DIKLAT KEPEMIMPINAN
TINGKAT IV
M. Fatwadi
i
bahan ajar ini kepada peserta Diklatpim. Selain itu, peserta
Diklatpim dituntut kritis untuk menelaah isi dari bahan ajar
Diklatpim ini. Sehingga apa yang diharapkan penulis, yaitu
pemahaman secara keseluruhan dan kemanfaatan dari bahan
ajar ini tercapai.
Akhir kata, kami, atas nama Lembaga Administrasi Negara,
mengucapkan terima kasih kepada tim penulis yang telah
meluangkan waktunya untuk melakukan pengayaan terhadap isi
dari bahan ajar ini. Kami berharap budaya pengembangan bahan
ajar ini terus dilakukan sejalan dengan pembelajaran yang
berkelanjutan (sustainble learning) peserta. Selain itu, kami juga
membuka lebar terhadap masukan dan saran perbaikan atas isi
bahan ajar ini . Hal ini dikarenakan bahan ajar ini merupakan
dokumen dinamis (living document) yang perlu diperkaya demi
tercapainya tujuan jangka panjang yaitu peningkatan kualitas
sumberdaya manusia Indonesia yang berdaya saing. Demikian,
selamat membaca dan membedah isi bahan ajar ini. Semoga
bermanfaat.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR PUSTAKA
A. LATAR BELAKANG
Sebuah organisasi publik bekerja tidak dalam kondisi vakum
dan situasi yang sempurna, sehingga di dalam menjalankan
1
2 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 51
tugas fungsinya tidak hanya bersinggungan dengan satu pokok Cara untuk mengelola orang-orang di kriteria ini jangan
kepentingan tertentu namun selalu diwarnai dan bersinggungan lupa untuk mendengarkan mereka dengan baik dari
dengan berbagai kepentingan publik/urusan lainnya. Berbagai waktu ke waktu
kepentingan publik dan urusan di luar tugas dan fungsinya inilah
2) Latent (Keep satisfied)
yang kemudian memaksa sebuah organisasi publik untuk selalu
dinamis melakukan upaya perubahan (change) baik yang o Orang-orang ini harus dibuat tetap senang. Mereka
bersifat gradual (penyesuaian) maupun radikal agar dengan kekuatan yang besar tapi ketertarikan sedikit
organisasinya tetap dapat memberikan manfaat dan nilai lebih harus tetap merasa puas. Ingat bahwa tingkat
kepada masyarakat. Dalam upaya perubahan inilah diperlukan ketertarikan dapat berubah dengan cepat saat
kemampuan pemimpin birokrasi untuk memastikan dan stakeholder tidak merasa puas
mengajak seluruh stakeholder terkait untuk mendukung secara
o Cukup bekerja dengan mereka agar mereka tetap puas
penuh dengan kapasitas masing-masing.
tetapi tidak perlu terlalu banyak sehingga mereka malah
menjadi bosan dengan pesan kita.
Posisi stakeholder dalam kontek melalukan perubahan
adaptif sangat penting. Perubahan adaptif tidak dapat dilakukan 3) Defender (Keep informed)
tanpa melibatkan stakeholder. Oleh sebab itu, peserta diklat
o Orang-orang ini memiliki ketertarikan yang tinggi, tapi
yang memiliki tugas melakukan perubahan adaptif seyogyanya
memiliki kekuatan yang kecil. Sedikit lebih diperlukan,
pula dibekali dengan kemampuan bekerja bersama dan bekerja
khususnya dalam komunikasi
sama dengan stakeholder melalui kemampuan mengidentifikasi
stakeholder, kemampuan menganalisis stakeholder dan o Pertahankan agar orang-orang yang masuk golongan
kemampuan mempengaruhi stakeholder. Dengan memiliki ini tetap dijaga mendapatkan informasi dan usahakan
kemampuan tersebut, diharapkan peserta diklatpim tk IV dapat berbicara dengan mereka untuk memastikan bahwa
melakukan perubahan adaptif di unit kerjanya. tidak ada masalah besar yang timbul.
o Ini adalah “pemeran kunci” yang harus menjadi fokus proyek perubahan.
Agenda Tim Efektif pada diklatpim tingkat IV terdiri dari 3 kepentingan dalam memperkirakan sukses atau gagal nya
(tiga) mata diklat, yaitu Mata diklat Kecerdasan Emosi, Mata suatu program yang dicanangkan oleh organisasi ini dalam
diklat Koordinasi dan Kolaborasi serta Mata diklat Membangun rangka melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja
Tim Efektif. Masing-masing mata diklat tersebut memiliki organisasi.
keterkaitan secara substansi dalam membentuk kompetensi
b. Meskipun stakeholders dimaksud dapat berupa organisasi
peserta diklat dalam memimpin dan menggerakan tim dalam
atau individu, namun yang paling penting kita harus
mencapai tujuan proyek perubahannya.
berkomunikasi dengan individu yang ada dalam organisasi
Secara garis besar keterkaitan antara mata diklat tersebut
tersebut. Pastikan bahwa kita mengidentifikasi stakeholder
adalah sebagai berikut :
individu yang benar dalam stakeholder organisasi.
perlu pula memahami tahapan/langkah-langkah berikut: Kemampuan spesifik yang dapat dimiliki oleh peserta
Diklat setelah menguasai bahan ajar ini adalah:
Langkah Pertama
a. Mengidentifikasi stakeholder
a. Melakukan brainstorming untuk mengindentifikasikan semua b. Menganalisis stakeholder
stakeholder dari organisasi kita. Hal ini dapat dilakukan c. Mempengaruhi stakeholder
dengan cara memikirkan semua orang yang terpengaruh d. Praktek Membangun Tim Efektif
dan terlibat pada pekerjaan organisasi kita, yang memiliki
pengaruh atau kekuasaan di atasnya, atau memiliki
6 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 47
D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK a. Promotors actors ; b. Latent actors ;
Dalam rangka mencapai kompetensi dasar yang c. Defendent actors , d. Aphatetics actors .
diharapkan, isi bahan ajar ini diurakan ke dalam beberapa 4. Dibuat nilai-nilai yang dianut dan berlaku untuk masing-
bagian pembahasan yang satu dengan lainnya saling terkait masing kelompok stakeholder, yang meliputi nilai-nilai pada
dan mendukung. Penguraian ke dalam beberapa pokok Promotor, Latent, Defender, atau Aphatetics,
bahasan tersebut juga dalam rangka proses pengkajian dapat
5. Tentukan langkah-langkah strategi berkomunikasi dengan
dilakukan secara bertahap (gradual) sehingga dapat lebih
stakeholders kedalam stakeholder mapping meliputi:
membantu dalam proses belajar-mengajar.
a. Key player (promotor); b. Keep informed (Latent);
1 Materi Pokok
c. Keep satisfied (Defenders); d. Minimal effort (Aphatetics).
1. Identifikasi stakeholder
2. Analisis Stakeholder 6. Sepakati oleh masing-masing kelompok hasil pengamatan
3. Mempengaruhi stakeholder yang telah dibuat dalam Net Map mapping dan test kembali
4. Praktek Membangun Tim Efektif peta tersebut dengan mengklarifikasi kembali tiap aktor
2 Sub-Materi pokok dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan
1.1Pengertian stakeholders mengajukan pertanyaan “apakah aktor ini benar-benar
1.2Jenis-jenis/Kategori stakeholders mendukung program x?”
1.3Hubungan antar stakeholder
2.1. Memetakan dukungan stakeholder 7. Diskusikan kembali
2.2. Memetakan Pengaruh dan Kepentingan Diskusikan kembali peta hubungan tersebut dengan
stakeholder mengkaitkan apakah arti keterhubungan bagi strategi
2.3. Memetakan Nilai stakeholder organisasi publik, darimana pengaruh akan datang, dan apa
3.1 Strategi Mempegaruhi Stakeholder yang akan terjadi apabila terdapat perbedaan
3.2 Strategi Komunikasi dengan Stakeholder kepentingan/tujuan?
4.1 Praktek Netmap
46 Membangun Tim Efektif
- Sangat tinggi : 9 ≤ ….. hubungan yang berasal dari berbagai unsur baik eksternal
(masyarakat, individu, lembaga swasta, internasional) dan
internal birokrasi yang memiliki saling ketergantungan
kepentingan dalam menghasilkan nilai tambah bagi tujuan
bernegara. Membangun tim efektif dalam matadiklat ini merujuk
pada istilah dalam ekonomi politik sebagai Coalition Building.
Berbagai unsur baik internal maupun eksternal itulah yang
kemudian disebut dengan stakeholders. Untuk itu, membentuk
tim Efektif dalam kepemimpinan birokrasi berarti menggerakkan
aksi kolektif para stakeholders terkait menuju tujuan/ perubahan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
7
8 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 45
jabatannya namun juga memerlukan kewenangan informal Menuliskan posisi tujuan hubungan, dengan menuliskan +, -
(informal authority) berupa pengaruh yang dapat , atau +/- pada ujung panah pada garis hubungan, yang
ditimbulkannya, mengingat problem dan tantangan yang mengindikasikan:
dihadapinya tidak hanya bersifat teknis yang dapat diselesaikan
• Positif (+), yang mengartikan bahwa stakeholder tsb
melalui kewenangan formal namun juga problem dan tantangan
memberikan dukungan, dan
yang bersifat adaptif yang memerlukan kewenangan informal
• Negatif (-), yang mengartikan stakeholder tsb. tidak
dan pendekatan komumikasi yang tepat dalam
memberikan dukungan.
menuntaskannya. Untuk itu perlu dikenali berbagai ciri-ciri tim
efektif dan kendala-kendala dalam membentuk tim efektif. • Netral (+/-), yang mengartikan stakeholder tersebut
Netral.
Beberapa ciri-ciri yang dapat menunjukkan bahwa sebuah
tim dikatakan efektif 4. Menetapkan pengaruh Stakeholders
1. Bekerja sama dengan tujuan tertentu, sasaran yang
Berikan tanda kekuatan pengaruh setiap aktor dengan
jelas dalam suasana saling mempercayai dan penuh percaya
mengajukan pertanyaan “Seberapa besar pengaruh
diri serta mengutamakan unjuk kerja;
stakeholder x terhadap y dalam konteks program yang
2. Bersedia menerima perbedaan dan sumbangan
sedang dibahas”. Penggambaran besarnya pengaruh
pemikiran serta masing-masing individu memiliki peran yang
dilakukan dengan menempatkan tugu pada sisi stakeholder.
berbeda-beda;
Semakin tinggi perngaruh stakeholder terhadap
3. Pemecahan masalah dilaksanakan secara positif
issue/program maka semakin tinggi tugu yang ditempatkan.
tanpa melibatkan kebencian individu;
Dalam banyak pengalaman, beberapa aktor akan memiliki
4. Saling berbagi ilmu, pengetahuan, informasi, dan
tugu yang sama tinggi karena memang mereka memiliki
keterampilan agar seluruh tim memiliki kemampuan yang sama
pengaruh yang sama kuat terhadap issue/program tersebut.
5. Apabila terjadi perbedaan pendapat mereka akan
duduk bersama dan memecahkan permasalahan yang ada
dengan kepala dingin dan terbuka;
44 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 9
2. Mengaitkan hubungan antar stakeholder, dengan cara: 6. Pembagian dan pendelegasian tanggungjawab
dengan orang-orang yang bekerja secara mandiri tetapi tetap
Gambarkan garis yang menunjukkan keterhubungan antar
dalam kerangka kerjasama;
aktor dengan tanda panah dalam konteks pertanyaan yang
7. Saling berbagi dan menerima saran untuk perbaikan
telah diajukan sebelumnya. Berikan warna garis yang
kinerja organisasi;
berbeda dengan jenis hubungan yang berbeda. Bila antar
8. Seluruh anggota tim tidak ragu-ragu mengambil
stakeholder memiliki hubungan timbal balik maka tanda
inisiatif dan tindakan yang diperlukan, tanpa rasa takut terhadap
panah juga timbal-balik.
perbedaan pendapat.
Menarik garis panah yang menghubungkan stakeholder
satu dengan yang lain, yang berarti:
Tidak dipungkiri sering mucul pertanyaan mengapa kita
• Hubungan formal : hirarki, pelaporan, aliran memerlukan tim dalam menuntaskan sebuah
dana, koordinasi, dsb pekerjaa/kegiatan/program/kebijakan, bukankah peningkatan
• Hubungan informal : kesetiakawanan, konflik, kualitas SDM dan kejelasan deskripsi kerja masing-masing
advokasi pegawai telah cukup ?. Perlu dipahami bahwa seiring dengan
Warna garis juga menunjukkan jenis hubungannya. Misal : perubahan karakteristik pekerjaan/ program atau kebijakan
yang semakin menuntut kerjasama antar berbagai pihak
dengan keahlian yang berbeda-beda, untuk itu lah perlunya
Garis panah warna hijau menjelaskan aliran dana
bekerja secara tim menjadi sangat signifikan. Yasin Ilyas
Garis panah warna merah menjelaskan hubungan hirarki
menggambarkan bahwa karakteristik pekerjaan ke depan yang
Garis panah warna hijau menjelaskan hubungan
penyelesaiannya semakin membutuhkan keberadaan tim
koordinasi,
sebagai berikut (Ilyas, 2003, 3):
Dll
4) Tuntutan efisiensi penggunaan sumberdaya dengan mengunakan Net-Map atau merupakan peta jaringan
5) Tuntutan komitmen kerja yang tinggi stakeholder tersebut, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
6) Tuntutan kooperasi pelaksanaan kerja
1. Tentukan kasus yang akan dilakukan inovasinya untuk
7) Tuntutan proses kerja yang interfungsional
mengatasi suatu permasalahan. Kemudian Identifikasi
aktor/stakeholder yang terkait dengan inovasi untuk
Untuk itu, sebuah organisasi publik yang masih
mengatasi kasus tersebut, dengan cara mengajukan
menggunakan cara kerja tradisional dalam pengelolaan
pertanyaan “Siapa stakeholder yang paling berpengaruh
kegiatan dimana cenderung birokratis, masing-masing unit
kepada inovasi yang akan dilakukan?” dan tempatkan
hanya fokus pada kepentingan unit serta mengekang kreativitas
nama-nama para aktor tersebut di atas kertas flip chart
unsur di dalamnya maka tidak akan fleksibel dalam merespon
secara tersebar. Semakin kompleks sebuah program akan
perubahan.
memiliki semakin banyak stakeholder yang terkait. Untuk itu
siapkan selembar kertas lebar, dan tempelkan post it –
Permasalahan dalam membentuk Tim Efektif
kertas tempel warna warni yang masing-masing
menggambarkan stakeholder yang teridentifikasi terkait
Membentuk dan mengelola sebuah tim bukanlah pekerjaan
dengan kasus tersebut . Menempelkan post it dalam
mudah karena berhubungan dengan berbagai kepentingan,
berbagai warna diatas kertas lebar, dan ditulis nama
pribadi, dan motivasi yang beragam. Secara umum dikenal 2
stakeholdernya, Kemudian kelompokkan pada Kategori
problem utama dalam membangun tim efektif dalam konteks
stakeholder dalam net-map, misalnya:
Collective Action (The World Bank, 2013: 80-91) yaitu:
Pemerintah, misalnya warna kuning
1. Permasalahan terkait motivasi, yaitu merujuk pada
Organisasi Masyarakat, misalnya biru
bagaimana permasalahan motivasi dapat memperlambat atau
Dunia Usaha, misalnya hijau
bahkan menahan pembentukan tim efektif. Permasalahan ini
Aktor Internasional, misalnya merah
mucul apabila terdapat pihak atau stakeholders yang ikut
Dll
menikmati manfaat sebuah program/perubahan tanpa
memberikan kontribusi pada proses program/perubahan (free
42 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 11
Schiffer mengenalkan Net map sebagai…” an interviewed based rider) sementara stakeholders lain secara suka rela memberikan
mapping tool that helps people understand, visualize, discuss and kontribusi yang signifikan untuk mendapatkan manfaat sebuah
improve situations in which many different actors influense program. Sehingga selanjutnya program tidak akan berjalan
outcomes”. dengan lancar karena terjadi ketidakseimbangan
kontribusi/pengorbanan antar stakeholder yang merugikan
Schiffer menggambarkan banyak manfaat yang dapat diperoleh stakeholder tertentu.
dalam menggunakan net-map, antara lain net-map membantu 2. Permasalahan terkait informasi, yaitu merujuk pada
untuk menentukan: bagaimana permasalahan informasi dapat menghalangi
1. Siapa saja akto/stakeholders yang terlibat pembentukan tim efektif. Permasalahan ini muncul apabila
2. Bagaiman mereka terhubung terdapat pihak/stakeholder tertentu yang memiliki kekuatan
3. Seberapa besar pengaruh mereka karena memperoleh informasi yang lebih dibanding stakeholder
4. Apakah tujuan mereka lainnya sementara terdapat pihak/stakeholder lain yang tidak
Disamping itu, dengan menggunakan net-map akan pula membantu mendapat informasi yang cukup tentang program/perubahan
memahami: sehingga tidak mendapatkan manfaat dari program/perubahan
1. Kompleksitas hubungan dengan perspektif yang berbeda tersebut. Permasalahan terkait ketidakseimbangan informasi
2. Network terkait kewenangan formal & informal yang diterima antar stakeholders ini disebut dengan information
3. Bottlenecks serta penyebab keberhasilan & kegagalan asymmetries.
4. Bagaimana memanfaatkan kompleksitas yang ada
Kedua problem tersebut sangat potensial terjadi pada saat
Bagaimana menggunakan net-map dalam latihan ? program dari organisasi akan dirancang dan dilaksanakan.
Untuk itu sebagai seorang pemimpin birokrasi harus dapat
Sebelum mengetahui masing-masing stakeholder berada pada melakukan perencanaan yang baik dalam mengelola sebuah
quadran yang memiliki variable pengaruh (influence) dan minat program termasuk di dalamnya memperkirakan dan
(interest), yang meliputi Promotor, Latent, Defendents, atau mempersiapkan antisipasi terhadap kedua permasalahan
Aphatetics, maka para peserta diklat perlu melakukan simulasi tersebut.
Bab III BAB VI
Identifikasi Stakeholder PRAKTEK MEMBANGUN TIM EFEKTIF
12 41
40 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 13
yang akan didapat atau insentif kepada terpengaruh oleh hasil tindakan suatu organisasi atau
stakeholder lain karena stakeholder lain (jika berpengaruh terhadap hasil tindakan suatu organisasi.
dampak perubahan memungkinkan bagoi
kedua pihak) apabiola Adapun dalam kepemimpinan birokrasi , yang dimaksud
terjadi perubahan yang dengan stakeholder adalah perorangan dapat berasal dari
diharapkan masyarakat/tokoh masyarakat/tokoh agama/pejabat organisasi
publik/swasta yang berpengaruh ataupun terpengaruh oleh
sebuah kebijakan/program/kegiatan organisasi publik dalam
Dari pola komunikasi tersebut dapat menjadi pilihan dalam rangka memberikan added-value kepada masyarakat.
menggunakan strategi komunikasi kepada para stakeholder dengan
mengingat konteks komunikasi efektif dalam membangun tim efektif
3.2 Jenis-Jenis Stakeholder
adalah sebagaimana konteks yang diperkenalkan oleh Toha di atas
yaitu “menjual gagasan’ dan memperoleh persetujuan dan
Dalam organisasi publik, adalah sangat penting untuk
dukungan terhadap gagasan tersebut yang kemudian dapat
mengetahui siapa stakeholder yang memiliki kepentingan dan
mengakibatkan perubahan perilaku yaitu kesediaan
pengaruh terhadap program yang dimiliki oleh organisasi.
“menerima/menyetujui gagasan” dan mendorong pelaksanaan
Dalam organisasi publik yang tradisional sering tidak peduli
gagasan/ kegiatan tersebut.
dengan beragam stakeholder karena hanya fokus terhadap diri
sendiri dan menganggap program yang dimiliki oleh
organisasinya berada dalam kontrol penuhnya. Padahal potensi
pendorong-penghambat-pengganggu dalam perencanaan
maupun pelaksanaan program bahkan sering ditimbulkan oleh
para stakeholder yang tadinya tidak diperhitungkan sama sekali.
stakeholder yang berasal dari luar organisasi. Sebagai contoh, n Mengekspresi anda justru jawab
kegiatan yang ada di suatu organisasi melibatkan stakeholder stakeholde kan yang dan
internal yang berasal dari organisasi yang sama dan juga r lain. kebutuhan sekunder. menyerh
stakeholder eksternal yang berasa dari luar organisasi. Meniscaya dan keinginan Menyadari kan
kan hak dengan cara stakeholder semuany
Berdasarkan kategorisasi tersebut maka akan dijumpai dan yang dapat memiliki a kepada
kemungkinan-kemungkinan stakeholder utama internal yang martabat diterima oleh kekuatan, stakehold
berasal dari dalam organisasi, stakeholder primer internal yang stakeholde stakeholder sumberday er lain.
berasal dari dalam organisasi, stakeholder sekunder yang r lain. lain. a, dan
berasal dari dalam organisasi, atau stakeholder utama eksternal Pernyataan Dapat persepsi
yang berasal dari luar organisasi, stakeholder primer eksternal agresif menyampaika berbeda
yang berasal dari luar organisasi, dan stakeholder sekunder merendahk n informasi terhadap
eksternal yang berasal dari luar organisasi. Hasil kategorisasi ini an, yang tidak kondisi/situ
tentunya sangat terkait dengan tujuan/ouput kegiatan. memperma menyenangka asi tertentu.
Perbedaan output akan memberikan perbedaan stakeholder lukan dan n dengan cara Berusaha
yang terlibat. menghina yang tidak mencari
mengancam dan
dan membuat mengidentifi
3.3 Hubungan Antar Stakeholder
tersinggung kasi
stakeholder komponen
Hubungan antar stakeholder akan sangat menentukan
lain diatas untuk
proses pelibatan dan mobilisasi stakeholder dalam mencapai
dipertemuk
tujuan suatu kegiatan. Tentunya terdapat kesalingterhubungan
an pada
antar stakeholder yang dapat ditemukenali dan dimanfaatkan
kesamaan
sebagai sumberdaya dalam membangun tim efektf. Hubungan
36 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 17
tidak menghalangi aksesibilitas komunikasi seiring dengan antar stakeholder ini dapat dikategorisasikan ke dalam 2 (dua)
berkembangnya varian media komunikasi. Dengan kecanggihan jenis hubungan, yaitu hubungan formal dan informal. Hubungan
alat komunikasi saat ini menjadikan aksesibilitas komunikasi formal ditandai dengan adanya hubungan kerja yang
antar stakeholder semakin terbauka dan tidak dibatasi lagi oleh didasarkan pada dokumentasi formal seperti surat kontrak kerja,
jarak dan ruang yang tersedia. Untuk itu ketersediaan media surat keputusan, dll, sedangkan hubungan informal ditandai
komunikasi yang seimbang antar stakeholder ikut menentukan dengan adanya hubungan yang tidak didasarkan pada
seberapa efektif komunikasi antar mereka. ketersediaan dokumentasi. Sebagai contoh, hubungan formal
adalah hubungan antara atasan dan bawahan, hubungan
kerjasama, hubungan akibat ada perjanjian, sedangkan
5.2.4 Strategi Komunikasi hubungan informal seperti hubungan persahabatan,
Quick dalam Ilyas (2003:77-80) membagi pola komunikasi
kekerabatan, ketokohan dll.
ke dalam 4 (empat) spektrum yaitu agresif, assertive, responsif,
dan non-assertive. Berikut adalah deskripsi dari setiap spektrum
Dengan mengidentifikasi hubungan antar stakeholder ini
tersebut:
akan didapatkan informasi penting tentang “key player” atau
Spektrum Komunikasi
stakeholder yang memiliki hubungan ke banyak stakeholder lain
dimana pada gilirannya key stakeholder ini dapat diminta
Agresif Assertive Responsif Non-
bantuannya untuk memudahkan pelaksanaan strategi
Assertive
mempengaruhi stakeholder – stakeholder yang lain.
Semuanya Menganggap Menggangg Stakehol
hanya anda sebagai ap der lain
tentang yang utama, stakeholder adalah
Anda, stakeholder lain adalah segalany
menghilan lain adalah yang a.
gkan nomor dua utama, Melepas
keberadaa (sekunder). sedangkan tanggung
Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 35
Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat menganalisis bentuk instruksi, pengarahan, penjelasan dan sebagainya.
Pada bagian ini akan diuraikan materi terkait dengan pada ketiga arah tersebut. Terutama dalam kondisi tuntutan
peingkatan pemahaman peserta terhadap konsep analisis pekerjaan yang semakin membutuhkan kerja tim antar unit
stakeholder. Bahasan diawali dengan materi terkait pemetaan dalam sebuah organisasi.
18
34 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 19
Pemetaan sikap stakeholder memegang peran penting Komunikasi secara umum diartikan sebagai suatu perbuatan
dalam membangun tim efektif. Sikap stakeholder merupakan atau kegiatan penyampaian suatu gagasan atau informasi dari
informasi awal tentang potensi dukungan dan potensi hambatan seseorang kepada orang lain. Namun secara lebih khusus
dalam pencapaian tujuan proyek perubahan. Dalam pemetaan dalam konteks tim kerja, komunikasi adalah proses pertukaran
sikap stakeholder ini, hal yang perlu dilakukan adalah informasi, kepercayaan dan perasaan antara anggota yang satu
mengetahui secara jelas mengenai sikap stakeholder terhadap dengan anggota lainnyanuntuk mewujudkan rasa saling
proyek yang akan dicapai. Sikap stakeholder yang sejalan memahami dan saling percaya demi terciptanya hubungan yang
dengan tujuan proyek yang akan dicapai dapat memberikan baik (Azwar, 1996; Wynn & Guditus, 1995). Terkait itu, untuk
informasi potensi dukungan dari stakeholder, begitu sebaliknya dapat melihat seberapa kuat dan baiknya komunikasi anggota
sikap stakeholder yang tidak sejalan dengan tujuan proyek tim dalam konteks stakeholders, maka dalam melihat kualitas
dapat memberikan informasi potensi hambatan dalam komunikasi di dalam pengelolaan program perlu diuji dengan
pencapaian tujuan proyek tesebut. Selanjutnya, stakeholder beberapa pertanyaan berikut (mengadaptasi dari Ilyas, 2003):
yang tidak memiliki kecederungan sikap sejalan atau
berlawanan dengan tujuan proyek dapat dikategorikan sebagai a. Seberapa mudah mendapatkan informasi dari
stakeholder netral. stakeholder lainnya?
b. Apakah setiap stakeholder bersedia
Dengan memetakan sikap stakeholder ini, akan banyak mempertimbangkan pendapat dan pandangan dari stakeholder
didapatkan informasi yang penting dalam menyusun strategi lainnya?
mempengaruhi stakeholder yang tentuya akan berbeda antara c. Apakah antar stakeholder telah benar-benar
stakeholder yang mendukung, stakeholder yang tidak memberikan informasi secara tulus?
mendukung dan stakeholder yang netral. Dalam pemetaan ini, d. Apakah setiap stakeholder mengetahui apa yang
notasi dukungan dapat diberikan dengan notasi (+), notasi tidak difikirkan oleh kolega (sesama stakeholder) tentang
mendukung diberikan notasi (–), notasi netral diberikan notasi kontribusinya dalam program?
(+/-). e. Apakah antar stakeholder telah mempertimbangkan
perasaan stakeholder yang lain?
32 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 21
pengaruh stakeholder tersebut terhadap kegiatan, demikian Bisa sangat membantu jika dapat diyakinkan akan
pula sebaliknya. pentingnya Upaya bagi kepentingan mereka sendiri atau untuk
kebaikan yang lebih besar
Kepentingan stakeholder didefinisikan sebagai minat atas Perlu didekati dan diberi informasi, setiap kali perlu
pencapaian suatu tujuan. Jika tujuan dari suatu proyek sesuai dilakukan kontak dengan mereka
dengan kebutuhan stakeholder maka hal ini akan memberikan Tunjukkan bagaimana Upaya memiliki efek positif
tingkat kepentingan yang tinggi. Begitu sebaliknya, jika tujuan terhadap isu maupun populasi yang menjadi perhatiannya
suatu proyek tidak sesuai dengan kebutuhan stakeholder maka Perkuat interest mereka untuk memindahkan mereka
tingkat kepentingan stakeholder terhadap proyek tersebut akan menjadi promoters
rendah. Jika dikaitkan dengan pemetaan sikap stakeholder, 3. Defenders (Low Influence / High Interest) (strategi :
terdapat beberapa kemungkinan terdapatnya stakeholder yang Keep Informed)
memiliki interest/kepentingan yang tinggi terhadap proyek, Bisa sangat membantu jika mereka tetap mendapat
namun memiliki sikap yang tidak mendukung terhadap proyek. informasi dan kita tidak perlu khawatir tentang keterlibatannya di
Begitu juga sebaliknya, terdapat kemungkinan stakeholder yang masa datang
tidak memiliki kepentingan terhadap pencapaian tujuan proyek Mereka sering memberikan waktu dan
namun memiliki sikap mendukung. keterampilannya saat upaya perlu bertahan hidup
Perlu dipertahankan di posisi ini agar tidak berpindah
Pemetaan pengaruh dan interest ini selanjutnya dituangkan ke kuadran apathetics
ke dalam suatu diagram sebagai berikut : 4. Apathetics (Low Influence / Low Interest) (Strategi :
Monitor/Minimal Effort)
Tidak peduli terhadap Upaya
Menjadi Stakeholders karena kebetulan menjadi
anggota suatu kelompok atau karena posisinya di ko-munitas
Sebaiknya tidak mengganggu mereka, walaupun
bisa diberi informasi melalui newsletter
30 Membangun Tim Efektif Bahan Ajar Diklatpim Tk. IV 23
Diasumsikan bahwa bulatan merah adalah stakeholder mengajak stakeholder akan makin terbuka. Disadari bahwa
dengan sikap menentang (opponent), bulatan kuning adalah setiap proyek atau kegiatan tentunya memiliki nilai. Nilai yang
stakeholder dengan sikap netral, dan bulatan hijau adalah hendak dicapai oleh proyek tersebut. Mengemas nilai proyek
stakeholder dengan sikap mendukung. Dari gambar tersebut dalam konteks nilai stakeholder merupakan bekal untuk
didapatkan informasi bahwa terdapat 2 (dua) stakeholder yang melakukan persuasi yang berhasil.
memiliki pengaruh tingi dan kepentingan tinggi namun tidak Nilai stakeholder terhadap program dari organisasi publik
mendukung proyek/kegiatan. Demikian pula terdapat tersebut. Beberapa kepentingan stakeholder yang dapat
stakeholder yang memiliki pengaruh rendah dan kepentingan dikategorikan adalah sebagai berikut:
rendah namun mendukung proyek/kegiatan. Berdasakan 1. Ekonomi
informasi ini dapat mulai ditentukan strategi mempengaruhi 2. Politik
stakeholder dalam pencapaian tujuan proyek. Tantangan 3. Sosial
terbesar adalah mengubah stakeholder yang memilki pengaruh 4. Budaya
tinggi dan kepentingan tinggi dari tidak mendukung menjadi 5. Etnis
mendukung. 6. Lingkungan
7. Keamanan, dll.
Jika dikaitkan dengan diagram di atas, informasi tentang
4.3 Pemetaan Nilai Stakeholder
nilai stakeholder akan sangat bermanfaat dalam mempengaruhi
stakeholder tersebut untuk medukung atau berpindah dari satu
Nilai stakeholder dipahami sebagai prinsip-prinsip yang
kuadran ke kuadran yang lain. Adapun orientasi dari
mendasari perilaku dari stakeholder. Hal ini terkait dengan hal
perpindahan stakeholder adalah menuju kuadran 1 (promoters)
yang mendasar yang mempengaruhi cara pandang dan pola
dan dengan sikap mendukung.
perilaku. Nilai stakeholder ini merupakan informasi yang sangat
berharga dalam melakukan persuasi terhadap stakeholder. Jika
persuasi yang dilakukan dikemas sesuai dengan nilai yang
dianut oleh stakeholder maka keberhasilan mempengaruhi dan