Anda di halaman 1dari 10

Seorang Wanita, Ny.

R, 67 tahun, datang ke Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung dengan


keluhan penglihatan mata kiri terasa mengganjal, Keluhan ini dirasakan sejak + 6 bulan yang lalu.
Namun keluhan dirasakan semakin lama semakin berat dan mengganggu aktivitas pasien.

Awalnya pasien mengeluhkan mata sebelah kiri terasa perih, gatal, kemerahan, namun sejak 3 bulan
yang lalu, pandangan mata kiri mulai terasa kabur. Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti
ini sebelumnya. Anggota keluarga lain pun tidak ada yang memiliki keluhan serupa seperti pasien.

Pada pemeriksaan Status Generalis, didapatkan: Keadaan umum baik, Kesadaran compos mentis,
Nadi : 84x/menit, RR : 24x/menit, Suhu : 36,6 ° C, TD : 120/80 mmHg, Sistem Kardiovaskular dalam
batas normal, sistem respirasi dalam batas normal, Kulit dalam batas normal, ekstremitas dalam
batas normal.

Pada pemeriksaan oftalmologi, VOD : 6/60, VOS 1/60. Pada mata kiri ditemukan selaput berbentuk
segitiga dari arah nasal mencapai pupil berwarna putih kemerahan, tidak ditemukan adanya injeksi
konjungtiva ataupun injeksi siliar, didapatkan kornea jernih, kamera okuli anterior bening dengan
kedalaman cukup,iris berwarna coklat, pupil bulat, lensa jernih dan sistem kanalis lakrimalis dalam
batas normal.
Seorang penderita laki-laki, umur 22 tahun, pekerjaan TNI, alamat Teling, agama Islam,

datang ke poliklinik mata BLU RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou pada tanggal 24 oktober 2014,

dengan keluhan benjolan kelopak mata kiri atas sejak ± 1 minggu yang lalu.

ANAMNESIS
Penderita datang ke RS dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kiri atas sejak ± 1
minggu lalu. Awalnya timbul benjolan kecil kemerahan kemudian semakin lama membesar
yang menyebabkan kelopak mata kiri atas menjadi merah dan bengkak. Penderita tidak
mengeluh gatal dan nyeri walaupun benjolan disentuh. Riwayat trauma disangkal oleh
penderita, riwayat sakit mata sebelumnya disangkal juga oleh penderita, riwayat penyakit
keluarga hanya penderita yang sakit seperti ini.

PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemerikasaan fisik status generalis didapatkan keadaan umum baik, kesadaran
kompos mentis, dengan tanda-tanda vital dalam batas normal, jantung dan paru tidak ada
kelainan, abdomen datar, lemas, peristaltik normal, ekstremitas hangat. Dari status psikiatrik
penderita bersikap kooperatif, ekspresi wajar dan respon baik.

PEMERIKSAAN KHUSUS

1. Status Lokalis
 Pada pemeriksaan obyektif :
o visus okulus dekstra : 6/6
o visus okulus sinistra : 6/6
 Tekanan intra okuler dekstra normal/palpasi dan tekanan intraokuler normal/palpasi.

2. Pada inspeksi didapatkan :


A. Pada Okulus Dekstra
 Supersilia : Rontok (-), trikiasis (-)
 Palpebra : Hiperemi (-), massa (-)
 Konjungtiva : Injeksi konjungtiva tidak ada
 Sklera : Normal
 Kornea : Jernih
 COA : Cukup dalam
 Pupil : Bulat, reflex cahaya (+)
 Iris : Normal
 Lensa : Jernih.

B. Pada Okulus Sinistra


 Supersilia : Rontok (-), trikiasis (-)
 Palpebra : Hiperemi (+), massa (+) berupa benjolan pada palpebra
superior.
 Konjungtiva : Injeksi konjungtiva tidak ada
 Sklera : Normal
 Kornea : Jernih
 COA : Cukup dalam
 Pupil : Bulat, reflex cahaya (+)
 Iris : Normal
 Lensa : Jernih.
A. Anamnesis
1. Identitas Pasien
Nama / usia : Sdr. S / 14 tahun
Alamat : Kalierang RT 06/01 Bumiayu
2. Keluhan utama : Kedua mata merah dan gatal.
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke poli RSMS dengan keluhan mata merah dan terasa gatal pada
kedua mata kanan dan kiri sejak 1 minggu yang lalu. Keadaan ini pertama kali
dirasakan sekitar 4 tahun yang lalu (saat pasien berusia 10 tahun dan masih menjadi
pelajar SD). Keluhan dirasakan hilang timbul sejak 4 tahun yang lalu tersebut.
Awalnya pasien merasa kedua mata menjadi merah dan terasa gatal saat setelah
pasien bermain sepakbola di lapangan kemudian pasien sempat berobat ke klinik
dokter umum dan dikatakan bahwa pasien menderita alergi debu pada kedua matanya.
Kondisi ini mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. Selain itu, pasien juga
mengeluhkan sangat gatal pada kedua mata, terasa mengganjal pada kedua mata, serta
keluar seperti kotoran kental berwarna kekuningan. Faktor yang memperberat keluhan
yaitu dirasakan terutama setelah pasien beraktivitas di luar ruangan seperti setelah
naik motor dan bermain sepakbola di lapangan. Faktor yang memperingan yaitu
apabila pasien beristirahat di dalam rumah. Keluhan pandangan kabur, mata pegal,
mata perih, sulit membuka mata, silau, bengkak pada kelopak mata, dan demam
disangkal. Riwayat mengucek mata (+) dan suka bermain di luar rumah.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya kambuh-kambuhan
sejak 4 tahun yang lalu. Riwayat hipertensi, penyakit gula, asma, trauma pada mata,
operasi, memakai kacamata dan obat-obatan jangka panjang disangkal. Riwayat alergi
debu (+).

5. Riwayat penyakit keluarga


Riwayat keluhan atau penyakit yang sama, hipertensi, dan gula disangkal.
Riwayat alergi (-). Riwayat memakai kacamata (+).
6. Riwayat sosial ekonomi
Pasien merupakan seorang pelajar SMP di sebuah SMP Negeri di Bumiayu.
Lingkungan rumah merupakan perkampungan yang dekat dengan jalan raya. Pasien
merupakan pasien BPJS Non PBI.

B. Pemeriksaan
1. Status Presen
Keadaan umum / kesadaran: baik / compos mentis
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 60 x/menit
Respiratory rate : 18 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Berat badan / tinggi badan: 49 kg / 161 cm
2. Status oftalmologik
OD OS

Visus 6/6 6/6

Visus NC NC
koreksi

Bola mata Ukuran normal, gerak ke Ukuran normal, gerak ke


segala arah (+) normal segala arah (+) normal

Silia Supersilia simetris, Supersilia simetris,


madarosis (-), trikiasis (-) madarosis (-), trikiasis (-)

Palpebra Edema (-), hiperemis (-), Edema (-), hiperemis (-),


superior ptosis (-), lagoftalmus (-) ptosis (-), lagoftalmus (-)

Palpebra Edema (-), hiperemis (-), Edema (-), hiperemis (-),


inferior enteropion (-), ekteropion enteropion (-), ekteropion
(-) (-)

Konjungtiva Edema (-), hiperemis (+), Edema (-), hiperemis (+),


palpebra sekret (-), massa (-), sekret (-), massa (-), papil
papil(-), folikel (-) (-),folikel (-)

Konjungtiva Injeksi konjungtiva (+), Injeksi konjungtiva (+),


bulbi injeksi silier (-) injeksi silier (-)

Sklera Ikterik (-), Trantas dots Ikterik (-),Trantas dots


pada limbus (+) pada limbus (+)

Kornea Infiltrat (-), Infiltrat (-),


keratokonus/globus (-) keratokonus/globus (-)

Bilik mata Hifema (-), hipopion (-), Hifema (-), hipopion (-),
depan normal normal

Iris Cokelat, nodul (-), iris Cokelat, nodul (-), iris


shadow (-) shadow (-)

Pupil RC (+) normal, 3 mm, RC (+) normal, 3 mm,


bulat, reguler bulat, reguler

Lensa Jernih Jernih

Refleks (+) (+)


fundus

Tekanan Normal (seperti ujung Normal (seperti ujung


intraokuli hidung) hidung)
Kasus

Seorang wanita usia 60 tahun mengeluhkan mata kanan tiba-tiba buram disertai mata merah dan nyeri sejak 2
hari sebelum masuk rumah sakit. Berdasarkan anamnesa didapatkan, mula-mula pasien mengalami nyeri
kepala sebelah kanan yang menjalar hingga kepala sebelah kanan terus- menerus disertai mata merah sejak 2
hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan mata merah disertai rasa berpasir dan penglihatan kabur mendadak.
Tidak ada keluhan mata gatal dan mengeluarkan kotoran. Pasien juga tidak mengalami benturan pada mata.
Pasien mengatakan belum pernah mengalami keluhan serupa. Tidak ada riwayat penggunaan obat mata
topikal maupun sistemik. Sebelumnya, pasien berobat ke dokter spesialis saraf karena merasa keluhan nyeri
kepala lebih mengganggu dan didiagnosa migrain dengan penurunan visus sehingga segera dirujuk ke RSUD
Ahmad Yani Metro. Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat- obatan apapun. Pasien memiliki riwayat
hipertensi sejak 2 tahun lalu, tidak ada riwayat diabetes mellitus dan tidak ada riwayat sakit mata sebelumnya.
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit, kesadaran compos mentis, tekanan darah
150/90 mmHg, nadi : 82x/menit reguler, isi dan tegangan cukup, pernafasan 17 kali per menit, suhu 37 ̊C. Pada
pemeriksaan oftalmologis mata kanan didapatkan visus 2/60 dengan konjungtiva mix injection, kornea edema
dan keruh, bilik mata anterior tampak dangkal, pupil mid dilatasi (d ± 3mm) tanpa refleks cahaya, kripta pada
iris tidak jelas, lensa keruh

dan palpasi bola mata keras (tonometri digitalis N+3 atau >40 mmHg). Sedangkan mata kiri didapatkan visus
6/60 dan dalam batas normal. Pada pemeriksaan umum tidak didapatkan kelainan.

Anda mungkin juga menyukai