Anda di halaman 1dari 8

STUDI KASUS

Tn E seorang tukang umur 31 tahun, Berat Badan = 30 kg, Tinggi Badan = 150
cm dirawat di RS dengan keluhan diare sejak 2 - 3 minggu sebelum masuk RS.
Diare 4 – 5 kali per hari, warna coklat tua kadang-kadang ada darahnya. Berat
badan berkurang sejak 5 – 6 minggu sebelum MRS. Sudah satu minggu suhu
badan meningkat. Nafsu makan tidak ada, pada lidah terlihat ada bercak putih.
Selain itu didekat dubur ada abses yang telah diinsisi di IRD saat penderita
datang. Kebiasaan hidup : Penderita mempunyai kebiasaan merokok 2 batang
perhari. Sejak usia 20 tahun sudah berhubungan sex diluar nikah dengan PSK.
Obat-obatan yang biasa diminum : Entrostop. Kebiasaan makan : Penderita
mempunyai kebiasaan makan 2x perhari. Setiap hari selalu minum STMJ.
Penderita hanya menyukai sayur sup, lauk hewani yang disukai hanya ayam,
sedangkan tahu, tempe kadang-kadang saja. Hb 9,4 g/dl, Kalium 3,31 m Eq/L,
Albumin 2,5 gr/dl Tes HIV +, Tensi 110/80 mmHg, lidah kotor. Susun
perencanaan diit untuk bapak tersebut
PAGT/NCP Penyakit DHF

NAMA : Tn. E JENIS KELAMIN : laki – laki


UMUR : 31 tahun NO. REGRISTASI:
ASSESMENT
DIAGNOSIS INTERVENSI MONITORING & EVALUATION
DATA DASAR IDENTIFIKASI MASALAH
CH (Client History)
 Usia (31 tahun )
 Jenis kelamin (laki – laki)
 Pekerjaan seorang tukang
 Diare sejak 2 – 3 minggu
sebelum masuk RS (diare 4
– 5 kali per hari). Diare
biasanya berwarna coklat
dan terkadang disertai
darah.
 Tidak ada nafsu makan
 Berat badan menurun sejak
5 – 6 minggu sebelum
masuk rumah sakit.
 Pasien mempunyai
kebiasaan merokok 2
batang sehari
 Sejak usia 20 tahun sudah
berhubungan sex diluar
nikah dengan PSK
 Obat – obatan yang biasa
diminum yaitu entrostop.
FH (Food History)
Riwayat gizi dahulu :
 FH 1.1.1 Asupan
 Pasien mempunyai  C 1.1 Konseling gizi  FH 1.1.1 Asupan 3x
Makan 2x dalam
kebiasaan makan 2x perhari dengan materi Gizi makan besar dengan 2
24 jam
 Setiap hari meminum STMJ seimbang untuk selingan dalam 24
 Pasien hanya menyukai  1.2.2.2.2 Jenis
memberikan jam
sayur sop, lauk hewani pengetahuan serta
makanan yang
 1.2.2.2.2 Jenis
yang disukai hanya ayam, perubahan kebiasaan
disukai hanya
makanan beragam
dan terkadang – kadang makan pasien
sayur sup dan
mengkonsumsi tahu dan ayam
tempe.

AD
 ND 2.1.1 Modifikasi diet  AD 1.1.4 Perubahan berat
 BB : 30 kg  AD 1.1.4  NI 2.1 Kekurangan
tinggi energi, tinggi protein, badan (menjadi ideal)
Perubahan berat intake makanan dan
lemak cukup (bentuk
badan minuman oral makanan lunak)
 IMT : 13 (Underweight)  AD 1.1.5 IMT (menjadi
 AD 1.1.5 IMT 16,5 berkaitan dengan
normal)
(Underweight) berkurangnya nafsu
makan yang
 TB : 150 cm  AD 1.1.1 Tinggi
ditandai dengan
badan (165 cm)
perubahan berat
badan dan IMT
yang underweight
BD

 HB : 9,4 g/dl  BD 1.10.1  RC 1.4  BD 1.10.1


Hemoglobin 9,4 Kolaborasi/rujukan ke Hemoglobin menjadi
g/dl (rendah) provider lain yang normal
normal 13 – 16 g/dl berkaitan dengan  BD 1.2.7 Kalium
 Kalium : 3,31 mEq/L  BD 1.2.7 Kalium asuhan gizi yang menjadi normal
(rendah) normal sedang dilakukan  BD 1.11.1 Albumin
menjadi normal
3,5 – 5 mEq/L

 Albumin : 2,5 gr/dl  BD 1.11.1

 Tes HIV + Albumin (rendah)


normal 3,5 – 5,9
gr/dl
PD
 PD 1.1.1 Postur  NI 2.1 Asupan  ND 3.2.3.11  PD 1.1.1 Postur tubuh
 Terdapat bercak putih pada Oral Tidak adekuat Diberikan suplemen
tubuh kurus normal
berkaitan dengan vitamin B12 untuk
lidah
masalah nafsu meningkatkan daya
 Terdapat abses didekat ditandai dengan tahan tubuh
 PD 1.1.5 Sistem terdapat  PD 1.1.5 Sistem
dubur pasien Kandidiasis Oral
Pencernaan (mulut- Pencernaan (mulut-
 Postur tubuh kurus (bercak putih) pada
rektum) ; Kondisi lidah rektum) ; Kondisi
lidah dan dubur lidah normal
RENCANA INTERVENSI

1. INTERVENSI DIET
a. Tujuan Intervensi
1) Memperbaiki / meningkatkan status gizi
2) Meningkatkan asupan makanan
b. Prinsip Diet
1) Tinggi energi
2) Tinggi protein
3) Lemak cukup
c. Syarat Diet (sumber : asuhan gizi klinik)
1) Energi tinggi dengan memepertimbangkan penambahan 30% energi
karena pada masa simtomatik
2) Protein tinggi yaitu 1,7 g/kg BB untuk meningkatkan massa otot
3) Lemak cukup sebesar 25%, dengan memperhatikan pemberian MCT
dan minyak ikan untuk mengurangi diare dan meningkatkan sistem
imun.
4) Karbohidrat cukup yaitu diberikan 60% sebagai sisa perhitungan
kebutuhan energi dari protein dan karbohidrat
5) Vitamin dan mineral diberikan sesuai AKG
6) Cairan diberikan sesuai dengan kebutuhan, yaitu 35 ml/kg BB/hari
atau setara dengan 1900 ml dengan memperhatikan pemberian cairan
dan elektrolit yang hilang karena diare.
7) Pemberian suplementasi oral dalam bentuk makanan cair padat energi
dan protein untuk meningkatkan asupan energi dan zat gizi
8) Makanan diberikan dalam bentuk lunak dan mudah dicerna serta
frekuensi kecil, tetapi sering karena pasien mengalami sariawan dan
nyeri perut jika makan terlalu banyak.
d. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Usia : 31 th
TB : 150 cm
BB : 30 kg
BBI : 45 kg
BEE = (10 × BBA) + (6,25 × TB) – (5 × U) + 5
= (10 × 30) + (6,25 × 150) – (5 × 31) + 5
= 300 + 937,5 – 155 + 5
= 1.087,5 kkal
TEE = BEE × FA × FS
= 1.087,5 × 1,2 × 1,4
= 1.827 + (30% × 1.827)
= 1.827 + 548,1
= 2.375,1 kkal (±10% = 2.137,5 – 2.612,5)
Protein = 15 – 20%
= 15% × 2.375,1
= 89 gr (±10% = 80,1 – 97,9)
Lemak = 20 – 30%
= 25% × 2.375,1
= 65,8 (±10% = 59,2 – 72,3)
KH = 50 – 60%
= 60% × 2.375,1
= 356,2 kkal (±10% = 320,5 – 391,8)

2. INTERVENSI KONSELING GIZI


a. Tujuan
1. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang
tujuan, prinsip, dan syarat diet.
2. Memberikan motivasi.
3. Memberikan pengertian tentang makanan seimbang.
4. Memberikan informasi tentang pemilihan makanan yang baik
terutama yang aman untuk penyakit yang diderita.
b. Materi
1. Diet pada penderita HIV
2. Gizi seimbang
c. Alat : leaflet
d. Sasaran : Pasien dan keluarga
e. Waktu : 30 menit
f. Tempat : ruang rawat inap pasien

Anda mungkin juga menyukai