Disusun Oleh:
Kelompok 2, Kelas 4I
2020.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Definisi keperawatan jiwa 3
B. Definisi kesehatan jiwa 3
C. Tanda dan gejala psikososial 6
D. Konsep dasar PPDGJ 6
E. Prinsip keperawatan jiwa 12
F. Perkembangan pelayanan keperawatan jiwa di Indonesia
13
G. Peran perawat kesehatan jiwa 19
H. Upaya keperawatan kesehatan jiwa 20
I. Definisi psikodinamika 22
J. Definisi sikap jiwa............................................................22
K. Proses terjadinya masalah gangguan jiwa.......................22
BAB III PENUTUP 24
A. Kesimpulan 24
B. Saran 24
DAFTAR PUSTAKA 26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Medis
1. Definisi
Malasia napas kongenital adalah salah satu dari beberapa penyebab
obstruksi saluran udara ireversibel pada anak-anak, tetapi kejadian
pada populasi umum tidak diketahui. Malacia nafas berat atau malacia
berhubungan dengan sindrom tertentu biasanya diakui dan didiagnosis
awal masa bayi, tetapi informasi tentang fitur klinis anak dengan
malacia primer, sering didiagnosis hanya kemudian di masa kecil,
langka.
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan
tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah
trakea, atau tenggorokan). tulang rawan melemah biasanya menyempit
lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau
mencegah dahak dan sekresi mnejadi terperangkap. Biasanya banyak
menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.(Children’s National
Health System,2016)
2. Etiologi
Bronchomalacia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital)
dan mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak
diketahui mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik.
3. Klasifikasi
a. Bronkomalasia primer
1) Disebabkan oleh defisiensi pada cincin kartilago
2) Diklasifikasikan sebagai kongenital
b. Bronkomalasia sekunder
1) Merupakan kelainan didapat (bukan kongenital)
2) Disebabkan oleh kompresi ekstrinsik (luar), dapat dari
pelebaran pembuluh-pembuluh darah, cincin vascular, atau
kista bronkogenik.
4. Patofisiologi
Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung
dan mulut, melalui kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan (trakea),
yang terbagi menjadi dua cabang (kanan dan bronkus kiri) yang
masing-masing paru-paru.Trakea dan bronkus terbuat dari cincin tidak
lengkap dari tulang rawan dan jika tulang rawan ini lemah tidak dapat
mendukung jalan napas.
Pada bayi cincin tulang rawan trakea terbuka sehingga udara bisa
didapatkan dari tenggorokan ke paru-paru. Ketika cincin ini kecil,
berbentuk aneh, tidak kaku cukup, atau tidak membentuk sama sekali
maka trakea dapat menutup ke dalam dirinya sendiri. Hal ini lebih
mungkin terjadi saat mengembuskan napas dan menangis. Hal ini
dapat menyebabkan mengi, batuk, sesak napas, dan / atau napas cepat.
Biasanya tulang rawan berkembang dengan sendirinya dari waktu ke
waktu sehingga tracheomalacia tidak lagi masalah. Sementara lebih
umum pada bayi, tracheomalacia tidak terjadi pada orang dewasa.
Ketika masalah yang sama terjadi di saluran napas kecil disebut
bronkus itu disebut bronchomalacia. Saluran udara dari paru-paru yang
sempit atau runtuh saat mengembuskan napas karena pelunakan
dinding saluran napas.
5. Manifestasi klinis
a. Batuk dengan suara brassy atau barking
b. Sesak nafas
c. Ditemukan suara wheezing(mengi)
d. Infeksi pada saluran nafas bawah berulang
e. Kelelahan
f. Apnea
6. Komplikasi
a. Pneumonia
b. Bronkitis
c. Polychondritis
d. Asma
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Bronkoskopi
b. CT Scan dada
c. MRI dada
8. Penatalaksanaan Medis
a. Time
Invasisf minimal, bersamaan dengan pemebrian tekanan udara
positif yang kontinu.
b. Tekanan udara positif kontinu
Metode menggunakan respiratory ventilation.
c. Trakheotomi
Prosedur pembedahan pada leher untuk membuka/ membuat
saluran udara langsung melalui sebuah insisi di trakhe (the
windpipe).
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi : nama, tempat/tanggal lahir, umur, jenis kelamin,anak-ke,
BB/TB, alamat.
b. Riwayat Kesehatan
1) Mengi, batuk, sesak napas, dan / atau napas cepat ,keadaan
umum lemah.
2) Riwayat kesehatan keluarga
3) Riwayat Kehamilan
c. Pemeriksaan Fisik
1) KU : Stidor Gagal nafas
2) TTV
TD : -
R:
S:
3) KESADARAN :
4) KEPALA,MATA DAN LEHER
5) HIDUNG
6) MULUT
7) TELINGA
8) THORAK
9) ABDOMEN
10) UROGENITAL
11) EKSTREMITAS
12) INTEGUMENT
BAB III
KASUS
A. Kasus semu