PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Jaringan merupakan sekumpulan sel yang tersimpan dalam suatu kerangka struktur atau
matriks yang mempunyai suatu kesatuan organisasi yang mampu mempertahankan keutuhan
dan penyesuaian terhadap lingkungan diluar batas dirinya.Ilmu yang mempelajari tentang
jaringan disebut histologi.Jaringan berkelompok bekerja bersama melaksanakan fungsi
tertentu membentuk suatu organ, misalnya organ jantung, dan hati.Beberapa jaringan organ
bekerja bersama melaksanakan fungsi tertentu membentuk sistem organ, misalnya sistem
pencernaan, sistem transportasi, dan sistem reproduksi.Jaringan, organ, dan sistem organ
bersama-sama membentuk tubuh organisme.
Kami membuat makalah ini untuk lebih memahamai tentang histologi dan jaringan agar dapat
dilakukan proses diagnosis yang benar akan dapat ditentukan jenis penyakitnya sehingga
dapat dipilih tindakan preventif dan kuratif.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian histopatologi
Histopatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang histologi dan hubungannya dengan
penyakit, istilah histologi berasal dari bahasa yunani histos artiya jaringan dan logos artinya
ilmu. Histologi adalah bidang biologi yang mempelajari tentang struktur jaringan secara
detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis. Histologi dapat
juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis.Akar kata Yunani histo dapat di terjemahkan
sebagai ‘jaringan’ atau ‘jaring’ karena kebanyakan jaringan merupakan jarring filamen dan
serat yang saling terjalin, baik selular maupun non selular, dengan lapisan membranosa.
B. Pembagian histologi
Histologi terbagi atas 2 yaitu histologi umum mencakup kajian tentang jaringan dasar yang
terdapat pada tubuh serta histologi khusus atau histologi organ mencakup struktur histologi
organ-organ tubuh
Histologi umum
1. JaringanEpitel
Jaringan epitel terdiri dari kumpulan sel-sel yang sangat rapat susunannya sehingga
membentuk suatu lembaran, maka disebut sebagai membran epitel atau disingkat sebagai
epitel saja untuk membedakan dengan epitel kelenjar.Adhesi diantara sel-sel ini sangat kuat,
membentuk lembaran sel yang menutupi permukaan tubuh dan membatasi atau melapisi
rongga-rongga tubuh. Jaringan epitel tidak memiliki substansi interseluler dan cairannya
sangat sedikit
2. Jaringan pengikat
Jaringan pengikat dapat disebut juga connective tissue, jaringan penyokong atau anyaman
penyokong.
3. Kartilago
Sel kartilago terdiri dari kondrosit dan kondroblasl.Serat dan substansi dasar membentuk
substansi interselular atau matriks. Matriks merupakan suatu wujud kaku bahkan keras, yang
substansi dasarnya terdiri atas proteoglikans yang mengandung kondroitin sulfat untuk
kartilago
4. Tulang
Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi oleh matrix kolagen
ekstraselular (type I collagen) yang disebut sebagai osteoid. Osteoid ini termineralisasi oleh
deposit kalsium hydroxyapatite, sehingga tulang menjadi kaku dan kuat.
5. Darah
Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang disebut
Plasma.Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas,
karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk
plasma.
6. Otot
Jaringan in terutama terdiri dari sel-sel yang berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian
tubuh pda umumnya selnya berbentuk memanjang bahkan dapat berbentuk sebagai serabut
yang dapat berubah memendek.
Histologi khusus
1. Kulit
Integumen atau kulit merupakan jaringan yang menutupi permukaan tubuh,yang terdiri atas 2
lapisan :
Kata kardiovaskular berasal dari awalan cardi(o) yaitu bentuk gabung yang
menunjukkan hubungan dengan jantung atau dengan orificium cardiac atau bagian lambung
dan kata vascular yang berarti berkenaan dengan pembuluh, khususnya pembuluh darah;
disebut juga vassal, atau berarti yang mempunyai pasokan darah yang kaya.
3. Organ limfoid
Limfosit terdapat sebagai sel yang berada di dalam darah, limfe, jaringan
pengikat dan epitel, terutama dalam lamina propria tractus respiratorius dan tractus
digestivus, limfosit terlihat bersama dengan plasmasit dan makrofag sebagai kumpulan yang
padat dalam jaringan pengikat longgar.
4. System Respirasi
Dalam melaksanakan proses Metabolisme, oleh hewan dan manusia dibutuhkan oksigen..
System respirasi berfungsi untuk mengambil oksigen dan membuang karbondioksida, yang
keduanya diangkut dari dan ke tubuh
5. System Pencernaan
Tabung gelas berukuran 500-1000 cc sebanyak kurang lebih 10 buah untuk proses
dehidrasi, clearing dan bloking dengan parafin
Microtom untuk memotong jaringan setebal 4-7
Administrasi
Contoh : PA14106 untuk sampel dari RSUD Ulin Banjarmasin dan H1412009
untuk sampel rujukan dari rumah sakit lain
Dicek apakah sampel sudah difiksasi dengan formalin atau buffer formalin 10 %
pH netral
Sampel di susun sesuai urutan nomor blanko
1. Pengambilan Jaringan
Cara pengambilan jaringan umumnya dilakukan pada mahluk yang masih hidup/ yang masih
sehat/ segar, yang mempunyai bagian tubuh yang sehat ataupun yang mengalami gangguan
kesehatan terutama pada bagian-bagian tertentu dari suatu organ. Mahluk hidup tersebut,yang
bersangkutan harus dibius baik lokal maupun keseluruhan untuk menghilangkan rasa sakit yaitu
dengan kloroform atau diethyl eter sesuai dengan dosis yang diperlukan.
2. Pencucian
Cairan yang dinggunakan untuk proses pencucian jaringan yaitu NaCl 0,85% fisiologis steril ( 0,90
1) Ketika jaringan baru diambil dari mahluk yang bersangkutan keadaannya masih kotor terutama
banyak mengandung darah,demikian juga jaringan yang berlebihan harus dibuang dan
dibersihkan.
2) Selanjutnya jaringan tersebut dikeluarkan dan dimasukan ke dalam tabung yang kedua yang
juga masih membuang sisa-sisa darah serta memotong bagian jaringan yang tidak dikehendaki
karena kemungkinan terlalu tebal dengan perhitungan supaya cairan fiksasi pada proses
berikutnya dapat masuk ke dalam jaringan.
3) Jaringan yang sudah dibentuk sedemikian rupa dicuci lagi pada tabung yang ketiga,
sehingga jaringan betul-betul bersih
4) Pada proses pencucian yang terakhir ini yaitu pada tabung keempat, hasil jaringan
yang dicuci sudah meyakinkan di bandingkan dari pada sebelumnya, untuk
dilanjutkan ke proses yang berikut.
3. Fiksasi
1. Harus memilih resep / formula dari cairan fiksasi dengan memahami sifat cairan
fiksasi yang digunakan.
2. Untuk cairan volumenya harus cukup yaitu kurang lebih 20 kali lipat dari voleme
jaringan yang difiksasi agar seluruh bagian jaringan terendam.
3. Tempat fiksasi harus luas dan diperhitungkan kedalamannya sehingga bentuk jaringan
yang direndam atau yang difiksasi tidak mengalami perubahan bentuk.
4. Lebar maupun tebalnya jaringan yang difiksasi harus diperhatikan sehubungan
dengan daya tembus cairan fiksasi baik.
5. Waktu yang dibutuhkan pada saat fiksasi harus benar-benar cukup artinya tidak
terlalu cepat dan tidak terlalu lama.
Yaitu cairan beberapa zat kimia yang saling mendukung agar tujuan dari pada fiksasi
tercapai, contoh :
Formalin Saline
Larutan Zenker
Larutan Helly
Larutan Orth
Larutan Carmoy
Larutan Bouin
Larutan Allen
Larutan Regand
Larutan Gilson
Larutan A.F.A
Larutan Warcester
Fiksasi jaringan adalah proses melunakkan jaringan agar awet dan kondisinya sama seperti
hidup. Dilakukan dengan merendam jaringan dilarutan fiksasi (volume minimal 20x lebih
besar dari jaringan) selama 24 jam.
Fiksasi jaringan dilakukan dengan menggunakan formalin 10 %, manfaat fiksasi :
Membunuh bakteri
Mengeraskan jaringan
Mempermudah pengecatan
4.Proses Pencucian
Istilah pencucian sebenarnya dapat diartikan secara luas.Walaupun ada perbedaan paendapat
oleh bangsa inggris, sehingga dibedakan atas 3 macam yaitu:
a. Rushing
b. Soaking
Yaitu proses pencucian sedikit lebih teliti karena merendamkan jaringan ke dalam
cairan yang mengandung mordant. Cairan tidak perlu diganti karena waktu
perendamannya sangat terbatas.
c. Washing
Yaitu proses pencucian memerlukan waktu yang lama dan cairan yang di gunakan
selalu di gantidengan tujuan untuk membuang bahan-bahan yang tidak di gunakan.
Caranya :
Pencucian ini perlu dilaksanakan dan sedikit intesif karena warna yang ada pada
jaringan perlu dikurangi supaya daya affinitas jaringan semakin jelas
5. Dehidrasi
Yaitu suatu proses untuk menarik air dari jaringan dengan menggunakan bahan kimia
tertentu, yang mempunyai syarat yaitu:
Dehidrasi harus dilakukan secara seksama dan sebaiknya dilakukan secara bertahap,karena jika
terjadi kesalahan pada proses dehidrasi akibatnya jaringan menjadi buruk di dalam deretan teknik
parafin.
Di dalam deretan tenik parafin dehidrasi umumnya dilakukan satu kali yaitu setelah proses
pencucian namun apabila proses pewarnaan terlalu tebal, dehidrasi juga bisa dilakukan, apabila waktu
fiksasi jaringan bentuk daripada jaringan yang bersangkutan terlalu besar atau terlalu tebal. Sehingga
tidak dapat diletakan di dalam kaca sediaan maka jaringan tersebut di anggap rusak.
Mudah didapat
Dipandang dari segi ekonomisnya harganya murah
Mudah dimanfaatkan
Di dalam proses dehidrasi cairan yang paling cocok dan sering digunakan adalah alkohol 70 %,
sehingga sering disebut sebagai “ stooping point “ karena jaringan yang didehidrasi akan terjamin dan
tidak mengalami kerusakan walaupun batas waktu dehidrasi terlewati. Beberapa patokan yang perlu
diperhatikan agar proses dehidrasi berhasil baik yaitu:
6. Clearing
Untuk membuat material atau jaringan menjadi transparan atau tembus cahaya
dibandingkan dengan sebelumnya.
7. Infiltrasi
Prosedur Kerja:
Letakkan cassette berisi jaringan yang sudah diproses dari Citadel 2000 ke
dalam tissue Storage Tank
Pindahkan cassette ke bagian depan tissue Storage Tank dan buka penutup
cassette
Pilih dan ambil wadah stainless (base mold) dari mold storage oven untuk
memblok sesuai ukuran jaringan, letakkan di area hotspot, kemudian isi
dengan paraffin sesuai volume
Ambil jaringan dari cassette dengan pinset dan letakkan didalam base mold
tersebut
Pindahkan base mold ke area “Cold spot” dan susun jaringan sesuai posisi
seharusnya
Tutup base mold dengan cassette penutup, tekan bagian atas base mold
menggunakan pinset. Tambahkan paraffin lagi apabila paraffin tidak sampai
ke permukaan
Berikan etiket keterangan pasien dipermukaan base mold
Letakkan base mold tersebut ke “Calling surface”
Setelah lilin mengeras, keluarkan blok jaringan dari base mol, bersihkan
pinggiran blok jaringan dari sisa paraffin yang melekat
Blok jaringan selanjutnya dip roses dengan microtome.
Prosedur kerja:
caranya yaitu:
Objek glass di beri nomor sesuai dengan nomor pada blanko pemeriksaan.
Sampel siap diserahkan pada dokter PA untuk didiagnosa
Administrasi
Hasil diambil oleh pasien , sebelumnya nomor hasil dicocokkan dengan nomor
dokumen.
Hasil diserahkan pada pasien
Potong beku ialah pemeriksaan patologi anatomi pada bagian histopatology yang
mana sampel yang diperiksa dilakukan saat operasi berlangsung dan pasien dalam keadaan
tidak sadar. Sampel yang dicurigai kanker dikirim dalam keadaan segar ke laboratorium
PA atau tim dari teknisi PC yang berada diruang operasi dan biasanya dilakukan dalam 15-
20 menit. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk ganas atau tidaknyamassa kanker sehingga
dapat ditentukan tindakan operasi selanjutnya.
Cara kerja potong beku adalah sebagai berikut.
a. Sampel yang datang tanpa pengawet atau fiksasi , didata di administrasi diberi kode
atau nama sampel
b. Dilakukan pemotongan oleh dokter PA
c. Pada bagian yang dicurigai ganas diambil dan dikenali , dibuat hapusan buat dokter
PA dan Histopatology
d. Jaringan ditempelkan pada alat PC dan dibekukan kurang lebih 5 menit
e. Dipotong dalam alat PC dengan ketebalan 3-5 mikron
f. Dibuat slide dan dikeringkan dengan hair dryer atau hot plate
k. Dibilas dengan alcohol bertingkat 50%, 70% , 80% dan 90% 10-20 celup
l. Dibersihkan dan dikeringkan bagian bawah dan sisi-sisinya
o. Diserahkan kedokter PA
Catatan : waktu pewarnaan dengan harris hematoksilin waktunya pada PC lebih cepat
dibandingkan dengan pewarnaan harris hematoksilin pada histoPA. Hal ini dikarenakan
sampel yang digunakan pada PC masih segar tanpa pengawet atau fiksasi sehingga
kandungan protein pada jaringan masih banyak maka zat warna mudah diserap oleh
jaringan.