Makalah Konsep Dasar Kewirausahaan
Makalah Konsep Dasar Kewirausahaan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
D. MANFAAT
PEMBAHASAN
10 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
yang mempunyai minat dan bakat entrepreneurship untukmemulai
berwirausaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
sedang dipelajarinya. Tujuannya membentuk softskill agar mahasiswa
berperilaku sesuai karakter wirausaha.
Fasilitas yang diberikan meliputi pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan magang, penyusunan rencana bisnis, dukungan permodalan
dan pendampingan usaha. Program ini diharapkan mampu mendukung
pencapaian visi-misi pemerintah dalam mewujudkan kemandirian bangsa
melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UKM.
Prosedur operasional standar dari Program Mahasiswa Wirausaha
meliputi persiapan program, pembekalan dalam bentuk Diklat
kewirausahaan,magang ke UKM, dan penyusunan business plan,
pendampingan dalam hal star-up business dan business establishmen, dan
Monev
11 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
yang menjadi kunci keberhasilan pengembangan jiwa kewirausahaan di perguruan
tinggi adalah mahasiswa, kurikulum, dosen pembina kewirausahaan.
a. Unsur Mahasiswa
Di perguruan tinggi, dunia kewirausahaan masih dipandang
sebelah mata oleh sebagian mahasiswa dan juga dosen. Banyak potensi
dan peluang yang semestinya bisa dimanfaat mahasiswa untuk
kepentingan pembelajaran dan pembumian sistem budaya
kewirausahaan ini, namun sayangnya belum dimanfaatkan
sepenuhnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui
Depdiknas untuk menanamkam jiwa kewirausahaan pada mahasiswa.
Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3 faktor dominan dalam
memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktor kesempatan,
faktor kebebasan,dan faktor kepuasan hidup (Sutabri, 2008). Ketiga
faktor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan. Penelitian
ini sangat membantu pihak perguruan tinggi dalam memberikan
informasi kepada para mahasiswanya, bahwa menjadi wirausahawan
akan mendapatkan beberapa kesempatan, kebebasan dan kepuasan
hidup.
Proses penyampaian ini harus sering dilakukan sehingga
mahasiswa semakin termotivasi untuk memulai berwirausaha. Sebab
banyak mahasiswa merasa takut menghadapi resiko bisnis yang
mungkin muncul yang membuat mereka membatalkan rencana bisnis
sejak dini.
Motivasi yang cukup, memicu keberanian mahasiswa untuk mulai
mencoba berpengalaman di bidang kewirausahaan. Dengan semakin
banyaknya mahasiswa memulai usaha sejak masa kuliah, maka besar
kemungkinan setelah lulus akan melanjutkan usaha yang sudah
12 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
dirintisnya. Sehingga bisa membuka lapangan kerja dan diharapkan
dapat ikut mengurangi jumlah pengangguran.
Beberapa program rintisan pengembangan jiwa kewirausahaan
bagi mahasiswa yang saat ini perlu dilanjutkan dengan modifikasi
tertentu antara lain Sebagai berikut :
1) Mahasiswa wajib mengikuti kuliah kewirausahaan secara
terstruktur, yang dilakukan secara menyeluruh di setiap jurusan
atau Prodi. Kendala pembina mata kuliah Kewirausahaan dapat
diatasi dengan membentuk Team Teaching.
2) Pada tahap awal, separuh dari mahasiswa yang
memprogramkan KKN diberi kesempatan untuk mengambil
program KKN-Magang Usaha. Pada tahap selanjutnya, jumlah
dapat ditingkatkan sesuai dengan hasil evaluasi. KKN-Magang
Usaha ini merupakan perpaduan antara KKN dan magang
kewirausahaan. Untuk itu program dirancang dengan baik,
dilakukan pembekalan (Diklat, pengenalan kasus usaha),
pendampingan,dan Monev).
3) Mahasiswa diberi kesempatan membantu Klinik Konsultasi
Bisnis dan Penempatan Kerja (JobPlacement Center) untuk
media belajar bagi mahasiswa.
4) Workshop-Role models dapat dilakukan dengan melakukan
workshop kewirausahaan dengan target tersusunnya business
plan. Worshop ini didampingi oleh orang yang diidolakan
(wirausahawan sukses dan berpengalaman) guna memberikan
wawasan, semangat membuka suatu usaha, memberi dorongan,
dan bantuan. Orang yang diidolakan tersebut bisa juga berupa
asosiasi berbagai badan asosiasi bisnis, instruktur, dosen atau
guru bisnis, biro konsultan bisnis, dan sejenisnya.
5) Mengembangkan koperasi mahasiswa. Model yang dikelola
dengan menggunakan pendekatan profesionalisme yang
13 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
sekaligus berfungsi sebagai tempat pembelajaran
kewirausahaan.
6) Mahasiswa mengembangkan berbagai kerjasama dengan pihak
eksternal dan alumni yang berhasil dalam bidang
kewirausahaan.
7) Perguruan Tinggi mendirikan Inkubator Wirausaha yang
pengelolaannya dilakukan oleh orang profesional yang
berfungsi pula sebagai laboratorium / pusat kajian bisnis.
Mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas pusat bisnis ini untuk
pembelajaran kewirausahaan.
b. Unsur Kurikulum
Unsur kedua yang menjadi kunci keberhasilan pengembangan
kewirausahaan adalah kurikulum yang diberlakukan di suatu
Perguruan Tinggi. Kurikulum di desain sedemikian rupa untuk
dijadikan acuan dalam penyelenggaraan perkuliahan mahasiswa.
Di negara maju pertumbuhan wirausaha membawa peningkatan
ekonomi yang luar biasa.Pengusaha pengusaha baru ini telah
memperkaya pasar dengan produk-produk baru yang inovatif. Tahun
1980-an di Amerika telah lahir sebanyak 20 juta wirausahawan baru,
mereka menciptakan lapangan pekerjaan baru. Demikian pula di Eropa
Timur,wirausaha ini mulai bermunculan. Bahkan, di negeri China,
yang menganut paham komunis, mulai membuka diri terhadap
lahirnya wirausahawan. Universitas Beijing, menghapuskan mata
kuliah Marxis, dan menggantinya dengan mata kuliah kewirausahaan.
Diluar negeri, banyak universitas yang kewalahan memenuhi
permintaan mahasiswa pada mata kuliah kewirausahaan yang terus
meningkat.
Pada umumnya di perguruan tinggi yang ada di tanah air
menyelenggarakan mata kuliah kewirausahaan, walaupun intensitas
dan proporsinya mungkin berbeda satu dengan lainnya. Berdasarkan
14 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
pengamatan di beberapa PTN didapati suatu kesimpulan bahwa tidak
semua jurusan menyajikan mata kuliah atau pendidikan kewirausahaan
sebagai mata kuliah yang berdiri sendiri. Fakta lain, jurusan-jurusan
yang menyajikan mata kuliah/pendidikan kewirausahaan,substansi
materi yang disajikan dalam mata kuliah kewirausahaan relatif telah
memadai (Siswoyo, 2008).
Beberapa ketua jurusan yang tidak menyajikan mata kuliah
Kewirausahaan baik sebagai mata kuliah yang berdiri sendiri maupun
ditempelkan pada beberapa mata kuliah yang relevan, diperoleh alasan
sebagai berikut :
1) Jumlah SKS yang tersedia dirasakan tidak memadai lagi untuk
ditambahkan mata kuliah diluar target kurikulum.
2) Belum diperoleh dukungan dari dewan dosen dengan alasan
yang belum jelas, untuk memasukkan mata kuliah
kewirausahaan. Namun sebagai wacana, banyak di antara ketua
jurusan yang ingin menyajikan mata kuliah kewirausahaan di
masa mendatang.
3) Penyajian mata kuliah Kewirausahaan dititipkan pada mata
kuliah yang relevan, namun porsi substansi content-nya masih
relatif kecil/terbatas.
4) Mata kuliah kewirausahaan tidak match dengan bidang ilmu
yang diemban oleh jurusan. Hanya sebagian kecil jurusan yang
menyatakan bahwa mata kuliah kewirausahaan relevan dengan
bidang keilmuan yang ada di jurusan.
5) Terkendala oleh staf pengajar yang tidak atau kurang
mempunyai kompetensi yang memadai untuk mengajarkan atau
membina mata kuliah kewirausahaan.
15 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
kompetensi bidang ilmu yang ditargetkan,kendala kompetensi dosen
pengajar atau Pembina kewirausahaan menjadi alasan yang utama.
16 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
rugi. Perhitungan untung rugi merupakan tindakan ekonomi yang
berorientasi pada penerapan prinsip ekonomi. Jadi, setiap individu
pada dasarnya telah mengembangkan jiwa kewirausahaan. Namun,
jika ingin memerankan dirinya sebagai pembina kewirausahaan, tidak
cukup dengan mengandalkan perilaku alamiah tersebut. Namun
seorang dosen harus membekali dirinya dengan berbagai pengetahunan
dan ketrampilan bi bidang kewirausahaan.
Pengembangan jiwa kewirausahaan dosen dapat dilakukan melalui
hal-hal sebagai berikut :
1) Kewirausahaan dosen dibangun di atas keilmuan atau disiplin yang
diampunya selama ini. Latar keilmuan yang diampu tidak
dimarginalkan,bahkan keduanya merupakan satu kesatuan yang
saling bersinergi. Diperlukan pemahaman yang sungguh-sungguh
agar keduanya dapat saling diintegrasikan. Misalnya, seorang ahli
biologi dapat memanfaatkan keilmuannya untuk mencari peluang-
peluang bisnis yang dapat memberikan value bidang biologi pada
konsumen yang dibidiknya
2) Dosen memerlukan penguatan dalam bentuk pendidikan, pelatihan,
dan pemagangan yang membekali dirinya untuk lebih memahami
ketrampilan berfikir dan bertindak ekonomis,berprinsip dan
berperilaku ekonomis. Penguatan semacam ini, saat ini telah
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas
yang bekerjasama dengan Universitas Ciputra Entrepeneurship
Centre (UCEC) guna menciptakan tamatan Perguruan Tinggi yang
siap memasuki lapangan kerja.
3) Unsur instrumen yang terdiri dari fakultas / jurusan,Lemlit dan
LPM senantiasa menciptakan suatu tatanan dan arahan agar dosen
dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi senantiasa
memanfaatkan peluang usaha berdasar aktivitas tridarma yang
dilaksanakan. Misalnya, karya penelitian tidak berakhir dengan
dibuatnya laporan, namun selalu memikirkan pemanfaatan karya
17 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
tersebut untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan orang lain.
Sehingga karya penelitian tersebut dapat menghasilkan peluang
memperoleh pendapatan. Demikian juga, untuk kegiatan
pendidikan dan pengajaran, maupun pengabdian pada masyarakat
yang dapat memanfaatkan hasil temuannya untuk kepentingan
pemenuhan kebutuhan.
4) Unsur lingkungan seperti DU/DI, Business centre, mempunyai
daya pengaruh yang besar terhadap kematangan dosen
kewirausahaan. Banyak pembelajaran kewirausahaan yang dapat
dilakukan melalui pemanfaatan pelaku usaha yang ada di
lingkungan, mulai yang terdekat sampai yang terjauh.
18 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
profesional dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Beberapa
program tersebut antara lain adalah LKIP ( Lomba Karya Inovatif
Produktif ), LKTI ( Lomba Karya Tulis Ilmiah ), Karya Alternatif
Mahasiswa (KAM)
PKM Kewirausahaan (PKMK) merupakan kreativitas
penciptaan ketrampilan berwirausaha dan berorientasi pada profit,
umumnya didahului oleh survai pasar, karena relevansinya yang
tinggi terhadap terbukanya peluang perolehan profit bagi
mahasiswa. Perlu ditegaskan di sini bahwa penciptaan ketrampilan
berusaha yang dimaksud adalah untuk mahasiswa pengusul
PKMK, begitu juga pelaku aktivitas usaha/bisnis yang didanai
dalam PKMK adalah kelompok mahasiswa pengusul PKMK.
Kelompok mahasiswa pengusul sebagai wirausahawan baru bisa
menjalin kerja sama dengan kelompok masyarakat produktif,
namun dana PKMK tidak dimaksudkan untuk membantu
peningkatan ekonomi kelompok masyarakat tertentu. Dalam
PKMK sama sekali tidak diijinkan dilakukannya
penelitian/percobaan untuk mencari temuan.
Tentang latar belakang penyelenggaraan program
Kreativitas Mahasiswa merupakan kegiatan akademik mahasiswa
baik yang berhubungan dengan kurikulum maupun bukan dan
merupakan program pengembangan kemahasiswaan dalam rangka
meningkatkan mutu produktif dan bernalar ilmiah. Dengan
demikian, diharapkan dapat dihasilkan produk yang menjadi
landasan selanjutnya bagi para mahasiswa untuk berkarya kreatif di
masyarakat setelah lulus sebagai sarjana. Oleh karena itu, hasil
Program Kreativitas Mahasiswa inilah dimungkinkan dapat
diusulkan ke Program studi atau Fakultas masing masing sebagai
pelaksana sebagai karya tugas akhir.
Tujuan penyelenggaraan Program Kreativitas Mahasiswa
untuk meningkatkan iklim akademik yang kreatif, inovatif,
19 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
visioner, solutif dan mandiri. Meningkatkan mutu peserta didik
(mahasiswa) di Perguruan Tinggi agar kelak dapat menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademis danatau
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan
meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian
serta memperkaya budaya nasional. PKM mencakup 7 (tujuh)
bidang yang masing -masing memiliki tujuan spesifik.
Hasil yang diharapkan dari program ini antara lain :
1) Kegiatan kreatif yang dilakukan oleh mahasiswa yang sesuai dengan minat
dan bakat masing masing, baik terkait dengan bidang profesi maupun yang
lain.
2) Temuan kreatif dari para mahasiswa yang dapat menunjang pelaksanaan
pembangunan di lingkungan kampus, perkotaan dan pedesaan
3) Calon pemimpin bangsa yang kreatif
b. Sistematika dan Penjelasan Usulan Program
Sistematika dan penjelasan penulisan usulan program
Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) sebagai berikut :
1) Judul Program
Judul kegiatan PKMK hendaklah singkat dan spesifik, tetapi
cukup jelas memberi gambaran mengenai kegiatan PKMK yang
diusulkan.
2) Latar Belakang Masalah
Khusus PKMK, uraikan proses dalam mengidentifikasi peluang
usaha. Gambarkan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi
khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan PKMK.
Gambarkan pula kondisi yang mengarah pada kebutuhan komoditas
atau dasar penetapan komoditas. Perlu dijelaskan situasi dan motivasi
mahasiswa untuk melaksanakan program Kreativitas Mahasiswa
Kewirausahaan. Jika perlu lakukan sebelum merencanakan PKMK
dengan penelitian awal atau survei pasar tentang kebutuhan pasar
20 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
secara kuantitatif. Uraikan pula pola penetapan dosen pembimbing dan
institusi pelaksana.
3) Perumusan Masalah
Rumusan masalah mengacu pada usaha yang prospektif, tidak
banyak saingan dan diterima di pasar
4) Tujuan Program
Nyatakan tujuan secara spesifik yang ingin diraih melalui kegiatan
PKMK khususnya terkait pada ketrampilan berwirausaha mahasiswa
berbasis sains, seni , dan teknologi
5) Luaran yang Diharapkan
Serasikan target luaran kegiatan PKMK dengan pilihan jenis
produk yang akan dihasilkan, dan uraikan dengan baik mengapa
pilihan target luaran ditetapkan seperti itu.
6) Kegunaan program
Jelaskan manfaat kegiatan secara luas, tunjukkan bahwa produk
komoditas memberikan dampak ekonomis yang signifikan dan
memberikan nilai tambah dari sisi IPTEK.
7) Metodologi Pelaksanaan Program
Uraikan secara rinci dan jelas, teknik implementasi atau metode
kegiatan PKMK sehingga seluruh target luaran dapat diperkirakan
terpenuhi. Jelaskan pula rancangan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan
evaluasi peningkatan ketrampilan pembuatan produk dan
kewirausahaan peserta PKMK
Jelaskan pola pendistribusian jenis ketrampilan yang dilatihkan,
apakah setiap mahasiswa atau kelompok akan dibekali ketrampilan
spesifik ataukah jenis ketrampilan yang sama diberikan kepada seluruh
mahasiswa pelaksana PKMK.
Serasikan seluruh jenis kegiatan yang akan dilakukan dengan
batasan waktu pelaksanaan yang diijinkan.
21 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
8) Jadwal Kegiatan Program
Jelaskan secara rinci mengenai rencana persiapan pelaksanaan
(termasuk pelaksanaan seleksi calon peserta), pelaksanaan dan evaluasi
PKMK serta jadwal keseluruhan (tentative).
9) Nama dan Biodata
Tunjukkan masing – masing biodata ini antara lain berisi :
a) Nama
b) NIM
c) Program studi / jurusan
d) Jenjang Pendidikan : Diploma / Strata 1
e) Tempat / tanggal lahir
f) Kualifikasi bidang keilmuan
g) Riwayat singkat yang bersangkut paut dengan aktivitas wirausaha
dari keluarga pelaksana PKMK, jika tidak ada sejarah wirausaha
yang dituliskan, silahkan dikosongkan (berlaku untuk Ketua dan
anggota calon peserta PKMK)
10) Biaya
Jumlah dana untuk 1 kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa
Kewirausahaan ini maksimal Rp. 6.000.000,00 yang alokasi
penggunaannya sebagai berikut :
a) Pengadaan bahan habis pakai
b) Peralatan penunjang
c) Perjalanan
d) Dokumentasi
e) Lain lain : konsumsi, pembuatan laporan, sewa tempat, pameran,
dan sebagainya
11) Lampiran
Berisi antara lain : gambar produk ( foto ), rencana kerja sama
dengan mitra usaha, mitra sumber dana dan sebagainya.
22 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
B. ISTILAH KEWIRAUSAHAAN, KEWIRASWASTAAN , DAN
ENTREPRENEURSHIP
Istilah kewirausahaan mulai dipopulerkan tahun 1990-an. Saat-saat
sebelumnya yang banyak digunakan adalah istilah kewiraswastaan dan
entrepreneurship. Istilah kewirausahaan dianggap lebih cenderung untuk
dipadankan dengan istilah entrepreneurship daripada istilah
kewiraswastaan yang lebih cenderung diartikan bersangkutan dengan
kepengusahaan bisnis serta segala aktivitas yang non pemerintah. Namun
demikian dalam praktek sampai saat ini ketiga istilah itu sering dipakai
secara bergantian, yang satu seolah-olah sebagai padanan bagi yang lain.
1. Pengertian Harafiah
Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha diberi awalan ke dan
akhiran an yang bersifat membuat kata benda wirausaha mempunyai
pengertian abstrak, yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan wirausaha.
Lebih lanjut bila wira diartikan sebagai berani dan usaha diartikan sebagai
kegiatan bisnis yang komersial maupun non bisnis dan non komersial,
maka kewirausahaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan
dengan keberanian seseorang untuk melaksanakan sesuatu kegiatan
bisnis/non bisnis (cara mandiri).
2. Menurut Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi
perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan
dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang
wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial
mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
3. Penrose (1963)
Mengidentifikasi kegiatan kewirausahaan yang mencakup
indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau
kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
23 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
4. Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan kegiatann yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar
belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen
fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
5. Menurut hasil Simposium Nasional Kewirausahaan 7-8 Februari 1995
di Jakarta
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nialai-nilai
dan prinsip serta sikap, kiat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu,
tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau
kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada pelanggan
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa,
dan negara.
Pengertian ini kemudian diakomodasi dan dimantapkan dalam
Inpres No.4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan, dengan kalimat sebagai berikut:
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Yang menarik dari definisi ini adalah bahwa kewirausahaan tidak
hanya menyangkut kegiatan yang bersifat komersial (mencari untung
semata) tapi juga kegiatan yang tidak komersial sejauh dilakukan dengan
semangat, sikap atau perilaku yang tepat dan unggul untuk meningkatkan
efisiensi dalam arti seluas-luasnya dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik kepada semua pihak yang berkepentingan (langganan
dalam arti luas, termasuk masyarakat, bangsa, dan negara).
6. Pengertian entrepreneur dan entrepreneurship
Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif kesuksesan sangat
bergantung dari entrepreneurship. Entrepreneurship menurut Edvarson,
24 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
1994 (dalam Makalah Wahid Ciptono,1999) adalah sebuah kata yang
digunakan untuk menjelaskan perilaku-perilaku pemikiran strategis dan
berani mengambil resiko yang akan memberikan hasil peluang bagi
individu dan organisasi.
(Entrepreneurship is behavior that is dynamic, risk taking, reactive
and growth oriented, entrepreneurship is a person who is willing to take
action to pursue opportunities in situations other view as problem or
threats).
Ciri-ciri seorang entrepreneur menurut Edvardson adalah sebagai
berikut:
a) Internal locus of control (memiliki sikap/ketetapan hati)
b) High energy level (bersemangat tinggi)
c) High need for achievemant (motivasi berprestasi tinggi)
d) Tolerance for ambiguity (dapat memahami perbedaan pendapat)
e) Self confidence (percaya diri)
f) Action oriented (berorientasi tindakan)
Pandangan umum tentang seorang entrepreneur adalah seorang
penemu bisnis yang sama sekali baru dan mampu mengembangkannya
menjadi perusahaan yang mencapai sukses secara luas (nasional maupun
internasional). Microsoft, Walt-Mart dan Aqua Golden Mississipi Adalah
contoh dari pandangan di atas. Entrepreneur tidak terbatas hanya pada
perusahaan besar, tetapi juga pada perusahaan-perusahaan kecil. Seorang
yang berani mengambil resiko membeli franchise Mc Donald (lokal),
membuka toko kelontong, atau bisnis yang dijalankan oleh dirinya sendiri
juga merupakan seorang entrepreneur.
Entrepreneurship adalah pengembangan perilaku kewirausahaan
dalam lingkup internal organisasi yang lebih besar dalam bentuk
perusahaan korporat). Entrepreneurship muncul karena kebutuhan
perusahaan untuk mengembengakan Strategy Busines Unit (SBU) dalam
rangka meningkatkan Competitive advantage-nya. Apabila masing-masing
SBU berhasil meningkatkan competitive advantage-nya, maka secara
25 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
otomatis perusahaan korporasi akan mampu meningkatkan parenting
advantage.
26 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para
pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
D. TEORI KEWIRAUSAHAAN
Menurut A. Pakerti, berwirausaha senantiasa melibatkan dua unsur
pokok, yaitu soal peluang dan soal kemampuan menggapi peluang. Hal ini
dituangkan dalam teori:
1. Teori Ekonomi
Menyatakan bahwa wirausaha itu akan muncul dan
berkembang kalau ada peluang ekonomi. Misalnya ketidakpastian
tentang apa yang akan terjadi dimasa depan merupakan peluang
usaha. Disamping kebutuhan ekonomi, kemajuan teknologi juga
membuka peluang usaha.
2. Teori Sosiologi
Para ahli sosiologi mencoba menerangkan mengapa
berbagai kelompok sosial (kelompok ras, suku, agama, dan kelas
sosial) menunjukkan tanggapan yang berbeda-beda atas peluang
usaha. Mereka meneliti faktor-faktor sosial budaya yang
menerangkan perbedaan kewirausahaan antara berbagai kelompok
itu. Hagen mengemukakan teori bahwa dalam kelompok itu orang
didorong menjadi wirausaha karena sebagai kelompok mereka
dipandang rendah oleh kelompok elit dalam masyarakatnya.
Kelompok yang makin direndahkan kedudukan sosialnya makin
besar kecenderungan kewirausahaannya.
3. Teori psikologis
Perintis teori psikologi adalah David Mc Cleland, ia
menalarkan adanya hubungan antara perilaku kewirausahaan
dengan kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement atau
nAch). Selanjutnya secara empiris ia menemukan korelasi positif
antara kuatnya nAch dan perilaku wirausaha yang berhasil. nAch
terbentuk pada masa kanak-kanak dan antaranya ditentukan oleh
27 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
bacaan untuk Sekolah Dasar. Ini berarti itu harus ditanamkan sejak
dini. Namun motif berprestasi bisa ditingkatkan melalui latihan
pada orang dewasa.
4. Teori Perilaku
Wesper memandang perilaku wirausaha sebagai kerja. Ia
menyimpulkan bahwa keberhasilan seseorang wirausaha
tergantung dari :
a. Pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wira usaha
b. Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain
c. Kepiawaian dalam mengamalkan manajemen yang tepat
Ducker memandang kewirausahaan sebagai perilaku, bukan
sebagai sifat kepribadian. Kewirausahaan adalah praktek kerja yang
bertumpu pada konsep dan teori, bukan intuisi. Karena itu
kewirausahaan dapat dipelajari dan dikuasai secara sistematik dan
terencana. Ia menyarankan tiga macam unsur perilaku untuk
mendukung berhasilnya praktek kewirausahaan :
a. Inovasi bertujuan
b. Manajemen-wirausaha
c. Strategi-wirausaha
28 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
a. Fokus dasar
b. Antisipasi kebutuhan keuangan
c. Menyiapkan dan menyusun tim manajemen puncak, jauh sebelum
diperlukan
d. Penentuan peran di pendiri dalam hubungannya dengan orang lain.
Strategi wirausaha yang diperlukan untuk menempatkan diri dalam
pasar :
a. Pemimpin yang dominan dalam pasar
b. Imitasi kreatif
c. Monopoli dengan produk atau jasa yang sangat khusus
d. Menciptakan konsumen baru dengan menciptakan produk dan
jasa baru.
29 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
30 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
paham bagaimana cara untuk berwirausaha. Jika masyarakat bisa
membuka usahanya sendiri, otomatis orang tersebut juga membuka
lapangan pekerjaan bagi orang lain yang masih berstatus
pengangguran. Sehingga, hal itu juga bisa menjadikan sebuah
keuntungan dalam mengurangi jumlah pengangguran.
31 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I
DAFTAR PUSTAKA
http://edukasi.kompas.com/read/2010/04/09/11340991/urgensi.pendidikan.
kewirausahaan (11:34 WIB)
https://anangfirmansyahblog.files.wordpress.com/2012/09/teori-
kewirausahaan.pdf ( September 2012 )
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/1
96210011991021-YOYON_BAHTIAR_IRIANTO/Modul-1-
Konsep_Kewirausahaan.pdf
32 | K O N S E P D A S A R K E W I R A U S A H A A N – H E L D A V I N I A S A R I