Anda di halaman 1dari 2

We Benrigau Daeng Marowa (1496–1516)

We Banrigau Daeng Marowa MakkaleppiE menggantikan ayahnya La Saliyu


Karampeluwa sebagai Mangkau’ di Bone. We Banrigau digelar pula Bissu
Lalempili dan Arung Majang. Ketika menjadi Mangkau’ di Bone, We Banrigau
menyuruh Arung Katumpi yang bernama La Datti untuk membeli Bulu’ Cina
(gunung Cina) senilai 90 ekor kerbau jantan. Akhirnya gunung yang terletak di
sebelah barat Kampung Laliddong itu benar-benar dibelinya. Kemudian
disuruhlah Arung Katumpi untuk menempati gunung tersebut dan sekaligus
menjaganya. Karena jennang (penjaga) gunung Arumpone dibunuh oleh orang
Katumpi, maka digempurlah Katumpi oleh orang Bone sehingga dirampaslah
sawahnya yang ada di sebelah timur dan barat Kampung Laliddong. Saudaranya
yang bernama La Tenri Gora itulah yang diserahkan Majang dan Cina, maka La
Tenri Gora disebut sebagai Arung Majang dan Arung Cina. Sedangkan anak
pertamanya yang bernama La Tenri Sukki dipersiapkan untuk menjadi Mangkau’
di Bone.

Setelah kurang lebih 18 tahun lamanya dipersiapkan untuk memangku Kerajaan di


Bone, maka dilantiklah La Tenri Sukki menjadi Mangkau’ di Bone dan menempati
Saoraja Bone. MakkaleppiE bersama anak bungsunya yang bernama La Tenri Gora
memilih untuk bertempat tinggal di Cina.

Suatu saat ketika berada di Cina, MakkaleppiE naik ke atas loteng rumahnya. Tiba-
tiba ada api yang menyala di atas loteng (menurut keyakinan orang disebut = api
dewata). Setelah api itu padam, maka MakkaleppiE tidak nampak lagi di tempat
duduknya. Oleh karena itu, We Banrigau Daeng Marowa dinamakan
MallajangE ri Cina.

La Tenri Sukki yang menggantikan ibunya sebagai Arumpone kawin dengan


sepupu satu kalinya yang bernama We Tenri Songke, anak dari La Mappasessu
dengan We Tenri Lekke. Dari perkawinan ini lahirlah La Uliyo Bote’E. La
Panaongi To Pawawoi yang kemudian menjadi Arung Palenna. La Panaongi kawin
dengan We Tenri Esa’ Arung Kaju saudara perempuan We Tenri Songke. Dari
perkawinan ini lahirlah La Pattawe Daeng Sore MatinroE ri Bettung.

Anak La Tenri Sukki yang lain adalah ; La Pateddungi To Pasampoi kawin dengan
We Malu Arung Toro melahirkan anak perempuan yang bernama We Tenri
Rubbang Arung Pattiro. La Tenri Gera’ To Tenri Saga MacellaE Weluwa’na
menjadi Arung Timpa. Inilah yang kemudian kawin dengan We Tenri Sumpala
Arung Mampu, anak dari La Potto To Sawedi Arung Mampu Riaja dengan
isterinya We Cikodo Datu Bunne. Dari perkawinan ini lahirlah We Mappewali I
Damalaka. Inilah yang kawin dengan anak sepupunya yang bernama La Gome To
Saliwu Riwawo, lahirlah La Saliwu Arung Palakka dan juga maddanreng
(menetap) di Mampu. La Saliwu kemudian kawin dengan MassalassaE ri Palakka
yang bernama We Lempe, lahirlah La Tenri Ruwa MatinroE ri Bantaeng.

Selanjutnya La Tenri Sukki melahirkan La Tadampare (meninggal dimasa kecil).


Berikutnya We Tenri Sumange I Da Tenri Wewang kawin dengan La Tenri Giling
Arung Pattiro MaggadingE anak dari La Settia Arung Pattiro dengan isterinya We
Tenri Bali. Lahirlah We Tenri Wewang DenraE yang kemudian kawin dengan
sepupunya La Uliyo Bote’E.

Anak berikutnya adalah We Tenri Talunru I Da Tenri Palesse. Kemudian We Tenri


Gella kawin dengan La Malesse Opu Daleng Arung Kung. Lahirlah We Tenri Gau
yang kemudian kawin dengan La Uliyo Bote’E, lahirlah We Temmarowe Arung
Kung. Inilah yang kawin dengan La Polo Kallong anak La Pattanempunga, turunan
ManurungE ri Batulappa

Anda mungkin juga menyukai