PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar
2.1.1 Fotosintesis
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh
makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan
tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis
karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki
kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari
merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut.
Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan
proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun
tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
1. Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya
oleh klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh
fotosistem. Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap energi
cahay matahari dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun
atas kompleks antene pusat reaksi dan akseptor elektrona (Saimbolon,
1989).
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO 2 oleh molekul
RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung
distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
1. Karboksilasi merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk
molekul PGA.
2. Reduksi : PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
3. Regenerasi : pembentukan kembali RBP
Sub-Kelas : Alismatidae
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
1. Gelas Kimia
2. Corong Kaca
3. Tabung Reaksi
4. Termometer
5. Pembakar spirtus
6. Stopwatch
4.2 Pembahasan
2 H2O 4H+ + O2
Pada gelas kimia A dengan kondisi normal, proses fotosintesis
berlangsung cepat. Karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah CO 2
terlarut dan mendapat energi matahari yang banyak untuk melakukan proses
fotosintesis tersebut. Namun pada data pengamatan yang kami lakukan
gelembung yang muncul jumlahnya cenderung lebih sedikit dibandingkan
gelas kimia B (proses fotosintesis berlangsung lambat). Karena pada suhu
rendah, banyak enzim-enzim yang tidak aktif.
Pada gelas kimia B yang dipanaslan hingga hangat dengan suhu 36°C,
proses fotosintesis berlangsung sangat cepat. Karena dalam air hangat
tersedia energi yang lebih besar daripada energi yang berasal dari sinar
matahari. Pada gelas kimia B pada hasil pengamatan menunjukkan bahwa
gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada gelembung di gelas kimia
A. Karena pada suhu 36°C, proses fotosintesis menjadi opitimal karena
adanya banyak energi sehingga enzim enzim yang ada di klorofil pada
tanaman hydrilla aktif sehingga proses fotosintesis pun bekerja secara
optimal.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Air Hangat
3. Proses Fotosintesis