Katarak Kongenital
Oleh:
Christin Y. Hutasoit
Keishi G. D. Masengi
Arya P. Astoguno
Supervisor Pembimbing:
dr. Herni Poluan, Sp.M
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Residen Pembimbing
Mengetahui,
Supervisor Pembimbing
i
BAB 1
PENDAHULUAN
Katarak kongenital adalah gambaran lensa yang keruh yang muncul saat
kelahiran. Lensa yang keruh ini berkembang selama tahun pertama kehidupan yang
disebut katarak infantil. Karena beberapa kekeruhan pada mata tidak terdeteksi
pada saat kelahiran dan hanya tercatat setelah pemeriksaan lanjut, pengertian diatas
banyak digunakan oleh para ahli. Katarak kongenital dan katarak infantil umum
terjadi, penyakit ini menyerang 1 dari 2000 bayi lahir hidup. Katarak kongenital
dan katarak infantil memiliki tingkat keparahan yang luas, dimana pada beberapa
kasus kekeruhan pada lensa tidak progresif dan secara visual tidak signifikan,
sementara pada beberapa kasus lain dapat menyebabkan kerusakan visual yang
nyata.1
Insiden katarak kongenital di Amerika Serikat 1.2 – 6.0 per 10.000 kasus.
Saat ini, dari setiap 10.000 bayi yang lahir di negara maju setiap tahunnya, 3 anak
Lebih banyak lagi didiagnosis memiliki katarak dalam rentang waktu hingga
berumur 15 tahun. Jumlah ini diperkirakan lebih tinggi pada negara berkembang
dimana penyebab spesifik katarak seperti infeksi rubella prenatal atau penyakit
pada anak-anak, yaitu sebesar 7-20% dari kebutaan anak-anak di seluruh dunia.
Karena tingginya insiden katarak kongenital, serta sifatnya yang dapat diobati,
3
kemajuan pendekatan tatalaksana katarak kongenital akan memberikan dampak
tatalaksana seringkali sulit dan membutuhkan usaha keras dan dedikasi tim. Waktu
merupakan hal terpenting untuk mencapai hasil berupa penglihatan yang baik pada
anak-anak. 3
jika dibiarkan tidak ditangani. Katarak kongenital dapat terus berkembang, namun
pada umumnya berkisar hitungan bulan hingga tahun. Dokter mata akan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi Lensa
Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga
koroid/badan siliaris/iris, dan retina. Sebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat
yang protektif dan kuat di sebelah luar yaitu sklera, yang membentuk bagian putih
mata. Pada bagian anterior, lapisan luar terdiri atas kornea transparan yang
dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan mengandung pembuluh-
pembuluh darah untuk memberi makan retina. Lapisan paling dalam dibawah
koroid adalah retina, yang terdiri atas lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar
dan sebuah lapisan syaraf di dalamnya. Retina mengandung sel batang dan sel
kerucut yang fotoreseptor yang dapat mengubah energi cahaya menjadi impuls
syaraf. 1,5
5
Gambar 1. Anatomi Mata
Cahaya masuk ke mata dari media ekstenal seperti, udara, air, melewati
kornea dan masuk ke dalam aqueous humor. Refraksi cahaya kebanyakan terjadi di
tersebut merupakan massa yang jernih yang menghubungkan kornea dengan lensa
kornea. Iris yang berada antara lensa dan aqueous humor, merupakan cincin
Cahaya pertama kali harus melewati pusat dari iris yaitu pupil. Ukuran pupil
itu secara aktif dikendalikan oleh otot radial dan sirkular untuk mempertahankan
level yang tetap secara relatif dari cahaya yang masuk ke mata. Terlalu banyaknya
cahaya yang masuk dapat merusak retina. Namun bila terlalu sedikit dapat
6
berbentuk lempeng konveks yang memfokuskan cahaya melewati humour kedua
Lensa adalah suatu struktur bikonveks avaskular tidak bewarna dan hampir
transparan sempurna yang berasal dari ektoderm permukaan serta dapat menebal
dan menipis pada saat terjadinya akomodasi, pada lensa juga tidak terdapat serat
tembus pandang yang berasal dari ektoderm permukaan serta dapat menebal
menipis pada saat erjadinya akomodasi, pada lensa juga tidak terdapat serat nyeri,
mm. dibelakang iris, lensa digantung oleh zonula yang menghubungkannya dengan
korpus siliare. Pada bagian anterior lensa terdapat humor aqueous sedangkan pada
mempermudah air dan elektrolit masuk. Kapsul ini terdiri dari zat kolagen yang
terdiri dari kapsul anterior dan posterior. Di bagian kapsul anterior terdapat satu
lapis sel epitel (epitel subkapsuler) yang kearah ekuator menghasilkan serabut (serat
lamellae) lensa yang terus diproduksi sehingga lama kelamaan lensa menjadi lebih
besar dan kurang elastik. Serabut yang usianya tertua ditemukan di sentral dan
membentuk nukleus lensa sedangkan yang lebih muda terletak di perifer (di bagian
luar nukleus) membentuk korteks lensa. Korteks yang terletak disebelah depan
disebut korteks posterior. Nukleus lensa mempunyai konsistensi yang lebih keras
berbanding korteks lensa. Nukleus dan korteks terbentuk dari serabut atau serat
7
lamellae konsentris yang panjang.garis persambungan yang terbentuk dengan
persambungan lamallae ini ujung ke ujung di anterior dan posterior disebut sutura
lensa yang berbentuk ”Y” bila dilihat dengan slitlamp. Bentuk ”Y” ini tegak di
Lensa ditahan oleh sebuah ligamentum yaitu zonula zinni yang tersusun dari
banyak fibril dari permukaan korpus siliare dan menyisip kedalam equator lensa.
65% lensa terdiri dari air dan sekitar 35% nya terdiri dari protein (kandungan
protein yang tertinggi di antara jaringan tubuh) dan sedikit mineral. Kandungan
kalium lebih tinggi daripada di kebanyakan jaringan lain. Asam askorbat dan
penglihatan
3. terletak di tempatnya
Sumber : docstoc
8
Gambar 3. Struktur Lensa Diperbesar
Sumber : perret-
optic.ch
9
Metabolisme lensa1,2 :
Transparansi lensa :
(Natrium dan Kalium) dimana kedua kation ini berasal dari humor
anterior lensa
menggantikan ion kalium dan keluar melalui pompa aktif Na-K ATP
ase
ATPase.
Inhibisi dari Na-K ATP ase akan menyebabkan hilangnya keseimbangan kation
sehingga terjadi peningkatan kadar air dalam lensa dan gangguan dari hidrasi
FUNGSI LENSA
10
ukurannya yang terkecil. Dalam posisi ini, daya refraksi lensa diperkecil sehingga
berkas cahaya parallel akan terfokus ke retina. Untuk memfokuskan cahaya dari
benda dekat, otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula berkurang. Kapsul
lensa yang elastik kemudian mempengaruhi lensa menjadi lebih sferis diiringi oleh
peningkatan daya biasnya. Kerjasama fisiologik antara korpus siliaris, zonula, dan
lensa untuk memfokuskan benda dekat ke retina dikenal sebagai akomodasi. Seiring
11
B. KATARAK KONGENITAL
1. DEFINISI
Katarak kongenital adalah kekeruhan lensa yang terlihat saat lahir atau
terdeteksi segera setelah lahir. Katarak kongenital biasanya bilateral dan dapat
terjadi sebagai salah satu gejala penyerta dari penyakit lain. Gangguan
perkembangan lensa seringkali ringan sehingga kekeruhan yang terjadi tidak terlalu
kehidupan disebut katarak infantil. Katarak kongenital sering kali luput dari deteksi
saat lahir sehingga baru diketahui pada tahun pertama kelahiran sehingga para
Tatalaksana yang diterapkan tidak berbeda antara katarak kongenital dan infantil.
Oleh sebab itu katarak kongenital dan katarak infantil sering disamakan. 1, 3, 4
2. EPIDEMIOLOGI
katarak kongenital diperkirakan sebesar 2.5 per 10.000 per kelahiran hidup, namun
angka ini bisa meningkat hingga 3.0 per 10.000 kelahiran hidup. Penelitian ini juga
menyatakan bahwa 40-45% dari seluruh katarak infantil adalah unilateral. Selain
itu, diperkirakan terdapat 1000 anak yang lahir dengan katarak yang mengganggu
12
3. KLASIFIKASI MORFOLOGI
korteks subkapsular dan kapsul anterios atau posterior sekeliling lensa. Katarak
polar anterior biasanya kecil, bilateral, simetris, dan kekeruhan yang tidak progresif
yang tidak merusak penglihatan. Biasanya diturunkan secara genetik dari autosomal
penyebab anisometropia.2
pada katarak polar anterior karena katarak polar posterior ini dapat membesar dan
posisinya dekat dengan titik nodul pada mata. Pecahnya kapcul pernah dilaporkan.
Katarak polar posterior biasanya stabil tapi progresif. Biasanya familial atau
sporadik. Katarak polar posterior familial biasanya bilateral dan diturunkan dengan
pola autosomal dominan. Katarak polar posterior sporadik sering unilateral dan
mungkin dihubungkan dengan sisa dari tunika vaskulosa lentis atau dengan
13
dapat dilihat tanpa dilatasi pupil. Tidak mempengaruhi penglihatan,
nukleus fetal. Biasanya bilateral, dan jika luas gejalanya berat. Kekeruhan
5) Kapsular : kekeruhan kecil pada epitel lensa dan kapsul anterior. Merupakan
penglihatan.
pada ukuran dan densitas kekeruhan lensa. Pada beberapa kasus, katarak
lamellar adalah kekeruhan zone atau lapisan spesifik lensa. Secara klinik
katarak dapat dilihat sebagai lapisan keruh dengan sentral jernih. Kekeruhan
7) Komplit atau total adalah katarak dengan morfologi semua serat lensa
keruh. Refleksi fundus tidak ada, dan retina tidak dapat dilihat dengan
oftalmoskopi direk maupun indirek. Beberapa katarak bisa sub total waktu
lahir dan berkembang sangat cepat menjadi katarak komplit. Katarak bisa
14
8) Katarak membranosa muncul ketika protein lensa diserap kembali dari lensa
lensa paling tidak 3 tahun setelah kelahiran. Manifestasi lain dari Sindroma
4. ETIOLOGI
Katarak kongenital dapat terjadi secara bilateral dan unilateral. Berikut ini
Idiopatik Idiopatik
15
X-linked Cytomegalovirus
10%) Sifilis
Galaktosemia
Sindrom Marfen
Trisomi 13-15
Hipoglisemia
Sindrom Alport
Distrofi miotonik
Penyakit Fabry
Hipoparatiroid
Sindrom Conradi
Rubella
Cytomegalovirus
Varicella
Sifilis
Toxoplasmosis
Anomali Ocular
Aniridia
16
Katarak Bilateral Herediter
bilateral. Kira – kira 25% merupakan kasus mutasi autosomal dominant baru.
syphilis). Katarak yang terjadi pada infeksi intra uterin kekeruhannya sentral dan
bisa bilateral atau unilateral.Meningkatnya titer IgM antibodi rubella anak atau
peninggian dari titer IgG diindikasikan bahwa anak sudah terdapat infeksi intra
Wolff pada penelitiannya menemukan 15% pasien dengan infeksi virus rubella
nervus optic 10%, kekeruhan kornea 10%, glaukoma 10%, dan phtisis bulbi 2%.8
17
phosphate uridyl transferase dan uridine diphosphate galactose– epimerase.
Kelainan ini inherediter sebagai autosomal recessive. Bentuk katarak nya oil
terlihat pada kasus – kasus dengan komplikasi, sering pada anak laki- laki dengan
Diabetes mellitus jarang pada anak – anak ,bentuk katarak sub kapsularis .
enzim alpha galaktosidase. Gejala nyeri ektremitas, lesi pada genitalia, hipertensi,
kasus. 7
5. PATOFISIOLOGI
mata. Nukleus embrionik terbentuk pada minggu ke enam dari pembuahan. Fetal
nukleus mengelilingi nukleus embrionik. Saat lahir embrionik dan fetal nukleus
membentuk lensa. Setelah lahir epitel anterior lensa berubah menjadi serat kortikal
lensa. Sutura Y merupakan pertanda penting karena berasal dari nukleus fetal.
Bagian lensa perifer dari sutura Y adalah kortek dan bagian lensa dimana sutura Y
Cedera pada nukleus dan serat lentikuler dapat menyebabkan kekeruhan terhadap
kejernihan media lentikular. Lokasi dan pola terbentuknya kekeruhan sesuai dengan
18
6. MANIFESTASI KLINIS
mata anaknya. Leukokoria ini ukurannya bisa kecil bisa juga total. Bila ukurannya
masih kecil, orang tua belum memeriksakan anaknya ke dokter. Leukokoria yang
kecil tadi makin lama makin besar sampai terlihat jelas oleh orangtua.7,8
atau sistemik. Ini didapatkan pada pasien-pasien dengan kelainan kromosom dan
retina. Sedangkan kelainan non okuler yang didapatkan antara lain : retardasi
mental, gagal ginjal, anomali gigi, penyakit jantung kongenital, facies mongoloid.7,8
Skrining pada bayi baru lahir sangat membantu penemuan dini katarak
indikasi adanya katarak kongenital. Kekeruhan lensa sentral atau kortikal > 3 mm
19
Nistagmus bisa ditemukan sebagai akibat deprivasi visual dini. Pada
beberapa kasus kelainan strabismus dapat ditemukan sebagai tanda adanya katarak
Nistagmus muncul pada 50% anak – anak dengan katarak kongenital bilateral ,
7. DIAGNOSIS
utama, riwayat keluarga dan riwayat kelahiran yang berkaitan dengan prematuritas,
Ophtalmology yaitu,6
yang baik mengenai seberapa besar halangan yang dihasilkan oleh katarak.
20
3) Penilaian retina dengan oftalmoskop langsung dan tidak langsung juga
sampai retina
4) Pasien sebaiknya diperiksa dengan slit lamp. Pemeriksaan slit lamp pada
utero dan apakah terdapat kelainan sistemik atau metabolik atau tidak. Pada
kasus dimana retina tidak bisa dilihat, USG dengan scan A dan B atau
Laboratorium rutin, TORCH titer, Urine Reduksi, Red cell galactokinase. Untuk
katarak unilateral dilakukan pemeriksaan titer TORCH dan tes Venereal Disease
pemeriksaan hitung darah lengkap, BUN, titer TORCH, VDRL, urin reduksi, asam
21
8. PENATALAKSANAAN
harus dilakukan saat pasien berusia kurang dari 17 minggu untuk meminimalkan
lebih awal, idealnya pada usia kurang dari 2 bulan untuk mencegah terjadinya
glaukoma terjadi pada 10% dari operasi katarak kongenital, banyak ahli bedah yang
1) Evaluasi Pra-Operatif
kelainan okuler lainnya dan untuk merencanakan prosedur operasi secara tepat.
penyebab katarak. Riwayat kelainan mata dan riwayat penyakit mata dalam
22
Pemeriksaan lengkap pada bayi dan balita dengan pupil yang berdilatasi
penuh wajib dilakukan pada kedua mata dan jika perlu dilakukan dibawah bius atau
status oftalmikus karena usia dan kepatuhan dari pasien operasi katarak pediatri,
pemeriksaan segmen anterior dan posterior secara penuh dilakukan pada semua
berlanjut ke kartu-kartu bergambar, lalu ke E-Chart untuk buta huruf, dan snellen
chart huruf pada anak yang lebih tua. Refraksi sikloplegik dengan retinoskopi, auto
refraktor atau lensa trial penting untuk menentukan koreksi terbaik. Tes penglihatan
binokular, fusi dan stereopsis sebelum operasi memberi petunjuk pada ahli mata
mengenai seberapa baik kedua mata dapat berfungsi. Evaluasi strabismus dilakukan
deprivasi sensoris. Pupil diperiksa apakah terdapat defek aferen pupil atau tidak.3
hasil penelitian Hubel dan Weisel yang menyatakan bahwa deprivasi sensoris pada
visual dan bahwa jika terjadi deprivasi sensoris selama periode ini akan
23
operasi dilakukan dalam empat bulan pertama kehidupan, ambliopia deprivasi
bulan pertama kehidupan, pertama-tama pada mata dengan tingkat kekeruhan lebih
berat dan sekitar satu minggu kemudian diikuti dengan mata sebelahnya.3
menyebabkan gangguan penglihatan yang signifikan, dan pada kasus seperti ini
tidak memerlukan tindakan operatif. Pada kasus yang sedang hingga berat, yang
pilihan.3,4
melakukan operasi lebih awal, idealnya sebelum pasien berumur 2 bulan, untuk
disisio lensa, ekstraksi linier, ekstraksi dengan aspirasi.5 Ekstraksi Katarak Ekstra
lensa dewasa, sebagian besar ahli bedah mengangkat kapsul posterior dan korpus
vitreum anterior dengan menggunakan alat mekanis dan pemotong korpus vitreum.
Hal ini untuk mencegah pembentukan kekeruhan kapsul sekunder, atau katarak
ikutan, oleh karena pada mata yang muda kekeruhan lensa terjadi sangat cepat.2,3,6
dan anak lebih lunak. Ekstraksi Katarak Intra Kapsular di kontra indikasikan pada
24
katarak kongenital, karena menyebabkan traksi korpus vitreum dan hilangnya
ligamen Wieger kapsul hyaloid.2,3 Komplikasi pasca operasi yang dapat terjadi
Koreksi optis sangat penting bagi bayi dan anak. Koreksi tersebut dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain dengan implantasi lensa buatan (IOL) setelah
dilakukan ekstraksi lensa, pemberian kacamata atau lensa kontak.3 Implantasi lensa
1. Kesulitan dalam menetukan kekuatan lensa yang harus diberikan, terutama pada
Oleh karena itu beberapa pakar lebih menganjurkan penggunaan lensa kontak dan
kacamata sebagai koreksi optis pada anak dan bayi setelah bedah katarak.4
Kekeruhan lensa posterior merupakan komplikasi paling serius karena hal ini
2) Glaukoma
3) Inflamasi uvea
4) Endoftalmitis
25
5) Kebocoran luka
6) Strabismus
7) Ambliopia
8) Nistagmus
9) Ablasio retina
9. KONSULTASI
juga perlu dilakukan evaluasi genetik jika katarak bilateral dan atau diseratai
kelainan lainnya.2,3,10
10. DIET
kelainan metabolik, misalnya diet rendah galaktosa pada pasien katarak dengan
11. PENCEGAHAN
nikah juga dianjurkan pada pasien yang berisiko. Pencegahan sekunder yang dapat
26
dilakukan adalah memberikan terapi sesegera mungkin untuk mencegah gangguan
12. PROGNOSIS
mungkin, dan dilakukan koreksi optik segera.3,4 Pasien dengan katarak kongenital
unilateral, 40% menghasilkan visus 20/60 atau lebih baik, sedangkan pasien dengan
katarak congenital bilateral, 70% menghasilkan visus 20/60 atau lebih baik.
Prognosis akan lebih buruk pada pasien dengan adanya kelainan mata lain atau
penyakit sistemik.3,10
27
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Katarak kongenital adalah kekeruhan pada lensa mata yang terlihat dalam tahun
dari konservatif, operatif, konsultasi, dan diet. Komplikasi yang dapat terjadi adalah
ini baik pada katarak kongenital bilateral parsial dibandingkan dengan katarak
SARAN
Kejadian katarak kongenital dapat ditekan melalui skrining awal pada neonatus
28
DAFTAR PUSTAKA
www.emedicine.Com/oph/TopicCataractCongenital . 2006.
2004.
29
8. Rahl JS. Congenital and Infantile Cataract. Evidence Based Ophtalmology.
30