Anda di halaman 1dari 4

Krisis Kepemimpinan Dimasa Pandemi

Dimasa pandemi Covid-19 silam, keadaan di Indonesia sangatlah mengkhawatirkan.


Krisis ekonomi ada di mana-mana. Masyarakatpun banyak yang menyalahkan pemimpin kita
dengan landasan dasar kepemimpinan. Mereka menganggap pemimpin kita gagal menjadi
seorang pemimpin. Tetapi, minimnya pengetahuan tentang kepemimpinan, menjadi hal yang
perlu diperhatikan pada saat ini. Terlebih lagi bagi para pemuda saat ini, supaya mereka bisa
menjadi penerus bagi Indonesia supaya bisa menjadi negara yang lebih baik lagi, yang dipimpin
oleh pemimpin yang baik pula.
Krisis ekonomi yang terjadi beberapa waktu silam, bukan semata-mata ketledoran dari
pemerintah. Seperti yang kita ketahui bersama, pemimpin kita memberlakukan kebijakan PSBB
saat itu. Upaya tersebut bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 saat itu. Hal
yang dapat saya simpulkan pada saat itu adalah, pemerintah lebih memperhatikan bidang
Kesehatan dibandingkan bidang lainnya saat itu. Meski masih ada sebagian pihak yang
menerima keputusan tersebut, masih banyak pula masyarakat yang menolaknya. Menurut
mereka, keputusan untuk memprioritaskan tenaga Kesehatan malah menimbulkan krisis ekonomi
yang membuat warga marah dan ujaran kebencian terhadap pemerintahpun tak bisa di bendung
lagi. Dilansir dari penelitian, dari 500 tweetan di Twitter, 25 tweet diantaranya berisi tentang
ujaran kebencian terhadap Bapak Jokowi. Mulai dari penghinaan, pemcemaran nama baik,
hingga provokasi. Mengapa bisa demikian? Hal tersebut menurut saya bisa terjadi karena
pemimpin kita tidak memiliki sifat kepemimpinan atau leadership yang ideal untuk menjadi
seorang pemimpin.
Menurut Paul Hersey in The Situasional Leader,”Leadership atau kepemimpinan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok kearah tujuan organisasi.”
Sedangkan, menurut Dwight D. Eisenhower, “leadership adalah kemampuan untuk memutuskan
apa yang harus dilakukan dan mengajak agar orang mau melakukannya.” Tetapi, menurut saya
pemimpin bukan hanya sekedar bisa mengambil keputusan. Tetapi pemimpin juga harus bisa
menyampaikan tujuan diambilnya suatu keputusan dengan baik. Dengan adanya hal tersebut,
dapat membuat masyarakat bisa menerima berbagai keputusan serta kebijakan yang di berikan.
Kita bisa mengambil contoh dari sosok orang tua. Orang tua yang baik adalah orang tua yang
bisa mendidik anaknya dengan baik pula. Jika orang tua tidak bisa menyampaikan sesuatu
dengan baik kepada anaknya, maka anaknya juga akan melakukan sesuatu yang duluar harapan
orang tua. Akan tetapi, jika orang tua bisa menyampaikannya dengan baik, maka anak tersebut
juga akan melakukan hal yang orang tuanya inginkan. Dalam pemerintahan kita juga demikian.
Jika pemimpin kita dapat mengendalikan pemerintah dengan baik, maka pemerintah kita juga
bisa menjalankan dan menyampaikan maksud dari pemimpin kita. Seharusnya, contoh-contoh
kecil tersebut harus di perhatikan seorang pemimpin supaya memiliki jiwa kepemimpinan yang
ideal.
Menurut saya, pemimpin yang ideal itu bisa di ambil dari presiden-presiden kita yang
lampau. Ir. Soekarno contohnya. Sikpan nasionalis yang tinggi, membuat Ir. Soekarno dapat
mempersatukan seluruh rakyat Indonesia untuk memerdekakan Indonesia. Sempat Ir. Soekarno
di desak para pemuda di Rengas Dengklok karena tidak memerdekakan Indonesia. Tetapi,
keputusan Ir. Soekarno memutuskan untuk memprokamasikan kemerdekaan Negara Indonesia.
Dan sikap seperti itulah pemimpin yang ideal menurut saya. Dimana keluhan-keluhan dari
masyarakat, menjadikan bahan tumpuan untuk memutuskan sesuatu. Sikap untuk memutuskan
suatu keputusan, mempengaruhi anggotanya untuk mengikuti keputusan yang dibuat, serta
memahami masyarakat, adalah sikap seorang pemimpin yang baik. Akan tetapi, kita juga perlu
mengingat bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan suku, adat, dan budayanya. Maka,
seorang pemimpin juga perlu memperhatikan perbedaan yang semacam itu.
Kita bisa mengambil sikap dari gaya kepemimpinan presiden Gus Dur. Dimana sikap
toleransi beragamanya sangat bisa di contoh. Bukan berarti sebagai seorang pemimpin hanya
perlu memperhatikan agama-agama, suku, adat, dan budaya yang ada di Indonesia. Akan tetapi,
seorang pemimpin juga perlu memperhatikan perbedaan status sosial rakyatnya. Sebagai seorang
pemimpin, tidak sepatutnya membiarkan warganya sengsara. Seorang pemimpin harus bisa
memperhatikan status social warganya. Jika ada warganya yang sengsara, hidup dalam
kekurangan, maka pemimpin harus bisa memecahkan masalah untuk menyeselesaikan hal yang
sedemikian rupa. Jika pemimpin kita bisa melakukannya, maka dia adalah sosok yang pantas
untuk dianggap sebagai pemimpin.
Neale Donald Walsch pernah berkata, “Pemimpin sejati bukan orang yang mempunyai
banyak pengikut, tapi yang menciptakan banyak pemimpin.” Selain dari sikap-sikap yang saya
bahas sebelumnya, seorang pemimpin juga harus bisa menjadi teladan bagi anggotanya. Jika
pemimpin sudah bisa menjadi suri tauladan, maka itulah kepemimpinan yang sejati. Tanpa harus
mengikrarkan bahwa saya seorang pemimpin. Jika seseorang sudah bisa menjadi suri tauladan
bagi orang banyak, mereka akan menganggapnya sebagai seorang pemimpin. Indonesia
sangatlah memerlukan pemimpin yang seperti itu.
Pemimpin juga perlu memperhatikan hal-hal yang akan datang. Seorang pemimpin
seharusnya tidak bertindak untuk masalah yang terjadi pada saat itu saja. Seorang pemimpin juga
perlu melihat kedepan. Dampak-dampak yang akan terjadi dari suatu keputusan, harus menjadi
titik ukur pemimpin dalam mengambil keputusan. Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan,
akan membuat rencana kedepannya. Bahkan jika diperlukan, dia akan membuat beberapa
rencana. Jika seorang pemimpin sudah mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
kedepannya, dan sudah membuat perencanaan, berbagai kemungkinan buruk yang akan terjadi
bisa diminimalisir.
Jika kita sudah membahas tentang berbagai sikap kepemimpinan, maka mari kita lihat
sikap-sikap yang ada pada pemuda-pemuda zaman sekarang. Sungguh memprihatinkan,
kejahatan yang terjadi di Inonesia pada saat ini, pelakunya bukan hanya pada kalangan dewasa
saja. Bahkan anak anak di bawah umur juga kerap kali menjadi tersangka suatu tindak kejahatan.
Maka, kita sebagai pemuda-pemuda penerus harus bisa menjadi pemimpin yang baik terlebih
dahulu. Tidak perlu menjadi seorang presiden. Sebagai sosok orang tua, kita juga sudah bisa
dianggap sebagai seorang pemimpin. Bahkan seorang kakak, dia juga merupakan pemimpin dari
adik-adiknya. Biasakan untuk mencontohkan hal-hal yang baik kepada adik-adiknya dan kepada
anak-anaknya. Karena, anak-anak usia dini rata-rata hanya ikut-ikutan saja. Kita sebagai orang
yang lebih dewasa, harus mencontohkan hal-hal baik supaya anak-anak bangsa tumbuh menjadi
pemuda-pemuda yang baik untuk bangsa Indonesia, bukan malah menjadi bibit-bibit hancurnya
bangsa Indonesia. Jika tidak dimulai dari kita, lalu siapa lagi?
Pada intinya, kepemimpinan bukan hanya sekedar “Saya memutuskan ini, kalian harus
ikut.” Tetapi, pemimpin juga harus bisa menyampaikan sesuatu dengan baik, mengambil
keputusan dengan penuh perhitungan, mempengaruhi anggotanya untuk mencapai tujuan
bersama, menyatukan keputusan bersama, bertoleransi, memandang hal-hal kedepan dan menjadi
teladan yang baik bagi anggotanya. Sikap seperti itulah kepemimpinan yang sesungguhnya. Saya
berharap, para pemuda penerus bangsa memiliki sifat-sifat tersebut.

Daftar Pustaka:
https://masyita-crystallin.com/krisis-ekonomi-akibat-pandemi-covid-19-momentum-untuk-reformasi-ekonomi/

https://www.researchgate.net/publication/353120113_Ujaran_Kebencian_terhadap_Jokowi_pada_Masa_Pandemi_Covid-
19_Studi_Kasus_Twitter

https://www.kompasiana.com/rizkyindahsyahfitri0414/61767a2706310e548825f302/analisis-gaya-kepemimpinan-7-presiden-ri-
karakteristik-kelebihan-dan-kekurangan?page=3&page_images=2

https://www.bola.com/ragam/read/4325189/31-kata-kata-bijak-tentang-pemimpin-menjadi-perenungan-dan-inspirasi

Daftar Riwayat Hidup

Data Diri:

Nama : Awaludin Najib Bahrani

TTL : Pemalang, 30 April 2005

Domisili : Pekalongan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Dsn. Krajan, Des. Warungpring, Kec. Warungpring, Kab. Pemalang

Akun Sosmed : -No. Whats App : 083141975847

-Instagram : @reduce_nn

Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi Warungpring

SD Negeri 01 Warungpring

MTs Negeri 1 Pemalang

MAN 1 Kota Pekalongan

Pengalaman Organisasi :-Pramuka Ambalan MAN 1 Kota Pekalongan

-PKS

-PAC IPNU Kec. Warungpring

-Saka Bhayangkara
-DKR Warungpring

Pengalaman mengikuti pelatihan/lomba/kegiatan :

-Masa Kesetiaan Anggota IPNU IPPNU

-Latihan Kader Muda IPNU IPNNU

-Basic Navigation Of Search And Rescue

-Kemah Kebangsaan

-PJ Panitia Matsama MAN 1 Kota Pekalongan 2022

-PJ Panitia KBO KBP MAN 1 Kota Pekalongan 2022

-Ketua Panitia Musyawarah Ambalan MAN 1 Kota Pekalongan 2021

Motto Hidup : “Boleh melihat ke belakang, tetapi jangan berfikir tuk kembali.”

Anda mungkin juga menyukai