B.PERAWAT WAJIB:
1. Mematuhi peraturan RSUB, sesuai dengan hubungan hukum antara perawat dengan
RSUB Serukam
2. Memberi asuhan keperawatan sesuai standar praktek profesi keperawatan yang
berlaku di RSUB, dengan selalu menghormati hak-hak klien
3. Memelihara mutu asuhan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesi dalam
menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatannya
4. Tidak menggunakan pengetahuan dan ketrampilan keperawatannya untuk tujuan yang
bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan
5. Memberi kesempatan kepada klien agar senantiasa dapat berhubungan dengan
keluarganya dan dapat menjalankan ibadahnya
6. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien, kecuali untuk
kepentingan hukum
7. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
keperawatan
8. Bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal balik dalam
mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan kepada klien
9. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati baik tertulis maupun lisan dengan pihak
RSUB Serukam.
69
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
II. TUJUAN
1. Perawat baru mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturan serta kebijakan
khusus keperawatan
2. Perawat baru mengetahui, memahami dan bekerja sesuai falsafah serta tujuan pelayanan
keperawatan.
3. Perawat baru mengetahui dan memahami Hak dan Kewajibannya
4. Perawat baru dapat mengambil keputusan dalam panggilan pelayanannya, sedangkan
bagi institusi RSUB Serukam untuk memutuskan apakah tenaga perawat baru tersebut
memenuhi syarat untuk diangkat menjadi pegawai di RSUB Serukam.
IV. METODA
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Praktek lapangan, dilaksanakan dalam 20 minggu, terdiri dari:
a. Poliklinik : 2 minggu
b. IGD : 2 minggu
c. Ruang rawat bedah : 2 minggu
d. Ruang rawat kebidanan : 2 minggu
e. Ruang rawat umum-1 : 2 minggu
f. Ruang rawat umum-2 : 2 minggu
g. Ruang rawat anak : 2 minggu
h. Ruang rawat IIIB : 2 minggu
i. Ruang rawat intensif : 2 minggu
j. PKMD : 2 minggu
70
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
V. KOORDINATOR PELAKSANA
1. Kasie/Kasubsie keperawatan
2. Diklat
3. Kepala ruangan/unit praktek
VI. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan dikoordinir langsung Kasie/Kasubsie keperawatan bekerja sama dengan
Diklat.
2. Peserta telah setuju mengikuti program orientasi dan setelah menyelesaikan program
orientasi, dapat melaksanakan asuhan keperawatan klien dengan baik
3. Dilaksanakan absensi bagi semua peserta
4. Dilaksanakan evaluasi bagi semua peserta
VII. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan langsung oleh kepala ruangan/unit terkait. Hasil evaluasi adalah
jumlah nilai dibagi jumlah unit tempat melaksanakan orientasi. Hasil evaluasi akan
direkapitulasikan kepala seksi keperawatan, selanjutnya diserahkan ke bagian kepegawaian
untuk dibuat surat kontrak kerja atau pernyataan tidak diterima bekerja di RSUB Serukam.
VIII. KESIMPULAN
Program orientasi tenaga perawat baru yang terencana, terpadu, terprogram serta
dilaksanakan dengan baik, merupakan salah satu dasar untuk peningkatkan mutu asuhan
keperawatan di RSUB Serukam.
71
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
Program bimbingan ini ditujukan kepada semua mahasiswa/I yang diterima latihan praktik di
bagian keperawatan RSU Bethesda Serukam. Melalui program ini diharapkan bahwa setiap
mahasiswa/I yang telah terlatih siap untuk mengabdikan diri secara profesional kepada
masyarakat setelah selesai mengikuti pendidikan AKPER.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa/I menjadi mampu mengaplikasikan ilmu/teori yang didapat dalam ruang
kuliah
2. Mahasiswa mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturan serta kebijakan khusus
keperawatan yang berlaku dalam institusi pelayanan seperti rumah sakit
3. Mahasiswa/I mengetahui, memahami falsafah serta tujuan pelayanan keperawatan dan
mulai menerapkan dalam latihan praktiknya.
4. Mahasiswa/I mulai melihat dan melakukan sesuai dengan prosedur tentang setiap hal
yang perlu diketahui seperti Hak dan Kewajiban perawat, SOP, SAK dsb.
IV. METODA
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Praktek lapangan, dilaksanakan sesuai dengan aturan atau pemenuhan target dalam
kurikulum pendidikan di:
a. Poliklinik
b. IGD
c. Ruang rawat bedah
d. Ruang rawat kebidanan
e. Ruang rawat umum-1
f. Ruang rawat umum-2
72
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
V. KOORDINATOR PELAKSANA
1. Akper
2. Kepala ruangan/unit praktek
3. CI
IX. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan langsung oleh CI bekerjasama dengan kepala ruangan/unit terkait.
X. KESIMPULAN
Program bimbingan mahasiswa/I Akper dilakukan secara terencana, terpadu, terprogram serta
dilaksanakan dengan baik sehingga merupakan salah satu dasar untuk peningkatkan mutu
asuhan keperawatan di RSUB Serukam dan kemahiran mahasiswa melakukan tindakan
keperawatan.
73
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
Penerapan penghitungan kebutuhan tenaga perawat RSUB Serukam adalah modifikasi metoda
penghitungan dari Philiphina, Thailand dan SK.Men-Kes No.262/79.
RUMUS
Jlh. Rata-rata jam perawatan klien/hari X Jlh hari kerja/minggu (jlh TT X BOR) X % koreksi RI
(jlh minggu / tahun – jlh hari libur/tahun dalam minggu) X jam kerja/minggu.
KETERANGAN
a. BOR umumnya : 60 %
b. Rata-rata kunjungan/hari di IRJ : 50 orang
c. Rata-rata kunjungan/hari di IGD : 5 orang
d. Rata-rata ketergantungan klien/hari di IRNA : 3 jam
e. Rata-rata ketergantungan klien/hari di IRJ : 1 jam
f. Rata-rata ketergantungan klien/hari di ICU : 8 jam
g. Rata-rata ketergantungan klien/hari di kebidanan : 4 jam
h. Persentase faktor koreksi di IRNA : 25 %
i. Persentase faktor koreksi di IRJ : 10 %
j. Jumlah minggu/tahun : 52 minggu
k. Jumlah hari kerja/minggu : 7 hari
l. Jumlah libur/tahun dalam minggu : 11 minggu
m. Jumlah jam kerja/minggu : 40 jam
n. Jumlah tempat tidur ruang rawat bedah : 19
o. Jumlah tempat tidur ruang rawat kebidanan : 12
p. Jumlah tempat tidur ruang rawat tim I : 20
q. Jumlah tempat tidur ruang rawat tim II : 21
r. Jumlah tempat tidur ruang rawat anak : 14
s. Jumlah tempat tidur ruang rawat IIIB : 34
t. Jumlah tempat tidur ruang rawat Intensif : 5
74
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
IV. PROSEDUR
1. Menilai kebutuhan tenaga trampil di unit-unit tertentu melalui rapat stuktural dan
fungsional keperawatan.
2. Melakukan seleksi tenaga yang layak ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan di atas.
3. Menempatkan tenaga trampil baru di tempat yang membutuhkan.
75
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
a. Manusia merupakan individu yang memiliki kebutuhan bio, psiko, sosial, kultur dan
spiritual, di mana unsur spiritual merupakan unsur terpenting. Kebutuhan ini penting
selalu diperhatikan dalam setiap pemberian asuhan keperawatan klien di lingkungan RSU
“Bethesda” Serukam.
b. Yesus Kristus memberi contoh perhatian bagi umat manusia melalui perawatan dan
penyembuhan orang sakit sehingga derajat kesehatannya meningkat secara optimal, tanpa
memandang bulu berdasarkan dorongan kasih dari Allah.
c. Tujuan asuhan keperawatan dicapai melalui anugerah Allah dan usaha bersama dari
semua anggota tim keperawatan, tim kesehatan lain dan klien.
e. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas seluruh tindakan keperawatan
yang dilakukan secara utuh berdasarkan standar asuhan keperawatan.
b. Memberi pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien sesuai kebutuhan klien.
e. Memelihara dan meningkatkan hubungan kerja yang baik dengan semua anggota tim
keperawatan dan tim kesehatan lainnya.
g. Menciptakan iklim yang memotivasi setiap tenaga keperawatan untuk selalu ingi belajar
secara berkelanjutan.
76
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
77
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
II. PENUGASAN
a. Tenaga keperawatan yang ada di unit keperawatan, terdiri dari tenaga perawat dan non
perawat.
b. Setiap unit keperawatan memiliki daftar tugas dan daftar kegiatan sehari-hari yang harus
diselesaikan.
c. Kepala unit/ruangan, bertanggung jawab atas diselesaikannya semua kegiatan sehari-hari
seperti yang telah terdaftar.
d. Dalam melaksanakan tugasnya, semua staf keperawatan tidak lepas dari rasa setia kawan,
kerja sama yang baik antar staf maupun dengan staf unit lain dan dengan atasannya.
e. Sistem penugasan tenaga keperawatan merupakan kombinasi dari metoda “Tim” dan
“Fungsional”. Metoda Tim adalah sekelompok tenaga keperawatan yang bertanggung
jawab melaksanakan kebutuhan asuhan keperawatan kepada sekelompok pasien dan
setiap anggota tim berpartisipasi melaksanakan asuhan keperawatannya. Metoda
Fungsional adalah pelaksanaan asuhan keperawatan dibagi menurut tugas yang berbeda
dan dilaksanakan oleh tenaga keperawatan yang berbeda.
78
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
III. PROSEDUR
a. Daftar tugas dibuat Karu masing-masing unit.
b. Daftar tugas dibuat 2 rangkap, satu untuk unit kerja dan satu untuk kantor Keperawatan
sebagai laporan.
c. Daftar tugas yang sudah ditandatangani tidak boleh dicoret, ditip-ex, diubah oleh
siapapun juga, kecuali atas persetujuan Karu/Ka. Unit/yang delegasikan.
d. Daftar tugas sudah dibuat paling lambat setiap hari Sabtu atau 2 hari sebelum minggu
yang bersangkutan.
e. Bekerja 5 hari dalam seminggu.
f. Tenaga keperawatan terdiri dari tenaga shift dan non shift.
g. Tenaga shift bekerja 3 shift/hari.
1). Pagi (P) dari Pk. 07.00 s.d 15.00.
2). Sore (S) dari Pk. 15.00 s.d 23.00.
3). Malam (M) dari Pk. 23.00 s.d 07.00.
h. Libur mingguan (bebas biasa/off) dan libur ekstra (bebas nasional) diatur sepenuhnya
oleh pembuat jadwal, disesuaikan dengan kebutuhan tenaga di ruang/unit masing-masing.
i. Permintaan libur/hari bebas disampaikan kepada pembuat jadwal, 1 kali dalam 1 bulan,
permintaan diajukan paling lambat 1 minggu sebelumnya, permintaan akan
dipertimbangkan dengan kebutuhan tenaga yang ada.
j. Dalam hal luar biasa, permintaan libur/bebas khusus dan tukar jam dinas dapat diajukan
kepada pembuat jadwal, permintaan akan dipertimbangkan dengan kebutuhan di
ruang/unit, sedangkan tukar jam dinas bagi tenaga perawat harus dengan sesama tenaga
perawat.
k. Semua tenaga shift keperawatan (kecuali Karu), akan mendapat rotasi jaga paling lama 1
kali dalam 2 minggu.
l. Urutan nama pada daftar dinas disesuaikan dengan tingkat tanggung jawab jaga, misalnya
penanggung jawab jaga (KT) urutan pertama dan seterusnya.
m. Kode pada daftar dinas
P : tugas pagi
S : tugas sore
M : tugas malam
B : bebas/libur biasa
B* : Bebas ekstra/khusus (bebas nasional, sakit, izin, kemalangan dll)
KT : Kepala Tim/Penanggung jawab jaga
Ob : Petugas pembagi obat.
79
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
MALAM
80
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
MALAM
81
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
82
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
III. PROSEDUR
1. PELAKSANA KEPERAWATAN YANG BERHALANGAN TUGAS
a. Tenaga yang berhalangan tugas melaporkan diri kepada Karu/Ka. unitnya
b. Karu/Ka. unit menunjuk tenaga keperawatan pengganti setara dengan kualifikasi
tenaga yang berhalangan tugas
c. Karu/Ka. unit menetapkan daftar tugas
d. Tugas dan tanggung jawab tenaga pelaksana keperawatan yang berhalangan tugas
menjadi tugas dan tanggung jawab tenaga pelaksana pengganti.
83
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
( __________________ ) (________________ )
84
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
II. PENGERTIAN
Adalah suatu pedoman penyediaan peralatan keperawatan yang memadai, agar pelaksanaan
asuhan keperawatan pasien di Instalasi rawat jalan maupun IRNA dapat diberikan dengan
baik dan bermutu.
III. TUJUAN
1. Sebagai pedoman penyediaan peralatan keperawatan.
2. Peralatan keperawatan yang tersedia sesuai dengan kebutuhan.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan dapat diberikan dengan peralatan keperawatan yang
memadai.
85
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
r. Troli
s. Korentang
t. Meja roda
u. Korsi roda
v. Alat tenun
w. Dan lain–lainnya.
86
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
87
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
88
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
89
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
90
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
I, II dan III, akan diteruskan ke komite etik dan hukum RSUB jika tetap tidak ada
perbaikan.
B. KASUS SEDANG
Dilakukan pembinaan oleh pimpinan langsung selama 3 bulan, jika tidak ada perbaikan,
maka akan dibina Ka. Instalasi terkait setelah diberikan surat peringatan I, II dan III,
kemudian diteruskan ke komite etik dan hukum RSUB jika dalam waktu 1 bulan tidak
ada perubahan/perbaikan.
C. KASUS BERAT
Diproses langsung oleh Ka. Instalasi, kemudian diteruskan ke komite etik dan hukum
RSUB bersama bagian kepegawaian.
MASALAH
DITANGGULANGI
KARU/Ka.UNIT
YA TIDAK
TIDAK YA
YA TIDAK
91
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM
A. Pengkajian
Tenaga keperawatan melakukan pengumpulan data kesehatan yang akurat dan sistematis diisi
dalam format “Pengkajian Data Awal” yang diberi kode “RM 6a” sebagai dasar untuk
menegakkan diagnosa keperawatan.
B. Diagnosa Keperawatan
Perawat merumuskan masalah keperawatan pasien dan keluarganya didasarkan pada hasil
pengkajian, dibuat “diagnosa keperawatan” yang terdiri dari masalah keperawatan, etiologi serta
tanda/gejala yang muncul. Diagnosa keperawatan ditulis dalam format “Rencana Keperawatan”
yang diberi kode “RM 6b”. Penetapan diagnosa keperawatan didasarkan kepada buku standar
asuhan keperawatan atau format baku yang telah tersedia
C. Rencana Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan/Intervensi keperawatan dibuat untuk menanggulangi masalah
keperawatan yang telah diangkat. Intervensi keperawatan terdiri dari “tujuan dan kriteria
evaluasi” yang ditulis dalam format “Rencana Keperawatan” yang diberi kode “RM 6b”.
Penetapan rencana keperawatan didasarkan kepada buku standar asuhan keperawatan atau format
baku yang telah tersedia
E. Evaluasi Keperawatan
Penilaian hasil yang dicapai sesuai tujuan dan kriteria evaluasi dan pengkajian ulang rencana
keperawatan, ditulis dalan format “Catatan Perawat” yang diberi kode “RM 6 d”.
92