MULTINASIONAL DI INDONESIA
perminas_pangeran@yahoo.com
ABSTRACT
This research was intended to test the dollar (US$) foreign exchange exposure towards
the multinational company in Indonesia. This research used theory of hedging policy about
the foreign exchange exposure. Foreign exchange exposure could be explained by the
company’s internal variables, which are size, dividend payout ratio (DIV), quick ratio (QR),
a market-to-book equity ratio (MBE) and long-term debt ratio (DE). The results showed that
the dividend payout ratio and market-to-book equity ratio had an influence on the level of
foreign exchange exposure.
KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 11, NO. 2, JULI - DESEMBER 2016 | 79
eksportir maupun importir Indonesia cenderung lebih suka untuk menggunakan mata uang
Dollar Amerika Serikat sebagai alat pertukaran untuk transaksinya. Hal ini tidak terlepas dari
meluasnya penggunaan mata uang tersebut oleh berbagai negara di belahan dunia. Walupun
demikian, nilai tukar dollar Amerika (US$) terhadap rupiah ini sedang mengalami fluktuasi.
Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa fluktuasi nilai tukar dollar (US$) terhadap rupiah (IDR)
relatif tidak stabil dari tahun 2009-2013.
Tahun
Gambar 1.
Nilai Tukar Dollar US$ terhadap Rupiah (IDR)
Sumber : Bank Indonesia
KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 11, NO. 2, JULI - DESEMBER 2016 | 81
sehingga hal tersebut dapat menjadi bahan diharapkan diterima atau dikeluarkan pada
pertimbangan bagi manajer keuangan saat transaksi menjadi tidak sama dengan
untuk mengelola eksposur nilai tukar kenyataannya sehingga akan menimbulkan
dan menerapkan kebijakan lindung nilai keuntungan dan kerugian.
(hedging). Ketiga, sebagai masukan bagi Ketiga, operating exposure atau
investor dalam memilih saham perusahaan disebut juga economic exposure, competitive
multinasional berdasarkan kondisi internal exposure juga strategic exposure, mengukur
perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari seberapa besar perubahan present value
variabel-variabel yang telah diteliti. perusahaan akibat perubahan arus kas
operasional di masa datang akibat fluktuasi
nilai tukar yang tidak diharapkan. Setiap
TINJAUAN LITERATUR perusahaan yang memiliki pendapatan dan
pengeluaran dalam mata uang asing akan
Eksposur Nilai Tukar memiliki operating exposure. Pengukuran
Perusahaan menggunakan derivatif operating exposure dari perusahaan
untuk lindung nilai eksposur mereka atas membutuhkan peramalan dan analisis
berbagai risiko. Lindung nilai eksposur seluruh transaction exposure perusahaan
mengorbankan banyak sumberdaya di masa yang akan datang bersamaan
manajerial dan keuangan. Oleh karena dengan seluruh eksposur yang timbul
itu, pengetahuan tentang apakah lindung dari kompetitor dan potensi kompetitor
nilai derivatif menambah nilai perusahaan (Eiteman, 2007:301). Dari perspektif
adalah penting untuk pemegang saham yang lebih luas, operating exposure tidak
(Hagelin, 2003). hanya merupakan tingkat sensitifitas arus
Eksposur Nilai Tukar (Foreign kas perusahaan di masa depan terhadap
exchange exposure) dapat diartikan perubahan nilai tukar, tetapi juga tingkat
sebagai suatu risiko yang akan dihadapi sensifitas terhadap variabel makroekonomi
oleh perusahaan yang timbul akibat dari lain yang disebut dengan ketidakpastian
fluktuasi kurs mata uang. Risiko valuta makroekonomi (Eiteman, 2007:302). Arus
asing ini memberikan pengaruh pada kas dari perusahaan multinasional dapat
arus kas perusahaan dan pada akhirnya dibagi menjadi arus kas operasional, arus
berpengaruh pada nilai perusahaan. kas pendanaan dan arus kas investasi.
Tiga tipe dasar foreign exchange Arus kas operasional muncul dari hutang
exposure. Pertama, accounting exposure dan piutang antara perusahaan dan antara
atau translation exposure yaitu eksposur unit yang sama dalam perusahaan, juga
yang terjadi karena kebutuhan untuk pembayaran sewa dari penggunaan fasilitas
pelaporan dan konsolidasi dimana laporan dan peralatan, biaya royalti dan lisensi
keuangan dari operasi di negara lokal untuk menggunakan teknologi dan hak milik
yang menggunakan mata uang lokal dan biaya yang timbul dari berbagai macam
harus dikonversikan ke dalam mata uang jasa manajemen (Eiteman, 2007:302).
negara dimana perusahaan induk berada. Sedangkan arus kas pendanaan adalah
Kedua, transaction exposure, mengukur pembayaran untuk pinjaman (termasuk
perubahan nilai dari hutang dan piutang bunga), ekuitas pemegang saham
keuangan yang belum dibayar yang dibuat (investasi baru dan pembayaran dividen)
sebelumnya akibat perubahan nilai tukar dan intercompany dan intracompany
mata uang (Eiteman, 2007:253). Eksposur (Eiteman, 2007:303). Operating exposure
transaksi muncul dari kontrak transaksi tidak dapat dihindarkan dari subyektifitas
yang mengikat arus kas masuk dan keluar karena tergantung dari perubahan arus kas
yang didenominasi oleh mata uang asing. perusahaan di masa yang akan datang.
Jika terjadi perubahan nilai tukar antara saat Perubahan nilai tukar yang tidak
penerimaan atau pengeluaran uang dengan diharapkan akan mempengaruhi ekspektasi
saat transaksi terjadi, maka nilai uang yang arus kas perusahaan pada empat tingkatan
KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 11, NO. 2, JULI - DESEMBER 2016 | 83
perusahaan. Dengan demikian keputusan dapat dilaksanakan, namun bila opsi tidak
hedging perusahaan dapat mengurangi memberikan keuntungan pada saat jatuh
risiko financial distress. tempo, maka transaksi dalam opsi tersebut
Kajian teoritis memberikan beberapa dapat dilewatkan.
alasan-alasan mengapa perusahaan- Terdapat dua jenis opsi yaitu opsi
perusahaan terlibat dalam aktivitas lindung beli (call option) dan opsi jual (put option).
nilai. Salah satu alasan menunjukkan Opsi dapat digunakan untuk perlindungan
bahwa hedging dapat meningkatkan nilai (hedging) suatu aktiva. Opsi beli dapat
perusahaan dengan mengurangi biaya digunakan untuk perlindungan dari kenaikan
yang diharapkan dari kesulitan keuangan, harga valuta atau harga komoditas yang
menurunkan biaya pajak yang diharapkan, akan digunakan oleh pemegang opsi
atau mengurangi masalah kurangnya yang melakukan transaksi penjualan
investasi (underinvestment) yang terkait jangka pendek. Sedangkan opsi jual
dengan pembiayaan eksternal mahal (Smith dapat digunakan sebagai sarana hedging
dan Stulz, 1985). Alasan lain didasarkan untuk memproteksi penurunan nilai suatu
pada motif pribadi manajer dengan valuta, strategi penggunaan opsi untuk
diversifikasi buruk yang mencoba untuk perlindungan ini disebut dengan protective
mengurangi eksposur risiko mereka melalui put.
kegiatan lindung nilai perusahaan (Smith Kontrak Futures adalah pertukaran
dan Stulz, 1985). janji dagang untuk membeli atau menjual
suatu aset di masa depan pada harga
Instrumen Derivatif untuk melakukan yang sudah ditentukan lebih dulu (Madura,
Lindung Nilai atau Hedging 2009:154). Salah satu bentuk penerapan
Salah satu teknik hedging adalah hedging dengan menggunakan kontrak
dengan menggunakan derivatif. Derivatif future adalah penukaran sejumlah
adalah kontrak perjanjian diantara dua valuta asing atau pembelian komoditas
pihak untuk membeli atau menjual sejumlah dalam volume tertentu dan pada tanggal
barang (baik berupa aktiva finansial maupun penyelesaian tertentu yang memang sudah
komoditas) pada waktu yang telah ditentukan ditetapkan (Madura, 2009:147).
di masa yang akan datang dengan harga Swap adalah pengaturan oleh kedua
yang telah disepakati saat ini. Instrumen belah pihak untuk menukar suatu aliran arus
derivatif tidak hanya terdapat pada aktiva kas untuk aliran lainnya berdasarkan suatu
finansial (saham, warrants dan obligasi) kesepakatan tertentu yg ditetapkan pada
tetapi juga terdapat pada komoditas, logam saat kontrak dibuat (Madura, 2009:439).
berharga maupun kurs nilai tukar. Instrumen Dua bentuk swap contract yang utama
derivatif dapat dikelompokkan menjadi opsi, adalah yang berbasis interest rate swap
futures, forward dan swap, dengan bahan dan currency swap. Currency swap adalah
dasar instrumen derivatif adalah saham, suatu perjanjian yang memungkinkan
suku bunga, obligasi, nilai tukar, komoditas, perusahaan-perusahaan mengakses pasar
dan indeks saham. modal dengan biaya yang lebih murah.
Opsi adalah kontrak derivatif yang
memberikan pilihan (hak) untuk menjual atau Kerangka Penelitian
membeli sesuatu sesuai dengan yang tertera Hasil penelitian Hagelin (2003)
di kontrak tersebut. Banyak dari opsi yang menunjukkan bahwa perusahaan
diperdagangkan di bursa opsi, tetapi sering melakukan lindung nilai (hedging) eksposur
kali opsi hanya berupa kesepakatan pribadi transaksi dengan derivative mata uang
antara perusahaan dan bank (Madura, untuk meningkatkan nilai perusahaan
2009:163). Pemegang opsi diberikan dengan menurangi biaya tak langsung
kebebasan untuk melakukan transaksi atau dari kesulitan keuangan atau menurunkan
tidak melakukan transaksi. Apabila opsi masalah underinvestment. Sementara
menguntungkan saat jatuh tempo maka opsi itu, Hagelin and Geronimo (2004) meneliti
Kerangka Penelitian
Size
DIV
Debt on
Equity Ratio
KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 11, NO. 2, JULI - DESEMBER 2016 | 85
dibandingkan dengan perusahaan yang H2: Dividend payout ratio (DIV) mempunyai
lebih kecil. Sehingga, eksposur nilai tukar pengaruh terhadap eksposur nilai
yang dihadapi perusahaan besar relatif lebih tukar dollar US$ (Foreign Exchange
kecil dibandingkan dengan perusahaan Exposure).
kecil. Akan tetapi, pada perkembangannya
tidak menutup kemungkinan perusahaan Pengaruh Quick Ratio terhadap Eksposur
yang lebih kecil lebih aktif untuk Nilai Tukar Dollar (US$)
melakukan hedging atas setiap transaksi Quick Ratio atau Rasio Cepat
internasionalnya. Upaya ini dilakukan oleh merupakan variabel yang dapat
perusahaan untuk mengurangi tingkat menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan.
resiko kebangkrutan karena fluktuasi kurs. Quick ratio dirancang untuk mengukur
Oleh karena itu Size mempunyai pengaruh seberapa baik likuiditas perusahaan
terhadap eksposur nilai tukar. Berdasarkan dapat memenuhi kewajibannya tanpa
uraian tersebut maka hipotesis yang harus melikuidasi atau terlalu tergantung
diajukan dalam penelitian ini adalah: pada persediaannya. Persediaan tidak
sepenuhnya bisa diandalkan karena
H1: Size mempunyai pengaruh terhadap persediaan bukan sumber kas yang dengan
eksposur nilai tukar dollar US$ segera bisa dicairkan. Semakin tinggi rasio
(Foreign Exchange Exposure). tersebut maka perusahaan akan semakin
likuid.
Pengaruh DIV terhadap Eksposur Nilai
Hal ini dikarenakan likuiditas
Tukar Dollar (US$)
perusahaan yang sebagian besar
DIV atau rasio pembayaran dividen
merupakan aset-aset seperti kas, surat
adalah rasio perbandingan dari dividen
berharga, piutang yang berada di negara
yang telah dibayarkan terhadap laba per
lain serta mempunyai mata uang yang
lembar saham. DIV dilakukan untuk melihat
berbeda dengan induk perusahaan.
seberapa besar tingkat keuntungan atau
laba perusahaan. Selain itu, dengan adanya Sehingga apabila likuiditas perusahaan
pembayaran dividen mencerminkan kondisi semakin tinggi maka keterlibatan terhadap
keuangan pada perusahaan dan memiliki mata uang asing semakin tinggi yang
dampak terhadap persepsi pasar. mengakibatkan eksposur nilai tukar yang
Jia He dan Lilian 1998, mengemukakan dihadapi perusahaan juga semakin tinggi.
bahwa semakin tinggi DIV suatu perusahaan Jia He dan Lilian (1998),
multinasional menunjukan bahwa laba atau mengemukakan bahwa perusahaan dapat
keuntungan yang dihasilkan perusahaan menanggulangi biaya hutang dengan jalan
semakin baik atau meningkat. Dengan meningkatkan tingkat likuiditas perusahaan
semakin meningkatnya laba yang dihasilkan atau dengan jalan meningkatkan quick
perusahaan mencerminkan aktivitas ratio-nya. Dan bahwa perusahaan dengan
operasional perusahaan yang juga semakin tingkat likuiditas yang tinggi cenderung akan
meningkat. Dengan tingkat operasional mengurangi aktivitas hedging-nya. Akibat
perusahaan yang tinggi cenderung akan dari rendahnya aktivitas hedging, maka
meningkatkan aktivitas hedging-nya. Jika perusahaan akan semakin tinggi untuk
perusahaan menurunkan tingkat aktivitas terkena eksposur nilai tukar. Oleh karena
hedging-nya dengan tetap meningkatkan itu, quick ratio mempunyai pengaruh positif
aktivitas operasionalnya untuk mendapatkan dengan eksposur nilai tukar. Berdasarkan
laba yang tinggi, maka perusahaan akan uraian tersebut maka hipotesis yang
semakin tinggi untuk terkena eksposur nilai diajukan dalam penelitian ini adalah
tukar. Oleh karena itu Dividend Payout Ratio
mempunyai pengaruh terhadap eksposur H3: Quick ratio (QR) mempunyai pengaruh
nilai tukar. Dari uraian di atas, maka hipotesis terhadap eksposur nilai tukar dollar
yang diajukan dalam penelitian ini adalah: US$ (Foreign Exchange Exposure).
Sampel
H4: Market-to-book equty value (MBE)
Populasi dalam penelitian ini adalah
mempunyai pengaruh terhadap
perusahaan multinasional yang listing di
eksposur nilai tukar dollar US$ Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-
(Foreign Exchange Exposure). 2013. Kriteria pemilihan sampel meliputi 30
KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 11, NO. 2, JULI - DESEMBER 2016 | 87
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yakni variabel dependen dan indepen
Variabel Dependen yaitu variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubung
dengan variabel bebas, biasanya dinotasikan dengan simbol Y. Dalam penelitian ini vari
dependen yang digunakan ialah eksposur nilai tukar dollar (foreign exchange exposure).
Eksposur Nilai Tukar Dollar USD dapat diartikan sebagai suatu risiko yang a
dihadapi oleh perusahaan yang timbul akibat dari fluktuasi kurs mata uang. Eksposur N
perusahaan multinasional yang terdaftar di Tukar Dollar
dengan USD, dihitung
rumus : dengan rumus :
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode
2009-2013, mempublikasikan annual report Rit = i0 + ixrxt + im rmt + εt
di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode
2009-2013, nilai tukar aktual US$, IHSG Keterangan :
dan return saham yang diambil dari yahoo Rit = Return Saham
finance selama periode 2009-2013, serta = Beta
rxt = Tingkat pengembalian indeks nilai tukar,
memiliki semua data mengenai variabel diukur dengan harga rupiah dari mata uang dollar US$
yang diteliti. Namun berdasarkan kriteria rmt = Tingkat pengembalian portofolio pasar
diatas, dari 30 perusahaan multinasional εt = Kesalahan acak (error term)
Indonesia yang diperoleh hanya 27
perusahaan multinasional Indonesia yang Ukuran
Ukuran Perusahaan/Size
Perusahaan/Size adalah logaritma dariadalah
total aktiva yang dimiliki o
memenuhi semua kriteria yang telah logaritma dari total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Dividen Payout Ratio/DIV ini merupakan tingkat keuntungan dari su
ditetapkan. perusahaan. Dividen Ratio
perusahaan. Rasio Cepat/Quick Payout (X3). Ratio/DIV ini tingkat likuiditas dari su
Rasio ini merupakan
merupakan
perusahaan. Nilaitingkat keuntungan
buku pasar darito suatu
ekuitas/ Market Book Equity Ratio ini merupa
Definisi Operasional Variabel Penelitian perusahaan. Rasio
perbandingan antara nilai Cepat/Quick Ratiototal(X3).
buku ekuitas dengan aktiva perusahaan. Variabel
Terdapat dua variabel dalam Rasio ini merupakan tingkat likuiditas dari
penelitian ini, yakni variabel dependen suatu perusahaan. Nilai buku pasar ekuitas/
dan independen. Variabel Dependen yaitu Market to Book Equity Ratio ini merupakan
variabel yang memberikan reaksi atau perbandingan antara nilai buku ekuitas
respon jika dihubungkan dengan variabel dengan total aktiva perusahaan. Variabel
bebas, biasanya dinotasikan dengan simbol ini menunjukkan tingkat pertumbuhan
Y. Dalam penelitian ini variabel dependen perusahaan. Utang jangka panjang untuk
yang digunakan ialah eksposur nilai tukar nilai pasar ekuitas/Debt on Equity Ratio
dollar (foreign exchange exposure). merupakan perbandingan antara nilai buku
Eksposur Nilai Tukar Dollar USD ekuitas dengan total aktiva perusahaan.
dapat diartikan sebagai suatu risiko yang Variabel ini menunjukkan tingkat oportunitas
akanmenunjukkan
dihadapi tingkat
oleh pertumbuhan
perusahaanperusahaan. Utang jangka panjang
yang pertumbuhan untuk nilai pasar
perusahaan. Berikut ini
ekuitas
timbul /Debt
akibat on fluktuasi
dari Equity Ratio merupakan
kurs perbandingan
mata uang. antara nilaidefinisi
merupakan buku ekuitas dengan total variabel
operasional
aktiva perusahaan.
Eksposur Nilai TukarVariabel
Dollar ini menunjukkan
USD, dihitung tingkat oportunitas
penelitian : pertumbuhan perusahaan.
Berikut ini merupakan definisi operasional variabel penelitian :
Tabel 1
Rangkuman Definisi Operasional
Model Empiris
Model Empiris
Eksposur Eksposur nilai tukar dollar USD diperolehHASIL PENELITIAN
dari koefisien DAN PEMBAHASAN
ixrxt. Koefisien ini didapat dari persamaan
Rit = i0 + ixrxt + im rmt + εt
Model yang digunakan untuk menguji Statistik Deskriptif
pengaruh
Model Empiris
variabel-variabel secara spesifik Statistik deskriptif dalam penelitian
terhadap eksposur nilai tukar dollar (USD) ini digunakan untuk memberikan informasi
dalam Modelpenelitian
yang digunakan iniuntuk
dinyatakan dalam
menguji pengaruh variabel-variabel
mengenai secaravariabel-variabel
spesifik penelitian seperti
terhadap eksposur nilai tukar dollar (USD) dalam penelitian ini dinyatakan dalam persamaan
persamaan
regresi di bawahregresi
ini: di bawah ini: Eksposur Nilai Tukar (Foreign Exchange
Exposure), market equity (SIZE), dividend
Y = α0 + α1 log SIZEi + α2 DIVi + α3 QRi + α4 MBEi + α5 DEi
payout ratio (DIV), quick ratio (QR), market
Keterangan :
Y = Eksposur Nilai Tukar Dollar USD to book equity ratio (MBE), dan long-term
SIZE Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan informasi
= Ukuran Perusahaan debt ratio (DE). Berdasarkan pengolahan
mengenai
DIV variabel-variabel
= Dividend Payout Ratio penelitian seperti Eksposur Nilai Tukar (Foreign Exchange
QR = Quick market
Exposure), Ratio data dengan menggunakan aplikasi SPSS
equity (SIZE), dividend payout ratio (DIV), quick ratio (QR), market to
MBE = Market to Book Equity Ratio
book= equity (MBE), dan long-term debt ratio
ratio Ratio 17.00(DE).diperoleh data deskriptif
Berdasarkan pengolahanpenelitian,
data
DE Debt on Equity
αdengan
0 = menggunakan
Konstanta aplikasi SPSS 17.00 sebagai
diperoleh berikut:
data deskriptif penelitian, sebagai
berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2
Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SIZE 130 10.93 14.33 12.7039
11 .86615
DIV 80 .00 151.49 29.1857 29.68857
QR 130 .17 9.29 1.7819 1.73925
MBE 130 -.80 1.67 .4507 .48774
DE 130 -.02 3.71 .2912 .65004
EksposurNilaiTukar 130 -.08 .34 .0295 .05648
Valid N (listwise) 80
Sumber: Data diolah
Tabel 2 menyajikan statistik deskriptif pada Eksposur Nilai Tukar (Foreign Exchange
Tabel 2 menyajikan statistik deskriptif 14,33 dan rata-rata ukuran perusahaan
Exposure) sebagai variabel dependen dan ukuran perusahaan (SIZE), rasio pembayaran
pada
dividenEksposur
(DIV), rasioNilai Tukarnilai(Foreign
cepat (QR), buku pasaradalah
ekuitas 12,7039.
(MBE), dan Rasio
Utangpembayaran
jangka panjang dividen
untuk nilai pasar ekuitas (DE) sebagai variabel independen untuk perusahaan multinasional nilai
Exchange Exposure) sebagai variabel (DIV) mempunyai nilai minimum 0,00,
dependen dan diukuran
yang terdaftar perusahaan
Bursa Efek Indonesia (SIZE),
(BEI) denganmaksimum
jumlah data151,49 dan
yang valid rata-rata
sebanyak 80. ukuran
Untuk variabel dependen yakni Eksposur Nilai Tukar (Foreign Exchange Exposure)cepat
rasio pembayaran dividen (DIV), rasio cepat perusahaan adalah 29,1857. Rasio
(QR), nilai
mempunyai buku
nilaipasar ekuitas
statistik (MBE),
deskriptif minimum (QR) nilai
dan -0,08, mempunyai
maksimum nilai minimum
0,34 dan rata-rata 0,17,
Utang
ukuranjangka panjang
perusahaan adalahuntuk
0,295. nilai pasarvariabel
Dan untuk nilai independen
maksimumyakni 9,29 ukuran
dan rata-rata
perusahaan ukuran
ekuitas
(SIZE)(DE) sebagai
mempunyai variabel
nilai statistik independen
deskriptif minimumperusahaan adalah
10,93, nilai 1,7819.
maksimum Nilai
14,33 danbuku
rata-pasar
untuk perusahaan
rata ukuran perusahaanmultinasional
adalah 12,7039. yang ekuitas (MBE)
Rasio pembayaran dividenmempunyai
(DIV) mempunyai nilai minimum
nilai
terdaftar
minimumdi0,00,Bursa
nilaiEfek Indonesia
maksimum 151,49(BEI) -0,80,ukuran
dan rata-rata nilai perusahaan
maksimumadalah 1,67dan rata-rata
29,1857.
dengan jumlah
Rasio cepat (QR) data yang valid
mempunyai sebanyak0,17,ukuran
nilai minimum perusahaan
nilai maksimum 9,29 adalah 0,4507.
dan rata-rata ukuranUtang
80.perusahaan adalah 1,7819. Nilai buku pasar ekuitas jangka (MBE)panjang untuk nilai
mempunyai nilai minimum -
pasar ekuitas
0,80,Untuk variabel 1,67dan
nilai maksimum dependenrata-ratayakni
ukuran (DE)
perusahaan adalah 0,4507.
mempunyai nilai Utang
minimum jangka-0,02,
panjang untuk
Eksposur Nilai nilai
Tukar pasar ekuitas (DE)
(Foreign mempunyai
Exchange nilainilai minimum3,71
maksimum -0,02,dan
nilairata-rata
maksimum ukuran
3,71 dan rata-rata
Exposure) mempunyaiukuran perusahaan
nilai adalah 0,2912.
statistik deskriptif perusahaan adalah 0,2912.
minimumPengujian
-0,08, nilainormalitas
maksimum dalam 0,34penelitian
dan ini dengan
Pengujian menggunakan one sample
normalitas dalam penelitian
kolmogorov-smirnov test. Dalam uji one sample kolmogorov-smirnov
rata-rata ukuran perusahaan adalah 0,295. ini dengan menggunakan one sample test variabel-variabel
Danyang mempunyai
untuk asymp. Sig (2-tailed)
variabel independen yakni ukuran di bawah tingkat signifikan sebesar
kolmogorov-smirnov 0,05 maka
test. Dalam uji one
perusahaan (SIZE) mempunyai nilai statistik sample kolmogorov-smirnov sebaliknya
diartikan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki distribusi tidak normal dan test variabel-
(Ghozali, 2009). Hasil uji
deskriptif minimum 10,93,normalitas menunjukkanvariabel
nilai maksimum nilai Kolmogorov-Smirnov
yang mempunyai sebesar 1,059 Sig
asymp.
dengan tingkat probabilitas signifikasi sebesar 0,212. Karena nilai Asymp. Sig. (-tailed)
0,212 lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi
normal. Dengan demikian, maka model regresi yang digunakan memenuhi asumsi
normalitas.
KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 11, NO. 2, JULI - DESEMBER 2016 | 89
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel (Ghozali, 2009). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas, dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor
(2-tailed) di bawah tingkat signifikan sebesar > nilai alpha-nya (0,05), maka model tidak
0,05 maka diartikan bahwa variabel-variabel mengalami Heterokedastisitas. Hasil uji
tersebut memiliki distribusi tidak normal heterokedastisitas, hasilnya menunjukkan
dan sebaliknya (Ghozali, 2009). Hasil uji bahwa variabel bebas yakni ukuran
normalitas menunjukkan nilai Kolmogorov- perusahaan (Size) memiliki nilai signifikan
Smirnov sebesar 1,059 dengan tingkat 0,089. Rasio pembayaran dividen (DIV)
probabilitas signifikasi sebesar 0,212. memiliki nilai signifikan 0,074. Rasio cepat
Karena nilai Asymp. Sig. (-tailed) 0,212 lebih (QR) memiliki nilai signifikan 0,108. Nilai
besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan buku pasar ekuitas (MBE) memiliki nilai
bahwa data yang diuji berdistribusi normal. signifikan 0,862. Dan utang jangka panjang
Dengan demikian, maka model regresi yang untuk nilai pasar ekuitas (DE) memiliki nilai
digunakan memenuhi asumsi normalitas. signifikan 0,565. Berdasarkan penjelasan
Uji multikolinearitas bertujuan untuk diatas, menunjukkan bahwa tidak ada gejala
menguji apakah dalam model regresi heterokedestisitas karena nilai signifikannya
ditemukan adanya korelasi antara variabel > 0,05.
(Ghozali, 2009). Untuk mendeteksi ada Uji Autokorelasi adalah sebuah test
atau tidaknya multikolinearitas, dapat dilihat yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya
dari nilai tolerance dan lawannya variance autokorelasi pada nilai residual dari sebuah
inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang analisis regresi. Dalam penelitian ini alat uji
umum dipakai untuk menunjukan adanya yang digunakan adalah Uji Durbin-Watson
multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ (DW-test). Hasil uji autokolerasi, hasilnya
0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Hasil menunjukan bahwa DW 2,106 > DU 1,794
uji multikolinearitas, hasilnya menunjukkan maka dapat disimpulkan bahwa tidak
bahwa variabel bebas yakni ukuran terdapat autokolerasi positif dan (4-DW)
perusahaan (SIZE) memiliki nilai tolerance 1,894 > DU 1,794 maka dapat disimpulkan
0,858 dan nilai Variance Inflation Factor bahwa tidak terdapat autokolerasi negatif.
(VIF) 1,382. Rasio pembayaran dividen Berdasarkan uraian diatas maka dapat
(DIV) memiliki nilai tolerance 0,723 dan disimpulkan bahwa data yang akan diolah
nilai Variance Inflation Factor (VIF) 1,382. sama sekali tidak terdapat autokorelasi
Rasio cepat (QR) memiliki nilai tolerance karena data tersebut tidak terdapat
0,822 dan nilai Variance Inflation Factor autokolerasi positif dan tidak terdapat
(VIF) 1,216. Nilai buku pasar ekuitas (BM) autokolerasi negatif.
memiliki nilai tolerance 0,718 dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) 1,392. Dan Uji Model
utang jangka panjang untuk nilai pasar Uji Koefisien Determinasi (R)2. Nilai
ekuitas (DE) memiliki nilai tolerance 0,915 R2 digunakan untuk mengukur tingkat
dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) kemampuan model dalam menerangkan
1,093. Berdasarkan hasil tersebut, maka variasi variabel independen. Nilai koefisien
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
multikolinearitas antar variabel bebas R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
dalam model regresi ini karena semua hasil variabel independen dalam menjelaskan
uji multikolinearitas dalam variabel bebas variasi variabel dependen sangat terbatas.
memiliki nilai tolerance dibawah 0,10 dan Nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-
nilai Variance Inflation Factor (VIF) diatas variabel independen memberikan hampir
10. semua informasi yang dibutuhkan untuk
Pengujian Heterokedastisitas memprediksi variasi variabel dependen.
dalam penelitian ini menggunakan uji Hasil uji koefisien determinasi (R)2,
Gleyser dengan cara mengkorelasikan hasilnya menunjukan bahwa nilai adjusted
nilai absolute residualnya dengan masing- R2 sebesar 0,070 berarti diketahui bahwa
masing variabel independen. Jika hasil nilai pengaruh yang diberikan oleh variabel
probabilitasnya memiliki nilai signifikansi independen terhadap variabel dependen
Tabel 3
Hasil Uji t
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) .063 .138 .453 .652
Size (Ukuran) -.002 .011 -.025 -.216 .830
Dividen .001 .000 -.311 -2.441 .017
QR (Quick Ratio) .001 .004 .039 .325 .746
MBE (Market to .050 .018 .363 2.835 .006
Book Equity)
DE (Debt on Equity) -.005 .010 -.054 -.479 .633
Variabel Dependen: EksposurNilaiTukar_Y
Sumber: data diolah
Uji t merupakan pengujian signifikansi pengaruh variable Size, DIV, QR, MBE, dan
DEUjiterhadap
t merupakan pengujian
Eksposur signifikansi
Nilai Tukar terhadap
secara parsial. Eksposur
Berdasarkan Nilai Tukar
uji regresi Dollar USD
yang dilakukan,
pengaruh variable Size, DIV, QR, MBE, (Y) karena nilai
diperoleh kesimpulan bahwa size tidak berpengaruh terhadap Eksposur Nilai Tukar koefisien untuk DEDollar
adalah
dan US$DE (Y)terhadap Eksposur
yang dihadapi Nilai Tukarkarena
oleh perusahaan -0,005
nilai dengan
koefisiennilai signifikan
untuk sebesar
SIZE adalah 0,633
-0,002
secara parsial.
dengan nilaiBerdasarkan uji regresi
signifikan sebesar > 0,05. >
0,830 yang 2. 0,05 .
Sementara itu, DIV berpengaruh terhadap
dilakukan,
Eksposur diperoleh kesimpulan
Nilai Tukar Dollar US$ bahwa Kesalahan
sizenilai koefisien
karena untuk DIV pengelolaan
sebesar 0,001nilai dengantukar
tidak berpengaruh terhadap Eksposur Nilai ini dapat berdampak buruk pada kondisi
nilai signifikan sebesar 0,017 < 0,05. Sedangkan QR tidak berpengaruh terhadap Eksposur
TukarNilai Tukar
Dollar US$ Dollar
(Y) US$
yang(Y) karena nilai
dihadapi oleh koefisien untuk QR
perusahaan dan adalah
nilai0,001
daridengan nilai
perusahaan
signifikan karena
perusahaan sebesar 0,746
nilai > 0,05. Selanjutnya,
koefisien MBE berpengaruh
untuk karena terhadap Eksposur
akan menimbulkan eksposur Nilainilai
SIZETukar
adalahDollar US$ dengan
-0,002 karena nilai
nilaikoefisien
signifikanuntuktukar.
MBE sebesar 0,050 ini
Penelitian dengan nilai signifikan
bertujuan menguji
sebesar
sebesar 0,006
0,830 < 0,05.
> 0,05. 2.DE tidak berpengaruh
Sementara itu, DIV terhadap
pengaruhEksposur Nilai Tukar
variabel Dollarperusahaan
internal USD (Y)
karena nilai koefisien untuk DE adalah -0,005 dengan nilai signifikan
berpengaruh terhadap Eksposur Nilai Tukar multinasional yakni ukuran perusahaan sebesar 0,633 > 0,05 .
Dollar US$ karena nilai koefisien untuk (Size), rasio pembayaran dividen (DIV),
PEMBAHASAN
DIV sebesar 0,001 dengan nilai signifikan rasio cepat (QR), nilai buku pasar ekuitas
sebesar 0,017 < 0,05. Sedangkan QR tidak (BM), utang jangka panjang untuk nilai pasar
Kesalahan pengelolaan nilai tukar ini dapat berdampak buruk pada kondisi
berpengaruh
perusahaanterhadap
dan nilaiEksposur Nilai Tukar
dari perusahaan karenaekuitas (DE) terhadap
akan menimbulkan eksposur
eksposur nilainilai tukar
tukar.
Dollar US$ (Y)inikarena
Penelitian nilai
bertujuan koefisien
menguji pengaruh Dollar
untukvariabel US$ (Foreign
internal perusahaan Exchange Exposure).
multinasional yakni
QR ukuran
adalahperusahaan
0,001 dengan nilai signifikan Hipotesis pertama,
(Size), rasio pembayaran dividen (DIV), rasio cepat (QR), nilai yaitu Size tidak
buku
sebesar 0,746 > 0,05. Selanjutnya, MBE berpengaruh terhadap
pasar ekuitas (BM), utang jangka panjang untuk nilai pasar ekuitas (DE) terhadap eksposur eksposur nilai tukar
berpengaruh
nilai tukar terhadap
Dollar US$Eksposur Nilai Tukar
(Foreign Exchange dollar USD (Foreign Exchange Exposure)
Exposure).
Dollar US$Hipotesis
karenapertama,
nilai koefisien
yaitu Size tidak pada
untukberpengaruh perusahaan
terhadap eksposurmultinasional
nilai tukar dollar di
MBEUSD sebesar
(Foreign0,050 denganExposure)
Exchange nilai signifikan Indonesia.
pada perusahaan Dari uji hipotesis,
multinasional di Indonesia.diperoleh
Dari uji hasil
hipotesis,
sebesar 0,006diperoleh hasiltidak
< 0,05. DE bahwa hipotesis pertama
berpengaruh yanghipotesis
bahwa menyatakan bahwa Size
pertama yangberpengaruh
menyatakan
terhadap eksposur nilai tukar dollar US$ (Foreign Exchange Exposure) tidak didukung. Hasil
ini tidak sesuai dengan hasil peneliti sebelumnya (Jia He dan Lilian, 1998) yang
menunjukkan bahwa size berpengaruh terhadap tingkat eksposur nilai tukar yang dialami
oleh perusahaan.
KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 11, NO. 2, JULI - DESEMBER 2016 | 91
14
bahwa Size berpengaruh terhadap eksposur yang dilakukan oleh Jia He dan Lilian (1998)
nilai tukar dollar US$ (Foreign Exchange menunjukkan bahwa perusahaan dapat
Exposure) tidak didukung. Hasil ini tidak menanggulangi biaya hutang dengan jalan
sesuai dengan hasil peneliti sebelumnya meningkatkan tingkat likuiditas perusahaan
(Jia He dan Lilian, 1998) yang menunjukkan atau dengan jalan meningkatkan quick
bahwa size berpengaruh terhadap tingkat ratio-nya. Perusahaan dengan tingkat
eksposur nilai tukar yang dialami oleh likuiditas yang tinggi cenderung akan
perusahaan. mengurangi aktivitas hedging-nya. Akibat
Hipotesis kedua, yaitu Dividen dari rendahnya aktivitas hedging, maka
berpengaruh terhadap Eksposur Nilai Tukar perusahaan akan semakin tinggi untuk
Dollar US$ pada perusahaan multinasional di terkena eksposur nilai tukar. Oleh karena
Indonesia. Hasil penelitian ini sesuai dengan itu, quick ratio mempunyai hubungan positif
hasil penelitian yang dilakukan oleh Jia He dengan eksposur nilai tukar. Namun, hasil
dan Lilian (1998) yang membuktikan bahwa penemuan peneliti tidak sesuai dengan
semakin tinggi dividen suatu perusahaan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jia He
multinasional mengindikasikan laba yang dan Lilian (1998). Semakin besar Quick
dihasilkan perusahaan semakin meningkat. Ratio maka semakin besar eksposur nilai
Dengan semakin meningkatnya laba yang tukarnya. Hal ini dikarenakan rendahnya
dihasilkan perusahaan mencerminkan tingkat likuiditas perusahaan multinasional
aktivitas operasional perusahaan yang Indonesia. Apabila likuiditas perusahaan
juga semakin meningkat. Dengan tingkat rendah maka keterlibatan terhadap mata
operasional perusahaan yang tinggi uang asing rendah. Hal ini mengakibatkan
cenderung akan meningkatkan aktivitas eksposur nilai tukar yang dihadapi
hedging-nya. Jika perusahaan menurunkan perusahaan juga semakin rendah.
tingkat aktivitas hedging-nya dengan tetap Hipotesis keempat, yaitu market
meningkatkan aktivitas operasionalnya to book equity ratio (MBE) berpengaruh
untuk mendapatkan laba yang tinggi, terhadap eksposur nilai tukar dollar
maka perusahaan akan semakin besarm US$ (foreign exchange exposure) pada
kemungkinan terkena risiko eksposur nilai perusahaan multinasional di Indonesia.
tukar dollar US$. Hasil ini juga menunjukan Market to book equity ratio (MBE) merupakan
bahwa perusahaan multinasional di variabel yang dapat digunakan untuk
Indonesia cenderung menggunakan mengukur tingkat pertumbuhan perusahaan,
hedging dalam aktivitas operasionalnya, dimana jika market to book equity ratio
sehingga eksposur nilai tukar yang dihadapi tinggi maka dapat dikatakan tingkat
perusahaan semakin kecil. Dengan pertumbuhan perusahaan tinggi, sebaliknya
demikian keuntungan yang dihasilkan oleh jika book-to-market value rendah maka
perusahaan meningkat dan perusahaan dapat dikatakan pertumbuhan perusahaan
dapat terhindar dari kemungkinan terjadinya rendah. Hasil yang diperoleh sesuai dengan
kerugian. hasil penelitian yang dilakukan oleh Jia He
Hipotesis ketiga, yaitu quick ratio tidak dan Lilian (1998). Jia He dan Lilian (1998),
berpengaruh terhadap eksposur nilai tukar menunjukkan bahwa book-to-market value
dollar USD (Foreign Exchange Exposure) berpengaruh terhadap eksposur nilai
pada perusahaan multinasional di Indonesia. tukar. Penemuan tersebut menyebutkan
Dari uji hipotesis, diperoleh hasil bahwa bahwa keuntungan dari aktifitas hedging
hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa meningkat seiring dengan meningkatnya
quick ratio berpengaruh terhadap eksposur pertumbuhan perusahaan, dikarenakan
nilai tukar dollar USD tidak didukung. Quick tingkat ketergantungan perusahaan dari
ratio merupakan ukuran kebijakan keuangan sumber pembiayaan eksternal. Hal ini
jangka pendek untuk membayar hutang berarti bahwa semakin tinggi book-to-
yang harus segera dipenuhi dengan aktiva market value maka semakin tinggi pula
lancar yang lebih likuid. Hasil penelitian tingkat eksposur nilai tukar yang dihadapi
KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 11, NO. 2, JULI - DESEMBER 2016 | 93
terhadap eksposur nilai tukar dollar US. Hal operasinya serta dapat menerapkan atau
ini berarti semakin rendah debt on equity meningkatkan penggunaan hedging yang
ratio sebuah perusahaan multinasional dapat membantu perusahaan dalam
maka eksposur nilai tukar dollar US$ yang menghadapi kemungkinan eksposur nilai
dihadapi perusahaan rendah. Sehingga tukar yang akan dialami perusahaan dimasa
perusahaan tidak menerapkan hedging. yang akan datang sebagai akibat dari
keterlibatan perusahaan dengan aktivitas
Keterbatasan Penelitian internasional.
Keterbatasan pada penelitian ini Penelitian ini diharapkan dapat
ialah penggunaan periode penelitian yang menjadi masukan bagi investor dan calon
pendek yakni hanya 5 tahun, sampel yang investor sebagai masukan dan informasi
diteliti kurang yakni hanya 26 perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan
sehingga mempengaruhi tingkat validitas memilih saham perusahaan, terutama yang
data penelitian, hedging hanya diasumsikan berhubungan dengan kondisi perusahaan.
dan tidak di uji, serta hanya menggunakan
faktor internal perusahaan untuk melihat
tingkat internasional perusahaan dan faktor- DAFTAR RUJUKAN
faktor yang diproksikan untuk kebutuhan
hedging, yaitu Size, dividend payout ratio
(DIV), quick ratio (QR), market to book Eiteman, D.K., Stonehill, A.I., and Moffett,
equity ratio (MBE), debt on equity ratio (DE) M.H. 2007. Multinational Business
terdapat dua variabel yang mempunyai Finance. Pearson Addison Wesly
pengaruh terhadap eksposur nilai tukar He Jia dan K. Ng. Lilian, 1998. “The Foreign
(foreign exchange exposure) yakni dividend Exchange Exposure Of Japanese
payout ratio (DIV) dan book-to-market Multinational Corporations.” Journal
value (BM). Selain itu, terdapat 3 variabel
of Finance, 53 (2):
independen yakni Size, quick ratio (QR), debt
on equity ratio (DE) yang tidak mempunyai Hagelin, N. 2003. “Why Firms hedge with
pengaruh dengan variabel dependen yakni currency derivative: an examination of
eksposur nilai tukar dollar US$ (foreign transaction and translation exposure”.
exchange exposure), sehingga diharapkan Applied Financial Economics,13: 55-
untuk diganti dengan variabel lain 69
.
Hagelin, N. and Geronimo, B. 2004. “Hedging
Saran
Foreign Exchange Exposure: Risk
Penelitian ini diharapkan dapat
Reduction from Transaction and
melengkapi penelitian-penelitian terdahulu
Translation Hedging”. Journal of
sehubungan dengan eksposur nilai tukar,
International Financial Management
serta dapat menambah referensi atau
and Accounting, 15: 1-19
pengetahuan tentang eksposur nilai tukar
dalam suatu karya penelitian selanjutnya Jorion, Philippe, 1990, The exchange rate
dengan menambah variabel independen exposure of U.S. multinationals.
yang lain. Dalam penelitian selanjutnya Journal of Business 63, 331-345.
dianjurkan dapat dilakukan dengan melihat
Madura, J. 2009. Manajemen Keuangan
pengaruh variabel eksternal seperti tingkat
Internasional. Edisi Pertama. Jakarta:
suku bunga dan inflasi terhadap eksposur
Penerbit Erlangga.
nilai tukar selain faktor internal yang telah
diteliti. Stulz, R. 1984. “Optimal hedging policies”.
Penelitian ini diharapkan dapat Journal of Financial and Quantitative
menjadi masukan bagi manajer keuangan Analysis, 19, 127-140.
untuk lebih memperhatikan faktor internal
Sunaryo, T. 2009. Manajemen Risiko
apa saja yang mempengaruhi terjadinya
Finansial. Jakarta: Salemba Empat
eksposur nilai tukar dalam aktivitas