Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER STATISTIKA LANJUT

Critical Review

Social Cognition in Early Course of Schizophrenia: Exploratory Factor Analysis

Disusun Oleh:

M Fahrudin Muna 19/452076PTK/13104

PROGRAM STUDI PASCASARJANA TEKNIK INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020

Critical Review 1
Kognisi Sosial dalam Perjalanan Awal Skizophrenia :
Eksploratori Analisis Faktor
1)
M Fahrudin Muna

1)
Pascasarjana Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada

ABSTRAK

Kognisi sosial merupakan faktor yang utama pada fungsi sosial dalam skizophrenia.
Pemahaman yang lebih baik tentang struktur yang mendasari kognisi sosial dalam tahapan awal dari
skizophrenia dapat membantu dalam mengidentifikasi lebih tepat target untuk intervensi dalam
populasi ini. Dalam penelitian ini, telah dilakukan Exploratory Factor Analysis (EFA) pada 90 pasien
dalam skizophrenia tahap awal menggunakan 11 subyek yang divalidasi untuk menilai berbagai
kelompok keterampilan kognitif sosial. Faktor-faktor yang berasal dari analisis ini kemudian
digunakan untuk menyelidiki hubungan antara kelompok yang berbeda dari keterampilan kognisi
sosial dan kinerja neurokognitif, gejala klinis, dan kepuasan fungsi sosial. Hasilnya mengungkapkan
adanya solusi 3-faktor, mewakili kelompok Manajemen Emosi, Pengakuan Emosi, dan Teori Pikiran,
secara akumulasi berpengaruh sebesar 55,88% varians. Selain itu, skor yang lebih tinggi pada faktor
Teori pikiran secara signifikan terkait dengan langkah-langkah kepuasan fungsi sosial yang lebih
tinggi serta dengan keparahan gejala klinis yang lebih rendah. Temuan yang didapatkan menunjukkan
bahwa keterampilan kognitif sosial terdiri dari tiga domain yang terpisah di awal Skizophrenia dan
teori pikiran itu bisa menjadi target terapi yang penting untuk intervensi awal.

Keyword: Skizophrenia, Kognisi Sosial, Teori Pikiran, Emosi, Exploratori Faktor Analysis,
Hasil Fungsi.

1. RINGKASAN PAPER penanganan (Fett dkk, 2011; Savla dkk, 2013;


1.1. MOTIVASI Nahum dkk, 2014). Sebuah pemahaman yang
lebih baik dalam susunan kognitif sosial pada
Tergangunya kognitif sosial akan
bagian kelompok yang menyimpang sejak
berhubungan erat dengan rendahnya fungsi
awal dari penyakit sebelum sampai pada tahap
sosial dalam skizophrenia dan menjadi sebuah
yang parah akan membantu dalam
target kunci tahapan awal intervensi atau

Critical Review 2
mengembangkan penanggulangan awal pada yang jelas dan konsisten pada kognisi sosial di
penderita tersebut. skizophrenia masih sulit untuk ditentukan.
Penelitian faktor analisis sebelumnya 1.2. TUJUAN PENULISAN
telah dilakukan yang berkonsentrasi pada Tujuan dari penelitian ini aalah untuk
kognisi sosial terutama untuk penderita memperoleh pemahaman yang lebih baik pada
skizophrenia kronis dan gangguan perilaku susunan kemampuan sosial kognitif pada
yang bersifat skizo (Mancuso dkk, 2011; Ziv pasien dalam tahap awal penyakit. Selain itu
dkk, 2011). Penelitian-penetelian tersebut juga untuk memeriksa lebih jauh lagi
menemukan berbagai macam solusi dengan hubungannya dengan neurokognisi gejala
bagian kelompok yang berbeda dari banyak klinis dan kepuasan fungsi sosial. Langkah
data yang dihasilkan atau diwakili. Sebagian pertama yang dilakukan adalah menggunakan
besar peneliti menggunakan Exploratory EFA pada 90 pasien diantara tahapan awal dari
Factor Analysis (EFA) dan Principal penyakit tersebut menggunakan pengukuran
Component Analysis (PCA) dan memperoleh yang tervalidasi dan sesuai bagian kelompok
solusi untuk 2-faktor (Eack dkk, 2010a: Faktor dari kemampuan kognisi sosial pada
1-Emosi tanggapan and pemahaman, Faktor 2- skizophrenia. Selanjutnya akan diberi, tugas
Emosi keringanan dan pengelolaan; Ziv dkk, yang berkaitan dengan teori pemikiran
2011 Faktor 1-teori pemikiram, Faktor 2- (ToM)/penghargaan konteks sosial, tanggapan
Emosi Pengenalan dan Pemrosesan; Buck dkk, emosi wajah dan kecerdaan emosi untuk
2016: Faktor 1-Keahlian Kognisi Sosial, bagian-bagian kelompok yang digunakan.
Faktor 2- Gaya pertalian yang bermusuhan). Hipotesis awal yang diajukan adalah faktor-
Sebaliknya, (Mancuso dkk, 2011) memperoleh faktor untuk menggambarkan pengelompokan
solusi 3-faktor (Faktor 1-Gaya pertalian yang area-area ini. Hipotesis lain yaitu semakin
bermusuhan, Faktor 2-isyarat pendeteksian tinggi skor pada faktor yang terpisah/berbeda
level yang lebih rendah, Faktor 3-proses akan berhubungan dengan semakin tingginya
inferensi atau penyimpulan yang lebih tinggi kepuasan fungsi sosial dan kemampuan
dan proses pengaturan). Sebagai tambahan, neurokognitif yang menyebabkan semakin
(Browne dkk, 2016) mengamati sebuah faktor rendahnya gejala kronis yang dialami.
model untuk sosial kognisi untuk pengukuran 2. METODOLOGI
proses emosi dan teori pemikiran (Faktor 1- 2.1. Subyek dan Karakteristiknya
kemampuan sosial kognitif). Berbagai variasi Beberapa kriteria dalam Jumlah
dalam faktor solusi sebelumnya pengambilan pasien untuk penelitian ini adalah
memperlihatkan variasi dalam penugasan, total sebanyak 126 subyek dengan kriteria
metode dan bagian kelompok kognisi memiliki gangguan skizophrenia tahap awal
digunakan dalam penelitian yang berbeda. atau gangguan skizoaffective. Hal ini diukur
Sebagai konsekuensinya, sebuah struktur dasar dengan DSM-IV dan menggunakan bias SCID

Critical Review 3
interview yang diperoleh rata-rata penyakit terdapat 3 faktor solusi yang berkontribusi
peserta 3.65 tahun. secara total sebesar 55.88% dari total
2.2. Pengukuran Kognisi Sosial keseluruhan varian tersebut. Secara detailnya
Desain penelitian ini memiliki kesamaan untuk masing-masing faktor loadingnya yaitu
dengan penelitan sebelumnya pada pasien 30.09%, 13,52%, dan 12,26% dari varian. Tiga
dengan skizophrenia (Green dkk, 2005). bagian kelompok utama tersebut yang sudah
2.3. Pengukuran neuro kognitif diidentifikasi meliputi 1. Faktor Manajemen
MCCB digunakan untuk menilai fungsi Emosi terdiri dari (MSCEIT Facilitation,
neurokognitif. Sensasi, Manajemen Emosi, dan pekerjaan
2.4. Kepuasan fungsi sosial hubungan yang emosional); 2. Faktor ToM
SAS-II adalah laporan sendiri dan skala terdiri dari (Hinting Task, TASIT Sarcasm,
penilaian dokter yang menilai subyek kepuasan TASIT lies, MSCEIT Change, dan Blend Task)
terhadap situasi sosial. 3. Faktor tanggapan emosi terdiri dari
2.5. Pengukuran Klinis (Pengenalan Emosi Penn dan soal Ketajaman).
Terdiri dari 2 jenis tes yaitu SAPS yang Faktor pengelompokkan variabel pada masing-
mengukur gejala positif dan SANS yang masing data dapat dilihat pada tabel 1. Dalam
mengukur gejala negatif dari pasien. pengamatan pengelompokan loading faktor
2.6. Analisa Statistik dicoba dibandingkan perbedaan antara 2 faktor
Sebelum melakukan pengolahan data loading dan 4 faktor loading. Dapat diketahui
dilakukan analisa untuk menguji karakteristik perbedaan yang signifikan dari faktor loading 2
demografi dari dua lokasi perekrutan yaitu menjadi 3 sedangkan penambahan menjadi 4
dengan menggunakan Chi-squared and faktor loading tidak memberikan perubahan
Independent T-test juga dilakukan untuk yang signifikan.
kemampuan kognitif sosial dan parameter lain. Terdapat kesamaan hasil analisa faktor
Dalam persiapan untuk Analisa faktor juga yang terbentuk dengan penelitian yang
memperhatikan normalitas dari data faktor sebelumnya (Eack dkk, 2010a; Ziv dkk, 2011),
ekstraksi menggunakan maksimum likelly hood tetapi berbeda dengan bagian kelomok yang
sedangkan untuk rotasi yang menghasilkan diidentifikasi oleh (Buck dkk, 2016),
nilai maksimum untuk korelasinya adalah (Mancuso dkk, 2011) dan (Browne dkk, 2016).
menggunakan oblique rotation. Nilai setting Hal ini disebabkan karena kecenderungan data
untuk ekstraksi faktor loading yaitu Eigenvalue pengamatan ini lebih bersifat khusus yaitu
lebih besar dari 1. pada tahap awal penyakit sehingga nilai pada
3. HASIL PEMBAHASAN tahap klinis lebih besar dari pada tahapan yang
Tidak terdapat perbedaan yang nyata pada sudah lama.
ras, kelamin, umur dan rentang waktu sakit. Tabel 1. EFA untuk pengelompokkan
Faktor loading yang didapatkan dari faktor pada tahap awal skizophrenia
pengolahan data dengan menggunakan EFA

Critical Review 4
Barlet test dan MSA. Selain itu rotasi yang
digunakan untuk pengelompokkan standarnya
juga seharusnya pada buku lebih dari 0.5 (Hair
2009) dan nilai tersebut seharusnya jauh dari
faktor loading yang lain. Dari tabel 1 terlihat
bahwa menggunakan oblique rotation nilai
korelasi variabel MSCEIT Changes antara
Factor 2 dan Faktor 1 sangat dekat yaitu 0.413
4. CRITICAL REVIEW dan 0.311 maka sebaiknya variabel ini
Secara garis besar penulisan dari penulisan
dihilangkan dan dilakukan perhitungan ulang.
tersebut sudah sangat baik. Tujuan dari
(Hair 2009) Secara total akan lebih baik jika
penulisan yang disampaikan juga jelas. membuang 1 variabel tersebut yang memiliki
Referensi dari metode sebelumnya untuk
korelasi yang hampir sama antara 2 group
mendapatkan data pengelompokan analisa sehingga meningkatkan korelasi variabel yang
faktor juga lengkap, sehingga hasil yang di lain pada masing-masing group.
peroleh bisa di gunakan untuk gambaran
pengelompokan yang akan terjadi. Tetapi
5. DAFTAR PUSTAKA
dalam hal ini ada beberapa hal masukan yang
Browne, J., Penn, D.L., Raykov, T., Pinkham,
dapat kami tambahkan salah satunya yaitu :
A.E., Kelsven, S., Buck, B., et al., 2016.
Untuk data yang didapatkan hanya sampai
Social cognition in schizophrenia: factor
batas untuk pengelompokan akan lebih baik
structure of emotion processing and theory
lagi jika bisa meninjau bobot dari masing-
of mind. Psychiatry Res. 242, 150–156.
masing faktor dan memberikan model untuk
https://doi.org/10.1016/j.psychres.2016.05.
multi linear regresi (Thaler dkk 2014;
034.
Mirabilio dkk 2006) dari ketiga faktor tersebut
Buck, B.E., Healey, K.M., Gagen, E.C.,
dalam pengaruh ke intervensi tahap awal
Roberts, D.L., Penn, D.L., 2016. Social
pasien skizophrenia.
cognition in schizophrenia: factor
Selain itu jumlah data yang sebesar 126
structure, clinical and functional
akan lebih baik jika dibagi 2 dan masing-
correlates. J. Ment. Heal. 25, 330–337.
masing data ditambahkan minimum 5 kali dari
https://doi.org/10.3109/09638237.2015.112
jumlah variabel yang ada yaitu 14. Maka total
4397.
data untuk melakukan validasi menjadi 140
Eack, S.M., Greeno, C.G., Pogue-Geile, M.F.,
dengan 70 untuk EFA dan 70 yang lain untuk
Newhill, C.E., Hogarty, G.E., Keshavan,
CFA (Confirmatory Factor Analysis)
M.S.,2010a. Assessing social-cognitive
(Schretlen dkk, 2013; McCleery dkk, 2015)
deficits in schizophrenia with the mayer-
Pengolahan data asumsi persiapan dalam
saloveycaruso emotional intelligence test.
hal ini tidak disebutkan untuk Uji KMO, Uji

Critical Review 5
Schizophr. Bull. 36, 370–380. structure of cognition in schizophrenia: A
https://doi.org/10.1093/schbul/sbn091. confirmatory factor analysis of the
Fett, A.K.J., Viechtbauer, W., Dominguez, MATRICS Consensus Cognitive Battery
M.de G., Penn, D.L., van Os, J., (MCCB). Psychological medicine. 45. 1-10.
Krabbendam, L., 2011. The relationship 10.1017/S0033291715000641.
between neurocognition and social Mancuso, F., Horan, W.P., Kern, R.S., Green,
cognition with functional outcomes in M.F., 2011. Social cognition in psychosis:
schizophrenia: a meta-analysis. Neurosci. multidimensional structure, clinical
Biobehav. Rev. correlates, and relationship with functional
https://doi.org/10.1016/j.neubiorev.2010.07 outcome. Schizophr. Res. 125, 143–151.
.001. https://doi.org/10.1016/j.schres.2010.11.00
Green, M.F., Olivier, B., Crawley, J.N., Penn, 7.
D.L., Silverstein, S., 2005. Social cognition Mirabilio, D., Tommaso, S. D., Riccardi, I.,
in schizophrenia: recommendations from Marinelli, M., Daneluzzo, E., Stratta, P.,
the measurement and treatment research to D’Albenzio, L., & Rossi, A. (2006).
improve cognition in schizophrenia new Predictors of social cognition in patients
approaches conference. Schizophr. Bull. with schizophrenia. Neuropsychiatric
882–887. Disease and Treatment, 2(4), 571–576.
https://doi.org/10.1093/schbul/sbi049. https://doi.org/10.2147/nedt.2006.2.4.571
Hair, J., Anderson, R.,, Babin, B. Nahum, M., Fisher, M., Loewy, R., Poelke, G.,
(2009). Multivariate Data Analysis. Ventura, J., Nuechterlein, K.H., et al., 2014.
Prentice Hall. A novel, online social cognitive training
Luke Mike, Synthia Guimond, Sinead Kelly, program for young adults with
Heidi Thermenos, Raquelle Mesholam- schizophrenia: a pilot study. Schizophr.
Gately, Shaun Eack, Matcheri Keshavan, Res. Cogn. 1.
Social cognition in early course of https://doi.org/10.1016/j.scog.2014.01.003.
schizophrenia: Exploratory factor analysis, Savla, G.N., Vella, L., Armstrong, C.C., Penn,
Psychiatry Research, Volume 272, 2019, D.L., Twamley, E.W., 2013. Deficits in
Pages 737-743, ISSN 0165-1781, domains of social cognition in
https://doi.org/10.1016/j.psychres.2018.12. schizophrenia: a meta-analysis of the
152. empirical evidence. Schizophr. Bull. 39,
McCleery, A & Green, M & Hellemann, G & 979–992.
Baade, Lyle & Gold, James & Keefe, https://doi.org/10.1093/schbul/sbs080.
Richard & Kern, R & Mesholam-Gately,
Schretlen, D. J., Peña, J., Aretouli, E., Orue, I.,
Raquelle & Seidman, Larry & Subotnik,
Cascella, N. G., Pearlson, G. D., & Ojeda,
Kenneth & Ventura, Joseph &
N. (2013). Confirmatory factor analysis
Nuechterlein, Keith. (2015). Latent

Critical Review 6
reveals a latent cognitive structure common
to bipolar disorder, schizophrenia, and
normal controls. Bipolar disorders, 15(4),
422–433. https://doi.org/10.1111/bdi.12075

Thaler, N. S., Sutton, G. P., & Allen, D. N.


(2014). Social cognition and functional
capacity in bipolar disorder and
schizophrenia. Psychiatry Research, 220(1–
2), 309–314.
https://doi.org/10.1016/j.psychres.2014.08.
035

Ziv, I., Leiser, D., Levine, J., 2011. Social


cognition in schizophrenia: cognitive and
affective factors. Cogn. Neuropsychiatry
16, 71–91.
https://doi.org/10.1080/13546805.2010.492
693.

Critical Review 7

Anda mungkin juga menyukai