Integralisme IPTEKS
Integralisme IPTEKS
“INTEGRALISME IPTEKS”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Integralisme Ipteks ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Wawasan Ipteks (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni).
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Kelompok 6
2|INTEGRALISME IPTEKS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………... 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. 3
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………...……. 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 12
3|INTEGRALISME IPTEKS
BAB I
PENDAHULUAN
Adaptasi yang telah berlangsung sejak manusia pertama ada dan berlanjut
secara turun temurun memberi peluang munculnya pemikiran adaptasi dalam
kelangsungan hidup. Kondisi adaptasi terhadap lingkungan bagi pijakan manusia
telah melahirkan pengetahuan dan cara atau teknologi yang tepat guna untuk
kesinambungan kehidupan di muka bumi.Konsep dasar pemikiran munculnya
pengetahuan dan teknologi ini, berdasarkan pada kenyataan bahwa kondisi
lingkungan menjadikan dasar bagi munculnya iptek dan budaya/perilaku dalam
adaptasi dan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dipelajari dari kondisi
lingkungan yang kerapatan penghuninya yang padat/rapat dengan munculnya
tantangan dari alam yang sering memberikan bencana seperti yang umumnya
terjadi dikawasan daerah sub tropis. Sehingga kawasan sub tropis umumnya
memberikan kontribusi yang cukup tinggi dalam peradaban dan budaya manusia
dari jaman dulu hingga kini. Dari perkembangan yang sedang berlangsung,
memberikan arah dan pandangan bahwa iptek dan budaya lahir dari kondisi
4|INTEGRALISME IPTEKS
lingkungan dan upaya adaptasi dalam menyikapi kondisi lingkungan alam dan
sekitarnya.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui letak pengembangan IPTEKS agar menyesuaikan
gambaran masa depan manusia.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan integralisme IPTEKS.
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya sistematis dalam menuju integralisme
IPTEKS.
5|INTEGRALISME IPTEKS
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi, kata ilmu berasal dari bahasa Arab “ilm” yang berarti
memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam bahasa Inggris, “science” atau
bahasa latin “Scientia” yang mengandung kata kerja scire yang berarti tahu atau
mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti
memahami suatu pengetahuan. ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar
untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya. Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya
dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau ilmu psikologi hanya bisa
meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi
umum dari perilaku manusia yang konkret. Paradigma interkoneksitas ini
berasumsi bahwa untuk memahami kompleksitas fenomena kehidupan yang
dihadapi dan dijalani manusia, setiap bangunan keilmuan apapun, baik keilmuan
agama, keilmuan sosial, humaniora, maupun kealaman tidak dapat berdiri sendiri.
Kerjasama, saling tegur sapa, saling membutuhkan, saling koreksi dan saling
keterhubungan antar disiplin keilmuan akan lebih dapat membantu manusia
memahami kompleksitas kehidupan yang dijalaninya dan memecahkan persoalan
6|INTEGRALISME IPTEKS
yang dihadapinya. Memasuki era informasi ini, semakin terasa kita dituntut untuk
bisa menghubungkan ilmu yang satu dengan yang lain. Kalau tidak maka akan
kebingungan dibanjiri informasi yang kadang sampah dan tidak logis. Dengan
mengetahui prinsip-prinsip dasar disiplin ilmu, kita akan terkondisikan berpikir
interdisipliner sehingga bisa memahami alam semesta relatif utuh.
7|INTEGRALISME IPTEKS
C. Menuju Seni yang Mewujudkan Harmoni
D. Pemadu-serasian IPTEKS
8|INTEGRALISME IPTEKS
Tuhan Yang Maha Esa untuk menunjang kesejahteraan dan meningkatkan kualitas
kehidupannya. Ilmu pengetahuan dikembangkan dengan tujuan untuk mengetahui
keberadaan beragam dunia,Teknologi ddikembangkan dengan tujuan untuk
mengelola keberadaan beragam dunia dan Seni dikembangkan dengan tujuan
untuk mengapresiasi (penghargaan terhadap sesuatu) keberadaan beragam dunia.
Suatu hal yang aneh apabila dalam diri manusia terdapat potensi untuk
memadukan IPTEKS, sementara dalam kehidupan bermasyarakat justru sulit
dalam perwujudannya. Oleh karena itu, upaya seperti ini cukup mengundang,
menantang, dan menanti partisipasi semuapihak untuk turut merealisasikannya.
Penyajian matakuliah Wawasan IPTEKS merupakan salah satu awal dari proses
sosiologis yang harus ditempuh dan perwujudannya dapat diperluaskan kearah
penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
9|INTEGRALISME IPTEKS
E. Upaya Sistematis Menuju Integralisme IPTEKS
10 | I N T E G R A L I S M E I P T E K S
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
IPTEKS merupakan singkatan dari Ilmu pengetahuan Teknologi
dan Seni yaitu ilmu pengetahuan yang disusun dalam suatu sistem yang
berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman untuk menentukan hakikat
dan prinsip hal yang sedang dipelajari dan dituangkan dalam sebuah
perangkat ide, metode, teknik bena-benda material yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Secara umum pengembangan IPTEKS harus mampu berada pada
posisi kemajuan seperti berikut :
1. Sudut ilmu pengetahuan, berada pada peran interkoneksitas;
2. Sudut teknologi, berada pada peran kendali; dan
3. Sudut seni, berada pada peran harmoni.
11 | I N T E G R A L I S M E I P T E K S
DAFTAR PUSTAKA
12 | I N T E G R A L I S M E I P T E K S