HADIST
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Indah Lestari
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah berjudul menata nikmat sehat dan waktu luang. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah hadist Tahun pelajaran 2021.Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PEDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1 Menata Nikmat Kesehatan Dan Waktu Luang .............................................2
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail al-Bukhari. 2008. Sahih Bukhari . Mesir : Maktabal
'Ibadah al Rahman.
2
Kemudian sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas “kebanyakan
manusia tertipu pada keduanya” ini mengisyaratkan, bahwa orang yang
mendapatkan taufiq (bimbingan) untuk itu, hanyalah sedikit.
Ibnul Jauzi rahimahullah menjelaskan: “Kadang-kadang manusia itu sehat,
tetapi dia tidak longgar, karena kesibukannya dengan mencari penghidupan. Dan
kadang-kadang manusia itu cukup (kebutuhannya), tetapi dia tidak sehat. Maka
jika keduanya terkumpul, lalu dia dikalahkan oleh kemalasan melakukan kataatan,
maka dia adalah orang yang tertipu. Kesempurnaan itu adalah bahwa dunia
merupakan ladang akhirat, di dunia ini terdapat perdagangan yang keuntungannya
akan nampak di akhirat. Barangsiapa menggunakan waktu luangnya dan
kesehatannya untuk ketaatan kepada Allah, maka dia adalah orang yang pantas
diirikan. Dan barangsiapa menggunakan keduanya di dalam maksiat kepada
Allah, maka dia adalah orang yang tertipu. Karena waktu luang akan diikuti oleh
kesibukan, dan kesehatan akan diikuti oleh sakit, jika tidak terjadi, maka itu
(berarti) masa tua (pikun).
Maka sepantasnya hamba yang berakal bersegera beramal shalih sebelum
kedatangan perkara-perkara yang menghalanginya. Imam Al Hakim
meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda menasihati seorang laki-laki:
”Ambillah kesempatan lima (keadaan) sebelum lima (keadaan). (Yaitu)
mudamu sebelum pikunmu, kesehatanmu sebelum sakitmu, cukupmu sebelum
fakirmu, longgarmu sebelum sibukmu, kehidupanmu sebelum matimu.” (HR. Al
Hakim).
Dalam hadist diatas kita salah satunya kita dianjurkan untuk memelihara
kesehatan baik itu sehat rohani dan jasmani.Sehat jasmani kita bisa
memeliharanya dengan mengkonsumi makanan sehat seperti empat sehat lima
sempurna dan berolahraga sesuai dengan kesukaan dan kemampuan kita.
Sedangkan sehat rohani sebagai umat islam kita harus menjaga iman
dikeranakan imat sangat mudah luntur.Karena syaiton musuh bebuyutan kita yang
akan selalu mencari cara untuk melinturkan iman umat manusia.Iman adalah aset
paling berharga dan menjadi kirteria pertama diterima atau tidaknya amalan kita
di hadapan allah swt.
3
Marilah kita memelihara kesehatan2 dan menggunakan waktu luang dengan
penuh kesadaran bahwa aktivitas ini adalah hal yang menyenangkan dan sangat
bermanfaat untuk kita semua.
2
Arman Yurisaldi Saleh. 2010. Berdzikir Untuk Kesehatan Saraf.
Jakarta: Zaman.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menggunakan nikmat-nikmat Allah Ta’ala untuk beramal shalih
Sesungguhnya orang yang bersyukur kepada Allah Ta’ala akan menggunakan
nikmat Allah untuk beramal shalih, tidak digunakan untuk bermaksiat kepada
Allah. Ia gunakan matanya untuk melihat hal yang baik, lisannya tidak untuk
berkata kecuali yang baik, dan anggota badannya ia gunakan untuk beribadah
kepada Allah Ta’ala.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,khususnya bagi
pemakalah dan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Maka dari itu makalah mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah berikutnya dapat menjadi
lebih baik.
5
DAFTAR PUSTAKA
Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail al-Bukhari. 2008. Sahih Bukhari . Mesir : Maktabal
'Ibadah al Rahman.
Arman Yurisaldi Saleh. 2010. Berdzikir Untuk Kesehatan Saraf.
Jakarta: Zaman.
Departemen Agama Republik Indonesia. 2009. AL-Qur'an Dan Terjemahnya.
Jakarta: Dirjen Kelembagaan Islam.