Makalah Sertifikasi Halal.
Makalah Sertifikasi Halal.
Makalah Sertifikasi Halal.
Disusun oleh :
Devi Andriani
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BABI................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A.Latar Belakang .................................................................................................. 1
B.Rumusan Masalah......................................................................................................2
C.Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................3
A.Pengertian Konsumen...............................................................................................3
B.HakdanKewajibanKonsumen.............................................................................4
C.HukumPerlindunganKonsumen.........................................................................6
A.Kesimpulan............................................................................................................... 14
B.Saran…....................................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak konsumen yang diabaikan oleh pelaku usaha perlu dicermati secara
seksama. Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, banyak
bermunculan berbagai macam produk barang/pelayanan jasa yang
dipasarkankepada konsumen di tanah air, baik melalui promosi, iklan, maupun
penawaran barang secara langsung.
1
mereka harus menghargai hak-hak konsumen, memproduksi barang dan jasa yang
berkualitas, aman untuk digunakan atau dikonsumsi, mengikuti standar yang
berlaku, dengan harga yang sesuai. Pemerintah menyadari bahwa diperlukan
undang-undang serta peraturan-peraturan disegala sektor yang berkaitan dengan
berpindahnya barang dan jasa dari pengusaha ke konsumen. Pemerintah juga
bertugas untuk mengawasi berjalannya peraturan serta undang-undang tersebut
dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hak dan kewajiban dari konsumen?
2. Bagaimana hukum perlindungan konsumen?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui hak dan kewajiban dari konsumen.
2. Dapat mengetahui hukum perlindungan konsumen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsumen
Istilah konsumen berasal dan alih bahasa dari kata consumer, secara harfiah arti
kata consumeradalah (lawan dari produsen) setiap orang yang menggunakan
barang. Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan konsumen sebagai lawan
produsen, yakni pemakai barang-barang hasil industri, bahan makanan dan
sebagainya.
3
Negara MEE dalam menyusun ketentuan Hukum Perlindungan Konsumen.
Berdasarkan Directivetersebut yang berhak menuntut ganti kerugian adalah pihak
yang menderita kerugian (karena kematian atau cidera) atau kerugian berupa
kerusakan benda selain produk yang cacat itu sendiri.
Dari beberapa pengertian diatas maka konsumen dapat dibedakan menjadi tiga
batasan yaitu:
b. Hak untuk memilih dan mendapatkan barang dan/atau jasa sesuai dengan nilai
tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa.
4
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan.
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif.
5
dengar keluhan atau pendapatnya dan termasuk juga berhak mendapatkan
penggantian kerugian atas kerugian yang diderita.
Cakupan perlindungan konsumen itu dapat dibedakan dalam dua aspek, yaitu
6
b. Perlindungan terhadap diberlakukannya syarat-syarat yang tidak adil kepada
konsumen.
1. Asas manfaat
2. Asas keadilan
3. Asas keseimbangan
7
Asas ini untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen,
pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil dan spiritual. Asas ini
menghendaki agar konsumen, produsen-pelaku usaha, dan pemerintah
memperoleh manfaat yang seimbang dari pengaturan dan penegakan hukum
perlindungan konsumen. Kepentingan antara konsumen, produsen-pelaku usaha,
dan pemeintah diatur dan harus diwujudkan secara seimbang sesuai dengan hak
dan kewajibannya masing-masing.
Asas ini agar pelaku usaha maupun konsumen menaati hukum dan
memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta
Negara menjamin kepastian hukum.Undang-undang ini mengharapkan bahawa
aturan-aturan tentang hak dan kewajiban yang terkandung dalam undang-undang
ini harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga masing-masing pihak
memperoleh keadilan. Dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen, tujuan yang ingin dicapai adalah :
8
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen.
9
digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat. Sedangkan yang dimaksud
dengan produk halal adalah produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan
syariat Islam. Undang - Undang Produk Halal telah mengatur secara jelas bahwa
produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib
bersertifikat halal. Jadi memang pada dasarnya, jika produk yang dijual tersebut
adalah halal, maka wajib bersertifikat halal.
10
Mengenai kewajiban mencantumkan label halal oleh pihak yang telah
mendapatkan sertifikat halal, perlu diketahui bahwa bentuk label halal ini
ditetapkan oleh BPJPH dan berlaku nasional. Pelaku usaha yang telah
memperoleh sertifikat halal wajib mencantumkan label halal pada :
- kemasan produk.
- bagian tertentu dari Produk. Dan
- tempat tertentu pada produk.
Pencantuman label halal harus mudah dilihat dan dibaca serta tidak mudah
dihapus, dilepas, dan dirusak perlu diketahui bahwa pelaku usaha yang tidak
menjaga kehalalan produk yang telah memperoleh sertifikat halal dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2 miliar.
Produk dari bahan yang diharamkan menurut Undang - Undang produk halal,
yaitu:
Bahan yang berasal dari tumbuhan pada dasarnya halal, kecuali yang
memabukkan dan/atau membahayakan kesehatan bagi orang yang
mengonsumsinya. Bahan yang berasal dari mikroba dan bahan yang dihasilkan
melalui proses kimiawi, proses biologi, atau proses rekayasa genetik diharamkan
jika proses pertumbuhan dan/atau pembuatannya tercampur, terkandung, dan/atau
terkontaminasi dengan bahan yang diharamkan. Pelaku usaha yang memproduksi
produk dari bahan yang berasal dari bahan yang diharamkan dikecualikan dari
mengajukan permohonan sertifikat halal. Pelaku usaha tersebut wajib
mencantumkan keterangan tidak halal pada produk. Jika pelaku usaha tidak
mencantumkan keterangan tidak halal, dikenai sanksi administratif berupa :
11
a. Teguran lisan.
b. Peringatan tertulis.
c. Denda administratif.
12
kerja sama antara masyarakat atau pemerintah belum terjalin kerja sama yang
baik. Adapun tantangannya adalah masih minimnya pelaku usaha yang melakukan
sertifikasi halal sehingga konsumen merasa ragu pada pada suatu produk tersebut.
Hambatan dan tantangan bisa dilihat dengan penjelasan sebagai berikut:
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Miru & Sutarman Yodo. 2014. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta :
Rajawali Pers
Az. Nasution. 2002. Hukum Perlindungan Konsumen, Suatu Pengantar. Jakarta: n. Diadit
Media
Az. Nasution. 2014. Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti
Inosentius Samsul. 2004. Perlindungan Konsumen, Kemungkinan Penerapan Tanggung
Jawab Mutlak. Jakarta: Universitas Indonesia
Mariam Darus Badrul Zaman, 1981, Pembentukan Hukum Nasional dan
Permasalahannya, Bandung: Alumni.
Nurhayati Abbas, 1996, Hukum Perlindungan Konsumen dan Beberapa Aspeknya. Ujung
Pandang: Makalah Elips Project
WJS, Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
15