Anda di halaman 1dari 3

ETIOLOGI

 Pembentukan anus dari tonjolan


embriogenik
 Gangguan organogenesis dalam
WOC
kandungan pada 12 minggu
 Kelainan bawaan yang
diturunkan orang tua
 Lingkungan : obat-obatan atau
alkohol
ATRES
Perkembangan embrio : kloaka terganggu E
M

IA ANI
B
Minggu ke-6 kehamilan, gagalnya R
KOMPLIKASI
pemisahan kloaka menjadi saluran urinaria, I
genital, rektal O
 Infeksi saluran kemih
G
PEMERIKSAAN PENUNJANG  Kerusakan uretra
R
 Asidosis hiperkloremik
Ketidaksempurnaan rektum N  Eversi mukosa anal
Sinar X abdomen, USG abdomen, CT
E  Prolaps mukosa
scan, Pyelografi intra vena,
Rontgenogram abdomen dan pelvis, S anorektal
rectal tuche I
Rektum tidak mempunyai lubang keluar S

PENATALAKSANAAN TANDA DAN GEJALA

a. Medis : pembedahan a. Mekonium tidak keluar dalam 24 jam


Colostomy, dilatasi anal, eksisi, pertama setelah kelahiran
membrane anal, operasi anoplasti ATRESIA ANI
\
b. Mekonium keluar melalui sebuah
b. Non medis fistula/anus yang letaknya salah
Toilet training, diet konstipasi c. Tidak mengeluarkan tinja dalam 24-48
jam pertama setelah lahir
d. Perut membesar

Pengertian atresia ani adalah


malformasi kongenital dimana rektum
tidak mempunyai lubang keluar
Feses tidak keluar (Walley, 1996) Fistula rektovaginal

Feses menumpuk Feses masuk ke uretra

Peningkatan tekanan Mikroorganisme masuk


intra abdominal Operasi anoplasti

Mual, muntah Perubahan defekasi : Dysuria


pengeluaran tak
terkontrol
Nafsu makan Gangguan rasa nyaman
berkurang

Abnormalitas Trauma jaringan


Ketidakseimbangan Gangguan Nyeri
nutrisi kurang dari eliminasi urine
kebutuhan tubuh Inkontinensia Perawatan tidak
adekuat

Resiko infeksi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No.Dx Dx.Kep Intervensi Rasional


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang 1. Monitor mual dan muntah 1. Mengetahui berapa output yang
dari kebutuhan tubuh keluar
berhubungan dengan 2. Kaji kemampuan klien untuk 2. Memberikan makanan sesuai
ketidakmampuan mencerna mendapatkan nutrisi yang kemampuan (oral atau NGT)
makanan dibutuhkan
3. Memonitor status gizi 3. Mengetahui status gizi dan
meminimalisir malnutrisi
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 4. Terkait pemasangan NGT
menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien
2. Inkontinensia defekasi 1. Monitor intake dan output 1. Mengetahui intake output yang
berhubungan dengan abnormalitas masuk dan keluar
sfingter rektal 2. Intruksikan keluarga untuk 2. Untuk mengetahui bentuk fisik feses
mencatat keluaran feses yang keluar
3. Jaga kebersihan baju dan tempat 3. Mencegah terjadinya resiko infeksi
tidur
4. Evaluasi status BAB secara rutin 4. Mengetahui perkembangan
perubahan defekasi
3. Resiko infeksi berhubungan dengan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi 1. Untuk mengetahui tanda infeksi
trauma jaringan, perawatan tidak sistemik dan lokal lebih dini
adekuat 2. Batasi pengunjung 2. Untuk menghindari kontaminasi dari
pengunjung
3. Pertahankan teknik cairan 3. Untuk mencegah penyebab infeksi
asepsis pada klien yang beresiko
4. Ajarkan keluarga klien tentang 4. Agar gejala infeksi dapat di deteksi
tanda dan gejala infeksi lebih dini
4. Gangguan eliminasi urine 1. Memantau tanda-tanda vital dan 1. Mengetahui tingkat distensi
berhubungan dengan obstruksi tingkat distensi kandung kemih kandung kemih klien
anatomik (atresia ani), dysuria dengan palpasi dan perkusi
2. Periksa dan timbang popok klien 2. Mengetahui jumlah output (urine)
dan adatidaknya feses yang
bercampur
3. Melakukan penilaian pada fungsi 3. Memastikan apakah saluran kemih
kognitif normal
4. Kolaborasi dengan dokter dalam 4. Menghindari factor penyebab
pengobatan dan kateterisasi
5. Nyeri akut berhubungan dengan 1. Observasi reaksi nonverbal dari 1. Untuk mengetahui bagian mana
trauma jaringn (post operasi) ketidaknyamanan klien yang nyeri
2. Bantu klien dan keluarga untuk 2. Dengan dukungan orsng tua
mencari dan menemukan disekitar klien bisa mengurangi nyeri
dukungan
3. Kontrol lingkungan yang dapatt 3. Lingkungan yang nyaman dapat
mempengaruhi nyeri mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi dengan dokter terkait 4. Analgesik dapat mengurangi nyeri
pemberian analgesik

DAFTAR PUSTAKA

Hoekenberry, Marilyn J., et all. (2003). Wong’s Nursing Care of Infants and Children. Philadelphia: Mosby, Inc.
Marks, Margaret E. (1998). Broadribb’s Introductory Pediatric Nursing. 5th Edition. Philadelphia: Lippincott-Raven Publisher.
Potts, N.L. & Mandleco, B. L., (2007). Pediatric nursing. 2nd ed. New York : Thomson Delmar Learning .
Price, S. A.& Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses pPenyakit. Jakarta: Penerbit EGC .
Speer, K.M. (1999). Pediatric care planning: Now with clinical pathways. United States of America: Springhouse
Wong, D. L., Eaton, M.H. (2001). Essentials of pediatric nursing. 6th ed. St.louis: Mosby Year Book, Inc
Suriadi, Skp. & Yulianti , Rita, Skp. (2001). Buku Pegangan Praktek Klinik: Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi 1. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai