PERILAKU BATUAN
(Rock Behavior)
30/03/20 Koesnaryo 1
Pengertian perilaku batuan
n Batuan pada saat menerima beban atau gaya dari luar
mempunyai respons/reaksi yang berbeda-beda, dengan
kata lain mempunyai perilaku berbeda-beda.
n Perilaku batuan dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik dan
mekaniknya.
n Karena sifat-sifat fisik dan mekanik dapat diketahui di
laboratorium, maka salah satu cara mengetahui perilaku
batuan ialah dengan melakukan pengujian, yaitu uji kuat
tekan uniaksial. Dari hasil pengujian diketahui E, sc, n
dan dapat dibuat
(1) kurva Tegangan-Regangan,
(2) kurva creep dari pengujian dng tegangan tetap, dan
(3) kurva relaxation regangan konstan.
n Dengan mengamati kurva-kurva tsb, dapat diperkirakan
perilaku dari batuan
30/03/20 Koesnaryo 2
Beberapa istilah yang berhubungan dengan
Perilaku Batuan
n Deformasi :
berubahnya bentuk atau volume benda padat karena
gaya dari luar
n Dilatansi :
bertambahnya volume benda padat karena gaya dari
luar.
30/03/20 Koesnaryo 3
Deformasi dan Perilaku Batuan
30/03/20 Koesnaryo 4
PERILAKU BATUAN
30/03/20 Koesnaryo 5
Teori Elastisitas
n Dalam teori matematika tentang elastisitas, dianggap benda
ideal homogen, elastik, isotropik
n Teori Elastisitas berpijak pada Hukum Hooke tentang proporsi
linear antara tegangan s dan regangan e, yaitu :
s=E.e
n Elastisitas berkaitan dengan distribusi tegangan pada benda
elastik
n Asumsi benda elastik didukung dengan adanya pengukuran-
pengukuran regangan atau perpindahan (displacement) dalam
rentang elastis pada logam, batuan, dan material lain.
n Tapi batuan bukan material elastik yang ideal. Demikian juga
pemakaian konsep isotropi dalam mekanika batuan sebagai
asumsi penyederhanaan yang dipakai dalam mekanika
kontinum. Kebanyakan kristal dan mineral bukanlah isotrop.
rock mechanics by
6 3/30/20 koesnaryo
Teori Elastisitas
Model mekanik :
spring
P
rock mechanics by
7 3/30/20 koesnaryo
Teori Plastisitas
Model mekanik : s frictional contact
rock mechanics by
8 3/30/20 koesnaryo
s Kurva hub. Tegangan-regangan
pada Teori Elastisitas
Deformasi elastis
e
s
Deformasi Kurva hub. Tegangan-regangan
plastis/permanen pada Teori Plastisitas
e
rock mechanics by
9 3/30/20 koesnaryo
DEFORMASI DAN KEKUATAN BATUAN
rock mechanics by
10 3/30/20 koesnaryo
1. Perilaku ELASTIK
Batuan disebut berperilaku elastik jika tidak terjadi deformasi permanen
pada saat tegangan dibuat nol.
s s e
sii
sii s1
ei
si
si s1=0
t
Kurva Reg-Wkt
e e
ei eii ei eii
ELASTIK NON-LINEAR ELASTIK LINEAR
30/03/20 Koesnaryo 11
n Tidak ada material elastik sempurna
n Model mekanik untuk materail elastik : spring (pegas)
s s spring
E
e=s/E E=s/e
30/03/20 Koesnaryo 12
30/03/20 Koesnaryo 13
2. Perilaku PLASTIK
Batuan berperilaku plastik ialah batuan yang apabila dikenai beban
akan mengalami regangan atau deformasi yang besar sebelum
batuan tsb pecah (failure)
Plastik Sempurna (pefectly plastic) : material tidak mengalami
deformasi jika tegangan < s0 (tegangan awal), tetapi akan
mengalami deformasi permanen tanpa batas jika tegangan = s0,
dan tidak mampu menyangga tegangan > s0.
s
>s0 s0
s0 Model Mekanik :
frictional contact
<s0
e
30/03/20 Koesnaryo 14
3. Perilaku ELASTOPLASTIK
Perilaku elastoplastik ialah kombinasi perilaku elastik dan plastik,
dimana pada level tegangan tertentu terjadi elastik linier, kemudian
pada tegangan sE terjadi regangan plastik dan pecah (failure)
sE
e
er eE
30/03/20 Koesnaryo 15
4. Perilaku Batuan SEBENARNYA
Tahapan perilaku batuan sebenarnya apabila terkena gaya :
n Pada tahap awal dikenai gaya, kurva landai non linier
karena gaya yang diterima digunakan untuk menutup
crack/fissure
n Kemudian kurva menjadi linier sampai batas elastik sE
n Terbentuk retakan baru dengan ekstensi stabil
sehingga kurva tetap linier
n Jika batas elastik terlampaui, ekstensi retakan menjadi
tidak stabil ditandai dengan kurva yang tidak linier lagi,
dan akhirnya runtuh (failure)
n Titik runtuh (sc) menyatakan kekuatan batuan.
30/03/20 Koesnaryo 16
Kurva perilaku deformasi batuan (Bieniawski) ea
sC : Max stress (strength failure) ; sE : elastic limit;
sr : residual stress el
s Reg. volumetrik
Prapagasi fracture tak stabil sc
(ea+2el)
sr
Penutupan crack
30/03/20 Koesnaryo 17
30/03/20 Koesnaryo 18
5. Rayapan batuan (Creep)
Kurva Teg-Reg Kurvs Reg-Wkt
e t
Test kuat tekan Rayapan
Di daerah I dan II pd kurva Teg-Reg : tdk ada rayapan dan rayapan stabil.
Shg di daerah tsb kestabilannya adalah jangka panjang, krn reg tdk akan
bertambah sampai kapanpun pd teg konstan.
Daerah III terjadi rayapan dng kestabilan semu, pd saat tertentu akan failure.
Daerah IV terjadi rayapan yg tdk stabil diikuti terjadinya failure.
30/03/20 Koesnaryo 19
30/03/20 Koesnaryo 20
6. Relaksasi batuan
Kurva Teg-Reg Kurvs Teg-Wkt
s s
IV I. Tdk ada relaksasi
III II. Relaksasi stabil
II III. Relaksasi dng
kestabilan semu
I
IV. Relaksasi tdk stabil
e t
Test kuat tekan Relaksasi
Di daerah I dan II pd kurva Teg-Reg : tdk ada relaksasi dan relaksasi stabil.
Daerah III terjadi relaksasi dng kestabilan semu yg pd saat tertentu akan failure.
Daerah IV terjadi relaksasi yg tdk stabil diikuti terjadinya failure.
30/03/20 Koesnaryo 21
Perilaku REOLOGI
n Reologi : Kajian mengenai perilaku deformasi tergantung-waktu
suatu material
n Material padat seperti batuan memiliki sifat reologi umum yang
berkaitan dengan unsur-unsur elastisitas, plastisitas dan viskositas.
n Untuk merepresentasikan perilaku material yang sebenarnya
dengan suatu model reologi, unsur-unsur tersebut dirangkai dengan
menggunakan model-model mekanis yang sudah disepakati yaitu
pegas (spring) untuk perilaku elastis, blok geser untuk perilaku
plastis, dan dashpot untuk perilaku viskous.
n Model reologi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
¨ Model Sederhana (Hooke, Newton, St. Venant, Maxwell, Kelvin)
¨ Model Komplek (Generalized Kelvin, Burger)
30/03/20 Koesnaryo 25
Terima kasih
30/03/20 Koesnaryo 26