Anda di halaman 1dari 2

Penentuan Mata Uang Fungsional

Mata uang fungsional adalah mata uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan kasnya. Ada tiga
kemungkinan nilai tukar yang digunakan dalam mengonversi nilai mata uang asing menjadi
rupiah, yaitu :
● Nilai tukar sekarang adalah nilai tukar pada akhir hari tanggal neraca.

● Nilai tukar historis adalah nilai tukar yang ada pada saat transaksi awal terjadi, seperti nilai tukar
pada saat aset diterima atau kewajiban diakui.

● Nilai tukar rata-rata adalah nilai tukar rata-rata selama suatu periode, biasanya
merupakan rata-rata sederhana suatu periode tertentu dan sering digunakan untuk
menghitung pendapatan dan beban yang terjadi.

Mata uang sebagai


mata uang
fungsional jika
memenuhi indikator
di bawah ini

Arus kas yang


berhubungan dengan
Arus kas kegiatan utama
perusahaan
didomonasi oleh mata
uang tersebut.

Harga jual dalam


jangka pendek sangat
terpengaru dengan
Harga jual perubahan nilai mata
uang tersebut atau
produksi perusahaan
sebagian besar di
ekspor.

Beban dipengaruhi
Beban
oleh perubahan nilai
mata uang
2. Hubungan translasi mata uang asing dengan inflasi

Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter


yang berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai
ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar
pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan
jauh lebih besar sehubungan dengan beban depresisasi yang juga lebih rendah.
Hasil translasi seperti itu dengan mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika
memberikan informasi kepada pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah
biasanya merendahkan kekuatan laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung
oleh inflasi lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di
suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan
masa depan.

3. Suatu entitas mempertimbangkan mata uang fungsionalnya karena ditentukan 


oleh beberapa hal. 

Pertama, mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa. 

Kedua, mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya 
sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas. 

Ketiga, mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan 
biaya lain dari pengadaan barang atau jasa. 

Keempat, mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan (antara 
lain penerbitan instrumen utang dan instrumen ekuitas). 

Kelima, mata uang yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya 
ditahan. 

Anda mungkin juga menyukai