Farida Suhud
Departemen Kimia Farmasi, Kata kunci: 1-benzil-3-benzoilurea, penambatan molekul, agen-agen anti-
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya proliferatif
Korespondensi:
Farida Suhud
Email: faridasuhud@yahoo.com
RNA, dan protein juga dapat dipresentasikan A549, kultur sel kanker payudara MDA-MB-231,
dalam berbagai format yang umum dalam bentuk kultur sel kanker HEPG2 dan HCT-116, kultur
struktur tiga dimensinya yaitu format PDB (pro- sel melanoma A357P, kultur sel melanoma NCI8,
tein data bank) (3). kultur sel kanker manusia T-sel leukemia (Jurkat
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak J6), dan mielogenus leukemia (K562). Jenis re-
menular yang telah menjadi masalah kesehatan septor yang berperan terkait aktivitas antara lain
di dunia, termasuk di Indonesia. Pengobatan reseptor tirosin kinase VEGFR-2 dan PDGFR-β,
kanker dapat dilakukan dengan pembedahan, ra- reseptor IGF-IR, reseptor tirosin kinase KDR, dan
dioterapi dan kemoterapi sistemik. Pengobatan reseptor PTKs (Protein Kinases) yaitu RAF (Ra-
kanker dengan kemoterapi, menggunakan obat pidly Accelerated Fibrosarcoma) (7,15).
anti kanker yang dapat membunuh atau meng- Dari berbagai penelitian turunan urea di atas
hambat pertumbuhan sel kanker dengan peng- diperoleh informasi bahwa gugus yang berpe-
hambatan pada bermacam mekanisme saat sel ran (farmakofor) terhadap aktivitas antikanker
kanker melakukan pembelahan. Obat-obatan adalah gugus urea. Lokwani dkk. (12) dan Lu
dalam kemoterapi berdasar mekanisme aksi dkk. (16) menegaskan benzilurea adalah farma-
dapat dikelompokkan menjadi obat-obat plati- kofor kunci untuk aktivitas hambatan sel tumor.
num, senyawa pengalkilasi, anti metabolit, anti Demikian juga El Shawy dkk. (10) menyatakan
mikrotubula, anti tumor antibiotik dan kelompok benzyl moeity berperan dalam aktivitas antipro-
lain-lain. Kelompok lain-lain seperti pengham- liferatif terhadap kultur sel kanker MCF7.
bat-penghambat kinase: 4-aminokuinazolin, ok- Berdasar data penelitian Li dkk. (15) diketa-
sindol, urea-urea, 2-fenilaminopirimidin, produk- hui bahwa aktivitas antiproliferatif dari 24 tu-
produk alam dan analognya seperti flavonoid, runan urea 1,3-disubstitusi terhadap kultur sel
staurosporin, structural analogues of ATP like tumor manusia KB dan K562 dengan teknik ko-
roscovitine (selisiklib); penghambat-penghambat lorimetrik MTT (Microculture Tetrazolium Salt)
transduksi sinyal dan hormon (4,5). menunjukkan aktivitas antiproliferatif mening-
Hidroksiurea telah digunakan selama bebera- kat bila disubstitusi dengan cincin aromatik
pa dekade dan masih bernilai untuk pengobatan pada N-3, sedang substituen OH pada cincin fenil
beberapa macam kanker. Senyawa ini larut dalam akan menurunkan aktivitas. Lokwani dkk. (12)
air yang tersebar merata melalui cairan tubuh melakukan studi prediksi ADMET dan HKSA se-
(6). Penghambat RNR (Ribonucleotide reductase) bagai metoda penyaringan untuk rancangan tu-
yang terbaik adalah hidroksiurea, yang akan di- runan benzilurea sebagai antikanker. Senyawa
absorbsi setelah pemberian oral dan ditranspor- 1-(2,4-dimetilfenil)-3,3-dimetil-1-(2-nitrobenzil)
tasi ke dalam sel-sel serta menginaktivasi enzim urea menunjukkan aktivitas anti proliferatif pada
RNR dengan cara mengikat radikal tirosil pada 100 μg/mL terhadap kultur sel kanker manusia
sisi aktif RNR. Penelitian turunan urea sebagai T-sel leukemia (Jurkat J6), mielogenus leukemia
antikanker telah banyak dilakukan, baik yang ter- (K562), dan kanker payudara (MCF-7) dibanding-
kait mekanisme kerja, jenis kultur sel, jenis resep- kan dengan senyawa standar 5-flurourasil. Har-
tor yang berperan serta jenis uji yang dilakukan. djono (17) telah mensubstitusikan gugus benzoil
Aktivitas terkait mekanisme kerja, antara lain se- dengan substituen bervariasi pada hidroksiurea,
bagai penghambat polimerisasi mikrotubula, fos- dengan maksud meningkatkan sifat lipofilik dan
forilasi bcl-2 dan menginduksi apoptosis pada sel elektroniknya, menghasilkan 1-(benzoiloksi)
tumor, antiangiogenik, antitumor, senyawa peng- urea senyawa sitotoksik yang lebih aktif diban-
alkilasi, dan antiproliferatif. Jenis kultur sel yang ding senyawa induk hidroksiurea. Struktur be-
digunakan juga bervariasi, antara lain kultur sel berapa senyawa yang sudah diteliti dan terbukti
kanker payudara MCF-7, kultur sel kanker paru menunjukkan aktivitas antikanker, serta senyawa
1-benzil-3-benzoilurea tersubstitusi yang akan molekul dan aktivitas biologisnya, atas dasar pe-
diteliti dapat dilihat pada Gambar 1. nalaran sistematik dan rasional, didukung oleh
Atas dasar penelitian yang sudah dilaku- pendekatan teoritis terkait. Diawali dari senyawa
kan, selanjutnya akan dilakukan pengembang- hidroksiurea yang sudah digunakan beberapa
an turunan urea yang lain , yaitu senyawa baru dekade, namun mempunyai sifat hidrofilik, de-
1-benzil-3-benzoilurea, sebagai senyawa induk. ngan nilai Clog P -1,8 , dan larut dalam air. Pada
Senyawa mengandung gugus benzilurea sebagai pH cairan tubuh 7,4 maka bentuk ion persen-
farmakofor untuk dikembangkan lebih lanjut tasenya sangat tinggi, yang menjadi alasan un-
menjadi senyawa antikanker yang lebih poten. tuk dikembangkan lebih lanjut, sehingga perlu
Gugus benzilurea dan berperan dalam aktivitas dilakukan usaha untuk mengurangi sifat hidro-
antiproliferatif sehingga modifikasi selanjutnya filiknya. Lokwani dkk. (12) membuktikan pening-
tidak pada gugus ini melainkan pada gugus ben- katan lipofilik pada senyawa turunan benzilurea
zoil melalui pendekatan sifat kimia fisika dengan memberikan aktivitas antiproliferatif pada 100
substituen yang bervariasi. Substituen yang dipi- μg/ml.
lih R= 2-Cl, 3-Cl, 4-Cl, 2,4-diCl, 3,4-diCl, 4-Br, 4-F, Dalam penelitian ini modifikasi struktur yang
4-CF3, 4-NO2, 4-OCH3, 4-CH3, 4-t-butil. dilakukan sebagai usaha meningkatkan aktivi-
Modifikasi yang dilakukan pada 1-benzil- tas antikanker senyawa 1-benzil-3-benzoilurea
3-benzoilurea sejalan dengan penelitian terda- adalah meningkatkan sifat lipofilik dengan me-
hulu. Pengembangan obat berbasis rancangan masukkan gugus non polar, seperti gugus alkil
obat adalah usaha untuk mengembangkan obat dan aril. Untuk meningkatkan sifat elektronik
yang telah ada, yang sudah diketahui struktur dapat dilakukan dengan memasukkan substituen
1-‐(Benzoiloksi)urea
Benzilurea Hardjono,
2012
F
Turunan
urea
O
1,3-‐disubstitusi
HN N
Li
dkk
,
2009
CF3
H
1-‐(4-‐(3-‐amino-‐1H-‐indazol-‐4-‐il)fenil)-‐
3-‐(2-‐fluoro-‐
H2N 5(trifluorometil)fenil)urea
Wu
dkk,
2012
N
N
H
1-(2,4-Dimetilfenil)-3,3-
dimetil-1(2-nitrobenzil)urea
Lokwani dkk, 2011
1-‐Benzil-‐3-‐benzoilurea
tersubstitusi
R=
2-‐Cl,
3-‐Cl,
4-‐Cl,
2,4-‐diCl,
3,4-‐diCl,
4-‐Br,
4-‐F,
4-‐CF3,
4-‐NO2,
4-‐OCH3
4-‐CH3,
4-‐t-‐butil
Gambar 1. Struktur
benzilurea, turunan urea 1,3-disubstitusi, 1-(benzoiloksi)urea, 1-(2,4-dimetilfenil)-3,3-
dimetil-1-(2-nitro-benzil)urea, 1-(4-(3-amino-1H-indazol-4-il)fenil)-3-(2-fluoro-5(trifluoro-
metil)fenil)urea,dan 1-benzil-3-benzoilurea tersubstitusi
Jurnal Farmasi Indonesia ■ Vol. 7 No. 4 ■ Juli 2015 245
Uji Aktivitas In-silico Senyawa Baru 1-Benzil-3-benzoilurea Induk
yang mengandung atom yang bersifat elektro- (Protein Kinases) yaitu RAF (Rapidly Accelerated
negatif, seperti gugus nitro atau halogen pada Fibrosarcoma) kinases dengan kode 1 UWH dan
berbagai posisi. Pemasukan substituen dalam berperan sebagai inhibitor. PTKs saat ini sangat
usaha meningkatkan sifat lipofilik dan elektronik intensif diinvestigasi, karena perannya dalam
di atas dapat pula mempengaruhi sifat sterik se- jalur transduksi sinyal proliferatif pada sel-sel
nyawa. Perubahan sifat kimia fisika akibat pema- mamalia. Banyak reseptor-reseptor faktor per-
sukan substituen tersebut akan mempengaruhi tumbuhan trans membran melalui aktivitas ini-
aktivitas biologis senyawa. siasi PTKs intraselular, selanjutnya ikatan ekster-
Prediksi interaksi gugus farmakofor dengan nal dari faktor pertumbuhan akan menjadi tahap
reseptor diamati dengan uji in silico, sehingga pertama jalur transduksi sinyal seluler yang
dapat diprediksi aktivitas senyawa hasil ranca- mengatur mitogenesis dan proliferasi sel.
ngan. Aktivitas ditunjukkan dengan harga energi Hasil uji aktivitas in silico senyawa induk
ikatan senyawa dengan reseptor, yang dinyatakan 1-benzil-3-benzoilurea dan senyawa-2 tersubsti-
dalam nilai Rerank Score. Makin kecil harga ener- tusi diharapkan lebih tinggi dibanding hidroksi-
gi ikatan menunjukkan ikatan yang dihasilkan urea sebagai pembanding.
makin stabil, sehingga diprediksi aktivitasnya se-
makin besar (18).
Uji in silico adalah istilah untuk percobaan METODE PENELITIAN
atau uji melalui simulasi yang dilakukan deng-
an media komputer. Uji in silico dilakukan deng- Penelitian ini menggunakan teknologi kom-
an melakukan penambatan molekul (molecular putasi dikenal dengan terminologi in silico meru-
docking) calon obat dengan reseptor terpilih. pakan analog in vivo dan in vitro dan dikenal
Molecular docking dilakukan untuk menyelaras- sebagai penapisan virtual. Penambatan mole-
kan molekul calon obat (ligan = molekul kecil) ke kul terhadap struktur senyawa 1-benzil-3-ben-
dalam reseptor (biomakromolekul) yang meru- zoilurea induk dan tersubstitusi dengan meng-
pakan molekul besar protein, dengan memper- gunakan komputer Fujitsu, Core i5, RAM 4 MB
hatikan sifat keduanya (19). Reseptor yang di- dengan Program Molegro 5.5, ChemBioDraw 11.
pilih untuk molecular docking senyawa turunan Hasil modifikasi berupa nilai parameter docking
1-benzil-3-benzoilurea adalah Protein Kinases berupa rerank score, Hbond, dan nilai RMSD/root
atas dasar penelitian Li dkk. (15). mean square deviation. Namun pada penelitian
Dari penelusuran pustaka Protein Data Bank ini parameter utama docking yaitu nilai rerank
berdasarkan kemiripan struktur dengan senyawa score karena rerank score merupakan skor ener-
yang sudah diidentifikasi, 1-benzil-3-benzoilurea gi setelah dilakukan ranking kembali, dengan
sesuai untuk berinteraksi dengan reseptor PTKs memperhitungkan faktor RMSD dan ikatan kimia
1-benzil-3-benzoilurea
induk dan tersubstitusi ,
hidroksiurea sebagai ligan Aktivitas sitotoksik
Penambatan secara teoritis sebagai
molekul antiproliferatif
1UWH
sebagai reseptor
Tabel 1. Asam amino yang terlibat pada interaksi dengan ikatan hydrogen antara hidroksiurea, 1-benzil
3-benzoilurea induk dan tersubstitusi dengan 1-UWH
(sterik, van der Waals, ikatan hidrogen, elek- tan sifat lipofilik dan elektronik, dilakukan sub-
trostatik) antara ligan dan protein; dan E-intra stitusi pada 2-Cl, 3-Cl dan 4-Cl. Selanjutnya masih
(torsi, sp2-sp2, ikatan hidrogen, van der Waals, meningkatkan kedua sifat tersebut, yaitu dengan
elektrostatik) dari ligan. Sebagai pembanding un- rancangan 3,4 dikloro dan 2,4-dikloro.
tuk uji aktivitas adalah hidroksiurea yang sudah Pilihan berikutnya pada substituen 4-Br, 4-F,
terbukti sebagai antikanker. 4-CF3 yang mempunyai nilai (+) π besar dan ni-
Uji in silico terhadap 1-benzil-3-benzoil- lai (+) σ sedang . Substituen 4-NO2 mempunyai (-)
urea induk dan tersubstitusi ditentukan deng- π sedang nilai (+) σ besar. Substituen 4-OCH3
an cara melakukan penambatan molekul/mo- mempunyai nilai (-) π kecil dan nilai (-) σ cukup
lecular docking senyawa tersebut pada reseptor besar. Substituen 4-CH3, 4-t-butil, mempunyai ni-
PTKs yang digambarkan dengan molekul 1-UWH lai (+) π besar dan (-) σ sedang. Substituen yang
(Gambar 2). bervariasi ini akan diamati pengaruh masing-
masing terhadap aktivitas .
Modifikasi struktur akan mengubah sifat
HASIL DAN PEMBAHASAN kimia fisika yang berdampak pada aktvitas bio-
logis senyawa tersebut. Hubungan struktur kimia
Pada rancangan senyawa induk baru 1-benzil- dengan aktivitas biologis (log 1/C) suatu turunan
3-benzoilurea, substituen dipilih atas pertimbang- senyawa dapat dinyatakan secara kuantitatif me-
an sifat lipofilik, elektronik dan sterik yang ber- lalui parameter-parameter sifat kimia fisika dari
pengaruh pada hubungan kuantitatif struktur dan subtituen yaitu parameter lipofilik (π), elektro-
aktivitas. Selanjutnya juga dilihat pengaruh posisi nik (σ) dan sterik (Es). Suatu senyawa obat un-
dan jumlah substituen. Atom Cl mempunyai nilai π tuk dapat memberikan aktivitas harus mampu
dan σ positif, interpretasi yang sederhana adalah menembus membran biologis dan mencapai
peningkatan aktivitas disebabkan oleh peningka- jaringan target dalam jumlah yang cukup un-
Tabel 2. Asam amino yang terlibat pada interaksi sterik antara Hidroksiurea, 1-benzil-3-benzoilurea induk
dan tersubstitusi dengan 1-UWH
Senyawa Glu Asp Ile Leu Phe Thr Gly His Ile Lys Leu Ile Leu
No. 500 593 591 504 594 528 592 573 526 482 513 512 566
1 +2 - - + - - - - - - - - -
2 +4 +2 - + +4 + - - - - - - -
3 +2 +2 +2 +2 +2 +2 +3 - +3 - - - -
4 - - - + - + - - +3 +4 + - -
5 +2 +2 + + - + +3 - +3 +4 - + -
6 +2 +2 +3 +2 - + +4 - +3 +2 - - -
7 +2 +3 +3 + - +2 +4 - +3 +3 + +2 -
8 + +2 + + - + +3 - +3 +5 - + -
9 + +3 +2 + - + +3 - +3 +5 - - -
10 +2 +3 +4 + - + +3 - +3 +3 - +3 +
11 +9 + - +2 - +5 - - - - +3 - -
12 +2 + - + - + +3 - +3 +4 - +2 -
13 + +2 - + - + +3 - +3 +5 - - -
14 +2 + +4 + - + +2 - +3 +2 +2 + +
Tabel 3. Nilai rerank score pada interaksi hidroksiurea,1-benzil-3-benzoilurea induk dan tersubstitusi de-
ngan 1-UWH
No. Nama senyawa Rerank score (RS)
1 Hidroksiurea - 25,5530
2 1-Benzil-3-benzoilurea - 90,5615
3 1-Benzil-3-(2-Cl- benzoil)urea - 93,7751
4 1-Benzil-3-(3-Cl- benzoil) urea - 103,311
5 1-Benzil-3-(4-Cl-benzoil)urea - 97,7315
6 1-Benzil-3-(2,4-di-Cl-benzoil)urea - 84,1568
7 1-Benzil-3-(3,4-di-Cl-benzoil)urea - 97,3751
8 1-Benzil-3-(4-Br-benzoil)urea - 94,5985
9 1-Benzil-3-(4-F-benzoil)urea - 98,9417
10 1-Benzil-3-(4-CF3-benzoil)urea - 104,995
11 1-Benzil-3-(4-NO2-benzoil)urea - 108,019
12 1-Benzil-3-(4-OCH3-benzoil)urea - 82,8686
13 1-Benzil-3-(4-CH3-benzoil)urea - 97,8016
14 1-Benzil-3-(4-t-butil-benzoil)urea - 77,7803
tuk menimbulkan aktivitas. Parameter lipofilik berkaitan dengan sifat meruah gugus-gugus dan
merupakan parameter sifat kimia fisika yang pa- efek gugus pada kontak obat dengan sisi reseptor
ling berperan dalam proses distribusi. Sifat elek- yang berikatan.
tronik terkait dengan proses interaksi obat resep- Hasil uji in silico untuk melihat jenis dan
tor dan juga mempengaruhi proses penembusan jumlah asam amino yang membentuk interaksi
membran biologis. Parameter lainnya yaitu sterik ikatan hidrogen dan interaksi sterik antara hi-
(a) (b)
Gambar 3. Asam amino yang terlibat pada interaksi dengan ikatan hidrogen antara hidroksiurea (a) , 1-ben-
zil-3-benzoilurea induk (b) dengan 1-UWH
(a) (b)
Gambar 4. Asam amino yang terlibat pada interaksi sterik antara hidroksiurea (a), 1-benzil-3-benzoilurea
induk (b) dengan 1-UWH
droksiurea, 1-benzil-3-benzoilurea induk dan Dari Tabel 2 terlihat bahwa senyawa in-
tersubstitusi dengan 1-UWH disajikan pada Ta- duk dan tersubstitusi mengikat asam ami-
bel 1 dan Tabel 2. Gambaran interaksi ikatan hi- no yang relatif sama. Hal ini menunjukkan
drogen dan interaksi sterik antara hidroksiurea, kesamaan pola interaksi dan gugus farma-
1-benzil-3-benzoilurea induk dan tersubstitusi kofor, yang berarti perbedaan substituen di
dengan 1-UWH disajikan pada Gambar 3 dan 4,
atas tidak menyebabkan perbedaan pola in-
sedangkan besarnya energi ikatan yang ditunjuk-
teraksinya dengan reseptor 1-UWH, namun
kan oleh nilai rerank score (RS) disajikan pada
ada perbedaan pada jumlah interaksi yang
Tabel 3.
terjadi. Dibandingkan dengan hidroksiurea
Pada Tabel 1, baik senyawa pembanding, se-
nyawa induk dan senyawa tersubstitusi berinter- yang hanya berinteraksi dengan 2 macam
aksi melalui ikatan hidrogen dengan pola yang asam amino, maka senyawa hasil rancangan
sama dari gugus farmakofor yang sama dengan obat berinteraksi dengan 5- 10 macam asam
asam amino Glu 500 dan Asp 593. Senyawa induk amino, dapat diprediksi aktivitasnya juga
juga berikatan dengan Thr 528. lebih tinggi.
as potent antitumor agents. Bioorg & Med. Chem 15. Li HQ, Zhu TT, Yan T, Luo Y, Zhu HL. Design,
2009; 17: 3873-3878. synthesis, and structure-activity relationships of
12. Lokwani D, Bhandari S, Pujar R, Shastri P, Shelke antiproliferative 1,3-disubstituted urea deriva-
G, Pawar V. Use of Quantitative Structure-Activity tives. Eur J Med Chem 2009, 44: 453-459.
Relationship (QSAR) and ADMET prediction 16. Lu CS, Tang K, Li Y, Jin B, Yen DL, Ma C, Che XG, Huang
studies as screening methods for design of HH, 2013. Synthesis and in vitro antitumor activities
benzylurea derivatives for anti-cancer activity. J of novel benzylurea analogues of sorafenib. Acta
Enzyme Inhib Med Chem 2011; 26(3): 319-331. Pharmaceutica Sinica 2013; 48(5): 709-717.
13. Wu X, Wu S, Chen WH. 2012. Molecular docking 17. Hardjono S. Modifikasi struktur 1-(benzoiloksi)
and 3D-QSAR study on 4-(1H-indazol-4-yl) urea dan Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas
phenylamino and aminopyrazolopyridine urea Sitotoksiknya. Disertasi Program Doktor Fakultas
derivativesas kinase insert domain receptor (KDR) Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,
inhibitors. J Mo. Model 2012; 18:1207-1218. Surabaya. 2012.
14. Garafalo A, Goossens L, Six P, Lemoine A, Ravez 18. Hinchliffe A. Molecular Modelling for Beginners.
S, Farce A, Depreux P. Impact of aryloxy-linked 2nd ed. Oxford: John Willey & Sons Ltd, pp 81-93.
quinazolines: A novel series of selective VEGFR-2 2008.
receptor tyrosine kinase inhibitors. Bioorg & Med 19. Jensen F. Introduction to Computational Chemistry.
Chem Lett 2011; 21: 2106-2112. 2nd ed. John Willey & Sons Ltd, pp 415-416. 2007.