Anda di halaman 1dari 1

1.1.

Latar Belakang

Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada bahan
pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah cara perhitungan koloni pada lempeng biakan
(plate count). Disamping itu terdapat juga atau dapat diadakan perhitungan langsung secara
mikroskopis. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba salah satunya
adalah cara menghitung langsung. Cara ini pada mulanya dilakukan dalam pemeriksaan bakteri yang
dapat dalam air susu, tetapi dapat digunakan untuk penelitian lain. Dengan cara yang terhitung adalah
baik bakteri hidup maupun mati. Sehingga dengan cara ini tidak diketahui berapa jumlah bakteri hidup,
tetapi pengerjaannya lebih cepat (Irianto, 2006).

Pertumbuhan dapat didefinisikan secara umum yaitu sebagai pertambahan secara teratur semua
komponen di dalam sel hidup. Dengan demikian, pertumbuhan ukuran yang diakibatkan oleh
bertambahnya air atau karena penumpukan lemak, bukan merupakan pertumbuhan. Perbanyakan sel
merupakan konsekuensi pertumbuhan. Pada organisme multiseluler (banyak sel) yang disebut
pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel per mikroorganisme. Pada organisme multiseluler (bersel
satu) pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel, yang juga berarti penambahan jumlah organisme
yang membentuk populasi atau satu biakan. Pada organisme seonostik (aseluler), selama pertumbuhan
ukuran sel menjadi besar, tetapi tidak terjadi pembelahan sel (Dwidjoseputro, 2005).

Menurut Prescott (2003), mikroba yang diisolasi dari lingkungan jarang ditemukan sebagai koloni
tunggal biasanya berupa koloni campuran. Penelitian pada berbagai bidang mikroorganisme biasanya
menggunakan tehnik untuk memisahkan koloni campuran menjadi koloni tunggal yang berbeda-beda
sebagai biakan murni. Biakan murni terdiri dari suatu populasi sel yang berasal dari satu sel induk.
Disamping memisahkan koloni campuran menjadi koloni, pemeliharaan kemurnian isolat selama
penyimpanan juga perlu diperhatikan. Perlakuan pemisahan koloni campuran menjadi koloni tunggal
penting dilakukan karena suatu jenis koloni mikroba yang terpisah dari koloni campurannya akan lebih
mudah untuk diamati. Disamping itu, mikroba yang berbeda akan memiliki karakteristik dan ciri yang
berbeda-beda di dalam persyaratan tumbuhnya sehingga dengan memisahkan koloni campuran menjadi
koloni tunggal akan membantu di dalam mengkultivasi, mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba.

Tehnik-tehnik untuk mendaptkan koloni tunggal memiliki kelebihan dan kelemahan. Menurut Burrows
(2004), beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada bahan
pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah cara penghitungan koloni pada lempeng
pembiakan (plate count) atau juga dapat dilakukan penghitungan langsung secara mikroskopis . Tehnik
isolasi dan analisa sampel merupakan hal yang penting bagi seseorang yang ingin menjadi ahli di bidang
mikrobiologi. Oleh karena itu, praktikum topik ini penting untuk dilakukan untuk memberikan pelatihan
awal bagi praktikan mikrobiologi.

Anda mungkin juga menyukai