Anda di halaman 1dari 31

BAHAN AJAR

DIKLAT KEPEMIMPINAN
TINGKAT IV

AGENDA MEMBANGUN TIM EFEKTIF

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

M. Fatwadi

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR

Dalam era global yang dinamis dan dalam rangka menyambut


masyaratkat ekonomi ASEAN, pemerintah Indonesia dituntut
untuk mampu mengembangkan diri dan meningkatkan daya
saing. Dengan adanya tuntutan ini, maka mau tidak mau
pemerintah Indonesia harus mempersiapkan segala sesuatunya
agar dapat berkompetisi dengan negara – negara lain. Untuk itu,
salah satu faktor penting dalam peningkatan daya saing dan
pembangunan nasional adalah kualitas pengembangan
kompetensi pejabat instansi pemerintah melalui pendidikan dan
pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim). Sedangkan salah satu
faktor kunci keberhasilan penyelenggaraan Diklatpim adalah
kualitas isi bahan ajar.
Pembelajaran dalam Diklatpim terdiri atas lima agenda yaitu
Agenda Self Mastery, Agenda Diagnosa Perubahan, Agenda
Inovasi, Agenda Membangun Tim Efektif dan Agenda Proyek
Perubahan. Setiap agenda terdiri dari beberapa mata diklat yang
berbentuk bahan ajar. Bahan ajar Diklatpim merupakan acuan
minimal bagi para pengajar dalam menumbuh kembangkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta Diklatpim terkait
dengan isi dari bahan ajar yang sesuai agenda dalam pedoman
Diklatpim. Oleh karena bahan ajar ini merupakan produk yang
dinamis, maka para pengajar dapat meningkatkan
pengembangan inovasi dan kreativitasnya dalam mentransfer isi

i
bahan ajar ini kepada peserta Diklatpim. Selain itu, peserta
Diklatpim dituntut kritis untuk menelaah isi dari bahan ajar
Diklatpim ini. Sehingga apa yang diharapkan penulis, yaitu
pemahaman secara keseluruhan dan kemanfaatan dari bahan
ajar ini tercapai.
Akhir kata, kami, atas nama Lembaga Administrasi Negara,
mengucapkan terima kasih kepada tim penulis yang telah
meluangkan waktunya untuk melakukan pengayaan terhadap isi
dari bahan ajar ini. Kami berharap budaya pengembangan bahan
ajar ini terus dilakukan sejalan dengan pembelajaran yang
berkelanjutan (sustainble learning) peserta. Selain itu, kami juga
membuka lebar terhadap masukan dan saran perbaikan atas isi
bahan ajar ini . Hal ini dikarenakan bahan ajar ini merupakan
dokumen dinamis (living document) yang perlu diperkaya demi
tercapainya tujuan jangka panjang yaitu peningkatan kualitas
sumberdaya manusia Indonesia yang berdaya saing. Demikian,
selamat membaca dan membedah isi bahan ajar ini. Semoga
bermanfaat.

Jakarta, Desember 2015


Kepala LAN RI,

Dr. Adi Suryanto, M.Si

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................. iii
BAB I ........................................................................................ 1
PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................... 1
B. DESKRIPSI SINGKAT ....................................................... 5
C. TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................ 5
D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK................ 6
BAB II........................................................................................ 7
TIM EFEKTIF............................................................................ 7
Bab III ......................................................................................12
Identifikasi Stakeholder............................................................12
3.1 Pengertian Stakeholder .....................................................12
3.2 Jenis-Jenis Stakeholder.....................................................13
3.3 Hubungan Antar Stakeholder.............................................16
Bab IV ......................................................................................18
Analisis Stakeholder ................................................................18
4.1 Pemetaan Dukungan Stakeholder .....................................19
4.2 Pemetaan Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder..........21
4.3 Pemetaan Nilai Stakeholder ..............................................26
Bab V .......................................................................................28
MEMPENGARUHI STAKEHOLDER .......................................28
5.1 Strategi Mempengaruhi Stakeholder .................................30
5.2 Strategi Berkomunikasi ......................................................32
5.2.1 Pengertian Komunikasi ...................................................32
5.2.2 Arah Arus Komunikasi ....................................................34
5.2.3 Aksesibilitas Komunikasi.................................................35
5.2.4 Strategi Komunikasi ........................................................36
BAB VI .....................................................................................41
PRAKTEK MEMBANGUN TIM EFEKTIF.................................41
DAFTAR PUSTAKA.................................................................53

iii
DAFTAR PUSTAKA

Curduneaunu-Huci, Cristina, Hamilton Alexander, and Ferrer, Issel


Masses, 2013, Understanding Policy Change : How to apply
Political Economy Concepts in Practice, The World Bank,
Washington DC

Eva Schiffer, Net-map.wordpress.com

Ilyas, Yasin, 2003, Kiat Sukses Manajemen Tim Kerja, PT


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Toha, Muharto, Arti Penting Komunikasi bag Organisasi dan Public


Relations dalam Hamid, Farid dan Budianto, Heri, 2011, Ilmu
Komunikasi : Sekarang dan Tantangan Masa Depan, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta

West, Michael, 1998, Effective Team Work, Kanisius, Yogyakarta

Berland NJ, Klakegg OJ, Sefland AM, Stakeholder Management


Fieldbook : Get Started with Stakeholder Management. 2014.
52 Membangun Tim Efektif

o Orang dengan ketertarikan yang rendah dan kekuatan


yang kecil menempati permintaan yang sedikit dalam BAB I
mengelola stakeholder PENDAHULUAN
o Monitor terus golongan ini, tetapi jangan sampai
Terminologi Tim dalam mata diklat ini lebih merujuk kepada
membuat mereka bosan dengan komunikasi Saudara
konsep coalition building atau stakeholder engagement, yaitu
yang berlebihan
suatu konsep tentang bagaimana membangun
koalisi/engagement dengan seluruh stakeholders yang terkait
Langkah ke 3 (baik internal maupun eksternal). Keberhasilan membangun
Yang perlu diketahui lebih lanjut dari para stakeholders utama: koalisi/engagement dengan seluruh stakeholders baik yang
berasal dari internal maupun eksternal organisasi akan
 apa yang mereka rasakan,
memberikan semacam dukungan penuh dalam mencapai target
 bagaimana mereka bereaksi terhadap proyek kita,
organisasi. Membangun Tim tidak hanya memerlukan
 bagaimana cara terbaik untuk melibatkan mereka dalam
kemampuan teknis namun juga seni bagaimana memahami
proyek, dan
kepentingan stakeholder, cara berkomunikasi, dan cara
 cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka.
mempengaruhinya. Perpaduan kemampuan teknis dan seni
mengelola stakeholders akan sangat menentukan keberhasilan
Hasil diskusi setiap kelompok kemudian dipresentasikan di
organisasi dalam memberikan manfaat lebih (added-value)
depan klas untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain.
kepada masyarakat melalui berbagai kebijakan, program dan
kegiatan yang dialamatkan kepada masyarakat.

A. LATAR BELAKANG
Sebuah organisasi publik bekerja tidak dalam kondisi vakum
dan situasi yang sempurna, sehingga di dalam menjalankan

1
2 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 51

tugas fungsinya tidak hanya bersinggungan dengan satu pokok Cara untuk mengelola orang-orang di kriteria ini jangan
kepentingan tertentu namun selalu diwarnai dan bersinggungan lupa untuk mendengarkan mereka dengan baik dari
dengan berbagai kepentingan publik/urusan lainnya. Berbagai waktu ke waktu
kepentingan publik dan urusan di luar tugas dan fungsinya inilah
2) Latent (Keep satisfied)
yang kemudian memaksa sebuah organisasi publik untuk selalu
dinamis melakukan upaya perubahan (change) baik yang o Orang-orang ini harus dibuat tetap senang. Mereka
bersifat gradual (penyesuaian) maupun radikal agar dengan kekuatan yang besar tapi ketertarikan sedikit
organisasinya tetap dapat memberikan manfaat dan nilai lebih harus tetap merasa puas. Ingat bahwa tingkat
kepada masyarakat. Dalam upaya perubahan inilah diperlukan ketertarikan dapat berubah dengan cepat saat
kemampuan pemimpin birokrasi untuk memastikan dan stakeholder tidak merasa puas
mengajak seluruh stakeholder terkait untuk mendukung secara
o Cukup bekerja dengan mereka agar mereka tetap puas
penuh dengan kapasitas masing-masing.
tetapi tidak perlu terlalu banyak sehingga mereka malah
menjadi bosan dengan pesan kita.
Posisi stakeholder dalam kontek melalukan perubahan
adaptif sangat penting. Perubahan adaptif tidak dapat dilakukan 3) Defender (Keep informed)
tanpa melibatkan stakeholder. Oleh sebab itu, peserta diklat
o Orang-orang ini memiliki ketertarikan yang tinggi, tapi
yang memiliki tugas melakukan perubahan adaptif seyogyanya
memiliki kekuatan yang kecil. Sedikit lebih diperlukan,
pula dibekali dengan kemampuan bekerja bersama dan bekerja
khususnya dalam komunikasi
sama dengan stakeholder melalui kemampuan mengidentifikasi
stakeholder, kemampuan menganalisis stakeholder dan o Pertahankan agar orang-orang yang masuk golongan
kemampuan mempengaruhi stakeholder. Dengan memiliki ini tetap dijaga mendapatkan informasi dan usahakan
kemampuan tersebut, diharapkan peserta diklatpim tk IV dapat berbicara dengan mereka untuk memastikan bahwa
melakukan perubahan adaptif di unit kerjanya. tidak ada masalah besar yang timbul.

4) Apethetics (Monitor/Minimal Effort)


50 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 3

Materi membangun tim efektif ini diposisikan sebagai bagian


Influence/pengaruh dari materi dalam agenda tim efektif. Agenda ini memiliki
peranan untuk membuat peserta diklatpim Tk. IV ini mampu
bekerja sebagai tim dan mempin tim yang anggota tim tersebut
dapat berasal dari lingkup init kerjanya (internal) maupu dari
High High luar lingkup unit kerjanya (ekstrnal). Agenda Tim Efektif ini
Influence, Influence,
Low Interest High Interest antara lain ditujukan untuk :
(Latents) (Promoters)
Interest/ 1. Membuat peserta lebih cerdas secara emosi sehingga
minat dapat mengelola dan merespon emosi diri sendiri dan
emosi orang lain selama dalam berinteraksi sebagai tim.
Low Low
Influence, Influence, 2. Membuat peserta lebih percaya diri sebagai pemimpin
Low Interest High Interest perubahan pada saat berhadapan dengan
(Apathetics) (Defenders)
stakeholdernya/mitra kerjanya.
3. Memberikan kesadaran bahwa “teamwork” dan
“network” menjadi hal penting untuk dibangun dalam
Mengelola Posisi seseorang sebagai stakeholder yang melakukan perubahan.
masuk dalam quadran : 4. Memberikan pengetahuan dengan stakeholder mana
peserta harus bekerjasama dalam mencapai tujuan
1) Promotors (Manage closely)
perubahan.
o Mereka ini adalah orang-orang yang harus benar-benar 5. Memberikan peserta kemampuan mengelola potensi
dilibatkan dan yang membawa pengaruh terbesar. dukungan dan konflik yang terjadi dalam implementasi

o Ini adalah “pemeran kunci” yang harus menjadi fokus proyek perubahan.

utama dari waktu dan usaha mengelola stakeholder.


4 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 49

Agenda Tim Efektif pada diklatpim tingkat IV terdiri dari 3 kepentingan dalam memperkirakan sukses atau gagal nya
(tiga) mata diklat, yaitu Mata diklat Kecerdasan Emosi, Mata suatu program yang dicanangkan oleh organisasi ini dalam
diklat Koordinasi dan Kolaborasi serta Mata diklat Membangun rangka melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja
Tim Efektif. Masing-masing mata diklat tersebut memiliki organisasi.
keterkaitan secara substansi dalam membentuk kompetensi
b. Meskipun stakeholders dimaksud dapat berupa organisasi
peserta diklat dalam memimpin dan menggerakan tim dalam
atau individu, namun yang paling penting kita harus
mencapai tujuan proyek perubahannya.
berkomunikasi dengan individu yang ada dalam organisasi
Secara garis besar keterkaitan antara mata diklat tersebut
tersebut. Pastikan bahwa kita mengidentifikasi stakeholder
adalah sebagai berikut :
individu yang benar dalam stakeholder organisasi.

1. Mata diklat Kecerdasan Emosi diposisikan sebagai


Langkah Kedua
materi yang membekali peserta untuk memiliki
a. Menetapkan daftar panjang orang-orang dan organisasi
kemampuan memanfaatkan dan mengelola emosi dalam
yang mempengaruhi dan terpengaruh oleh proyek
memimpin kerjasama tim.
perubahan kita
2. Mata diklat koordinasi dan kolaborasi diposisikan
sebagai materi yang membekali peserta untuk memiliki b. Memetakan para stakeholder pada diagram
kemampuan “bekerja sama” dan “bekerja bersama- Pengaruh/Interest pada template yang disiapkan
sama” dengan stakeholder.
3. Mata diklat Membangun Tim Efektif diposisikan sebagai
materi yang membekali peserta untuk memiliki
kemampuan mengidentifikasi stakeholder, kemampuan
menganalisis stakeholder, kemampuan mempengaruhi
stakeholder guna menggerakan stakeholder untuk
mencapai tujuan perubahan yang dicitakan.
48 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 5

8. Kompromikan kemungkinan tindakan, dalam ruang lingkup B. DESKRIPSI SINGKAT


strategi organisasi. Bahan ajar ini membahas dan membekali peserta dengan
kemampuan membangun tim efektif untuk mengelola kegiatan
9. Presentasikan hasil tersebut oleh setiap kelompok peserta
instansinya melalui pembelajaran identifikasi stakeholder,
diklat.
analisis stakeholder, mempengaruhi stakeholder, dan praktek
Memahami aturan dasar Net Map membangun tim efektif. Mata diklat disajikan secara interaktif
melalui metode ceramah interaktif, diskusi dan praktik.
Aturan dasar dalam menggunakan net-map sebagai berikut:
Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya membangun
 Peta hubungan yang akan dihasilkan hanya sebagai rangka. tim efektif dengan para stakeholder (stakeholder engagement)
Sedangkan diskusi justru sebagai substansinya untuk mewujudkan pengelolaan kegiatan instansinya.
 Hasil akhir dari peta hubungan akan menunjukkan kepada
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
siapa kita dapat bekerja sama
1. Kompetensi Dasar
 Proses yang maksimal akan melahirkan hasil yang Setelah menyelesaikan isi bahan ajar ini, peserta mampu
maksimal (memberikan pandangan yang mendalam membangun tim yang efektif untuk mewujudkan
bagaimana mengeksekusinya) pengelolaan kegiatan organisasi

Dalam memetakan stakeholders sebuah organisasi publik, 2. Indikator Keberhasilan

perlu pula memahami tahapan/langkah-langkah berikut: Kemampuan spesifik yang dapat dimiliki oleh peserta
Diklat setelah menguasai bahan ajar ini adalah:
Langkah Pertama
a. Mengidentifikasi stakeholder
a. Melakukan brainstorming untuk mengindentifikasikan semua b. Menganalisis stakeholder
stakeholder dari organisasi kita. Hal ini dapat dilakukan c. Mempengaruhi stakeholder
dengan cara memikirkan semua orang yang terpengaruh d. Praktek Membangun Tim Efektif
dan terlibat pada pekerjaan organisasi kita, yang memiliki
pengaruh atau kekuasaan di atasnya, atau memiliki
6 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 47

D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK a. Promotors actors ; b. Latent actors ;
Dalam rangka mencapai kompetensi dasar yang c. Defendent actors , d. Aphatetics actors .
diharapkan, isi bahan ajar ini diurakan ke dalam beberapa 4. Dibuat nilai-nilai yang dianut dan berlaku untuk masing-
bagian pembahasan yang satu dengan lainnya saling terkait masing kelompok stakeholder, yang meliputi nilai-nilai pada
dan mendukung. Penguraian ke dalam beberapa pokok Promotor, Latent, Defender, atau Aphatetics,
bahasan tersebut juga dalam rangka proses pengkajian dapat
5. Tentukan langkah-langkah strategi berkomunikasi dengan
dilakukan secara bertahap (gradual) sehingga dapat lebih
stakeholders kedalam stakeholder mapping meliputi:
membantu dalam proses belajar-mengajar.
a. Key player (promotor); b. Keep informed (Latent);
1 Materi Pokok
c. Keep satisfied (Defenders); d. Minimal effort (Aphatetics).
1. Identifikasi stakeholder
2. Analisis Stakeholder 6. Sepakati oleh masing-masing kelompok hasil pengamatan
3. Mempengaruhi stakeholder yang telah dibuat dalam Net Map mapping dan test kembali
4. Praktek Membangun Tim Efektif peta tersebut dengan mengklarifikasi kembali tiap aktor
2 Sub-Materi pokok dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan
1.1Pengertian stakeholders mengajukan pertanyaan “apakah aktor ini benar-benar
1.2Jenis-jenis/Kategori stakeholders mendukung program x?”
1.3Hubungan antar stakeholder
2.1. Memetakan dukungan stakeholder 7. Diskusikan kembali

2.2. Memetakan Pengaruh dan Kepentingan Diskusikan kembali peta hubungan tersebut dengan
stakeholder mengkaitkan apakah arti keterhubungan bagi strategi
2.3. Memetakan Nilai stakeholder organisasi publik, darimana pengaruh akan datang, dan apa
3.1 Strategi Mempegaruhi Stakeholder yang akan terjadi apabila terdapat perbedaan
3.2 Strategi Komunikasi dengan Stakeholder kepentingan/tujuan?
4.1 Praktek Netmap
46 Membangun Tim Efektif

• Besarnya pengaruh suatu tokoh ditunjukan dengan


tingginya tumpukan pion dalam net map tersebut. Makin BAB II
tinggi pion, makin tinggi pula pengaruh dalam jaringan TIM EFEKTIF
• Letakkan pion atau kayu untuk menunjukkan tower
Tim Efektif dalam terminologi kepemimpinan birokrasi
tingkat pengaruh. Makin besar pengaruhnya maka makin
bukanlah merujuk pada tim khusus/task force yang dibentuk
tinggi tower-nya :
secara khusus untuk menangani suatu kegiatan /persoalan

- Rendah : 1-2 secara tuntas dengan diberikan kewenangan yang signifikan

- Sedang : 3-5 dalam menjalankan tugas tersebut. Tim efektif dalam

- Tinggi : 6-8 kepemimpinan birokrasi merujuk pada sebuah perpaduan

- Sangat tinggi : 9 ≤ ….. hubungan yang berasal dari berbagai unsur baik eksternal
(masyarakat, individu, lembaga swasta, internasional) dan
internal birokrasi yang memiliki saling ketergantungan
kepentingan dalam menghasilkan nilai tambah bagi tujuan
bernegara. Membangun tim efektif dalam matadiklat ini merujuk
pada istilah dalam ekonomi politik sebagai Coalition Building.
Berbagai unsur baik internal maupun eksternal itulah yang
kemudian disebut dengan stakeholders. Untuk itu, membentuk
tim Efektif dalam kepemimpinan birokrasi berarti menggerakkan
aksi kolektif para stakeholders terkait menuju tujuan/ perubahan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Membentuk tim efektif bagi seorang pemimpin birokrasi


5. Dengan selesainya peta jaringan tersebut, maka tentukan
tidak lah mudah karena tidak hanya terkait dengan penggunaan
pengelompokan stakeholders yang termasuk katagori :
kewenangan formal (formal authority) yang dimiliki karena

7
8 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 45

jabatannya namun juga memerlukan kewenangan informal Menuliskan posisi tujuan hubungan, dengan menuliskan +, -
(informal authority) berupa pengaruh yang dapat , atau +/- pada ujung panah pada garis hubungan, yang
ditimbulkannya, mengingat problem dan tantangan yang mengindikasikan:
dihadapinya tidak hanya bersifat teknis yang dapat diselesaikan
• Positif (+), yang mengartikan bahwa stakeholder tsb
melalui kewenangan formal namun juga problem dan tantangan
memberikan dukungan, dan
yang bersifat adaptif yang memerlukan kewenangan informal
• Negatif (-), yang mengartikan stakeholder tsb. tidak
dan pendekatan komumikasi yang tepat dalam
memberikan dukungan.
menuntaskannya. Untuk itu perlu dikenali berbagai ciri-ciri tim
efektif dan kendala-kendala dalam membentuk tim efektif. • Netral (+/-), yang mengartikan stakeholder tersebut
Netral.
Beberapa ciri-ciri yang dapat menunjukkan bahwa sebuah
tim dikatakan efektif 4. Menetapkan pengaruh Stakeholders
1. Bekerja sama dengan tujuan tertentu, sasaran yang
Berikan tanda kekuatan pengaruh setiap aktor dengan
jelas dalam suasana saling mempercayai dan penuh percaya
mengajukan pertanyaan “Seberapa besar pengaruh
diri serta mengutamakan unjuk kerja;
stakeholder x terhadap y dalam konteks program yang
2. Bersedia menerima perbedaan dan sumbangan
sedang dibahas”. Penggambaran besarnya pengaruh
pemikiran serta masing-masing individu memiliki peran yang
dilakukan dengan menempatkan tugu pada sisi stakeholder.
berbeda-beda;
Semakin tinggi perngaruh stakeholder terhadap
3. Pemecahan masalah dilaksanakan secara positif
issue/program maka semakin tinggi tugu yang ditempatkan.
tanpa melibatkan kebencian individu;
Dalam banyak pengalaman, beberapa aktor akan memiliki
4. Saling berbagi ilmu, pengetahuan, informasi, dan
tugu yang sama tinggi karena memang mereka memiliki
keterampilan agar seluruh tim memiliki kemampuan yang sama
pengaruh yang sama kuat terhadap issue/program tersebut.
5. Apabila terjadi perbedaan pendapat mereka akan
duduk bersama dan memecahkan permasalahan yang ada
dengan kepala dingin dan terbuka;
44 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 9

2. Mengaitkan hubungan antar stakeholder, dengan cara: 6. Pembagian dan pendelegasian tanggungjawab
dengan orang-orang yang bekerja secara mandiri tetapi tetap
Gambarkan garis yang menunjukkan keterhubungan antar
dalam kerangka kerjasama;
aktor dengan tanda panah dalam konteks pertanyaan yang
7. Saling berbagi dan menerima saran untuk perbaikan
telah diajukan sebelumnya. Berikan warna garis yang
kinerja organisasi;
berbeda dengan jenis hubungan yang berbeda. Bila antar
8. Seluruh anggota tim tidak ragu-ragu mengambil
stakeholder memiliki hubungan timbal balik maka tanda
inisiatif dan tindakan yang diperlukan, tanpa rasa takut terhadap
panah juga timbal-balik.
perbedaan pendapat.
Menarik garis panah yang menghubungkan stakeholder
satu dengan yang lain, yang berarti:
Tidak dipungkiri sering mucul pertanyaan mengapa kita
• Hubungan formal : hirarki, pelaporan, aliran memerlukan tim dalam menuntaskan sebuah
dana, koordinasi, dsb pekerjaa/kegiatan/program/kebijakan, bukankah peningkatan
• Hubungan informal : kesetiakawanan, konflik, kualitas SDM dan kejelasan deskripsi kerja masing-masing
advokasi pegawai telah cukup ?. Perlu dipahami bahwa seiring dengan

Warna garis juga menunjukkan jenis hubungannya. Misal : perubahan karakteristik pekerjaan/ program atau kebijakan
yang semakin menuntut kerjasama antar berbagai pihak
dengan keahlian yang berbeda-beda, untuk itu lah perlunya
 Garis panah warna hijau menjelaskan aliran dana
bekerja secara tim menjadi sangat signifikan. Yasin Ilyas
 Garis panah warna merah menjelaskan hubungan hirarki
menggambarkan bahwa karakteristik pekerjaan ke depan yang
 Garis panah warna hijau menjelaskan hubungan
penyelesaiannya semakin membutuhkan keberadaan tim
koordinasi,
sebagai berikut (Ilyas, 2003, 3):
 Dll

1) Pekerjaan semakin kompleks


3. Memetakan tujuan hubungan antar stakeholders, dengan 2) Membutuhkan kreativitas
langkah sebagai berikut: 3) Ketidakjelasan arah masa depan
10 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 43

4) Tuntutan efisiensi penggunaan sumberdaya dengan mengunakan Net-Map atau merupakan peta jaringan
5) Tuntutan komitmen kerja yang tinggi stakeholder tersebut, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
6) Tuntutan kooperasi pelaksanaan kerja
1. Tentukan kasus yang akan dilakukan inovasinya untuk
7) Tuntutan proses kerja yang interfungsional
mengatasi suatu permasalahan. Kemudian Identifikasi
aktor/stakeholder yang terkait dengan inovasi untuk
Untuk itu, sebuah organisasi publik yang masih
mengatasi kasus tersebut, dengan cara mengajukan
menggunakan cara kerja tradisional dalam pengelolaan
pertanyaan “Siapa stakeholder yang paling berpengaruh
kegiatan dimana cenderung birokratis, masing-masing unit
kepada inovasi yang akan dilakukan?” dan tempatkan
hanya fokus pada kepentingan unit serta mengekang kreativitas
nama-nama para aktor tersebut di atas kertas flip chart
unsur di dalamnya maka tidak akan fleksibel dalam merespon
secara tersebar. Semakin kompleks sebuah program akan
perubahan.
memiliki semakin banyak stakeholder yang terkait. Untuk itu
siapkan selembar kertas lebar, dan tempelkan post it –
Permasalahan dalam membentuk Tim Efektif
kertas tempel warna warni yang masing-masing
menggambarkan stakeholder yang teridentifikasi terkait
Membentuk dan mengelola sebuah tim bukanlah pekerjaan
dengan kasus tersebut . Menempelkan post it dalam
mudah karena berhubungan dengan berbagai kepentingan,
berbagai warna diatas kertas lebar, dan ditulis nama
pribadi, dan motivasi yang beragam. Secara umum dikenal 2
stakeholdernya, Kemudian kelompokkan pada Kategori
problem utama dalam membangun tim efektif dalam konteks
stakeholder dalam net-map, misalnya:
Collective Action (The World Bank, 2013: 80-91) yaitu:
 Pemerintah, misalnya warna kuning
1. Permasalahan terkait motivasi, yaitu merujuk pada
 Organisasi Masyarakat, misalnya biru
bagaimana permasalahan motivasi dapat memperlambat atau
 Dunia Usaha, misalnya hijau
bahkan menahan pembentukan tim efektif. Permasalahan ini
 Aktor Internasional, misalnya merah
mucul apabila terdapat pihak atau stakeholders yang ikut
 Dll
menikmati manfaat sebuah program/perubahan tanpa
memberikan kontribusi pada proses program/perubahan (free
42 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 11

Schiffer mengenalkan Net map sebagai…” an interviewed based rider) sementara stakeholders lain secara suka rela memberikan
mapping tool that helps people understand, visualize, discuss and kontribusi yang signifikan untuk mendapatkan manfaat sebuah
improve situations in which many different actors influense program. Sehingga selanjutnya program tidak akan berjalan
outcomes”. dengan lancar karena terjadi ketidakseimbangan
kontribusi/pengorbanan antar stakeholder yang merugikan
Schiffer menggambarkan banyak manfaat yang dapat diperoleh stakeholder tertentu.
dalam menggunakan net-map, antara lain net-map membantu 2. Permasalahan terkait informasi, yaitu merujuk pada
untuk menentukan: bagaimana permasalahan informasi dapat menghalangi
1. Siapa saja akto/stakeholders yang terlibat pembentukan tim efektif. Permasalahan ini muncul apabila
2. Bagaiman mereka terhubung terdapat pihak/stakeholder tertentu yang memiliki kekuatan
3. Seberapa besar pengaruh mereka karena memperoleh informasi yang lebih dibanding stakeholder
4. Apakah tujuan mereka lainnya sementara terdapat pihak/stakeholder lain yang tidak
Disamping itu, dengan menggunakan net-map akan pula membantu mendapat informasi yang cukup tentang program/perubahan
memahami: sehingga tidak mendapatkan manfaat dari program/perubahan
1. Kompleksitas hubungan dengan perspektif yang berbeda tersebut. Permasalahan terkait ketidakseimbangan informasi
2. Network terkait kewenangan formal & informal yang diterima antar stakeholders ini disebut dengan information
3. Bottlenecks serta penyebab keberhasilan & kegagalan asymmetries.
4. Bagaimana memanfaatkan kompleksitas yang ada
Kedua problem tersebut sangat potensial terjadi pada saat
Bagaimana menggunakan net-map dalam latihan ? program dari organisasi akan dirancang dan dilaksanakan.
Untuk itu sebagai seorang pemimpin birokrasi harus dapat
Sebelum mengetahui masing-masing stakeholder berada pada melakukan perencanaan yang baik dalam mengelola sebuah
quadran yang memiliki variable pengaruh (influence) dan minat program termasuk di dalamnya memperkirakan dan
(interest), yang meliputi Promotor, Latent, Defendents, atau mempersiapkan antisipasi terhadap kedua permasalahan
Aphatetics, maka para peserta diklat perlu melakukan simulasi tersebut.
Bab III BAB VI
Identifikasi Stakeholder PRAKTEK MEMBANGUN TIM EFEKTIF

Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan


Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat mengidentifikasi Peserta mampu melakukan aalisis kompleksitas pengaruh
jenis stakeholder dan hubungan antar stakeholder. stakeholder dengan menggunakan NET MAP.
Pada bagian ini akan diuraikan materi terkait dengan
peningkatan pemahaman peserta terkait dengan pengertian Banyak instrumen dan metode yang dapat dipergunakan dalam
stakeholder, jenis-jenis stakeholder dan hubungan antar upaya mengidentifikasi dan menganalisis kompleksitas pengaruh
stakeholder. stakeholder. Salah satunya adalah pendekatan Net-Map yang
diperkenalkan oleh Eva Schiffer. Net-map merupakan instrumen
berbasis Social Network Analysis (SNA). SNA sendiri merupakan
3.1 Pengertian Stakeholder tipe analisis yang berusaha mengukur keterhubungan antar
individu-individu dan membantu menjelaskan bagaimana antar
Banyak definisi tentang stakeholder dari para Pakar.
individu tersebut saling terhubung dengan berbagai issues atau
Wikipedia merujuk stakeholder sebagai “an accountant, group,
program. Dengan analisis ini dapat memetakan secara singkat pola
organization, member or system who affects or can be affected
hubungan yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang
by an organization's actions". West (1998, 66) mendefinisikan
ada serta membantu bagaimana melakukan penguatan hubungan
Stakeholder sebagai “perorangan maupun kelompok-kelompok
untuk dampak yang lebih besar. Adapun Net-map sendiri sudah
yang tertarik, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
memodifikasi SNA dengan melibatkan partisipasi aktif stakeholder
organisasi, yang berpengaruh maupun terpengaruh oleh tujuan-
dalam melakukan analisisnya.
tujuan dan tindakan-tindakan sebuah tim”. Selanjutnya,
berdasarkan Freeman (1984), stakeholder didefinisikan sebagai
seseorang atau organisasi yang secara postitif maupun negatif

12 41
40 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 13

yang akan didapat atau insentif kepada terpengaruh oleh hasil tindakan suatu organisasi atau
stakeholder lain karena stakeholder lain (jika berpengaruh terhadap hasil tindakan suatu organisasi.
dampak perubahan memungkinkan bagoi
kedua pihak) apabiola Adapun dalam kepemimpinan birokrasi , yang dimaksud
terjadi perubahan yang dengan stakeholder adalah perorangan dapat berasal dari
diharapkan masyarakat/tokoh masyarakat/tokoh agama/pejabat organisasi
publik/swasta yang berpengaruh ataupun terpengaruh oleh
sebuah kebijakan/program/kegiatan organisasi publik dalam
Dari pola komunikasi tersebut dapat menjadi pilihan dalam rangka memberikan added-value kepada masyarakat.
menggunakan strategi komunikasi kepada para stakeholder dengan
mengingat konteks komunikasi efektif dalam membangun tim efektif
3.2 Jenis-Jenis Stakeholder
adalah sebagaimana konteks yang diperkenalkan oleh Toha di atas
yaitu “menjual gagasan’ dan memperoleh persetujuan dan
Dalam organisasi publik, adalah sangat penting untuk
dukungan terhadap gagasan tersebut yang kemudian dapat
mengetahui siapa stakeholder yang memiliki kepentingan dan
mengakibatkan perubahan perilaku yaitu kesediaan
pengaruh terhadap program yang dimiliki oleh organisasi.
“menerima/menyetujui gagasan” dan mendorong pelaksanaan
Dalam organisasi publik yang tradisional sering tidak peduli
gagasan/ kegiatan tersebut.
dengan beragam stakeholder karena hanya fokus terhadap diri
sendiri dan menganggap program yang dimiliki oleh
organisasinya berada dalam kontrol penuhnya. Padahal potensi
pendorong-penghambat-pengganggu dalam perencanaan
maupun pelaksanaan program bahkan sering ditimbulkan oleh
para stakeholder yang tadinya tidak diperhitungkan sama sekali.

Untuk itu perlu dikenali jenis stakeholder sebagai berikut:


14 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 39

 Menjelaskan situasi  Mengundang


1. Stakeholder primer, yaitu mereka yang langsung seperti apa pandangan stakeholder lain untuk
dipengaruhi oleh kegiatan yang dijalankan oleh organisasi yang dimilikinya menyampaikan
publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat positif maupun pandangannya
negatif; terhadap situasi yang
2. Stakeholder sekunder, yaitu mereka yang tidak dialami
langsung dipengaruhi oleh kegiatan yang dijalankan oleh Menyampaikan perasaan Mencari tahu perasaan
organisasi publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat positif  Berkaitan dengan stakeholder lain
maupun negatif pula; perasaannya tentang apa  Meminta stakeholder
3. Stakeholder utama, yaitu mereka yang bisa memiliki yang sedang terjadi lain menyampaikan
pengaruh positif / negatif terhadap kegiatan pemerintah dan perasaannya tentang
keberadaan mereka sangat penting bagi organisasi yang situasi yang sedang
memiliki program tersebut. terjadi dan menerima
informasi tersebut tanpa
Untuk memudahkan mengkategorikan stakeholders ke harus sependapat
dalam stakeholder primer, sekunder maupun utama maka Mencari perubahan pada Mencari perubahan diri
sangat diperlukan pemahaman terhadap business process, stakeholder lain  Bersedia mengu bah
yang meiputi : input, process, output, outcomes, benefit dan  Menjelaskan perilaku yang perilaku sendiri yang
impact dari suatu kegiatan. diinginkannya, yang harus tidak efektif dan
diperankan oleh membantu relasi
Stakeholder utama dapat dikatakan merupakan stakeholder stakeholder lain interpersonal
yang memiliki pengaruh terhadap output dari suatu kegiatan. Mendefinisikan manfaat Mendefinisikan manfaat
Pengaruh terhadap output ini dapat terjadi pada komponen perubahan perubahan untuk diri sendiri
input dan komponen proses sehingga dapat dikatakan bahwa  Menggambarkan manfaat  Menjelaskan manfaat
38 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 15

pandangan stakeholder utama ini dalah stakeholder yang mempengaruhi


dan atau input maupun proses dari suatu kegiatan.
penyelesaia
n masalah Stakeholder primer dapat dikatakan sebagai stakholder
Sumber : Diadaptasi dari Quick dalam Ilyas (2003:78) yang dipengaruhi secara langsung oleh output suatu kegiatan.
Stakeholder jenis ini dipengaruhi output secara langsung
Ilyas memandang, apabila komunikasi assertive dan dengan berbagai bentuk seperti berubahnya cara kerja dan lain-
komunikasi responsif dipadukan maka akan dapat dijadikan lain. Sebagai contoh, perubahan SOP pelayanan sebagai
sebagai instrumen negosiasi, pemecahan masalah ataupun output dari sebuah kegiatan penyusunan SOP memberikan
resolusi konflik dan menjadikannya sebagai metode komunikasi dampak langsung terhadap cara kerja dan mekanisme kerja
yang paling optimal. Komunikasi yang demikian dipandang para staf di bagian pelayanan.
dapat memfasilitasi hak dan perasaan setiap stakeholder yang
terlibat dalam sebuah kegiatan dan menyediakan ruang untuk Stakeholder sekunder dapat dikatakan sebagai stakeholder
berdialog dimana setiap stakeholder dijamin secara terbuka yang dipengaruhi secara tidak lagsung oleh output suatu
mengekspresikan perasaannya tentang program yang kegiatan, namun mungkin dipengaruhi oleh outcomes, benefit
akan/sedang dijalankan. Bahkan dalam kondisi yang demikian, dan impact dari suatu kegiatan. Sebagai contoh,
kebutuhan, keinginan dan kompetensi dari setiap stakeholder pemberlakukan SOP pelayanan baru secara tidak langsung
akan menjadi perhtian. memberikan pengaruh pada masyarakat dalam bentuk makin
cepat dan mudahnya pelayanan yang diberikan oleh para staf di
Berikut adalah karakteristik dari pola komunikasi assertive bagian pelayanan.
dan responsif (diadptasi dari Ilyas, 2003):
Assertive Responsif Selain itu, kategorisasi jenis stakeholder ini juga dapat
Anggota yang assertive Anggota yang responsif dibedakan menjadi stakeholder internal maupun eksternal.
Memberi informasi Mencari informasi Stakeholder internal adalah stakeholder yang berasal dari
dalam organisasi, sedangkan stakeholder eksternal adalah
16 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 37

stakeholder yang berasal dari luar organisasi. Sebagai contoh, n  Mengekspresi anda justru jawab
kegiatan yang ada di suatu organisasi melibatkan stakeholder stakeholde kan yang dan
internal yang berasal dari organisasi yang sama dan juga r lain. kebutuhan sekunder. menyerh
stakeholder eksternal yang berasa dari luar organisasi.  Meniscaya dan keinginan  Menyadari kan
kan hak dengan cara stakeholder semuany
Berdasarkan kategorisasi tersebut maka akan dijumpai dan yang dapat memiliki a kepada
kemungkinan-kemungkinan stakeholder utama internal yang martabat diterima oleh kekuatan, stakehold
berasal dari dalam organisasi, stakeholder primer internal yang stakeholde stakeholder sumberday er lain.
berasal dari dalam organisasi, stakeholder sekunder yang r lain. lain. a, dan
berasal dari dalam organisasi, atau stakeholder utama eksternal  Pernyataan  Dapat persepsi
yang berasal dari luar organisasi, stakeholder primer eksternal agresif menyampaika berbeda
yang berasal dari luar organisasi, dan stakeholder sekunder merendahk n informasi terhadap
eksternal yang berasal dari luar organisasi. Hasil kategorisasi ini an, yang tidak kondisi/situ
tentunya sangat terkait dengan tujuan/ouput kegiatan. memperma menyenangka asi tertentu.
Perbedaan output akan memberikan perbedaan stakeholder lukan dan n dengan cara  Berusaha
yang terlibat. menghina yang tidak mencari
mengancam dan
dan membuat mengidentifi
3.3 Hubungan Antar Stakeholder
tersinggung kasi
stakeholder komponen
Hubungan antar stakeholder akan sangat menentukan
lain diatas untuk
proses pelibatan dan mobilisasi stakeholder dalam mencapai
dipertemuk
tujuan suatu kegiatan. Tentunya terdapat kesalingterhubungan
an pada
antar stakeholder yang dapat ditemukenali dan dimanfaatkan
kesamaan
sebagai sumberdaya dalam membangun tim efektf. Hubungan
36 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 17

tidak menghalangi aksesibilitas komunikasi seiring dengan antar stakeholder ini dapat dikategorisasikan ke dalam 2 (dua)
berkembangnya varian media komunikasi. Dengan kecanggihan jenis hubungan, yaitu hubungan formal dan informal. Hubungan
alat komunikasi saat ini menjadikan aksesibilitas komunikasi formal ditandai dengan adanya hubungan kerja yang
antar stakeholder semakin terbauka dan tidak dibatasi lagi oleh didasarkan pada dokumentasi formal seperti surat kontrak kerja,
jarak dan ruang yang tersedia. Untuk itu ketersediaan media surat keputusan, dll, sedangkan hubungan informal ditandai
komunikasi yang seimbang antar stakeholder ikut menentukan dengan adanya hubungan yang tidak didasarkan pada
seberapa efektif komunikasi antar mereka. ketersediaan dokumentasi. Sebagai contoh, hubungan formal
adalah hubungan antara atasan dan bawahan, hubungan
kerjasama, hubungan akibat ada perjanjian, sedangkan
5.2.4 Strategi Komunikasi hubungan informal seperti hubungan persahabatan,
Quick dalam Ilyas (2003:77-80) membagi pola komunikasi
kekerabatan, ketokohan dll.
ke dalam 4 (empat) spektrum yaitu agresif, assertive, responsif,
dan non-assertive. Berikut adalah deskripsi dari setiap spektrum
Dengan mengidentifikasi hubungan antar stakeholder ini
tersebut:
akan didapatkan informasi penting tentang “key player” atau
Spektrum Komunikasi
stakeholder yang memiliki hubungan ke banyak stakeholder lain
dimana pada gilirannya key stakeholder ini dapat diminta
Agresif Assertive Responsif Non-
bantuannya untuk memudahkan pelaksanaan strategi
Assertive
mempengaruhi stakeholder – stakeholder yang lain.
 Semuanya  Menganggap  Menggangg  Stakehol
hanya anda sebagai ap der lain
tentang yang utama, stakeholder adalah
Anda, stakeholder lain adalah segalany
menghilan lain adalah yang a.
gkan nomor dua utama,  Melepas
keberadaa (sekunder). sedangkan tanggung
Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 35

kepada antar kolega sejawat/sejajar posisi/tingakatan yang


Bab IV sama. Adapun arah arus komunikasi diagonal adalah arus

Analisis Stakeholder komunikasi dari atasan kepada bawahan atau sebaliknya


namun bukan dalam unit yang sama. Dalam kehidupan sebuah
organisasi tradisional, bagian terbesar dari komunikasi lebih

Indikator Keberhasilan cenderung pada arah ke bawah yang dimanifestasikan dalam

Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat menganalisis bentuk instruksi, pengarahan, penjelasan dan sebagainya.

stakeholder Seiring dengan dinamika perkembangan kematangan sebuah


organisasi maka arah komunikasi menjadi semakin terbuka

Pada bagian ini akan diuraikan materi terkait dengan pada ketiga arah tersebut. Terutama dalam kondisi tuntutan

peingkatan pemahaman peserta terhadap konsep analisis pekerjaan yang semakin membutuhkan kerja tim antar unit

stakeholder. Bahasan diawali dengan materi terkait pemetaan dalam sebuah organisasi.

tujuan stakeholder, selanjutnya pemetaan pengaruh dan


kepentingan stakeholder dan diakhiri dengan pemetaan nilai
stakeholder. 5.2.3 Aksesibilitas Komunikasi

Aksesibilitas komunikasi adalah keterbukaan kesempatan


Melakukan analisis terhadap stakeholder adalah
melakukan komunikasi. Biasanya, tingkatan bagaimana antar
memetakan posisi stakeholder terhadap kegiatan yang akan
stakeholder dapat berkomunikasi dengan baik tergantung pada
dirancang/dijalankan oleh sebuah organisasi publik. Melakukan
seberapa besar kesempatan antar mereka melakukan
analisis terhadap stakeholder adalah penting bagi sebuah
komunikasi. Metode komunikasi yang paling efektif adalah
organisasi publik/pemimpin perubahan karena akan
percakapan langsung yang informal (Ilyas, 77) untuk itu pada
memberikan inspirasi tentang bagaimana kita harus bekerja
kondisi masa lalu setidaknya jarak fisik dan ruang yang tersedia
bersama dengan Stakeholders dengan berbagai tingkat
sangat menentukan kesempatan berkomunikasi. Namun dalam
kepentingan dan pengaruh yang berbeda.
era yang teknologi yang semakin canggih saat ini, jarak fisik

18
34 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 19

f. Apakah mereka membatasi komunikasi hanya


sebatas pelaksanaan program saja? Berikut adalah beberapa manfaat melakukan analisis
stakeholder (Wisnubroto):
Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut setidaknya kita
juga dapat melihat bagaimana dampaknya pada moral dan 1. Mendapatkan lebih banyak gagasan pengembangan
kekompakan antar stakeholder dalam pengelolaan sebuah dan implementasi program/perubahan
program. 2. Bisa memberi gambaran lebih jelas tentang konteks
komunitas, potensi kesulitan, dan aset yang ada
Toha ( Toha dalam Hamid dan Budianto, 2011:207) 3. Sense of ownership terhadap program/upaya
memandang proses komunikasi dalam persepktif corporate dan perubahan
marketing communication sebagai “menjual gagasan’ dan 4. Lebih Fair bagi semua
memperoleh persetujuan dan dukungan terhadap gagasan 5. Meminimalisir penolakan terhadap
tersebut yang pada akhir yang sebenarnya yang diinginkan oleh program/perubahan
pengirim pesan itu sendiri adalah adanya efek perubahan 6. Memperkuat posisi kita jika ada oposisi terhadap
perilaku yaitu kesediaan “menerima/menyetujui gagasan” oleh program
para penerima pesan. 7. Menjembatani modal sosial bagi komunitas
8. Meningkatkan kredibilitas organisasi kita : fair, etis,
transparan, dan membuat orang suka bekerja dengan kita
5.2.2 Arah Arus Komunikasi
9. Meningkatkan peluang keberhasilan
program/perubahan
Secara umum terdapat 3 arah arus komunikasi, yaitu
vertikal, horizontal dan diagonal. Arah arus komunikasi Vertikal
adalah arus komunikasi dalam hubungan hirarki organisasi
(atasan kepada bawahan langsung dan sebaliknya). Sedangkan 4.1 Pemetaan Dukungan Stakeholder
arah arus komunikasi Horizontal merupakan arah komunikasi
20 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 33

Pemetaan sikap stakeholder memegang peran penting Komunikasi secara umum diartikan sebagai suatu perbuatan
dalam membangun tim efektif. Sikap stakeholder merupakan atau kegiatan penyampaian suatu gagasan atau informasi dari
informasi awal tentang potensi dukungan dan potensi hambatan seseorang kepada orang lain. Namun secara lebih khusus
dalam pencapaian tujuan proyek perubahan. Dalam pemetaan dalam konteks tim kerja, komunikasi adalah proses pertukaran
sikap stakeholder ini, hal yang perlu dilakukan adalah informasi, kepercayaan dan perasaan antara anggota yang satu
mengetahui secara jelas mengenai sikap stakeholder terhadap dengan anggota lainnyanuntuk mewujudkan rasa saling
proyek yang akan dicapai. Sikap stakeholder yang sejalan memahami dan saling percaya demi terciptanya hubungan yang
dengan tujuan proyek yang akan dicapai dapat memberikan baik (Azwar, 1996; Wynn & Guditus, 1995). Terkait itu, untuk
informasi potensi dukungan dari stakeholder, begitu sebaliknya dapat melihat seberapa kuat dan baiknya komunikasi anggota
sikap stakeholder yang tidak sejalan dengan tujuan proyek tim dalam konteks stakeholders, maka dalam melihat kualitas
dapat memberikan informasi potensi hambatan dalam komunikasi di dalam pengelolaan program perlu diuji dengan
pencapaian tujuan proyek tesebut. Selanjutnya, stakeholder beberapa pertanyaan berikut (mengadaptasi dari Ilyas, 2003):
yang tidak memiliki kecederungan sikap sejalan atau
berlawanan dengan tujuan proyek dapat dikategorikan sebagai a. Seberapa mudah mendapatkan informasi dari
stakeholder netral. stakeholder lainnya?
b. Apakah setiap stakeholder bersedia
Dengan memetakan sikap stakeholder ini, akan banyak mempertimbangkan pendapat dan pandangan dari stakeholder
didapatkan informasi yang penting dalam menyusun strategi lainnya?
mempengaruhi stakeholder yang tentuya akan berbeda antara c. Apakah antar stakeholder telah benar-benar
stakeholder yang mendukung, stakeholder yang tidak memberikan informasi secara tulus?
mendukung dan stakeholder yang netral. Dalam pemetaan ini, d. Apakah setiap stakeholder mengetahui apa yang
notasi dukungan dapat diberikan dengan notasi (+), notasi tidak difikirkan oleh kolega (sesama stakeholder) tentang
mendukung diberikan notasi (–), notasi netral diberikan notasi kontribusinya dalam program?
(+/-). e. Apakah antar stakeholder telah mempertimbangkan
perasaan stakeholder yang lain?
32 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 21

4.2 Pemetaan Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder


Dan sebagai upaya pamungkas, dapat diterapkan strategi
berikut untuk menarik stakeholder ke dalam proses dan Pengaruh dan kepentingan stakeholder merupakan hal yang
menggerakkan ke arah Promoters yaitu dengan cara sebagai penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan tim
berikut: efektif. Pengaruh/influence stakeholder ini akan dapat
memberikan potensi keberhasilan pencapaian tujuan proyek
 Memperlakukan mereka dengan respek atau bahkan dapat memberikan potensi hambatan pencapaian
 Memberi informasi apapun, training, mentoring, tujuan proyek perubahan.
dan/atau dukungan yang diperlukan agar mereka tetap terlibat
 Menemukan tugas atau pekerjaan yang perlu Pengaruh stakeholder didefinisikan sebagai sumberdaya
dilakukan yang menarik minat dan menggunakan bakat mereka yang dimiliki oleh stakeholder dalam mempengaruhi input
 Menjaga semangat mereka dengan memuji, maupun proses dalam pencapaian output/tujuan suatu kegiatan
merayakan, apresiasi kecil, dan secara terus menerus proyek perubahan. Sumberdaya tersebut dapat berupa keahlian
mengingatkan pencapaian Upaya stakeholder, keterampilan stakeholder, komitmen stakeholder,
 Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan otoritas stakeholder, jejaring kerjanya (network) dan
 Mengajak mereka mengerjakan pembuatan konsep, sumberdaya lainnya. Ketersedian sumberdaya tersebut sangat
perencanaan, implementasi, dan evaluasi Upaya dari sejak dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek perubahan.
awal Stakeholder yang memiliki pengaruh tinggi dapat
mempengaruhi jalannya proses pencapaian tujuan perubahan.

Penentuan pengaruh stakeholder didasarkan pada sejauh


5.2 Strategi Berkomunikasi
mana pencapaian tujuan proyek membutuhkan sumberdaya
yang dimiliki oleh stakeholder tersebut. Makin besar kebutuhan
5.2.1 Pengertian Komunikasi akan sumberdaya dari stakeholder tertentu dalam rangka
pencapaian tujuan proyek perubahan maka makin tinggi pula
22 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 31

pengaruh stakeholder tersebut terhadap kegiatan, demikian  Bisa sangat membantu jika dapat diyakinkan akan
pula sebaliknya. pentingnya Upaya bagi kepentingan mereka sendiri atau untuk
kebaikan yang lebih besar
Kepentingan stakeholder didefinisikan sebagai minat atas  Perlu didekati dan diberi informasi, setiap kali perlu
pencapaian suatu tujuan. Jika tujuan dari suatu proyek sesuai dilakukan kontak dengan mereka
dengan kebutuhan stakeholder maka hal ini akan memberikan  Tunjukkan bagaimana Upaya memiliki efek positif
tingkat kepentingan yang tinggi. Begitu sebaliknya, jika tujuan terhadap isu maupun populasi yang menjadi perhatiannya
suatu proyek tidak sesuai dengan kebutuhan stakeholder maka  Perkuat interest mereka untuk memindahkan mereka
tingkat kepentingan stakeholder terhadap proyek tersebut akan menjadi promoters
rendah. Jika dikaitkan dengan pemetaan sikap stakeholder, 3. Defenders (Low Influence / High Interest) (strategi :
terdapat beberapa kemungkinan terdapatnya stakeholder yang Keep Informed)
memiliki interest/kepentingan yang tinggi terhadap proyek,  Bisa sangat membantu jika mereka tetap mendapat
namun memiliki sikap yang tidak mendukung terhadap proyek. informasi dan kita tidak perlu khawatir tentang keterlibatannya di
Begitu juga sebaliknya, terdapat kemungkinan stakeholder yang masa datang
tidak memiliki kepentingan terhadap pencapaian tujuan proyek  Mereka sering memberikan waktu dan
namun memiliki sikap mendukung. keterampilannya saat upaya perlu bertahan hidup
 Perlu dipertahankan di posisi ini agar tidak berpindah
Pemetaan pengaruh dan interest ini selanjutnya dituangkan ke kuadran apathetics
ke dalam suatu diagram sebagai berikut : 4. Apathetics (Low Influence / Low Interest) (Strategi :
Monitor/Minimal Effort)
 Tidak peduli terhadap Upaya
 Menjadi Stakeholders karena kebetulan menjadi
anggota suatu kelompok atau karena posisinya di ko-munitas
 Sebaiknya tidak mengganggu mereka, walaupun
bisa diberi informasi melalui newsletter
30 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 23

5.1 Strategi Mempengaruhi Stakeholder

Seorang pemimpin birokrasi harus dapat mengajak seluruh 2 1


stakeholdert (internal dan eksternal) untuk dapat mendukung
kegiatan organisasinya. Untuk dapat mengajak seluruh
stakeholder memberikan dukungan kepada program sebuah
organisasi publik maka diperlukan strategi yang berbeda
terhadap masing-masing kelompok. Adapun strategi yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut: 3 4
1. Promoters (High Influence / High Interest) (Strategi
: Manage Closely) Sumber : Berland NJ, Klakegg OJ, Sefland AM, 2014
 Benar-benar bisa membuat Upaya berjalan
 Jika mendukung, maka perlu diperkuat dan
dilibatkan dalam pekerjaan yang akan dinikmatinya
 Dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan
diinformasikan seluruh perkembangan kegiatan.
 Jika gagasannya tidak jalan, yakinkan bahwa
mereka tahu mengapa, dan mengapa alternatifnya lebih baik
 Jika menentang, maka perlu dipengaruhi untuk
mendukung dengan melakukan dialog intensif.
2. Latents (High Influence / Low Interest) (Strategi :
Keep Satisfied
24 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 29

berhasil atau menggagalkannya tergantung dengan sikap


INFLUENCE/POWER stakeholder yang mendukung atau menentang
 Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat
menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi
High High
kekuatannya kecil untuk mempengaruhi kegiatan
Influence, Influence,
High Interest  Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun
Low Interest
(Latents) (Promoters) terlibat dalam kegiatan, tetapi memiliki kekuatan besar untuk
mempengaruhi program jika mereka menjadi tertarik
INTEREST  Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun
kekuatan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya kegiatan.
Low Low
Influence, Influence,
Low Interest High Interest Setelah dapat mengelompokkan stakeholder ke dalam 4
(Apathetics) (Defenders) kelompok tersebut maka beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian adalah :
 Stakeholders Utama pada umumnya adalah
Promoters
 Kuadran ini dapat membantu memutuskan
Pada diagram tersebut terdapat 4 (empat) kuadran dengan
bagaimana mengelola Stakeholders
tingkat pengaruh dan kepentingan yang berbeda.
 Agar Upaya berhasil, perlu mengembangkan
Promoters agar memahami penuh dan menerima proses
1. Kuadran 1 adalah kuadran posisi stakholder dengan
program sepenuh hati karena mereka bisa mengajak
pengaruh tinggi dan kepentingan tinggi. (Promoters)
Stakeholders lain bergabung serta mendorong mereka
2. Kuadran 2 adalah kuadran posisi stakeholder
berpartisipasi dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi
dengan pengaruh tinggi dan kepentingan rendah
program. Disamping itu, mereka bisa menjadi mentor atau mitra
(Latents)
bagi Stakeholders lain
28 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 25

3. Kuadran 3 adalah kuadaran posisi stakeholder


dengan pengaruh rendah dan kepentingan rendah
Bab V (Apathetic)

MEMPENGARUHI STAKEHOLDER 4. Kuadran 4 adalah kudaran posisi stakeholder


dengan pengaruh rendah dan kepentingan tinggi
Bagi sebuah organisasi publik, upaya mempengaruhi (Defender)
stakeholder terkait sangatlah esensial bagi keberhasilan Jika dikaitkan dengan hasil pemetaan sikap/attitude
perancangan dan pelaksanaan kegiatannya yang dimilikinya. stakeholder maka bentuk diagram posisi stakeholder adalah
Dalam konteks membangun tim efektif, upaya mempengaruhi sebagai berikut :
stakeholder harus diawali dengan mengelompokkan
stakeholder berdasarkan pengaruh dan kepentingan yang
dimilikinya.
Upaya mengelompokkan tersebut dapat dilakukan dengan
memanfaatkan hasil pemetaan stakeholder (dengan
menggunakan net-map, akan dibahas dalam bagian terakhir).
Dengan memanfaatkan hasil analisis dari net-map, maka perlu
dikelompokkan stakeholder tersebut ke dalam 4 (empat)
kelompok sebagai berikut:
Dalam menempatkan masing-masing stakeholder ke dalam
salah satu kuadran tersebut dilakukan dengan
mempertimbangkan ciri-ciri keempat Kelompok Stakeholders
sebagai berikut:
 Promoters memiliki kepentingan besar terhadap
Sumber : Sumber : Berland NJ, Klakegg OJ, Sefland AM, 2014
program dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya
26 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 27

Diasumsikan bahwa bulatan merah adalah stakeholder mengajak stakeholder akan makin terbuka. Disadari bahwa
dengan sikap menentang (opponent), bulatan kuning adalah setiap proyek atau kegiatan tentunya memiliki nilai. Nilai yang
stakeholder dengan sikap netral, dan bulatan hijau adalah hendak dicapai oleh proyek tersebut. Mengemas nilai proyek
stakeholder dengan sikap mendukung. Dari gambar tersebut dalam konteks nilai stakeholder merupakan bekal untuk
didapatkan informasi bahwa terdapat 2 (dua) stakeholder yang melakukan persuasi yang berhasil.
memiliki pengaruh tingi dan kepentingan tinggi namun tidak Nilai stakeholder terhadap program dari organisasi publik
mendukung proyek/kegiatan. Demikian pula terdapat tersebut. Beberapa kepentingan stakeholder yang dapat
stakeholder yang memiliki pengaruh rendah dan kepentingan dikategorikan adalah sebagai berikut:
rendah namun mendukung proyek/kegiatan. Berdasakan 1. Ekonomi
informasi ini dapat mulai ditentukan strategi mempengaruhi 2. Politik
stakeholder dalam pencapaian tujuan proyek. Tantangan 3. Sosial
terbesar adalah mengubah stakeholder yang memilki pengaruh 4. Budaya
tinggi dan kepentingan tinggi dari tidak mendukung menjadi 5. Etnis
mendukung. 6. Lingkungan
7. Keamanan, dll.
Jika dikaitkan dengan diagram di atas, informasi tentang
4.3 Pemetaan Nilai Stakeholder
nilai stakeholder akan sangat bermanfaat dalam mempengaruhi
stakeholder tersebut untuk medukung atau berpindah dari satu
Nilai stakeholder dipahami sebagai prinsip-prinsip yang
kuadran ke kuadran yang lain. Adapun orientasi dari
mendasari perilaku dari stakeholder. Hal ini terkait dengan hal
perpindahan stakeholder adalah menuju kuadran 1 (promoters)
yang mendasar yang mempengaruhi cara pandang dan pola
dan dengan sikap mendukung.
perilaku. Nilai stakeholder ini merupakan informasi yang sangat
berharga dalam melakukan persuasi terhadap stakeholder. Jika
persuasi yang dilakukan dikemas sesuai dengan nilai yang
dianut oleh stakeholder maka keberhasilan mempengaruhi dan

Anda mungkin juga menyukai