Nim : D41172147
Golongan :D
Lembar Kerja 1
- Kekurangan :
• Pengguna sistem informasi agroindustri masih kurang dan bahkan jarang yang
menggunakan hanya pada kalangan perusahaan tertentu
• Penyalahgunaan data oleh orang-orang tertentu karena data atau informasi yang
disajikan dapat diakses siapapun.
• Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya
mencerminkan persoalan sebenarnya.
• Sistem Pendukung Keputusan (SPK) terbatas untuk memberikan alternatif dari
pengetahuan yang diberikan kepadanya (pengatahuan dasar serta model dasar)
pada waktu perancangan program tersebut.
3. SPK berbasis SIA dapat membantu penyelesaian masalah agroindustri:
Pemecahan masalah diperoleh melalui tahapan yaitu dengan cara mulai
menganalisis kebutuhan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Kemudian
mencari formulasi yang dapat mempermudah penyelesaiaan masalah. Lanjut
mengidentifikasi masalah yang ada untuk mengetahui seberapa jauh permasalahan itu
terjadi sehingga dapat diselesaikan, Kemudian melakukan pemodelan sistem untuk
mengetahui tingkat kepuasan terhadap model yang dibuat jika memuaskan maka
mengimplementasikan ke dalam program komputer jika tidak maka melakukan analisis
kebutuhan ulang. Dari model yang memuaskan maka dilanjutkan dengan
mengimplementasikan program ke komputer kemudian melakukan verifikasi dan validasi
model apakah model tersebut sudah valid dan terverifikasi. Lalu mengimplementasikan
dalam perusahan dan melakukan evaluasi periodik untuk mengetahui sejauh mana tingkat
model tersebut dapat di terima apakah memuaskan atau tidak.
Lembar Kerja 2
• Kebutuhan pasar
domestik yang • Industri pangan
• Kedelai Impor luas (tempe, tauco,
• Harga kedelai • tingginya kecap, tahu dll)
tidak stabil permintaan pasar • makanan olahan
• kemampuan
(susu kedelai, abon
produksi
kedelai dll)
Pengembangan
Agroindustri Kedelai
Strategi :
Dari diagram input output didapatkan bahwa pengembangan agroindustri dapat dilakukan
karena faktor kebutuhan pasar domestik dan tingginya permintaan pasar masih tinggi.
Selain itu pengembangan ini perlu sebuah pertimbangan dimana dari sisi input yang tidak
terkendali ( kedelai impor , harga kedelai tidak stabil , kemampuan produksi ) dari sini
bisa menjadi bahan pertimbangan atau penghambat untuk mengembangkan agroindustri
ini. Kemampuan produksi kedelai di Indonesia terbuka sangat luas sehingga dapat
menjadi sebuah peluang yang sangat besar dimata petani Indonesia.