Anda di halaman 1dari 2

Morfologi Tumbuhan Ungu

Tumbuhan ungu (Graptophyllum pictum (L.) merupakan salah satu


tumbuhan yang banyak dikenal masyarakat untuk pengobatan wasir atau
hemoroid. Tumbuhan ini berbentuk perdu yang berbatang tegak dan berkayu,
berbentuk galah dan beruas rapat. Posisi daun berhadap-hadapan, daun tunggal,
bertangkai pendek, berbentuk bulat telur sampai lanset. Ujung dan pangkal daun
runcing, tepi bergelommbang, pertulangan daun menyirip, anjang daun 8-20 cm,
lebar 3-13 cm. Ada lima varietas daun ungu. Bentuk morfologi kelima varietas
tersebut berbeda satu sama lain. Umumnya daun ungu yang digunakan sebagai
bahan obat wasir adalah daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff varietas
luridosanguineum Sim yang berwarna ungu gelap seperti yang terlihat pada
Gambar 1 (Novita, 2011).

Gambar 1 Tumbuhan ungu yang digunakan sebagai bahan obat wasir

Sistematika Tumbuhan Ungu


Di Indonesia, tumbuhan ungu dikenal dengan nama handeuleum, daun
temen-temen (Sunda), daun putri (Ambon), temen (Bali), kabi-kabi (Ternate), dan
dongo-dongo (Tidore). Klasifikasi tanaman ungu adalah sebagai berikut
(Taxonomic Serial No.: 182359) (www.itis.gov)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Asteranae
Order : Lamiales
Family : Acanthaceae
Genus : Graptophyllum Nees
Species : Graptophyllum pictum (L.) Griff

Manfaat Tumbuhan Ungu


Daun ungu dikenal masayarakat tradisional untuk mengobati wasir.
Berdasarkan hasil RISTOJA yang dilakukan oleh Astana dkk, daun ungu ini
banyak digunakan oleh massyrakat terutama dari daerah Jawa Tengah untuk
mengobati wasir atau hemoroid dengan cara pemakain oral 3 kali sehari (Astana
dan Nisa, 2018). Aktivitas antihemoroid ini didukung oleh beberapa aktivitas
farmakologis seperti antiinflamasi (Ozaki dkk., 1989), peningkatan elastisitas
pembuluh darah (Astana dkk., 2017).

Kandungan Fitokimia Tumbuhan Ungu


Senyawa fitokima yang terkandung di dalam daun ungu berbeda-beda
pada masing-masing varietas. Varietas tumbuhan ungu yang biasa digunakan
untuk pengobatan wasir mengandung (23)-ethylcholest-5-en-3.beta.-ol, trans-
stigmasta-5,22-dien-3.beta, neophytadiene, 9,12,15-octadecatrienoic acid, phytol,
hexadecanoic acid (Palmitit), vitamin E, stigmasta-5,24 (28)-dien-3-ol, ergost-5-
en-3-ol (3.beta.), Norus-12-ENE, viminalol, 1,6-Andydro-beta-d-glucopyranose
dimethyl 4,6-dioxo-5,6-dihydro-4H-octadeconoic acid, gamma tocopherol,
5.alpha.,8.alpha.-epidioxy-24.epsi (Manoi, 2011). Selain itu, tumbuhan ungu yang
termasuk dalam satu varietas yang berasal dari daerah yang berbeda menghasilkan
jumlah maupun jenis kandungan fitokimia yang berbeda (Novita, 2011). Dengan
demikian diperlukan standarisasi daun ungu yaang akan digunakan untuk ramuan
jamu wasir.

Daftar Pustaka
Astana, P., D. Ardiyanto, A. Triyono, dan T. Mana. 2017. Uji keamanan dan
manfaat ramuan jamu untuk hemoroid dibandingkan dengan diosmin
hisperidin. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. 27(1):57–64.
Astana, P. R. W. dan U. Nisa. 2018. Analisis ramuan obat tradisional untuk wasir
di pulau jawa; studi etnofarmakologi ristoja 2015. Jurnal Ilmu Kefarmasian
Indonesia. 16(2):115.
Manoi, F. 2011. Analysis phytochemical and active component compound from
five accession Graptophyllum pictum ( L .) Griff ). Jurnal Penelitian
Pertanian Terapan. 11(1):15–24.
Novita, D. 2011. Karakterisasi Morfologi, Anatomi, Dan Kandungan Fitokimia
Tanaman Handeuleum (Graptophyllum pictum L.Griff). Institiut Pertanian
Bogor.
Ozaki, Y., S. Sekita, S. Soedigdo, dan M. Harada. 1989. Antiinflammatory effect
of Graptophyllum pictum (L.) Griff. Chem Pharm Bull. 37(10):2799–2802.

Anda mungkin juga menyukai