Makalah TR III Kel 3 (Colon Inloop)
Makalah TR III Kel 3 (Colon Inloop)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................. iv
C. Tujuan Masalah....................................................................................
A. Definisi.................................................................................................
B. Tujuan Pemeriksaan..............................................................................
C. Anantomi..............................................................................................
D. Indikasi................................................................................................. 2
E. Kontra Indkasi......................................................................................
F. Persiapan Pasien................................................................................... 3
G. Persiapan Alat Dan Bahan....................................................................
H. Proyeksi Pemeriksaan........................................................................... 4
I. Kriteria Gambaran................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini hampir semua organ dan sistem di dalam tubuh kita dapat
diperiksa secara radiologis, bahkan setelah ditemukan kontras media yang
berguna memperlihatkan jaringan organ yang mempunyai nomor atom yang lebih
kecil sehingga kelainan pada organ tersebut dapat didiagnosa. Pemeriksaan
radiologi secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu pemeriksaan
radiologi tanpa kontras dan pemeriksaan radiologi yang menggunakan bahan
kontras. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyajikan salah satu
pemeriksaan yang menggunakan bahan kontras yaitu pemeriksaan colon inloop.
Pemeriksaan colon inloop adalah pemeriksaan secara radiologi yang
menggunakan bahan kontras positif yaitu Barium Sulfat dan bahan kontras negatif
yaitu udara dengan tujuan untuk mengvisualisasikan keadaan colon atau usus
besar yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui anus.
ii
B. Rumusan masalah
C. Tujuan masalah
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Tujuan Pemeriksaan
C. Anatomi
1
2. Kontra Indikasi
a. Perforasi, terjadi karena pengisian media kontras secara mendadak dan
dengan tekanan tinggi.
b. Obstruksi akut atau penyumbatan.
c. Diare berat.
E. Persiapan Pasien
2. Minum sebanyak-banyaknya
Apabila kedua hal diatas dijalankan dengan benar, maka pemberian obat
pencahar hanya sebagai pelengkap saja.
2
d. Standar irigator dan irigator set lengkap dengan kanula rectal .
e. Vaselin dan jelly
f. Sarung tangan
g. Penjepit atau klem
h. Kain kassa
i. Bengkok
j. Apron
k. Plester
l. Tempat mengaduk media kontras
G. Persiapan bahan
1. Media kontras, yang sering dipakai adalah larutan barium dengan
konsentrasi antara 70 – 80 W/V % (Weight /Volume). Banyaknya larutan
(ml) tergantung pada panjang pendeknya kolon, kurang lebih 600 – 800
ml
2. Air hangat untuk membuat larutan barium
3. Vaselin atau jelly, digunakan untuk menghilangi rasa sakit saat kanula
dimasukkan kedalam anus.
3
Merupakan pemeriksaan colon in loop dengan menggunakan media
kontras berupa campuran antara BaSO4 dan udara. Barium dimasukkan
kira-kira mencapai fleksura lienalis kemudian kanula diganti dengan
pompa. Udara dipompakan dan posisi pasien diubah dari posisi miring
ke kiri menjadi miring ke kanan setelah udara sampai ke fleksura
lienalis. Tujuannya agar media kontras merata di dalam usus. Setelah
itu pasien diposisikan supine dan dibuat radiograf.
2) Tahap pelapisan
3) Tahap pengosongan
4) Tahap pengembangan
5) Tahap pemotretan
4
I. Proyeksi Radiograf
1. Proyeksi Antero Posterior (AP).
Titik bidik pada pertengahan kedua crista illiaca dengan arah sinar vertikal
tegak lurus dengan kaset. Eksposi dilakukan saat pasien ekspirasi penuh
dan tahan nafas.
Posisi pasien supine di atas meja pemeriksaan dengan MSP tepat pada
garis tengah meja pemeriksaan. Kedua tangan lurus di samping tubuh dan
kedua kaki lurus ke bawah. Atur pertengahan kaset dengan menentukan
batas atas pada puncak illium dan batas bawah symphisis pubis.
5
Titik bidik 1-2 inchi ke arah lateral kanan dari titik tengah kedua crista
illiaca, dengan arah sinar vertikal tegak lurus terhadap kaset.
6
Kriteria : tampak rektosigmoid ditengah film, daerah rektosigmoid terlihat
lebih sedikit mengalami superposisi dibandingkan dengan proyeksi PA,
terlihat kolon transversum dan kedua fleksura.
7. Proyeksi RAO
8. Proyeksi LAO
Pasien diposisikan lateral atau tidur miring dengan Mid Coronal Plane
(MCP) diatur pada pertengahan grid, genu sedikit fleksi untuk fiksasi.
Arah sinar tegak lurus terhadap film pada Mid Coronal Plane setinggi
7
spina illiaca anterior superior (SIAS). Eksposi dilakukan saat pasien
ekspirasi dan tahan nafas.
Pasien diposisikan ke arah lateral atau tidur miring ke kiri dengan bagian
abdomen belakang menempel dan sejajar dengan kaset. MSP tubuh berada
tepat pada garis tengah grid. Titik bidik diarahkan pada pertengahan kedua
crista illiaka dengan arah sinar horisontal dan tegak lurus terhadap kaset.
Eksposi dilakukan pada saat pasien ekspirasi dan tahan napas.
kriteria radigraf menunjukkan bagian atas sisi lateral dari kolon asenden
naik dan bagian tengah dari kolon desenden saat terisi udara.
Posisi pasien duduk dengan punggung pada sisi meja, sehingga MCP
tubuh sedekat mungkin pada garis tengah meja pemeriksaan. Pertengahan
panggul berada tepat pada pertengahan film, dan pasien membungkuk.
Kedua tangan berpegangan pada pergelangan kaki untuk fiksasi. Sinar
diarahkan tegak lurus melewati daerah lombo sakral setinggi trochanter
mayor.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10