Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PRESENTASION & MEET THE EXPERT

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Metodik Khusus

Disusun Oleh:

Nok Laras P20624419020

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
CIREBON
2020
JURNAL
PRESENTASION

A. Definisi Jurnal Presentation


Jurnal Presentation merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar yang
menggunakan journal / artikel penelitian sebagai sumber belajar dan
bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan terkini (Modul Praktikum Metodik Khusus, 2016 hlm 9).
Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menganalisis, menjelaskan dan
menyimpulkan isi dari jurnal yang mereka baca serta mempresentasikannya
dalam suatu forum belajar.

B. Tujuan Jurnal Presentation


a. Menginformasikan: presentasi berisi informasi yang akan disampaikan
kepada orang lain. Presentasi semacam ini sebaiknya menyampaikan
informasi secara detail dan jelas (clear) sehingga orang dapat menerima
informasi dengan baik dan tidak salah presepsi terhadap informasi yang
diberikan tersebut.
b. Meyakinkan: presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang
disusun secara logis sehingga menyakinkan orang atas suatu topik tertentu.
Kondradiksi dan ketidakjelasan informasi dan penyusunan yang tidak logis
akan mengurangi keyakinan orang atas presentasi yang diberikan.
c. Membujuk: presentasi yang berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang
disusun secara logis agar orang mau melakukan suatu aksi/tindakan.
Presentasi dapat berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan bukti-
bukti sehingga orang merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu
tindakan.
d. Menginspirasi: presentasi yang berusaha untuk membangkitkan inspirasi
orang.
e. Menghibur: presentasi yang berusahan untuk memberi kesenangan pada
orang melalui informasi yang diberikan.
C. Manfaat Jurnal Presentation
Manfaat media berbasis presentasi adalah sebagai berikut :
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang,waktu tenaga dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah belajar,interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori dan kinestetiknya.
5. Memberikan rangsangan yang sama,mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
6. Proses pembelajaran mengandung lima komponen, guru (komunikator),
bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan
pengajaran.

D. Kelebihan Jurnal Presentation


Kelebihan metode Jurnal Presentation adalah :
1. Dapat menyajikan teks, gambar, foto, animasi, audio dan video sehingga
lebih menarik;
2. Dapat menjangkau kelompok banyak;
3. Tempo dan cara penyajiannya bisa disesuaikan;
4. Penyajiannya masih bisa bertatap muka;
5. Dapat digunakan secara berulang-ulang.
6. Bahan materi-materinya mudah didapat dan pembuatannya tidak terlalu
rumit sehingga tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya pembuatannya.

E. Kekurangan Jurnal Presentation


Kekurangan metode Jurnal Presentation adalah :
1. Ketergantungan arus listrik sangan tinggi;
2. Media pendukungnya (komputer dan LCD) cukup mahal;
3. Penggunaan media ini sangat tergantung pada penyaji materi (penyaji
harus menguasai betul materinya)
4. Masih sangat terbatas guru yang mampu membuat media presentasi.
5. Disajikan hanya dalam bentuk teks dan kebanyakan hanya berbentuk
animasi-animasi gambar saja.

F. Metode Jurnal Presentation


a. Menyusun scenario klinik berdasarkan permasalahan yang telah
teridentifikasi dalam asuhan yang sedang disusun
b. Melakukan analisis PIO/PICO
c. Penelusuran jurnal
d. Melakukan telaah jurnal
e. Presentasi hasil telaah jurnal

G. Proses Jurnal Presentation


Proses dalam jurnal presentation dalam Modul Metodik Khusus tahun
2016 adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mencari minimal 3 judul artikel jurnal penelitiann terkini
(terbitan 5 tahun terakhir) baik yang dipublikasi secara online maupun
edisi cetak yang relevan dengan kompetensi kebidanan, kemudian
diajukan ke dosen / pembimbing klinik.
2. Dosen / pembimbing klinikk akan memilih 1 judul artikel jurnal yang
relevan dengan kompetensi kebidanan dan belum pernah dipresentasikan
sebelumnya dalam 1 kelompok rotasi / kepaniteraan klinik.
3. Mahasiswa mempresentasikan artikel jurnal yang telah dipilih oleh dosen
pembimbing klinik dalam bentuk slide power point dan dinilai oleh dosen /
pembimbing klinik dengan formulir penilaian jurnal reading.
4. Dosen / pembimbing klinik menyerahkan formulir penilaian kepada
koordinator pendidikan klinik di RS pendidikan setempat.

Menyajikan presentasi dalam seminar penelitian maupun presentasi


jurnal biasanya tidak lebih dari 20 menit.Itu pun sudah termasuk dengan
Tanya jawab 5 menit.Jadi jumlah waktu yang digunakan untuk presentasi
hanya 15. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar apa
yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pendengar. Berikut
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Perhatikan ruang seminar dan peralatan yang akan digunakan. Posisi
berdiri penyaji seyogyanya tidak menutupi slide dan tidak menghalangi
pendengar.
2. Tidak hanya membaca slide. Usahakan untuk berkomunikasi dengan
menghadap pendengar (keep eye contact).
3. Membuat presentasi tidak sama dengan menulis makalah penelitian.
Waktu yang dapat digunakan hanya 15 menit.  Sebagai estimasi, waktu
yang diperlukan untuk menjelaskan 1 buah slide adalah 1 menit. Dengan
demikian jumlah slide hanya berkisar 15-20 slide saja. Oleh karena itu
jangan menulis terlalu detail seperti pada makalah. Bagian penting yang
harus disampaikan antara lain: latar belakang penelitian, tujuan penelitian,
metodologi penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan. Tidak perlu
menjelaskan setiap istilah/teknik yang digunakan dalam tinjauan pustakan
seperti dalam tulisan makalah. Penjelasan teknik bisa dilakukan pada saat
menjelaskan metodologi.
4. Buatlah ilustrasi gambar yang menarik untuk menjelaskan latar belakang
dan tahapan metodologi. Hal ini sangat penting karena penjelasan dengan
menggunakan ilustrasi gambar memudahkan penyaji dalam menjelaskan
dan membuat pendengat mudah memahami.
5. Jangan terlalu banyak menuliskan rumus matematika pada slide. Sangat
sulit untuk menjelaskan secara detail formula matematika dalam waktu 15
menit. Oleh karena itu cukup menuliskan formula matematika yang
merupakan ide utama penelitian yang digunakan. Gunakan ilustasi gambar
sehingga memudahkan pendengar memahami ide penelitian.
6. Berikan penjelasan hasil penelitian sebaik mungkin dan jangan tergesa-
gesa, karena bagian ini merupakan bagian penting. Jika ada, sampaikan
konstribusi penelitian yang dilakukan.
7. Persiapan presentasi yang baik mampu membuat penyaji lebih percaya
diridalam menyampaikan presentasi.
MEET THE EXPERT

A. Definisi Meet the Expert


Meet the Expert yaitu pertemuan dengan ahli untuk masing-masing
kompetensi,dengan tujuan mempersiapkan untuk di lapangan kerja.Expert
atau yang dalam bahasa Indonesia berarti pakar atau ahli ialah seseorangyang
banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknikmaupun
keahliantertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu
dengan benar, baik, maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh
sesamanya ataupun khayalakdalam bidang khusus tertentu.
 Meet the expert (kuliah kepakaran) yaitu bertemu dengan ahli untuk
masing-masing kompetensi, dengan tujuan mempersiapkan untuk di
lapangan kerja.
 Metode pembelajaran dilakukan dengan mengintegrasikan pembelajaran
teori, praktikum dan clinical.
Pembelajaran teori didesain dengan mengunakan pendekatan Student Center
Learning, dan diakhiri dengan Meet the Expert  (Kuliah Kepakaran). 

B. Peran Meet the Expert


Seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun
kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Melalui pelatihan, pendidikan,
profesi,publikasi, maupun pengalaman, seoran pakar dipercaya memiliki
pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang
lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.
Seorang pakar juga memiliki peran sebagai :
1. Memperbaiki moral melalui proses pelatihan
2. Dapat memotivasi setiap orang untuk mempelajari ketrampilan atau
pengetahuan baru
3. Meningkatkan kestabilan dan keluwesan organisasi
4. Meningkatkan produktivitas
C. Peran pembimbing
Sebelum kegiatan kuliah pakar :
 Menyampaikan jadwal kuliah pakar
 Menjelaskan garis besar materi yang akan disampaikan
 Memberitahu ahli pakar yang akan menjadi narasumber
 Membagikan softcopy materi agar diperbanyak oleh peserta sendiri dan
meminta para peserta untuk membaca teori terlebih dahulu
Saat pelaksanaan kegiatan kuliah pakar :
 Mengingatkan mahasiswa kembali mengenai teori yang sudah diberikan
 Mengikuti jalannya kuliah pakar
Setelah kegiatan kuliah pakar :
 Mengingatkan kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu baru
yang sudah didapat ketika melakukan pelayanan kepada pasien
 Menganjurkan mahasiswa untuk tetap meng -update ilmu baru

D. Kelemahan Meet the Expert


 Terlalu banyaknya peserta menimbulkan sulit untuk berkonsentrasi
 Keterbatasan waktu membuat peserta sulit menyampaikan pendapat yang
ingin disampaikan
 Suasana kadang tidak kondusif karena sebagian peserta membuat
keramaian sendiri
 Terkadang dari sisi pemateri kurang bisa menguasai audience
 Pelatihan dan pengembangan dianggap sebagai obat untuk semua penyakit
organisasional
 Partisipan tidak cukup termotivasi untuk memusatkan perhatian dan
komitmen
 Sebuah teknik dianggap dapat diterapkan disemua kelompok, dalam semua
situasi, dengan keberhasilan yang sama
 Ketidakadaan atau kurangnya dukungan manajemen
 Sedikit atau tidak ada persiapan untuk tindak lanjut
E. Keuntungan Meet the Expert
 Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
 Menambah ilmu pengetahuan baru
 Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
 Mampu mengambil dan mengimplementasikan keahlian para pakar
 Mampu memperbarui ilmu pengetahuan sesuai bidangnya
 Meningkatkan kualitas dan produktivitas bagi mahasiswa
 Dapat mendengarkan berbagai cerita dan pengalaman berharga yang
secara nyata pernah dialami para narasumber
 Dapat terlebih dahulu mengerti gambaran jelas mengenai dunia kerja yang
sesungguhnya sehingga siap untuk terjun menjadi tenaga yang profesional

F. Hambatan dalam pelaksanaan Meet the Expert


 Keterbatasan waktu
 Sulitnya mengkondisikan peserta yang terlalu banyak
 Koordinasi rumit karena melibatkan banyak orang
 Keterbatasan biaya untuk mengundang para ahli sesuai bidangnya

G. Metode Meet the Expert


Persiapan
 Tentukan tujuan dari setiap sesi pembelajaran.
 Baca teori sebelum pelaksanaan (untuk peserta)
 Mengundang para ahli pakar sesuai bidangnya
Pelaksanaan
 Peserta melakukan registrasi
 Setelah peserta sudah siap mengikuti kuliah pakar, pemateri mulai
memperkenalkan diri dan mulai mempresentasikan materi yang sudah
disepakati sesuai yang dijadwalkan
 Ahli pakar mulai mendemonstrasikan contoh keterampilan klinik (apabila
ada)
 Moderator membuka sesi tanya jawab untuk peserta
Penutupan

H. Contoh pelaksanaan metode Meet the Expert


Sebagai mahasiswa kebidanan, kita harus melakukan updating ilmu
dari seorang ahli, atau pakar dalam bidangnya. Hal ini sering kita sebut
dengan kuliah pakar. Misalnya kita akan mengupdate ilmu tentang
penanganan Pre Eklampsi, maka kita melaukan kuliah pakar dengan seorang
ahli, seperti dr.Obgyn yang sudah menguasai update ilmu tersebut.Ilmu yang
didapat setelah mengikuti metode pembelajaran ini dapat digunakan pada saat
berada di lahan prakek. Dengan mengetahui ilmu yang terupdate, akan
mengurangi resiko kesalahan tindakan dalam penanganan suatu kasus.
DAFTAR PUSTAKA

Bastable, S.B (2002).Bidan sebagai pendidik: prinsip – prinsip pengajaran


danpembelajaran, alih bahasa Gerda W. Jakarta: EGC
Dorothy & Marilyn. 2002. Pengajaran Klinis dalam Pendidikan Keperawatan
Edisi 2. Alih bahasa: Enie Novietasari, Editor: Palupi Widyastuti. Jakarta:
EGC
Metode Belajar Dalam Model Pembelajaran  Klinik Keperawatan Terpadu.The
Indonesian Journal Of Health ScienceVol. 4 No. 2 : 166 –  175.

Kristianti, Shinta. 2016. Modul Metodik Khusus.Kediri : Poltekkes Kemenkes


Malang.
Nurma, Aulia Margana. 2019. Makalah Jurnal Presentation. Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya.

Anda mungkin juga menyukai