Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN

RSU BETHESDA SERUKAM

HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT


A.PERAWAT BERHAK:
1. Mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesinya
2. Memberi asuhan keperawatan kepada klien berdasarkan standar praktek keperawatan
3. Menolak keinginan klien yang bertentangan dengan standar praktek keperawatan
4. Atas privacy
5. Menuntut bila nama baiknya dicemarkan klien dengan ucapan atau tindakan yang
melecehkan/memalukan
6. Mendapat informasi lengkap dari klien
7. Diperlakukan adil dan jujur, baik oleh pimpinan maupun klien
8. Mendapat imbalan jasa profesi yang diberikan berdasarkan perjanjian dan atau
ketentuan/peraturan yang berlaku di RSUB Serukam.

B.PERAWAT WAJIB:
1. Mematuhi peraturan RSUB, sesuai dengan hubungan hukum antara perawat dengan
RSUB Serukam
2. Memberi asuhan keperawatan sesuai standar praktek profesi keperawatan yang
berlaku di RSUB, dengan selalu menghormati hak-hak klien
3. Memelihara mutu asuhan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesi dalam
menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatannya
4. Tidak menggunakan pengetahuan dan ketrampilan keperawatannya untuk tujuan yang
bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan
5. Memberi kesempatan kepada klien agar senantiasa dapat berhubungan dengan
keluarganya dan dapat menjalankan ibadahnya
6. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien, kecuali untuk
kepentingan hukum
7. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
keperawatan
8. Bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal balik dalam
mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan kepada klien
9. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati baik tertulis maupun lisan dengan pihak
RSUB Serukam.

69
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

PEDOMAN ORIENTASI PERAWAT BARU


I. DASAR PEMIKIRAN
Orientasi ini ditujukan kepada semua tenaga perawat yang baru diterima bekerja di RSUB
Serukam. Melalui program ini diharapkan semua tenaga perawat baru mengetahui,
memahami dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku di unit keperawatan RSUB
secara profesional.

II. TUJUAN
1. Perawat baru mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturan serta kebijakan
khusus keperawatan
2. Perawat baru mengetahui, memahami dan bekerja sesuai falsafah serta tujuan pelayanan
keperawatan.
3. Perawat baru mengetahui dan memahami Hak dan Kewajibannya
4. Perawat baru dapat mengambil keputusan dalam panggilan pelayanannya, sedangkan
bagi institusi RSUB Serukam untuk memutuskan apakah tenaga perawat baru tersebut
memenuhi syarat untuk diangkat menjadi pegawai di RSUB Serukam.

III. RUANG LINGKUP


1. Struktur organisasi keperawatan
2. Falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
3. Hak dan Kewajiban perawat
4. Kode etik perawat serta alur penanganan pelanggaran etik yang berlaku
5. Standar praktek keperawatan
6. Prosedur tetap sistem penugasan perawat
7. Metode pemberian asuhan keperawatan
8. Prosedur tetap pembuatan daftar tugas
9. Prosedur tetap mutasi/rotasi tenaga keperawatan
10. Pedoman seleksi pengembangan staf keperawatan
11. Pola ketenagaan dan sistem evaluasi kinerja tenaga keperawatan
12. Praktek lapangan
13. Pencegahan infeksi nosokomial (PIN)

IV. METODA
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Praktek lapangan, dilaksanakan dalam 20 minggu, terdiri dari:
a. Poliklinik : 2 minggu
b. IGD : 2 minggu
c. Ruang rawat bedah : 2 minggu
d. Ruang rawat kebidanan : 2 minggu
e. Ruang rawat umum-1 : 2 minggu
f. Ruang rawat umum-2 : 2 minggu
g. Ruang rawat anak : 2 minggu
h. Ruang rawat IIIB : 2 minggu
i. Ruang rawat intensif : 2 minggu
j. PKMD : 2 minggu

70
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

V. KOORDINATOR PELAKSANA
1. Kasie/Kasubsie keperawatan
2. Diklat
3. Kepala ruangan/unit praktek
VI. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan dikoordinir langsung Kasie/Kasubsie keperawatan bekerja sama dengan
Diklat.
2. Peserta telah setuju mengikuti program orientasi dan setelah menyelesaikan program
orientasi, dapat melaksanakan asuhan keperawatan klien dengan baik
3. Dilaksanakan absensi bagi semua peserta
4. Dilaksanakan evaluasi bagi semua peserta

VII. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan langsung oleh kepala ruangan/unit terkait. Hasil evaluasi adalah
jumlah nilai dibagi jumlah unit tempat melaksanakan orientasi. Hasil evaluasi akan
direkapitulasikan kepala seksi keperawatan, selanjutnya diserahkan ke bagian kepegawaian
untuk dibuat surat kontrak kerja atau pernyataan tidak diterima bekerja di RSUB Serukam.

VIII. KESIMPULAN
Program orientasi tenaga perawat baru yang terencana, terpadu, terprogram serta
dilaksanakan dengan baik, merupakan salah satu dasar untuk peningkatkan mutu asuhan
keperawatan di RSUB Serukam.

71
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

PROGRAM BIMBINGAN MAHASISWA AKPER


DI RSU BETHESDA SERUKAM
I. DASAR PEMIKIRAN
Pendidikan tenaga keperawatan semakin meningkat. Dari SPK dikonversi ke Akper. Hal ini
sangat baik untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang
keperawatan. Lulusan DIII keperawatan diakui sebagai perawat profesional pemula yang
sampai saat ini lulusannya masih langka di RSU Bethesda Serukam. Dengan adanya
pendidikan Akper ini maka keperawatan RSU Bethesda Serukam turut mendukung
mempersiapkan mahasiswa untuk siap pakai setelah menyelesaikan pendidikannya.

Program bimbingan ini ditujukan kepada semua mahasiswa/I yang diterima latihan praktik di
bagian keperawatan RSU Bethesda Serukam. Melalui program ini diharapkan bahwa setiap
mahasiswa/I yang telah terlatih siap untuk mengabdikan diri secara profesional kepada
masyarakat setelah selesai mengikuti pendidikan AKPER.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa/I menjadi mampu mengaplikasikan ilmu/teori yang didapat dalam ruang
kuliah
2. Mahasiswa mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturan serta kebijakan khusus
keperawatan yang berlaku dalam institusi pelayanan seperti rumah sakit
3. Mahasiswa/I mengetahui, memahami falsafah serta tujuan pelayanan keperawatan dan
mulai menerapkan dalam latihan praktiknya.
4. Mahasiswa/I mulai melihat dan melakukan sesuai dengan prosedur tentang setiap hal
yang perlu diketahui seperti Hak dan Kewajiban perawat, SOP, SAK dsb.

III. RUANG LINGKUP


1. Struktur organisasi keperawatan
2. Falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
3. Hak dan Kewajiban perawat
4. Kode etik perawat serta alur penanganan pelanggaran etik yang berlaku
5. Standar praktek keperawatan
6. Standar Operasional Prosedur setiap tindakan keperawatan
7. Metode pemberian asuhan keperawatan
8. Prosedur praktek lapangan
9. Pencegahan infeksi nosokomial (PIN)

IV. METODA
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Praktek lapangan, dilaksanakan sesuai dengan aturan atau pemenuhan target dalam
kurikulum pendidikan di:
a. Poliklinik
b. IGD
c. Ruang rawat bedah
d. Ruang rawat kebidanan
e. Ruang rawat umum-1
f. Ruang rawat umum-2

72
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

g. Ruang rawat anak


h. Ruang rawat IIIB
i. Ruang rawat intensif
j. PKMD
k. KOB

V. KOORDINATOR PELAKSANA
1. Akper
2. Kepala ruangan/unit praktek
3. CI

VI. STRATEGI PELAKSANAAN


1. Ada permintaan pratik dari Akper dengan target pencapaian
2. Pelaksanaan dikoordinir langsung pendidikan Akper bekerja sama dengan unit terkait.
3. Semua mahasiswa/I telah dipersiapkan untuk melakukan praktik dengan
menginformasikan aturan praktik di lapangan.
4. Pihak Akper mengadakan fasilitas yang dibutuhkan untuk pencapaian target praktik
apabila fasilitas tersebut tidak tersedia di RSU Bethesda Serukam
5. Dibuat daftar dinas dan bekerjasama dengan ruangan dalam hal pengaturan tenaga
6. CI bertanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap mahasiswa. Jika
ada kesalahan/kelalaian dalam melaksanakan tindakan, maka CI akan mempertanggung
jawabkan tindakan tersebut kepada pihak RSU Bethesda Serukam.
7. Dilakuan evaluasi bagi semua mahasiswa/I praktik

VII. BATASAN YANG DAPAT DILAKUKAN DI UNIT KEPERAWATAN


1. Semua target pencapaian atau sesuai kurikulum dari pendidikan Akper dan hal atau
tindakan tersebut dapat dilakukan di RSU Bethesda Serukam
2. Setiap tindakan yang masih memerlukan pengawasan harus diawasi oleh CI
3. Setiap tindakan yang tidak memerlukan pengawasan karena telah dianggap mampu
melakukan sendiri, harus dicek kembali oleh CI tentang kebenaran pelaksanaannya.

VIII. BATASAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN DI UNIT KEPERAWATAN


1. Setiap mahasiswa/I dilarang melakukan tindakan keperawatan yang masih belum
dinyatakan CI dapat dilakukan mahasiwa/i sendiri

IX. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan langsung oleh CI bekerjasama dengan kepala ruangan/unit terkait.

X. KESIMPULAN
Program bimbingan mahasiswa/I Akper dilakukan secara terencana, terpadu, terprogram serta
dilaksanakan dengan baik sehingga merupakan salah satu dasar untuk peningkatkan mutu
asuhan keperawatan di RSUB Serukam dan kemahiran mahasiswa melakukan tindakan
keperawatan.

73
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

STANDAR DAN POLA KETENAGAAN


KEPERAWATAN
A. METODA PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT

Penerapan penghitungan kebutuhan tenaga perawat RSUB Serukam adalah modifikasi metoda
penghitungan dari Philiphina, Thailand dan SK.Men-Kes No.262/79.

RUMUS
Jlh. Rata-rata jam perawatan klien/hari X Jlh hari kerja/minggu (jlh TT X BOR) X % koreksi RI
(jlh minggu / tahun – jlh hari libur/tahun dalam minggu) X jam kerja/minggu.

KETERANGAN
a. BOR umumnya : 60 %
b. Rata-rata kunjungan/hari di IRJ : 50 orang
c. Rata-rata kunjungan/hari di IGD : 5 orang
d. Rata-rata ketergantungan klien/hari di IRNA : 3 jam
e. Rata-rata ketergantungan klien/hari di IRJ : 1 jam
f. Rata-rata ketergantungan klien/hari di ICU : 8 jam
g. Rata-rata ketergantungan klien/hari di kebidanan : 4 jam
h. Persentase faktor koreksi di IRNA : 25 %
i. Persentase faktor koreksi di IRJ : 10 %
j. Jumlah minggu/tahun : 52 minggu
k. Jumlah hari kerja/minggu : 7 hari
l. Jumlah libur/tahun dalam minggu : 11 minggu
m. Jumlah jam kerja/minggu : 40 jam
n. Jumlah tempat tidur ruang rawat bedah : 19
o. Jumlah tempat tidur ruang rawat kebidanan : 12
p. Jumlah tempat tidur ruang rawat tim I : 20
q. Jumlah tempat tidur ruang rawat tim II : 21
r. Jumlah tempat tidur ruang rawat anak : 14
s. Jumlah tempat tidur ruang rawat IIIB : 34
t. Jumlah tempat tidur ruang rawat Intensif : 5

B. KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI MASING-MASING RUANG RAWAT


NO RUANG RAWAT JLH.TT BOR KEBUTUHAN
1. Poliklinik - 50 org/hr 6 org
2. IGD - 5 org/hr 10 org
3. Ruang rawat bedah 19 bh 60 % 10 org
4. Ruang rawat kebidanan 12 bh 60 % 8 org
5. Ruang rawat umum tim I 20 bh 60 % 10 org
6. Ruang rawat umum tim II 21 bh 60 % 11 org
7. Ruang rawat anak 14 bh 60 % 7 org
8. Ruang rawat intensif 5 bh 60 % 10 org
9. Ruang rawat IIIB 34 bh 60 % 16 org
Jumlah : 125 bh 88 org

74
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

PENEMPATAN TENAGA PERAWAT TERLATIH


PADA UNIT-UNIT TERTENTU
I. TUJUAN
Pelayanan keperawatan bermutu tinggi tercapai melalui penempatan tenaga terlatih di unit-
unit tertentu sesuai keahliannya.

II. RUANG LINGKUP


1. IGD
2. IRJ
3. Medikal bedah
4. Anak
5. Kebidanan
6. ICU
7. KOB
8. Anestesi
9. PKMD

III. URAIAN UMUM


1. Penempatan tenaga keperawatan terlatih di unit-unit tertentu, diharapkan agar mutu
asuhan keperawatan yang diberikan lebih khusus/spesial sesuai keadaan klien yang
dirawat.
2. Kemajuan Iptek dan masyarakat yang semakin kritis serta tuntutan standar pelayanan
rumah sakit khususnya keperawatan, perlu dimotivasi untuk menyediakan tenaga perawat
trampil/spesialistik.

IV. PROSEDUR
1. Menilai kebutuhan tenaga trampil di unit-unit tertentu melalui rapat stuktural dan
fungsional keperawatan.
2. Melakukan seleksi tenaga yang layak ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan di atas.
3. Menempatkan tenaga trampil baru di tempat yang membutuhkan.

75
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN


I. STANDAR FALSAFAH
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan klien di RSU “Bethesda” Serukam, perawat
meyakini:

a. Manusia merupakan individu yang memiliki kebutuhan bio, psiko, sosial, kultur dan
spiritual, di mana unsur spiritual merupakan unsur terpenting. Kebutuhan ini penting
selalu diperhatikan dalam setiap pemberian asuhan keperawatan klien di lingkungan RSU
“Bethesda” Serukam.

b. Yesus Kristus memberi contoh perhatian bagi umat manusia melalui perawatan dan
penyembuhan orang sakit sehingga derajat kesehatannya meningkat secara optimal, tanpa
memandang bulu berdasarkan dorongan kasih dari Allah.

c. Tujuan asuhan keperawatan dicapai melalui anugerah Allah dan usaha bersama dari
semua anggota tim keperawatan, tim kesehatan lain dan klien.

d. Asuhan keperawatan dilaksanakan dengan menggunakan lima tahap proses keperawatan


untuk memenuhi kebutuhan kesehatan klien.

e. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas seluruh tindakan keperawatan
yang dilakukan secara utuh berdasarkan standar asuhan keperawatan.

f. Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus menerus untuk


peningkatan mutu staf keperawatan.

II. STANDAR TUJUAN


a. Meringankan/menghilangkan penderitaan klien dengan memperhatikan kebutuhannya
secara paripurna, efektif dan efisien.

b. Memberi pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien sesuai kebutuhan klien.

c. Mengevaluasi pelayanan keperawatan dengan tujuan meningkatkan mutu pelayanan yang


ada.

d. Memberi kesempatan kepada semua tenaga keperawatan mengembangkan kemampuan


profesionalannya.

e. Memelihara dan meningkatkan hubungan kerja yang baik dengan semua anggota tim
keperawatan dan tim kesehatan lainnya.

f. Melibatkan klien dalam pengkajian, perencanaan, tindakan, penyuluhan kesehatan dan


evaluasi pelayanan keperawatan.

g. Menciptakan iklim yang memotivasi setiap tenaga keperawatan untuk selalu ingi belajar
secara berkelanjutan.

76
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

h. Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan dan perkembangan


pribadi tenaga keperawatan.

III. STANDAR PROSES


Terdiri dari 5 tahap:
a. Standar Pengkajian, kegiatan pengumpulan data yang akurat dan sistematis untuk
membantu penegakan diagnosa keperawatan.
b. Standar Diagnosa Keperawatan, perumusan masalah/status kesehatan, didasarkan pada
hasil pengkajian. Komponen rumusan diagnosa keperawatan terdiri dari masalah,
penyebab, tanda/gejala.
c. Standar Perencanaan Keperawatan, rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
menanggulangi masalah sesuai diagnosa keperawatan yang telah ditentukan.
d. Standar Pelaksanaan Keperawatan, pelaksanaan rencana tindakan yang telah
ditentukan mencakup aspek peningkatan, pemeliharaan serta pemulihan kesehatan
dengan mengikut sertakan klien. Pelaksanaan ini berorientasi pada 14 komponen
kebutuhan keperawatan klien, meliputi:
 Kebutuhan oksigen.
 Kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit.
 Kebutuhan eleminasi.
 Kebutuhan keamanan.
 Kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik.
 Kebutuhan istirahat dan tidur.
 Kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.
 Kebutuhan spiritual.
 Kebutuhan emosional.
 Kebutuhan komunikasi.
 Mmencegah dan mengatasi reaksi fisiologis.
 Kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan.
 Kebutuhan penyuluhan.
 Kebutuhan rehabilitasi.
e. Standar Evaluasi Keperawatan, penilaian hasil yang dicapai sesuai rencana dan tujuan
yang ditentukan, sekaligus pengkajian ulang rencana keperawatan.

IV. STANDAR CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN


Informasi tertulis yang menjadi dasar desiminasi atau penjelasan tentang keadaan klien bagi
semua pihak yang berkepentingan, juga merupakan bukti dari pelaksanaan keperawatan yang
menggunakan metoda proses keperawatan dan catatan tentang respon klien terhadap tindakan
medis, tindakan keperawatan atau reaksi klien terhadap penyakit.

77
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

SISTEM PENUGASAN TENAGA


KEPERAWATAN
I. TUJUAN
Mencapai mutu asuhan keperawatan yang tinggi dan sesuai kebutuhan klien.

II. PENUGASAN
a. Tenaga keperawatan yang ada di unit keperawatan, terdiri dari tenaga perawat dan non
perawat.
b. Setiap unit keperawatan memiliki daftar tugas dan daftar kegiatan sehari-hari yang harus
diselesaikan.
c. Kepala unit/ruangan, bertanggung jawab atas diselesaikannya semua kegiatan sehari-hari
seperti yang telah terdaftar.
d. Dalam melaksanakan tugasnya, semua staf keperawatan tidak lepas dari rasa setia kawan,
kerja sama yang baik antar staf maupun dengan staf unit lain dan dengan atasannya.
e. Sistem penugasan tenaga keperawatan merupakan kombinasi dari metoda “Tim” dan
“Fungsional”. Metoda Tim adalah sekelompok tenaga keperawatan yang bertanggung
jawab melaksanakan kebutuhan asuhan keperawatan kepada sekelompok pasien dan
setiap anggota tim berpartisipasi melaksanakan asuhan keperawatannya. Metoda
Fungsional adalah pelaksanaan asuhan keperawatan dibagi menurut tugas yang berbeda
dan dilaksanakan oleh tenaga keperawatan yang berbeda.

78
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

PEDOMAN PEMBUATAN DAFTAR TUGAS


I. TUJUAN
1. Sebagai pedoman/acuan bagi petugas yang berwenang dalam mengatur atau menyusun
daftar tugas stafnya.
2. Pelaksanaan asuhan keperawatan pasien diberikan secara optimal.

II. RUANG LINGKUP


Poliklinik, IGD, IRNA, KOB, Anestesi, PKMD dan ILL.

III. PROSEDUR
a. Daftar tugas dibuat Karu masing-masing unit.
b. Daftar tugas dibuat 2 rangkap, satu untuk unit kerja dan satu untuk kantor Keperawatan
sebagai laporan.
c. Daftar tugas yang sudah ditandatangani tidak boleh dicoret, ditip-ex, diubah oleh
siapapun juga, kecuali atas persetujuan Karu/Ka. Unit/yang delegasikan.
d. Daftar tugas sudah dibuat paling lambat setiap hari Sabtu atau 2 hari sebelum minggu
yang bersangkutan.
e. Bekerja 5 hari dalam seminggu.
f. Tenaga keperawatan terdiri dari tenaga shift dan non shift.
g. Tenaga shift bekerja 3 shift/hari.
1). Pagi (P) dari Pk. 07.00 s.d 15.00.
2). Sore (S) dari Pk. 15.00 s.d 23.00.
3). Malam (M) dari Pk. 23.00 s.d 07.00.
h. Libur mingguan (bebas biasa/off) dan libur ekstra (bebas nasional) diatur sepenuhnya
oleh pembuat jadwal, disesuaikan dengan kebutuhan tenaga di ruang/unit masing-masing.
i. Permintaan libur/hari bebas disampaikan kepada pembuat jadwal, 1 kali dalam 1 bulan,
permintaan diajukan paling lambat 1 minggu sebelumnya, permintaan akan
dipertimbangkan dengan kebutuhan tenaga yang ada.
j. Dalam hal luar biasa, permintaan libur/bebas khusus dan tukar jam dinas dapat diajukan
kepada pembuat jadwal, permintaan akan dipertimbangkan dengan kebutuhan di
ruang/unit, sedangkan tukar jam dinas bagi tenaga perawat harus dengan sesama tenaga
perawat.
k. Semua tenaga shift keperawatan (kecuali Karu), akan mendapat rotasi jaga paling lama 1
kali dalam 2 minggu.
l. Urutan nama pada daftar dinas disesuaikan dengan tingkat tanggung jawab jaga, misalnya
penanggung jawab jaga (KT) urutan pertama dan seterusnya.
m. Kode pada daftar dinas
 P : tugas pagi
 S : tugas sore
 M : tugas malam
 B : bebas/libur biasa
 B* : Bebas ekstra/khusus (bebas nasional, sakit, izin, kemalangan dll)
 KT : Kepala Tim/Penanggung jawab jaga
 Ob : Petugas pembagi obat.

79
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

DAFTAR DINAS RAWAT INAP


MINGGU KE:…… BULAN:……….. TAHUN:
NAMA KATE SEN SEL RAB KAM JUM SAB MIN TUGAS
GORI
PAGI

MALAM

CATATAN: Serukam, ………………


P= PAGI; S= SORE; M= MALAM; KT: KETUA TIM; Pembuat daftar:
OB: PEMBAGI OBAT; PWT= PERAWATAN;
B*= BEBAS/LIBUR NASIONAL (…………………)

80
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

DAFTAR DINAS IGD


MINGGU KE…… BULAN:………. TAHUN:……….
NAMA KATE SEN SEL RAB KAM JUM SAB MIN TUGAS
GORI
PAGI

MALAM

CATATAN: Serukam, ………………….


P= PAGI; S= SORE; M= MALAM; KT: KETUA TIM; Pembuat daftar:
OB: PEMBAGI OBAT; PWT= PERAWATAN;
B*= BEBAS/LIBUR NASIONAL (_____________________)

81
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

PEDOMAN ATAU STANDAR PENERIMAAN


TENAGA KEPERAWATAN BARU
Persyaratan pelamar:
1. Berusia minimal 18 tahun
2. Berkelakuan baik dan tidak terlibat narkoba, tindakan kejahatan atau tindakan pidana yang
dinyatakan dengan surat keterangan dari kepoloisian
3. Sehat jasmani dan rohani dinyatakan surat keterangan dokter RSU Bethesda Serukam
4. Trampil di bidangnya dinyatakan dengan fotokopi ijazah yang telah dilegalisir
5. Bersedia ditempatkan di mana saja di lingkungan RSUB sesuai kebutuhan dan dinyatakan dengan
surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp.6.000,-
6. Lamaran tertulis ditijukan kepada direktur di atas kertas bermaterai Rp.6.000,- dengan lampiran:
a. Daftar riwayat hidup
b. Salinan ijazah yang telah dilegalisir yang berwenang
c. SKBB
d. Surat keterangan sehat
e. Rekomendasi dan surat injin pindah dari instansi tempat bekerja sebelumnya
f. Pernyataan bersedia mentaati peraturan RSUB di atas kertas bermateri Rp. 6.000,-
g. Pernyataan bersedia di tempatkan di mana saja di lingkungan RSU Bethesda Serukam di atas
kertas bermaterai Rp. 6.000,-
h. Kesaksian/penjelasan tentang hubungan pribadi dengan Yesus Kristus
i. Rekomendasi gereja
j. Pasfoto ukuran 3X4 sebanyak 3 lembar
k. Surat keterangan pengalaman kerja kalau ada
l. Dan lain-lain yang diperlukan sesuai keadaan
Cara melamar
1. Syarat melamar dipenuhi
2. Lamaran dan lampirannya disampaikan kepada urusan kepegawaian RSU Bethesda Serukam
Proses penerimaan
1. Ada pernyataan kebutuhan kepada urusan kepegawaian
2. Ada informasi pelamar dari urusan kepegawaian kepada seksi keperawatan
3. Lamaran diteliti
4. Lamaran yang dianggap memenuhi syarat dipanggil untuk proses selanjutnya
5. Dilakukan wawancara terhadap pelamar
6. Yang memenuhi syarat ditetapkan waktu mulai bekerja
7. Dilakukan orientasi dan evaluasi terhadap tenaga yang baru diterima
8. Hasil evaluasi orientasi dilaporkan kepada urusan kepegawaian untuk dibuatkan perjanjian
kontrak bekerja
9. Dilakukan kembali evaluasi
10. Bagi yang lulus dan bersedia untuk diangkat menjadi pegawai tetap, dilaporkan kepada urusan
kepegawaian untuk dibuat surat keputusan pengangkatan menjadi pegawai tetap
Koordinator dan Pelaksana Proses rekruitmen
1. Kepala seksi keperawatan (koordinator)
2. Kasubsie yang membutuhkan
3. Karu/Ka.unit yang membutuhkan
4. Kepala instalasi bila diperlukan
5. Kepala urusan kepegawaian
6. Diklat

82
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

PENUNJUKAN TENAGA PENGGANTI BILA


TENAGA BERHALANGAN TUGAS
I. TUJUAN
Sebagai pedoman pelaksanaan penunjukan tenaga keperawatan pengganti jika ada yang
berhalangan tugas/tidak masuk kerja.

II. RUANG LINGKUP


Poliklinik, IGD, IRNA, KOB, Anestesi, PKMD dan ILL.

III. PROSEDUR
1. PELAKSANA KEPERAWATAN YANG BERHALANGAN TUGAS
a. Tenaga yang berhalangan tugas melaporkan diri kepada Karu/Ka. unitnya
b. Karu/Ka. unit menunjuk tenaga keperawatan pengganti setara dengan kualifikasi
tenaga yang berhalangan tugas
c. Karu/Ka. unit menetapkan daftar tugas
d. Tugas dan tanggung jawab tenaga pelaksana keperawatan yang berhalangan tugas
menjadi tugas dan tanggung jawab tenaga pelaksana pengganti.

2. KARU/Ka. UNIT KEPERAWATAN YANG BERHALANGAN TUGAS


a. Tenaga yang berhalangan tugas, melaporkan diri kepada Ka. Instalasi/Kasubsie
terkait
b. Ka. Instalasi/Kasubsie menunjuk tenaga pengganti yang dianggap mampu mengganti
tugas tenaga yang berhalangan
c. Ka. Instalasi/Kasubsie menetapkan daftar tugas.
d. Tugas dan tanggung jawab tenaga yang berhalangan menjadi tanggung jawab tenaga
pengganti yang ditunjuk.

3. KASUBSIE KEPERAWATAN YANG BERHALANGAN TUGAS


a. Tenaga yang berhalangan, melaporkan diri kepada Kasie Keperawatan.
b. Kasie Keperawatan menunjuk tenaga pengganti yang dianggap mampu mengambil
tugas tenaga yang berhalangan tersebut.
c. Kasie menetapkan daftar tugas.
d. Tugas dan tanggung jawab tenaga yang berhalangan menjadi tanggung jawab tenaga
pengganti yang ditunjuk.

4. KASIE KEPERAWATAN YANG BERHALANGAN TUGAS


a. Kasie Keperawatan melaporkan diri kepada direktur/Wadir
b. Direktur/Wadir menunjuk langsung tenaga pengganti yang dianggap mampu.
c. Kasie Keperawatan akan membuat surat pelimpahan tugas yang ditanda tangani oleh
kedua belah pihak.
d. Tugas dan tanggung jawab Kasie Keperawatan selama berhalangan tugas menjadi
tugas dan tanggung jawab tenaga penganti yang ditunjuk.
e. Untuk pengganti di luar jam tugas Kasie Keperawatan diambil alih oleh Supervisor

83
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

FORMULIR SURAT PELIMPAHAN TUGAS


Yang bertanda tangan dibawah ini, kami:
Nama : __________________
Jabatan : __________________

Sehubungan dengan tidak hadirnya saya dalam tugas dikarenakan


__________________________________________________________, maka tugas–tugas
kedinasan yang menjadi tanggung jawab saya selama menjalankan
_____________________________ mulai tanggal _____________ sampai dengan tanggal
_____________ saya serahkan kepada:
Nama : ________________
Jabatan : ________________
Demikian untuk dapat dilaksanakan dengan baik oleh yang bersangkutan.

Serukam, 13 Desember 2001

Yang menerima pelimpahan tugas Yang melimpahkan tugas

( __________________ ) (________________ )

84
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

STANDAR PERALATAN KEPERAWATAN


I. PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien di RSU “Bethesda” Serukam,
diperlukan peralatan keperawatan/fasilitas keperawatan yang memadai. Untuk itu perlu
dibuat suatu standar peralatan keperawatan yang akan menjamin pencapaian mutu asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien dan keluarga. Buku rujukan tentang standar
peralatan keperawatan belum kami peroleh, oleh karena itu kami membuat pedoman standar
peralatan keperawatan berdasarkan pengalaman dan pengamatan kebutuhan di lapangan.

II. PENGERTIAN
Adalah suatu pedoman penyediaan peralatan keperawatan yang memadai, agar pelaksanaan
asuhan keperawatan pasien di Instalasi rawat jalan maupun IRNA dapat diberikan dengan
baik dan bermutu.

III. TUJUAN
1. Sebagai pedoman penyediaan peralatan keperawatan.
2. Peralatan keperawatan yang tersedia sesuai dengan kebutuhan.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan dapat diberikan dengan peralatan keperawatan yang
memadai.

IV. JENIS PERALATAN KEPERAWATAN


1. PERALATAN KEPERAWATAN HABIS PAKAI
a. Cairan desinfektans
b. Pembalut
c. Kapas
d. Kassa/Gouze
e. Plester
f. Disposible set care
g. Alat tulis kantor
h. Dan lain–lainnya.

2. PERALATAN KEPERAWATAN TIDAK HABIS PAKAI


a. Gunting perawatan
b. Klem perawatan
c. Pinset perawatan
d. Nierbekken
e. Waskom perawatan
f. Tensi meter
g. Termometer
h. Alat timbangan
i. Alat enema
j. Alat EKG diagnostik
k. Alat saturasi
l. Pispot
m. Urinal
n. Baki perawatan
o. Gelas obat
p. Suction
q. Tiang infus

85
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

r. Troli
s. Korentang
t. Meja roda
u. Korsi roda
v. Alat tenun
w. Dan lain–lainnya.

V. PEDOMAN PENYEDIAAN PERALATAN KEPERAWATAN


1. PERALATAN KEPERAWATAN HABIS PAKAI
a. Di IRNA selalu tersedia peralatan habis pakai sebanyak 150% dari kebutuhan rata–
rata/hari, atau BOR per hari X 150 %.
b. Di Poliklinik, selalu tersedia peralatan habis pakai sebanyak 150% dari rata–rata
kunjungan pasien/hari.
2. PERALATAN KEPERAWATAN TIDAK HABIS PAKAI
a. Relatif cepat rusak (misalnya termometer) di IRNA, tersedia setiap hari rata-rata
100% dari BOR/hari.
b. Di Poliklinik tersedia 200 % dari kebutuhan/hari.
c. Alat tidak habis pakai tersedia sesuai yang tercatat dalam buku daftar inventarisasi
alat–alat keperawatan.

VI. PEDOMAN PENGGANTIAN PERALATAN


1. PERALATAN KEPERAWATAN HABIS PAKAI
a. Di IRNA selalu tersedia peralatan habis pakai sebanyak 150% dari kebutuhan rata–
rata/hari, atau BOR per hari X 150 %.
b. Di Poliklinik, selalu tersedia peralatan habis pakai sebanyak 150% dari rata–rata
kunjungan pasien/hari.
c. Setiap pengeluaran dicatat dalam kartu/buku stok
d. Setiap pagi hari jumlah fasilitas dalam buku stok dipenuhi menjadi 150 % darijumlah
kebutuhan
e. Cara memesan barang yang dibutuhkan:
 Catat semua kebutuhan dalam buku belanja
 Dicek dan ditandatangani Karu/Ka.Unit
 Serahkan ke pengadaan barang seperti Koperasi atau IPSRS
 Ambil barang yang dipesan dari tempat pengadaan barang
 Simpan dengan aman dan baik pada tempatnya dengan menggeser ke depan
persediaan barang yang masih ada balam lemari/rak barang

2. PERALATAN KEPERAWATAN TIDAK HABIS PAKAI


a. Relatif cepat rusak (misalnya termometer) di IRNA, tersedia setiap hari rata-rata
100% dari BOR/hari.
b. Di Poliklinik tersedia 200 % dari kebutuhan/hari.
c. Alat tidak habis pakai tersedia sesuai yang tercatat dalam buku daftar inventarisasi
alat–alat keperawatan.
d. Tetapkan fasilitas/alat yang sudah rusak/tidak layak pakai/hilang, kalau perlu
gunakan formulir penghapusan barang
e. Catat barang yang dibutuhkan di buku belanja/pesanan barang
f. Ambil barang dari pengadaan
g. Masukkan dalam buku induk/buku inventaris alat
h. Simpan pada tempatnya dengan aman dan baik
i. Buat rencana pemeliharaan barang

86
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

VII. PEDOMAN PEMELIHARAAN PERALATAN


1. PERALATAN KEPERAWATAN HABIS PAKAI
a. Di IRNA selalu tersedia peralatan habis pakai sebanyak 150% dari kebutuhan rata–
rata/hari, atau BOR per hari X 150 %.
b. Di Poliklinik, selalu tersedia peralatan habis pakai sebanyak 150% dari rata–rata
kunjungan pasien/hari.
c. Setiap hari dicek tentang kebaikan alat/barang
d. Simpan dan susun dengan aman dan baik pada tempatnya.

2. PERALATAN KEPERAWATAN TIDAK HABIS PAKAI


a. Relatif cepat rusak (misalnya termometer) di IRNA, tersedia setiap hari rata-rata
100% dari BOR/hari.
b. Di Poliklinik tersedia 200 % dari kebutuhan/hari.
c. Alat tidak habis pakai tersedia sesuai yang tercatat dalam buku daftar inventarisasi
alat–alat keperawatan.
d. Tetapkan jadwal pemeliharaan fasilitas/alat dalam buku pemeliharaan alat/barang.
e. Buat formulir yang berisi jadwal pemeliharaan barang dan digantung pada
alat/barang tersebut
f. Catat kondisi barang setiap kali pelaksanaan pemeliharaan alat/barang dalam formulir
dan buku pemeliharaan barang/alat
g. Laporkan alat/barang yang sudah rusak dan memerlukan penggantian

87
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

KODE ETIK KEPERAWATAN RSUB SERUKAM


A. TANGGUNG JAWAB KEPADA INDIVIDU, KELUARGA & MASYARAKAT
Perawat RSU Bethesda Serukam senantiasa:
1. Melaksanakan pengabdiannya, berpedoman pada adanya kebutuhan keperawatan individu,
keluarga dan masyarakat.
2. Memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
keyakinan individu, keluarga dan masyarakat.
3. Berlandaskan rasa tulus iklas sesuai martabat dan tradisi luhur keperawatan.
4. Menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan masyarakat dalam mengambil
prakarsa mengadakan upaya kesehatan khususnya, dan upaya kesejahteraan umum sebagai
bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
5. Memelihara mutu keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan
pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai kebutuhan individu, keluarga dan
masyarakat.
6. Wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
7. Tidak akan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan keperawatan untuk tujuan yang
bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
8. Berusaha ddengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial.
9. Mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien/klien dalam melaksanakan tugas
keperawatan serta matang dalam pertimbangan jika menerima atau mengalih tugaskan
tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.

B. TANGGUNG JAWAB TERHADAP SESAMA PERAWAT & PROFESI LAIN


Perawat RSU Bethesda Serukam senantiasa:
1. Memelihara hubungan antar sesama perawat dan tenaga kesehatan lain, baik memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
2. Menyebarluaskan pengetahuan, ketrampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat
serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain untuk peningkatan mutu
keperawatan.

C. TANGGUNG JAWAB TERHADAP PROFESI KEPERAWATAN


Perawat RSU Bethesda Serukam senantiasa:
1. Berupaya meningkatkan kemampuan profesional sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang bermanfaat
bagi perkembangan keperawatan.
2. Menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat-
sifat pribadi yang luhur.
3. Berperan menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
4. Secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai
sarana pengabdiannya.

88
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

D. TANGGUNG JAWAB TERHADAP PEMERINTAH, BANGSA & TANAH AIR


Perawat RSU Bethesda Serukam senantiasa:
1. Melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijakan yang digariskan pemerintah dalam
bidang kesehatan dan keperawatan.
2. Berperan secara aktif menyumbangkan pikiran kepada pemerintah untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.

89
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

ALUR PENANGANAN PELANGGARAN ETIK


KEPERAWATAN DAN PENJABARANNYA
I. PELANGGARAN ETIK KEPERAWATAN
A. PELANGGARAN ETIK KEPERAWATAN DENGAN KASUS RINGAN
Adalah pelanggaran yang berhubungan dengan masalah sikap, perilaku, penampilan kerja
(uniform), kerja sama tim dan lainnya, misalnya:
1. Uniform kotor, tidak lengkap, tidak sesuai aturan, tidak rapih dan tidak menarik.
2. Tidak mau menerima saran, perbaikan dan pengarahan dari teman sekerja maupun
atasannya.
3. Tidak jujur, tidak mau mengakui kekurangan/kesalahannya.
4. Tidak sopan dan tidak ramah.
5. Kasar terhadap pasien dan keluarganya.

B. PELANGGARAN ETIK KEPERAWATAN DENGAN KASUS SEDANG


Adalah pelanggran/kesalahan yang dapat mengancam “kesehatan” pasien dan
keluarganya, misalnya:
1. Tidak memberikan informasi yang jelas kepada pasien dan keluarganya sehubungan
dengan tindakan perawatan/pengobatannya, sehingga mengancam kesehatan pasien.
2. Berlaku ceroboh dalam melakukan tindakan keperawatan sehingga dapat mengancam
kesehatan pasien.
3. Tidak adil dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, ada pertimbangan
tentang suku, bangsa, bahasa, budaya, latar belakang pendidikan, agama dan status
sosial, dengan demikian pasien merasa dirugikan.
4. Hal-hal lain yang dapat mengancam kesehatan pasien secara umum.

C. PELANGGARAN ETIK DENGAN KASUS BERAT


Adalah pelanggaran/kesalahan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan yang dapat
mengancam “Kehidupan” pasien dan mencemarkan nama baik institusi RSUB Serukam,
misalnya:
1. Salah memberi obat (melanggar 6 prinsip pemberian obat), sehingga kehidupan
pasien terancam.
2. Salah memberi instruksi perawatan dan pengobatan kepada pasien, sehingga
kehidupan pasien terancam.
3. Melanggar SOP keperawatan yang berlaku di RSUB Serukam.
4. Mencemarkan nama baik RSUB Serukam.
5. Membocorkan rahasia pasien.
6. Nyawa pasien terancam akibat kelalaian asuhan yang diberikan.

II. PENANGANAN MASALAH PELANGGARAN ETIK KEPERAWATAN


A. KASUS RINGAN
Pelanggaran dicatat dalam lembaran “catatan kondite harian pegawai”, kemudian
Karu/Ka.unit terkait memanggil pegawai tersebut, diberikan teguran lisan dan dievaluasi
kembali setelah 3 bulan. Jika tidak ada perubahan, maka pimpinannya wajib melaporkan
kepada Ka. Instalasi untuk dimintakan pendapat/jalan keluarnya, Ka. Instalasi dapat
langsung memanggil yang bersangkutan untuk diberikan nasehat dan teguran lisan,
dievaluasi setelah 3 bulan, jika tidak ada perubahan, akan diberikan surat teguran tertulis

90
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

I, II dan III, akan diteruskan ke komite etik dan hukum RSUB jika tetap tidak ada
perbaikan.

B. KASUS SEDANG
Dilakukan pembinaan oleh pimpinan langsung selama 3 bulan, jika tidak ada perbaikan,
maka akan dibina Ka. Instalasi terkait setelah diberikan surat peringatan I, II dan III,
kemudian diteruskan ke komite etik dan hukum RSUB jika dalam waktu 1 bulan tidak
ada perubahan/perbaikan.

C. KASUS BERAT
Diproses langsung oleh Ka. Instalasi, kemudian diteruskan ke komite etik dan hukum
RSUB bersama bagian kepegawaian.

SKEMA PENYELESAIAN MASALAH ETIK

MASALAH

DITANGGULANGI
KARU/Ka.UNIT

YA TIDAK

SELESAI Ka. INSTALASI

TIDAK YA

KOMITE ETIK DAN SELESAI


HUKUM RSUB

YA TIDAK

Panitia Etik Komite Medik


Keperawatan

91
PEDOMAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN
RSU BETHESDA SERUKAM

METODA PEMBERIAN ASUHAN


KEPERAWATAN
Pemberian asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarganya di RSUB Serukam, tim keperawatan
menggunakan pendekatan melalui 5 langkah proses keperawatan meliputi:

A. Pengkajian
Tenaga keperawatan melakukan pengumpulan data kesehatan yang akurat dan sistematis diisi
dalam format “Pengkajian Data Awal” yang diberi kode “RM 6a” sebagai dasar untuk
menegakkan diagnosa keperawatan.

B. Diagnosa Keperawatan
Perawat merumuskan masalah keperawatan pasien dan keluarganya didasarkan pada hasil
pengkajian, dibuat “diagnosa keperawatan” yang terdiri dari masalah keperawatan, etiologi serta
tanda/gejala yang muncul. Diagnosa keperawatan ditulis dalam format “Rencana Keperawatan”
yang diberi kode “RM 6b”. Penetapan diagnosa keperawatan didasarkan kepada buku standar
asuhan keperawatan atau format baku yang telah tersedia

C. Rencana Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan/Intervensi keperawatan dibuat untuk menanggulangi masalah
keperawatan yang telah diangkat. Intervensi keperawatan terdiri dari “tujuan dan kriteria
evaluasi” yang ditulis dalam format “Rencana Keperawatan” yang diberi kode “RM 6b”.
Penetapan rencana keperawatan didasarkan kepada buku standar asuhan keperawatan atau format
baku yang telah tersedia

D. Pelaksanaan Keperawatan/Implementasi Keperawatan


Implementasi keperawatan dilakukan sesuai intervensi keperawatan yang telah dibuat mencakup
aspek peningkatan, pemeliharaan serta pemulihan kesehatan dengan mengikut sertakan pasien
dan keluarga, berorientasi pada 14 komponen pokok kebutuhan keperawatan. Pelaksanaan
implementasi keperawatan di tulis pada format “Catatan Perawat” yang diberi kode “RM 6 d”,
sedangkan data hasil observasi dicatat dalam “Lembar Data dan ADL” diberi kode “RM 6c”.

E. Evaluasi Keperawatan
Penilaian hasil yang dicapai sesuai tujuan dan kriteria evaluasi dan pengkajian ulang rencana
keperawatan, ditulis dalan format “Catatan Perawat” yang diberi kode “RM 6 d”.

F. Perencanaan pasien pulang


Diisi perawat secara bertahap sesuai kebutuhan pasien sejak pasien masuk rumah sakit sampai
pasien keluar dari perawatan. Perencanaan pasien pulang tidak hanya dilakukan oleh satu orang
perawat, tetapi oleh tim keperawatan yang mempunyai kesempatan untuk melakukannya.
Formulir “Perencanaan Klien Pulang” diberi kode “RM 6e”.

G. Ringkasan Keperawatan Pasien


Diisi perawat ketika pasien pulang dari perawatan. Dibuat dalam rangkap 2, satu rangkap untuk
pasien bawa pulang, satu rangkap untuk arsip dikumpulkan menyatu dengan rekam medis pasien.
Ringkasan ini dicatat dalam lembar “Penjelasan Pada Waktu Pulang” diberi kode “RM 6f”.
H. Catatan Perawatan Pasien Pindah, diberi kode “RM 6f1
I. Ringkasan Pasien Meninggal, diberi kode “RM 6f2
J. Contoh “Format Asuhan Keperawatan Pasien”

92

Anda mungkin juga menyukai