Fisdas Materi
Fisdas Materi
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................23-24
1
BAB I
ALAT UKUR
Alat ukur yang banyak dipergunakan di dalam otomotif dpat digolongkan menjadi
3 kategori yaitu sebagai berikut.
Alat ukur mekanis
Alat ukur pneumatis
Alat ukur elektris/elektronik
Sesuai dengan jenis-jenis pengukuran yang biasa dilaksanakan,maka alat ukur pun ada
beberapa jenis dengan cara pemakaian yang berlainan.Berdasarkan sifatnya,pengukuran
dapat dibedakan menjadi beberapa macam,yaitu:
● Pengukuran langsung
Pengukuran langsung yaitu pengukuran dengan menggunakan alat ukur langsung,dan
hasil pengukurannya da[at langsung dibaca pada alat ukur tersebut.
Contoh : Micrometer,jangka sorong,mistar ukru dan sebagainya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ada berbagai macam alat ukur yang digunakan saat ini.Kegunaannya berbeda-beda ada
yang dipergunakan untuk mengukur Panjang,Massa,Diameter,dan lain-lain. Berikut ini
adalah macam-macam alat ukur beserta fungsi dan kegunaannya.
1. MISTAR
Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang digunkan
untuk mengukur besaran panjang. Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Pada
saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan
dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan
menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari
ukuran aslinya.
3
1.3 CARA MENGGUNAKAN MISTAR
Cara penggunaan mistar adalah sebagai berikut:
a. Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
b. Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit dengan ujung
lain benda.
c. Secara umum akan teramati ujung benda tidak tepat berimpit dengan salah satu skala
millimeter pada mistar. Oleh karena itu laporan pengukuran adalah nilai terbaca ±
ketidakpastian pengukuran (x ± Δx).
Penyelesaian:
Panjang logam dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung benda tersebut.
Panjang logam tersebut adalah
Α = jarak awal mistar sampai jarak terakhir logam
B = jarak awal logam sampai jarak akhir logam
P=A-B
P = 49 mm − 12 mm = 37 mm
2. JANGKA SORONG
Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan
untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong
digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. Jangka sorong
digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm.
1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
4
2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur.
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
“menancapkan/menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat
pada gambar karena berada di sisi pemegang.
4. Untuk mengukur ketebalan suatu benda.
5. Untuk mengukur diameter luar suatu benda
6. Untuk mengukur diameter dalam suatu benda
7. Untuk mengukur kedalaman suatu benda
1. Rahang dalam, bentuknya dapat digeser, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap,
digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya ketebalan kertas, lebar meja dll.
2. Rahang luar, juga terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, rahang luar
digunakan untuk mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin dan
lain lain
3. Depth Probe adalah bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah
benda, musalnya kedalaman tabung
6. Skala nonius (dlm mm) memberikan pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm
7. Skala nonius (dalam inchi) memberikan pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk
satuan inchi
5
2.3 CARA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG
A. Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur diameter luar suatu benda
6
C. Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur kedalaman suatu
benda/tabung
Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti
diperlihatkan pada gambar di atas adalah ….
A. 2,76 cm
B. 2,95 cm
C. 3,25 cm
D. 3,16 cm
E. 3,27 cm
Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm
Jawaban : A
3. MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur panjang. Mikrometer sekrup adalah
alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian tertinggi. Tingkat ketelitian
mikrometersekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001 cm. Dengan ketelitiannya yang sangat
tinggi, mikrometersekrup dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda yang
sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau silet, maupun kawat.
7
Adapun untuk Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah
benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang
mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter
suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya.
Frame (Rangka)
Bagian Bingkai atau sering disebut juga Bagian Frame Mikrometer yang berbentuk
seperti Huruf C ataupun Huruf U dan terbuat dari Bahan Logam yang tahan panas dan
Tebal serta Kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya peregangan yang
dapat menganggu proses pengukuran sebuah benda.
Ratchet Knob
8
Lalu untuk Bagian Mikrometer yang terakhir atau ke Tujuh ialah Ratchet Knop yang
berfungsi untuk memutar Spindle (Poros Gerak) sesaat ujung Poros Gerak tersebut sudah
dekat dengan benda yang akan diukur serta digunakan untuk mengencangkan Poros
Gerak (Spindle) tersebut sampai terdengar bunyi suara sehingga untuk memastikan
bahwa Ujung Poros Gerak sudah menempel dengan sempurna dengan benda yang akan
diukur maka Ratchet Knob tersebut diputar sebanyak Dua atau Tiga putaran.
Pertama ialah pastikan pengunci alat ukur mikrometer dalam keadaan terbuka
Kedua lakukan pengecekan apakah poros tetap mikrometer dan poros geser
mikrometer saat bertemu dengan skala dan skala nonius utama mikrometer
menunjukkan angka nol.
Lalu yang ketiga ialah buka rahang alat ukur mikrometer dengan cara
menggerakkan pemutar ke arah kiri hingga benda yang akan diukur dapat masuk
ke dalam rahang.
Keempat ialah letakkan benda yang akan diukur diantara poros tetap dan poros
geser lalu tutup kembali rahang sampai tepat menjepit benda yang akan diukur.
Kelima ialah putarlah pengunci mikrometer agar pemutar tidak bisa bergerak lagi
setelah itu ukur atau hitunglah nilai panjang, tebal, lebar ataupun diameter suatu
benda yang diukur menggunakan alat ukur mikrometer sekrup.
Soal :
Jawaban :
9
B. ALAT UKUR WAKTU
1. STOPWATCH
Stopwatch adalah sebuah arloji genggam yang di rancang untuk mengukur jumlah waktu
yang telah berlalu dari waktu tertentu ketika di aktifkan sampai dengan stopwatch
tersebut di non aktifkan.
stopwatch ada dua jenis yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital. Dan kedua
stopwatch tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk mengukur lama waktu.
Tetapi ada perbedaan yang hanya terletak pada komponen penyusunnya dan tampilan
pembacaannya.
A. Stopwatch Analog
Jenis stopwatch ini merupakan jenis stopwatch manual yang menggunakan jarum
penunjuk sebagai penunjuk hasil pengukuran, jarum penunjuk tersebut seperti pada arloji.
B. Stopwatch Digital
Fungsi Stopwatch adalah sebagai alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu
yang diperlukan dalam suatu kegiatan, misalnya berapa lama seorang perenang mencapai
jarak 100 meter, atau berapa lama seorang pelari mencapai jarak 1 km, dsb.
10
Pada tombol start/stop berfungsi sebagai tombol untuk memulai pengukuran
(tombol start) dan untuk mengakhiri pengukuran waktu (tombol stop). Tombol
ini terletak menjadi satu.
Tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol berfungsi untuk mengkalibrasi sebelum
pengukuran dan pembuat posisi jarum menunjukkan angka nol. Dan stopwatch
analog ini ada yang berjenis tombol start/stop dan kalibrasi/pembuat nol dipisah,
ada pula yang digabung.
Jarum penunjuk menit berfungsi untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam
menit dan jarum penunjuk detik untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam
detik.
Skala pengukuran dalam menit dan dalam detik merupakan ruas atau selang
antara detik dengan satu detik diatasnya atau dibawahnya, ruas atau selang antara
menit dengan satu menit diatasnya atau dibawahnya.
Berikut ini adalah bagian-bagian dan fungsi dari stopwatch digital yaitu :
11
PEMBAHASAN :
1. NERACA ANALITIK
12
Neraca Analitik atau yang sering disebut timbangan analitik merupakan sebuah alat
laboratorium yang digunakan untuk mengukur massa suatu zat, baik zat berbentuk padat
maupun cair.
Neraca Analistik (Analitical Balances) berfungsi untuk menimbang bahan yang akan
digunakan untuk membuat media pada bakteri,jamur atau media tanam kultur jaringan
dan mikrobiologi dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi.Selain untuk
kebutuhan penelitian laboratorium,analytical balance juga dapat digunakan untuk
beberapa kebutuhan industri khusunya industri farmasi dan obat-obatan, karena
perhitunganya yang presisi dan keakuratan data terjamin sehingga akan lebih akurat
dalam pengumpulan datanya.
1) Piringan timbangan, berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk meletakkan sampel
yang akan ditimbang. Piringan neraca analitik dapat dibersihkan dengan kuas yang
terdapat pada setiap masing-masing alat atau dapat dibersihkan dengan menggunakan
tissu.
2) Anak timbangan, suatu bahan yang biasa digunakan dalam kalibrasi neraca analitik
dengan bobot yang sudah diketahui.
13
3) Waterpass, digunakan untuk mengetahui dan mengatur posisi piringan timbangan pada
neraca analitik apakah sudah stabil atau belum.
5) Tombol mode, berfungsi sebagai suatu sistem konversi satuan yang digunakan dalam
penimbangan. Tombol ini akan memudahkan pengguna dalam perubahan satuan dalam
penimbangan.
Cara menggunakan neraca analitik yang baik dan benar tentunya sesuai dengan prosedur
yang ada pada manual book, beberapa hal yang mungkin perlu anda ingat kembali
adalah :
Pastikan neraca analitik pada posisi yang benar, setting water pas agar sesuai
dengan petunjuk manual book
Tempatkan neraca analitik pada posisi yang jauh dari hembusan angin dan panas
berlebih
Calibrasi atau tara neraca analitik sebelum menggunakan.
Hindarkan neraca analitik dari medan magnet sekitar.
Selalu bersihkan neraca analitik jika sudah digunakan.
Matikan neraca analitik jika tidak digunakan dalam waktu lama.
2. NERACA OHAUS
Neraca Ohaus merupakan salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca Ohaus
sering digunakan dalam pengukuran laboratorium karena alat ini memiliki tingkat
ketelitian yang cukup tinggi yaitu mencapai 1/100 gram atau 0,01 gram.
14
Fungsi neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek
laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah
311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.
Berdasarkan jumlah lengannya, neraca ohaus dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu neraca
ohaus 2 lengan, neraca ohaus 3 lengan dan neraca ohaus 4 lengan. Meski ketiganya
memiliki jumlah lengan yang berbeda, namun prinsip kerja dan cara penggunaanya
tetaplah sama.
Fungsi dari kelima bagian neraca ohaus di atas adalah sebagai berikut.
■ Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk
mengenolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
■ Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan
benda yang akan diukur massanya.
■ Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang
berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dan setiap
lengan neraca memilikinya.
■ Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu.
Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan
menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
■ Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan
pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.
15
Meletakkan benda yang akan diukur massanya.
Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil.
Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0.
Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.
Pembahasan:
Pada bagian yang dilingkari adalah hasil pengukuran ketiga lengan neraca. Lengan 1 =
100 gram, lengan 2 = 20 gram dan lengan 3 = 5 gram. Maka hasil pengukuran adalah 100
gram + 20 gram + 5 gram = 125 gram.
D. MIKROSKOP
16
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-
benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.
Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata
“scopein” yang berarti melihat.
17
1. LENSA OKULER
Lensa okuler adalah lensa yang letaknya di bagian ujung atas tabung dekat dengan
mata pengguna, pengamat. Fungsi utama lensa okuler ini adalah untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
2. LENSA OBJEKTIF
Lensa Objektif ini letaknya berada di dekat objek yang akan diamati, diteliti. Pada
umumnya terdapat tiga lensa objektif pada sebuah mikroskop, yakni dengan perbesaran
10, 40 dan 100 kali.
Lensa objektif ini membutuhkan cahaya nyata, terbalik dan diperbesar. Di mana lensa
objektif ini di atur oleh revolver untuk menentukan pembesaran dan pengecilan lensa
objektif.
ketika menggunakan lensa objektif biasayan para pengamat mengoleskan minyak emersi
ke objek, tujuannya dari pemberian minyak emersi ini adalah sebagai pelumas dan untuk
memperjelas bayangan benda.
Fungsi utama Mikrometer (pemutar halus) dalam bagian mikroskop adalah untuk untuk
menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop secara tepat dan lambat, bentuknya lebih
kecil daripada makrometer.
6. REVOLVER MIKROSKOP
Fungsi utama revolver dalam bagian mikroskop adalah untuk mengatur perbesaran,
pengecilan lensa objektif, cara penggunaan nya dengan cara memutarnya ke kanan atau
ke kiri.
7. REFLEKTOR MIKROSKOP
Fungsi utama relfektor pada mikroskop adalah untuk memantulkan cahaya dari cermin
ke meja objek melalui lubang yang terdapat pada meja objek kemudian diteruskan ke
mata pengamat.
8. DIAFRAGMA
Fungsi utama diafragma pada bagian mikroskop adalah untuk mengatur banyak atau
sedikitnya cahaya yang masuk atau cahaya yang digunakan.
18
9. KONDENSOR
Fungsi utama kondensor pada bagian mikroskop adalah untuk mengumpul kan cahaya
yang dipantulkan oleh cerimin kemudian memusatkannya pada objek, cara menggunakan
alat ini bisa diputar ke kanan atau ke kiri dan bisa juga di naik turunkan.
10. CERMIN
Fungsi utama cermin pada bagian mikroskop adalah untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima dengan cara memantulkan cahaya yang masuk tersebut
11. MEJA MIKROSKOP
Fungsi utama meja mikroskop pada bagian mikroskop adalah sebagai tempat meletakkan
objek yang akan diteliti/diamati.
12. PENJEPIT KACA MIKROSKOP
Fungsi utama penjepit kaca pada bagian mikroskop adalah untuk menjepit kaca yang
melapisi objek tujuanya agar objek tidak mudah geser. penjepit ini berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
13. LENGAN MIKROSKOP
Fungsi utama lengan mikroskop pada bagian mikroskop adalah sebagai pegangan pada
mikroskop.
14. BAGIAN KAKI MIKROSKOP
Fungsi utama kaki mikroskop pada bagian mikroskop adalah untuk menopang atau
menyangga mikroskop agar tidak mudah jatuh.
15. SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT)
Funsi utama sendi inklinasi pada bagian mikroskop adalah untuk mengatur sudut atau
tegaknya mikroskop.
19
5. Bukalah diafragma dengan menggunakan tuas dan sesuaikan lubangnya agar
sinar yang diterima mata dapat optimal, tidak terlalu redup maupun terang.
6. Pastikan lensa objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan cara
mengatur makrometer searah jarum jam.
7. Letakkan preparat yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di bawah lensa
objektif. Gunakan penjepit agar preparat tidak bergeser.
8. Naikkan meja preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar 0.5 cm
dengan menggunakan makrometer.
9. Lihatlah bayangan benda melalui lensa okuler sambil menaikturunkan meja
preparat menggunakan mikrometer agar mendapatkan bayangan objek yang jelas.
10. Lihatlah objek preparat dari arah samping sambil menyesuaikan lensa objektif
dengan perbesaran yang lebih tinggi pada kedudukannya.
Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif dan lensa okuler masing-masing
10 mm dan 5 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektif. Tentukan
perbesaran mikroskop pada pengamatan:
■ Tanpa akomodasi
■ Berakomodasi maksimum
■ Berakomodasi pada jarak 50 cm
Penyelesaian:
Diketahui:
fob = 10 mm
fok = 5 cm
sob = 11 mm
20
sn = 25 cm (mata normal)
Ditanyakan: perbesaran mikroskop untuk pengamatan tanpa akomodasi, berakomodasi
maksimum dan berakomodasi pada jarak 50 cm.
Jawab:
Sebelum kita dapat menentukan perbesaran pada mikroskop, terlebih dahulu kita cari
jarak bayangan oleh lensa objektif (sob) dengan rumus berikut.
1 1 1
= −
s'ob fob sob
1 1 1
= −
s'ob 10 mm 11 mm
1 11 – 10
=
s'ob 110 mm
1 1
=
s'ob 110 mm
Sehingga diperoleh s’ob = 110 mm. Dengan demikian, perbesaran yang dihasilkan oleh
lensa objetif adalah sebagai berikut.
s'ob
Mob =
sob
110 mm
Mob = = 10 kali
11 mm
Selanjutnya, perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler adalah sebagai berikut.
■ Pada pengamatan tanpa akomodasi
sn 25cm
Mob = = = 5 kali
fok 5 cm
■ Pada pengamatan dengan akomodasi maksimum
sn 25cm
Mob = +1 = +1 = 6 kali
fok 5 cm
1 1 1
= −
sok fok s'ok
1 1 1
= −
sok 5 cm −50 cm
1 10 – (−1)
=
sok 50 cm
1 = 11
21
50
sok
cm
Sehingga:
sn
Mok =
sok
1
Mok = sn
sok
11
Mok = 25cm × = 5,5 kali
50cm
Dengan demikian, perbesaran total mikroskop adalah sebagai berikut.
■ Pada pengamatan tanpa akomodasi
M = Mob × Mok = 10 × 5 = 50 kali
■ Pada pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum
M = Mob × Mok = 10 × 6 = 60 kali
■ Pada pengamatan dengan mata berakomodasi pada jarak 50 cm
M = Mob × Mok = 10 × 5,5 = 55 kali
22
DAFTAR PUSTAKA
Mafia.2012.”Definisi dan Jenis Mistar sebagai Alat”.
https://mafia.mafiaol.com/2012/12/definisi-dan-jenis-mistar-sebagai-alat.html.(Diakses
pada tanggal 17 Agustus 2019).
Achmadi.2019.”Penggaris : Pengertian,Fungsi,Macam,dan Cara Menggunakannya”.
https://www.pengelasan.net/penggaris/.(Diakses pada tanggal 17 Agustus 2019).
Gurupendidikan.2019.”Jangka Sorong : Cara Menghitung,Membaca,Contoh
Soal,Fungsi,Jenis,dan Gambar”. https://www.gurupendidikan.co.id/jangka-sorong/.
(Diakses pada tanggal 17 Agustus 2019).
Admin.2017.”Soal dan Pembahasan Fisika tentang Jangka Sorong”.
https://fokusfisika.com/soal-dan-pembahasan-fisika-tentang-jangka-sorong/.(Diakses
pada tanggal 17 Agustus 2019).
Adminaomi01.2019.”Mikrometer Sekrup : Bagian,Fungsi,Cara Membaca,Cara
Menggunakan”. https://rumusrumus.com/mikrometer-sekrup/.(Diakses pada tanggal 17
Agustus 2019).
Rikadiantoro.2013.”Makalah Mikrometer Sekrup”.
https://rikadiantoro.wordpress.com/2013/05/27/makalah-mikrometer-sekrup/(Diakses
pada tanggal 17 Agustus 2019).
Azqiara.2019.”Pengertian Stopwatch,Jenis dan Prinsipnya”.
https://www.idpengertian.com/pengertian-stopwatch/(Diakses pada tanggal 17 Agustus
2019).
Anastasiakiswari.2016.”Mengenal Jenis Alat Ukur dan Fungsinya”.
https://anastasiakiswari.wordpress.com/2016/05/11/mengenal-jenis-alat-ukur-dan-
fungsinya/.(Diakses pada tanggal 17 Agustus 2019).
Rohmatlebritannia.2017.”Soal tentang Stopwatch”. https://brainly.co.id/tugas/10507484.
(Diakses pada tanggal 17 Agustus 2019).
Gurukimia.2018.”Bagian-bagian,Ketelitian dan Fungsi NERACA Analitik Digital”.
https://www.infokimia.com/2018/11/bagian-bagian-ketelitian-dan-fungsi.html.(Diakses
pada tanggal 17 Agustus 2019).
23
Blog Mipa Supervisor.2017.”Neraca Ohaus : Bgian,Cara Menggunakan dan Membaca
Skala”. https://www.fisikabc.com/2017/07/neraca-ohaus.html.(Diakses pada tanggal 17
Agustus 2019).
Budiutomo Nanang.2017.”15 Bagian-bagian Mikroskop Beserta Fungsi dan Gambarnya”.
https://bukubiruku.com/bagian-bagian-mikroskop/.(Diakses pada tanggal 17 Agustus
2019).
Dosenbiologi.2017.”16 Cara Menggunakan Mikroskop yang Benar”.
https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/cara-menggunakan-mikroskop.(Diakses pada
tanggal 17 Agustus 2019).
Blog Mipa Supervisor.2018.”Kumpulan Contoh Soal tentang Mikroskop dan Pembahasan
Lengkapnya.” https://www.fisikabc.com/2018/01/contoh-soal-mikroskop.html.(Diakses
pada tanggal 17 Agustus 2019).
24