Anda di halaman 1dari 2

Rancangan Model Pembelajaran untuk Siswa Tunalaras

Dalam memberikan pelajaran bagi setiap siswa, guru tentunya


memerlukan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Model
pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam proses kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang digunakan sebagai panduan atau pedoman dalam melakukan
aktivitas pembelajaran (Komarudin, 2010). Ada beberapa macam model
pembelajaran yang dapat dipilih untuk menunjang pembelajaran. Dalam
menentukan model pembelajaran yang sesuai juga harus memperhatikan
kebutuhan dan kemampuan siswanya serta dapat menarik minat untuk belajar.
Menurut penulis, model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada siswa
tunalaras adalah model pembelajaran Take and Give (memberi dan menerima).
Model pembelajaran Take and Give adalah suatu model pembelajaran yang
mengajak siswa untuk saling berbagi mengenai materi yang akan dan sedang
disampaikan oleh guru. Menurut Kurniasih (2015:102), model pembelajaran Take
and Give yaitu model pembelajaran yang memiliki sintaks, menuntut siswa
memahami materi pembelajaran yang diberikan guru dan teman lainnya. Model
pembelajaran ini menggunakan sejumlah kartu yang berisi nama siswa, bahan
belajar (sub materi) dan nama yang diberi informasi sebagai media belajar. Untuk
menerapkannya pada siswa tunalaras yang pertama dilakukan guru adalah
menyiapkan kartu yang akan digunakan, didalamnya berisi sub materi. Misalnya
kartu pertama berisi pengertian, kartu kedua berisi suatu istilah, dan seterusnya
Kedua, guru menyiapkan kelas sebagaimana mestinya. Lalu guru menyampaikan
materi. Misalnya materi yang akan disampaikan tentang lambang negara. Guru
bisa memulainya dengan menyanyikan lagu Garuda Pancasila bersama-sama
sambil membawa gambar Garuda Pancasila. Setelah itu guru memberikan
materinya, penyampaian materi tidak perlu lama-lama karena akan membuat
bosan siswa tunalaras dan nantinya akan sulit untuk dikondisikan. Ketiga, guru
membagikan kartu yang sudah disiapkan lalu siswa membaca materi ayng didapat.
Keempat, siswa secara bergantian diminta untuk berdiri dan menyebutkan kartu
yang didapatnya, lalu siswa lain memperhatikan. Siswa tersebut diminta untuk
mencari pasangan dari isi kartunya. Contoh: siswa A mendapat sub materi tentang
sila ketiga pancasila, maka siswa lain yang mendapat materi berkaitan dengan sila
ketiga pancasila adalah pasangannya. Kelima, siswa saling memberi dan
menerima informasi, begitu seterusnya. Dalam permainan tersebut guru juga dapat
memberikan reward dan punushment. Setelah dirasa cukup guru bisa
mengevaluasi apakah model yang diterapkan berhasil atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai