LP Ulkus Gangren
LP Ulkus Gangren
Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati
atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang
disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2000).
Menurut pendapat lain, gangren adalah suatu proses atau keadaan yang ditandai
dengan adanya jaringan mati atau nekrosis (Waspadji, 2006). Gangren diabetik
adalah luka pada kaki yang merah kehitaman dan berbau busuk akibat sumbatan
yang terjadi pembuluh darah sedang atau besar di tungkai. Luka gangren
merupakan salah satu kornplikasi kronik DM yang paling ditakuti oleh setiap
penderita DM (Tjokroprawiro, 2007).
Jadi, ulkus gangrene adalah salah satu komplikasi kronik dari Diabetes Mellitus
yang terjadi akibat proses nekrosis disebabkan oleh infeksi yang ditandai dengan
adanya luka pada kaki yang merah kehitaman dan berbau busuk akibat terjadinya
sumbatan pada pembuluh darah di tungkai.
Gas gangren biasanya terjadi di bagian tubuh yang mengalami cedera atau pada
luka operasi. Sekitar 30% kasus terjadi secara spontan. Bakteri klostridium
menghasilkan berbagai racun, 4 diantaranya (alfa, beta, epsilon, iota)
menyebabkan gejala-gejala yang bisa berakibat fatal. Selain itu, terjadi kematian
jaringan (nekrosis), penghancuran sel darah (hemolisis), vasokonstriksi dan
kebocoran pembuluh darah. Racun tersebut menyebabkan penghancuran jaringan
lokal dan gejala-gejala sistemik. Gangren disebabkan karena kematian jaringan
yang dihasilkan dari penghentian suplai darah ke organ terpengaruh.
Dry gangren biasanya terbatas untuk bagian terpengaruh dan ada adalah
sebuah kawasan di kulit yang sehat hanya di luar daerah yang terkena
dampak. Wilayah yang terlibat berubah dingin, kering, dan hitam dan
akhirnya jatuh. Ini disebut mumifikasi daerah.
I.6.2 Basah gangrene
Basah gangren terlihat setelah cedera serius atau gigitan embun beku atau
bahkan daerah yang dibakar menjadi terinfeksi dan infeksi mengambil
akar ke dalam jaringan.
Fleksibilit Penurunan BB
as darah Pembatasan
2.2.1 Definisi
Merasa kurang nyaman, lega, dan semourna dalam dimensi fisik,
psikospiritual, lingkungan, budaya dan/atau sosial (Nanda, 2015-2017).
2.2.2 Batasan karakteristik
2.2.2.1 Ansietas
2.2.2.2 Berkeluh kesah
2.2.2.3 Gangguan pola tidur
2.2.2.4 Gatal
2.2.2.5 Gejala distress
2.2.2.6 Gelisah
2.2.2.7 Iritabilitas
2.2.2.8 Ketidakmampuan untuk relaks
2.2.2.9 Kurang puas dengan keadaan
2.2.2.10 Menangis
2.2.2.11 Menangis
2.2.2.12 Merasa dingin
2.2.2.13 Merasa tidak nyaman
2.2.2.14 Merintih
2.2.3 Faktor yang berhubungan
2.2.3.1 Gejala terkait penyakit
2.2.3.2 Kurang kontrol situasi
2.2.3.3 Kurang pengendalian
2.2.3.4 Kurang privasi
2.2.3.5 Program pengobatan
2.2.3.6 Stimulasi lingkungan yang mengganggu
2.2.3.7 Sumber daya tidak adekuat
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1: Gangguan rasa nyaman
Rencana keperawatan
Diagnosa
No. Intervensi Rasional
Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
http://documents.tips/documents/gangren-diabetik-56290ba2aa75e.html
http://documents.tips/documents/laporan-pendahuluan-diabetes-mellitus-disertai-
gangren-pedis.html
http://eprints.undip.ac.id/48368/3/BAB_II.PDF
http://repository.wima.ac.id/188/2/Bab%201.pdf
https://www.academia.edu/10403832/LAPORAN_PENDAHULUAN_DM_Gangrene_Di
susun_untuk_Memenuhi_Tugas_Pendidikan_Profesi_di_Ruang_29_RSSA_Ma
http://www.askepkeperawatan.com/2015/09/ketidakefektifan-perfusi-jaringanperifer.html
http://www.rubrikita.com/2013/11/diagnosa-keperawatan-gangguan-rasa.html
Banjarmasin, 05 Desember 2016
(................................................................. (......................................................)
)