Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ni Made Nova Ariyanti WOC WILMS TUMOR Klasifikasi Pemeriksaan

(NEPHROBLASTOMA)
Nim : 18215154
Pemeriksaan Penunjang:
Tingkat 3C Keperawatan
Wilms Tumor atau nefroblastoma adalah jenis kanker pada ginjal yang ditemukan pada anak-anak
1. Laboratorium : Histologi baik (favorable histology) Histologi anaplastik (anaplastic histology)
yang tumbuh dari sel embrional primitif di ginjal (T, Jeevarathi dan gomathi Vadivelu. 2020).
Dilakukan untuk
menghitung darah lengkap, Pada jenis ini didapatkan tumor yang Pada jenis ini didapatkan pleomorfisme dan
Pengertian Kelainan genetika menyerupai perkembangan ginjal normal atipia yang hebat pada sel-sel tumor yang dapat
urinalisis yang mencakup
Klasifikasi dengan tiga tipe sel, yaitu blastemal, bersifat fokal maupun difus. Anaplasia fokal
pemeriksaan fungsi ginjal
Pemeriksaan Penunjang Proliferasi patologik blastema epitelial (tubulus), dan stromal. Tidak tidak selalu berhubungan dengan prognosis yang
dan elektrolisis rutin.
Efek Samping Efek samping dari terapi tumor semua tumor mengandung ketiga jenis buruk, tetapi anaplasia difus selalu mempunyai
Penyebab 2. Ultrasonografi (USG) : wilms: sel secara bersamaan, tetapi dapat pula prognosis yang buruk (kecuali pada stadium I).
Tubuli dan glomerulus tidak berdifusi
Diagnosa Medis Untuk mendiagnosis massa ditemukan tumor yang hanya Anaplasia berhubungan pula dengan resistensi
1. Musculoskeletal dengan baik pada kehamilan
Perjalanan Penyakit pada ginjal atau abdomen. mengandung satu jenis sel yang terhadap kemoterapi dan masih dapat terdeteksi
2. Toksisitas jantung membuat diagnosis menjadi lebih sulit. setelah kemoterapi preoperatif.
Diagnosa Keperawatan
3. Masalah reproduksi Blastema renalis di janin
Intervensi Keperawatan 3. CT Scan :
4. Disfungsi ginjal
Daftar Pustaka Untuk menentukan asal
5. Timbulnya keganasan
mula tumor. Tumor wilms Tindakan Operasi
sekunder (secondary
malignancy).
4. Foto X-Ray/Toraks : Daftar pustaka
Tumor belum menembus kapsul ginjal
Untuk mendeteksi adanya
Pre Operasi Post Operasi T, Jeevarathi dan
metastatis ke organ paru.
gomathi Vadivelu. 2020. Long
berdiferensiasi term outcome of Wilms' tumor in
Kurang Pengetahuan Inkontinuitas Jaringan tertiary care hospital.
Tumor menembus kapsul International Surgery Journal. 7
Hematoma Disfungsi ginjal (10): 3234 – 3238.
Ginjal parrineal, hilus, vena
Ansietas (D.0080) Resiko Infeksi (D.0142) Hartanto, Sugandi dan
Gangguan keseimbangan asam basa renal
Nana Supriana. 2014. Tatalaksana
Gangguan glomerulus Nyeri Kronis (D.0078)
Menyebar ke Paru-paru Tumor Wilms. Journal of the
abdomen Indonesian Radiation Oncology
Asidosis metabolik SLKI (Tingkat Ansietas (Menurun)): SLKI (Tingkat Infeksi (Menurun)):
Otak Gangguan filtrasi Society. 5 (2): 61 – 69.
Kaheksia Kriteria Hasil: Kriteria Hasil:
Saputra, Indra. Askep
Sesak nafas SLKI (Tingkat Nyeri (Menurun)): - Perilaku gelisah (menurun) - Kebersihan tangan (Meningkat)
Mual dan muntah Nefroblastoma Ok.
Kriteria Hasil: - Palpitasi (menurun) - Kemerahan (menurun)
https://id.scribd.com/doc/166301
Nutrisi tubuh berkurang - Keluhan nyeri (menurun) - Frekuensi nadi (menurun) - Nyeri (menurun)
Hematuria Cairan banyak keluar 215/Askep-Nefroblastoma-Ok
Hemi hipertrofi Nafsu makan berkurang - Tampak meringis (menurun)
(Diakses tanggal 7 November
- Kesulitan tidur (menurun) SIKI (Reduksi Ansietas): SIKI (Pencegahan Infeksi):
Gangguan metabolisme 2020)
- Gelisah (menurun) Observasi: Observasi:
PPNI. 2017. Standar
Defisit Nutrisi (D.0019) Resiko Ketidakseimbangan Cairan (D.0036) - Frekuensi nadi (membaik) - Identifikasi saat tingkat ansietas - Monitor tanda dan gejala infeksi
Diagnosa Keperawatan Indonesia
berubah (mis. Kondisi, waktu). local dan sistemik.
kelelahan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
SIKI (Manajemen Nyeri): - Monitor tanda-tanda ansietas Terapeutik:
PPNI. 2019. Standar
Observasi: (verbal dan nonverbal). - Batasi jumlah pengunjung.
Intoleransi Aktivitas (D.0056) SLKI (Status Nutrisi (Membaik)): SLKI (Keseimbangan Cairan Luaran Keperawatan Indonesia
- Identifikasi lokasi, karakteristik, Terapeutik: - Cuci tangan sebelum dan sesudah
Kriteria Hasil: (Meningkat)): Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
durasi, frekuensi, kualitas, - Ciptakan suasana terapeutik untuk kotak dengan pasien dan
- Porsi makan yang dihabiskan Kriteria Hasil: PPNI. 2018. Standar
intensitas nyeri. menumbuhkan kepercayaan. lingkungan pasien.
Intervensi Keperawatan Indonesia
SLKI (Toleransi Aktivitas (meningkat) - Asupan cairan (meningkat) - Identifikasi skala nyeri. - Dengarkan dengan penuh - Pertahankan teknik aseptic pada
Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
(Meningkat)): - Berat badan (membaik) - Membran mukosa (membaik) Terapeutik: perhatian. pasien berisiko tinggi.
- Nafsu makan (membaik) - Mata cekung (membaik) - Berikan teknik nonfarmakologis - Gunakan pendekatan yang tenang Edukasi:
Kriteria Hasil:
- Frekuensi makan (membaik) - Turgor kulit (membaik) untuk mengurangi rasa nyeri (mis. dan meyakinkan. - Jelaskan tanda dan gejala infeksi.
- Frekuensi nadi (meningkat)
TENS, hipnotis, akupresur, terapi - Diskusikan perencanaan realistis - Ajarkan cara mencuci tangan
- Keluhan lelah (menurun) musik, biofeedback, terapi pijat, dengan benar.
SIKI (Manajemen Nutrisi): SIKI (Manajemen Cairan): tentang peristiwa yang akan
- Perasaan lemah (menurun) aromaterapi, teknik imajinasi - Ajarkan cara memeriksa kondisi
Observasi: Observasi: dating.
- Frekuensi napas (membaik) terbimbing, kompres Edukasi: luka atau luka operasi.
- Identifikasi status nutrisi. - Monitor status hidrasi (mis.
hangat/dingin, terapi bermain). - Jelaskan prosedur, termasuk Kolaborasi:
SIKI (Manajemen Energi): - Identifikasi makanan yang disukai. Frekuensi nadi, kekuatan nadi, - Fasilitasi istirahat dan tidur. - Kolaborasi pemberian imunisasi,
sensasi yang mungkin dialami.
Observasi: - Monitor asupan makanan. akral, pengisian kapiler, Edukasi: jika perlu.
- Anjurkan mengungkapkan
- Identifikasi gangguan fungsi - Monitor berat badan. kelembapan mukosa, turgor kulit, - Jelaskan strategi meredakan nyeri. perasaan dan persepsi.
tubuh yang mengakibatkan Terapeutik: tekanan darah). - Ajarkan teknis nonfarmakologis - latih teknik relaksasi.
kelelahan. - Sajikan makan secara menarik dan - Monitor berat badan harian. untuk mengurangi rasa nyeri. Kolaborasi:
- Monitor pola dan jam tidur. suhu yang sesuai. - Monitor berat badan sebelum dan Kolaborasi: - Kolaborasi pemberian obat
Terapeutik: - Berikan makanan tinggi kalori dan sesudah dialisi. - Kolaborasi pemberian analgetik, antiansietas, jika perlu.
tinggi protein. - Monitor hasil pemeriksaan jika perlu.
- Lakukan latihan rentang
gerak pasif dan/atau aktif - Berikan suplemen makanan, jika laboratorium (mis. Hematocrit, Na,
- Berikan aktifitas distraksi perlu. K, Cl, berat jenis urine, BUN).
yang menenangkan. Edukasi: Terapeutik:
Edukasi: - Anjurkan posisi duduk, jika - Catat intake-output dan hitung
- Anjurkan melakukan mampu. balance cairan 24 jam.
aktivitas secara bertahap. Kolaborasi: - Berikan cairan intravena, jika perlu.
- Ajarkan strategi koping untuk - Kolaborasi pemberian medikasi Kolaborasi:
mengurangi kelelahan. sebelum makan (mis. Pereda nyeri, - Kolaborasi pemberian diuretic, jika
Kolaborasi: antiemetik), jika perlu. perlu.
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan.

Anda mungkin juga menyukai