Anda di halaman 1dari 17

1 LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

JOGER

Laporan ini dibuat sebagai salah satu tugas matakuliah di semester V

Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram Yogyakarta

Nama : Yessy Yolandasari

NIM : 171113388

UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI/ MANAJEMEN

2019
2 LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL LAPORAN KERJA

Laporan Kunjungan Industri ini telah Disetujui dan Disahkan

Sebagai Salah Satu Syarat Pada Semester V

Fakultas Ekonomi

Universitas Widya Mataram Yogyakarta

Menyetujui,

Pembimbing

(Nama)

Mengesahkan

Dekan Ketua Program Studi

(Nama) (Nama)
3 KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri tanpa ada halangan
apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun
berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama melaksanakan
Kunjungan Industri.

Tentunya dengan seizing Allah SWT kami bisa melaksanakan Kunjungan


Industri dengan tujuan untuk menambah pengetahuan , menambah wawasan,
menambah ilmu, dan memperluas pengalaman. Banyak ilmu, dan memperluas
pengalaman.

Yogyakarta, November 2019

Yessy Yolandasari
Contents
1 LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI....................................................................1

2 LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................2

3 KATA PENGANTAR................................................................................................3

4 Daftar Gambar............................................................................................................5

5 BAB I.........................................................................................................................6

5.1 PENDAHULUAN..............................................................................................6

5.1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................6

5.1.2 Rumusan Masalah......................................................................................7

5.1.3 Batasan Masalah.........................................................................................7

5.1.4 Tujuan Penulisan........................................................................................7

6 BAB II........................................................................................................................8

6.1 Sejarah Perusahaan.............................................................................................8

6.2 Bidang Usaha atau Produk...............................................................................11

6.3 Fasilitas Operasi dan Produksi.........................................................................11

6.4 Pembahasan......................................................................................................12

7 BAB III....................................................................................................................17

7.1 KESIMPULAN................................................................................................17

7.2 SARAN............................................................................................................17

4 Daftar Gambar
5 BAB I

5.1 PENDAHULUAN

5.1.1 Latar Belakang Masalah


Berkunjung ke suatu tempat tidaklah lengkap jika tidak membawa suvenir dari
tempat tersebut. Banyak hal yang bisa dijadikan kenang-kenangan, misalnya kaos,
gantungan, kunci, dan masih banyak lagi. Kebiasaan seseorang untuk membelikan
suvenir untuk oleh-oleh kepada keluarga dan kerabat. Pulau Dewata Bali ternyata
memiliki bisnis merchandise yang lahir lebih dahulu pada tahun 1981 yang
bernama JOGER. Joger didirikan oleh seseorang yang bernama Joseph Theodorus
Wulianadi, atau lebih dikenal dengan dengan sebutan Mr. Joger. Produk yang
terkenal di Joger adalah kaos atau t-shirt. Tapi tidak hanya t-shirt saja yang dijual
di toko yang dinamakan Pabrik Kata-kata Joger, berbagai macam merchandise
seperti sandal, gantungan kunci, sampai jam dinding juga diperjual-belikan di
Pabrik Kata-kata Joger. Ciri khas dari produk Joger sendiri adalah permainan
kata-kata yang memang dibuat oleh sang creator, yaitu Mr Joger dalam
jogerjelek.com
Saya memilih Joger sebagai objek penelitian karena Joger memiliki pangsa
pasar yang sangat luas, temasuk di luar pulau Bali, seperti di Pulau Jawa. Toko
(Pabrik Kata-kata Joger) hanya ada di Pulau Bali, tapi hal ini tidak menjadi
masalah bagi konsumen Joger untuk mendapatkan produk ini. Strategi penjualan
yang unik dari Mr. Joger juga sangat menarik, misalnya penjualan sandal Joger.
5.1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat kita tarik sebuah rumusan masalah yaitu
bagaimana strategi komunikasi merek yang dilakukan oleh Pabrik Kata-Kata
Joger Bali dalam membangun dan mempertahankan brand equity?

Analisis Bauran Pemasaran (Segmentasi) 4S


1. Segmentasi Geografis 
2. Segmentasi Psikografis 
3. Segmentasi Demografis 
4. Segmentasi Perilaku

5.1.3 Batasan Masalah


Laporan ini dibuat untuk membahas tentang penerapan strategi pemasaran
segmentasi 4S di “JOGER”

5.1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan ini yaitu memberikan penjelasan teori-teori tentang
segmentasi pasar untuk meningkatkan penjualan Produk Joger.
6 BAB II

6.1 Sejarah Perusahaan


Brand Joger salah satu fenomena di dunia Bisnis yang berhasil menanamkan
brand pabrik kata-kata yang identik juga dengan pulau Bali. Maka dari itu tidak
lengkap jika berlibur ke pulau Bali jika tidak mengunjungi Joger. Hampir tiap hari
ribuan orang memenuhi show room Joger yang terletak di Jalan Raya Kuta.
Terutama ketika musim liburan tiba, 17 kasir yang tersedia selalu berisi antrian
panjang.

Hingga saat ini, Joger memiliki sekitar 150-an ‘anggota keluarga’ (sebutan untuk
karyawan Joger). Usaha Joger mampu memberikan kesempatan kerja bagi banyak
orang buangan termasuk orang cacat sehingga mereka mampu berkarya untuk
hidup mereka. Jika dilihat sukses Joger saat ini, mungkin banyak yang tidak
menyangka bahwa pemilik Joger bukanlah seorang yang berpendidikan tinggi S1
atau S2.

Pendiri Joger atau sering disebut Mr. Joger atau Pak Joger bernama Joseph
Theodorus Wulianadi. Joger memiliki salam khas Selamat Pagi, tidak peduli
apakah hari sudah siang atau malam. Nama Joger sendiri merupakan singkatan
dari namanya, Joseph dan Gerhard Seeger. Gerhard adalah teman sekolahnya
ketika di Jerman yang memberi US 20.000 sebagai hadiah pernikahannya.

Usaha Mr Joger dimulai dengan modal 500ribu pada bulan Juli 1980. Beliau
mulai merangkai kata-kata sendiri, disablonkan kepada orang lain, memasarkan
sendiri door to door,  gedor-gedor rumah orang dan hasilnya sekarang pembeli
yang harus ngantri di Joger. Produk yang paling pertama ia hasilkan adalah kaos.
Kaos itu dibuat dengan kata-kata, “Belanja tidak belanja tetap thank you”. Waktu
itu masih menggunakan desain manual. Produk lain yang ditawarkan selain kaos
yaitu sandal, tas, jaket, topi, berbagai aksesoris, dan berbagai macam pernak-
pernik. Sasaran dari produk jogger adalah para wisatawan lokal maupun
wisatawan mancanegara. Desain yang digunakan lebih menuju sasaran para
remaja tetapi joger tidak hanya diperuntuukan untuk remaja melainkan dari mulai
anak kecil sampai orang dewasa. Segmen pemasaran joger cocok untuk semua
kalangan yaitu kalangan menengah atas ,menengah kebawah. Hal ini dibuktikan
dari harga jual produk mulai dari harga ribuan hingga ratusan ribu tergantung
kualitas barang.

Menurut cerita Mr. Joger, 19 januari 1981 usahanya mulai menanjak. Ini ditandai
dengan membuka toko di Jalan Sulawesi 37, Denpasar dengan nama Art & Batik
Shop Joger. Kemudian selanjutnya Tahun 1983 membuka toko lain di jalan yang
sama. Terakhir tahun 1986, Mr. Joger membuka toko di Jalan Raya Kuta hingga
saat ini. Namun Mr Joger malah ‘bertobat’ dan membatalkan niatnya untuk
menjadi konglomerat. Dua toko di Jalan Sulawesi akhirnya ditutup Mr. Joger pada
Tahun 1987 walaupun secara materi menguntungkan. Walaupun demikian saat ini
sedang dibangun pusat Joger lainnya di daerah Baturiti, Tabanan Bali. Ini semata-
mata karena toko Joger di jalan raya Kuta sudah terlalu sempit untuk menampung
ribuan pengunjung tiap harinya.

Konsistensi Joger untuk mempertahankan Brand Joger di pulau Bali juga mampu
mempertahankan hidup brand dan keaslian brand tersebut. Joger tidak bisa dibeli
di luar pulau Bali, sehingga jika orang menggunakan Joger berarti pernah berlibur
ke Bali. Kualitas kainnya pun tidak kalah dengan brand luar negeri seperti
Billabong dan Quick Silver, namun harga merakyat untuk orang Indonesia.

Sekalipun begitu terkenal dengan limpahan materi yang cukup. Baginya itu
tidaklah seberapa. Sukses tidak bisa diukur dari kekayaan materi. “Sukses itu
adalah ketika kita bisa merasakan bahagia. Walau kaya dengan materi segunung
kalau belum bahagia itu namanya belum sukses. Apalagi miskin dan tidak
bahagia,” lontarnya sambil terkekeh.

Cara mengelola usahanya sendiri, Mr. Joger mengaku tidak seribet dengan usaha
lain. Dia seringkali membuat manajemen berjalan dengan sendirinya. Yang ada
adalah pembagian kerja dari masing-masing ‘anggota keluarga’. Karena katanya,
setiap orang adalah pemimpin. Mereka tahu tanggung jawabnya dan tahu maju
mundurnya perusahaan ada di tangan masing-masing.
Mr. Joger mengajarkan bahwa menjadi seorang marketing itu di tuntut untuk
selalu konsisten. Dan selalu menemukan ide-ide kreatif dan unik. Sehingga orang
mampu menyukai setiap hal yang kita buat. Mr. Joger, dengan bangga nya
menjatuhkan produknya sendiri, dengan mengatakan bahwa joger itu jelek, namun
strategi yang seperti ini lah yang menjadi magnet para pembeli untuk membeli
setiap merchandise dari Joger.

Mr. Joger menjual produknya dengan konsisten, ia lebih memilih kepuasaan dan
kebahagiaan konsumen terhadap produk yang ia jual. Dan strategi ini pun di pakai
dalam menarik minat konsumen, dengan melarang konsumen untuk membeli
produknya sesuai yang ia tentukan. Sifat strategi paradoksal nya ini lah yang
menjadi magnet konsumen untuk membeli produk joger. Ia selalu konsisten
terhadap setiap penjualan produknya, dengan kreativitas dan diferensiasi, dan
baginya inovasi itu adalah suatu keharusan dalam mengembangkan bisnis. Karena
dengan inovasi maka konsumen tidak akan pernah bosan, dan selalu merasakan
kepuasan. Serta selalu mengembangkan keunikan dalam pabrik kata kata joger.
Keunikan yang terdapat pada kaos joger inilah yang mengikat loyalitas konsumen
pada produk produk joger. Terbukti dengan setiap harinya joger mampu
mengeluarkan minimal satu desain. Jadi, setiap hari selalu ada yang baru.

Strategi ini sangat berkaitan erat dengan filosofi dasar yang di pakai Mr. Joger Ia
Mengatakan : “Lebih baik sedikit tapi cukup daripada banyak tapi kurang”. Ia pun
mengatakan bahwa : “Saya berharap orang beli kepuasan, kebahagiaan, bukan beli
barang.”

Itu artinya bahwa Mr. Joger lebih mementingkan kepuasan konsumen, dan
kebahagiaan hati konsumen, bukan hanya menjual barang dengan harga yang
mahal, namun kepuasan dan kebahagiaan konsumen juga harus di utamakan,

Mr. Joger pun dalam bisnisnya tidak mengejar berapa omset atau profit yang di
perolehnya,baginya lebih baik untuk mengontrol omzet yang di keluarkan.
Ketimbang berlomba-lomba untuk mengejar profit atau laba.
6.2 Bidang Usaha atau Produk
Ketika memasuki pintu outlet joger, setiap pengunjung akan disapa dengan ramah
dan akan ditempeli stiker sebagai tanda masuk. Ada berbagai macam produk yang
dijual di joger seperti Tshirt,mug, sandal, gantungan kunci dan jam terbalik dan
meyuguhkan kata kata motivasi dan aneh bagi setiap pengunjung yang
membacanya.

6.3 Fasilitas Operasi dan Produksi


Pabrik joger mempunyai sebuah perusahaan UMKM kecil yang ikut serta
membantu joger untuk memproduksi berbagai macam pernak pernik dan sovenir.
Kata – kata joger mempunyai sedikitnya sekitar 36 kelompok plasma kecil yang
membantu proses pembuatan barang-barang joger saat ini (kaos oblong, mug,
keramik, gerabah, kulit, kerajinan kayu, kerajinan bamboo dan lain-lain) tetapi
desain-desain dan tulisan kata - kata masih tetap lebih banyak dari bapak joger
atau anggota keluarga joger itu sendiri.
6.4 Pembahasan
A.    Segmentasi Geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit
geografis seperti Negara, Negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau
lingkungan sekitar.

Wilayah

Segmentasi Pasar Joger adalah Pemasaran Mikro/Wilayah Lokal (local market).


Untuk jenis ini umumnya merupakan pemasaran yang didasarkan pada satu
wilayah (disebut area lokal), dimana perusahaan cenderung tidak melakukan
ekspansi di luar wilayah tersebut. Produk-produknya otomatis sangat bernafaskan
daerah dan hanya bisa ditemui di daerah tersebut, kebanyakan contohnya adalah
produk-produk makanan daerah atau produk kesenian/wisata. Konsistensi Joger
untuk mempertahankan Brand Joger di pulau Bali juga mampu mempertahankan
hidup brand dan keaslian brand tersebut. Joger tidak bisa dibeli di luar pulau Bali,
sehingga jika orang menggunakan Joger berarti pernah berlibur ke Bali.

B.     Segmentasi Psikografis membagi pembeli pada beberapa kelompok


berdasarkan sifat psikologis/kepribadian, gaya hidup, atau value.

Value

Joger merupakan sebuah merek terkenal dari Bali yang memposisikan dirinya
melalui tagline yang diusung sebagai “Pabrik Kata-Kata”. Mulai dari T-shirt,
keramik, gantungan kunci, sandal, stiker, batik, dan sebagainya dapat kita temui di
sana tentunya dengan desain kata-katanya yang unik dan nyeleneh.  Keberanian
Joger mengusung slogan “Bali Bagus, Joger Jelek”. Hal ini sungguh terbilang
keberanian yang sangat besar. Di saat produsen lain sibuk mengusung slogan yang
mengunggulkan produknya dengan menampilkan segala kelebihan yang dimiliki,
Joger justru mengklaim  produknya sebagai produk yang jelek.
C.     Segmentasi Demografis membagi pasar menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan variable seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis
kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan,
dan kelas sosial.

Usia

Produk yang paling pertama joger hasilkan adalah kaos. Produk lain yang
ditawarkan selain kaos yaitu sandal, tas, jaket, topi, dan berbagai aksesoris.
Sasaran dari produk joger adalah para wisatawan local maupun wisatawan
mancanegara. Desain yang digunakan lebih menuju sasaran para remaja tetapi
joger tidak hanya diperuntukan untuk remaja dilihat dari setiap desain kata-kata
yang dikeluarkan yang menglengkapi setiap produk yang diproduksi. Joger tidak
hanya berfokus menghasilkan produknya untuk para remaja melainkan dari mulai
anak kecil sampai orang dewasa dapat menggunakan produk yang ditawarkan
joger. Karena pemilik joger mempunyai prinsip selalu memenuhi keinginan
customer. Pemilik joger pun mengatakan bahwa : “Saya berharap orang beli
kepuasan, kebahagiaan, bukan beli barang.”

Penghasilan

Segmen pasar joger adalah umum mencakup semua kalangan yaitu kalangan
menengah atas ,menengah kebawah. Hal ini dibuktikan dari harga jual produk
mulai dari harga ribuan hingga ratusan ribu tergantung kualitas barang.

D.    Segmentasi Perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok


berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap sebuah
produk.

Respon terhadap sebuah produk


Strategi pemasaran Joger bisa dikatakan mampu menembus batas yang luar biasa
wisatawan lokal hingga wisatawan mancanegara menyukai segala hal tentang
Joger. Joger yang menjadi salah satu ciri dari souvenier Bali ini di gemari banyak
orang karena kreasi yang dihasilkan dari desainernya benar-benar up-to date yang
unik dan asyik bagi pemakainya. Kreatifitas dibutuhkan dalam menjalankan bisnis
ini sehingga hal ini menjadi salah satu strategi pemasaran kaos Joger. Konsumen
pun akan tertarik dengan apa yang dijelekkan oleh pemilik bisnis ini. Sehingga
konsumen mempunya respon yang tinggi dengan adanya keberadaan joger, setiap
hari outlet joger selalu ramai dipenuhi dengan para wisatawan lokal maupun
wisatawan mancanegara. sehingga orang  yang  menggunakan Joger berarti
pernah berlibur ke Bali. Hal ini yang menyebabkan respon dari para pelanggan
semakin meningkat karena pemilik joger mempunyai prinsip “Bahwa ia berharap
orang beli kepuasan, kebahagiaan, bukan beli barang”, dan adanya inovasi yang
diciptakan setiap hari mampu memberikan nilai lebih. Ternyata inovasi untuk
produk baru dijalankan hampir setiap hari sehingga setiap hari selalu ada produk
baru yang diciptakan dan membuat setiap pelanggan mempunyai rasa penasaran
dengan setiap inovasi yang diciptakan.

POLA PASAR SASARAN YANG DIGUNAKAN

A.    Spesialisasi produk

Dalam hal ini, perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu


yang dijual ke beberapa segmen. Melalui strategi spesialisasi produk, perusahaan
membangun reputasi yang kuat di bidang produk tertentu. Hal ini lah yang
diterapkan Joger pada perusahaannya. Joger menitikberatkan pada kualitas dan
desain produk yang mampu menarik hati para pelanggannya, dengan produk-
produk yang unik dan kata-kata yang kreatif, yang dimana sangat cocok dijadikan
cinderamata oleh wisatawan baik local maupun mancanegara sebagai oleh-oleh
untuk sanak saudara karena memang desain dari Joger sendiri lain daripada yang
lain dan keunikannya tidak mudah didapat dipasaran sehingga pelanggan ingin
datang lagi ke toko Joger. Hal ini lah yang membuat Joger terpatri dibenak
pelanggannya, ingat Bali ya ingat Joger.

B.     Spesialisasi Pasar

Dalam hal ini, perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan dari
suatu kelompok pelanggan tertentu. Perusahaan mendapatkan reputasi yang kuat
dengan mengkhususkan diri dalam melayani kelompok pelanggan itu dan menjadi
saluran pemasaran bagi semua produk baru yang mungkin digunakan oleh
kelompok pelanggan ini. Joger juga memfokuskan produknya bagi para
wisatawan yang datang ke Bali. Karena produk Joger hanya memiliki outlet di
Bali, maka tentu para wisatawan akan memburu produk Joger yang memang khas
Bali dan Joger menempatkan produknya untuk wisatawan-wisatawan yang ingin
membeli cinderamata unik dan kreatif di pulau Dewata ini. Khususnya untuk
wisatawan mancanegara, Joger biasanya memproduksi kaos-kaos yang berbahasa
Inggris untuk menyesuaikan segmen pasar mereka yaitu turis luar negeri.

C.    Cakupan Seluruh Pasar

Dalam hal ini, perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan


dengan menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Hanya
perusahaan yang sangat besar yang dapat melaksanakan strategi cakupan seluruh
pasar.

Jika dilihat secara keseluruhan, Joger juga mengadopsi pola sasaran pasar ini.
Karena produk-produk dari Joger tidak memandang umur dan kelamin tertentu.
Baik anak-anak hingga kaum lanjut usia Joger menyediakan produk yang cocok
untuk mereka semua. Dari alas kaki hingga topi Joger sediakan untuk semua
kalangan. Karena pada dasarnya Joger tidak hanya semata-mata mengincar
keuntungan materi, tapi juga mencari keuntungan berupa rasa cinta terhadap
produk Joger dari konsumennya.

STRATEGI DIFERENSIASI DAN POSITIONING

Diferensiasi :

suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan posisi unik di benak
konsumen. 

Pemilik joger menggunakan strategi pemasaran paradoksal adalah, berbanding


terbalik dari biasanya, strategi ini lebih memilih untuk menjelek-jelekan
produknya sendiri, ketimbang mengunggul-unggulkannya. padahal semua orang
pun tahu bahwa Produk Joger lebih unggul kualitasnya sampai turis mancanegara
pun mengakui nya.

Positioning :

tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat
tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.

Joger merupakan oleh-oleh khas pulau Dewata. Dengan kata lain, Joger identik
dengan Bali. Kekhasan Joger tampak dari outlet, pemilik Joger sendiri menyebut
tokonya sebagai “pabrik kata-kata”. Dia selalu berinovasi dengan merangkai kata-
kata untuk setiap produknya sehingga setiap hari selalu tercita kata-kata baru yang
terpasang pada produk joger. Hal ini merupakan cara tersendiri dari pemilik Joger
dalam  pemikiran pemilik Joger untuk selalu berinovasi dengan kata-kata baru
yang dirangkainya yang melengkapi setiap produk baru yang dikeluarkan. Outlet
Joger yang didesain seunik kaosnya dan juga jargo “Joger Jelek” yang mampu
membius konsumennya untuk tidak lupa mampir membeli kaos joger sebelum
meninggalkan pulau Bali.
7 BAB III

7.1 KESIMPULAN
Brand Joger yang dibuat oleh bapak joger telah menjadi icon produk dan
menguasai pasar di Bali umtuk jenis produk dan brand pabrik kata kata yang di
rancang secara sistematis dan terarah untuk menguasai segmentasi pasar di Bali.
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu supaya Joger juga memperhatikan
ancaman dari competitor luar yang seiring waktu semakin bertumbuh dengan
inovasi-inovasi yang baru dan berimajinatif.

7.2 SARAN
Dalam hal ini pemilik kata kata Joger disarankan agar dapat menjaga iklim
kekeluargaan kerja yang bebas dan bertanggung jawab serta dapat memberikan
kesempatan bagi karyawan untuk memberikan masukan ide dalam hal teknis atau
operasional, agar dapat melatih karyawan untuk berfikir kreatif dalam
mempersiapkan regenerasi sehingga kelangsungan pabrik kata kata Joger dapat
terus tejaga.

Anda mungkin juga menyukai