Bahan Pinjam Peminjam
Bahan Pinjam Peminjam
A. KOMPETENSI INTI
1. KI-1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. KI-2. Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. KI-3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. KI-4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
7. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pinjam-meminjam ini disebut ‘Ariyah.
a. Secara bahasa artinya pinjam-meminjam.
b. Menurut istilah adalah memberi manfaat suatu benda yang halal kepada orang
lain untuk diambil manfaatnya dengan tidak merusak benda yang dipinjamkan
serta benda itu dapat dikembalikan lagi.
2. Dalil :
ِ إلث ِم َو ْال ُع ْد َو
ِدي ُد.وا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ َش..ُان َواتَّق ْ َوالَ تَ َعا َونُوا َعلَى ْا. َعلَى ْالبِ ِّر َوالتَّ ْق َوى.َوتَ َعا َونُوا
ِ ْال ِعقَا
ب
3. Artinya “Dan tolong-memolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong memolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-nya.” (Al-Maidah:
2).
Hukum pinjam meminjam dalam syariat Islam dibagi menjadi 4 (empat) bagian,
yaitu :
a. Mubah, artinya boleh, ini merupakan hukum asal dari pinjam meminjam.
b. Sunnah, artinya pinjam meminjam yang dilakukan merupakan suatu kebutuhan akan
hajatnya, lantaran dirinya tidak punya, misalnya meminjam sepeda untuk
mengantarkan tamu, meminjam suatu barang untuk bayar sekolah anaknya dan
sebagainya.
c. Wajib, artinya pinjam meminjam yang merupakan kebutuhan yang sangat mendesak
dan kalau tidak meminjam akan menemukan suatu kerugian misalnya : ada
seseorang yang tidak punya kain lantaran hilang atau kecurian semuanya, maka
apabil atidak pinjam kain pada orang lain akan telanjang, hal ini wajib pinjam dan
yang punya kain juga wajib meminjami.
d. Haram, artinya pinjam meminjam yang dipergunakan untuk kemaksiatan atau untuk
berbuat jahat, misalnya seseorang meminjam pisau untuk membunuh, hal ini
dilarang oleh agama. Contoh lain, pinjam tempat (rumah) untuk berbuat maksiat
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, tanya jawab, diskusi, inkuiri, drill, mind mapping, dan demonstrasi
H. PENILAIAN
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan sebagai berikut:
1. Penilaian sikap dalam mengikuti diskusi:
Berikanlah ceklis pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi kalian
Pernyataan Ya Tidak
Saya bersedia meminjamkan suatu barang kepada teman yang lagi
membutuhkannya walaupun dia pernah menyakitiku
Saya tidak mau taransaksi pinjam-meminjam dengan orang non
muslim
Orang yang saya perkirakan tidak akan bisa mengembalikan suatu
barang pinjaman, tidak akan saya pinjamkan
Saya yakin bahwa Allah akan mengganti dan membalas atas barang
yang aku pinjamkan pada teman yang belum dikembalikan
Pedoman penskoran
Ya : skor 4 . Tidak : skor 0.
Nilai = Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100
Jumlah Skor Maksimal
3. Penilaian Mempratekkan
. Pilihan ganda
3. Ahmad meminjam motor kepada Agus untuk digunakan berobat ke dokter. Hukum pinjam
meminjam tersebut adalah ....
a. sah, selama barang tersebut tetap dikembalikan
b. mubah, selama Agus ada niat untuk meminjamkan
c. sah, asalkan saat mengembalikan dipenuhi bahan bakarnya
d. tidak sah, karena barang yang dipinjamkan sangat berharga
4. Meminjamkan suatu barang kepada orang yang sangat membutuhkan untuk berobat ke
dokter hukumnya ….
a. Sunah
b. Wajib
c. Makruh
d. Mubah
5. Memberi pinjaman untuk membeli obat-obatan terlarang hukumnya ….
a. Haram
b. Wajib
c. Makruh
d. Mubah
kunci Jawaban:
1. D
2. C
3. B
4. C
5. B
7. Penilaian Uraian
Kunci Jawabannya
1. Dalil
ِ إلث ِم َو ْال ُع ْد َو
ِدي ُد.وا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ َش..ُان َواتَّق ْ َوالَ تَ َعا َونُوا َعلَى ْا. َعلَى ْالبِ ِّر َوالتَّ ْق َوى.َوتَ َعا َونُوا
ِ ْال ِعقَا
ب
Artinya “Dan tolong-memolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong memolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-nya.” (Al-Maidah: 2).
2. Hukum pinjam meminjam dalam syariat Islam dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu
:
a. Mubah, artinya boleh, ini merupakan hukum asal dari pinjam meminjam.
b. Sunnah, artinya pinjam meminjam yang dilakukan merupakan suatu
kebutuhan akan hajatnya, lantaran dirinya tidak punya, misalnya meminjam
sepeda untuk mengantarkan tamu, meminjam suatu barang untuk bayar
sekolah anaknya dan sebagainya.
c. Wajib, artinya pinjam meminjam yang merupakan kebutuhan yang sangat
mendesak dan kalau tidak meminjam akan menemukan suatu kerugian
misalnya : ada seseorang yang tidak punya kain lantaran hilang atau kecurian
semuanya, maka apabil atidak pinjam kain pada orang lain akan telanjang, hal
ini wajib pinjam dan yang punya kain juga wajib meminjami.
d. Haram, artinya pinjam meminjam yang dipergunakan untuk kemaksiatan atau
untuk berbuat jahat, misalnya seseorang meminjam pisau untuk membunuh,
hal ini dilarang oleh agama. Contoh lain, pinjam tempat (rumah) untuk berbuat
maksiat
3. Hak dan kewajiban dalam pinjam meminjam antara lain :
a. Hak dan Kewajiban Pemberi Pinjaman
1) Menyerahkan atau memberikan benda yang dipinjam dengan ikhlas dan suka
rela
2) Barang yang dipinjam harus barang yang bersifat tetap dan memberikan
3) manfaatyang halal
4) Tidak didasarkan atas riba