PJ Poa
PJ Poa
A. LATAR BELAKANG
B. RENCANA TINDAKAN
1. Rencana tindakan
a. Himbauan serta mengajarkan tata cara menggunakan panduan penegakan
diagnosa serta perencanaan intervensi keperawatan berdasarkan SDKI dan
SIKI
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik/Judul Kegiatan
d. Setting Tempat
P M
L L L L
1
L L L L
L L L L
M : Karu
P : Mahasiswa ners
: Perawat ruangan
D. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Adanya persiapan proposal dan materi yang di berikan kepada karu
ruangan tribrata RS Bayangkara kota Bengkulu.
b. Kontrak tempat dan waktu sudah konfirmasi 2 hari sebelum
pelaksanaan serta setting tempat dan alat dilaksakan 1 jam sebelum
pelaksanaan dilakukan.
2. Evaluasi Proses
a. 80%-100% perawat hadir.
b. 80 % perawat aktif dalam kegiatan
c. 80 % perawat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
3. Evaluasi Hasil
a. Perawat mampu mengulangi dan memahami cara penggunaan SDKI
dan SIKI.
b. Perawat mampu mengulangi dan memahami cara penggunaan SDKI
dan SIKI dalam menegakan diagnose dan merencanakan intervensiny,
75% dari peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
1
Lampiran materi
1
Trend dan Issue Penggunaan SDKI,
SLKI & SIKI
di sampaikan dalam seminar dan workshop di Universitas Muhammadiyah Lamongan, tanggal 12
Oktober 2019
Standar Profesi
3
LANDASAN HUKUM
SDKI,
Meningkatkan Komunikasi
SLKI, SIKI
Mengukur beban kerja dan
interprofesional reward perawat
Meningkatkan Mutu
Asuhan Keperawatan
5
Tantangan
DAYA SAING IPTEK &
INOVASI
Diagnosis Keperawatan
Penilaian klinis mengenai respon
klien terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan
baik actual maupun potensial
6
Perbandingan
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
7
Jenis
DIAGNOSIS
Diagnosis Negatif
…….menunjukkan klien
dalam kondisi sakit atau
berisiko mengalami
sakit….sehingga butuh
tindakan sifatnya
penyembuhan, pemulihan
dan pencegahan. Diagnosis
tersebut terdiri atas: Aktual,
dan Risiko
8
Jenis
DIAGNOSIS
Diagnosis Positif……
menunjukkan bahwa klien
dalam kondisi sehat dan
dapat mencapai kondisi yang
lebih sehat atau
optimal…..diagnosis promosi
kesehatan
9
Komponen anamnesa
DIAGNOSIS
Keperawat
an
Masalah
Terdiri atas penyebab, tanda/gejala
dan factor risiko…..penyebab
(etiologi) merupakan factor yang
mempengaruhi perubahan yang Indikator Diagnostik
mencakup 4 hal, a) fisiologis,
biologis/psikologi, b) efek
terapi/tindakan, c) situasional
(lingkungan atau personal), d)
maturasional. Tanda (sign) dan
gejala (symptom)….tanda
merupakan data obyektif dari hasil Tanda dan
pemeriksaan sedangkan gejala
Gejala
merupakan data subyektif dari
10
al da/gej harus
M a ala ditemuk
a ditemu an,
label diagnosis keperawatan yang h kan namun
menggambarkan inti dan respon klien s sekitar
terhadap kondisi kesehatan 80- ditemuk
K
o
A 100%
untuk
an
dapat
m G validas menduk
T a i ung
p N a a diagno penega
o
n O n
d
d
a
sis. kkan
diagnos
e S a 2. Tanda is
n / M Minor
I g ay …
D S e or tanda
j …. /gejal
I Keperawata
a ta a
n l n tidak
11
I s j
n t a
d i l
i k a
k
a
t T
o a
r n
d
D a
i
a d
g a
n n
o G
e
12
12
PUBLIKASI, TECHNOLOGICAL
READINESS LEVEL,
DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
13
PROSES DIAGNOSIS
PUBLIKASI, TECHNOLOGICAL
READINESS LEVEL,
DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
15
PUBLIKASI, TECHNOLOGICAL
READINESS LEVEL,
DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
PUBLIKASI, TECHNOLOGICAL
READINESS LEVEL,
DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
17
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
BERDASARKAN SDKI
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
BERDASARKAN SDKI
CONTOH
KASUS Problem/masalah Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Pasien Anak A, MRS
dengan diagnosis Medis Penyebab:
Bronchopneumonia, Hipersekresi Jalan Nafas
setelah perawat
melakukan pengkajian Gejala dan Tanda:
didapatkan data batuk Batuk tidak efektif, ada sputum, suara nafas
tidak efektif, ada sputum,
suara nafas ronkhi, ronkhi, ada dyspnea, gelisah, frekuensi
adanya dyspnea, gelisah, napas berubah dan pola nafas tidak teratur.
frekuensi napas berubah
dan pola nafas tidak Rumusan Diagnosis Keperawatan (SDKI)
teratur. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Berhubungan dengan
Hipersekresi Jalan Nafas dibuktikan dengan batuk
Bagaimanakah Rumusan tidak efektif, ada sputum, suara nafas
Diagnosis Keperawatan? ronkhi, ada dyspnea, gelisah, frekuensi
napas berubah dan
pola nafas tidak teratur.
STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
DEFINISI LUARAN
Jenis Luaran Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 jam, maka bersihan jalan nafa
Label
Menurun
Kriteria Hasil Digunakan untuk luaran negatif
Membaik
Digunakan luaran yang tidak dapat
diekspektasikan menurun atau meningkat
KOMPONEN LUARAN
Label Indikator/Karakteristik:
Dari masing-masing kriteria hasil :
Dapat dalam bentuk Skor dengan skala 1 sampai dengan 5
Contoh :
Ekspektasi
1 2 3 4 5
Menurun cukup menurun sedang cukup meningkat Meningkat
Kriteria Hasil
CONTOH Label:
KASUS Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 jam, maka bersihan jalan nafas
Pasien Anak A, MRS
dengan diagnosis Medis EKspektasi:
Bronchopneumonia, Maka bersihan jalan nafas meningkat,
setelah perawat
melakukan pengkajian Kriteria Hasil:
didapatkan data batuk Dengan kriteria hasil Batuk efektif
tidak efektif, ada sputum, meningkat, Produksi sputum menurun,
suara nafas ronkhi, roncki menurun, sesak menurun,
adanya dyspnea, gelisah, frekuensi nafas membaik, pola nafas
frekuensi napas berubah membaik.
dan pola nafas tidak
teratur. Rumusan Diagnosis Keperawatan (SDKI)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Bagaimanakah Rumusan selama 3 jam, maka bersihan jalan nafas
Luaran Keperawatan? meningkat dengan kriteria hasil batuk
efektif meningkat, produksi sputum
menurun, roncki menurun, sesak menurun,
frekuensi
nafas
membaik,
pola nafas
membaik.
STANDAR LUARAN KEPERAWATAN
LUARAN KEPERAWATAN
DEFINISI INTERVENSI DAN TINDAKAN
Klasifikasi Intervensi Keperawatan (5 kategori dan 14 sub kategor
Intervensi Keperawatan
Segala treatment yang
dikerjakan perawat yang
Fisiologis Perilaku
didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian
klinis untuk mencapai luaran
yang di harapkan
Psikologis Relational
Tibdakan keperawatan
Perilaku atau aktivitas
spesifik yang dikerjakan
perawat untuk Lingkungan
mengimplementasikan
KOMPONEN INTERVENSI KEPERAWATAN
Label
Ada 4 Jenis
Tindakan Observasi
Tindakan Terapeutik
Tindakan Edukasi
Definisi
Tindakan Kolaborasi
Tindakan
CONTOH
KASUS
Diagnosis Keperawatan :
Pasien Anak A, MRS Bersihan Jalan Tidak efektif
dengan diagnosis Medis
Bronchopneumonia, Rumusan Luaran Keperawatan (SDKI)
setelah perawat Setelah dilakukan tindakan keperawatan
melakukan pengkajian selama 3 jam, maka bersihan jalan nafas
didapatkan data batuk
meningkat Dengan kriteria hasil Batuk
tidak efektif, ada sputum,
suara nafas ronkhi,
efektif meningkat, Produksi sputum
adanya dyspnea, gelisah, menurun, roncki menurun, sesak
frekuensi napas berubah menurun, frekuensi nafas membaik, pola
dan pola nafas tidak nafas membaik.
teratur.
. Intervensi Keperawatan :
Lihat level Intervensi : ada 2 level,
Bagaimanakah Intervensi yaitu intervensi utama dan intervensi
Keperawatan?
Penunjang
CONTOH Intervensi Keperawatan :
KASUS Lihat level Intervensi : ada 2 level, yaitu intervei
utama
Pasien Anak A, MRS dan intervensi Penunjang
dengan diagnosis Medis
Bronchopneumonia, Intervensi Utama :
setelah perawat Latihan Batuk efektif
melakukan pengkajian Manajemen Jalan Nafas
didapatkan data batuk Pemantauan respirasi
tidak efektif, ada sputum,
suara nafas ronkhi, Intervensi Penunjang:
adanya dyspnea, gelisah, Dukungan Kepatuhan program
frekuensi napas berubah pengobatan Edukasi Fisioterapi dada
dan pola nafas tidak Edukasi pengukuran
teratur. respirasi Fisioterapi
dada
Bagaimanakah Intervensi Konsultasi via
Keperawatan? telephon
Manajemen Asma
Manajemen alergi
M Manajemen Isolasi
a
n
a
j
e
m
e
n
a
n
a
f
i
l
a
k
s
i
s
CONTOH KASUS
Intervensi Penunjang:
Pasien Anak A, MRS Manajemen ventilasi
dengan diagnosis Medis mekanik Manajemen jalan
Bronchopneumonia,
nafas buatan Pemberian
setelah perawat
melakukan pengkajian obat inhalasi Pemberian
didapatkan data batuk obat interpleural
tidak efektif, ada sputum, Pemberian obat intra
suara nafas ronkhi, dermal Pembrian obat
adanya dyspnea, gelisah, nasal Pencegahan aspirasi
frekuensi napas berubah Pengaturan posisi
dan pola nafas tidak Penghisapan jalan nafas
teratur. Penyapihan ventilasi
mekanik Perawatan
Bagaimanakah Intervensi
Keperawatan? tracheostomi Skrining
tuberculosis Stabilisasi
jalan nafas
Terapi oksigen
CONTOH Intervensi Keperawatan :
KASUS Intervensi utama ada 3 (latihan batuk efektif,
manajemen jalan nafas dan pemantauan
Pasien Anak A, MRS respirasi)
dengan diagnosis Medis
Bronchopneumonia, Intervensi Utama :
setelah perawat Latihan Batuk efektif
melakukan pengkajian
didapatkan data batuk Observasi
tidak efektif, ada sputum, • Identifikasi kemampuan batuk
suara nafas ronkhi, • Monitor adanya retensi sputum
adanya dyspnea, gelisah, • Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
frekuensi napas berubah • Monitor input dan output cairan
dan pola nafas tidak (jumlah dan karakteristknya)
teratur.
Terapeutik
Bagaimanakah Intervensi • Atur posisi semi fwler atau fowler
Keperawatan? • Pasang perlak dan bengkok dipangkuan
pasien
• Buang secret
pada tempat
sputum
CONTOH KASUS
Terapeutik
Pasien Anak A, MRS
• Lakukan hiperoksigenasi sebelum
dengan diagnosis Medis
penghisapan
Bronchopneumonia,
endotracheal
setelah perawat
• Keluarkan Sumbatan benda padat
melakukan pengkajian
dengan forcep McGill
didapatkan data batuk
• Berikan oksigen jika perlu
tidak efektif, ada sputum,
suara nafas ronkhi,
Edukasi
adanya dyspnea, gelisah,
• Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
frekuensi napas berubah jika tidak kontra indikasi
dan pola nafas tidak • Ajarkan Teknik batuk efektif
teratur.
Kolaborasi
Bagaimanakah Intervensi • Kolaborasi pemberian
Keperawatan? bronchodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
CONTOH
KASUS Intervensi Utama :
Pemantauan Respirasi
Bagaimanakah Intervensi
Keperawatan?
CONTOH KASUS
3. Apa Intervensi
Utama pada
kasus
Tersebut?
KASUS
3. Apa Intervensi
Utama pada
kasus
Tersebut?
Terima Kasih