KATARAK KOMPLIKATA
Oleh :
Reski Ambarwati, S.Ked
1055 054051 18
Pembimbing :
dr. Yusuf Bachmid, Sp.M
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
AssalamualaikumWr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan referat ini dapat
diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda
Besar Nabi Muhammad SAW.
Referat berjudul “Katarak Komplikata” ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk dalam
menyelesaikan Kepanitraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Mata.
Secara khusus penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
mendalam kepada dr. Yusuf Bachmid, Sp.M Selaku pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dengan tekun dan sabar dalam membimbing,
memberikan arahan dan koreksi selama proses penyusunan tugas ini hingga
selesai.
Penulis menyadari bahwa penyusunan referat ini belum sempurna. Akhir
kata, penulis berharap agar referat ini dapat memberi manfaat kepada semua
orang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Jenis katarak terdapat berbagai macam. Katarak dapat terjadi pada masa
embrio didalam kandungan yang sudah terlihat sejak lahir, dikenal dengan katarak
kongenital. Selain itu katarak dapat terjadi karena degeneratif yaitu oleh usia tua,
disebut juga katarak senilis. Telah didapatkan persentase katarak sebanyak 50%
pada usia 65 tahun dan meningkat hingga 70% pada usia lebih dari 75 tahun.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Lensa
Lensa adalah salah satu media refraktif pada mata yang berfungsi
memfokuskan gambar pada retina, yang memiliki kekuatan refraktif 10-20
dioptri. Bentuk lensa adalah biconveks dan transparan. Memiliki kurvatura
posterior dengan radius 6 mm, dan kurvatura anterior dengan radius 10
mm. Lensa memiliki ketebalan 4 mm dan beratnya akan meningkat seiring
dengan bertambahnya usia sampai lima kali beratnya lensa saat kelahiran.
Sedangkan lensa dewasa memiliki berat sekitar 220 mg. Diameter
ekuator lensa dewasa adalah 9-10 mm. Sedangkan lebarnya sekitar 3,5-4,0
mm pada kelahiran dan akan meningkat ekstrim sekitar 4,75-5,0 mm pada
usia tua.
Lensa terletak di chamber posterior mata diantara permukaan
posterior iris dengan corpus vitreous, difiksasi oleh zonule fibers yang
berinsersi pada lensa mengelilingi equator. Zonule fibers menghubungkan
lensa dengan corpus siliari yang berfungsi untuk mempertahankan posisi
lensa.
perret-optic.ch
Gambar 2. Lensa dengan tampak struktur kapsul, lapisan kortikal dan
nukleus yang terletak ditengah lensa
Lensa tidak disuplai oleh pembuluh darah (avaskular) dan tidak
mempunyai persarafan, sehingga nutrisi lensa didapat dari aqueous
humor. Namun metabolisme terutama bersifat anaerob akibat rendahnya
kadar oksigen terlarut didalam aqueous.
B. Histologi Lensa
Secara mikroskopis kapsul lensa merupakan membran basal paling
luar setelah epitel yang kaya akan kolagen tipe IV dan glikoprotein yang
melapisi seluruh lensa. Setelah kapsul, terdapat epitel subscapular. Epitel
subscapular terdiri dari epitel selapis kubis yang hanya terdapat pada
bagian anterior lensa. Pertumbuhan dan bertambahnya ukuran lensa
membentuk lens fibers yang baru akan meningkat selama hidup yang
berasal dari sel-sel yang berlokasi di ekuator lensa.
Setelah kapsul dan epitel terdapat bentukan disebut lens fibers.
Lens fibers terdiri 2000-3000 sabut-sabut yang tidak memiliki inti
(annucleata fibers) yang memanjang, tipis dan pipih. Sabut-sabut tersebut
adalah hasil diferensiasi dari epitel subscapular. Sabut-sabut dari lens
fibers tersebut terdiri dari banyak protein disebut crystallins. Sabut-
sabutnya memiliki bentuk prisma segi enam yang memanjang yang
semakin perifer sabut-sabut tersebut melengkung mengikuti kontur
permukaan anteroposterior dari lensa.
7. Prognosis pembedahan
Baik, pada 90% pasien yang menjalani pembedahan
menunjukkan peningkatan visus secara signifikan.
BAB III
KESIMPULAN
1. Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa menjadi keruh
akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini
terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada
berbagai usia tertentu.
2. Dalam Vaughan (2007) dan Kanski (2007) disebutkan bahwa katarak
komplikata terjadi karena adanya penyakit intraokular yang mempengaruhi
fisiologi dari lensa (paling sering adalah uveitis). Galloway et al. (2006)
menyebutkan katarak komplikata adalah katarak yang terjadi karena
penyakit lain baik dari penyakit mata atau bukan penyakit mata (sistemik/
penggunaan obat). Pendapat lain mengatakan bahwa katarak komplikata
adalah katarak yang terjadi akibat gangguan keseimbangan susunan sel
lensa oleh faktor fisik atau kimiawi atau terjadi karena adanya proses
inflamasi atau penyakit degeneratif dari segmen anterior atau posterior
mata (Ilyas, 2007)
3. Penatalaksanaan katarak komplikata adalah mengikuti penatalaksanaan
katarak pada umumnya, disertai penatalaksanaan pada penyakit yang
mendasari katarak komplikata tersebut. Secara umum penatalaksanaan
tersebut dibagi menjadi dua, yaitu non-bedah dan bedah.
DAFTAR PUSTAKA