Pengendalian Pencemaran
NPM. 1904203010018
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Resume ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga resume ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun bahan bacaan bagi kita
semua dalam memahami dan dapat menjelaskan tentang Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) yang ada di Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar, dalam mata kuliah
Pengendalian Pencemaran pada Magister Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala.
Harapan saya semoga resume ini dapat membantu menambah pengetahuan
bagi para pembaca dan tentunya bagi saya sendiri, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi dari resume singkat ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Resume ini masih banyak kekurangan karena landasan ilmu pengetahuan
yang saya miliki masih sangat kurang dalam hal pemahaman Lingkungan. Oleh
kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
RESUME
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses atau kegiatan. Sampah adalah bahan baik padat maupun cairan yang
tidak dipergunakan lagi dan dibuang.
Sampah yang masuk ke TPA blang bintang berasal dari Kabupaten Aceh Besar
dan kota Banda Aceh Dengan tonase per hari dari Aceh Besar kurang lebih 70
ton/hari dan dari kota Banda Aceh kurang lebih 180 ton/hari, jadi total sampah yang
masuk ke TPA setiap harinya ± 250 ton/hari menggunakan truk. Sampah yang
masuk ke TPA terlebih daluhu ditimbang untuk mengatahui berapa kaspasitas yang
masuk perharinya dan sebagai kontrol data bagi TPA sendiri. Dimana sampah
tersebut langsung dibawa ketemapat penumpukan tanpa terlebih dahulu dilakukan
pemilihan/penyortiran atas jenis sampah yang ada.
Sampah yang diangkut oleh mobil sampah membayar retribusi sebesar Rp.
13.000,-/ton sampah persekali angkut. Biasanya truk sampah berukuran besar dapat
memuat 8 ton sampah, truk sampah berukuran kecil memuat 4 ton sampah.
3. Lahan Parkir
Pada Gambar 6 dapat dilihat lokasi tempat parkir truk/ angkutan maupun alat
berat yang tidak digunakan ataupun belum dipergunakan. TPA Regional Blang
Bintang memiliki fasilitas kendaraan operasional sebagai berikut :
1. 2 unit truk tangki air
2. 1 unit dozer
3. 1 unit excavator
4. 1 unit truk amroll
5. 1 unit scondary truk
6. 7 unit truk lanshare
Gambar 6. Lahan Parkir
4. Workshop TPA
Workshop merupakan tempat untuk memperbaiki/ menyimpan peralatan-
peralatan yang dipergunakan dalam suatu kegiatan. Pada workshop terdapat 2 buah
mobil tangki air yang sedang parkir, karena mobil tersebut tidak sedang
beroperasi.mobil ini digunakan untuk menyiram jalan agar tidak berdebu,
menyiram tanaman dan untuk kebutuhan lainnya.
TPA Blang Bintang mengubah sistem operasional dari open dumping menjadi
sanitary landfill. Skema sanitary landfill merupakan lahan urug yang telah
memperhatikan aspek sanitasi lingkungan. Pada bagian dasar landfill dibuat lapisan
“liner” agar air lindi atau (leachet) tidak meresap masuk ke dalam tanah. Adapun
lapisan material yang di buat pada landfill terdiri dari yaitu :
a. Pada lapisan paling bawah berupa tanah liat yang dipadatkan (compacted clay)
b. Pada lapisan kedua setalah di lakukan compacted clay terdapat lapisan geo-
membaran dan geo-textile
c. Lapisan ketiga (Di atas lapisan geo-membran dan geotextile) disebarkan batu-
batu kecil atau kerikil.
Pada gambar dapat dilihat sampah yang diangkut oleh truk sampah,
dipindahkan lagi oleh excavator untuk dimasukkan kedalam lubang lanfill, sampah
dipindahkan dari pinggir-pinggir lubang dan dimasukkan kedalam lubang,
kemudian sampah dipadatkan agar dapat menampung sampah yang lebih banyak
lagi. Setelah sampah dipadatkan akan ditebarkan tanah diatas tumpukan sampah
untuk menetralisis bau yang keluar dari sampah, tanah yang disebarkan dengan
ketebalan 2,5 cm, setelah padat kemudian dimasukkan lagi sampah seperti semula
dan dilakukan lagi penebaran tanah secara berulang ulang, sampai lubang lanfill
penuh dan padat.
Gambar 9. Unit yang sedang beroperasi memasukkan sampah ke lanfill
Gambar 10. Lanfill yang sudah penuh terisi dengan sampah dan telah ditimbun
dengan tanah
Pada gambar 10 dapat dilihat pipa-pipa yang berwarna putih yang berdiri
tegak diatas lanfill, pipa ini diletakkan bukan tanpa sengaja. Pipa ini mempunyai
fugsi sebagai menyalir udara yang ada dibawah lanfill agar bisa keluar keudara.
Sampah yang ada didalam lanfill mengandung gas, jadi harus dikeluarkan keudara.
6. Leachate Treatment Plant (LTP)
Rumah Kendali tempat proses pengolahan air sampah (lindi), terdapat ruang
kontrol yang berisikan peralatan untuk mengontrol proses pengolahan air sampah
(lindi), petugas yang mengendaliakan ruang kendali berjumlah 2 (dua) orang secara
bergantian.
Bak penampung lindi dilapisi dengan lapisan membran agar air sampah
tersebut tidak mencemari tanah yang ada disekitar bak penampung tersebut, hal ini
dikarenakan oleh air sampah sangat tidak baik untuk tanah kerena mengandung
konsentrasi senyawa organik dan anorganik tinggi maupun logam berat yang telah
terkontaminasi dengan sampah buangan (limbah). Bak penampung ini juga
dikontrol setiap harinya, apalagi pada saat musim hujan agar cairan yang ada di bak
penampungan ini tidak sampai meluap keluar ke tanah. Selanjutnya air sampah
(lindi) ini di alirkan ke Leachate Treatment Plant (LTP) untuk diolah sebelum
dilepaskan ke badan air.
Gambar 13. Bak penampungan air sampah (lindi) sementara