Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN
Hadis Tentang Konsumsi

2.1 Hadist Pertama


2.1.1 Matan Hadist
‫ ان هللا ليرضى عن العبد ان ياءكل اال ءكلة‬: ‫عن انس رضى هللا عنه قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
)‫فيحمده عليها او يشرب االشربة فيحمده عليها (رواه مسلم‬

2.1.2 Terjemah Hadist


Artinya: Dari Anas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Sesungguhnya Allah Ta'ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan
tahmid (Alhamdulillah) sesudah makan dan minum. (HR.Muslim)"1

2.1.3 Makna Mufrodat2


Makna Mufrodat
Senang, ridho ‫يرضى‬
Makanan ‫األكلة‬
Memuji, bertahmid ‫يحمد‬
Minuman ‫الشربة‬
Memakan ‫يأكل‬
Meminum ‫يشرب‬

2.1.4 Syarah Hadist


Hadits di atas menjelaskan bahwasanya Allah senang kepada hamba-Nya
yang apabila selesai makan dan minum lalu ia memuji nama Allah (bertahmid), maka
1
Software Hadits Sembilan Imam (kutubut tis’ah), Shahih Muslim, hadist no 4915.
2
Ahmad warson Munawwir. 1997. al-Munawwir kamus arab-Indonesia Edisi kedua, Yogyakarta,
penerbit pustaka progressif
hal ini menjadi sebab mendapatkan ridha Allah. Dari Anas bin Malik, “Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ridha
terhadap seorang hamba yang menikmati makanan lalu memuji Allah sesudahnya
atau meneguk minuman lalu memuji Allah sesudahnya.” (HR Muslim no. 2734).

2.2 Hadist Kedua


2.2.1 Matan Hadist
‫ لو كان البن ادم واديان من مل البتغي‬: ‫عن ابن عباس رضي هللا عنه قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫ثالثا وال يمالء جوف ابن ادم اال التراب ويتوب هللا على من تاب‬
2.2.2 Terjemah Hadist
Artinya:
Dari ibnu abaas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Sekiranya anak Adam telah memiliki dua gunung, pasti dia akan menginginkan
gunung yang ketiga. Dan tidak ada yang dapat memenuhi kerongkongan anak Adam
kecuali tanah, dan Allah akan mengampuni bagi siapa saja yang bertaubat. (HR.
Ahmad)"3

2.2.3 Makna Mufrodat:4


Makna Mufrodat
Sekiranya, jika ‫لوكان‬
Gunung, lembah ‫واديا‬
Memenuhi ‫يمالء‬
Rongga ‫جوف‬
Tenggorokan/Kerongkongan
Tanah ‫التراب‬
Bertobat ‫تاب‬

2.2.4 Syarah Hadist (Penjelasan Hadist)

3
Software Mausu’ah al-hadist, Shahih Ahmad, hadist no 11871.
4
Ahmad warson Munawwir. 1997. al-Munawwir kamus arab-Indonesia Edisi kedua, Yogyakarta,
penerbit pustaka progressif
Hadits di atas menjelaskan ketamakan manusia terhadap harta dunia. Al-Imam
Nawawi mengatakan, “Di dalam hadits ini terdapat celaan bagi orang yang rakus
terhadap dunia, menumpuk-numpuknya, serta mencintainya. Makna ‘Tidak akan
memenuhi tenggorokan anak Adam melainkan tanah’ yaitu sikap rakus terus-menerus
terhadap dunia menyertainya sampai dia mati dan tanah kuburan menyumbat
mulutnya. Hadits ini juga bercerita tentang mayoritas bani Adam dalam hal kerakusan
terhadap dunia.

2.4 Fiqih Hadist


2.4.1 Definisi Konsumsi Dalam Islam
Konsumsi secara umum didefinisikan dengan penggunaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam ekonomi islam konsumsi juga memiliki
pengertian yang sama, tapi memiliki perbedaan dalam setiap yang melingkupinya.
Perbedaan mendasar dengan konsumsi ekonomi konvensional adalah tujuan
pencapaian dari konsumsi itu sendiri, cara pencapaiannya harus memenuhi kaidah
pedoman syaraiah islamiyyah.5

2.4.2 Tajuan Konsumsi Islami


Tujuan utama konsumsi seoarang muslim adalah sebagai sarana penolong
untukberibadah kepada Allah. Sesungguhnya mengkonsusmsi sesuatu dengan niat
untuk meningkatkan stamina dalam ketaatan pengapdian kepada Allah akan
menjadikankonsusmsi itu bemilai ibadah yang dengannya manusia mendapatkan
pahala. Dalam konsumsi, seorang muslim harus memperhatikan kebaikan (kehalalan)
sesuatuyang akan di konsumsinya. Konsumsi bagi seorang muslim hanya sekedar
perantara untuk menambah kekuatandalam mentaati Allah, yang memiliki indikasi
positifdalam kehidupannya (AI-Haritsi,2006:140).
2.4.3 Prinsip-prinsip Dasar dalam Konsumsi Menurut Islam

5
Manan, abdul. 1995. Teori dan praktek Ekonomi Islam. Yogyakarta : PT.Dana Bakhti Wakaf.hal.44
Konsumsi islam senantiasa memperhatikan halal-haram, komitmen dan
konsekuendengan kaidah-kaidah dan hukum-hukum syariat yang mengatur konsumsi
agar mencapaikemanfaatan konsumsi seoptimal mungkin dan mencegah
penyelewengan dari jalan kebenaran dan dampak mudharat baik bagi dirinya maupun
orang lain. Adapun kaidah/prinsip dasar konsumsi islami adalah:6
1. Prinsip syariah, yaitu menyangkut dasar syariat yang harus terpenuhi dalam
melakukan konsumsi di mana terdiri dari:
a. Prinsip akidah,
b. Prinsip ilmu,
c. Prinsip amaliah,
2. Prinsip kuantitas, yaitu sesuai dengan batas-batas kuantitas yang telah dijelaskan
dalam syariat islam, di antaranya
a. Sederhana,
b. Sesuai antara pemasukan dan pengeluaran,
c. Menabung dan investasi,
3. Prinsip prioritas, di mana memperhatikan urutan kepentingan yang harus
diprioritaskan agar tidak terjadi kemudharatan, yaitu
a. primer,
b. sekunder
c. tersier
4. Prinsip sosial, yaitu memperhatikan lingkungan sosial di sekitarnya
sehinggatercipta keharmonisan hidup dalam masyarakat, di antaranya:
a. Kepentingan umat
b. Keteladanan
c. Tidak membahayakan orang
5. Kaidah lingkungan,

6
Mustafa Edwin Nasution dkk, 2006, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Jakarta :Kencana
6. Tidak meniru atau mengikuti perbuatan konsumsi yang tidak mencerminkan
etikakonsusmsi islami seperti menjamu dengan tujuan bersenang-senang
ataumemamerkan kemewahan dan menghambur-hamburkan harta.
2.4.4 Etika Konsumsi dalam Islam
Adapun etika konsumsi islam harus memperhatikan beberapa hal, di
antaranya adalah:7

1. Jenis barang yang dikonsumsi yang telah memenuhi kaidah syariah


2. Kemanfaatan/kegunaan barang yang dikonsumsi
3. Kuantitas barang yang dikonsumsi tidak berlebihan dan tidak terlatu sedikit atau
kikir/bakhil, tapi pertengahan (Al-Furqon :67), serta ketika memiliki kekayaan
berlebih haruss mau berbagi melalui zakat, infak, sedekah maupun wakaf dan
ketika kekurangan harus sabar dan merasa cukup dengan apa yang dimilikinya.

7
Machnun Husein :Ekonomi Islam (TelaahAnalitik terhadap Fungsi Sy stem Ekonomi
Islam),Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai