Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

Daftar isi ...................................................................................................1


BAB I ALAT UKUR...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. ALAT UKUR PANJANG
1.MISTAR...........................................................................................3-4
2.JANGKA SORONG...........................................................................4-7
3.MIKROMETER SEKRUP...................................................................7-10
B. ALAT UKUR WAKTU
1. STOPWATCH.............................................................................10-12
C. ALAT UKUR MASSA
1.NERACA ANALITIK........................................................................13-14
2.NERACA OHAUS...........................................................................15-16
D. MIKROSKOP.....................................................................................17-22

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................23-24

1
BAB I

ALAT UKUR

Ilmu Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berlandaskan eksperimen,


dimana eksperimen itu sendiri terbagi dalam beberapa tahapan, di antaranya
pengamatan, pengukuran, menganalisis, dan membuat laporan hasil
eksperimen. Dalam melakukan eksperimen diperlukan pengukuran dan alat yang
digunakan di dalam pengukuran yang disebut alat ukur.

● Pengertian Alat Ukur


Alat ukur ( measuring tool ) adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besaran baik
itu besaran ukuruan dimensi dan kondisi suatu fisik suatu komponen.Alat ukur
dipergunakan untuk mengukur secara presisi,yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan otomotof khusunya dan peralatan teknik atau pekerjaan
logam lainnya.

Alat ukur yang banyak dipergunakan di dalam otomotif dpat digolongkan menjadi
3 kategori yaitu sebagai berikut.
 Alat ukur mekanis
 Alat ukur pneumatis
 Alat ukur elektris/elektronik

Sesuai dengan jenis-jenis pengukuran yang biasa dilaksanakan,maka alat ukur pun ada
beberapa jenis dengan cara pemakaian yang berlainan.Berdasarkan sifatnya,pengukuran
dapat dibedakan menjadi beberapa macam,yaitu:

● Pengukuran langsung
Pengukuran langsung yaitu pengukuran dengan menggunakan alat ukur langsung,dan
hasil pengukurannya da[at langsung dibaca pada alat ukur tersebut.
Contoh : Micrometer,jangka sorong,mistar ukru dan sebagainya.

●Pengukuran tak langsung


Pengukuran tak langsung yaitu  pengukuran dengan enggunakan alat ukur tidak
langsung,alat ukur jenis pembanding atau pembantu dan standar.Hasil pengukuran diukur
oleh alat ukur langsung.

●Pengukuran dengan kaliber batas


Pengukuran dengan kaliber batas ( limit gauge ) yaitu pengukuran menggunakan alat ukur
batas /kaliber.Pengukuran ini tidak menentukan ukuran dimensi dengan pasti,melainkan
hanya menunjukan apakah dimensi tersebut terletak di dalaml atau di luar daerah
toleransi.Cara pengukuran seperti ini dimaksudkan untuk mempercepat pemeriksaan atas
produksi masal,dan alat ukur yang digunakan adalah jenis kaliber GO dan NO GO
gauges.

●Pengukuran dengan cara membandingkan


Pengukuran dengan cara ini tidak menentukan dimensi ataupun toleransi suatu benda
ukur secara langsung.Pengukuran dengan cara uni menggunakan perbandingan dengan
bentuk standar misalnya unutk pengecekan atau pemeriksaan bentuk konis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Ada berbagai macam alat ukur yang digunakan saat ini.Kegunaannya berbeda-beda ada
yang dipergunakan untuk mengukur Panjang,Massa,Diameter,dan lain-lain. Berikut ini
adalah macam-macam alat ukur beserta fungsi dan kegunaannya.

A. ALAT UKUR PANJANG

Alat ukur panjang adalah instrument (alat) yang di gunakan untuk menghitung


besaran panjang, dan biasanya dalam satuan meter dan cm. Contohnya seperti Mistar /
penggaris,jangka sorong dan mikrometer sekrup.

1. MISTAR

Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang digunkan
untuk mengukur besaran panjang. Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Pada
saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan
dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan
menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari
ukuran aslinya.

1.1 FUNGSI MISTAR


Pemanfaatan mistar maupun meteran pada pembelajaran fisika adalah menunjang dalam
melakukan pengukuran baik pada pembelajaran sehari-hari ataupun pada saat praktikum
di lab fisiska, mistar dan meteran memudahkan kita saat mengukur panjang suatu benda,
lebar suatu benda atau bahkan memudahkan kita saat mencari luas suatu benda atupun
volume suatu benda ataupun dan dalam hal yang lain, selain itu pengajarpun dimudahkan
dengan adanya mistar dan meteran, dan siswapun merasa terbantu juga
1.2 BAGIAN-BAGIAN MISTAR
Adapun bagian-bagian mistar penggaris adalah:
1. Skala, biasanya terdapat 2 skala dalam mistar, satu dalam cm dan yang lainnya dalam
inci
2. Angka, yang berfungsi untuk menunjukkan hasil pengukuran
3. Satuan, untuk mengingatkan tentang satuan dari mistar.

3
1.3 CARA MENGGUNAKAN MISTAR
Cara penggunaan mistar adalah sebagai berikut:
a.    Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
b.    Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit dengan ujung
lain benda.
c.    Secara umum akan teramati ujung benda tidak tepat berimpit dengan salah satu skala
millimeter pada mistar. Oleh karena itu laporan pengukuran adalah nilai terbaca ±
ketidakpastian pengukuran (x ± Δx).

1.4 CONTOH SOAL


Perhatikan hasil pengukuran sepotong logam berikut ini.

Panjang logam tersebut adalah…..

Penyelesaian:
Panjang logam dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung benda tersebut.
Panjang logam tersebut adalah
Α = jarak awal mistar sampai jarak terakhir logam
B = jarak awal logam sampai jarak akhir logam
P=A-B
P = 49 mm − 12 mm = 37 mm

2. JANGKA SORONG
Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan
untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong
digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. Jangka sorong
digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. 

2.1 FUNGSI JANGKA SORONG

1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.

4
2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur.
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
“menancapkan/menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat
pada gambar karena berada di sisi pemegang.
4. Untuk mengukur ketebalan suatu benda.
5. Untuk mengukur diameter luar suatu benda
6. Untuk mengukur diameter dalam suatu benda
7. Untuk mengukur kedalaman suatu benda

2.2 BAGIAN-BAGIAN JANGKA SORONG

1. Rahang dalam, bentuknya dapat digeser, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap,
digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya ketebalan kertas, lebar meja dll.

2. Rahang luar, juga terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, rahang luar
digunakan untuk mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin dan
lain lain

3. Depth Probe adalah bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah
benda, musalnya kedalaman tabung

4. Skala utama (dlm cm), memberikan nilai pengukuran dalam bentuk cm

5. Skala (dlm inchi) membrrikan nilai pengukuran dalam satuan inchi

6. Skala nonius (dlm mm) memberikan pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm

7. Skala nonius (dalam inchi) memberikan pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk
satuan inchi

8. Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran


berlangsung, misalnya rahang gerak.

5
2.3 CARA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG

A. Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur diameter luar suatu benda

1. Membuka rahang jangka dengan cara mengendorkan sekrup pengunci,


menggeser rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur
dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).
2. Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
3. Menggeser rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit
oleh kedua rahang sekaligus mengunci sekrup pengunci.
4. Membaca dan mencatat hasil pengukuran.

(Gambar 2.3 A pengukuran diameter luar)

B. Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur diameter dalam suatu benda

(Gambar 2.3 B pengukuran diameter dalam)

1. Memutar pengunci ke kiri / mengendorkan


sekrup pengunci.
2. Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit
kekanan.
3. Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan
diukur sedemikian sehingga kedua rahang (atas)
jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin
tersebut.
4. Menggeser rahang geser kekanan sedemikian
sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh
kedua dinding dalam benda/cincin/tabung yang diukur dan mengunci sekrup
pengunci
5. Membaca dan mencatat hasil pengukuran

6
C. Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur kedalaman suatu
benda/tabung

1. Meletakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak


2. Memutar jangka (posisi tegak) kemudian meletakkan ujung jangka sorong ke
permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
3. Menggeser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong
menyentuh dasar tabung.
4. Mengunci sekrup pengunci
5. Membaca dan mencatat hasil pengukuran

(Gambar 2.3 C mengukur diameter ke dalaman suatu benda)

2.4 CONTOH SOAL

Perhatikan gambar di bawah ini!

Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti
diperlihatkan pada gambar di atas adalah ….
A. 2,76 cm
B. 2,95 cm
C. 3,25 cm
D. 3,16 cm
E. 3,27 cm

Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm

Jawaban : A

3. MIKROMETER SEKRUP

Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur panjang. Mikrometer sekrup adalah
alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian tertinggi. Tingkat ketelitian
mikrometersekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001 cm. Dengan ketelitiannya yang sangat
tinggi, mikrometersekrup dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda yang
sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau silet, maupun kawat.

3.1 FUNGSI MIKROMETER SEKRUP

7
Adapun untuk Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah
benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang
mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter
suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya.

3.2 BAGIAN-BAGIAN MIKROMETER SEKRUP

 Frame (Rangka)
Bagian Bingkai atau sering disebut juga Bagian Frame Mikrometer yang berbentuk
seperti Huruf C ataupun Huruf U dan terbuat dari Bahan Logam yang tahan panas dan
Tebal serta Kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya peregangan yang
dapat menganggu proses pengukuran sebuah benda.

 Anvil (Poros Tetap)


Yang kedua ialah Bagian Poros Tetap Mikrometer yang mempunyai Fungsi untuk
penahan sebuah benda saat akan diukur menggunakan Alat Ukur Mikrometer ini.

 Spindel (Poros Gerak)


Bagian Mikrometer Yang Ketiga ialah Poros Gerak yang merupakan sebuah Silinder
yang dapat digerakan menuju Poros Tetap Mikrometer.

 Lock Nut (Pengunci)


Lalu Bagian Mikrometer Sekrup ke Empat ialah Pengunci (LOCK) yang memiliki fungsi
untuk menahan Poros Gerak agar tak bergerak saat proses pengukuran sebuah benda

 Sleeve (Skala Utama)


Bagian Ke Lima disebut juga dengan Sleeve yang merupakan tempat terletaknya Skala
Utama dalam satuan Milimeter (mm).

 Thimbel (Skala Putar)


Bagian Mikrometer ke Enam ialah Thimble yang merupakan tempat Skala Nonius (Skala
Putar) Mikrometer berada

 Ratchet Knob

8
Lalu untuk Bagian Mikrometer yang terakhir atau ke Tujuh ialah Ratchet Knop yang
berfungsi untuk memutar Spindle (Poros Gerak) sesaat ujung Poros Gerak tersebut sudah
dekat dengan benda yang akan diukur serta digunakan untuk mengencangkan Poros
Gerak (Spindle) tersebut sampai terdengar bunyi suara sehingga untuk memastikan
bahwa Ujung Poros Gerak sudah menempel dengan sempurna dengan benda yang akan
diukur maka Ratchet Knob tersebut diputar sebanyak Dua atau Tiga putaran.

3.3 CARA MENGGUNAKAN MIKROMETER SEKRUP

 Pertama ialah pastikan pengunci alat ukur mikrometer dalam keadaan terbuka
 Kedua lakukan pengecekan apakah poros tetap mikrometer dan poros geser
mikrometer saat bertemu dengan skala dan skala nonius utama mikrometer
menunjukkan angka nol.
 Lalu yang ketiga ialah buka rahang alat ukur mikrometer dengan cara
menggerakkan pemutar ke arah kiri hingga benda yang akan diukur dapat masuk
ke dalam rahang.
 Keempat ialah letakkan benda yang akan diukur diantara poros tetap dan poros
geser lalu tutup kembali rahang sampai tepat menjepit benda yang akan diukur.
 Kelima ialah putarlah pengunci mikrometer agar pemutar tidak bisa bergerak lagi
setelah itu ukur atau hitunglah nilai panjang, tebal, lebar ataupun diameter suatu
benda yang diukur menggunakan alat ukur mikrometer sekrup.

3.4 CONTOH SOAL


Contoh Soal Mikrometer Sekrup

Soal :

Berapakan hasil pengukuran dari gambar diatas ?

Jawaban :

 Skala tetap atas = 6 mm


 Skala tetap bawah = 0,5 mm
 Skala nonius = 44 mm x 0,01 mm = 0,44 mm
 Hasil Pengkuran yaitu 6 + 0,5 + 0,44 = 6,94 mm
 Maka, hasil pengukuran dari gambar diatas adalah 6,94 mm

9
B. ALAT UKUR WAKTU

Alat ukur waktu adalah instrument ( alat ) yang di gunakan untuk menghitung


besaran waktu, dan biasanya dalam satuan detik. Contoh alat ukur waktu adalah
stopwatch, arloji dan jam dinding.

1. STOPWATCH

Stopwatch adalah sebuah arloji genggam yang di rancang untuk mengukur jumlah waktu
yang telah berlalu dari waktu tertentu ketika di aktifkan sampai dengan stopwatch
tersebut di non aktifkan.

stopwatch ada dua jenis yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital. Dan kedua
stopwatch tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk mengukur lama waktu.
Tetapi ada perbedaan yang hanya  terletak pada komponen penyusunnya dan tampilan
pembacaannya.

A. Stopwatch Analog

Jenis stopwatch ini merupakan jenis stopwatch manual yang menggunakan jarum
penunjuk sebagai penunjuk hasil pengukuran, jarum penunjuk tersebut seperti pada arloji.

B. Stopwatch Digital

Adalah jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk hasil


pengukuran. Dan waktu dari hasil pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.

1.1 FUNGSI STOPWATCH

 Fungsi Stopwatch adalah sebagai alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu
yang diperlukan dalam suatu kegiatan, misalnya berapa lama seorang perenang mencapai
jarak 100 meter, atau berapa lama seorang pelari mencapai jarak 1 km, dsb.

1.2 A. BAGIAN-BAGIAN STOPWATCH ANALOG

Berikut ini adalah bagian-bagian stopwatch dan fungsinya yaitu :

10
 Pada tombol start/stop berfungsi sebagai tombol untuk memulai pengukuran
(tombol start) dan untuk mengakhiri pengukuran waktu (tombol stop). Tombol
ini terletak menjadi satu.
 Tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol berfungsi untuk mengkalibrasi sebelum
pengukuran dan pembuat posisi jarum menunjukkan angka nol. Dan stopwatch
analog ini ada yang berjenis tombol start/stop dan kalibrasi/pembuat nol dipisah,
ada pula yang digabung.
 Jarum penunjuk menit berfungsi untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam
menit dan jarum penunjuk detik untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam
detik.
 Skala pengukuran dalam menit dan dalam detik merupakan ruas atau selang
antara detik dengan satu detik diatasnya atau dibawahnya, ruas atau selang antara
menit dengan satu menit diatasnya atau dibawahnya.

1.2 B.BAGIAN-BAGIAN STOPWATCH DIGITAL

Berikut ini adalah bagian-bagian dan fungsi dari stopwatch digital yaitu :

 Layar/monitor sebagai media penampilan pembacaan atau hasil pengukuran


secara elektrik berupa angka-angka.
 Kemudian tombol start/stop untuk memulai pengukuran (tombol start) dan
untuk mengakhiri pengukuran (tombol stop).
 Lalu tombol kalibrasi sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka nol.
 Dan pada stopwatch digital ada juga stopwatch yang terdapat tombol untuk
mereplay hasil pengukuran yang telah dilakukan.

1.3 CARA MENGGUNAKAN STOPWATCH

langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penggunaan stopwatch yaitu :

 Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur.


 Memastikan bahwa keadaan stopwatch dalam keadaan nol atau telah terkalibrasi.
 Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu.
 Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu.
 Membaca hasil pengukuran.
 Lalu untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1 kali dan
jarum akan kembali ke nol kemudian tekan tombol start lagi untuk melakukan
pengukuran kembali dan stop untuk mengakhiri.

1.4 CONTOH SOAL

11
PEMBAHASAN : 

pada stopwatch lingkaran kecil menyatakan satuan menit 


sedangkan di lingkaran besar menyatakan satuan detik.
20 menit 30 detik
Kemudian ubah lah menit ke detik
20 menit = 1200 detik
1200 detik + 30 detik = 1230
Jadi jawabannya A. 1230 sekon

C. ALAT UKUR MASSA

Alat ukur massa adalah instrument atau alat yang di gunakan untuk menghitung


besaran massa, pengukuran ini biasanya dilakukan dalam satuan kilogram (kg).
Contoh alat ukur massa adalah neraca Analitik, neraca ohaus,dll.

1. NERACA ANALITIK

12
Neraca Analitik atau yang sering disebut timbangan analitik merupakan sebuah alat
laboratorium yang digunakan untuk mengukur massa suatu zat, baik zat berbentuk padat
maupun cair.

1.1 FUNGSI NERACA ANALITIK

Neraca Analistik (Analitical Balances) berfungsi untuk menimbang bahan yang akan
digunakan untuk membuat media pada bakteri,jamur atau media tanam kultur jaringan
dan mikrobiologi dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi.Selain untuk
kebutuhan penelitian laboratorium,analytical balance juga dapat digunakan untuk
beberapa kebutuhan industri khusunya industri farmasi dan obat-obatan, karena
perhitunganya yang presisi dan keakuratan data terjamin sehingga akan lebih akurat
dalam pengumpulan datanya.

1.2 BAGIAN-BAGIAN NERACA ANALITIK

1) Piringan timbangan, berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk meletakkan sampel
yang akan ditimbang. Piringan neraca analitik dapat dibersihkan dengan kuas yang
terdapat pada setiap masing-masing alat atau dapat dibersihkan dengan menggunakan
tissu.

2) Anak timbangan, suatu bahan yang biasa digunakan dalam kalibrasi neraca analitik
dengan bobot yang sudah diketahui.

13
3) Waterpass, digunakan untuk mengetahui dan mengatur posisi piringan timbangan pada
neraca analitik apakah sudah stabil atau belum.

4) Tombol pengaturan, diantaranya adalah tombol rezero, mode, dan on/off.


Tombol rezero berfungsi untuk mengatur neraca dalam keadaaan nol. Jika tombol ini
sering digunakan, akan dapat merusak alat neraca tersebut. Tombol rezero akan mengatur
neraca pada keadaan nol secara mendadak, sehingga neraca akan mudah rusak dan
menghasilkan data yang tidak akurat.

5) Tombol mode, berfungsi sebagai suatu sistem konversi satuan yang digunakan dalam
penimbangan. Tombol ini akan memudahkan pengguna dalam perubahan satuan dalam
penimbangan.

6) Tombol on/off, berfungsi menyalakannya serta mematikan neraca. Dalam


penggunaannya, neraca analatik biasanya didiamkan selama 10-15 menit agar neraca
dapat bekerja secara maksimal dan menghasilkan data yang akurat. 

1.3 CARA MENGGUNAKAN NERACA ANALITIK

Cara menggunakan neraca analitik yang baik dan benar tentunya sesuai dengan prosedur
yang ada pada manual book, beberapa hal yang mungkin perlu anda ingat kembali
adalah :

 Pastikan neraca analitik pada posisi yang benar, setting water pas agar sesuai
dengan petunjuk manual book
 Tempatkan neraca analitik pada posisi yang jauh dari hembusan angin dan panas
berlebih
 Calibrasi atau tara neraca analitik sebelum menggunakan.
 Hindarkan neraca analitik dari medan magnet sekitar.
 Selalu bersihkan neraca analitik jika sudah digunakan.
 Matikan neraca analitik jika tidak digunakan dalam waktu lama.

2. NERACA OHAUS

 Neraca Ohaus merupakan salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca Ohaus
sering digunakan dalam pengukuran laboratorium karena alat ini memiliki tingkat
ketelitian yang cukup tinggi yaitu mencapai 1/100 gram atau 0,01 gram.

2.1 FUNGSI NERACA OHAUS

14
Fungsi neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek
laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah
311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.

Berdasarkan jumlah lengannya, neraca ohaus dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu neraca
ohaus 2 lengan, neraca ohaus 3 lengan dan neraca ohaus 4 lengan. Meski ketiganya
memiliki jumlah lengan yang berbeda, namun prinsip kerja dan cara penggunaanya
tetaplah sama.

NERACA OHAUS 4 LENGAN

2.2 BAGIAN-BAGIAN NERACA OHAUS 4 LENGAN

Fungsi dari kelima  bagian neraca ohaus di atas adalah sebagai berikut.
■ Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk
mengenolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
■ Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan
benda yang akan diukur massanya.
■ Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang
berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dan setiap
lengan neraca memilikinya.
■ Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu.
Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan
menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
■ Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan
pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.

2.3 CARA MENGGUNAKAN NERACA OHAUS

 Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang,


dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri
atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar.

15
 Meletakkan benda yang akan diukur massanya.
 Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil.
Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0.
 Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.

2.4 CONTOH SOAL

Massa benda berdasarkan hasil pengukuran pada neraca 3 lengan adalah…


    A.   100 gram
     B.   125 gram
     C.   130 gram
     D.   135 gram

Pembahasan:

Pada bagian yang dilingkari adalah hasil pengukuran ketiga lengan neraca. Lengan 1 =
100 gram, lengan 2 = 20 gram dan lengan 3 = 5 gram. Maka hasil pengukuran adalah 100
gram + 20 gram + 5 gram = 125 gram.

D. MIKROSKOP

16
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-
benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.
Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata
“scopein” yang berarti melihat.

1.1 FUNGSI MIKROSKOP


Fungsi mikroskop sendiri utamanya adalah untuk melihat serta mengamati objek
-objek yang memiliki ukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat hanya dengan
menggunakan mata telanjang.

1.2 BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP

17
1. LENSA OKULER
Lensa okuler adalah lensa yang letaknya di bagian ujung atas tabung dekat dengan
mata pengguna, pengamat. Fungsi utama lensa okuler ini adalah untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
2. LENSA OBJEKTIF
Lensa Objektif ini letaknya berada di dekat objek yang akan diamati, diteliti. Pada
umumnya terdapat tiga lensa objektif pada sebuah mikroskop, yakni dengan perbesaran
10, 40 dan 100 kali.

Lensa objektif ini membutuhkan cahaya nyata, terbalik dan diperbesar. Di mana lensa
objektif ini di atur oleh revolver untuk menentukan pembesaran dan pengecilan lensa
objektif.

ketika menggunakan lensa objektif biasayan para pengamat mengoleskan minyak emersi
ke objek, tujuannya dari pemberian minyak emersi ini adalah sebagai pelumas dan untuk
memperjelas bayangan benda.

3. TABUNG MIKROSKOP [ TUBUS ]


Fungsi, kegunaan tabung mikroskop ini adalah untuk mengatur fokus serta
menghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler.
4. MAKROMETER [ PEMUTAR KASAR ]
Fungsi utama Makromater (pemutar kasar) dalam bagian mikroskop adalah untuk
menarik dan menurunkan tabung mikroskop secara tepat dan cepat.
5. MIKROMETER [ PEMUTAR HALUS ]

Fungsi utama Mikrometer (pemutar halus) dalam bagian mikroskop adalah untuk untuk
menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop secara tepat dan lambat, bentuknya lebih
kecil daripada makrometer.
6. REVOLVER MIKROSKOP

Fungsi utama revolver dalam bagian mikroskop adalah untuk mengatur perbesaran,
pengecilan lensa objektif, cara penggunaan nya dengan cara memutarnya ke kanan atau
ke kiri.
7. REFLEKTOR MIKROSKOP

 Fungsi utama relfektor pada mikroskop adalah untuk memantulkan cahaya dari cermin
ke meja objek melalui lubang yang terdapat pada meja objek kemudian diteruskan ke
mata pengamat.
8. DIAFRAGMA
Fungsi utama diafragma pada bagian mikroskop adalah untuk mengatur banyak atau
sedikitnya cahaya yang masuk atau cahaya yang digunakan.

18
9. KONDENSOR
Fungsi utama kondensor pada bagian mikroskop adalah untuk mengumpul kan cahaya
yang dipantulkan oleh cerimin kemudian memusatkannya pada objek, cara menggunakan
alat ini bisa diputar ke kanan atau ke kiri dan bisa juga di naik turunkan.

10. CERMIN
Fungsi utama cermin pada bagian mikroskop adalah untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima dengan cara memantulkan cahaya yang masuk tersebut
11. MEJA MIKROSKOP
Fungsi utama meja mikroskop pada bagian mikroskop adalah sebagai tempat meletakkan
objek yang akan diteliti/diamati.
12. PENJEPIT KACA MIKROSKOP
Fungsi utama penjepit kaca pada bagian mikroskop adalah untuk menjepit kaca yang
melapisi objek tujuanya agar objek tidak mudah geser. penjepit ini berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
13. LENGAN MIKROSKOP
Fungsi utama lengan mikroskop pada bagian mikroskop adalah sebagai pegangan pada
mikroskop.
14. BAGIAN KAKI MIKROSKOP
Fungsi utama kaki mikroskop pada bagian mikroskop adalah untuk menopang atau
menyangga mikroskop agar tidak mudah jatuh.
15. SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT)
Funsi utama sendi inklinasi pada bagian mikroskop adalah untuk mengatur sudut atau
tegaknya mikroskop.

1.3 CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP


Berikut ini adalah penjelasan tentang cara menggunakan mikroskop untuk
membuat pengamatan terhadap suatu objek benda:

1. Letakkan meja preparat dalam permukaan yang darat agar memudahkan


pengamatan.
2. Atur perbesaran lensa objektif pada fase yang lebih rendah menggunakan
revolver. Lensa objektif harus diletakkan pada sumbu pengamatan agar berada pada garis
yang sama dengan arah masuknya cahaya dan lensa okuler.
3. Jika mikroskop yang Anda gunakan berjenis monokuler maka Anda harus
menggunakan lensa okuler dengan satu mata. Begitu pula jika mikroskop yang Anda
gunakan adalah binokuler maka Anda dapat melihatnya dengan kedua mata.
4. Nyalakan lampu dan atur cermin sedemikian rupa agar jumlah sinar yang
diperlukan dapat terpenuhi untuk melakukan pengamatan preparat.

19
5. Bukalah diafragma dengan menggunakan tuas dan sesuaikan lubangnya agar
sinar yang diterima mata dapat optimal, tidak terlalu redup maupun terang.
6. Pastikan lensa objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan cara
mengatur makrometer searah jarum jam.
7. Letakkan preparat yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di bawah lensa
objektif. Gunakan penjepit agar preparat tidak bergeser.
8. Naikkan meja preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar 0.5 cm
dengan menggunakan makrometer.
9. Lihatlah bayangan benda melalui lensa okuler sambil menaikturunkan meja
preparat menggunakan mikrometer agar mendapatkan bayangan objek yang jelas.
10. Lihatlah objek preparat dari arah samping sambil menyesuaikan lensa objektif
dengan perbesaran yang lebih tinggi pada kedudukannya.

1.4 CONTOH SOAL


Perbesaran total sebuah mikroskop adalah 100x, jika perbesaran yang dibentuk lensa
objektif 5x, berapakah perbesaran lensa okulernya?
Penyelesaian:
Diketahui:
M = 100x
mob = 5x
Ditanyakan: mok
Jawab:
M = mob × mok
M 100 =
mok = =
mob 5 20
Jadi, perbesaran lensa okuler mikroskop tersebut adalah 20x.

Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif dan lensa okuler masing-masing
10 mm dan 5 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektif. Tentukan
perbesaran mikroskop pada pengamatan:
■ Tanpa akomodasi
■ Berakomodasi maksimum
■ Berakomodasi pada jarak 50 cm
Penyelesaian:
Diketahui:
fob = 10 mm
fok = 5 cm
sob = 11 mm

20
sn = 25 cm (mata normal)
Ditanyakan: perbesaran mikroskop untuk pengamatan tanpa akomodasi, berakomodasi
maksimum dan berakomodasi pada jarak 50 cm.
Jawab:
Sebelum kita dapat menentukan perbesaran pada mikroskop, terlebih dahulu kita cari
jarak bayangan oleh lensa objektif (sob) dengan rumus berikut.

1 1 1
= −
s'ob fob sob
1 1 1
= −
s'ob 10 mm 11 mm
1 11 – 10
=
s'ob 110 mm
1 1
=
s'ob 110 mm
Sehingga diperoleh s’ob = 110 mm. Dengan demikian, perbesaran yang dihasilkan oleh
lensa objetif adalah sebagai berikut.

s'ob
Mob =
sob
110 mm
Mob = = 10 kali
11 mm

Selanjutnya, perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler adalah sebagai berikut.
■ Pada pengamatan tanpa akomodasi
sn 25cm
Mob = = = 5 kali
fok 5 cm
■ Pada pengamatan dengan akomodasi maksimum
sn 25cm
Mob = +1 = +1 = 6 kali
fok 5 cm

■ Pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50 cm, yakni s’ ok = 50 cm

1 1 1
= −
sok fok s'ok
1 1 1
= −
sok 5 cm −50 cm
1 10 – (−1)
=
sok 50 cm
1 = 11

21
50
sok
cm
Sehingga:

sn
Mok =
sok
1
Mok = sn
sok
11
Mok = 25cm × = 5,5 kali
50cm
Dengan demikian, perbesaran total mikroskop adalah sebagai berikut.
■ Pada pengamatan tanpa akomodasi
M = Mob × Mok = 10 × 5 = 50 kali
■ Pada pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum
M = Mob × Mok = 10 × 6 = 60 kali
■ Pada pengamatan dengan mata berakomodasi pada jarak 50 cm
M = Mob × Mok = 10 × 5,5 = 55 kali

22
DAFTAR PUSTAKA
Mafia.2012.”Definisi dan Jenis Mistar sebagai Alat”.
https://mafia.mafiaol.com/2012/12/definisi-dan-jenis-mistar-sebagai-alat.html.(Diakses
pada tanggal 17 Agustus 2019).
Achmadi.2019.”Penggaris : Pengertian,Fungsi,Macam,dan Cara Menggunakannya”.
https://www.pengelasan.net/penggaris/.(Diakses pada tanggal 17 Agustus 2019).
Gurupendidikan.2019.”Jangka Sorong : Cara Menghitung,Membaca,Contoh
Soal,Fungsi,Jenis,dan Gambar”. https://www.gurupendidikan.co.id/jangka-sorong/.
(Diakses pada tanggal 17 Agustus 2019).
Admin.2017.”Soal dan Pembahasan Fisika tentang Jangka Sorong”.
https://fokusfisika.com/soal-dan-pembahasan-fisika-tentang-jangka-sorong/.(Diakses
pada tanggal 17 Agustus 2019).
Adminaomi01.2019.”Mikrometer Sekrup : Bagian,Fungsi,Cara Membaca,Cara
Menggunakan”. https://rumusrumus.com/mikrometer-sekrup/.(Diakses pada tanggal 17
Agustus 2019).
Rikadiantoro.2013.”Makalah Mikrometer Sekrup”.
https://rikadiantoro.wordpress.com/2013/05/27/makalah-mikrometer-sekrup/(Diakses
pada tanggal 17 Agustus 2019).
Azqiara.2019.”Pengertian Stopwatch,Jenis dan Prinsipnya”.
https://www.idpengertian.com/pengertian-stopwatch/(Diakses pada tanggal 17 Agustus
2019).
Anastasiakiswari.2016.”Mengenal Jenis Alat Ukur dan Fungsinya”.
https://anastasiakiswari.wordpress.com/2016/05/11/mengenal-jenis-alat-ukur-dan-
fungsinya/.(Diakses pada tanggal 17 Agustus 2019).
Rohmatlebritannia.2017.”Soal tentang Stopwatch”. https://brainly.co.id/tugas/10507484.
(Diakses pada tanggal 17 Agustus 2019).
Gurukimia.2018.”Bagian-bagian,Ketelitian dan Fungsi NERACA Analitik Digital”.
https://www.infokimia.com/2018/11/bagian-bagian-ketelitian-dan-fungsi.html.(Diakses
pada tanggal 17 Agustus 2019).

23
Blog Mipa Supervisor.2017.”Neraca Ohaus : Bgian,Cara Menggunakan dan Membaca
Skala”. https://www.fisikabc.com/2017/07/neraca-ohaus.html.(Diakses pada tanggal 17
Agustus 2019).
Budiutomo Nanang.2017.”15 Bagian-bagian Mikroskop Beserta Fungsi dan Gambarnya”.
https://bukubiruku.com/bagian-bagian-mikroskop/.(Diakses pada tanggal 17 Agustus
2019).
Dosenbiologi.2017.”16 Cara Menggunakan Mikroskop yang Benar”.
https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/cara-menggunakan-mikroskop.(Diakses pada
tanggal 17 Agustus 2019).
Blog Mipa Supervisor.2018.”Kumpulan Contoh Soal tentang Mikroskop dan Pembahasan
Lengkapnya.” https://www.fisikabc.com/2018/01/contoh-soal-mikroskop.html.(Diakses
pada tanggal 17 Agustus 2019).

24

Anda mungkin juga menyukai