Anda di halaman 1dari 89

BUKU SAKTI 2013

TINGKAT 3

DIVISI PELAYANAN AKADEMIK


KELUARGA MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI | 2013 - 2014
Daftar ISI
SEMESTER V .................................................................................................................................................. 2
ESTIMASI BIAYA........................................................................................................................................ 3
PENELITIAN OPERASIONAL II ................................................................................................................. 11
PEMODELAN SISTEM .............................................................................................................................. 21
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI ................................................................................. 25
PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU .......................................................................................... 33
REKAYASA SISTEM KERJA ....................................................................................................................... 43
OTOMASI SISTEM PRODUKSI ................................................................................................................. 48
SEMESTER VI ............................................................................................................................................... 51
EKONOMI TEKNIK ................................................................................................................................... 52
KESELAMATAN KESEHATAN dan LINGKUNGAN KERJA ......................................................................... 66
SISTEM PRODUKSI .................................................................................................................................. 72
ORGANISASI & MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI ........................................................................ 78
SIMULASI KOMPUTER ............................................................................................................................ 84
ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ................................................................................. 86

1
SEMESTER V

2
UTS ESTIMASI BIAYA
Oktober 2009 Dosen : Herman Rahadian
SOAL NO.1
a. Apakah pengertian fixed cost dan apa contohnya?
Bagaimana cara menurunkan fixed cost?
b. Apakah pengertian variable cost dan apa contohnya?
Bagaimana cara menurunkan variable cost?

SOAL NO.2
Data for MTI COMPANY for the month of September 2010
WIP, beginning inventory 20000 units 50%
Direct materials $ 5,000
Conversion costs (50%) $ 2,000 $ 7,000
Units completed and transferred out during Sept 70000 units
Units started during Sept 55000 units
WIP, ending inventory 5000 units 30% (*)
Direct material cost added during Sept $ 32,000
Conversion cost added during Sept
Direct labor $ 8,500
Factory overhead applied $ 15,000 $ 23,500

(*) This means that each unit in process is regarded as being fractional completed with respect to the conversion
cost of the present company only at the dates of the WIP inventories

PERTANYAAN :
a. Hitung total biaya “Good Transferred Out” dari MTI Company pada September 2010.
b. Hitung biaya inventori pada akhir bulan September 2010 (WIP, ending inventory).

Lakukan 2 perhitungan di atas dengan menggunakan metode weighted-average product costing, FIFO
product costing, dan LIFO product costing!!

JAWABAN :

Soal No.1a

Fixed Cost (biaya tetap) adalah biaya yang sampai kapasitas tertentu tidak berubah jumlah ataupun
biayanya yang secara total tidak dipengaruhi oleh jumlah unit produksi.
Contoh-contoh Fixed Cost :
Depreciation on plant and equipment (penyusutan pabrik dan peralatan).
Rentals ( sewa gedung, peralatan )
Interest Charges on debt ( biaya bunga atau hutang-hutang)
Salaries on research staff (gaji staff riset)
Salaries on executive staff ( gaji pemimpin )
Perawatan gedung dan mesin

Cara menurunkan fixed cost :


Banyak cara untuk menurunkan biaya tetap misalnya dengan menyewakan (subkontrak) sisa kapasitas
produksi atau gudang yang dimiliki.

3
Soal No.1b
Variabel Cost (biaya variabel) adalah biaya yang secara total ikut berubahh dengan perubahan volume.
Variabel Cost dimasukkan dalam kumpulan pengeluaran biaya yang bervariasi dalam hubungan ketingkat
kegiatan operasional.
Contoh-contoh biaya Variabel Cost :
Upah insentif pekerja
Direct material cost and Indirect material cost ( Biaya bahan baku langsung dan biaya bahan baku
tidak langsung ).
Biaya pemasaran
Cara menurunkan variable cost :
Memilih bahan baku yang sumbernya dekat dengan lokasi pabrik atau menjalin kontrak jangka panjang
dengan supplier tertentu.

Soal No.2

Langkah 1. Jumlah unit fisik

WIP, beginning inventory 20000 units 50%


Started during current period 55000
To account for 75000

Completed and transferred out during current period


From beginning inventory 20000
Started and completed currently 50000
Total 70000

WIP, ending inventory 5000 units 30%


Accounted for 75000

Langkah 2. Jumlah unit ekivalen


Direct Materials
Completed and transferred out 70000 x 100% 70000
WIP, ending inventory 5000 x 100% 5000
Total equivalent units of work done 75000

Conversion Cost
Completed and transferred out 70000 x 100% 70000
WIP, ending inventory 5000 x 30% 1500
Total equivalent units of work done 71500

Langkah 3. Rangkuman total biaya unit fisik

4
Physical
Units Dollars
Beginning inventory 20000 $ 7,000
Started in Sept 55000
Direct Materials $ 32,000
Conversion Costs $ 23,500

To account for 75000 $ 62,500


Langkah 4. Biaya per unit dengan 3 metode
Weighted-average methode product costing
Direct Conversion Equivalent
Description Totals
Materials Costs Whole Unit
WIP, beginning inventory $ 7,000 $ 5,000 $ 2,000
Current costs added $ 55,500 $ 32,000 $ 23,500
Total costs to account for $ 62,500 $ 37,000 $ 25,500

Divide by equivalent units 75000 71500

Cost per equivalent unit $ 0.493 $ 0.357 $ 0.850

FIFO method product costing


Description Direct Materials Direct Materials
Equivalent Equivalent
$ Unit Costs $ Unit Costs
Unit Unit
WIP, beginning inventory $ 5,000 20000 $ 0.250 $ 2,000 10000 $ 0.200
Current cost added $ 32,000 55000 $ 0.582 $ 23,500 61500 $ 0.382
$ 37,000 75000 $ 25,500 71500

Transferred out
From Beginning inventory $ 5,000 20000 $ 0.250 $ 2,000 10000 $ 0.200
$ 3,821 10000 $ 0.382
From Started in Sept $ 29,091 50000 $ 0.582 $ 19,106 50000 $ 0.382
$ 34,091 $ 24,927

Ending inventory $ 2,909 5000 $ 0.582 $ 573 1500 $ 0.382

LIFO method product costing

5
Description Direct Materials Direct Materials
Equivalent Equivalent
$ Unit Costs $ Unit Costs
Unit Unit
WIP, beginning inventory $ 5,000 20000 $ 0.250 $ 2,000 10000 $ 0.200
Current cost added $ 32,000 55000 $ 0.582 $ 23,500 61500 $ 0.382
$ 37,000 75000 $ 25,500 71500

Transferred out
From Beginning inventory $ 3,750 15000 $ 0.250 $ 1,700 8500 $ 0.200
$ 3,821 10000 $ 0.382
From Started in Sept $ 32,000 55000 $ 0.582 $ 19,679 51500 $ 0.382
$ 35,750 $ 25,200

Ending inventory $ 1,250 5000 $ 0.250 $ 300 1500 $ 0.200

Langkah 5. Total biaya pada akhir bulan September


W-A FIFO LIFO
WIP, Sept 30
Direct materials $ 2,466.67 $ 2,909.09 $ 1,250.00
Convertion costs $ 534.97 $ 573.17 $ 300.00

Total WIP $ 3,001.63 $ 3,482.26 $ 1,550.00


Completed and transferred out $ 59,498.37 $ 59,017.74 $ 60,950.00

Total costs accounted for $ 62,500.00 $ 62,500.00 $ 62,500.00

UAS ESTIMASI BIAYA


Desember 2009 Dosen :

Soal 1
Apa yang mendasari penggunaan metode Activity-Based Costing dalam proses kalkulasi biaya? Jelaskan
langkah-langkah perhitungan menggunakan ABC dan keunggulannya jika dibandingkan dengan metode
kalkulasi biaya secara tradisional.

Soal 2
Jelaskan metode-metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya persediaan. Jelaskan kapan
metode-metode tersebut digunakan serta apa keunggulan dan kelemahan dari masing-masing metode.

6
Soal 3
PT ABC mempunyai dua departemen, yaitu sep I dan II yang digunakan untuk memproduksi produk A dan
produk B. Data untuk menentukan biaya produk A dan B adalah sebagai berikut :

Diminta : Hitunglah harga pokok produksi A dan B dnegan pendekatan tradisional dan ABC System.

Soal 4
Deterra Inc. menggunakan 3 departemen untuk memproduksi sejenis detergen. Departemen perampungan
merupakan tahap ketiga dan terakhir sebelum produksi ditransfer ke gudang. Semua bahan yang
dibutuhkan guna menghasilkan komposisi akhir deterjen tersebut ditambah pada awal proses di
Departemen Perampungan. Setiap unit yang hilang terjadi hanya pada tahap ini dan dianggap normal.

Perusahaan menggunakan kalkulasi biaya FIFO. Data berikut tersedia di Departemen Perampungan untuk
bulan Oktober:
Data Produksi
Dalam proses, 1 Okt (pekerja &OH pabrik ¾ selesai) 10.000 kaleng
Diterima dari departemen terdahulu 40.000 kaleng
Diselesaikan dan ditransfer ke gudang 35.000 kaleng
Dalam proses, 31 Okt (pekerja & OH pabrik ½ selesai) 10.000 kaleng
Data tambahan
Persediaan barang dalam proses, 1 Okt:
Biaya dari departemen terdahulu Rp 38.000.000
Biaya dari departemen ini
Bahan Rp 21.500.000
Pekerja Rp 39.000.000

7
Overhead Rp 42.000.000
Total persediaan barang dalam proses, 1 Okt Rp 140.000.000
Diterima selama bulan Oktober Rp 140.000.000
Biaya yang ditambahkan di departemen ini :
Bahan Rp 70.000.000
Pekerja Rp 162.500.000
Overhead Rp 130.000.000
Total biaya yang di tambahkan Rp 362.500.000
Total biaya yanmg harus dipertanggungjawabkan Rp 643.000.000

Sususlah laporan biaya produksi dari Departemen Perampungan untuk bulan Oktober dengan
menggunakan kalkulasi biaya FIFO. Susunlah laporan biaya produksi dari Departemen Perampungan untuk
bulan Oktober dengan menggunakan biaya kalkulasi rata-rata (bulatkan 3 desimal)
Metode apa yang sebaiknya digunakan oleh Deterra Inc? Jelaskan alasannya.

Soal 5
PT Horison merupakan sebuah produsen kacamata, menggunakan standard costing. Perusahaan ini setiap
tahun merevies standard an di revisi jika perlu. Setiap Departemen diwajibkan memasukkan laporan dimana
masing-masing diharuskan menjelaskan mengapa terjadi variansi di Departemennya. Akhir-akhir ini variansi
pada salah satu produk unggulan agak menkhawatirkan, di mana terjad variansi unfavorable pada bahan
dan tenaga kerja langsung.

Jimmy, Manajer produk ini harus menjelaskan terjadinya selisih berikut ini :

Jimmy telah berhasil mengumpulkan informasi berikut:


a. Standar biaya produksi variable pada tahun ini terdiri atas tiga item :
Bahan langsung – frame anggaran static Rp 33.000. standar input adalah 3,0 ounces per
unit kacamata
Bahan langsung – Lensa. Anggaran static Rp 93.000. standar input adalah 6,0 ounces per
unit kacamata
Tenaga kerja langsung. Anggaran static Rp 90.000. Standar input adalah 1,2 jam per unit
kacamata
Diasumsikan tidak ada biaya tidak langsung variabel
b. Biaya produksi variable yang terjadi sesungguhnya adalah :
Bahan langsung – frame biaya aktual Rp 37.248. Pemakaian bahan aktual adalah 3,20
ounces per unit kacamata
Bahan langsung – lensa. Biaya aktual Rp 100.492. Pemakaian lensa aktual adalah 7,0
ounces per unit kacamata
Tenaga kerja langsung. Biaya aktual Rp 96.903. tingkat upah tenaga kerja aktual adalah
Rp 14.800 per jam

Susun analisis yang mencakup


a. Variansi harga jual

8
b. Variansi volume penjualan dan variansi anggaran fleksibel
c. Variansi harga dan efisiensi untuk bahan langsung-frame, bahan langsung – lensa,
tenaga kerja langsung.
d. Bahas kemungkinan penyebab variansi pada kenyataan c.

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal 1
Tradisional costing adalah volume based costing (jumlah, unit, jam dst) hanya efektif bila material dan direct
cost dominan, teknologi stabil, ragam produk terbatas. Perkembangan menunjukkan banyak resourcs harus
dikeluarkan untuk kegiaran yang tidak berkaitan dengan jumlah produksi (set up cost, material handling
cost, dst). Dengan adanya ABC, biaya overhead dihitung berdasarkan aktivitas-aktivitas-aktivitas yang
dilakukan dalam masing-masing produk. Hal ini dapat mengatasi kelemahan tradisional costing yang tidak
dapat mengakomodasi perbedaan konsumsi biaya overhead pada produk yang berbeda.

Langkah ABC:
a. Identifikasi sumber biaya dan aktivitas
Sumber biaya : dalam akun buku besar
Analisis aktivitas : identifikasi dan deskripsi pekerjaan (proses, waktu, sumber daya, nilai)
Pengelolaan 4 aktivitas : facility sustaining, product sustaining activity cost, batch activity
cost, unit level activity cost
b. Pemetaan sumberdaya terhadap aktivitas
c. Pemetaan biaya aktivitas terhadap objek biaya

Keunggulan :
a. Dapat mengakomodasi adanya diversitas produk
b. Alokasi biaya overhead berdasarkan volume produksi, banyak setup, banyak material
handling dan batch
c. Produk yang cocok untuk dibuat dan dijual menunjukkan keuntungan yang sedikit,
sedangkan produk yang tidak cocok untuk perusahaan menunjukkan untung yang besar.

Soal 2
1. Variable costing adalah metode pada biaya persediaan dimana semua biaya manufacturing variable
dimasukkan sebagai onventoriable cost.
Keuntungan : lebih mudah melihat efek perubahan dari level produksi pada operating income,
digunakan sebagi internal reporting, untuk keputusan jangka pendek
Kelemahan : tidak menganggap fixed manufacturing cost sebagai bagian dari biaya produksi
2. Absortion costing adalah metode pada biaya persediaan dimana semua biaya manufaktur variable
dan fixed dimasukkan sebagai inventoriable cost. Digunakan untuk eksternal costing
Keuntungan : mudah untuk dimodifikasi, untuk mendapatkan sublasifikasi dari variable dan fixed
cost, untuk decision jangka panjang.
Kelemahan : memudahkan manager untuk meningkat operating income pada periode tertentu
dengan meningkatkan produksi, walaupun tidak ada demand.
3. Throughput costing adalah metode dimana hanya mempertimbangkan biaya langsung sebagai
inventoriable cost. Dipakai untuk melihat kapasitas produktif pada satu periode
Keuntungan : lebu=ih mudah digunakan krn hanya melihat direct material dalam penentuan biaya
persediannya

9
Kelemahan : menganggap bahwa biaya selain direct material adalah biaya tetap pad aperiode
jangka pendek, dan mengabaikan biaya lain dalam penentuan biaya persediaan.

Soal 3
Pendekatan tradisional
Direct cost
Bahan baku 10.000.000 40.000.000
Tenaga kerja 12.000.000+ 48.000.000+
22.000.000 88.000.000
Biaya OH pabrik total = 13.000.000 + 20.000.000 + 14.000.000 + 23.500.000
= 70.500.000
Alokasi OH misalnya berdasarkan jam kerja langsung
Oh perhour 70.500.000 = 1410 perjam kerja langsung
500.000
Sehingga biaya OH untuk produk A : 14.100.000
Produk B : 56.400.000
Total biaya A : 14.100.000 + 22.000.000 = 36.100.000 (10rb unit)
Total biaya B : 56.400.000 + 88.000.000 = 144.400.000 ( 40 rb unit)
Biaya A perunit = 3610
Biaya b perunit = 3610

Pendekatan ABC
Indirect cost / OH Rate Produk A Produk B
inspeksi pabrik (jam) 1000 per inspeksi 1000 * 5200 = 5.200.000 1001 * 7800 = 7.800.000
biaya listrik (kilowatt) 80 per kw 80*50.000 = 4.000.000 80*200.000 = 16.000.000
biaya pemeliharaan mesin (jam) 140 perjam mesin 140*20.000 = 2.800.000 140*80.000 = 11.200.000
biaya persiapan produksi (frek. Produksi) 9400 per produksi 9400 * 1000 = 9.400.000 9401 * 1500 = 14.100.000
21.400.000 49.100.000
Total biaya A = 22.000.000 + 21.400.000 = 43.400.000
Total biaya B = 88.000.000 + 49.100.000 = 137.100.000
Biaya B per unit = 137.100.000 / 40.000 = 3427.5

10
UAS PENELITIAN OPERASIONAL II
Dosen : Andi Cakravastia

Soal No. 1
Performansi perusahaan pada setiap akhir tahun dapat dinyatakan dalam kondisi (1) baik, atau (2) buruk.
Alternatif keputusan yang bisa diambil pemilik perusahaan adalah (a) membiarkan (do nothing), (b)
memperbaiki aspek produksi, (c) memperbaiki aspek pemasaran. Jika pemilik menerapkan keputusan (a)
dalam kondisi perusahaan apapun, matriks probabilitas transisi ditunjukan pada matriks A. Sementara, jika
keputusan yang diambil adalah (b) dan (c) dalam kondisi perusahaan apapun, matriks probabilitas
transisinya diberikan masing-masing oleh B dan C.
A 1 2
B 1 2 C 1 2
1 0.6 0.4
1 0.5 0.5 1 0.6 0.4
2 0.3 0.7
2 0.4 0.6 2 0.3 0.7

Berdasarkan ekspektasi keuntungan (dalam milyar rupiah) yang diperoleh perusahaan untuk tiap alternatif
keputusan dan kondisi perusahaan diberikan dalam tabel berikut.
Keputusan
Kondisi a b c
1 3 6 4
2 1 2 3

Pertanyaan:
a. Identifikasi semua kebijakan yang mungkin beserta matriks probabilitasnya masing-masing. (Nilai
10)
b. Tentukan kebijakan optimal dalam tiga tahun. (Nilai 15)
c. Dengan menggunakan teknik enumerasi, tentukan kebijakan optimal dalam jangka panjang. (Nilai
15)
Soal No. 2
Pihak manajeman suatu bisnis layanan cuci mobil sedang melakukan studi untuk memperbaiki performansi
layanannya. Berdasarkan data historis sebanyak 100 pengamatan, waktu pencucian untuk tiap unit mobil
(dalam menit) disajikan dalam tabel frekuensi berikut.
Kelas interval Frekuensi
0 – 10 51
10 – 20 22
20 – 30 12
30 – 40 5
40 – 50 7
50 – 60 1
60 – 70 2
Total 100
Pertanyaan
a. Periksa apakah lama waktu pencucian mobil dapat diasumsikan berdistribusi eksponensial pada
tingkat signifikasi 5% (Nilai 15)
b. Saat ini terdapat 2 buah fasilitas pencucian, sehingga dua mobil dapat dicuci pada saat yang sama.
Waktu antar kedatangan mobil diketahui berdistribusi eksponensial dengan rata-rata 10 menit. Jika
pihak manajemen menghendaki agar lama waktu rata-rata mobil menunggu dalam sistem tidak
lebih dari 30 menit dan rata-rata banyaknya mobil mengantri tidak lebih dari 2 mobil, apakah perlu

11
penambahan fasilitas pencucian yang baru. Jika ya, berapa tambahan fasilitas pencucian agar
memenuhi sasaran manajemen perusahaan? (Nilai 20)

Soal No. 3
Dua buah perusahaan 1 dan 2 merupakan produsen suatu jenis produk tertentu. Keduanya mempunyai
empat strategi pemasaran, yaitu A, B, C dan D. Matriks payoff yang menyatakan pangsa pasar (dalam %)
yang dapat diraih oleh perusahaan ditunjukan dalam tabel di bawah ini.
Perusahaan 2
A B C D
A -2 -4 1 1
B 3 6 -2 0
Perusahaan 1
C 1 -3 4 0
D 2 -1 5 2
Pertanyaan
a. Tentukan strategi yang digunakan oleh kedua perusahaan. (Nilai 25)

JAWABAN PERTANYAAN :
Soal No. 1
Status 1 2
Kebijakan
R1 a a
R2 a b
R3 a c
R4 b a
R5 b b
R6 b c
R7 c a
R8 c b
R9 c c

Matriks Probabilitas Transisi


1 2 1 2 1 2
R1 R4 R7
1 0.6 0.4 1 0.5 0.5 1 0.6 0.4
2 0.3 0.7 2 0.3 0.7 2 0.3 0.7

1 2 1 2 1 2
R2 R5 R8
1 0.6 0.4 1 0.5 0.5 1 0.6 0.4
2 0.4 0.6 2 0.4 0.6 2 0.4 0.6

1 2 1 2 1 2
R3 R6 R9
1 0.6 0.4 1 0.5 0.5 1 0.6 0.4
2 0.3 0.7 2 0.3 0.7 2 0.3 0.7

12
Terlebih dahulu dihitung nilai probabilitas steady state untuk setiap kebijakan
𝑀

𝜋𝑗 = ∑ 𝜋𝑖 𝑝𝑖𝑗
𝑖=0
untuk j=0,1,…,M.
𝑀

∑ 𝜋𝑗 = 1
𝑗=0

Perhitungan nilai probabilitas steady state pada kebijakan 1:


𝜋1 = 0.6𝜋1 + 0.3𝜋2
𝜋2 = 0.4𝜋1 + 0.7𝜋2
1 = 𝜋1 + 𝜋2
didapatkan solusi
𝜋1 = 0.429
𝜋2 = 0.571
π1 π2
Langkah di atas diulangi untuk setiap kebijakan. Disamping kanan ini R1 0.429 0.571

tabel yang menunjukkan nilai probabilitas steady state untuk setiap


R2 0.5 0.5
R3 0.429 0.571
kebijakan. R4 0.583 0.417
R5 0.545 0.454
R6 0.583 0.417
R7 0.429 0.571
R8 0.5 0.5
R9 0.429 0.571

St at us 1 2
Tabel disamping kanan ini menunjukkan nilai ekspektasi Ke bijakan

keuntungan setiap status pada setiap kebijakan R1 3 1


R2 3 2
R3 3 3
R4 6 1
R5 6 2
R6 6 3
R7 4 1
R8 4 2
R9 4 3

Selanjutnya ditentukan ekspektasi keuntungan untuk setiap kebijakan yang didapatkan dengan mengalikan
probabilitas steady state setiap status pada suatu kebijakan dengan ekspektasi keuntungan. Berikut ini tabel
yang menunjukkan nilai ekspektasi keuntungan untuk setiap kebijakan.

R1 1.858
R2 2.5
R3 3
R4 3.915
R5 4.178
R6 4.749
R7 2.287
R8 3
R9 3.429

13
Dari perhitungan ekspektasi keuntungan, dapat diketahui bahwa kebijakan yang menghasilkan keuntungan
tertinggi adalah kebijakan 6, yaitu pada status 1 (baik), diberlakukan keputusan b (memperbaiki aspek
produksi) dan pada status 2 (buruk), diberlakukan keputusan c (memperbaiki aspek pemasaran).
Soal No. 2
Rata-rata waktu pencucian = 15.6 menit
1 pelanggan pelanggan
μ= = 3.85
15.6 menit jam
1 pelanggan pelanggan
λ= =6
10 menit jam
Jumlah mobil mengantri maksimum = 2. Karena jumlah server = 2, maka jumlah mobil maksimum di
dalam sistem antrian = K = 4.
λ 6
𝜌= = = 0.779
sμ 2(3.85)
1
𝑊 = 𝑊𝑞 + = 𝑊𝑞 + 0.26
𝜇
W merupakan waktu menunggu di dalam sistem antrian. W harus tidak lebih besar dari 30 menit.
𝐿𝑞 𝐿𝑞
𝑊𝑞 = =
𝜆 6
𝑠
𝑃0 (𝜆⁄μ) 𝜌
𝐿𝑞 = [1 − 𝜌𝐾−𝑠 − (𝐾 − 𝑠)𝜌𝐾−𝑠 (1 − 𝜌)]
𝑠! (1 − 𝜌)2
1 1
𝑃0 = 𝑛 𝑠 = 0 1 2
(1.56) (1.56) (1.56) (1.56)2
(𝜆⁄μ) (𝜆⁄μ) 𝜆 𝑛−𝑠 [ + + + (0.7791 + 0.7792 )]
[∑𝑠𝑛=0 + ∑𝐾 ( ) ] 0! 1! 2! 2!
𝑛! 𝑠! 𝑛=𝑠+1 sμ
= 0.183
0.183(1.56)2 (0.779)
𝐿𝑞 = [1 − 0.7792 − 2(0.779)2 (1 − 0.779)] = 0.444
2! (1 − 0.779)2
0.444
𝑊𝑞 = = 0.074
6
𝑊 = 0.074 + 0.26 = 0.334 < 0.5 𝑗𝑎𝑚

Waktu menunggu di dalam sistem dengan menggunakan 2 buah fasilitas pencucian lebih kecil dari 30
menit, sehingga tidak perlu menambah fasilitas pencucian yang baru.

Soal No. 3
Perusahaan 2
A B C D minimum
A -2 -4 1 1 -4
Perusahaan 1 B 3 6 -2 0 -2
C 1 -3 4 0 -3
D 2 -1 5 2 -1 Maximin value
maksimum: 3 6 5 2

Minimax value
Karena nilai minimax dengan maximin tidak sama, maka permainan ini tidak memiliki saddle point,
sehingga kedua perusahaan akan menggunakan mixed strategy.

14
Pada payoff table perlu dilihat terlebih dahulu strategi-strategi yang terdominasi oleh strategi lainnya.
Pada payoff table di atas dapat dilihat bahwa pada perusahaan 1, strategi A terdominasi oleh strategi D
dan strategi C terdominasi oleh strategi D yang disebabkan payoff yang lebih besar.
Perusahaan 2
A B C D
Perusahaan 1 B 3 6 -2 0
D 2 -1 5 2

Kemudian, dapat dilihat kembali pada payoff table bahwa pada perusahaan 2, strategi A terdominasi oleh
strategi D yang disebabkan loss yang lebih kecil.
Perusahaan 2
B C D
Perusahaan 1 B 6 -2 0
D -1 5 2

Game yang menggunakan mixed strategies dapat diselesaikan dengan menggunakan programa linier.
Untuk menentukan optimal mixed strategy pada perusahaan 1:
max 𝑥𝑚+1
Subject to
𝑝11 𝑥1 + 𝑝21 𝑥2 + ⋯ + 𝑝𝑚1 𝑥𝑚 − 𝑥𝑚+1 ≥ 0
𝑝12 𝑥1 + 𝑝22 𝑥2 + ⋯ + 𝑝𝑚2 𝑥𝑚 − 𝑥𝑚+1 ≥ 0
………………………………………………………………….
𝑝1𝑛 𝑥1 + 𝑝2𝑛 𝑥2 + ⋯ + 𝑝𝑚𝑛 𝑥𝑚 − 𝑥𝑚+1 ≥ 0
𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑚 = 1
𝑥𝑖 ≥ 0 untuk i = 1,2,…,m

max 𝑥4
Subject to
6𝑥1 − 𝑥2 − 𝑥3 ≥ 0
−2𝑥1 + 5𝑥2 − 𝑥3 ≥ 0
2𝑥2 − 𝑥3 ≥ 0
𝑥1 + 𝑥2 = 1
𝑥1 ≥ 0 𝑥2 ≥ 0

Dengan metode simplex didapatkan solusi optimal


1 2 4
𝑥1∗ = 𝑥2∗ = 𝑥3∗ =
3 3 3
Optimal mixed strategy untuk perusahaan 1 adalah
1 2
(𝑥1 , 𝑥2 ) = ( , )
3 3
X1 = probabilitas perusahaan 1 menggunakan strategi B
X2 = probabilitas perusahaan 1 menggunakan strategi D

4
Value of the game = v = 𝑥3∗ =
3
Untuk menentukan optimal mixed strategy pada perusahaan 2:
min 𝑦𝑛+1
Subject to
𝑝11 𝑦1 + 𝑝12 𝑦2 + ⋯ + 𝑝1𝑛 𝑦𝑛 − 𝑦𝑛+1 ≤ 0
𝑝21 𝑦1 + 𝑝22 𝑦2 + ⋯ + 𝑝2𝑛 𝑦𝑛 − 𝑦𝑛+1 ≤ 0

15
………………………………………………………………….
𝑝𝑚1 𝑦1 + 𝑝𝑚2 𝑦2 + ⋯ + 𝑝𝑚𝑛 𝑦𝑛 − 𝑦𝑛+1 ≤ 0
𝑦1 + 𝑦2 + ⋯ + 𝑦𝑛 = 1
𝑦𝑗 ≥ 0 untuk j = 1,2,…,n
min 𝑦4
Subject to
6𝑦1 − 2𝑦2 − 𝑦4 ≤ 0
−𝑦1 + 5𝑦2 + 2𝑦3 − 𝑦4 ≤ 0
𝑦1 + 𝑦2 + 𝑦3 = 1
𝑦1 ≥ 0 𝑦2 ≥ 0
Dengan metode simplex didapatkan solusi optimal
2 7 4
𝑦1∗ = 𝑦2∗ = 0 𝑦3∗ = 𝑦4∗ =
9 9 3
Optimal mixed strategy untuk perusahaan 2 adalah
2 7
(𝑦1 , 𝑦2 , 𝑦3 ) = ( , 0, )
9 9
y1 = probabilitas perusahaan 1 menggunakan strategi B
y2 = probabilitas perusahaan 1 menggunakan strategi C
y3 = probabilitas perusahaan 1 menggunakan strategi D

4
Value of the game = v = 𝑦4∗ =
3

UAS PENELITIAN OPERASIONAL II


Dosen : Yosi Agustina

1. Waktu antar kedatangan para pelanggan pada suatu sistem antrian rata-rata adalah 4 menit dan
mengikuti distribusi eksponensial. Kecepatan pelayanan rata-rata dari server pada sistem ini, yang
jumlahnya hanya satu, adalah 3 menit/pelanggan dan juga mengikuti distribusi eksponensial.
Dari sistem antrian ini, tentukanlah :
a) utilisasi server
b) jumlah pelanggan rata-rata yang antri menunggu pelayanan
c) jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem antrian
d) waktu rata-rata yang harus dihabiskan setiap pelanggan untuk antri
e) waktu rata-rata yang harus dihabiskan setiap pelanggan dalam sistem antrian
f) peluang atau probabilitas adanya lebih dari 3 pelanggan dalam sistem antrian
2. Pada Contoh No. 2 diatas, ternyata laju pelayanannya tidak dapat ditingkatkan dari 20 menjadi 30
pelanggan/jam. Oleh karenanya, untuk memenuhi keinginan diatas, dicari alternatif seperti berikut :
1) Menambah 1 server yang berkemampuan sama, yakni μ = 20 pelanggan/jam,dengan ongkos
operasi Rp. 10.000,-/jam/server; atau
2) Mengganti server lama dengan 1 server baru dengan kemampuan μ = 35 pelanggan/jam, tetapi
ongkos operasinya Rp. 15.000,-/jam.
Alternatif mana yang sebaiknya dipilih ?

3. Cuaca kota Bandung dapat diperkirakan sebagai berikut:


Jika hari ini cerah maka besok akan berpeluang 60% cuaca cerah, 30% berawan, dan 10% akan
turun hujan.

16
Jika hari ini berawan maka besok akan berpeluang 40% cuaca cerah, 45% berawan, dan 15% akan
turun hujan.
Jika hari ini hujan maka besok akan berpeluang 15% cuaca cerah, 60% berawan, dan 25% akan
turun hujan
Jika pada hari Jumat hujan, bagaimana perkiraan cuaca pada hari Senin?

4. Pada suatu kota kecil terdapat dua pasar swalayan W dan L. Diasumsikan setiap pembeli di kota tersebut
melakukan kunjungan belanja satu kali per minggu. Dalam sembarang minggu seorang pembeli hanya
berbelanja di W atau di L saja, dan tidak di keduanya. Kunjungan belanja disebut percobaan (trial) dari
proses dan toko yang dipilih disebut keadaan dari proses. Suatu sampel 100 pembeli diambil dalam
periode 10 minggu, kemudian data dikompilasikan. Dalam menganalisis data, terlihat bahwa dari
seluruh pembeli yang berbelanja di W dalam suatu minggu, 90 persen tetap berbelanja di toko W pada
minggu berikutnya, sedangkan sisanya berpindah belanja pada toko L. 80 persen dari yang berbelanja
di toko L dalam suatu minggu tetap berbelanja di toko L sedangkan 20 persen berpindah belanja pada
toko W.
L percaya bahwa suatu kampanye akan meningkatkan kemungkinan pembeli W beralih pada L dari 0.1
menjadi 0.3 sedangkan yang tetap berbelanja di L meningkat dari 0.8 menjadi 0.9. Jumlah keseluruhan
pasar diperkirakan 10.000 pembeli per minggu dan keuntungan yang diperoleh oleh toko L adalah
sebesar $ 2 per pelanggan. Haruskah L melakukan kampanye promosi?

JAWABAN PERTANYAAN :

1. Dengan asumsi terjadinya kondisi steady state pada sistem antrian ini, maka besaran-besaran
tersebut dapat ditentukan sebagai berikut.
Sistem ini merupakan sistem antrian M/M/1 dengan :
1/λ = 4 menit/pelanggan atau λ = 15 pelanggan/jam
1/μ = 3 menit/pelanggan atau μ = 20 pelanggan/jam
sehingga :
1) utilisasi server ρ = λ/μ = 15/20 = ¾ atau 75 %
2) jumlah pelanggan rata-rata yang antri menunggu pelayanan
𝜆2
Lq =𝜇(𝜇−𝜆) = (15)2/20(20-15) = 15.15/20.5 = 3.3/4.1 = 9/4 = 2,25 pelanggan.
3) jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem antrian
Ls (atau L) = λ/(μ - λ) = 15/(20-15) = 15/5 = 3 pelanggan.
4) waktu rata-rata yang harus dihabiskan setiap pelanggan untuk antri
Wq =λ/(μ(μ − λ)) = 15/{20(20 . 15)} = 15/20.5 = 3/20 jam = 9 menit
5) waktu rata-rata yang harus dihabiskan setiap pelanggan dalam sistem antrian
W =1/(μ – λ) = 1/(20 . 15) = 1/5 jam = 12 menit
6) peluang atau probabilitas adanya lebih dari 3 pelanggan dalam sistem antrian
P(n > 3) = 1 - P(n ≤ 3)
Rumus umum : P(n) = ρn.P0 dengan P0 = (1- ρ) = 1 - ¾ = ¼ sehingga :
P(n = 1) atau P(1) = (15/20)1.(¼) = (¾ ).(¼) = 3/16.
P(2) = (¾ )2.(¼) = (9/16).(¼) = 9/64.

17
P(3) = (¾ )3.(¼) = (27/64).(¼) = 27/256.
P(n ≤ 3) = ∑3𝑛=0 𝑃𝑛 = ¼ + 3/16 + 9/64 + 27/256 = {64 + (3).16 + (9).4 + 27}/256 = (64 + 48 + 36 +
27)/256
= 175/256 = 0,68
Jadi, probabilitas adanya lebih dari 3 pelanggan dalam sistem antrian adalah = 1- 0,68 = 0,32.

2. Untuk alternatif 1) :
Sistem antriannya adalah M/M/2, dengan λ = 15 pelanggan/jam, 2 server masing-masing
dengan μ = 20 pelanggan/jam. Nilai P(n) untuk n = 0,1,2,3 adalah :
1 1
P0 = (𝜆/𝜇)𝑛 (𝜆/𝜇)𝑐 1 = (15/20)0 (15/20)1 (15/20)2 1
∑𝑐−1
𝑛=0 𝑛! + 𝑐! . 𝜆 + + . 15
1−( ) 0! 1! 2! 1−( )
𝑐𝜇 2(20)
1 1
= 3/4 9/16 1 = 3 9 = 5/11 = 0,455
1+ + . 1+ +
1 2 1−(3/8) 4 20
(𝜆/𝜇)1
P1 = Po = (15/20). (0,455) = 0,75 (0,455) = 0,34
1!
(𝜆/𝜇)2
P2 = Po=((15/ 20)2)/2.(0,455) = 0,281 (0,455) = 0,13
2!
(𝜆/𝜇)𝑛
P3 = Po = ((15/20)2)/2. (0,455) = 0,14 (0,455) = 0,06
𝑐!𝑐 𝑛−𝑐
sehingga P0 + P1 + P2 + P3 = 0,455 + 0,34 + 0,13 + 0,06 = 0,985 > 0.95

Untuk alternatif 2) :
Sistem antriannya adalah M/M/1, dengan λ = 15 pelanggan/jam, 1 server dengan μ = 35
pelanggan/jam. Nilai P(n) untuk n = 0,1,2,3 adalah :
P0 = 1-ρ = 1 - (15/35) = 1 - 0,429 = 0,571
P1 = ρ1.P0 = 0,429.(0,571) = 0,245
P2 = ρ2.P0 = (0,429)2.(0,571) = 0,105
P3 = ρ3.P0 = (0,429)3.(0,571) = 0,045
sehingga P0 + P1 + P2 + P3 = 0,571 + 0,245 + 0,105 + 0,045 = 0,966 >0.95
Jadi kedua alternatif sistem antrian ini dapat memenuhi keinginan manajemen agar dengan
confidence level 95 %, tidak akan ada lebih dari 3 pelanggan di dalam sistem antrian. Oleh
karena itu, plihan alternatif sistem antrian akan didasarkan pada ongkos menganggurnya, atau
idle cost.

Untuk alternatif 1) : idle cost = {(0,455) x 2 x Rp.10.000,-/jam} + {(0,34) x Rp.10.000,-/jam} = Rp.


9.100,-/jam + Rp. 3.400,-/jam = Rp. 12.500,-/jam
Untuk alternatif 2) : idle cost = (0,571) x Rp.15.000,-/jam= Rp. 8.565,-/jam
Jika kriteria idle cost yang digunakan, maka alternatif 2) merupakan alternative yang lebih baik.

3. Status 1 = cerah, 2= berawan, 3= hujan

18
Stage = hari
1 2 3
1 0.6 0.3 0.1
2 0.4 0.45 0.15]
[
3 0.15 0.6 0.25
π0 = hari jumat = hujan dengan matriks probabilitas = 0 0 1 karena pada hari jumat terjadi
hujan dengan probabilitas 1.
πn = πn x [Matriks Transisi]
0.6 0.3 0.1
sabtu π1=0 0 1x 0.4 0.45 0.15 = [0,15 0,6 0,25]
0.15 0.6 0.25
0.6 0.3 0.1
minggu π2=0,15 0,6 0,25 x 0.4 0.45 0.15 = 0,3675 0,465 0,1675
0.15 0.6 0.25
0.6 0.3 0.1
senin π3=0,3675 0,465 0,1675x 0.4 0.45 0.15 = 0,4315 0,42 0,1484
0.15 0.6 0.25
Probabilitas cuaca pada hari senin, jika hari jumat hujan adalah : 0,4315 cerah, 0,42 berawan,
0,1484 hujan.

4. Definisikan matriks transisi dari kedua kondisi tersebut


Sebelum kampanye : Setelah kampanye :
𝑊 𝐿 𝑊 𝐿
𝑊 0,9 0,1 𝑊 0,7 0,3
𝐿 0,2 0,8 𝐿 0,1 0,9

Untuk memecahkan soal tersebut, kita perlu mencari probabiltas steady state jumlah
pengunjung pada toko W dan toko L.
Steady state sebelum kampanye :
πW = 0,9 πW + 0,2 πL
πL = 0,1 πW + 0,8 πL
πW + πL = 1

πW =0,67
πL = 0,33

Steady state setelah kampanye :


πW = 0,7 πW + 0,1 πL
πL = 0,3 πW + 0,9 πL
πW + πL = 1

πW =0,25
πL = 0,75

19
Total profit yang didapatkan, dengan keuntungan $ 2 per pelanggan = total keuntungan pelanggan yang
belanja di toko L – total keuntungan pelanggan yang belanja di toko W.
sebelum kampanye
profit = 2 x 10000 x 0,33 – 2 x 10000 x 0,67 = 6600-13400 = -6600
Setelah kampanye
Profit = 2 x 10000 x 0,75 – 2 x 10000 x 0,25 = 15000-5000 = 10000

20
UTS PEMODELAN SISTEM
Dosen : Bermawi P. Iskandar

BAGIAN A:
No. 1: [Counterintuitive outcomes]
Jelaskan counterintuitive outcomes untuk kasus berikut ini, (a) the assessment of unit production costs dan
(b) peningkatan efisensi yang dilakukan dengan memangkas biaya pemelihaan mesin/peralatan atau biaya
pengembangandan pelatihan SDM..

No. 2:[ Pendekatan Sistem]


a) Pendekatan sistem berbeda dengan pendekatan tradisional (seperti pendekatan reductionist dan
cause-and- effect) dalam memandang suatu masalah riil. Jelaskan perbedaannya.
b) Jelaskan mengapa pendekatan sistem dapat menghidari kesalahan tipe III yaitu menyelesaikan masalah
yang salah dengan benar dan berikan contoh untuk kasus (a) atau (b) pada No.1.

No.3: [Definisi Sistem adalah subyektif]


Pertimbangkan industri sepeda motor, yang terdiri dari industri perakitan, industri komponen kendaraan
bermotor dan industri jasa pemasaran dan jasa purna jual. Identifikasi sistem yang relevan dari sudut
pandang (perspektif) pengelola perusahaan perakitan, produsen komponen dan pengelola perusahaan
yang memasarkan kendaraan bermotor tersebut. Penjelasan sistem relevan meliputi tujuan sistem, proses
transformasi, aspek untuk menjelaskan hubungan antar komponen, musukan, kontrol, komponen dan
keluaran sistem.

No.4: [Emergent properties]


Apa yang dimaksud dengan emergent properties dari suatu sistem dan berikan berikan satu contoh riil
masing-masing untuk sistem manufaktur dan sistem jasa (misalnya bank).

BAGIAN B:
Bank Darah menerima berbagai golongan darah dari lembaga pengumpulan darah (seperti PMI). Darah
segar memiliki umur antara 35-49 hari, tergantung pada cara pengawetan yang digunakan. Darah yang
tidak dipakai pada perioda itu akan dibuang. Darah segar digunakan untuk transfusi pada operasi yang
terjadwal maupun yang tidak (emergensi). Jika tidak tersedia cukup darah untuk golongan tertentu, operasi
terjadwal harus ditunda, sedangkan untuk operasi yang bersifat emergensi akan meningkatkan resiko
kepada pasien serta dapat berakibat kematian. Dengan demikian manajemen harus mencari kebijakan yang
tepat untuk menekan sekecil mungkin jumlah darah yang kadaluaarsa, tapi pada saat bersamaan
memberikan cukup darah untuk operasi terjadwal dan juga untuk operasi emergensi. Atau dengan kata
lain, manajemen berupaya untuk menghindari ketidak-tersediaan darah sebesar mungkin. Yang
dimaksud dengan manajemen Bank Darah disini terdiri dari manajemen puncak (para direktur) dan
manajemen menengah (para manajer). Umumnya, kekurangan persediaan dapat dihindari sepenuhnya jika
jumlah persediaan darah sangat besar. Tapi ini akan meningkatkan jumlah darah kadaluarsa. Gunakan
pendekatan proses untuk menjelaskan sistem yang relevan untuk manajemen bank darah, sehingga
terjadi suatu kompromi yang maksimal dari dua tujuan yaitu memiminasi kekurangan persediaan dan
meminimasi darah kadaluarsa.
(a) Tuliskan rumusan masalah untuk kasus Bank Darah ini dan difinisikan 4 elemen dari masalah tersebut,
(b) Jelaskan dan gambarkan sistem yang relevan untuk Bank darah, serta
(c) Gambarkan influence diagram untuk masalah tersebut.

21
JAWABAN PERTANYAAN :

No. 1
Buku Pemodelan hal 15:
“Some of the outcomes actually realized, both planned and unplanned, may be ‘counterintuitive’ — what
happens appears at first glance to contradict what common sense and intuition tell us should occur.”

Artinya, counterintuitive adalah pendekatan yang dilakukan dengan membuat tindakan yang melawan
intuisi atau pemikiran orang pada umumnya. Counterintuitive outcomes itu sendiri adalah hasil yang
didapatkan dengan melakukan pendekatan yang tindakannya berbeda dengan intuisi pada umumnya.

(a) Kasus the assessment of unit production costs

Contoh kasus:
Secara umum, pinsip bisnis dari sebuah perusahaan adalah terus mendorong produksidari produk yang
menghasilkan profit margin terbesar. Dengan mempertimbangkan contoh sederhana:
Sebuah perusahaan melakukan produksi 2 produk pada lini perakitan yang sama. Biaya yang dikeluarkan
untuk produksi adalah sama yaitu £90/unit, tetapi produk A memiliki profit margin of 50%, ketika produk B
hanya mencapai 40%. (profit margin adalah [profit/selling price] × 100%.)

Jawab:
Profit produk A = Selling Price – Total Cost = £180 –£ 90 = £90
Profit produk B = Selling Price – Total Cost = £150 –£ 90 = £60
Intuisi pada umumnya:
Dengan data di atas, tindakan perusahaan pada umumnya adalah melakukan produksi sebanyak-
banyaknya pada produk yang profit marginnya paling besar, yaitu produk A.

Hasil = 4 unit x £90/unit = £ 360

Namun pada contoh di atas, produk A hanya dibutuhkan 3 unit tiap harinya. Sisa waktu produksi dikerjakan
pada produk B. Hasil ini disesuaikan menjadi sebagai berikut:

Hasil = (3 unit x £90/unit) + (2 unit x £60/unit) = £ 390

Counterituitive

Dengan pendekatan Counterituitive, tindakan yang dilakukan adalah melakukan produksi sebanyak-
banyaknya pada produk yang profit marginnya paling rendah, yaitu produk B. Sebanyak-banyaknya
dalam hal ini disesuaikan ke maksimum demand produk per hari sehingga tidak perlu diproduksi
berlebihan.

Hasil = (4unit x £60/unit) + (2 unit x £90/unit) = £ 420


Lebih tinggi 30 dari hasil pendekatan intuitive.

22
Alasan
Ini adlaah counterintuitive outcomes.Hal ini terjadi karena suatu alasan sederhana: prinsip bisnis
mengacuhkan interaksi sistem yang vital yaitu dalam kasus ini: kontribusi profit tiap unit di tiap jamnya.
Setiap jam dari kapasitas yang digunakan produk A menghasilkan profit sebesar £60 dimana untuk produk
A hanya mencapai £45.

(b) Peningkatan Efisiensi


Peningkatan efisensi yang dilakukan dengan memangkas biaya pemelihaan mesin/peralatan atau biaya
pengembangan dan pelatihan SDM.
Intuitive: Pada umumnya, perusahaan akan memotong biaya pemeliharaan mesin untuk menurunkan biaya
total produksinya. Alhasil, biaya produksi total menurun dan target perusahaan tercapai.

Counterintuitive: Perusahaan tidak memotong biaya pemeliharaan mesin malah mengeluarkan biaya untuk
pengembangan dan pelatihan SDM. Ternyata hasilnya, kuantitas produk yang dihasilkan meningkat, mesin
lebih terpelihara, dan pekerja lebih bersemangat karena telah dilatih. Biaya yang dikeluarkan ternyata
berujung peningkatan keuntungan produksi. Ini disebut Hawthorne Effect yaitu peningkatan produktivitas
pekerja yang dihasilkan karena suatu stimulus psikologis yang membuat pekerja merasa dianggap penting
atau diperhatikan. Diperhatikan dalam kasus di atas adalah diberi pelatihan.

No. 2 (a)
Pendekatan tradisional ada 2 yaitu reductionist dan cause-effect.

Reductionism adalah kepercayaan bahwa seluruh hal di dunia dan setiap pengalamannya dapat direduksi,
didekomposisikan, atau dibagi-bagimenjadi komponen/bagian yang lebih sederhana. Dengan
mendefinisikan dan memahami perilaku setiap bagian ini, kemudian mengagregatkannya ke dalam
penjelasan parsial, maka dapat diasumsikan hal ini cukup untum menjelaskan perilaku sistem keseluruhan.

Cause-and-effect thinking adalah kepercayaan bahwa seluruh fenomena dapat dijelaskan dengan
hubungan-hubungan sebab akibat. Misalnya suatu hal X diketahui adalah penyebab terjadinya hal Y jika X
adalah keseluruhan hal yang cukup membuat Y terjadi, jadi hal X inilah yang harus dijelaskan sedetailnya
utk menjelaskan Y.

System thinking adalah kepercayaan yang menganggap di dalam mendefinisikan atau menjelaskan masalah
dari suatu sistem, seluruh bagian dari sistem tersebut harus dijelaskan terlebih dahulu sedetail-detailnya
dan mendefinisikan lingkungan dan pengaruhnya kemudian, sehingga di dalam menyimpulkan sistem
digunakan seluruh integrasi hasil pendefinisian tersebut.
Jadi perbedaannya ada pada pola yang digunakan, bagian sistem yang difokuskan, dan cara pengambilan
kesimpulan terhadap sistem.

No 2 (b)
Pendekatan tradisional seperti reductionst dan cause-effect thinking adalah pendekatan yang memandang
secara parsial dan memungkinkan terjadinya kesimpulan yang tidak tepat. Artinya, akan disimpulkan suatu
masalah yang salah. Pendekatan sistem lebih memandang secara holistik atau menyeluruh sehingga
meminimasi dihasilkannya kesimpulan suatu masalah yang salah. Kesimpulan masalahnya lebih ’benar’ atau
tepat sehingga solusi yang dihasilkan pun dapat lebih tepat.

No. 3
Tujuan sistem adalah berbeda-beda tergantung jenis sistem tersebut. Sistem industri perakitan tentunya
bertujuan merakit produk secepat-cepatnya dan sebanyak-banyaknya. Sistem industri komponen bertujuan
melakukan produksi produk yang dapat dihandalkan. Demikian pula tujuan sistem industri jasa pemasaran
adalah menjual produk sebanyak-banyaknya. Demikian pula untuk proses transformasi, aspek hubungan
komponen, dan sebagainya dapat dijelaskan secara subjektif.

23
No. 4
Emergent properties adalah hubungan atau komponen baru yang timbul atau muncul melalui interaksi
antara bagian-bagian aspek situasi yang berbeda-beda
Pada sistem manufaktur misalnya hubungan antara lampu yang redup dengan prduktivitas pekerja, pekerja
yang bekerja secara single group atau various group, dan sebagainya.

Pada sistem jasa misalnya hubungan antara pemberian training kepada pekerja dengan produktivitas
kerjanya, peningkatan gaji dengan kedisiplinan atau keramahan pelayanan kepada nasabah, dan
sebagainya.

BAGIAN B

24
UTS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Dosen : Sukoyo

Soal no.1
Unit produksi elektronik PT Makmur Sentosa mempunyai 15 unit lintas perakitan (assembly line) yang dapat
dipergunakan untuk memproduksi TV dan Audio Set. Permintaan produk elektronik (dalam unit) untuk 4
bulan ke depan dan harga produk dari Divisi Pemasaran sebagai berikut :
Bulan
Produk Harga (Rp juta)
1 2 3 4
TV 21'' 1,2 416 404 475 405
TV 29'' 1,6 210 205 211 207
AUDIO P1 0,8 900 808 967 1200
AUDIO P2 1,5 424 432 575 500

Untuk memproduksi satu unit TV 21’’ dibutuhkan waktu rata-rata 1,8 jam; satu unit TV 29’’ adalah 2,0 jam;
satu unit AUDIO P1 adalah 1,2 jam; satu unit AUDIO P2 adalah 1,6 jam. Divisi produksi menetapkan bahwa
persediaan akhir setiap bulan (safety stock) untuk produk elektronik tersebut adalah : 100 unit untuk TV 21’,
150 unit untuk TV 29’, 100 unit untuk AUDIO P1, 125 unit untuk AUDIO P2. Sedangkan informasi persediaan
akhir bulan ini adalah 178 unit TV 21’, 154 unit TV 29’, 100 unit AUDIO P1, dan 125 unit AUDIO P2.

Berdasarkan kalender kerja, jumlah hari kerja efektif yang ada untuk 4 bulan ke depan adalah (1 hari = 8
jam operasi) :
Bulan 1 2 3 4
Jumlah hari 21 25 20 20

Pertanyaan :
a. Jika biaya produksi dengan waktu regular adalah Rp.10 ribu/jam, dengan over time sebesar Rp.25
ribu/jam, back order sebesar Rp.10 ribu/unit/bulan, dan penyimpanan Rp.5 ribu/unit/bulan, susun
rencana agregat untuk 4 bulan ke depan.
b. Berdasarkan rencana agregat (a) susun jadwal induk produksi (master production) untuk 4 bulan ke
depan.

Soal no.2
Distributor motor Honda di Bandung memperkirakan akan menjual motor Honda sebanyak 4.000 unit
selama tahun 2007. Pola permintaan motor Honda biasanya merata setiap tahun. Harga motor sebesar
Rp.14 juta per unit, sedangkan biaya pajak dan asuransi selama motor disimpan di showroom dihitung
berdasarkan 30% dari persediaan motor maksimum dimana setiap unit motor diperlukan biaya Rp.200 ribu
per tahun. Disamping itu, motor yang disimpan di showroom sebanyak 70% mengalami kerusakan dan
diperlukan biaya rata-rata Rp.300 ribu per unit untuk perbaikan sebelum diserahkan ke pembeli. PT Honda
di Bandung memesan kendaraan tersebut dari PT ATM. Setiap lot kendaraan yang dipesan perlu dilakukan
pemeriksaan sebelum diterima. Biaya pemeriksaan tiap lot pemesanan adalah sebesar Rp.600 ribu. Biaya
modal dikenakan bunga sebesar 20% per tahun.
a. Buat formula untuk menghitung biaya persediaan yang terjadi di PT Honda di Bandung!
b. Berapa ukuran lot pemesanan yang paling ekonomis?
c. Berapa total biaya per tahunnya?

Soal no.3
Manajer divisi produksi PT Astra sedang mempertimbangkan apakah part XYZ akan dibuat di PT Astra
sendiri atau dikerjakan oleh 2 perusahaan lain di luar, dengan data-data sebagai berikut :

25
PT ASTRA PT LUAR-1 PT LUAR-2
Produksi per hari (units) 400 600 ∞ (besar sekali)
Lead time (hari) 4 6 9
Biaya per unit Rp. 500 ribu Discount Rp. 530 ribu
Biaya pemesanan Rp. 1 juta Rp. 700 ribu Rp. 800 ribu

Harga discount dari PT LUAR-1 sebagai berikut :


Ukuran Pemesanan (unit) Harga
Q < 5000 Rp 580 ribu per unit
5000 ≤ Q < 10.000 Rp 500 ribu per unit
10.000 ≤ Q Rp 480 ribu per unit

Pertanyaan :
Jika kebutuhan part XYZ per tahun adalah 32.000 unit per tahun dan biaya modal dikenakan biaya bunga
20% per tahun, alternatif pengadaan mana yang harus dipilih oleh manajer divisi produksi.

JAWABAN PERTANYAAN :

UTS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Soal no. 1
Sebuah perusahaan elektronik membuat berbagai jenis televisi. Data penjualan masing-masing jenis selama
Maret sampai dengan September 2006 diperlihatkan pada Tabel 1, dan data safety stock (unit item), ongkos
set up (juta rupiah), harga jual (juta rupiah), dan persediaaan akhir (unit item) ditunjukkan Tabel 2.
Tabel 1. Data Penjualan Televisi (unit Item)

TV 14” TV 30” TV Plasma 48”


Bulan De
Mono Stereo Mono Stereo Theater LC LSC LGC
Lux
Maret 6.512 4.744 2.37 5.28 2.217 572 915 1.37 686
April 7.844 6.678 2.862 6.36 2.617 689 1.1 1.65 826
Mei 8.695 6.552 3.172 7.05 2.961 763 1.22 1.83 916
Juni 10.36 8.82 3.78 8.4 3.528 910 1.46 2.18 1092
Juli 11.84 10.08 4.32 9.6 4.032 1040 1.66 2.5 1248
Agustus 13.88 11.812 5.062 11.25 4.725 1218 1.95 2.93 1462
September 14.06 11.97 5.13 11.4 4.788 1235 1.98 2.96 1482

Tabel 2. Safety stock (unit item), ongkos set up (juta rupiah), harga jual (juta rupiah), persediaan akhir (unit
item)
TV 14” TV 30” TV Plasma 48”
Mono Stereo Mono Stereo Theater Lux LC LSC LGC
Safety stock 4.276 3.5 1.472 2.515 1.49 325 610 850 420
Ongkos set up 150 150 220 220 220 415 415 415 415
Harga jual 2.5 5 4 10 14 22 30 35 45
Inventory akhir Sept. 18.23 15.8 9.58 17.845 8.805 1.41 2.37 3.63 1.7
Bila perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sangat dominant dalam pasar pertelevisian di
Indonesia, saudara diminta menentukan Master Production Schedule (MPS) dengan menggunakan (1)
metode persentase, dan (2) metode Britan dan Hax. Bila saudara membutuhkan asumsi atau data lain,

26
Saudara dipersilakan untuk menentukans endiri tetapi asumsi dan data tersebut harus Saudara sebutkan
secara eksplisit.

Soal no. 2
Sebuah produk tertentu sedang dievaluasi untuk menentukan EOQ. Ongkos sewa gudang per bulan per
unit adalah Rp 20.000, ongkos pesan Rp 850.000 per seklai pesan, tingkat suku bunga adalah 25% per tahun,
harga beli adalah Rp 240.000 pe runit, dan permintaan (demand) per bulan adalah 250 unit. Tentukan EOQ
produk tersebut, frekuensi pemesanan dan ongkos total tahunan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

JAWABAN PERTANYAAN :

UAS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI


Desember 2011 Dosen : Sukoyo

Soal no. 1
Sebuah perusahaan produk kimia mengoperasikan satu fasilitas produksi untuk menghasilkan produk A
dan produk B. kedua produk tersebut diolah menggunakan fasilitas produksi tersebut. Permintaan produk
A dan B untuk 4 bulan ke depan adalah sebagai berikut :

Jumlah persediaan awal adalah 36 ton untuk produk A dan 220 ton untuk produk B. Untuk mengolah
produk A dibutuhkan waktu 1 jam, sedangkan pengolahan produk B membutuhkan waktu 0.4 jam.
Perkiraan biaya produksi adalah :
Waktu jam biasa (regular time) : Rp 10 juta / jam
Waktu lembur (over time) : RP 15 Juta / jam
Biaya penyimpanan : Rp 4 juta / ton/ bulan
Waktu produksi biasa (regular time) sebesar 160 jam/bulan dan waktu produksi lembur (over time) sebesar
40 jam/ bulan. Manajemen menetapkan tingkat persediaan akhir setara dengan 80 jam produksi.
Pertanyaan :
a. Tentukan perencanaan produksi aggregate (dalam jam produksi) untuk meminimumkan biaya
produksi dan persediaan
b. Lakukan perencanaan dis-aggregate untuk menyusun jadwal induk produksi berdasarkan jawaban
1(a) tersebut.
Soal no. 2
PT. Chandra Asri Chemical Tbk menerima pesanan dari PT Mitsubisi Chemical Lts sebanyak 3 produk
petrokimia A, B, dan C dengan urutan proses dan waktu pengerjaan sebagai berikut :

27
Pertanyaan: Jika PT Chandra Asri Chemical beroperasi 12 jam sehari, dan 7 hari perminggu, susun jadwal
pengerjaan ketiga produk tersebut. Kapan ketiga produk petrokimia dapat diselesaikan ?

Soal no. 3
PT Megah energy Utama Tbk. mendapatkan proyek pembangunan pembangkit listrik senilai 50 milyar
rupiah dar iPT PLN Tbk. Proyek ini membutuhkan 8 aktivitas dengan waktu dan hubungan antar aktivitasnya
sebagai berikut :

Biaya penyelesaian proyek pembangkit listrik dengan waktu-normal adalah 400 milyar rupiah.
Pertanyaan:
a. Gambarkan network diagram proyek ini dan hitung waktu mulai dan selesai setiap aktivitas.
b. Berapa free slack time dan total slack time untuk aktivitas D dan E
c. Berapa lama waktu normal penyelesaian proyek dan aktivitas mana yang masuk ke dalam lintasan
kritis.
d. PT PLN Tbk menawarkan insentif sebesar 1.4 milyar rupiah / hari jika waktu penyelesaian proyek
lebih cepat dari waktu-normal. Ada 4 aktivitas dari 8 aktivitas yang waktu penyelesaiannya dapat
dipercepat yaitu A, B, F, dan H. waktu penyelesaian dan biaya ke-empat aktivitas tersebut adalah:

Berapa lama waktu percepatan proyek yang optimal dan aktivitas mana yang perlu dipercepat? Berikan
analisis perhitungan yang mendukung jawaban saudara!

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal 1
a.
Ton Jam Total

28
A B A B Ton Jam
Persediaan awal 36 220 36 88 256 124
Permintaan periode 1 100 200 100 80 300 180
Permintaan periode 2 90 190 90 76 280 166
Permintaan periode 3 110 210 110 84 320 194
Permintaan periode 4 100 200 100 80 300 180
Asumsi :
Biaya penyimpanan = Rp 4 juta/ton/bulan
Untuk produk A 1 ton = 1 jam, sehingga biaya penyimpanan = Rp 4 juta/jam/bulan
Untuk produk B 1 ton = 0,4 jam, sehingga biaya penyimpanan = Rp 10 juta/jam/bulan
4+10
Biaya penyimpanan rata-rata untuk produk A dan B = = Rp 7 juta/jam/bulan
2
Peri ode

Peri ode Sumber 1 2 3 4 Ka pa s i tas


produks i Inventori 0 124 7 14 21 Unus ed Ava i l a bl e
RT 10 56 17 24 31 104 160
1 OT 15 22 29 36 40 40
RT 10 160 17 24 0 160
2 OT 15 6 22 29 34 40
RT 10 160 17 0 160
3 OT 15 34 22 6 40
RT 10 160 0 160
4 OT 15 20 20 40
Dema nd 180 166 194 180
Una l l oca t
ed 0 0 0 0

Maka perencanaan produksi agregat untuk keempat periode tersebut adalah :


1 2 3 4
Inventori 124
RT 56 160 160 160
OT 6 34 20
Jumlah 180 166 194 180

b. Perencanaan disagregat (dalam jam)


1 2 3 4
A B Total A B Total A B Total A B Total
Inventori 36 80 116 84 76 160 76 84 160 80 80 160
RT 64 0 64 6 0 6 34 0 34 20 0 20
OT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 100 80 180 90 76 166 110 84 194 100 80 180
Perencanaan disagregat (dalam unit)
1 2 3 4
A B Total A B Total A B Total A B Total
Inventori 36 200 236 84 190 274 76 210 286 80 200 280
RT 64 0 64 6 0 6 34 0 34 20 0 20
OT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 100 200 300 90 190 280 110 210 320 100 200 300

29
Soal 2
Crusher A C B

Mixer B A C

Reaction vessel B A C

Dryer C B A

10 20 30 40 50 60 70
Jadwal pengerjaan :
Waktu pengerjaan : 68 jam

30
Soal 3

G (21)
Early Start = 46 Early Finish = 67

Late Start = 55 Late Finish = 76

D (10) B (14) F (12) H (18) I (6)


Early Start = 0 Early Finish = 10 Early Start = 32 Early Finish = 46 Early Start = 46 Early Finish = 58 Early Start = 58 Early Finish = 76 Early Start = 76 Early Finish = 82

Late Start = 22 Late Finish = 32 Late Start = 32 Late Finish = 46 Late Start = 46 Late Finish = 58 Late Start = 58 Late Finish = 76 Late Start = 76 Late Finish = 82

A (12) C (20) E (12)


Early Start = 0 Early Finish = 12 Early Start = 12 Early Finish = 32 Early Start = 32 Early Finish = 44

Late Start = 0 Late Finish = 12 Late Start = 12 Late Finish = 32 Late Start = 46 Late Finish = 58
a.

b. Free slack time : Jeda (slack) yang dimiliki oleh sebuah aktivitas, sebelum aktivitas tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan pada aktivitas setelahnya
Aktivitas D memiliki free slack time selama 22 hari, sedangkan aktivitas E memiliki free slack time selama 14 hari
Total slack time : Jeda (slack) yang dimiliki oleh sebuah aktivitas, sebelum aktivitas tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan pada keseluruhan proyek
Aktivitas D memiliki total slack time selama 22 hari, sedangkan aktivitas E memiliki total slack time selama 14 hari
c. Waktu-normal penyelesaian proyek = 82 hari
Lintasan kritis =A–C–B–F–H–I

31
d. Faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan aktivitas yang akan dipercepat adalah :
1. Aktivitas yang dipercepat harus berada pada lintasan kritis
Percepatan pada aktivitas-aktivitas yang tidak berada pada lintasan kritis tidak akan
berpengaruh pada penyelesaian proyek secara keseluruhan. Pada kasus ini keempat alternatif
aktivitas yang dapat dipercepat berada pada lintasan kritis sehingga keempat alternatif
tersebut memenuhi syarat ini.
2. Biaya percepatan harus lebih kecil daripada insentif yang diterima jika percepatan dilakukan
Jika biaya percepatan yang harus dikeluarkan lebih besar daripada insentif yang diterima jika
waktu penyelesaian proyek lebih cepat dari waktu-normal maka percepatan tersebut menjadi
tidak ada artinya, bahkan dapat menyebabkan kerugian. Pada kasus ini insentif yang akan
diterima adalah sebesar Rp 1,4 Milyar/hari jika waktu penyelesaian proyek lebih cepat dari
waktu-normal, sehingga aktivitas A dan F menjadi tidak layak untuk dipercepat karena akan
menyebabkan kerugian.
3. Dana yang dimiliki
Jika dana yang dimiliki perusahaan terbatas, maka aktivitas yang harus dipercepat adalah
aktivitas yang akan memberikan keuntungan terbesar. Pada kasus ini asumsi dana yang
dimiliki tidak terbatas sehingga percepatan dilakukan untuk seluruh aktivitas yang layak
dipercepat. Berikut ini adalah perhitungan keuntungan yang diterima perusahaan :

Waktu- Waktu Waktu Biaya Keuntungan


Aktivitas Insentif
normal tercepat percepatan percepatan
B 14 12 2 1.3 x 2 = 2.6 1.4 x 2 = 2.8 2.8 – 2.6 = 0.2

H 18 6 12 1.2 x 12 = 14.4 1.4 x 12 = 16.8 16.8 – 14.4 = 2.4

TOTAL 14 17 19.6 2.6

32
UTS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU
28 Maret 2011 Open Book

Soal 1 (10%)
Sebuah proses produksi menghasilkan output (variable random y) dengan target yang diinginkan
adalah m. dari sampel diketahui rata-rata output adalah 𝑦̅ yang belum tentu sama dengan target
m. jika diamati sebuah fungsi kerugian (loss) dalam bentuk kuadrat kealahan L(y) = (y-m)2. Buktikan
bahwa ekspektasi fungsi kerugian tersebut (hint : masukan rata-rata sampel ±𝑦̅ dalam persamaan
kerugian) terdiri dari 2 kelompok, yaitu variansi dan kuadrat bias.
Soal 2 (15%)
Jelaskan secara lengkap bahwa pengendalian kualitas dengan peta kendali mencakup statistika
inferensi dua tahap, yaitu estimasi dan uji hipotesis. Tunjukkan hasil estimasi yang dilakukan dan
bagaimana uji hipotesis dilakukan, apa saja resiko-resiko yang terlibat?
Soal 3 (25%)
Dari sebuah proses yang ingin dikendalikan diperoleh peta 𝑥̅ standar (n=5) dengan UCL = 1.7; CL
= 1.5 ; LSL: 1.3.
a. dengan asumsi batas 3 sigma, berapa ARL0 (pada saat proses terkendali)?
b. Jika ternyata rata-rata proses menyimpang menjadi 1.725, berapa ARL1 (pada saat rata-rata
proses menyimpang)?
c. Buat kurva operating characteristics (OC) jika terjadi penyimpangan 1.572 ; 1.650; 1.725
Soal 4 (25%)
Kerjakan butir (a) Exercise 6.3 (Montgomery 2009 6th edition, hal 273)
Soal 5 (25%)
Sebuah perusahaan membuat peta kendali (phase I) dari 25 tititk sample dengan ukuran sample
n=9 dan diperoleh peta 𝑥̅ dengan UCL = 363 ; CL = 360 ; LCL = 357, dan peta R dengan UCL = 16.18
; CL=8.91 ; LCL= 1.64.
a. Berapa (estimasi) rata-rata (𝜇) dan deviasi standar (𝜎) populasi dan false alarm rate (𝛼) ?
b. Diketahui bahwa spesifikasi produk yang dapat diterima adalah 358 ±6. Jika proses dalam
kondisi stabil, bagaimana kemampuan (capability) proses tersebut dan berapa persen produk
yang akan memenuhi spesifikasi?
c. Jika diketahui ternyata rata-rata proses telah menyimpang menjadi 357, berapa probabilitas
bahwa penyimpangan tidak terdeteksi pada sampel pertama setelah terjadi penyimpangan ?

JAWABAN PERTANYAAN :

2. Terdapat dua tahap dalam pengendalian kualitas dengan menggunakan peta kendali mencakup
dua tahap yaitu :
a. Estimasi : merupakan tahap dimana dilakukan suatu estimasi terhadap batas-batas peta kendali
yang sebelumnya belum ada berdasarkan data-data historis. Pada tahap ini output yang
dihasilkan misalnya adalah trial control limit dari 𝑥̅ dan R. setelah dibentuk trial control limit
tersebut maka dicek apakah ada data yang out of control. Data yang out of control akan dilihat
penyebabnya namun seringkali dipertimbangkan dihilangkan lalu dibuat trial control limit baru
hingga tidak ada yang out of control.
b. Uji Hipotesis : tahap ini dilakukan pada saat pengguna telah memiliki suatu control limit yang
ditetapkan sebelumnya baik dari data historis atau kebijakan tertentu. Pada tahap ini dilihat
apakah control limit tersebut sudah sesuai dengan control limit yang baru dan dilihat seberapa
besar False alarm (α) dan kemungkinan suatu data out of control tidak terdeteksi (β).

3. a. ARL0 = 1/ α…………… (saat proses in control)


Untuk 3 sigma apabila diasumsikan merupakan distribusi normal standard maka α = 0.0027
maka nilai ARL0 = 1/0.0027 = 370,3 diambil angka bulat yaitu 371

33
ARL1 = 1/(1-β)………….. (saat proses out of control)
β = ϕ (L - k√𝑛) - ϕ (-L - k√𝑛)
dimana :
ϕ = probabilitas distribusi normal standard
L = 3 (proses 3 sigma)
n = jumlah sampel = 5 sampel
pergeseran yang ada adalah rata-rata menjadi 1,725 dari 1,5 oleh karena itu :
µ1 = µ0 + 2σ
1,725 = 1,5 + kσ….. apabila diasumsikan berdistribusi normal standard dimana σ = 1 maka
k = 1,725 – 1,5 = 0,225
sehingga didapat β = 0,9935
ARL1 = 1/(1-0,9935) = 154
c. Dengan cara yang sama untuk menemukan nilai β dihasilkan OC Curve sebagai berikut :

4. Didapatkan :
𝑥̿ = 816,2/24 = 34
𝑅̅ = 113/24 = 4,7
Untuk peta kendali 𝑥̅ :
UCL = 𝑥̿ + A2𝑅̅ = 34 + 0,577 x 4,7 = 36,7
CL = 𝑥̿ = 34
LCL = 𝑥̿ - A2𝑅̅ = 34 - 0,577 x 4,7 = 31,3
Dapat dilihat bahwa data nomer 12 dan 15 berada diatas UCL sehingga h=dipertimbangkan untuk
dihilangkan dan dibuat trial balance baru sebagai berikut :
𝑥̿ baru = 740,4/22 = 33,65
UCL = 𝑥̿ baru + A2𝑅̅ = 33,65 + 0,577 x 4,7 = 36,3
CL = 𝑥̿ baru = 33,65
LCL = 𝑥̿ baru - A2𝑅̅ = 33,65 - 0,577 x 4,7 = 30,9
Saat ini data sudah in control sehingga trial control limit ini dapat digunakan sebagai peta kontrol
yang digunakan dalam melakukan kontrol kualitas.
Untuk peta kendali 𝑅̅
UCL =D4 𝑅̅ = 2,11 x 4,7 = 9,9
CL = 𝑅̅ = 4,7
LCL = D3𝑅̅ = 0 x 4,7 = 0
Saat ini data sudah in control sehingga trial control limit ini dapat digunakan sebagai peta kontrol
yang digunakan dalam melakukan kontrol kualitas.
5. a. µ (mean) diestimasi oleh 𝑥̿ yang nilainya sebesar CL dari peta 𝑥̅ yaitu sama dengan 360.
σ diestimasi oleh 𝜎̂ dengan nilai sama dengan 𝑅̅ /d2 = CL untuk peta kontrol 𝑅̅ /d2 = 8,91/2,97
=3
False Alarm (α) =1 – {ϕ[(UCL-µ)/ (σ)] – [ϕ[(LCL-µ)/ (σ)} = 1 – (0.841345 -0.158655) = 0,31
Dimana nilai µ (mean) diestimasi oleh 𝑥̿ dan nilai σ diestimasi oleh 𝜎̂ dan ϕ merupakan
probabilitas distribusi standard normal. (nilai sigma tidak dibagi akar n karena sigma
merupakan standard deviasi dari populasi bukan sampel)
b. CP = (UCL – LCL) / 6σ………….. (diasumsikan 3 sigma)
= [(358+6) – (358-6)]/(6 x 3) =0,667
Persentase produk yang diterima dengan spesifikasi ini dan proses stabil mengikuti peta
kendali awal maka :
P = {ϕ[(UCLSpesifikasi-µ)/ (σ)] – [ϕ[(LCLSpesifikasi-µ)/ (σ)}
P = 0,904 = 90,4%
c. penyimpangan tidak terdeteksi apabila proses telah bergeser merupakan kesalahan tipe 2
atau kesalahan β. Apabila proses bergeser dengan rata-rata 357 probabilitas maka tidak
terdeteksi penyimpangan adalah sebesar :
P = {ϕ[(UCL-µ1)/ (σ)] – [ϕ[(LCL-µ1)/ (σ)}

34
Dengan
UCL = 363
LCL = 357
µ1 = 357, Maka didapat P = 0,477

UAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU


28 Maret 2011 Open Book

1. Diameter komponen hasil tempa memiliki spesifikasi 120 * 5 mm. Sample berukuran 25 unit
diambil dari proses produksi dan kemudian diperoleh harga rata-rata 122 mm dan deviasi baku
2 mm.
Hitung indeks Cpk untuk proses produksi dan berikan penjelasan!
Berapa proporsi dari komponen yang tidak memenuhi persyaratan mutu? Hitung juga indeks
Cpm dan berikan penjelasan!
𝑈𝑆𝐿 − 𝐿𝑆𝐿
𝐶𝑝𝑚 =
6√𝜎 2 + (𝜇 − 𝑇)2
Jika nilai target ditentukan sama dengan nilai rata-rata proses, berapa proporsi komponen yang
tidak memenuhi persyaratan mutu?
Apabila laju produksi perhari 1500 unit, berapa total ongkos rework dan scarp untuk komponen
yang tidak memenuhi persyaratan mutu, catatan : ongkos perbaikan untuk komponen dengan
diameter dibawah LSL adalah Rp. 10.000, sedangkan yang lebih besar dari USL akan dibuang
(scarp) (karena tidak dapat diperbaiki), sehingga perusahaan rugi Rp. 100000/unit.
2. Mesin otomatik yang digunakan untuk mengisi kantong terigu, harus dipantau secara ketat.
Tager untuk 1 kantong adalah 80 ons. Dari data historis diperoleh bahwa deviasi baku sebesar
0.2 ons. Asumsikan bahwa kesalahan tipe I sebesar 0.01. pengukuran berat kantong dilakukan
setiap 10 menit oleh alat ukut yang terpasang online. Lima belas data hasil pengamatan
tersebut diberikan berikut ini.
80.2 79.7
80.0 79.5
79.6 79.1
80.3 79.0
80.1 79.8
80.4 80.1
79.5 80.2
79.4
Pertanyaan :
a. Bentuk CumSum (tabel) dan plot hasilnya untuk mendeteksi perubahan rata-rata proses
sebesar 0.2 ons (pilih h= 8.01 dan k = 0.25)
b. Berikan penjelasan dari plot yang diperoleh

3. Andaikan suartu produk dikirim oleh pemasok dalam lot berukuran 2000 unit. Prosedur inspeksi
penerimaan yang digunakan adalah sampel tunggal dengan n= 50 dan c= 2. Jika tingkat
kualitas yang dapat diterima (AQL) adalah 0.03, 0.06 dan 0.12. Berapa Pa (probability of
acceptance) dan AOQ untuk masing-masing nilai AQL. Berikan komentar Sdr mengenai pola Pa
dan AOQ terhadap perubahan AQL. HItung juga ATI untuk rencana sampling ini jika AQL = 0.02.

JAWABAN PERTANYAAN :
1. Spesifikasi diameter yang diproduksi: 120±5 mm. Sampel = 25 unit. Rata-rata = 122 mm. Deviasi
baku = 2 mm.

35
Dari keterangan diatas, dapat dilihat bahwa, deviasi baku dari sampel masih berada dalam batas
spesifikasi. Meskipun demikian, rata-rata dan deviasi baku proses tidak berada di center spesifikasi
(off center process). Maka untuk menghitung Cpk, berikut rumus yang digunakan.
𝐶𝑝𝑘 = 𝑀𝑖𝑛 (𝐶𝑝𝑢, 𝐶𝑝𝑙)

𝑈𝑆𝐿 − 𝜇 125 − 122


𝐶𝑝𝑢 = = = 0.5
3𝜎 3 ×2
𝜇 − 𝐿𝑆𝐿 122 − 115
𝐶𝑝𝑙 = = = 1.167
3𝜎 3 ×2
Dari perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa Cpk prosesnya bernilai 0.5. Dari nilai Cpk diatas
menunjukkan bahwa meskipun proses masih berada dalam batas spesifikasi, namun rata-rata proses
tidak berada pada rata-rata spesifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa harus ada yang harus segera
diperbaiki dari proses, karena bila proses terus bergeser maka produk yang dihasilkan tidak sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan.

Proporsi komponen yang tidak memenuhi persyaratan mutu:


Proporsi komponen tidak memenuhi persyaratan mutu = komponen berada diatas USL + komponen
dibawah LSL.
𝑈𝑆𝐿 − 𝜇 125 − 122
𝑍𝑎 = = = 1.5
𝜎 2
𝐿𝑆𝐿 − 𝜇 115 − 122
𝑍𝑏 = = = −3.5
𝜎 2
Proporsi komponen yang tidak memenuhi persyaratan mutu adalah sebagai berikut.
𝑃 = 𝑃(𝑍 > 𝑍𝑎) + 𝑃(𝑍 < 𝑍𝑏) = 0.0002 + 0.0668 = 0.067
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa proporsi komponen yang tidak memenuhi persyaratan
mutu adalah 0.067 atau 6.7%.

Perhitungan Cpm.
𝑈𝑆𝐿 − 𝐿𝑆𝐿 125 − 115 10
𝐶𝑝𝑚 = = = = 0.589
6√𝜎 2 + (𝜇 − 𝑇)2 6√22 + (122 − 120)2 6 × 2.83

Jika nilai target (spesifikasi) sesuai dengan rata-rata proses, maka, batas spesifikasi menjadi 122±5
mm. Berikut perhitungan proporsi komponen yang tidak memenuhi persyaratan mutu:
Proporsi komponen tidak memenuhi persyaratan mutu = komponen berada diatas USL + komponen
dibawah LSL.
𝑈𝑆𝐿 − 𝜇 127 − 122
𝑍𝑎 = = = 2.5
𝜎 2
𝐿𝑆𝐿 − 𝜇 117 − 122
𝑍𝑏 = = = −2.5
𝜎 2
Proporsi komponen yang tidak memenuhi persyaratan mutu adalah sebagai berikut.
𝑃 = 𝑃(𝑍 > 𝑍𝑎) + 𝑃(𝑍 < 𝑍𝑏) = 0.0062 + 0.0062 = 0.0124
Dari perhitungan diatas besarnya komponen cacat yaitu 0.0124 atau 1.24%

Perhitungan biaya cacat: (Dengan spesifikasi 120±5 mm)


Laju produksi: 1500 unit
Biaya dibawah LSL = 0.0668 x 1500 x Rp10.000 = Rp1.002.000
Biaya diatas USL (dibuang) = 0.0002 x 1500 x Rp100.000 = Rp30.000

2. Nilai target untuk setiap kantong: 80 ons (μ0)


Deviasi baku 0.2 ons (σ)
Kesalahan tipe I = 0.01 (α)
a. Membuat tabel Cusum, mendeteksi rata-rata perubahan proses 0.2 (δ). dengan h=8.01, k=0.25
𝛿 0.2
𝐾= 𝜎= × 0.2 = 0.02
2 2

36
𝐻 = ℎ × 𝜎 = 8.01 × 0.2 = 1.602
𝐶𝑖 + = max[0, 𝑥𝑖 − (𝜇0 + 𝐾) + 𝐶𝑖−1 + ]
𝐶𝑖 − = max[0, (𝜇0 − 𝐾) − 𝑥𝑖 + 𝐶𝑖−1 − ]
a b
Data Ke- xi
xi-(μ0+K) Ci+ N+ (μ0-K)-Xi Ci- N-
1 80.2 0.18 0.18 1 -0.22 -0.22 1
2 80 0.16 0.16 2 -0.02 -0.24 2
3 79.6 -0.26 0 0 0.38 0.14 3
4 80.3 0.02 0.02 1 -0.32 -0.18 4
5 80.1 0.1 0.1 2 -0.12 -0.3 5
6 80.4 0.48 0.48 3 -0.42 -0.72 6
7 79.5 -0.04 0 0 0.48 -0.24 7
8 79.4 -0.66 0 0 0.58 0.34 8
9 79.7 -0.98 0 0 0.28 0.62 9
10 79.5 -1.5 0 0 0.48 1.1 10
11 79.1 -2.42 0 0 0.88 1.98 11
12 79 -3.44 0 0 0.98 2.96 12
13 79.8 -3.66 0 0 0.18 3.14 13
14 80.1 -3.58 0 0 -0.12 3.02 14
15 80.2 -3.4 0 0 -0.22 2.8 15
b. Dari tabel Cusum diatas, dapat dilihat bahwa dari Ci+ tidak dapat mendeteksi pergeseran proses
yang terjadi. Namun pada Ci-, dapat dilihat bahwa pada data ke-11 sudah melewati batas K,
sehingga produk yang dihasilkan sudah berada di luar batas kendali. Dari N- kemudian dilihat
bahwa dari awal produk sudah mengalami pergeseran proses.

3. Untuk AQL = 0.03


AQL = p = 0.03
𝜆 = 𝑛𝑝 = 50 𝑥 0.03 = 1.5
Nilai Pa didapatkan dengan melihat tabel Poisson.
λ =1.5 dan c=2, maka nilai Pa = 0.809
𝑃𝑎 𝑝 (𝑁 − 𝑛) 0.809 𝑥 0.03 𝑥 (2000 − 50)
𝐴𝑂𝑄 = = = 0,02663
𝑁 2000

Untuk AQL = 0.06


AQL = p = 0.06
𝜆 = 𝑛𝑝 = 50 𝑥 0.06 = 3
Nilai Pa didapatkan dengan melihat tabel Poisson.
λ =3 dan c=2, maka nilai Pa = 0.423
𝑃𝑎 𝑝 (𝑁 − 𝑛) 0.423 𝑥 0.06 𝑥 (2000 − 50)
𝐴𝑂𝑄 = = = 0,024746
𝑁 2000

Untuk AQL = 0.12


AQL = p = 0.12
𝜆 = 𝑛𝑝 = 50 𝑥 0.12 = 6
Nilai Pa didapatkan dengan melihat tabel Poisson.
λ =6 dan c=2, maka nilai Pa = 0.062
𝑃𝑎 𝑝 (𝑁 − 𝑛) 0.062 𝑥 0.12 𝑥 (2000 − 50)
𝐴𝑂𝑄 = = = 0,007254
𝑁 2000

Untuk N, n, dan c yang sama, semakin besar nilai AQL, maka akan semakin kecil nilai Pa dan AOQ.
Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas acceptance akan semakin mengecil dengan
bertambahnya nilai AQL.

ATI untuk AQL = 0.02


AQL = p = 0.02

37
𝜆 = 𝑛𝑝 = 50 𝑥 0.02 = 1
Nilai Pa didapatkan dengan melihat tabel Poisson.
λ =1 dan c=2, maka nilai Pa = 0.920
𝐴𝑇𝐼 = 𝑛 + (1 − 𝑃𝑎)(𝑁 − 𝑛) = 50 + (1 − 0.920)(2000 − 50) = 206

UAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU


14 Mei 2012 Closed Book

Soal no. 1
PT Arxi sebuah perusahaan penghasil kamera terkemuka di pasar Asia. Bagian Produksi PT Arxi saat ini
sedang menghadapi masalah dalam pembuatan komponen badan kamera dari 4 varian model baru
yang diluncurkan 3 bulan yang lalu. Badan kamera tersebut dibuat dengan proses cetak (die casting)
dari bahan campuran aluminium. Selama tiga bulan terakhir, proporsi produk cacat dari komponen
tersebut mencapai 5% dari total volume produksi dengan biaya kualitas sebear US$21030. Dari hasil
pengecekan diketahui bahwa jenis cacat pada badan kamera tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4
jenis cacat, yaitu :

a. Void atau ‘lubang dalam’ pada hasil cetakan


b. Mark atau ‘tanda pendorong’ pada hasil cetakan
c. Flash atau ‘rumbai material’ pada titik temu antar cetakan dan
d. Visual defect atau cacat pada permukaan komponen berupa goresan, lekukan, dsb.

Biaya kualitas pembuatan badan kamera PT Arxi

Varian Biaya Kualitas per Jenis Cacat (US$)


Model
Void Mark Flash Visual Defect

1 2160 750 1300 3440

2 960 360 4900 460

3 760 620 250 590

4 660 820 720 2380

Pertanyaan:
Berdasarkan data biaya kualitas di atas, langkah-langkah apa saja yang dapat saudara sarankan kepada
PT Arxi untuk mereduksi tingkat cacat pada pembuatan komponen badan kamera tersebut?

Soal no. 2
Berikut merupakan data sampel selama 1 bulan (dengan n=6) dari proses yang menghasilkan O-ring.
Data tersebut hanya menunjukkan 3 digit dari hasil pengukuran yang sebenarnya. Misalnya 𝑋̅ = 297,
maka ukuran sebenarnya adalah 1,4297 cm dan R=16 , ukuran sebenarnya adalah 0,0016 cm.

Catatan : untuk n=6, nilai A2 = 0,483; A3=1,287; D3=0; D4=2,00

38
a. Buat peta kendali 𝑋̅dan R. Jika ada titik rata-rata sampel Sampel R Sampel R
yang keluar batas kendali, asumsikan faktor
1 259 16 12 262 11
penyebabnya dapat ditemukan.
2 270 21 13 266 32
b. Jika spesifikasi O-ring adalah (1,424;1,438), tentukan
3 249 17 14 247 19
proporsi O-ring yang cacat;
4 250 31 15 269 24
c. Jika proses tiba-tiba bergeser menjadi 1,428 cm,
bagaimana pengaruhnya terhadap proporsi O-ring 5 273 23 16 270 27
yang cacat? 6 265 37 17 255 37
d. Jika proporsi cacat dapat direduksi dengan merubah 7 260 27 18 256 30
rata-rata proses, berikan saran nilai yang tepat dan 8 248 24 19 259 22
tentukan perbaikan yang diharapkan. 9 251 27 20 261 27
e. Berapa probabilitas untuk mendeteksi pergeseran rata- 10 252 26 21 260 35
rata proses menjadi 1,4278 cm pada sampel pertama 11 259 28 22 270 25
setelah terjadinya pergeseran tersebut?

SOAL 3
Data berikut merupakan rata-rata subgroup n=5 hasil pengukuran terhadap diameter luar (dalam mm)
suatu produk yang dihasilkan melalui proses injection molding.

Catatan : untuk n=5, nilai A2 =0,577; A3=1,427;D3=0;D4=2,114

No Rata- Range No Rata- Range


a. Buat peta yang tepat untuk mengendalikan
subgrup rata (Ri) subgrup rata (Ri)
proses tersebut 1 107.6 3.1 11 111.6 2.3
b. Apakah proses dalam terkendali 2 104.3 2.6 12 113.3 2.5
c. Jika ada titik di luar kendali, asumsikan hal 3 103.5 2.8 13 109.8 2.4
tersbut disebabkan oleh faktor khusus, 4 105.7 2.9 14 110.3 2.1
5 104.8 3 15 108.6 2.4
sehingga hapus titik tersebut, dan bangun
6 108.5 2.5 16 112.7 1.8
ulang peta kendali.
7 109.7 3.2 17 114.2 2.2
d. Jika ditetapkan spesifikasi proses = 110±8 8 105.3 2 18 115.5 2.3
mm, kapan cetakan (die) harus diganti? 9 112.6 2.4 19 112.8 2.2
10 110.5 2 20 116.2 2.2

SOAL 4
Untuk menentukan kualitas lot komponen yang diterimanya, sebuah perusahan menerapkan standar
MIL STD 105E untuk melakukan inspeksi terhadap lot tersebut. ukuran lot N=5000 serta ditetapkan
penggunaan sampling tunggal dengan inspeksi umum level II dan AQL = 0,065 %. Untuk kondisi
tersebut,

a. Tentukan rencana sampling untuk inspeksi normal, ketat dan longgar


b. Jika pada lot terakhir secara berurutan ditemukan item cacat sebanyak 0,1,0,3,0,4,5,4,2 dan 1.
Tentukan urutan penggunaan inspeksi normal, ketat dan longgar dalam pengecekan lot.
c. Buat kurva OC untuk rencana inspeksi normal, ketat dan longgar.

JAWABAN PERTANYAAN :

39
Soal 1
Pertama-tama urutkan daftar biaya cacat dari yang paling tinggi, sehingga dapat diketahui defect apa
yang memberikan biaya kualitas yang paling besar.

Visual Void Flash Mark


varian total Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa visual
Defect
1 3440 2160 1300 750 7650 defect dan flash merupakan cacat yang paling
4 2380 660 720 820 4580 banyak terjadi sehingga fokus utama dalam
3 590 760 250 620 2220 perbaikan mutu terdapat dalam minimasi kedua
2 460 960 4900 360 6680 cacat tersebut.
total 6870 4540 7170 2550 21130
kumulatif 6870 11410 18580 21130
%
kumulatif 33% 54% 88% 100%

Soal 2

a. Peta kendali 𝑿
̅ dan R
∑𝑛 ̅̅̅
𝑖=1 𝑋𝑖 5711
𝑋̿ = = = 259.5909
𝑛 22
∑𝑛
𝑖=1 𝑅 566
𝑅̅ = = =25.72727
𝑛 22
PETA R
CL =𝑅̅ =25.72
BKA = D4x𝑅̅ = 51.56
BKB = D3x𝑅̅ = 0
Berdasarkan Peta R, semua nilai telah berada di batas kendali

PETA 𝑿̅
GT = 𝑋̿ = 259.6
BKA/BKB =𝑋̿± A2𝑅̅
BKA = 272 ; BKB = 248
Data ke-5 out control, karena diasumsikan penyebabnya
diketahui maka dapat diabaikan dan akan dibuat peta kendali
yang baru.

Rekonstruksi Peta 𝑿̅:


𝑅 = 25.85714
̅
GT = 𝑋̿ = 258.9524
BKA = 271.4414 ; BKB = 246.4634

Semua sampel telah berada di batas kendali.

b. Spesifikasi O-ring = (1,424;1,438)


Proporsi O-ring yang cacat dapat dihitung dengan menggunakan luas kurva dibawah distribusi normal
dengan menggunakan tabel.

40
𝑥−𝜇
Rumus = Z =
𝜎
𝑅̅ 3
Dimana σ = d2=
𝑑2 𝐴2.√𝑛
0.00259
σ= = 0.00102
0.5357
Proporsi batas bawah
1,424−1,42589
Zb = = -1.86
0.00102
𝜙𝑍𝑏 = 𝜙−1.86 = 1 − 0.96856 = 0.03144 lihat tabel distribusi normal
Proporsi batas atas
1,438−1,42589
Za = = 11,86
0.00102
𝜙𝑍𝑎 = 𝜙11.86 = 0 lihat tabel distribusi normal
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 % 𝑜 − 𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 = 𝜙𝑍𝑏 + 𝜙𝑍𝑎 = 𝟑𝟏, 𝟒%

c. Rata-rata proses = 𝑿
̿ = 1.428 cm
Proporsi batas bawah
1,424−1,428
Zb = = -3.92
0.00102
𝜙𝑍𝑏 = 𝜙−3.92 = 1 − 0.99996 = 0.00004 lihat tabel distribusi normal

d. Saran nilai rata-rata proses nilai rata-rata proses yang menyebabkan persen cacat
mendekati 0%
Rata-rata proses yang disarankan = 1,428 cm

e. Pergeseran pada sampel pertama :


𝑥−𝜇
Z=
𝜎√𝑛
Proporsi batas bawah
1,424−1,4278
Zb = = -1.52
0.00102 .√6
𝜙𝑍𝑏 = 𝜙−1.52 = 1 − 0.9357 = 6.4%
1,438−1,4278
Za = = 4.08
0.00102 .√6
𝜙𝑍𝑏 = 𝜙4.08 = 0%
Probabilitas cacat = 6.4%
Probabilitas mendeteksi pergeseran = 1-6.4% = 93.574% No
Rata-rata Range
subgroup
(Ri)
SOAL 3 i
a. Peta kendali trend chart 1 107.6 107.6 1 3.1
Rumus peta trend chart 2 104.3 208.6 4 2.6
∑ 𝑥̅ ∑ 𝑖 2 − (∑ 𝑥̅ . 𝑖)(∑ 𝑖) 3 103.5 310.5 9 2.8
𝑎= 2 4 105.7 422.8 16 2.9
𝑔. ∑ 𝑖 2 − (∑ 𝑖) 5 104.8 524 25 3
𝑔. ∑(𝑥̅ . 𝑖) − ∑ 𝑥̅ ∑ 𝑖
𝑏= 6 108.5 651 36 2.5
2
𝑔. ∑ 𝑖 2 − (∑ 𝑖) 7 109.7 767.9 49 3.2
8 105.3 842.4 64 2
2197,5𝑥2870− 23431,8𝑥210 1386147
𝑎= = =104,22 9 112.6 1013.4 81 2.4
20𝑥2870−(210)2 13300
10 110.5 1105 100 2
20𝑥23431,8− 2197,5𝑥210 7161
𝑏= = =0.53842 11 111.6 1227.6 121 2.3
20𝑥2870−(210)2 13300
12 113.3 1359.6 144 2.5
13 109.8 1427.4 169 2.4
BKA/BKB = (a±A2.𝑅̅ ) + b(i) 14 110.3 1544.2 196 2.1
15 108.6 1629 225 2.4
16 112.7 1803.2 256 1.8
17 114.2 1941.4 289 2.2
18 115.5 2079 324 2.3
19 112.8 2143.2 361 2.2
20 116.2 2324 400 2.2
210 2197.5 23431.8 2870 48.9

41
No Rata-rata
BKA BKB
subgrup X
1 107.6 106.1708 103.3493
2 104.3 106.7092 103.8877
3 103.5 107.2476 104.4261
4 105.7 107.786 104.9645
5 104.8 108.3245 105.5029
6 108.5 108.8629 106.0414
7 109.7 109.4013 106.5798
8 105.3 109.9397 107.1182
9 112.6 110.4781 107.6566
10 110.5 111.0166 108.195
11 111.6 111.555 108.7335
12 113.3 112.0934 109.2719
13 109.8 112.6318 109.8103
14 110.3 113.1702 110.3487
15 108.6 113.7087 110.8871
16 112.7 114.2471 111.4256
17 114.2 114.7855 111.964
18 115.5 115.3239 112.5024
19 112.8 115.8623 113.0408
20 116.2 116.4008 113.5792

b. Peta tersebut tidak berada dalam kondisi terkendali karena masih banyak subgroup yang
diluar batas kendali seperti subgroup ke-1,3,5,7,8,9,11,12,11,14,15,18,19

c. Rekontstruksi peta trend


a = 102.8607
b=1.6329

Rata-
BKA BKB
rata X
104.3 105.8415 103.1585
105.7 107.4808 104.7978
108.5 109.1201 106.437
110.5 110.7594 108.0763
109.8 112.3987 109.7156
112.7 114.038 111.3549
114.2 115.6772 112.9942
116.2 117.3165 114.6335

Soal 4
Berdasarkan tabel MIL STD 105E
N=5000 Inspeksi normal Kode MIL = L
AQL = 0.65% Ac = 0 ; Rj = 1
Sampling akan direject apabila total cacat yang diterima = Rj = 1.
Inspeksi pertama normal

42
UTS REKAYASA SISTEM KERJA
Closed Book

1. Hasil pengukuran tinggi jangkauan tangann atas mahasisiwa ITB menunjukkan : rata – rata =
186,5 cm dan simpangan baku = 6 cm. tabel distribusi normal menunjukkan :

Probabilitas kumulatif A 0.90 0.95 0.975 0.99


z(A) 1.282 1.645 1.960 2.326

Jika anda diminta untuk mendisain sebuah rak buku untuk diginakan di perpustakan ITB.
Berapa ketinggian alas rak paling atas yang anda rekomendasikan.
HINT : Gunakan pertimbangan persentil dalam menjawab soal ini. Ayo pake persentil
yang mana…?

2. Hasil perhitungan mahasiswa yan g mencoba mengukur besarnya RWL ( remomended weight
limit) dari suatu pekerjaan kuli pengangkatan karung beras di pelabuhan menujukkan data
berikut :
VM = 0.75 AM = 1.1
HM = 1.2 FM = 0.8
DM = 0.8

Apakah anda setuju dengan data tersebut? Jelaskan.


Hitunglah RWL untuk posisi pengangkatan tersebut ( buat asumsi jika perlu).
HINT : Perhatikan bahwa parameter-parameter yang ada dalam rumusan RWL haruslah
positif.

3. Sebuah pekerjaan yang bersifat fisikal menimbulkan denyut nadi pekerjanya mencapai 120
denyut per menit. Bila pekerjaan itu berlangsung secara kontinyu sepanjang hari kerja, dan
umur pekerja adalah 40 tahun, apa yang anda lihat dari sisi faal kerja ? berikan analisis anda!
HINT : Tinggal masukin rumus doang kok!!!!!

4. Apakah yang disebut dengan Human Error? Sebutkan jenis – jenis human error dan berikan
contoh untuk masing – masing jenisnya!
HINT : Perhatikan bahwa human error tidak hanya bersumber dari faktor manusia saja,
ada faktor-faktor lain seperti lingkungan.

5. Anda diminta untuk melakukan studi ergonomic di suatu pabrik tahu. Jelaskan data – data
apa yang akan anda kumpulkan. Mengapa?
HINT : Analisis dengan mendetail tapi jangan common sense. Harus ada data-data
pendukung misal kelembaban udara optimum untuk bekerja.

6. Terangkan, bagaimana keilmuan PSK&E dapat berkontribusi dalam bidang militer (jawablah
dengan sudut pandang yang integrative)

7. Faktor – faktor apa saja yang dapat meningkatkan motivasi pekerja? Dapatkah anda
menyebutkan teori – teori yang mendukung? Sebutkan dan jelaskan!
HINT : Gunakan teori-teori seperti teori Maslow

JAWABAN PERTANYAAN :

43
UTS REKAYASA SISTEM KERJA
Closed Book

Soal Nomor 1 :
Berikut diberikan Routing Sheet* (diambil dari Modul 1 tugas besar m.k. Perancangan Tata Letak Pabrik)
dan gambar produk kereta mainan ( Gondola ) sebagai berikut :
Buatlah OPC (Peta proses operasi) dari Routing Sheet tersebut diatas! Angka pada akhir nama part
menunjukkan jumlah part yang dibuat/dihasilkan sekaligus dalam proses ybs.

*Routing Sheet atau lembar rencana produksi adalah suatu tabel yang menggambarkan urutan proses
pengerjaan/permesinan part – part dari suatu produk tertentu.

Soal Nomor 2 :
1. Apakah tujuan anda mempelajari keilmuan PSK&E?
HINT : Tidak hanya sekedar meningkatkan produktivitas aja
2. Anda tentu pernah mengamati pekerja bangunan. Jelaskan bentuk – bentuk pemborosan
(waste) yang mungkin terjadi pada aktivitas pekerja bangunan tersebut.
HINT : Waste adalah sesuatu yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produksi.
3. Jelaskan prinsip – prinsip perancangan dalam pengurangan waktu set – up, misalkan
berdasarkan SMED. Berikan contoh dengan kasus kehidupansehari – hari di rumah.

Soal Nomor 3 :
Misalkan data berikut ini adalah data hasil 20 kali pengukuran pendahuluan dengan metode jam henti
atas suatu pekerjaan:

i Xi i Xi
1 12 11 13.4
2 12.5 12 12.8
3 11.7 13 12.9
4 13.2 14 11.7
5 24 15 11.4
6 31.2 16 12.5
7 27.2 17 12.6
8 25.5 18 12.2
9 14 19 12.4
10 14.5 20 10.2

Apakah pengukuran pendahuluan ini sudah cukup untuk dilanjutkan ke perhitungan – perhitungan
untuk mendapatkan waktu baku? Tunjukkan!

JAWABAN PERTANYAAN :
Soal no. 1
Prinsip pengerjaan peta proses operasi adalah sebagai berikut:
1. Pada baris paling atas, pada bagian ‘kepala’, ditulis jelas jenis peta, yaitu Peta Proses Operasi
yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan,
apakah itu memetakan keadaan sekarang atau yang diusulkan, nomor peta, dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses dinyatakan tepat diatas garis horizontal yang sesuai, yang
menunjukkan urutan tempat material diproses.
3. Lambang-lambang ditempatkan vertikal dari atas ke bawah sesuai urutan proses.
4. Penomoran diberikan secara berurut sesuai urutan operasi

44
5. Penomoran untuk kegiatan pemeriksaan diberikan tersendiri dan prinsipnya sama dengan
penomoran untuk kegiatan operasi.

Soal no. 2
a. Tujuan anda mempelajari keilmuan PSK&E
(Jawaban harus mengandung unsur-unsur EASNE)
Untuk mempelajari teknik-teknik dan prinsip-prinsip yang dapat membantu mendapatkan
rancangan terbaik dari sistem kerja yang bersangkutan. Teknik-teknik dan prinsip ini digunakan
untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat dan
kemampuannya, peralatan kerja, bahan serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga
dicapai tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi bagi perusahaan serta aman, sehat dan
nyaman bagi pekerja. Tujuan ini dapat disingkat sebagai EASNE (Efektif, Aman, Sehat, Nyaman,
dan efisien Efisien)
b. Bentuk – bentuk pemborosan (waste) yang mungkin terjadi pada aktivitas pekerja bangunan.
(Jawaban bebas asalkan dapat dikategorikan sebagai Waste, yaitu sesuatu yang tidak
memberikan nilai tambah terhadap produksi). Waste menurut Shigeo Shingo:
1. Over Production
Kegiatan produksi di luar kebutuhan menyebabkan pemborosan yang menimbulkan
biaya-biaya tambahan seperti biaya inventory, ruang kerja, modal, mesin, tenaga kerja
dan lain-lain.
2. Waktu Menunggu
Waktu menunggu, baik pada material, operator, maupun mesin, merupakan kegiatan
pemborosan.
3. Transportasi
Transportasi merupakan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah, namun sifatnya
‘perlu ada’, sehingga perlu diminimasi.
4. Pemrosesan
Proses produksi yang tergolong pemborosan adalah proses yang sebenarnya dapat
dihilangkan, yang biasanya terjadi karena kesalahan penyusunan metode kerja.
5. Tingkat persediaan barang
Penyimpanan barang yang berlebihan, baik berupa inventory maupun work in process
menimbulkan pemborosan.
6. Gerakan Kerja
Seringkali terdapat gerakan kerja yang tidak memberikan nilai tambah terhadap
produk, yang sebenarnya dapat dihilangkan.
7. Cacat Produksi
Cacat produksi dapat menimbulkan kerja, biaya dan waktu tambahan bila diperlukan
rework, serta dapat menurunkan citra perusahaan bila cacat tersebut sampai ditangan
konsumen.

Contoh pemborosan pada aktivitas petugas bangunan:


Proses mencari, misalnya mencari peralatan pada kotak perkakas yang tidak teratur Pemborosan
gerakan kerja
Tempat pengadukan semen yang jauh dari tempat pembangunan berlangsung sehingga membutuhkan
orang tambahan untuk memindahkan semen Pemborosan Transportasi
Beban kerja yang tidak sama dan bottle neck saat operasi sehingga membuat beberapa pekerja banyak
menganggur Pemborosan waktu menunggu

c. Prinsip – prinsip perancangan dalam pengurangan waktu set – up, misalkan berdasarkan SMED.
Berikan contoh!
Prinsip pengurangan waktu set up berdasarkan SMED:
1. Separate internal from external setup operations

45
2. Convert internal to external setup
3. Standardize function, not shape
4. Use functional clamps or eliminate fasteners altogether
5. Use intermediate jigs
6. Adopt parallel operations (see image below)
7. Eliminate adjustments
8. Mechanization

Contoh:
Mesin cuci otomatis yang tidak membutuhkan waktu setup dalam pengoperasian. Misal: Mengatur
jumlah air, mengatur jumlah detergen, dan sebagainya. Hanya butuh menekan satu tombol yang akan
mengatur proses pencucian dari awal hingga akhir Eliminate adjustment dan Mechanization

Soal no.3
1. Langkah pertama adalah mengelompokkan ke-20 angka tersebut kedalam subgrup-subgrup
yang masing-masing berisi harga pengukuran yang diperoleh secara berturut-turut, dan
menghitung harga rata-ratanya.
Subgrup Harga Rata-
Waktu penyelesaian berturut-turut
ke Rata
1 12 12.5 11.7 13.2 24 14.68
2 31.2 27.2 25.5 14 14.5 22.48
3 13.4 12.8 12.9 11.7 11.4 12.44
4 12.5 12.6 12.2 12.4 10.2 11.98
Jumlah 61.58
2. Menghitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup
∑𝑋𝑖
𝑋=
𝑘
Sehingga
61.58
𝑋= = 15.395
4
3. Menghitung standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian
∑(𝑋𝑗 − 𝑋)2
𝜎=√
𝑁−1
Sehingga:
(12 − 15.395)2 + (12.5 − 15.395)2 + … . . +(10.2 − 15.295)2
𝜎=√ = 6.13595
20 − 1

4. Menghitung standar deviasi dari distribusi rata-rata subgrup


𝜎
𝜎𝑥 =
√𝑛
Sehingga
6.13595
𝜎𝑥 = = 3.067979
2

5. Menentukan batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB).
BKA = X + 3*𝜎𝑥 = 24.598936
BKA = X - 3*𝜎𝑥 = 6.191063
Batas-batas kendali ini merupakan batas “seragam” tidaknya subgrup. Dalam soal diatas ternyata
semua rata-rata subgrup berada dalam batas-batas tersebut. Ini berarti karena semua rata-rata

46
subgrup berada dalam batas kendali maka semua harga yang ada dapat digunakan untuk
menghitung banyaknya pengukuran yang diperlukan, dengan menggunakan rumus:
2
40√𝑛 ∑(𝑥𝑖)2 −(∑ 𝑥𝑖)
N=( ∑ 𝑥𝑖
)2
Untuk tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%.
2
Dengan n = 20, ∑(𝑥𝑖)2 = 5455.47, (∑ 𝑥𝑖) = 94802.41 dan N = 241.462
Ini berarti untuk tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95% masih diperlukan (241.462-20)
atau 222 pengukuran lagi (dibulatkan).

47
UAS OTOMASI SISTEM PRODUKSI
Closed Book

Soal 1
Tools Pahat Roughing End. Diamet 18 mm. Panjang 125 mm
Ditempatkan dalam toolpad no 5 (Kompensasi panjang pahat dilakukan dengan perintah
G43H5).
Dimensi Raw Material 100 mm x 100 mm x 30 mm.
Axial Depth of Cut 5 mm
Radial Feed Rate 150 mm/min
Spindle Speed 649 rpm
NC Coordinate reference seperti yang ditunjukkan dalam gambar isometric, diasumsikan
telah disetting secara manual ke dalam controller NC ke dalam perintah G56

Soal 2
Raw material balok 100 mm x 100 mm x 300 mm
Tool pahat roughing
End mill dimater 18 mm
Panjang 125 mm
Ditempatkan dalam toolpad no 5
Axial depth of cut = 5 mm
Radial depth of cut = 15 mm
Radial feed rate = 150 mm/min
Spindle speed = 640 rpm
NC Coordinate Reference seperti yang ditunjukkan dalam gambar isometri. Diasumsikan
telah disetting secara manual ke dalam controller NC ke dalam perintah G56

Soal 3

Raw material 100 mm x 100 mm x 30 mm

48
Untuk 3 side Pocket, Pahat End Mill diameter 30 mm. posisi tool pad no 2. Axial Depth of Cut
= 5mm. Radial feed rate = 950 mm/min. Spindle speed = 1000 rpm
Untuk Bore. Pahat End Mill diameter 18 mm, posisi tool pad no 5. Axial Depth of Cut = 5 mm.
Axial feed rate = 70 mm/min. Radial feed rate = 150 mm/min. Spindle = 640 rpm
NC Coordinate Reference seperti yang ditunjukkan dalam gambar isometri. Diasumsikan
telah disetting secara manual ke dalam controller NC ke dalam perintah G56

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal no. 1
Secara prosedur, urutannya adalah :
1. Ke dalam sedalam 5 mm
2. Ke kanan
3. Ke atas
4. Ke kiri
5. Ke bawah

G 21 or G71 Metric unit


G90 Melakukan setting kita gunakan koordinat absolute, bukan kooordinat relatif
T5M06 Tools selection, tool change
G56 Invoke NC coordinate reference setting
G00X-14.000Y19.000 Initial X, Y Positioning
G43Z50.000 H5 Tool length compensation, initial Z positioning
S640M03 Set Spindle Speed, then turn spindle on
M8 Turn coolant on
G00Z-5.000 Positioning for first depth of cut
G01X114.000 F150
G00Y21.000
G01X-14.000
G00Y19.000
G00Z-10.000 Positioning for second depth of cut
G01X114.000
G00Y21.000
G01X-14.000
G00Z50.000 Retract tool
M0905 Turn coolant off, spindle off
M30

Soal no. 2
Secara prosedur, urutannya adalah :
1. Turun 5
2. Bawah

49
3. Atas
4. Kanan
5. Bawah
6. Atas

G21
G90
T5
M06
G56
G00X94.000Y114.000
G43Z50.000H5
S640M03
M8
G00Z-5.000
G01Y-14.000F150
G00Z10.000
Y114.000
X79.000
Z-5.000
G01Y-14.000
G00Z50.000
M09M05
M30

Soal no. 3

Kalau posisi tool pad pahat tidak diberitahu, pakai N2 (Blind Bore Rough)
T01 atau T1 saja T5
I,J : Titik pusat M06
I: horizontal: sejajar posisi X: center – nilai awal G00X50.000Y25.000
J: vertikal: sejajar posisi Y G43Z50.000H5
G21 S640M03
G90 M8
N1 (3 Pocket Rough) G00Z0.000
T2 G01Z-5.000F70
M06 Z-10.000
G56 G03X56.000I3.000F150
G00X60.000Y-20.000 I-6.000
G43Z50.000H2 X50.000I-3.000
S1000M03 Z50.000
M8 M09M05
G00Z-5.000 M30
G01Y30.000F950
G03X55.000Y35.000I-5.000
G01X45.000
G03X40.000Y30.000J-5.000
G01Y-20.000
G00Z50.000
M09M05

50
SEMESTER VI

51
UTS EKONOMI TEKNIK
Maret 2011 Closed Book

1. Pada tahun 2011, Eneng diterima sebagai mahasiswa di FTI- ITB. Selam akuliah , Eneng
mendapatkan uang dari orang tuanya untuk membiayai hidup dan segala keperluannya selama
kuliah dengan rincian sebagai berikut :

Setelah lulus, eneng kemudian bekerja di sebuah perusahaan konsultan terkenal dengan gahi Rp
10.000.000 per bulan. Biaya pengeluaran bulanan sebesar RP 4.000.000 dan menargetkan uang
sebesar Rp 2.000.000,00 untuk ditabung setiap bulannya. Sisa dari gaji tersebut diberikan kepada
orang tuanya. Dengan melihat kondisi tersebut, kapan Eneng dapat menyeimbangi dana yang telag
diberikan oleh orang tuanya tersebut? ( i= 10% pertahun)
2. Pa’ Umar memikirkan membangun kost-kostan mahasiswa untuk menghidupi masa tua
keluarganya, dimana tanahnya sudah tersedia seluas 1000 m2. Adapun rencananya adalah sebagai
berikut :

Jumlah kamar yang akan dibangun sebanyak 40 kamar dengan rata-rata luasan 15 m2/kamar dan
luas untuk utilitas adalah sebesar 40% dari luas keseluruhan kamar. Pembangunan gedung akan
dilakukan selama 8 bulan dengan biaya/ m2 sebesar Rp 2.500.000/ m2 termasuk biaya perencanaan
dan pengawasan dengan asumsi pembiayaannya merata setiap bulannya. Biaya awal sebelum
pembangunan mencakup; biaya IMB (ijin mendirikan bangunan) sebesar Rp. 50.000/ m 2, biaya
penyambungan listrik sebesar Rp 10.000.000. Biaya bulanan yang perlu dikeluarkan mencakup;
biaya pegawai sebanyak 5 orang, biaya sambungan dan langganan internet, biaya listrik dan air,
biaya kebersihan dan lingkungan serta biaya pemeliharaan. Untuk biaya bulanan diatas, saudara
taksir dan berikan alasannya.

Penghasilan sewa kamar sebesar ditetapkan sebesar RP 1.500.000 /bulan tidak termasuk biaya
internet dan ditaksir 3 bulan pertama jumlah penyewa sebanyak 15, 18, 20 dan rata-rata tiap bulan
berikutnya akan terisi 26. Pembiayaan dilakukan oleh dana pribadi dengan MARR sebesar 20%
/tahun (bunga/bulan tidak berganda) dan harga tanah tidak dihitung, berapa lama investasi
tersebut kembali? Bilamana pembangunan akan dimulai dan mengapa? Bagaimana cara
pembayarannya dan Mengapa?
3. PT. Maju Jaya merupakan perusahaan berbasis proyek yang didirikan pada tahun 2007. PT Maju
Jaya memiliki beberapa data proyek yakni sebagai berikut:

52
a. Hitung nilai X, agar proyek C dapat diterima! Nilai MARR = 15%.
b. Jika proyek A dan B bersifat mutually exclusive. Dengan basis NPV, proyek mana yang akan
diterima dengan memperhatikan MARR perbulan = 1.1 %?
c. Apakah proyek D akan diterima jika i = 18%
4. PT. Gudang Garing memiliki hutang jangka panjang sebesar Rp. 1.000.000.000,00 yang harus
dilunasi dalam jangka waktu 5 tahun. Untuk mengetahui metode pembayaran yang paling
menguntungkan, PT. Gudang Garing menghitung dan menganalisis setiap metode pembayaran
yang ada:
a. membayarkan bunganya saja setiap perioda, kemudian pokoknya di akhir perioda
b. membayarkan bungan dan pokoknya sama rata untuk setiap perioda
c. membayarkan pokoknya sama rata setiap perioda ditambahkan bunganya
d. membayarkan pokok dan bunganya sekaligus di akhir perioda
Tentukan metode yang paling baik dan menarik untuk PT. Gudang Garing ! ( i =15%)

5. Seorang investor sedang mengevaluasi sejumlah perusahaan berdasarkan peforma sahamnya.


Sejauh ini, dia telah mengantongi 6 daftar perusahaan yang paling potensial dan akan
menyaringnya menjadi 1 perusahaan sebagai tempat dia menanamkan modalnya (asumsi tingkat
resiko di tiap perusahaan sama). Jika investor tersebut berencana untuk menanamkan investasinya
selama 4 tahun dengan menginginkan MARR sebesar 10 %, perusahaan mana yang akan dia pilih
sebagai tempat berinvestasi?

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal No. 1

Waktu saat Eneng dapat menyeimbangi dana yang telah diberikan untuk orang tuanya dengan uang
yang dia berikan kepada orangtuanya disebut sebagai payback period (n).
PENGELUARAN
Biaya tetap yang dikeluarkan setiap tahunnya (2 semester) adalah sebagai berikut.

53
Total 1 tahun (2
Hal Biaya/semester
semester)
Uang kuliah per semester Rp 2,250,000 Rp 4,500,000
Uang print dan pembuatan tugas per semester Rp 450,000 Rp 900,000
Uang buku per semester Rp 500,000 Rp 1,000,000
Uang transportasi per semester Rp 600,000 Rp 1,200,000
Uang makan per semester Rp 800,000 Rp 1,600,000
Uang belanja baju, sepatu, dll per semester Rp 750,000 Rp 1,500,000
Uang rekreasi dan jalan-jalan akhir minggu Rp 500,000 Rp 1,000,000
TOTAL Rp 11,700,000
Hanya pada tahun pertama (semester 1) terdapat pengeluaran tambahan yaitu uang administrasi
sebesar Rp. 2.500.000 dan uang jas lab, jaket almamater, pakaian olahraga, dll sebesar Rp.750.000
sehingga pada tahun pertama biayanya ditambah sebesar Rp. 3.250.000. Pada tingkat 4 juga terdapat
biaya tambahan yaitu uang skripsi sebesar Rp. 650.000 dan uang wisuda sebesar Rp. 750.000 sehingga
pengeluaran di tahun ke-4 ditambah Rp. 1.400.000.

PEMASUKAN
Uang yang diberikan Eneng setiap bulan kepada orang tua setelah bekerja adalah
= Rp. 10.000.000,00 – Rp. 4.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00 = Rp. 4.000.000,00
Besarnya nilai i adalah 10% per tahun. Kita bisa saja mencari nilai n langsung dalam satuan bulan dengan
membuat nilai i per bulan yaitu 10%/12 atau menggunakan satuan tahun. Satuan tahun akan dipilih
karena i sudah dalam satuan tahun dan akan menjadi sulit (nilainya sangat kecil) jika 10%/12 untuk
mencari nilai n.
Uang yang diberikan Eneng tiap tahun kepada orang tuanya setelah bekerja adalah
= Rp. 4.000.000,00 x 12 = Rp. 48.000.000,00
Pengeluaran dan pemasukan di atas dapat digambarkan melalui cash flow di bawah ini :

A=48 juta
P
i=10%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 (tahun)

A=11.7 juta

1.4 juta
3.25 juta

Payback period terjadi saat PW benefit – PW cost = 0


Oleh karena itu kita bawa semua biaya ke dalam nilai present worth, hal yang serupa kita lakukan untuk
pemasukan (benefit).
PW cost
P
i=10%

1 2 3 4

A=11.7 juta

1.4 juta
3.25 juta

54
(1 + 𝑖)𝑛 − 1
𝑃𝑊𝑐𝑜𝑠𝑡 = 𝐴(𝑃|𝐴, 𝑖%, 𝑛) + 𝐹(𝑃|𝐹, 𝑖%, 𝑛) = 𝐴 ( ) + 𝐹(1 + 𝑖)−𝑛
𝑖(1 + 1)𝑛
(1 + 0.1)4 − 1
𝑃𝑊𝑐𝑜𝑠𝑡 = 11.7 ( ) + 3.25(1 + 0.1)−1 + 1.4(1 + 0.1)−4
0.1(1 + 0.1)4
𝑃𝑊𝑐𝑜𝑠𝑡 = 37.0874 + 2.9545 + 0.9562 = 40.9981
PW benefit
A=48 juta
P
i=10%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 (tahun)

P1
1.1𝑛 − 1
𝑃1 = 48 ( )
0.1(1.1)𝑛
1.1𝑛 − 1 −4
1.1𝑛 − 1
𝑃𝑊 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 = 48 ( ) (1.1) = 32.7846 ( )
0.1(1.1)𝑛 0.1(1.1)𝑛

𝑃𝑊 𝑐𝑜𝑠𝑡 = 𝑃𝑊 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
1.1𝑛 − 1
40.9981 = 32.7846 ( )
0.1(1.1)𝑛
1.1𝑛 − 1
1.25 = ( )
0.1(1.1)𝑛

Soal No. 2
Luas bangunan yang akan dibangun = (40 × 15𝑚2 ) + 40%(40 × 15𝑚2 ) = 840 𝑚2
Berikut adalah rincian biaya-biaya yang dikeluarkan dan juga penghasilan yang didapatkan mulai
sebelum pembangunan dimulai hingga kos-kosan telah dihuni oleh mahasiswa.
A. Biaya Sebelum Pembangunan
Hal Harga ( per m2) Luas bangunan (m2) Total
Biaya IMB (Izin Mendirikan Bangunan) Rp 50,000 840 Rp 42,000,000
Penyambungan listrik Rp 10,000,000
TOTAL Rp 52,000,000
B. Biaya Pembangunan
Hal Harga ( per m2) Luas bangunan (m2) Biaya/semester
Biaya pembangunan gedung keseluruhan Rp 2,500,000 840 Rp 2,100,000,000
Biaya pembangunan per bulan (asumsi tiap bulan sama) Rp 262,500,000
C. Biaya Bulanan Tetap
Hal Harga Jumlah Total
Gaji pegawai Rp 1,000,000 5 Rp 5,000,000
Biaya sambungan dan langganan internet Rp 80,000 40 Rp 3,200,000
Biaya kebersihan dan pemeliharaan Rp 3,000 40 Rp 120,000
TOTAL Rp 8,320,000
Pegawai yang dimaksud di soal adalah biaya pegawai yang membersihkan dan menjaga kos-kosan
karena biaya pekerja bangunan dan semua material pembangunan sudah termasuk di dalam biaya
pembangunan sebesar Rp. 2.500.000 per m2.
Gaji 1 orang pegawai diasumsikan sebesar Rp. 1.000.000 per bulan dengan dasar UMR (Upah
Minimum Regional) kota Bandung sebesar ± Rp. 1.000.000.

Jumlah biaya sambungan internet didekati lewat biaya 1 orang biasanya membayar untuk internet
satu bulan dikalikan jumlah kamar yang tersedia. Untuk internet diasumsikan Pa Umar memasang

55
internet yang bisa diakses seluruh kamar meskipun jumlah penyewa kamar tidak mencapai 40
orang. Pada umumnya biaya internet per bulan di kos saya adalah Rp. 80.000. Jadi Pa umar akan
membayar sebesar Rp. 3.200.000 setiap bulan untuk paket internet dengan kecepatan tertentu yang
dapat dipakai oleh 40 kamar meskipun jumlah penyewa kamar kurang dari 40 orang.

Biaya kebersihan dan pemeliharaan di sini diasumsikan sebagai biaya kebersihan yang harus dibayar
Pa Umar ke RT di mana kosan tersebut berada yaitu sebesar Rp. 120.000. Nilai ini didekati dengan
asumsi biaya kebersihan 1 orang harus membayar Rp. 3000. Pa Umar akan membayar setiap bulan
sebesar Rp. 120.000 meskipun jumlah penyewa kurang dari 40 orang. Angka 120.000 hanya didekati
karena 3000/orang.
Biaya bulanan tetap adalah biaya yang harus ditanggung dengan tidak bergantung dari jumlah
penyewa kamar yang ada.
D. Biaya Bulanan Variabel (tergantung jumlah penyewa kamar)
Hal Harga ( per kamar)
Biaya listrik dan air Rp 100,000
Rp. 100.000 diperoleh dari harga listrik dan air yang harus dibayar oleh teman-teman saya pada
umumnya di kos-kosan mereka.
Berikut adalah biaya listrik yang akan dikeluarkan.
Bulan disewa ke- Jumlah penyewa Total
1 15 Rp 1,500,000
2 18 Rp 1,800,000
3 20 Rp 2,000,000
4 25 Rp 2,500,000
5 25 Rp 2,500,000
Dari bulan ke-4 sampai seterusnya jumlah penyewa tetap 25 orang.
E. Penghasilan per Kamar
Hal Harga ( per kamar)
Uang sewa kamar Rp 1,500,000
Uang internet Rp 80,000
TOTAL Rp 1,580,000
Berikut adalah penghasilan yang diperoleh dari setiap kamar yang disewakan.
Bulan disewa ke- Jumlah penyewa Total
1 15 Rp 23,700,000
2 18 Rp 28,440,000
3 20 Rp 31,600,000
4 25 Rp 39,500,000
5 25 Rp 39,500,000
Dari uraian biaya dan penghasilan tersebut, kita buat cash flownya untuk memudahkan dalam
pemahaman dan perhitungan.
A=39.5 juta

31.6 juta
28.44 juta
P
23.7 juta

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A=8,32 juta

52 juta 1.5 juta


1.8 juta
2 juta
A=2.5 juta

A=262,5 juta

Periode yang dipakai adalah bulan, maka besarnya bunga harus dalam per bulan.
MARR = 20%/tahun, maka i = 20%/12 = 1.67 % = 0.0167

56
Investasi tersebut akan kembali dalam n period, di mana PW cost = PW benefit
Perhitungan:
a). P

2 3 4 5 6 7 8 9
52 juta
𝑃 = 𝐹(1 + 𝑖) −𝑛
= 52 × 1.0167−1 = 51.1458 𝑗𝑢𝑡𝑎 P1

b).
A=262,5 juta

1.01678 − 1
𝑃1 = 262.5 ( ) = 1950.5821
(0.0167)1.01678
𝑃 = 1950.5821 × 1.0167−1 = 1918,5425 𝑗𝑢𝑡𝑎

c). 31.6 juta


28.44 juta
P
23.7 juta 21.28 juta
18.32 juta
13.88 juta

10 11 12
= 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A=8,32 juta

1.5 juta
1.8 juta
2 juta
𝑃 = 13.88(1.0167)−10 + 18.32(1.0167)−11 + 21.28(1.0167)−12
𝑃 = 11.7614 + 15.2687 + 17.4444 = 44.4745 𝑗𝑢𝑡𝑎
d).
A=39.5 juta

A=28.68 juta
P P3

13 14 15 16 = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A=8,32 juta

A=2.5 juta

1.0167𝑛 − 1
𝑃3 = 28.68 ( )
(0.0167)1.0167𝑛
1.0167𝑛 − 1 1.0167𝑛 − 1
𝑃 = 28.68 ( 𝑛
) (1.0167)−12 = 23.5106 ( )
(0.0167)1.0167 (0.0167)1.0167𝑛

PW cost = PW benefit
Pa + Pb = Pc + Pd
1.0167𝑛 − 1
51.1458 + 1918,5425 = 44.4745 + 23.5106 ( )
(0.0167)1.0167𝑛

57
1.0167𝑛 − 1
1969.6883 = 44.4745 + 23.5106 ( )
(0.0167)1.0167𝑛
𝑛
1.0167 − 1
1925.2138 = 23.5106 ( )
(0.0167)1.0167𝑛
𝑛
1.0167 − 1
81.887 = ( )
(0.0167)1.0167𝑛
1.3675(1.0167)𝑛 = 1.0167𝑛 − 1
0.3675(1.0167)𝑛 = −1
𝑛 𝑖𝑚𝑎𝑔𝑖𝑛𝑒𝑟

Soal No. 3

3a.
n A B C D E
0 -1500 -3000 -5000 -2000 -1700
1 1350 2000 3000 400 1000
2 800 1500 X 400 1600
3 200 1500 2000 400 500
4 100 1000 X 400 400
5 200 800 1500 400 350

𝑃 𝑃 𝑃 𝑃
𝑁𝑃𝑉𝐶 = −5000 + 3000 ( , 15%, 1) + 𝑋 ( , 15%, 2) + 2000 ( , 15%, 3) + 𝑋 ( , 15%, 4)
𝐹 𝐹 𝐹 𝐹
𝑃
+ 1500 ( , 15%, 5) = 0
𝐹
𝑁𝑃𝑉𝐶 = −5000 + 3000(0.8696) + 𝑋(0.7561) + 2000(0.6575) + 𝑋(0.5718) + 1500(0.4972) = 0
0 = −330,4 + 𝑋(0.7561) + 𝑋(0.5718)
330.4 = 1.3279𝑋;
𝑋 = 248,814

3b.
n A B A-B
0 -1500 -3000 1500
1 1350 2000 -650
2 800 1500 -700
3 200 1500 -1300
4 100 1000 -900
5 200 800 -600

𝑃 = 𝐹/(𝑖 + 1)𝑁
−650 −700 −1300 −900 −600
𝑁𝑃𝑉𝐴−𝐵 = 1500 + ( 1
)+( 2
)+( 3
)+( 4
)+( )
(1,1% + 1) (1,1% + 1) (1,1% + 1) (1,1% + 1) (1,1% + 1)5
𝑁𝑃𝑉𝐴−𝐵 = −2515.33(negative) Proyek B lebih menguntungkan dari Proyek A.

3c.
n D
0 -2000
1 400
2 400
3 400
4 400
5 400

58
𝑃
𝑁𝑃𝑉𝐷 = −2000 + 400 ( , 18%, 5) = −2000 + 400(3.127) = −749.2 (negative) Proyek D tidak
𝐴
diterima.

Soal No. 4

a. Bunga saja yang dibayarkan per periode. Hutang dilunasi di akhir.


Cicilan Sisa
tahun Hutang Bunga
Dibayarkan Hutang
0 1000
1 1000 150 150 1000
2 1000 150 150 1000
3 1000 150 150 1000
4 1000 150 150 1000
5 1000 150 1150 0
𝑃 𝑃
𝑁𝑃𝑉𝑐𝑖𝑐𝑖𝑙𝑎𝑛 = 150 ( , 15%, 4) + 1150 ( , 15%, 5) = 150(2.855) + 1150(0.4972) = 1000.03
𝐴 𝐹

b. Hutang dibagi rata, ditambah bunga sebesar 15% dari cicilan per periode.
Cicilan Sisa
tahun
Hutang Bunga Dibayarkan Hutang
0 1000
1 1000 30 230 770
2 800 30 230 540
3 600 30 230 310
4 400 30 230 80
5 200 30 230 -150
𝑃
𝑁𝑃𝑉𝑐𝑖𝑐𝑖𝑙𝑎𝑛 = 230 ( , 15%, 5) = 230(3.352) = 770.96
𝐴

c. Cicilan dibagi rata, ditambah bunga sebesar 15% dari sisa hutang.
Cicilan Sisa
tahun
Hutang Bunga Dibayarkan Hutang
0 1000
1 1000 150 350 800
2 800 120 320 600
3 600 90 290 400
4 400 60 260 200
5 200 30 230 0

〖𝑁𝑃𝑉〗_𝑐𝑖𝑐𝑖𝑙𝑎𝑛
= 350(𝑃/𝐹, 15%, 1) + 320(𝑃/𝐹, 15%, 2) + 290(𝑃/𝐹, 15%, 3) + 260(𝑃/𝐹, 15%, 4)
+ 230(𝑃/𝐹, 15%, 5)
= 350(0.8696) + 320(0.7561) + 290(0.6575) + 260(0.5718) + 230(0.4972)
= 1000.011

59
d. Cicilan dan bunga dibayar diakhir.
Cicilan Sisa
tahun
Hutang Bunga Dibayarkan Hutang
0 1000
1 1000 150 0 1150
2 1150 172.5 0 1322.5
3 1322.5 198.375 0 1520.875
4 1520.875 228.13125 0 1749.00625
5 1749.0063 262.35094 2011.35719 0

𝑃
𝑁𝑃𝑉𝑐𝑖𝑐𝑖𝑙𝑎𝑛 = 2011.35719 ( , 15%, 5) = 2011.35719(0.4972) = 1000.047
𝐹
Alternative terbaik: alternative b (nilai NPV paling kecil)

5.

𝑃 𝑃
𝑁𝑃𝑉𝑊𝐻 = −23.75 + 1.25 ( , 10%, 4) + 32 ( , 10%, 4)
𝐴 𝐹
𝑃 𝑃
𝑁𝑃𝑉𝐹𝐹 = −45 + 4.5 ( , 10%, 4) + 45 ( , 10%, 4)
𝐴 𝐹
𝑃
𝑁𝑃𝑉𝑀𝑀 = −30.63 + 42 ( , 10%, 4)
𝐹
𝑃
𝑁𝑃𝑉𝑇𝑃 = −12 + 20 ( , 10%, 4)
𝐹
𝑃 𝑃
𝑁𝑃𝑉𝑈𝑇 = −33.28 + 2 ( , 10%, 4) + 40 ( , 10%, 4)
𝐴 𝐹
𝑃 𝑃
𝑁𝑃𝑉𝑊𝑃 = −52.5 + 3 ( , 10%, 4) + 60 ( , 10%, 4)
𝐴 𝐹
Perusahaan dipilih: Trojan Products (NPV paling besar

UAS EKONOMI TEKNIK


Maret 2009 Closed Book

1. PT. Ingin Lulus menawarkan 2 jenis alternative pembayaran untuk sebuah mobil kepada
konsumennya. Spesifikasi dari setiap alternative yaitu sebagai berikut :
Alternatif 1 : Bulan 1-3 harus bayar Rp 20 juta
Bulan 4-7 harus bayar Rp 30 juta
Bulan 8-12 harus bayar Rp 45 juta
Alternatif 2 : setiap hari hartus membayar Rp 1.5 juta
Karena anda telah mempelajari ilmu ekonomi teknik, seorang konsumen meminta anda untuk
menghitung :
a. Berapa Nilai Annual untuk alternative 1?
b. Berapa hari dalam satu bulan agar alternative 1 sama baiknya dengan alternative 2 ?
(Gunakan i bulan = 10 %)

60
2. Seperti data yang disampaikan di bawah ini. Lakukan perbandingan dnegan IRR, jika MARR 20 %
apa yang harus dilakukan perusahaan ?

3. Fernandez ingin mengembalikan uang yan selama ini diberikan oleh pamannya yang telah
membiayai dirinya kuliah di ITB. Fernandez menamatkan tingkat sarjana dalam waktu 5 tahun
dengan perincian sebagai berikut, uang masuk sebesar 20 juta, uang keperluan sehari-hari sebesar
15 juta pertahun, uang keperluan kuliah 4 juta pertahun, uang akademis + kursus sebesar 9 juta
pertahun, dan uang skripsi + pakaian wisuda sebesar 1.5 juta. Dengan mengasumsikan bahwa
setelah lulus, Fernandez langsung mendapat kerja dan membiayai keperluannya dri gaji yang
didapatkan. Setiap tahun dia menghabiskan sebesar 13.5 juta untuk keperluan sehari-hari
meningkjat sebesar 850 ribu setiap tahunnya serta 5 juta untuk keperluan transportasi. Hitung
berapa pemasukkan minimum setiap tahunnya, agar dapat melunasi hasil pinjaman tersebut dalam
waktu 4 tahun setelah lulus dari ITB. Gunakan i = 8% selama kuliah dan i= 10% selama kerja.

JAWABAN PERTANYAAN :
Soal No. 1
Cash flow dari alternatif 1 dapat digambarkan sebagai berikut.
45 juta

30 juta

20 juta

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

a A1 = 20 juta

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)
+
b 10 juta

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)
+

25 juta
c

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

Cash flow alternatif 1 dapat diuraikan menjadi penjumlahan cash flow penjumlahan a, b, dan c.
Berikut adalah perhitungan nilai annual setiap bulannya dengan menggunakan penguraian cash flow
seperti di atas. Cash flow a, b, dan c diubah menjadi nilai annual yang kemudian dijumlahkan menjadi
nilai annual alternatif 1.

61
Bagian:
a). Besarnya nilai annual adalah 20 juta, kita sebut nilai annual pada bagian a). sebagai A1. Maka
nilai A1 = 20 juta.
b).
10 juta
P = F1

=
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 7 8 9 10 11 12

F1 F

(1+𝑖)𝑛 −1 (1+0.1)4 −1
F1 = A (𝐹1|𝐴, 𝑖%, 𝑛) = 𝐴 × ( ) = 10 × (𝐹1|𝐴, 10%, 4) = 10 × ( ) = 46.41
𝑖 0.1
Kemudian kita hitung besarnya nilai F sebagai berikut.
𝐹 = 𝑃(𝐹|𝑃, 𝑖%, 𝑛) = 𝑃 × (1 + 𝑖)𝑛 = 46.41 × (1 + 0.1)5 = 74.7438

Misal kita sebut nilai annual dari bagian b) sebagai A2, maka nilai A2 adalah:
0.1
𝐴2 = 74.7438 × ( ) = 3.4953 𝑗𝑢𝑡𝑎
(1 + 0.1)12 − 1
c).
25 juta

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

(1+𝑖)𝑛−1 (1+0.1)5 −1
F = A (𝐹|𝐴, 𝑖%, 𝑛) = 𝐴 × ( ) = 25 × (𝐹|𝐴, 10%, 5) = 25 × ( ) = 152.6275
𝑖 0.1
Misal kita sebut nilai annual dari bagian c) sebagai A3, maka nilai A3 adalah:
0.1
𝐴3 = 152.6275 × ( ) = 7.1376 𝑗𝑢𝑡𝑎
(1 + 0.1)12 − 1
Dengan demikian, besarnya nilai annual dari alternatif 1 adalah sebagai berikut.
A = A1 + A2 + A3 = (20 + 3.4953 + 7.1376) juta = 30.6329 juta

Keterangan : dengan nilai i dan n tertentu kita dapat melihat nilainya pada tabel bunga

Ada banyak cara untuk menghitung besarnya nilai annual untuk alternatif 1. Selain cara di atas, kita
juga bisa mengerjakannya dengan cara mengubah semua nilai menjadi present worth kemudian
mengubahnya ke nilai annual. Cara lain juga kita dapat mengubah seluruh nilai menjadi future
worth kemudian mengubah menjadi nilai annual. Berikut adalah petunjuk pengerjaan dengan cara
lain sebagi berikut :

45 juta

30 juta

20 juta
=

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

62
a 20 juta
P = F1

=
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

F1 F

30 juta P = F2
b

=
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan) 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

F
F2

45 juta 45 juta
c c

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Semuanya diubah ke future worth, kemudian diubah ke nilai annual. Maka hasil yang diperoleh akan
sama dengan cara pengerjaan yang sebelumnya.

UAS No. 1 Bagian B


Agar alternatif satu sama baiknya dengan alternatif dua, besarnya nilai annual per hari harus sama.
Dengan demikian jumlah hari dalam satu bulan agar alternatif 1 sama baiknya dengan alternatif 2
adalah:
30.6329 𝑗𝑢𝑡𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = = 20.4219 ℎ𝑎𝑟𝑖 ≈ 21 ℎ𝑎𝑟𝑖
1.5 𝑗𝑢𝑡𝑎
Jika jumlah hari dalam 1 bulan adalah 21 hari, maka alternatif 1 akan sama baiknya dengan alternatif 2
karena besarnya nilai annual yang harus dibayar per hari adalah sama yaitu 1.5 juta

Soal No 2

KASUS X
450

(+) 200
1 2 3 4 5

(-) 170

1000

63
Mencari nilai i = IRR ketika NPV = 0 (dengan nilai i coba-coba)
Dengan i = 20%,
𝑁𝑃𝑉𝑥 = −1000 + 450(𝑃/𝐴, 20%, 5) − 170(𝑃/𝐴, 20%, 5) + 200(𝑃/𝐹, 20%, 5)
𝑵𝑷𝑽𝒙 = −𝟏𝟎𝟎𝟎 + 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, −𝟒𝟓𝟎) − 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, −𝟏𝟕𝟎) + 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, , −𝟐𝟎𝟎) (Excel!)
𝑁𝑃𝑉𝑥 = − 82.25
Dengan i = 15%,
𝑁𝑃𝑉𝑥 = −1000 + 450(𝑃/𝐴, 15%, 5) − 170(𝑃/𝐴, 15%, 5) + 200(𝑃/𝐹, 15%, 5) = 38.04
Menentukan nilai IRR dengan interpolasi, 38.04

38.04 𝐼𝑅𝑅 − 15%


= 20%
38.04 + 82.25 20% − 15% 15% IRR
𝐼𝑅𝑅 = 16.5%
IRR ≤ MARR (20%)

KASUS Y -82.25
645

(+) 100
1 2 3 4 5

(-) 235

1650

Dengan i = 20%,
𝑁𝑃𝑉𝑦 = −1650 + 645(𝑃/𝐴, 20%, 5) − 235(𝑃/𝐴, 20%, 5) + 100(𝑃/𝐹, 20%, 5)
𝑵𝑷𝑽𝒚 = −𝟏𝟔𝟓𝟎 + 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, −𝟔𝟒𝟓) − 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, −𝟐𝟑𝟓) + 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, , −𝟏𝟎𝟎) (Excel!)
𝑁𝑃𝑉𝑦 = −383.66
Dengan i = 9%,
𝑁𝑃𝑉𝑦 = −1650 + 645(𝑃/𝐴, 9%, 5) − 235(𝑃/𝐴, 9%, 5) + 100(𝑃/𝐹, 9%, 5) = 9.75
Menentukan nilai IRR dengan interpolasi, 9.75
9.75 𝐼𝑅𝑅 − 9%
= 20%
9.75 + 383.66 20% − 9% 9% IRR
𝐼𝑅𝑅 = 9.2%
IRR ≤ MARR (20%)

-383.66
Kesimpulan :
Jika MARR sebesar 20% maka kedua alternatif investasi X maupun Y tidak dapat dilakukan karena
keduanya masih memberikan nilai rate of return lebih kecil daripada yang diinginkan perusahaan.

Soal No 3

Diketahui :
Tahun 0 (dengan i1=8%)
uang masuk = 20 jt
Tahun 1-5 (dengan i1=8%)
uang keperluan sehari-hari + uang kuliah + uang akademis + kursus = 15 + 4 + 9 = 28 jt
Tahun 5 (dengan i1=8%)
uang skripsi + wisuda = 1.5 jt
Tahun 6–9 (dengan i2=10%)
biaya harian + transportasi =18 jt
kenaikan biaya = G= 850rb/thn
gaji = 𝛍

64
?

(+)
1 2 3 4 5 6 7 8 9

(-) 1,5 jt G=850rb

18.5 jt
20 jt

28 jt

Pemasukkan minimum untuk melunasi pinjaman kuliah serta membiayai selama masa kerja 4 tahun
adalah ketika NPV =0
𝑁𝑃𝑉 = −20𝑗𝑡 − 28𝑗𝑡(𝑃/𝐴, 𝑖1 , 5) − 1.5𝑗𝑡(𝑃/𝐹, 𝑖1 , 5) − 18.5𝑗𝑡(𝑃/𝐴, 𝑖2 , 4)(𝑃/𝐹, 𝑖1 , 5)
− 850𝑟𝑏(𝑃/𝐺, 𝑖2 , 4)(𝑃/𝐹, 𝑖1 , 5) + 𝜇(𝑃/𝐴, 𝑖2 , 4)(𝑃/𝐹, 𝑖1 , 5)
2.16𝜇 = 175,260,585
𝜇 = 81,238,558
Jadi, gaji minimum per tahun adalah RP 81.238.558

65
UTS KESELAMATAN KESEHATAN dan LINGKUNGAN KERJA
Maret 2009 Closed Book

Jawablah soal dengan singkat dan jelas!


1. (a) Jelaskan mengapa pengetahuan mengenai Kesehatan Lingkungan Kerja diperlukan saat ini.
(b)Uraikan pula kemampuan apa yang diharapkan (minimal) diketahui oleh peserta kuliah
Kesehatan Lingkungan Kerja ini.
2. Untuk memilih pelarut yang akan digunakan,
(a) Jelaskan persyaratan atau sifat fisik dan kimia yang harus diperhatikan untuk menghindari
gangguan kesehatan terhadap pekerja dan bahaya kebakaran atau ledakan
(b) Uraikan pula hal-hal yang diperlukan untuk mencegah terjadinya bahaya dari gangguan
bahan pelarut.
3. Jelaskan jenis dan penyebab dermatitis industri serta jelaskan beberapa mekanisme terjadinya
dermatitis.
4. (a) Apa yang dimaksud dengan pneumoconiosis ?
(b) Jelaskan berbagai jenis pneumoconiosis dilengkapi dengan sumbernya dan perbedaan
masing-masing
5. Debu merupakan salah satu bahaya dalam lingkungan indurstri
(a) Uraikan upaya untuk mengendalikan bahaya debu di lingkungan kerja
(b) Jelaskan upaya pemantauan terhadap lingkungan dan pekerja!

JAWABAN PERTANYAAN :

1. a. Karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh-pengaruh terhadap pekerja yang dapat


menimbulkan penyakit, gangguan pada kesehatan, dan kenyamanan yang dapat menghambat
produktivitas pekerja. Sehingga perlu pengetahuan Kesehatan Lingkungan Kerja untuk penilaian
terhadap faktor-faktor penyebab penyakit dalam lingkungan kerja melalui pengukuran yang hasilnya
untuk dipergunakan sebagai dasar tindakan korektif terhadap lingkungan kerja.

b. Mampu mengenal faktor-faktor lingkungan kerja yang memberikan pengaruh kepada: kesehatan
pekerja, kenyamanan bekerja. Mampu mengevaluasi lingkungan kerja tersebut yaitu dengan melalui
pengukuran - pengukuran. Menyimpulkan apa yang diperlukan untuk mengurangi/ mengontrol
pengaruh-pengaruh tersebut.

2. a. Untuk memilih larutan, dilihat dari sisi toksisitas, tekanan uap, konsentrasi di udara, lower explosive
limit, auto ignition temperature, dan flash point masing-masing larutan. Semakin tinggi nilai
toksisitas suatu larutan maka semakin bahaya. Oleh karena itu, dipilih larutan dengan toksisitas yang
rendah.
Semakin tinggi tekanan uap, maka akan semakin mudah larutan tersebut mudah menguap. Dalam
hal ini, perlu diperhatikan pula potensi mudah terbakarnya suatu larutan atau tidak. Jika larutan
tersebut berpotensi terbakar dengan tekanan uap yang tinggi maka larutan tersebut bahaya dan
sebaiknya disubstitusi dengan larutan lainnya.

Konsentrasi di udara setiap larutan mempunyai NAB (Nilai Ambang Batas) masing-masing, semakin
lebih tinggi dari NAB maka semakin bahaya.
Auto ignition temperature adalah temperature dimana larutan bisa terbakar dengan sendirinya.
Semakin tinggi auto ignition temperature maka larutan tersebut semakin aman.

b. Hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya bahaya akibat penggunaan larutan:
Kontrol Teknik

66
Merencanakan proses industri yang sedapat mungkin menghindari/mengurangi kontak
langsung pekerja dengan bahan-bahan yang digunakan.
Pendidikan
Pekerja harus diberi informasi tentang bahan-bahan yang berbahaya bagi kulit, yang sering
digunakan dan bagi mereka harus ditanamkan pengertian untuk menghindari kontak
langsung dengan bahan-bahan tersebut.
Alat Perlindungan
Seperti: - sarung tangan karet - penutup muka
- sepatu boot - cream pelindung
- kaca mata - sabun basa
Tujuannya untuk mengurangi kontak langsung antara bahan dengan kulit.
Test Penempatan Kerja
Test ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kulit pekerja sehingga dapat disesuaikan
dengan lingkungan kerja yang akan dihadapinya.
Klinik dan Tempat Perawatan
Pekerja yang mengalami kerusakan pada kulitnya harus segera dikirim ke klinik untuk
mendapatkan pertolongan, sehingga mencegah kesukaran yang lebih parah.

3. Dermatitis industri adalah kelainan pada kulit akibat eksposur terhadap iritan di lingkungan kerja.
Efek yang ditimbulkan dapat berupa kemerahan saja sampai pada gatal, kulit melepuh, terbakar, dan
tumor. Berikut kategori dermatitis industry akibat penyebab:
- Zat Kimia, dari golongan zat kimia organic (kebanyakan sensitizers) dan anorganik (kebanyakan
primary iritan).
- Tenaga Mekanis, misalnya friksi, tekanan, iritasi atau alergi.
- Agent Fisis, misalnya suhu ekstrim.
- Racun Tanaman, tanaman yang beracun (poison ivy) menyebabkan alergi.
- Zat Biologis (Agent Mikroba), misalnya bakteri, jamur, parasit, dan tungau.

Berikut beberapa mekanisme terjadinya dermatitis industri:


Deterjen dan pelarut keratin, minyak alami kulit dan sel kulit larut kulit menjadi kering dan
mudah terinfeksi. Contoh: alkali, terpentin, alkohol, dan sabun
Desikator, zat higroskopis, anhidrida, menyerap air dari kulit kulit kering dan panas. Contoh:
SO2 , PO4 , H2SO4, dll.
= =

Protein precipitants, menyebabkan koagulasi protein, kulit mengeras. Contoh: garam logam
berat, HgCl, FeCL, asam tanat, asam pikrik, fenol, formaldehid, UV.
4. a. Pneumoconiosis adalah penyakit yang menyerang paru-paru akibat debu yang terhisap.
Pneumoconiosis adalah mengerasnya jaringan paru-paru akibat fibrosis berlebih karena iritasi debu.
b. Jenis-jenis Pneumoconiosis:
- Pneumoconiosis Asbestosis, disebabkan oleh debu asbes. Biasanya ditemukan pada industry
pertambangan dan pembangunan gedung. Saat debu asbes dihirup, menyebabkan
terbentuknya jaringan yang berserat dalam paru-paru manusia.
- Pneumoconiosis Silicosis, Terjadi pada industri yang menggunakan silika pada prosesnya,
seperti Pemotongan batu granit, Industri kaca, Pengecoran. Gejala yang dirasakan adalah
sebagai berikut: Terjadi fibrosis, Nafas pendek, Berkurangnya volume paru-paru, Berkurangnya
kapasitas kerja, Tidak demam, Rentan terhadap TBC.
Pneumoconiosis Anthracosilicosis, bentuk Pneumoconiosis yang complex.
5. a. Upaya mengendalikan bahaya debu dalam lingkungan kerja:
- mengganti material dengan bahan material lainnya yang tidak lebih berbahaya.
- Mengganti proses untuk meminimasi pekerja terkena kontak langsung
- Mengisolasi proses yang banyak menghasilkan debu
- Dibuatnya ventilasi lokal pada suatu proses
- Dibuatnya ventilasi umum di dalam lingkungan kerja

67
- Menggunakan alat pelindung diri

b. Upaya pemantauan terhadap lingkungan dan pekerja, dilakukan pengukuran dengan metode
tertentu untuk pekerja dan lingkungan. Untuk pekerja, dilakukan test untuk mengecek kondisi
paru-paru dengan metode Pulmonary Function Test, dan mengenai hubungan antara volume
dan kapasitas paru-paru. Sedangkan untuk lingkungan, dilakukan pengukuran kadar debu di
udara dengan metode impingement yang menggunakan alat impinger.

UAS KESELAMATAN KESEHATAN dan LINGKUNGAN KERJA


Mei 2011 Closed Book

Dalam proses Industri –X di Indonesia, digunakan berbagai bahan baku bahan baku sebagai berikut:
Resin : Poluester, Polyamida, dan Phenol; Fiber Reinforcement: Continous-strand mad, chopped strand
mat; initiators and catalysts: diethylenertriamine, anhidrid, kodensasi aldehida; Additives: filler,
plasticizer; Solvents: acetone, methyl ethyl ketone dan pentane.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa para pekerja di industry tersebut telah terpapar oleh berbagai jenis
bahaya sebagai berikut :

Dari data hasil evaluasi diatas hitunglah bahaya yang dapat dialami oleh para pekerja dan berikan ulasan
usaha/kegiatan pengendalian yang harus dilakukan untuk setiap parameter yang ada. Gunakan data
terlampir sebagai acuan dan berikan asumsi yang diperlukan.

68
JAWABAN PERTANYAAN :
Temperatur
Unit Produksi 𝑊𝐵𝐺𝑇 = 0.7(𝑊𝐵𝑇) + 0.3(𝐺𝐵𝑇) = (0.7 𝑥 32.5) + (0.3 𝑥 35.1) = 33,28
Unit Packaging 𝑊𝐵𝐺𝑇 = 0.7(𝑊𝐵𝑇) + 0.3(𝐺𝐵𝑇) = (0.7 𝑥 25.1) + (0.3 𝑥 27.3) = 25,76
Unit Shipping 𝑊𝐵𝐺𝑇 = 0.7(𝑊𝐵𝑇) + 0.3(𝐺𝐵𝑇) + 0.1(𝐷𝐵𝑇) = (0.7 𝑥 29.4) + (0.3 𝑥 32.6) +
(0.1 𝑥 31.4) = 33,5
Asumsi : Para pekerja setiap jam 75% bekerja dan 25% istirahat
Unit Produksi Beban Kerja Sedang
Unit Packaging Beban Kerja Ringan
Unit Shipping Beban Kerja Berat

Maka :
Nilai WBGT unit produksi > ISBB Pekerjaan unit produksi BAHAYA
Nilai WBGT unit packaging < ISBB Pekerjaan unit produksi AMAN
Nilai WBGT unit shipping > ISBB Pekerjaan unit produksi BAHAYA

Radiasi Uniform
50µSV/jam x 8 jam x 5 hari = 2000µSV/minggu = 2 mSV/minggu
Batas aman paparan perminggu adalah 1mSV/minggu, realita paparan yang terkena adalah 2
mSV/minggu BAHAYA

UAS KESELAMATAN KESEHATAN dan LINGKUNGAN KERJA


Mei 2005 Closed Book

Soal no. 1
a. Jelaskan prinsip-prinsip dan hal-hal penting yang harus dilakukan berkaitan dengan evaluasi di
lingkungan kerja yang anda ketahui.
b. Jelaskan yang anda ketahui tentang hal-hal berikut ini:
(i) prinsip penentuan heat stress index
(ii) hiper/hipobarik
(iii) decompression chamber

Soal no. 2
a. Seorang operator mesin bekerja dari jam 07.00 hingga jam 16.00 terkena paparan suatu kontaminan
tertentu (CO) dalam lingkungan kerjanya dengan paparan seperti tampak pada tabel

Tentukan nilai TWA (time-weighted average) dari paparan tersebut?

b. Durasi tingkat bising yang diijinkan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

69
Kebisingan yang terukur di suatu area adalah 90 dB selama 2 jam sehari , 97 dB selama 2 jam, dan
sisa 4 jam berikutnya terdapat variasi tingkat bising secara bergantian 95 dB selama 10 menit dan
80 dB selama 10 menit. Tentukan apakah tingkat kebisingan yang terukur masih dalam batas yang
diijinkan atau tidak.
c. Sumber radiasi Cobalt-60 dengan aktivitas 0.2 Ci, E=2.4 MeV. Berapakah jarak aman, jika dosis
maksimum yang diijinkan (MPD) adalah 50 mR/minggu (1 minggu=40 jam kerja).
Non-pengion: apa yang anda ketahui tentang radiasi non-pengion, apa beda dengan radiasi
pengion, apa saja yang termasuk non-pengion (jelaskan singkat karakter masing-masing). Apa saja
dampak penting terhadap kesehatan/keselamatan yang mungkin terjadi.

(kerjakan salah satu dari soal d dan e berikut)


d. Diketahui level energi yang dipancarkan sinar laser adalah 10 miliwatt, diameter pancaran laser
(emergent beam) adalah 0.5 cm, divergensi pancaran 2 x 10 -3 radians, dan tingkat exposure yang
diperbolehkan 1 x 10-5 watt/cm2. Tentukan jarak aman (safe viewing distance) dalam cm untuk
contoh kasus di atas

e. Diketahui level energi yang dipancarkan sinar laser adalah 1- miliwatt, diameter pancaran laser
(emergent beam) adalah 0.5 cm. tingkat exposure yang diperbolehkan 1 x 10-5 watt/cm2 dan panjang
gelombang laser 632 nm. Tentukan optical density (OD) dari lensa yang dibutuhkan untuk menjaga
keamanan mata dari radiasi laser tersebut.

Soal no.3
Jelaskan tentang hal-hal yang harus anda kuasai sebagai seorang ahli (industrial hygienist) mengenai
prinsip dasar dan tanggung jawab terkait dengan metode pengontrolan agar pekerj a ada dalam
keseimbangan yang baik dan berada pada tingkat produktivitas yang diharapkan.
Penjelasan mencakup berbagai metode umum dalam pengendalian bahaya (control hazard). Penjelasan
berkaitan dengan penggunaan pelarut, kebisingan, keselamatan radiasi, efek temperature ekstrim/ heat
stress tekanan ergonomic dengan menggunakan contoh akan lebih baik.

UAS KESELAMATAN KESEHATAN dan LINGKUNGAN KERJA


Mei 2008 Closed Book

1. Dalam suatu industri, digunakan benzene sebagai pelarut dalam jumlah besar dan dalam ruangan
tertutup, benzene bersifat sbb: menyebabkan leukimia; TLV: TWA (0.5 ppm), STEL (2.5 ppm);
vapor hazard: 5000 dan Flash point: 11⁰C. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelarut tersebut
menimbulkan efek merugikan bagi pekerja, selanjutnya anda diminta untuk memilih pelarut lain
di antara data berikut:

70
Pelarut TLV Vapor Hazard Flash Point
Acetic acid TWA 10 ppm, STEL 15 1970 43⁰C
ppm
Ethyl acetat TWA 400 ppm 303 -4⁰C
Chloroform TWA 10 ppm 4970 Non flammable

Tentukan pelarut yang akan anda pilih, berikan penjelasan mengapa dipilih pelarut tersebut.

2. Jika dari segi anggaran tidak memungkinkan untuk mengganti pelarut di atas dan tetap harus
menggunakan pelarut benzene, berikan usulan pengendalian terhadap pelarut tersebut.

3. Jika di dalam suatu industri digunakan bahan baku batu alam dalam prosesnya sehingga
menghasilkan debu silika, lakukan identifikasi bahaya dari proses tersebut terhadap kesehatan
pekerja berikan usulan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi bahaya tersebut.

4. Dalam mencegah bahaya kebakaran dan ledakan akibat larutan kimia dalam suatu industri,
pertimbangan apa saja yang perlu dilakukan berdasarkan sifat kimia – fisika larutan, berikan usaha
pengendalian yang perlu direncanakan untuk mengantisipasi kebakaran/ledakan tersebut.

5. Dermatitis merupakan penyakit yang sering terjadi di industri. Jelaskan penyebab-penyebab


dermatitis beserta contohnya dan bagaimana mekanisme terjadinya dermatitis.

71
UTS SISTEM PRODUKSI
Maret 2012 Closed Book

1. Sebuah perusahaan menerima komponen-komponen dari supplier yang dikirim dalam bentuk box
berisi beberapa komponen untuk membuat 50 produk akhir. Box berisi set komponen ini dikirim
langsung ke tempat perakitan di perusahaan tersebut. Setiap kali satu box dibuka, maka pesanan
pengganti (replenishment order) akan dikirimkan ke supplier. Diketahui bahwa rata-rata
permintaan per hari adalah 5 box. Lead time untuk melakukan pemesanan pengganti dari supplier
(Waktu pemesanan dan pengiriman) adalah 10 hari. Perusahaan menetapkan besar safety margin
sebesar 20%. Jika pada setiap box diberikan kartu kanban, berapa keseluruhan jumlah kanban yang
harus disediakan?
2. Sebuah perusahaan bergerak dalam pembuatan jigs dan fixtures untuk assembly mobil. Saat ini
ada 4 jenis job yang harus diselesaikan. Waktu pengerjaan dan mesin (waktu pengerjaan / nomor
mesin) untuk setiap operasi ditunjukkan pada tabel berikut :

Pemilik perusahaan menginginkan untuk membuat jadwal produksi dengan menggunakan teknik
theory of constraint (TOC) maka ;
a. Diantara keempat mesin yang dimiliki perusahaan (mesin 1, 2, 3, dan 4), tentukan work station
mana yang merupakan bottleneck resource? Jelaskan alasannya!
b. Buatlah penjadwalan produksi untuk keempat order yang harus diselesaikan perusahaan
menggunakan teknik Drum Buffer Rope (DBR)! Tunjukkan tiap langkah secara jelas dan tunjukkan
hasilnya dalam bentuk Gantt Chart!
3. Perhatikan tabel berikut :

Untuk reference period 100-118


a) Tentukan inventori awal, input, output,inventori akhir di WC-A, WC-B dan area perakitan.
b) Hitung rata-rata lead time terbobot untuk WC A, WC B dan Area Perakitan.
c) Pada T=118, berapa I(T), TA(T), PE(T), R(T),TL(T) di Area Perakitan
d) Hitung rata-rata inventori (Im) di WC A, WC B dan Area Perakitan
e) Jika ada job baru O-5, O-6, O-7 dan O-8, saat T=118 bagaimana sebaiknya order realese
untuk job-job baru tersebut agar job baru dapat dikerjakan tepat waktu (tidak melewati due-
date) dan kinerja sistem produksi SP lebih baik dibandingkan kinerja pada reference period
sebelumnya.
Jelaskan esensi penting dalam order release dengan memperhatikan throughput diagram!

72
JAWABAN PERTANYAAN :

Soal No. 1
𝑎𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑑𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒 + 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘
𝑁=
𝑐𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑧𝑒
(5 ∗ 10) + (20% ∗ 5 ∗ 10)
𝑁= = 60 𝑘𝑎𝑛𝑏𝑎𝑛
1
Soal No. 2
a. Stasiun bottleneck adalah stasiun yang memiliki utilisasi paling tinggi dibandingkan stasiun-stasiun
lainnya, dengan kata lain mesin tersebut digunakan lebih lama dibandingkan mesin-mesin lainnya
dalam menyelesaikan proses produksi. Dengan demikian, work stasion bottleneck adalah mesin 3.
b. Penjadwalan dengan menggunakan teknik DBR untuk sistem job shop dapat dibaca selengkapnya di
buku Sipper (Production : Planning, Control, and Integration) halaman 580. Pada intinya, tahapan dalam
DBR scheduling yaitu dengan pertama-tama menentukan stasiun bottleneck, kemudian menjadwalkan
stasiun yang mengalami bottleneck. Setelah itu barulah menjadwalkan operasi pada mesin sebelum
stasiun bottleneck secara backward (mundur) dan menjadwalkan operasi pada mesin setelah stasiun
bottleneck secara forward (maju).
Karena mesin 3 merupakan bottleneck, maka mesin 3 merupakan mesin yang paling pertama
dijadwalkan.

Sehingga dapat diperoleh jadwal sebagai berikut:

73
Soal No. 3
a)

b)
24 ∗ 𝟏 + 5 ∗ 𝟐 + 10 ∗ 𝟑 + 10 ∗ 𝟑 94
𝑇𝐿𝑀𝑊 𝑊𝐶 − 𝐴 = = = 10.44
1+2+3+3 9
5 ∗ 𝟏 + 42 ∗ 𝟐 + 10 ∗ 𝟑 + 31 ∗ 𝟑 212
𝑇𝐿𝑀𝑊 𝑊𝐶 − 𝐵 = = = 23.56
1+2+3+3 9
9 ∗ 𝟐 + 9 ∗ 𝟑 + 11 ∗ 𝟑 78
𝑇𝐿𝑀𝑊 𝑅𝑎𝑘𝑖𝑡 = = = 9.75
2+3+3 8
huruf yang dicetak tebal merupakan bobot yang nilainya diasumsikan

c)
I(118) =85
TA (118) = -
PE(118) = digunakan asumsi yaitu 8 jam
𝐼(118) 85
R(118) = = = 10.625
𝑃𝐸(118) 8

TL(118)= -

d.) 𝐼𝑚 𝑊𝐶 𝐴𝐼 158 ; 𝐼𝑚 𝑊𝐶_𝐵=𝐴𝐼=249=13.11 ; 𝐼𝑚 𝐴𝑃=𝐴𝐼=88=4.63


𝐴 = 𝑃 = 19 =8.316 𝑃 19 𝑃 19

74
UTS SISTEM PRODUKSI
Maret 2012 Closed Book

1. Sebuah bagian perakitan dari suatu shop floor akan memakai Kamban sebagai sarana
pengendalian produksi. Perakitan tersebut membutuhkan 3 buah sub-assembly yang dihasilkan
dari proses fabrikasi sebelumnya, yaitu sub-assembly X1, X2, dan X3. Ketiga sub-assembly
tersebut diproduksi dengan kecepatan yang sama, yaitu sebesar 300 unit per hari. Karena
ukuran X1, X2, dan X3 yang berbeda-beda secara fisik, maka kontainer yang dipakai untuk
mengangkut sub-assembly tersebut juga berbeda-beda, yaitu sebesar 20 unit untuk X1, 10 unit
untuk X2, serta 30 unit untuk X3. Waktu untuk transportasi dari setiap stasiun fabrikasi ke stasiun
perakitan adalah sebesar 10 menit, sedangkan waktu menunggu secara keseluruhan untuk
komponen X1 sebesar 54 menit, X2 sebesar 70 menit, dan untuk X3 sebesar 40 menit.
Berapakah jumlah kanban yang dibutuhkan jika safety margin adalah sebesar 10%?
Catatan: 1 hari kerja adalah 8 jam kerja.

2. Sebuah perusahaan menerima pesanan pembuatan sebuah produk X yang mengikuti proses
seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini :
Kegiatan Waktu (jam) Kegiatan Pendahulu
A 8 -
B 200 A
C 12 -
D 4 I,M
E 8 -
F 40 B
G 32 F,L
I 8 G,K
J 225 A
K 8 J,L

L 35 C,E
M 24 G,K
N 6 I
O 4 D,N

Jika diketahui bahwa 1 hari kerja adalah 8 jam, buatlah :


a. Diagram jaringan kerja.
b. Lama waktu pengerjaan pesanan serta lintasan kritis.
c. Gantt Chart dari kegiatan penyelesaian pesanan produk X.
d. Jika kegiatan I terlambat dimulai selama 2 jam, apakah waktu penyelesaian pesanan ini
akan terlambat dari jadwal penyelesaian semula?

3. Sebuah jaringan distribusi 3 eselon (tingkatan) terdiri dari 1 distributor utama, 2 agen (disebut
agen A dan B) dan masing-masing agen memiliki 2 agen pembantu (disebut agen A1 dan A2
yang berada di bawah agen A dan agen B1 dan B2 yang berada dibawah agen B) harus melayani
pendistribusian produk tertentu. Permintaan 6 bulan ke depan untuk setiap titik agen pembantu
(dalam unit) menunjukkan gambaran sbb :

75
Agen
Pembantu 1 2 3 4 5 6
A1 200 200 250 250 200 200
A2 250 250 200 200 250 250
B1 150 150 200 150 200 200
B2 150 175 150 175 150 150
Jika diketahui pada saat ini :
- Terdapat on-hand-stock pada setiap agen pembantu sebesar 25 unit dan masing-masing di
agen A dan B sebesar 50 dan 30 unit serta di distributor utama sebesar 75 unit.
- Lead time pengiriman dari agen ke setiap agen pembantu selama 1 minggu dan dari distributor
utama ke agen A dan B masing-masing 1 dan 2 minggu.
- Lot size pengiriman dari distributor utama ke agen sebesar 100 unit dan dari agen A ke agen
pembantu A1 dan A2 sebesar 75 unit serta dari agen B ke agen pembantu B1 dan B2 sebesar
50 unit.
- 1 bulan terdiri dari 4 minggu.

Tentukan :
a. Rencana pengadaan produk di distributor utama selama 6 bulan ke depan.
b. Jika pada 2 bulan pertama ternyata penjualan produk di setiap agen pembantu menurun
sebesar masing-masing 10%, apakah rencana pengadaan produk di distributor utama untuk 4
bulan yang tersisa perlu diperbaiki? Jelaskan pendapat saudara!

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal No. 1
𝑑𝐿+𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘
N kanban = dimana karena terdapat 3 sub assembly, jumlah kanban yang
𝑐𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑧𝑒
dibutuhkan ditambahkan dari setiap assemblu, sehingga :
N = N1 + N2 + N3
𝑑𝐿+𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑑𝐿+𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑑𝐿+𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘
N= X X
𝑐𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑧𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑧𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑧𝑒
(38.1,067)+(0.1.38.1,067) (38.1,33)+(0.1.38.1,33)) (38.0,833)+(0.1.38.0,833))
N= x +
20 10 30

N = 2.23 x 5.559 x 1.16 = 14.389


N = 14 force improvement
N= 15 allow some slack

Soal No. 2
a. Diagram jaringan kerja
2 F(8) 5 G(32) 8 M(24) 10 D(4)

B(200)
12 O(4) 13
I(8)
1 A(8) 3 6
11 N(6)
J(225) L(35)
C(12)

E(8) 4 7 K(8) 9

b. lama waktu dan lintasan kritis :

76
Lama waktu pengerjaan proyek tersebut adalah 280 hari.
Lintasan kritis dimana proyek tidak boleh terlambat untuk dikerjakan terjadi pada aktivitas M,
D dan O.

c. Gannt Chart : diagram aktivitas yang menunjukkan timeline kegiatan proyek.

d. Jika kegiatan I terlambat 2 jam tidak akan mempengaruhi waktu selesai pengerjaan proyek, hal
ini disebabkan lintasan I yang memiliki slack time sebesar 14 hari, sehingga kegiatan I masih
boleh dikerjakan paling lama 14 hari dari waktu Earliest Start kegiatan I.

Soal No 3

77
UTS ORGANISASI & MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI
April 2007 Closed Book

1. Gambar di halaman berikut adalah struktur organisasi yang diubah dari struktur fungsional
tahun 1997. Coba gambarkan struktur fungsional PT. Dahana menurut dugaan saudara!

2. Dalam struktur terakhir ini:


a. Mengapa dalam struktur tsb tidak terjadi keahlian fungsional? Apakah yang dimaksud
dengan keahlian fungsional di atas?
b. Dan mengapa organisasi ini efektif dalam mencapai tujuan? Apa yang dimaksudkan dengan
‘tujuan’ tersebut?

3. a. Sebutkan lingkungan dari masing-masing produk/jasa yang dihasilkan pabrik tersebut!


b. Termasuk dalam klasifikasi teknologi apakah jenis industri di atas?

4. a. Termasuk kategori apakah jenis lingkungan dari jasa bahan peledak yang dimaksudkan?
b. Dengan sifat ini, seharusnya organisasi yang dirancang harus fungsional atau divisional?

5. a. Apa indikator kinerja organisasi fungsional PT Dahana?


b. Apakah indikator kinerjanya setelah berubah menjadi divisionalnya?

78
UAS ORGANISASI & MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI
Mei 2011 Closed Book

Soal 1
a. Jelaskan dengan singkat mengenai apa yang dimaksud dengan efektivitas dan efisiensi
organisasi! Bagaimana hubungan antara keduanya? Beri contoh singkat bilamana perlu!
b. Sebutkan, disertai contoh, dua cara yang dapat ditempuh sebuah organisasi manakala
menghadapi beberapa sasaran yang berlawanan!

Soal 2
a. Jelaskan dengan singkat mengenai klasifikasi teknologi menurut Perrow!
b. Jelaskan dengan singkat hubungan antara jenis teknologi Non-Rutin dengan karakteristik
bagian organisasi dari aspek: formalisasi, sentralisasi, rentang kendali, dan komunikasi! Jelaskan
(maksimum 2 kalimat) mengapa masing-masing hubungannya demikian! (Contoh: formalisasi
pada bagian organisasi yang menggunakan teknologi Non-rutin adalah rendah sebab …..)

Soal 3
a. Jelaskan dengan singkat mengenai model tahapan pertumbuhan organisasi menurut Greiner!
b. Mengacu pada model pertumbuhan organisasi Greiner ini, cobalah untuk menjelaskan rasional
di balik kebijakan beberapa perusahaan yang melakukan spin off! (Spinn off : pemisahan)

Soal 4
Apple Inc. merupakan salah satu perusahaan yang cukup fenomenal dewasa ini. Dalam satu tahun
terakhir, harga saham Apple Inc. telah tumbuh lebih dari 35%, mengingat prospek pertumbuhan
penjualan produk-produknya yang sangat cerah di masa depan. Hampir semua produk-produk Apple
– mulai dari iPod, iPhone, sampai dengan iPad – laris manis di pasaran, kendati harganya terkadang jauh
di atas harga pesaing terdekat mereka. Boomin penjualan iPod, iPhone, dan iPad ini juga secara tidak
langsung meningkatkan nilai penjualan produk (film, musik, ebooks,dan lainnya) di iTunes store.

Produk-produk Apple selalu menjadi produk premium dan brand Apple merupakan salah satu brand
terkuat untuk produk teknologi di Amerika Utara, Eropa, dan Jepang. Selain itu, pertumbuhan penjualan
Apple juga tampak mulai meningkat pesat di emerging market seperti Asia Timur dan Asia Tenggara
serta Amerika Selatan. Namun demikian, tidak berarti produk-produk Apple tidak pernah lepas dari
serangan produk-produk sejenis dari perusahaan lain seperti Zune dari Microsoft yang mencoba
menggoyang iPod, Nexus S dari Google yang menantang iPhone , dan Samsung Galaxy Tab yang
diprediksi akan menjadi saingan berat iPad.

Berdasarkan urasian singkat di atas – dan Anda dapat menambahkan fakta-fakta lain yang Anda ketahui
– bagaimanakah struktur organisasi Apple Inc yang seharusnya (gambarkan skema struktur
organisasinya)? Jelaskan mengapa struktur organisasi usulan Anda seperti itu (reasoning, logic, asumsi
– jika ada – yang Anda gunakan)! Uraikan pula bagaimana cara/alat komunikasi vertikal dan horizontal
yang utama dalam struktur organisasi usulan Anda.

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal No. 1
a. Menurut Buku Hari Lubis di Bab III tentang Efektifitas Organisasi dinyatakan bahwa:

Efektifitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk
mencapai tujuan atau sasarannya. Dari definisi ini bisa ditarik kesimpulan bahwa efektifitas
merupakan sebuah konsep yang memiliki pengertian luas karena pencapaian tujuan atau sasaran

79
bagi sebuah organisasi tentunya melibatkan keseluruhan aspek organisasi, baik yang bersifat
internal maupun eksternal, dan tidak hanya terbatas pada bagian-bagian organisasi yang berkaitan
dengan proses transformasi input menjadi output saja.

Efisiensi organisasi merupakan sebuah konsep yang sifatnya lebih terbatas, dan pada dasarnya
hanya menyangkut proses internal yang terjadi dalam suatu organisasi. Efisiensi organisasi
menunjukkan hematnya organisasi atau banyaknya input atau sumber yang diperlukan organisasi
untuk menghasilkan satu satuan output. Karena itu, efisiensi dapat diukur sebagai rasio output
terhadap input. Suatu organisasi yang mampu menghasilkan satu satuan output dengan
menggunakan sumber yang jumlahnya lebih sedikit dari yang digunakan oleh organisasi lain, dapat
dikatakan sebagai organisasi yang lebih efisien.
Pada beberapa organisasi tertentu, efektifitas dan efisiensi bisa saja tidak berhubungan sama sekali.
Suatu organisasi bisa sangat efisien tetapi tidak mampu mencapai tujuan atau sasaran yang
dikehendakinya.
Misalnya karena bagian Produksi dari organisasi itu sangat hemat tapi memilih untuk membuat
produk yang ternyata tidak laku di pasar, sehingga bagian Pemasaran mengalami kesulitan untuk
memasarkannya. Sebaliknya, suatu organisasi bisa mempunyai efektifitas yang tinggi, misalnya
membuat produk yang tepat sehingga sangat laku, tetapi tidak efisien dalam menghasilkan produk
tersebut.
b. Menurut Buku Pak Hari Lubis di Bab III tentang Efektifitas Organisasi dinyatakan bahwa:
1. Menerima performansi yang secukupnya (satisficing)
Dengan cara satisficiing, organisasi menerima perfomansi yang secukupnya, tidak mengusahakan
performansi yang paling baik, asalkan semua sasaran bisa dikelola secara simultan. Cara seperti ini
sering digunakan oleh mahasiswa dengan kondisi ekonomi lemah, yang terpaksa bekerja untuk
mendapatkan biaya bagi penyelesaian pendidikannya. Dengan dua kegiatan sebagai karyawan
maupun sebagai mahasiswa, masing-masing kegiatan tersebut tentunya tidak dapat dilaksanakan
dengan perhatian yang sepenuhnya. Akibatnya, prestasi akademis mahasiswa itu tidak bisa
mencapai hasil maksimal, sementara kegiatannya untuk menghasilkan uang juga tidak dapat
memberikan pendapatan yang berlebihan, hanya bisa untuk membiayai sekolah saja. Tetapi,
dengan cara seperti ini kedua sasaran mahasiswa tersebut dapat dipenuhi.
2. Perhatian bertahap (sequential attention)
Organisasi berusaha untuk terlebih dahulu mencapai sasaran yang dianggap paling penting.
Sesudah sasaran itu tercapai, kemudian organisasi memusatkan perhatian kepada sasaran lainnya
secara berurutan sesuai urutan kepentingannya. Cara ini membuka kemungkinan untuk mencapai
hasil yang maksimal pada setiap sasaran yang harus dipenuhi. Jika cara ini digunakan oleh
mahasiswa pada contoh sebelumnya, ia akan memusatkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan
dan sama sekali akan meninggalkan sekolah. Jika uang yang terkumpul dari pekerjaan telah cukup
banyak, ia akan berhenti bekerja dan memusatkan perhatian untuk kegiatan sekolah.
3. Preferensi Sasaran (preference ordering)
Pada cara ini, pimpinan tertinggi organisasi telah menetapkan prioritas sasaran, sehingga setiap
anggota organisasi mengetahui sasaran yang harus didahulukan. Contohnya, seringkali terdapat
perusahaan yang menetapkan bahwa memperbesar volume penjualan lebih penting daripada
mendapatkan tingkat keuntungan yang besar.
4. Perubahan sasaran (goal changes)
Pada cara ini, prioritas sasaran organisasi diubah secara periodik. Sasaran-sasaran itu secara terus
menerus dievaluasi, disesuaikan dengan keadaan lingkungan, dan ditentukan tingkat
kepentingannya bagi organisasi. Dengan perubahan ini diharapkan organisasi akan mampu
menyesuaikan diri secara lebih baik terhadap tuntutan lingkungannya, sehingga perusahaan akan
menjadi lebih berhasil. Penyesuaian tersebut dilakukan melalui perubahan prioritas sasaran. Contoh
orang yang gagal melakukan perusahaan sasaran secara tepat adalah Marcos, mantan Presiden
Filipina. Ia terlambat menyadari bahwa sasaran yang hendak ia capai sudah tidak sesuai lagi dengan
keinginan rakyatnya.

80
Soal No. 2
a. Menurut Buku Hari Lubis di Bab V tentang Struktur Organisasi (2) dinyatakan bahwa:

Empat jenis teknologi menurut pengklasifikasian Perrow ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Teknologi Rutin
Teknologi rutin ditandai dengan variasi tugas yang kecil. Pekerjaan yang dilakukan
umumnya bisa mempunyai standar dan juga formal, serta mempunyai prosedur komputasi
tertentu untuk menyelesaikannya. Ini berarti bahwa jenis teknologi rutin mempunyai
tingkat kemudahan analisis yang tinggi.
b. Teknologi Non-Rutin
Teknologi non-rutin mempunyai variasi tugas yang dapat dikatakan tinggi, dan juga proses
yang tidak terlalu dimengerti, sehingga tidak mudah untuk dianalisis. Dalam penyelesaian
pekerjaan yang termasuk teknologi non-rutin, diperlukan usaha yang cukup besar untuk
menganalisis kegiatan maupun permasalahan yang muncul. Karena itu diperlukan adanya
pengalaman yang cukup tinggi serta pengetahuan teknis yang memadai.
c. Teknologi Craft
Ciri pekerjaan yang termasuk teknologi craft adalah adanya aliran kegiatan yang relatif
stabil, tetapi dengan proses yang tidak terlalu dimengerti. Karena itu, pekerjaan jenis ini
menuntut pengalaman yang tinggi serta latihan yang cukup luas, agar para karyawan dapat
menghadapi permasalahan (yang umumnya tidak cukup jelas) dengan bijaksana
berdasarkan intuisi maupun pengalamannya.
d. Teknologi Engineering
Pekerjaan yang termasuk jenis teknologi engineering umumnya cukup rumit, karena variasi
tugas yang cukup tinggi pada teknologi jenis ini. Tetapi kegiatan-kegiatan yang rumit
tersebut umumnya ditangani dengan formula, prosedur, maupun teknik yang sudah baku.
Permasalahan umumnya diselesaikan dengan menggunakan sejumlah pengetahuan yang
telah cukup mapan sebagai acuan.

b. Menurut Buku Hari Lubis di Bab V tentang Struktur Organisasi (2) dinyatakan bahwa:
“Teknologi non-rutin mempunyai variasi tugas yang dapat dikatakan tinggi, dan juga proses
yang tidak terlalu dimengerti, sehingga tidak mudah untuk dianalisis. Dalam penyelesaian
pekerjaan yang termasuk teknologi non-rutin, diperlukan usaha yang cukup besar untuk
menganalisis kegiatan maupun permasalahan yang muncul. Karena itu diperlukan adanya
pengalaman yang cukup tinggi serta pengetahuan teknis yang memadai.”
Maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Formalisasi rendah
Sentralisasi tinggi
Rentang kendali rendah

81
Komunikasi rendah

Soal No. 3
Tahapan pertumbuhan organisasi menurut Model Greiner adalah sebagai berikut:

Tahap I: Kreativitas
Organisasi baru, perhatian pada penciptaan produk dan pemasaran produk
Pendiri entrepreneur: perhatian pada produksi & pemasaran dan keterampilan mengatur orang
lain tidak memiliki Organisasi tidak formal, non-birokratis, kontrol oleh pemilik

Krisis Kepemimpinan:
Organisasi jadi besar, karyawan bertambah muncul masalah manajemen
Pimpinan tidak punya keterampilan mengatur orang lain: muncul krisis kepemimpinan
Diperlukan manajer yang kuat dengan kemampuan mengkoordinasi

Tahap 2: Pengarahan (Direction)


Krisis kepemimpinan telah diatasi, organisasi sudah memiliki pimpinan yang kuat dalam hal
manajemen
Organisasi mulai dikelola dengan teknik manajemen
Ada goal, bagian-bagian, teknik manajemen, ada birokrasi, komunikasi lebih formal

Krisis Otonomi:
Penggunaan teknik manajemen karyawan bawah merasa geraknya dibatasi
Manajer tingkat bawah mulai merasa berkuasa di bagiannya, mulai minta diperhatikan
Krisis, jika pimpinan yang kuat tidak mau mendelegasikan otoritas
Krisi,s jika pimpinan yang kuat tidak mau mendelegasikan otoritas : manajer tingkat bawah tidak
mempunyai otonomi

Tahap 3: Delegasi
Mulai ada pendelegasian wewenang, desentralisasi : tanggung jawab lebih besar pada middle
manager
Ada delegasi : mulai dikontrol secara formal

82
Krisis Pengendalian Kontrol:
Manajer tengah dan bawah lebih otonom Pimpinan puncak sering merasa bahwa organisasi
tidak lagi terkendali mulai menggunakan teknik pengendalian/kontrol

Tahap 4: Koordinasi
Teknik pengendalian berhasil mengkoordinasikan organisasi
Dalam rangka koordinasi terjadi:
o Dalam organisasi muncul spesialis koordinasi
o Muncul unit dengan koordinasi kuat seperti product-group

Krisis Birokrasi (Red Tape):


Tiap kegiatan terkoordinasi bagi para middle manager terasa terlalu birokratis sehingga:
Inovasi terhambat
Organisasi terasa terlalu besar/rumit jika ditangani secara formal

Tahap 5: Kolaborasi
Solusi terhadap krisis Birokrasi: munculnya kesadaran akan perlunya kolaborasi untuk mem by-
pass birokrasi
Birokrasi terasa telah mencapal limit, sangat menghambat muncul kontrol sosial dan self-
discipline untuk mengurangi kebutuhan akan kontrol formal
Muncul team atau satuan tugas, yang menggabungkan macam-macam fungsi

Krisis: ???
??? karena belum diketahui bentuknya - belum ada organisasi yang mencapai tahapan ini
Pertumbuhan organisasi tidak harus mulai pada tahapan pertama, bisa saja mulai di tengah
Lamanya setiap tahapan bisa berbeda, tergantung jenis kegiatan organisasi
Kebanyakan organisasi tumbuh melalui 3 tahapan utama: Tahap Bayi, Tahap Remaja, Tahap
Dewasa

Soal No. 4
Jawaban sebenarnya cukup subjektif, tergantung sudut pandang yang digunakan dan fakta serta alasan
yang jelas. Secara umum, struktur organisasi matriks yang paling cocok karena menggabungkan jumlah
variasi produk yang dimiliki Apple Inc agar dapat bersaing di pasar namun juga tidak melupakan
koordinasi terpusat untuk bagian perusahaan tertentu yang vital.

83
UAS SIMULASI KOMPUTER
Mei 2011 Closed Book

Bagian A

1. Jelaskan dan berikan satu con-toh dam menjawab pertanyaan berikut ini :
a) Kenapa simulasi sistem dikatakan sebagai imitasi sistem?
b) Kenapa pendekatan simulasi tepat digunakan untuk menyelesaikan masalah riil ?
c) Kenapa probabilistik dinamik dan diskrit memiliki sifat RIRO
2. Simulasikan perilaku variabel acak X (yang menjelaskan lead time pemesanan barang dengan
probabilitas distribusi diberikan pada tabel berikut ini :

Gunakan metoda LCG dengan nilai Z0 = 0,a=21, c=3, dan m= (dengan panjang siklus 50) dan
bangkitkan Z1, Z2,dan Z3 serta variant acak XI,X2, dan X3.

Bagian B SIMULASI PROMODEL

Suatu lintas produksi merakit 2 jenis produk – Produk A dan Produk B – dengan komposisi 65% produk
a dan 35% produk b. Proses perakitan melibatkan proses di stasiun kerja WS1, WS2 dan Inspeksi, untuk
pengujian kualitas barang. Apabila cacat ditemukan, maka produk tidak dapat diperbaiki dan menjadi
scrap. Komponen yang akan dirakit datang di WS0 (tempat penyimpanan komponen ) setiap 30 menit
sekali dengan ukuran batch 100 unit. Waktu perakitan dan pemeriksaan berdistribusi uniform, kecuali
WS2 berdistribusi eksponensial. Pemeriksaan dilakukan pada WS 3 dan apabila ditemukan ada
kesalahan, maka produk dipisahkan (ditempatkan pada wadah penampungan). Jumlah buffer pada
setiap WS maksimum 10 unit kecuali pada WS 0 dan WS 1 yaitu 100.
Buat konseptual model dan simulasikan dengan promodel kasus ini. Kemudian dapatkan statistik :
a. jumlah produk A dan B yang diproduksi dan jumlah A dan B yang cacat
b. Waktu tunggu di WS1 dan WS2 per unit produk
c. waktu proses per unit produk jadi, waktu tidak produktif (waktu menunggu antrian) dan waktu
menunggu resources.
Berikan saran untuk meningkatkan laju produksi? Dan Jelaskan
Tabel 1 : waktu proses (dalam menit) dan % kesalahan perakitan Produk A ; Produk B

JAWABAN PERTANYAAN :
Bagian A

84
Soal No 1
a. Simulasi sistem dikatakan sebagai imitasi sistem karena simulasi dibangun berdasarkan model sistem
yang asli, proses dari sistem dimodelkan sedemikian rupa sehingga memiliki respon yang sama dengan
sistem asli. Tujuan dari simulasi adalah untuk mengevaluasi dan memperbaikan performa sistem yang
riil tanpa perlu mengubah sistem riil terlebih dahulu.

b. karena dengan menggunakan simulasi, didapatkan model yang memiliki perilaku sistem yang mirip
dengan sistem riil sehingga dari simulasi yang ada dapat dilakukan percobaan dengan mengubah
komponen sistem yang digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki tanpa harus mengubah
sistem riil. simulasi juga digunakan karena tidak membutuhkan biaya yang besar untuk percobaan pada
sistem asli dan membutuhkan waktu yang singkat, sehingga evaluasi dan perbaikan yang dilakukan
lebih efektif dan efisien.

c. bersifat RIRO karena input dari sistem memiliiki status yang berubah-ubah dalam satuan waktu yang
tidak dapat diprediksi nilai kedatangannya. Input yang random dapat berupa waktu aktivitas, waktu
antar kedatangan, routing sequences. Output yang random disebabkan oleh input yang bersifat random
sehingga dapat merubah variabel random seperti rata-rata flow time,flow rate dan resources utilization.
Maka dari itu, RIRO digambarkan dengan distribusi statistik.

Soal No. 2
Rumus untuk membangkitkan variabel random adalah :

Z=( a x Z(i-1)+c )mod(n) Ui=Zi/m

Z1 =(21x0 + 3 )mod 50
Z1 = 3mod50 = 0
Z2 = (21x0 + 3)mod (50)
Z2=3 mod 50 = 0
Z3= =3 mod 50 = 0
U1 = 0/50 = 0
U2 = 0/50 = 0
U3 = 0/50 = 0

Berdasarkan Variabel random diatas, diketahui bahwa X1,X2,X3 = 2 hari

Bagian B
Jawaban diperoleh dari simulasi dengan ProModel.

85
UTS ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Closed Book

1. Sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS X) yang baru saja didirikan membutuhkan dukungan sistem
informasi dalam menjalankan aktivitasnya, buatlah usulan jenis-jenis sistem informasi yang
sebaiknya dikembangkan PTS X agar dapat beroperasi dengan efesien dan efektif serta dapat
memenangkan persaingan dalam mendapatkan mahasiswa baru pada tahun-tahun yang akan
datang
Untuk tiap usulan sistem, jelaskan peruntukan penggunaannya!

2. Apa itu kebutuhan fungsional sistem informasi, dan apa pula kebutuhan non fungsional?
Tuliskan langkah-langkah dalam mengindentifikasi kebutuhan fungsional SI!

3. Sebuah Rumah Ibu dan Anak (RSIA) membutuhkan sistem informasi RSIA yang akan mendukung
kinerja 4 unit yang menjalankan aktivitas utama, yaitu: unit rawat jalan, unit rawat inap, unit
farmasi, dan unit laboratorium. Unit rawat jalan menyediakan layanan periksa oleh sejumlah dokter
umum dan spesialis.

Untuk mendapatkan layanan rawat jalan, rawat inap dan pemeriksaan laboratorium, hal pertama
yang harus dilakukan oleh pasien adalah melakukan pendaftaran/registrasi. Pada proses
pendaftaran tersebut, pasien rawat jalan harus menyatakan dokter umum atau spesialis yang
dituju, sementara pasien laboratorium harus menyatakan jenis layanan laboratorium yang
diinginkan.
Untuk pasien rawat inap, pasien akan mendapatkan layanan rawat jalan, rawat inap, atau
pemeriksaan laboratarium, pasien harus melakukan pembayaran.

Farmasi melayani penebusan resep dokter untuk pasien rawat jalan dan pasien rawat inap, serta
orang yang datang membeli obat umum dan menebus resep dari dokter lain di luar dokter RSIA.
Proses-proses registrasi dan pembayaran semua layanan dilakukan pada satu sistem yang sama.
Selain itu, manajemen RSIA juga membutuhkan laporan knerja pelayanan dan laporan keuangan.
Laporan secar keseluruahn RSIA diberikan pada Direktur Rumah Sakit, sementara laporan spesifik
tiap unit diberikan pada manajemen tiap unit layanan.
a. Buatlah diagram konteks untuk sistem informasi RSIA
b. Buatlah DFD level 1 dan level 2
c. Buatlah ERD basis data yang dibutuhkan

JAWABAN :

1. Perkiraan jawaban dapat mengacu pada diagram di bawah ini :

86
2. Berikut ini meruapakn penjelasan dari kebutuhan fungsional dan non fungsional :

Kebutuhan fungsional : mendeskripsikan aktifitas dan servis yang sistem harus sediakan
Kebutuhan fungsional mencakup:
Fungsi deskripsi kebutuhan
Laporan baik hardcopy maupun softcopy
Updating dan query online
Penyimpanan data, pencarian kembali dan transfer data

Kebutuhan non fungsional : deskripsi fitur lain, karakteristik, dan pembatas yang menentukan
kepuasan sistem.
Kebutuhan Non Fungsional mencakup:
Waktu respon
Rata-rata waktu untuk kegagalan
Kebutuhan keamanan
Akses untuk pengguna yang tidak punya hak.

3. Jawaban dapat dipelajari pada Bab 8 Data Modeling And Analysis dan bab 9 Process Modeling, buku
Systems Analysis And Design Methods 6th edition

87
ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
UAS
Closed Book

1. Manajemen service teknologi informasi dalam organisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara
(skema pengorganisasian)
a. Jelaskan masing-masing skema pengorganisasian beserta kelebihan dari penggunaan
setiap skema
b. Apa yang menjadi pertimbangan dalam menentukan skema mana yang sebaiknya
diterapkan dalam suatu organisasi

2. Apa kriteria berhasil atau tidaknya organisasi dalam implementasi sistem informasi? Jelaskan
faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi sistem informasi dalam
organisasi agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai!

3. Sebuah sekolah dasar ingin mengembangkan sistem basis data pengelolaan data administrasi
pembayaran sekolah dan kegiatan lain siswa-siswanya. Juga perlu disimpan data mengenai
orangtua siswa. Orangtua siswa dapat memiliki sejumlah anak (siswa) di sekolah ini. Setiap siswa
mempunyai iuran sekolah yang berbeda. Perubahan umumnya dilakukan setiap tahun, akan tetapi
bisa juga dalam periode waktu yang berbeda, dengan nilai kenaikan yang sesuai dengan kebijakan
yang dibuat oleh Direktur Keuangan di sekolah, untuk setiap siswa. Sistem basis data juga
diharapkan dapat menyimpan kronologis perubahan nilai iuran siswa ini. Setiap siswa dapat
mengikuti kegiatan extra yang masing-masing memiliki iuran tertentu, yang nilainya sama untuk
semua siswa. Siswa juga dapat mengganti kegiatan extranya jika diinginkan. Sistem perlu mencatat
kegiatan extra siswa beserta kurun waktu keikutsertaannya. Untuk tiap kegiatan ini, juga perlu
disimpan kronologis perubahan nilai iuran dari waktu ke waktu. Dengan data yang ada diharapkan
sistem ini dapat menghasilkan invoice pembayaran iuran tiap siswa tiap bulannya yang ditujukan
kepada orangtua siswa. Sistem juga dapat mencetak statistik berkaitan dengan perubahan nilai
iuran siswa di sekolah untuk disampaikan kepada Direktur Sekolah.
Buatlah diagram konteks dan rancangan basis data (ER-diagram) untuk sistem di atas!

88

Anda mungkin juga menyukai