YAYASAN SATYA BUDHI YANG DIMANA
PEMILIK YAYASAN YANG INI MERUPAKAN ORANG
TERKAYA DI BANDUNG YANG KETURUNAN
TIONGKOA.
LOKASI KLENTENG :

Klenteng SATYA BUDHI TERLETAK DI Jl. Kelenteng No.10,


Ciroyom, Kec. Andir, Kota Bandung, Jawa Barat 40182, Dan Klenteng
Ini Berada Di Pusat Kota Bandung.

(dokumen:goggle maps)

Setiba Di Dalam Kelenteng, Ritual Sembahyang Para Pemeluk Agama


Buddha, Konghuchu Dan Tao Melafalkan Doa-Doa Sambil Mengayun-Ayunkan
Dupa Di Depan Altar Sesaji. Mereka Bergantian Mengheningkan Cipta,
Melafadzkan Mantra-Mantra Dalam Bahasa Yang Asing. Kepulan-Kepulan
Asap Bakaran Dupa Membentuk Gumpalan Awan Kebahagiaan, Bakti Dan
Penghormatan Kepada Para Leluhur. Dengan Khusyuk Mereka Mendamba
Keselamatan Serta Kedamaian Bagi Seluruh Pengisi Kelenteng Yang Dikawal
Guan Gong, Seorang Panglima Militer Pada Dinasti Han (206 – 25 SM) Dan
Digelari ‘Kuan Te Kun’ (Dewa Perang) Yang Sosoknya Mematung Di Halaman
Kelenteng.
(dokumen: photo temen)
SITUASI EKSTERIOR DAN INTERIOR KLENTENG

Saya Pribadi Kagum Dengan Bangunan Ini, Tak Bisa Rasanya Berhenti
Menatap Lekat-Lekat, Tidak Percaya Bahwa Bangunan Yang Kokoh Berdiri
Dan Indah Ini Di Bangun Pada Tahun 1885, Bangunan Vihara Ini Masih Seperti
Baru Saking Bagusnya Pemeliharaan. Ukirannya Masih Bersih Dan Sangat
DetailTerlihat. Aroma Dupa Semerbak Mengitari Kami Yang Sedang
Berkumpul, Bergantian Kami Melihat Beberapa Umat Bergantian Berdoa
Dengan Dupa Menyala.

Di Dalam Vihara Kita Bisa Menemukan Banyak Sekali Lilin Dan Tentu
Saja Rupa Dewa Agung Lainnya. Umat Yang Berdoa Dan Hendak Membawa
Persembahan, Dipersilahkan. Dalam Bentuk Bunga Atau Buah Saja, Karena
Sejatinya Dalam Agama Budha, Kasih Sayang Sangat Di Utamakan. Maka
Persembahan Dalam Bentuk Hewan Tidak Diperkenankan.

Dokumentasi:interior
Dokumentasi:interior

Hiap Thian Kiong, 1950 – Satya Budhi, 2016


Hiap Thian Kiong, 1950 – Satya Budhi, 2016
Asap dupa mengepul-ngepul
DETAIL PHOTO KELENTANG SATYA BUDHI :

Anda mungkin juga menyukai