Anda di halaman 1dari 2

Adi Ghiffari Pratama

1853055

Knowledge Management dalam Kepemimpinan Dahlan


Iskan bagi Kemajuan PLN
Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Dahlan Iskan saat dipilih menjadi Direktur Utama
PLN di tahun 2009. Beliau dihadapkan pada masalah-masalah seperti krisis listrik, daftar tunggu,
pemadaman listrik, dan gerakan penyulang. Tak hanya masalah kelistrikan, penulis buku Ganti
Hati ini juga dihadapkan pada keraguan masyarakat akan kemampuannya menjabat Dirut PLN.
Memang, beliau tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang kelistrikan. Usaha yang
beliau tekuni juga tidak terkait dengan listrik. Namun, di akhir masa kepemimpinannya beliau
mampu untuk menaklukkan tantangan-tantangan tersebut.

Banyak pihak yang mengapresiasi kepemimpinannya. Tak mengherankan bila di tahun  2011
beliau mendapat penghargaan Inspiring Leader Award dari Harian Seputar Indonesia. Ada apa
dengan kepemimpinan beliau ?

Bila dikaitkan dengan konsep knowledge management, beliau telah berhasil menerapkannya.
Dalam catatan beliau yang di-upload di website resmi PLN, beliau mengungkapkan bahwa
terdapat empat hal yang menjadi kelemahan PLN. Salah satunya adalah perlakuan yang kurang
adil terhadap sebuah ide. Menurut beliau, ide-ide besar cenderung diperlakukan sama dengan
ide-ide kecil sehingga jarang sekali terobosan besar bisa dilakukan. Langkah nyata beliau dalam
menangani masalah ini terdokumentasikan dalam blog beliau. Disana dituliskan bahwa seorang
direktur utama tidak dapat terlepas dari setumpuk surat-surat yang membutuhkan tanda tangan
dan disposisi dari beliau. Beliau memutuskan untuk tidak menuliskan apapun di dalam surat
tersebut, kecuali untuk beberapa hal yang memang perlu. Dalam lembar disposisi tersebut hanya
bertuliskan paraf dan nama orang yang harus membaca surat disposisi tersebut. Mengapa
demikian ?

Dahlan Iskan yakin bahwa tanpa disposisi apapun darinya, karyawan sudah tahu apa yang terbaik
untuk dilakukan. Beliau sadar bahwa karyawan PLN itu umumnya lulusan terbaik ranking 1
sampai 10 dari universitas-universitas terbaik negeri ini. Secara garis besar karyawan PLN jauh
lebih berpengalaman daripada beliau. Ini yang beliau sebut dengan proses lahirnya kemerdekaan
ide. Menurutnya, orang yang terlalu sering diberi arahan akan jadi bebek. Orang yang terlalu
sering diberi instruksi akan jadi besi. Orang yang terlalu sering diberi peringatan akan jadi
ketakutan. Orang yang terlalu sering diberi pidato kelak hanya bisa minta petunjuk.

Kebijakan beliau yang lain adalah membuat grup di BBM untuk membahas masalah-masalah
terkait dengan perusahaan. Beliau memiliki tujuh grup BBM, yaitu grup khusus yang anggotanya
semua direksi plus sekretaris perusahaan, grup beliau dengan para general manajer se-Jawa-Bali,
dengan para general manajer se-Indonesia barat, dengan semua general manajer se-Indonesia
Timur, dan dengan para manajer perencanaan, manajer keuangan, manajer SDM, dan seterusnya.
Keluhan masyarakat, info soal korupsi, pengaduan tender yang main-main dan segala persoalan
yang berkembang dapat dikomunikasikan melalui grup BBM.

Tak hanya itu, saat berkunjung ke Kota Palu di masa kepemimpinannya, beliau meluangkan
waktu 1,5 jam untuk chatting dengan seluruh karyawan PLN se-Indonesia. Dalam acara ini
seluruh karyawan dapat bertanya dan mengemukakan apa saja kepada beliau. Banyak ide bagus,
pertanyaan dan aspirasi yang disampaikan lewat chatting itu.

Kebijakan beliau mulai dari surat disposisi, grup BBM, hingga chatting ini sebenarnya sesuai
dengan konsep knowledge management. Scarborough dalam Armstrong, 2010 menjelaskan
bahwa knowledge management merupakan proses atau praktek menciptakan, mendapatkan,
meraih, membagi dan menggunakan pengetahuan untuk meningkatkan pembelajaran di
organisasi. Salah satu tantangan dari konsep ini adalah bagaimana merubah tacid knowledge
karyawan menjadi explicit knowledge. Dahlan Iskan berupaya itu dalam kebijakannya.

Strategi knowledge management yang ia gunakan adalah codification strategy dan


personalization strategy. Dikatakan codification startegy karena pemikiran-pemikiran beliau,
pengetahuan yang beliau miliki selama menjabat sebagai Dirut PLN telah beliau dokumentasikan
dalam notes CEO PLN yang tampil di website resmi PLN dan blog beliau sendiri. Setiap
karyawan, bahkan semua orang dapat membacanya dengan mudah. Harapannya tentu agar
kemauan beliau membagi pengetahuan dapat menjadi contoh untuk karyawannya.

Personalization strategy terlihat dari kelompok-kelompok kecil yang beliau buat untuk berbagi
ide dan pengetahuan. Dimulai dari grup BBM hingga chatting dengan karyawan. Secara tidak
langsung beliau mengajak karyawan PLN untuk terbiasa berbagi ide, ilmu, dan pengetahuan.

Sumber :
https://www.kompasiana.com/anissa.rahmadani/55105207a33311cf39ba7ee9/knowledge-
management-dalam-kepemimpinan-dahlan-iskan-bagi-kemajuan-pln

Anda mungkin juga menyukai