Anda di halaman 1dari 21

PROSES PENCIPTAAN DAN DAUR KEHIDUPAN MANUSIA

SEBAGAI MAKHLUK PENDIDIKAN

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Tafsir Tarbawi

Dosen pengampu : Dr. H. Undang Burhanudin, M.Ag

Muhammad Sofyan, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 1/PAI/4/F
Siti Maulani Bilqis (1182020235)
Siti Muflihah (1182020237)
Tiara Hatianingsih(1182020249)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT., Tuhan Semesta Alam karena atas
nikmat, rahmat, karunia, dan kasih sayang Nyalah penulis dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan judul “Proses Penciptaan dan Daur Kehidupan Manusia
Sebagai Makhluk Pendidikan”. Adapun tujuan untuk pembuatan makalah ini
yaitu untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur matakuliah “Tafsir Tarbawi”
yang di ampu Dr. H Undang Burhanudin, M.Ag dan Muhammad Sofyan, M.Pd.
Makalah ini dapat di selesaikan tempat waktu, tidak lepas dari dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan banyak terimakasih
terutama kepada Allah SWT, Bapak Dosen yang mengajar Matakuliah Tafsir
Tarbawi.
Semoga makalah ini dapat membantu kita dalam proses pembelajaran dan
mampu memberikan pengetahuan serta dapat menjadi wasilah untuk mendekatkan
diri kepada Nya.

Bandung, Maret 2020

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II QS.AL-MU’MINUN [22]:12-16 DAN QS AL-HAJJ [23]:5.....................2

Q.S Al-Mu’minun (23) : 12-16................................................................................2

A. Redaksi Ayat...................................................................................................2

B. Terjemah..........................................................................................................2

D. Asbabun Nuzul..............................................................................................3

E. Munasabah....................................................................................................4

F. Tafsir.............................................................................................................4

Q.S Al-Hajj (22):5...................................................................................................7

A. Redaksi Ayat...................................................................................................7

B. Terjemah QS Al-Hajj (22):5............................................................................8

C. Mufrodat.......................................................................................................8

D. Asbabun Nuzul................................................................................................9

E. Munasabah.......................................................................................................9

F. Tafsir...........................................................................................................10

Tafsir Tarbawi........................................................................................................15

BAB III PENUTUPAN..........................................................................................17

A. Simpulan.....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia diciptakan untuk menyembah Allah SWT. selain itu manusia juga
agar menjadi kholifah di muka bumi ini. Dengan diciptakannya manusia supaya
mampu menata kehidupan yang telah di sediakan oleh Allah SWT.
Tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana Allah SWT menciptakan
manusia hingga lahir ke bumi ini. Sehingga banyak diantaranya yang lupa diri.
Banyak orang yang malah mengingkari kebenaran isi Al-Qur’an dan enggan
untuk beriman kepada Nabi Muhammad SAW. Padahal Al-Qur’an merupakan
kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., yang mengandung
mukjizat. Kemukjizatan tersebut termasuk kemukjizatan aspek isayarat
ilmiahnya. Salah satu contohnya adalah mengenai proses penciptaan manusia
seperti yang disebutkan dalam QS. Al-Mu’minun (23) : 12-16 dan QS. Al-Hajj
(22):5.

B. Rumusan Masalah
1. Mengartikan kosa kata dan menerjemahkan QS Al-Mu’minun (23):12-16
dan QS Al-Hajj (22):5.
2. Apa Asbabul Nuzul dan munasabah dari QS Al-Mu’minun (23):12-16 dan
QS Al-Hajj (22):5?
3. Apa aspek pendidikan yang terkandung di dalam QS Al-Mu’minun (23):12-
16 dan QS Al-Hajj (22):5?

C. Tujuan
1. Dapat mengartikan kosa kata dan menerjemahkan QS Al-Mu’minun (23):12-
16 dan QS Al-Hajj (22):5.
2. Dapat memahami Asbabul Nuzul QS Al-Mu’minun (23):12-16 dan QS Al-
Hajj (22):5
3. Menerangkan aspek Pendidikan yang terkandung di dalamnya QS Al-
Mu’minun (23):12-16 dan QS Al-Hajj (22):5

1
BAB II

QS.AL-MU’MINUN [22]:12-16 DAN QS AL-HAJJ [23]:5

Q.S Al-Mu’minun (23) : 12-16

A. Redaksi Ayat

‫ا‬DDَ‫ار َّم ِك ْي ٍن ثُ َّم َخلَ ْقن‬ ْ ُ‫هُ ن‬D ‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ْا ِال ْن َسانَ ِم ْن سُللَ ٍة ِّم ْن ِطي ٍْن ثُ َّم َج َع ْلن‬
َ Dَ‫ةً فِى ق‬D َ‫طف‬
ٍ ‫ر‬D
‫ا ثُ َّم‬DD‫وْ نَا ْال ِعظ َم لَحْ َم‬D ‫طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَخَ لَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِعظ ًما فَ َك َس‬ ْ ُّ‫الن‬
‫اخَر فَتَبَا َركَ هللاُ اَحْ َس ُن ْالخلِقِي َْن ثُ َّم اِ نَّ ُك ْم بَ ْع َد ذلِكَ لَ َميِّتُوْ َن ثُ َّم إِنَّ ُك ْم يَوْ َم‬ ْ ُ‫اَ ْن َسأنه‬
َ ‫خَلقًا‬
َ‫ْالقِيَا َم ِة تُ ْب َعثُوْ ن‬

B. Terjemah
QS Al-Mu’minun (23): 12-16

“ 12) Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah. 13) Kemudian, Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). 14) Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu
yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Mahasuci Allah,Pencipta yang paling baik. 15) Kemudian
setelah itu, sungguh kamu pasti mati. 16) Kemudian, sungguh kamu akan
dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari Kiamat.”

C. Mufrodat

Dan ‫َولَقَ ۡد‬ Kemudian ‫ثُ َّم‬ Allah ُ ‫ٱهَّلل‬


sesungguhnya
Kami telah ‫خَ لَ ۡقنَا‬ Kami ُ‫أَن َش ۡأ ٰنَه‬ Paling baik ‫أَ ۡح َس ُن‬
menciptakan tumbuhkan
jadikan
Manusia َ‫ٱإۡل ِ ن ٰ َسن‬ Makhluk ۡ
‫خَلقًا‬ Pencipta َ‫ۡٱل ٰخَ لِقِين‬

2
Dari ‫ِمن‬ Lain َ ۚ ‫َء‬
‫اخَر‬ Kemudian  ‫ثُ َّم‬
Sari pati ‫ُس ٰلَلَ ٖة‬ Maka maha َ‫فَتَبَا َرك‬ setelah ‫بَ ْع َد‬
besar / suci
Dari ‫ِّمن‬ Lalu kami ‫فَ َخلَ ۡقنَا‬ Kami ُ‫أَن َش ۡأ ٰنَه‬
ciptakan tumbuhkan
jadikan
Tanah ‫ين‬ٖ ‫ِط‬ Segumpal َ‫ۡٱل َعلَقَة‬ Makhluk ۡ
‫خَلقًا‬
darah
Kemudian ‫ثُ َّم‬ Allah ُ ‫ٱهَّلل‬ Lain ‫َءا َخ ۚ َر‬
Kami jadikan ُ‫َج َع ۡل ٰنَه‬ Paling baik ‫أَ ۡح َس ُن‬ Maka maha ‫ك‬
َ ‫ار‬ َ َ‫فَتَب‬
nya besar / suci
Air mani ‫نُ ۡطفَ ٗة‬ Pencipta َ‫ۡٱل ٰ َخلِقِين‬ Itu َ‫ٰذلِك‬
Dalam ‫فِي‬ Segumpal ‫ضغ َٗة‬ ۡ ‫ُم‬ kamu pasti َ‫لَ َميِّتُوْ ن‬
daging mati.
Tempat
ٖ ‫قَ َر‬
‫ار‬ Lalu kami ‫فَ َخلَ ۡقنَا‬ Kemudian ‫ثُ َّم‬
ciptakan
Kokoh / kuat ‫ين‬
ٖ ‫َّم ِك‬ Segumpal ۡ ‫ۡٱل ُم‬
َ‫ض َغة‬ Sesungguhn ‫اِنَّ ُك ْم‬
daging ya
Kemudian ‫ثُ َّم‬ Tulang ‫ِع ٰظَ ٗما‬ Hari ‫يَوْ َم‬
Kami ciptakan ‫خَ لَ ۡقنَا‬ Lalu kami ‫فَ َك َس ۡونَا‬ Qiyamat ‫ْالقِ ٰي َم ِة‬
bungkus
Air mani َ‫ٱلنُّ ۡطفَة‬ Tulang itu ‫ۡٱل ِع ٰظَ َم‬ Kamu akan َ‫تُ ْب َعثُوْ ن‬
di
bangkitkan
Segumpul darah ‫َعلَقَ ٗة‬ Daging ‫لَ ۡح ٗما‬

D. Asbabun Nuzul1

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa pandangan ‘Umar sejalan


dengan kehendak Allah dalam empat hal, antara lain mengenai turunnya ayat,
Wa la qad khalaqnal insana min sulalatim min thin {Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah} (QS: 23 al-
Mu’minun: 12) sampai,…khalqan akhar…{Makhluk yang (berbentuk) lain}
(QS: 23 al-Mu’minun: 14). Pada waktu mendengar ayat tersebut, ‘Umar
berkata: “Fa tabarakallahu ahsanul khaliqin (maka Maha Suci Allah, pencipta
yang paling baik).” Maka turunlah akhir ayat tersebut (QS: 23 al-Mu’minun:
14) yang sejalan dengan ucapan ‘Umar itu. [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi
Hatim yang bersumber dari ‘Umar].

1
Ahmad Syahrudin Asis, Skripsi Proses Penciptaan Manusia:Makasar,2012, Hlm 35

3
E. Munasabah2
QS Al-Mu’minun ayat 12-16 ini berhubungan dengan ayat sebelumnya
yaitu ayat 10-11.

َ ْ‫ورثُونَِالَّ ِذ ْينَ يَ ِرثُوْ نَ ْالفِرْ دَو‬ ٌ


‫س هُ ْم فِ ْيهَا خلِ ُدوْ َن‬ ِ ‫ألئكَ هُ ُم ْال‬
“Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi . (Yakni) yang akan mewarisi
syurga firdaus, mereka kelak didalmnya.
Quraish Shihab dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ada tujuh macam sifat
orang-orang mukmin yang diuraikan melalui kelompok ayat-ayat yang lalu
yang mengantarkan mereka menjadi orang-orang yang mewarisi, yakni
mewarisi syurga firdaus. Ayat selanjutnya dikemukakan tujuh tahap proses
kejadian manusia sehingga ia lahir di pentas bumi ini. seakan – akan ayat ini
menyatakan bahwa engkau berhasil keluar dan berada dipentas bumi ini
setelah melalui tujuh fase dan engkau pun perlu menghiasi diri dengan tujuh
hal agar berhasil dalam kehidupan sesudah kehidupan dunia ini. 3 menghiasi
diri yang dimaksud adalah dengan tujuh macam sifat orang mukmin yang
digambarkan pada ayat sebelumnya yaitu QS Al-Mu’minun[23]:2-9

F. Tafsir
1. Tafsir Al-Maraghi4
Sesungguhnya Kami telah menciptakan asal jenis ini dan individunya yang
pertama, yaitu Adam as, dari saripati tanah pilihan yang tidak kotor.
Sekolompok mufassir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan manusia
disini ialah putra Adam. Mereka mengatakan bahwa air mani lahir dari darah
yang terjadi dari makanan, baik yang bersifat hewani, maupun yang bersifat
nabati, dan tumbuh-tumbuhan lahir dari saripati tanah dan air. Jadi, pada
hakikatnya manusia lahir dari saripati tanah, kemudian saripati itu mengalami
perkembangan kejadian hingga menjadi air mani.

2
Ibid. hlm 35-36
3
M.Quraish Shihab, tafsir Al Misbah, (Lentera Hati:2012),hlm 335
4
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi(CV. Toha Putra Semarang),hln 10-14

4
Kemudian Kami jadikan keturunannya dari air mani yang terdapat pada
tulang rusuk bapak, kemudian di lemparkan ke dalam rahim hingga menetap
di suatu tempat yang sangat kokoh sejak masa hamil sampai bersalin.
Serupa dengan ayat tersebut ialah firman Allah

‫أَلَ ْم نَ ْخلُ ْق ُك ْم ِمنْ َّما ٍء َّم ِه ْي ٍن فَ َج َع ْلنَاهُ فِي قَ َرا ٍر َّم ِك ْي ٍن‬
“Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina, kemudian Kami
letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim).” (Al-Mursalat [77]:20-21)
Kemudian Kami ubah air mani itu dari sifatnya yang kedua menjadi sifat
darah yang beku. Kemudian darah beku itu Kami jadikan sepoting daging
sebesar apa yang dapat dikunyah.
Kemudian, segumpal daging itu Kami jadikan sedemikian rupa dan
bagian-bagiannya Kami uraikan. Maka, bagiannya yang termasuk anasir
dalam pembentukan tulang, Kami jadikan tulang; dan yang termasuk substansi
dagung, Kami jadikan daging. Sedangkan zat-zat makanan meliputi semua itu
dan tersebar didalam darah. Karena itu Allah berfirman:
Maka Kami jadikan daging itu sebagai penutupnya, dalam arti ia menutupi
tulang, sehingga menyerupai pakaian yang menutupi tubuh. Kemudian, Kami
jadikan dia makhluk lain yang berbeda sama sekali dengan kejadian yang
pertama, karena Kami meniupkan ruh padanya dan menjadikannya hewan –
setelah sebelumnya menyerupai benda mati- yang bisa berbicara, mendenngar
dan melihat, serta Kami titipkan padanya sekian banyak keanehan, baik lahir
maupun batin.
Ulama mengatakan, seluruh anggota tubuh manusia dapat dibagi secara
detail berdasarkan perbandingan tertentu dengan menggunakan ukuran
jengkalnya. Panjangnya adalah delapan jengkal menurut ukuran jengkal.
Apabila dia mengeluarkan tangannya ke atas, amaka menjadi sepuluh jengkal
menurut ukurannya. Dan apabila merentangkan kedua tangannya ke samping
kiri dan kanan, maka panjang keduanya sama dengan tingginya. Oleh Karen
itu orang orang Mesir menjadikan asal ukuran adalah jengkal, dan
menjadikan setiap siku siku pyramid terbesar di Jizah seribu jengkal manusia.
Maka, Maha Suci Tuhan kami Yang Maha Kuasa. Dia adalah Pengukur
dan Pembentuk Yang Paling Baik.

5
Diriwayatkan dari Anas, bahwa Umar berkata: Tuhanku menyetujuiku
dalam empat perkara, Aku berkata:” Ya Rasulullah, sekiranya kita shalat di
belakang maqam (Ibrahim) adalah lebih baik.” Maka Allah menurunkan ayat:

َ ‫َواتَّ ِخ ُذ ْوا ِمنْ َمقَ ِام إِ ْب َرا ِه ْي َم ُم‬


‫صلّى‬
“Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat.” (Al-Baqarah [2]:
125)
Kemudian aku berkata, “ Ya Rasulullah, sekiranya engkau membuatkan
hijab untuk istri-istrimu, (niscaya itu lebih baik), karena orang yang masuk ke
rumahmu ada yang baik ada pula yang jahat.” Maka Allah menurunkan Ayat:

ٍ ‫سأَلُ ْوهُنَّ ِمنْ َو َرا ِء ِح َجا‬


‫ب‬ َ ‫َوإِ َذا‬
ْ ‫سا َ ْلتُ ُم ْوهُنَّ َمتَا عًا فَا‬
“Apabila kalian meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi),
maka mintalah dari belakang tabir. (Al-Ahzab [33]:53)
Aku berkata kepada istri-istri Nabi saw., “Apakah kalian akan berhenti
berbicara ataukah Allah memberinya astir-istri yang lebih baik daripada
kalian?!” Maka Allah menurunkan Ayat:

َّ‫عَسى َربُّهُ إِنْ طَلَّقَ ُكن‬


“Jika Nabi menceraikan kalianboleh jadi Tuhannya…..” (At-Tahrim [66]:5).
Dan turun ayat :“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati-sampai firman Nya- “Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain.”
Lalu aku mengucapkan:“Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
Kemudian, Rasulullah saw., bersabda, “ Demikianlah ayat ayat itu diturunkan,
ya Umat.” (Hadits ini dikeluarkan oleh Ath-Thayalisi)
Kemudian, setelah kejadian pertama dari sebelumnya tidak ada, kalian
akan mati. Kemudian pada hari kiamat kalian akan dibangkitkan dari kubur
untuk dihisab, lalu diberi balasan berupa pahala atau siksa, karena setiap orang
akan mendapatkan balasannya, dan jika amal itu buruk, maka buruk pula
balasannya.
2. Tafsir Al-Misbah5

5
M.Quraish Shihab, tafsir Al Misbah, (Lentera Hati:2012),hlm 335-342.

6
Kata (‫ )اإلنسان‬banyak yang berpendapat bahwa yang di maksud adalah
Adam, ada pulayang berpendapat bahwa al –insan dimaksud adalah jenis
manusia. Al-Biqa’i misalnya menulis bahwa (‫ )ساللة من طين‬merupakan tanah
yang menjadi bahan menciptaan Adam. Thahir Ibn Asyur, berpendapat bahwa
al insan yang dimaksud adalah putra putri Adam as. Saripati itu menurutnya
adalah apa yang diproduksi oleh alat pencernaan dari bahan makanan yang
kemudia menjadi darah, yang kemudia berproses hingga akhir menjadi sperma
ketika terjadi hubungan seks. Ini lah yang di maksud saripati tanah.
Kata (‫ )نطفة‬dalam bahasa Arab berarti setetes yang dapat membasahi.
Kata (‫ )علقة‬terambil dari kata (‫)علق‬, dapat diartikan segumpal darah yang
membeku, sesuatu yang seperti cacing, berwarna hitam, terdapat dalam air,
yang bila air itu diminum cacing tersebut menyangkut di kerongkongan dan
sesuatu yang bergantung dan berdempet.
Kata (‫ )مضغة‬terambil dari kata (‫ مضغ‬yang berarti mengunyah. Mudhghah
adalah suatu yang kadarnya kecil sehingga dapat dikunyah. Kata (‫ونا‬DD‫)كس‬
terambil dari kata (‫ )كسى‬yang berarti membungkus. Daging di ibaratkan bagian
yang membungkus tulang. Kata (‫ )انسا‬mengandung makna mewujudkan
sesuatu serta memelihara dan mendidiknya. Ini meniisyaratkan bahwa proses
terakhir itu benar-benar berbeda sepenuhnya dengan sifat, ciri dan keadaannya
satu dengan yang lainnya.
Kata (‫ )خلقا اخر‬mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang di anugrahkan
kepada makhluknya yang di bicarakan ini menjadikan ia berbeda dengan
makhluk-makhluk lain.

Q.S Al-Hajj (22):5

A. Redaksi Ayat

‫ ٍة ثُ َّم ِم ْن‬D َ‫طف‬ ٍ ‫ َرا‬D ُ‫ث فَإِنَّا خَ لَ ْق ٰنَ ُكم ِّمن ت‬


ْ ُّ‫ب ثُ َّم ِمن ن‬ ِ ‫ب ِّمنَ ْٱلبَ ْع‬ ٍ ‫ا ٱلنَّاسُ إِن ُكنتُ ْم فِى َر ْي‬DDَ‫ٰيَأَيُّه‬
‫ٓا ُء إِلَ ٰ ٓى‬D‫ا ن ََش‬DD‫ ِام َم‬D‫رُّ ِفى ٱأْل َرْ َح‬DDِ‫ ٍة لِّنُبَيِّنَ لَ ُك ْم ۚ َونُق‬Dَ‫َعلَقَ ٍة ثُ َّم ِمن ُّمضْ َغ ٍة ُّمخَلَّقَ ٍة َو َغي ِْر ُمخَلَّق‬
‫ َر ُّد‬D ُ‫ َوفَّ ٰى َو ِمن ُكم َّمن ي‬D َ‫ َّد ُك ْم ۖ َو ِمن ُكم َّمن يُت‬D ‫و ۟ا أَ ُش‬D
ٓ D‫أَ َج ٍل ُّم َس ًّمى ثُ َّم نُ ْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْفاًل ثُ َّم لِتَ ْبلُ ُغ‬

7
‫ا‬DDَ‫إ ِ َذٓا أَنز َْلن‬D َ‫ َدةً ف‬D‫ض هَا ِم‬َ ْ‫رى ٱأْل َر‬D َ Dَ‫ا ۚ َوت‬Dًًٔ‫ ِد ِع ْل ٍم َش ْئـ‬D‫ر لِ َك ْياَل يَ ْعلَ َم ِم ۢن بَ ْع‬D
ِ D‫إِلَ ٰ ٓى أَرْ َذ ِل ْٱل ُع ُم‬
‫يج‬
ٍ ‫ج بَ ِه‬ ٍ ۭ ْ‫َت ِمن ُكلِّ َزو‬ ْ ‫ت َوأَ ۢنبَت‬
ْ َ‫ت َو َرب‬ ْ ‫َعلَ ْيهَا ْٱل َمٓا َء ٱ ْهتَ َّز‬

B. Terjemah QS Al-Hajj (22):5


“ Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya
Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian
dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya
dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan
dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-
angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan diantara kamu ada yang
diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang di kembalikan sampai usia yang
sangat tua (pikun) sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah
diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabali telah Kami
turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan
menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.”

C. Mufrodat
Wahai ‫ٰيَٓأَيُّهَا‬ )sempurna ( ‫ُمخَلَّقَ ٖة‬ Sampai ‫إِلَ ٰ ٓى‬
kejadiannya
Manusia ُ‫ٱلنَّاس‬ Karena kami َ‫لِّنُبَيِّن‬ Hina ( pikun ) ‫أَ ۡر َذل‬
hendak
menjelaskan
nya
Jika ‫إِن‬ Bagi kalian ۚۡ‫لَ ُكم‬ Umur ‫ۡٱل ُع ُم ِر‬
Kalian adalah ۡ‫ُكنتُم‬ Dan kami ُّ‫َونُقِر‬ Supaya / ‫لِ َك ۡي َل‬
tetapkan hingga tidak
Dalam ‫فِي‬ Dalam ‫فِي‬ Ia mengetahui ‫يَ ۡعلَ َم‬
Keraguan ‫ب‬ٖ ‫َر ۡي‬ Rahim ‫ٱأۡل َ ۡر َح ِام‬ Dari ‫ِم ۢن‬
Dari / tentang َ‫ِّمن‬ Apa yang ‫َما‬ Sesudah ‫بَ ۡع ِد‬
Kebangkitan ِ ‫ۡٱلبَ ۡع‬
‫ث‬ Kami ‫نَ َشٓا ُء‬ Mengetahui ‫ِع ۡل ٖم‬
kehendaki
Maka ‫فَإِنَّا‬ Sampai ‫إِلَ ٰ ٓى‬ Sesuatu / ‫َش ٗۡ‍ئ ۚا‬
sesungguhnya sedikitpun
kami
Kami telah ‫خَ لَ ۡق ٰنَ ُكم‬ Waktu ‫أَ َج ٖل‬ Dan kamu lihat ‫َوتَ َرى‬
menciptakan
kamu

8
Dari ‫ِّمن‬ Di tentukan ‫ُّم َس ٗ ّمى‬ Bumi َ ‫ٱأۡل َ ۡر‬
‫ض‬
Tanah ٖ ‫تُ َر‬
‫اب‬ Kemudian ‫ثُ َّم‬ Kering ‫هَا ِمد َٗة‬
Kemudian ‫ثُ َّم‬ Kami ‫ ِر ُج ُك‬D‫نُ ۡخ‬ Maka apabila ‫فَإ ِ َذٓا‬
keluarkan
kamu ۡ‫م‬
Dari ‫ِمن‬ Anak ‫ِط ۡفاٗل‬ Kami turunkan ۡ َ‫أ‬
‫نزَلنَا‬
kecil( bayi )
Setetes mani ‫نُّ ۡطفَ ٖة‬ Kemudian ‫ثُ َّم‬ Atasnya ‫َعلَ ۡيهَا‬
Kemudian ‫ثُ َّم‬ Agar kamu ‫لِت َۡبلُ ُغ ٓو ْا‬ Air ‫ۡٱل َمٓا َء‬
sampai
Dari ‫ِم ۡن‬ Sangatmu / ۖ ۡ‫أَ ُش َّد ُكم‬ Ia bergerak / ‫ٱهتَ َّز ۡت‬ ۡ
kedewasaan hidup
Segumpul ‫َعلَقَ ٖة‬ Dan di antara ‫َو ِمن ُكم‬ Dan suburlah ‫َو َربَ ۡت‬
darah kamu ia
Kemudian ‫ثُ َّم‬ Orang ‫َّمن‬ Dan ia ‫َوأَ ۢنبَت َۡت‬
menumbuhkan
Dari ‫ِمن‬ Diwafatkan ia ‫يُت ََوفَّ ٰى‬ Dari ‫ِمن‬
Sepotong ۡ ‫ُّم‬
‫ضغ َٖة‬ Dan diantara ‫َو ِمن ُكم‬ Tiap – tiap / ِّ‫ُكل‬
daging kamu macam –
macam
)sempurna ( ‫ُّمخَ لَّقَ ٖة‬ Orang ‫َّمن‬ Jodoh / jenis
ِ ۢ ‫زَو‬
‫ج‬ ۡ
kejadiannya
Dan tidak ‫َوغ َۡي ِر‬ Dikembalikan ‫ي َُر ُّد‬ Indah ‫يج‬
ٖ ‫بَ ِه‬
(dipanjangkan
)

D. Asbabun Nuzul
-

E. Munasabah6
Ayat-ayat yang lalu menjelaskan bahwa ada manusia yang tidak percaya
dan membantah tanpa dasar tentang kuasa Allah membangkitkan manusia
setelah kematiannya. Melalui ayat ini Allah mengajak semua manusia, baik
yang membantah dan menolak secara jelas keniscayaan hari Kebangkitan
maupun yang masih ragu, untuk merenungkan kuasa Allah dan bukti
keniscayaan hari Kebangkitan.
Ayat ini menyatakan bahwa: Hai semua manusia, seandainya kamu dalam
keraguan tentang keniscayaan hari kebangkitan serta kekuasaan Kami untuk
mengghidupkan manusia setelah mereka meninggalkan dunia ini, maka
6
M.Quraish Shihab, tafsir Al Misbah, (Lentera Hati:2012,hlm 154

9
camkanlah penjelasan Kami ini: Sesungguhnya kamu tadinya tidak pernah
berada di pentas wujud ini, lalu Kami dengan Kuasa Kami telah menjadikan
kamu, yakni orang tua kamu Adam, dari tanah, kemudian kamu selaku anak
cucunya Kami jadikan dari nutfah yakni setetes mani, kemudian setetes mani
itu setelah bertemu dengan indung telur berubah menjadi ‘Alaqah yakni
sesuatu yang berdempet didinding rahim, kemudian ‘Alaqah itu mengalami
proses dalam rahim ibu sehingga menjadi mudhghah yakni sesuatu yang
berupa sekerat daging kecil, sebesar apa yang dapat dikunyah., ada mudhghah
yang sempurna kejadiannya sehingga dapat berproses sampai lahir manusia
sempurna, dan ada juga yang tidak sempurna kejadiannya. Proses inni Kami
kemukakan agar Kami jelaskan kepada kamu Kuasa Kami mencipta dari tiada
menjadi ada, dan adari mati menjadi hidup, sekaligus menjadi bukti kuasa
kami membangkitkan kamu setelah kematian.

F. Tafsir
1. Tafsir Al-Azhar7

“ Wahai manusia” disini sekali lagi seruan disampaikan kepada seluruh


manusia, karena yang akan diserukan ini adalah dasar untuk berfikir, untuk
meyakini dua hal menjadi pegangan hidup. Pertama akan adanya allah,
Kedua dari hal kebangkitan kembali sesudah mati ” jika kamu masih
keraguan dari hal kebangkitan” yaitu bahwa sesudah manusia mati akan
datang masanya bahwa manusia itu akan dibangkitkan kembali. Mungkin
saja manusia ragu akan kebenaran wahyu ilahi yang disampaikan oleh Nabi-
Nabi mengenai hari kebangkitan itu, karena dalam kenyataan tiap hari ini
belum ada orang yang telah mati lalu hidup kembali, sebab sudah dapat
dimaklumi orang kalau ada orang masih ragu dan jadi lebih ragu jika
difikirkan dan keraguan itu akan bertambah lagi jika hanya bertumpu kepada
kesanggupan yang terbatas.

Maka didalam surat ini, kita disuruh merenungkan hal yang slalu kita
hadapi bahkan yang terjadi pada diri kita masing-masing.Dengan cara teratur
tersusun Allah menerangkan asal-usul kejadian manusia:“Maka

7
Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Juzu XVII, (Pustaka Panjimas:Jakarta).

10
sesungguhnya telah kami ciptakan kamu dari tanah, kemudian itu dari
segumpal mani”Cobalah perhatikan ini. Asal kamu semuanya ialah dari
tanah, baik ketika neneknya, Adam, mulai dicipptakan ataupun kamu sendiri
yang sekarang.

Dari bumi itu, lantaran siraman air hujan tumbuhlah tumbuhan-tumbuhan,


sayur-sayuran,dan sagu, bahkan segala makanan pokok, seumpama padi,
gandum dan sagu. Dalam segala makanan pokok di muka bumi itu telah
disediakan tuhan zat-zat untuk kesuburan hidup manusia. Dijelaskan bahwa
dari tumbuh-tumbuhan itu binatang ternak, mereka dan diri mereka semdiri
makan. Ahli gizi menyelidiki khasiat tumbuhan-tumbuhan itu bagi
menyuburkan darah.Dikenalah betapa petingnya zat hormon dalam darah
manusia untuk setubuh atau sex. Dari dalam darah itulah mani, baik mani si
laki-laki atau mani si perempuan, keduanya berpadu dalam rahim! Itulah
yang bernama nuthfah. Empat puluh hari lamanya, kemudian dari “segumpal
darah” yaitu beransur-ansur dalam pertumbuhan empat puluh hari mani
segumpal yang telah jadi satu bertambah besar itu telah beransur menjadi
segumpal darah itulah yang dinamai a’laqoh. Kemudian dari “segumpal
daging” Artinya bahwa gumpalan mani yang beransur menjadi gumpalan
darah pekat itu dalam perkembangan empat puluh hari pula sekarang telah
jadi segumpal daging, itulah yang dinamai mudhghah.

Di dalam ayat ini Allah SWT mengemukakan dua kenyataan ciptaan


tuhan yang telah berlaku sekarang. Pertama proses pertumbuhan kejadian
manusia sendiri.Kedua kenyataan pada bumi Allah yang berganti diantara
hidup dan mati, subur dan kering. Jika manusia berfikir sampai timbul
keraguan, bagaimana caranya manusia yang telah mati beribu-ribu tahun dan
sisa-sisa tulangnyapun telah rapuh, akankah bisa hidup kembali, cobalah pula
pikirkan bagaimana dua orang manusia suami istri bersetubuh lalu gumpalan
mani mereka bisa jadi manusia pula? Dan mani itu jadi subur kental, karena
sebelum bersetubuh mereka berdua memakan makanan tertentu, buah-
buahan, sayuran atau daging. Apa hubungannya semuanya itu dengan
rahim(peranakan) berisi lalu sampai pada waktunya diapun lahir, dan yang

11
lebih tak terjawab pula ialah setelah beberapa lama yang dikandung itu lahir
kedunia.

2. Tafsir Al-Maraghi8

Jika kalian dalam keraguan tentang kedatangan pembangkitan, maka


perhatikanlah awal kejadian kalian, agar keraguan kalian itu hilang dan
kalian mengetahui bahwa tuhan yang kuasa menciptakan kalian yang pertama
kali, dan kuasa pula untuk menciptakan kalian kembali.

Pengungkapan keraguan-padahal mereka yakin bahwa pembangkitan


itu tidak akan terjadi- menunjukan bahwa, sekalipun mereka telah mencapai
puncak kesombongan dan penentangan, yang mungkin lahir dari hati mereka,
adalah keraguan tentang pembangkitan itu, adapun kepastian tentang tidak
mungkin terrjadinya pembangkitan itu, sama sekali tidak akan pernah
terlintas dalam benak seorang yang berakal.

Periodisasi Kejadian Manusia

Allah menyebutkan tujuh periode kejadian manusia yaitu:

a. Allah menciptakan manusia dari mani yang lahir dari makanan, sedang
makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan yang lahir dari bumi dan air.
b. Kemudian, dari mani yang terjadi dari darah yang lahir dari makanan
yang berasal dari tanah
c. Lalu dari darah beku yang tebal. Tampak jelas perbedaan antara air dan
dengan darah.
d. Kemudian dari segumpal daging yang sempurna : tidak ada kekurangan
dan tidak ada cacat pada permulaan kejadiannya ; dan dari segumpal
daging yang tidak sempurna yang mempunyai cacat, dengan adanya
perbedaan dalam kejadian ini, maka tampak ada perbedaan antara
manusia pada rupa, bentuk, tinggi,dan rendahnya.
e. Kami menciptakan kalian dengan cara seperti ini agar kami menjeaskan
kepada kalian keindahan sistem kerja kami dan keagungan kebijaksanaan
kami yang diantaranya ialah perkara pembangkitan
f. Dan agar kami mengekalkan kanin-janin yang kami kehendaki hungga
waktu yang telah kami tetapkan bagi sang ibu untuk melahuirkannya.

8
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi(CV. Toha Putra Semarang)

12
g. Kemudian setelah sampai kepada waktu yang telah kami tentukan untuk
keluar, kalian kami keluarkan dari rahim ibu sebagai bayi-bayi yang
masih dalam buaian.
h. Selanjutnya kami memakmurkan kalian dan memudahkan pemeliharaan
kalian hingga mencapai akal dan kekutan yang sempurna.
i. Sesudah itu diantara kalian ada yang diwafatkan setelah mencapai
kekuatan dan akal yang sempurna, ada pula yang dibiarkan hidup hingga
menjadi seperti anak-anak kembali : tubuh, akal dan pemahamannya
menjadi lemah.

Baik dia mematikan kalian maupun mengembalikan kalian kepada


sebaik-baik umur, dimana ilmu dan kemampuan untuk bekerja, hilang
darinya. Kemudian, Allah membuktikan adanya pembangkitan dengan
keadaan penciptaan tumbuh-tumbuhan.

Jika kalian berpikir tentang penciptaan hewan dan tumbuh-tumbuhan,


niscaya dengan itu kalian dapat membuktikan wujud Al-Khaliq dan
kekuasaannya untuk menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati,
serta melakukan segala kemungkinan lainnya. Kalian juga dapat
membuktikan bahwa kiamat itu pasti datang, dan bahwa dia akan
membangkitkan orang-orang yang ada di dalam kubur untuk dihisab dan
diberi balasan Sekiranya tidak karena untuk pembuktian itu, niscaya dia tidak
akan mengadakan alam ini, karena segala perbuatan Allah SWT didasarkan
atas hikmah yang sempurna dan tujuan yang luhur.

3. Tafsir Al-Misbah9
Banyak ulama memahami firman (‫راب‬DD‫ )خلقنا كم من ت‬Kami telah
menjadikan kamu dari tanah dalam arti menciptakan leluhur kamu, yakni
Adam dari tanah. Adapun yang memahami turob di sini adalah sperma
sebelum pertemuannya dengan indung telur.
Kata (‫ )نطفة‬dalam bahasa arab berarti setetes yang dapat membasahi. Ini
menyangkut proses penciptaan manusia sejalan dengan ilmu ilmiah, begitu
banyak juta sel yang di keluarkan namun yang berhasil bertemu dengan
indung telur hanya satu saja

9
M.Quraish Shihab, tafsir Al Misbah, (Lentera Hati:2012)

13
Kata (‫ )علقة‬terambil dari kata (‫)علق‬, dapat diartikan segumpal darah yang
membeku, sesuatu yang seperti cacing, berwarna hitam, terdapat dalam air,
yang bila air itu diminum cacing tersebut menyangkut di kerongkongan dan
sesuatu yang bergantung dan berdempet.
Kata (‫غة‬DD‫)مض‬ terambil dari kata (‫ مضغ‬yang berarti mengunyah.
Mudhghah adalah suatu yang kadarnya kecil sehingga dapat dikunyah. Kata (
‫)مخلقة‬ terambil dari kata (‫ )خلق‬yang berarti mencipta atau menjadikan.
Sekerat daging mengalami penciptaan yang berulang ulang kali dalam
berbagai bentuk sehingga pada akhirnya mengambil bentuk manusia(bayi)
yang sempurna semua organnya dan tinggal menanti masa kelahirannya.
Kata (‫ )طفل‬yaitu anak kecil atau bayi berbentuk tunggal. Walaupun
redaksi ayat ditujukan kepada jamak, karena ayat ini menggambarkan
keadaan setiap yang lahir. Ketika lahirnya semua bayi itu dalam keadaan
sama, mereka semua suci , mengandalkan orang lain, belum memiliki berahi
dan keinginan yang berbeda-beda.
Kata (‫ )ارذل‬terambil dari kata (‫ )رذل‬yang berarti sesuatu yang hina atau
nilainya rendah. Maksudnya adalah usia yang sangat tua yang menjadikan
seseorang tidak memiliki lagi produktivitas karena daya fisik dan ingatannya
telah berkurang.
Kata (‫ )ها مدة‬dipahami dalam arti suatu kondisi antara hidup dan mati.
Kata (‫ )زوج‬yang menunjukkan kepada aneka tumbuhan, dapat juga diartikan
berpasangan, dalam arti Allah mrciptakan pasangan-pasangan bagi tumbuh-
tumbuhan, yang dengan pasangannya ia dapat berkembang biak.
4. Tafsir Ibnu Katsir10
Tatkala Allah SWT., telah menceritakan orang yang menentang
terjadinya hari kebangkitan dan mengingkari hari akhirat, Dia menyebutkan
bukti-bukti kekuasaanNya dalam menjadikan hari Kiamat, sebagaimana yang
dapat disaksikan pada awal penciptaan. Firman Allah “Hai manusia, jika
kakmu dalam kebimbangan” yakni keraguan “tentang kebangkitan”, yaitu hari
kembali, berdirinya para ruh dan jasad yaitu hari kiamat.”Maka Ketahuilah
sasungguhnya kami telah menjadikanmu ‘dari tanah’” yaitu asal bibit kalian
10
DR, ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5,
(Pustaka Imam Asy-Syafi’I: 2008)

14
adalah dari debu. Dia lah yang telah menciptakan Adam as dari debut tersebut
“ Kemudian dari setetes mani”yaitu, kemudian Disn menjadikan keturunannya
dari setets air yang jijik. “ Kemudian dari segumpal darah, kemudia dari
segumpal daging” Hal itu adalah ketika air mani telah telah bersarang didalam
rahim seorag wanita, ia akan tinggal di dalamnya selama 40 hari demikian
pula bersandarnya segala sesuatu yang bergabung kepada air tersebut. Darah
itu berkembang menjadi mudghah atau segumpal daging yang belum memiliki
bentuk. Kemudian mulai membentuk menjadi bentuk yang sempurna.
Terkadang wanita menggugurkannya sebelum terbentuk dan bergaris
garis serta terkadang pula digugurkannya. Sebagaimana Mujtahid berkata
keguguran itu bisaterjadi bagi yang sudah sempurna kejadiaannya dan yang
belum sempurna. Setelah 40 hari akan ditiupkan ruh kepadanya serta
mengokohkan sebagaimana yang dikehendaki Allah.
Lalu Kamikeluarkan kamu sebagai bayi, yaitu bayi yang lemah badannya,
pendengarannya, penglihatannya, kemudian Allah memberikan kepadanya
kekuatan sedikit demi sedikit serta menumbuhkan rasa kasihsayang kedua
orang tuanya. Kekuatan itu sampai masa muda dan menjadi orang yang indah
untuk dipandang, lalu akan diwafatkan di saat masih muda atau akan
dipanjangkan umur sampai pikun.

Tafsir Tarbawi
Didalam QS Al-Mu’minun (23):12-16 dan Al-Hajj (21):5, menjelaskan
bagaimana tentang penciptaan manusia. Bahwa manusia diciptakan dari air
mani yang tercipta dari darah segar yang berasal dari nabati, dan nabati ini
berasal dari tanah dan air. Pada hakekatnya bahwa manusia berasal dari
saripati tanah. Pengetahuan tentang hal ini seharusnya tidak menjadikan
manusia bersikap sombong11. Manusia akan mengetahui jati dirinya
sebenarnya, bagaimana asal kejadiannya dan darimana datangnya.
Ayat-ayat ini juga secara implisit mengungkapkan pula kehebatan,
kebesaran dan keagungan Allah SWT, dalam menciptakan manusia. Dan di

11
Cecep Anwar, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, (Bandung:2015)

15
tunjukkan oleh ayat-ayat lain tentang kebesaran dan kehebatan Nya dalam
menciptakan alam semesta ini. Diharapkan kita dapat meningkatkan ke
imanan, pengembangan wawasan atau pemahaman serta penghayatan secara
mendalam terhadap tanda-tanda keagungan dan kebesaranNya sebagai sang
Maha Pencipta.
Proses kejadian manusia menurut Al-Quran terjadi ke dalam 2 proses 12
yaitu proses fisik/materi/jasad dan proses non fisik atau immateri (peniupan
ruh), sehingga dengan makhluk lainnya. Pada saat itu manusia memiliki
beberapa potensi, fitrah dan hikmah yang hebat dan unik, baik lahir maupun
batin. Pendidikan dalam Islam antara lain diarahkan pada perkembangan
rohani dan jasmani manusia secara harmonis, serta perkembangan manusia
secara terpadu.

12
Hasyim Haddade, Jurnal Relasi Manusia dengan Pendidikan.

16
BAB III

PENUTUPAN

A. Simpulan
Manusia diciptakan oleh Allah dari saripati (berasal) dari tanah,
menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Setelah mengetahui
kejadian tersebut tidak selayaknya kita mempunyai sikap yang sombong.
Karena tanpa kasih sayang dariNyalah kita tidak akan menjadi makhluk yang
sempurna dan kuat. Dan teruslah tingkatkan ke imanan dan ketaqwaan kita
terhadap sang Maha Pencipta. Semoga kita selalu berada dalam ke ridhaan dan
lindungan Nya. Mahasuci Allah,Pencipta yang paling baik.

17
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim

Ahmad Musthafa Al-Maraghi. Tafsir Al-Maraghi. CV. Toha Putra Semarang.


Semarang

Ahmad Syahrudin Asis. 2012. Skripsi Proses Penciptaan Manusia. Makasar.


Cecep Anwar. 2015. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan. Bandung
DR.‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh.2008
Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5.Pustaka Imam Asy-Syafi’I.

Hasyim Haddade. Jurnal Relasi Manusia dengan Pendidikan.

M.Quraish Shihab.2012. Tafsir Al Misbah.Lentera Hati.


Prof. Dr. Hamka.Tafsir Al-Azhar Juzu XVII.Pustaka Panjimas.Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai