Anda di halaman 1dari 19

PT.

BUKIT ANGKASA MAKMUR


CRUMB RUBBER PROCESSOR

1.1 Sejarah
PT Bukit Angkasa Makmur adalah pabrik pengolahan crumb rubber/karet
remah yang merupakan Perusahaan Pemilik Modal Dalam Negeri (PMDN). PT
Bukit Angkasa Makmur mulai beroperasi pada Tanggal Empat Belas Juni Tahun
Seribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan berdasarkan Akta Notaris Winato
Wiryomartani. SH. No.103 dengan persetujuan Kementerian Kehakiman Republik
Indonesia SK No. C2-4539 HT 01.01 pada tanggal 31 Juli 1990. PT Bukit Angkasa
Makmur Terletak di Jalan Raya Bengkulu Curup Desa Kembang Seri Kecamatan
Talang Empat Km 14 Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan geografi lahan
mendatar dalam batas administratif wilayah Sebelah Selatan berbatasan langsung
dengan pemukiman, sebelah utara berbatasan dengan daerah aliran sungai (DAS)
air Bengkulu, sebelah timur berbatasan dengan daerah aliran sungai (DAS) air
Bengkulu, dan sebelah barat berbatasan perkebunan rakyat dengan luas lahan 4,7
hektar dengan jarak dari jalan lintas ±50 meter serta pengolahan limbah aktif.
Kriteria mutu produk yang dihasilkan adalah SIR 10, SIR 20 dengan tanda
pengenal produsen (brand) yaitu “ SEK “ dengan kapasitas produksi 18.000 ton
per tahun berdasarkan kebutuhan pasar (Ekonomi Global). Tujuan penjualan
produk 100% ekspor melalui distributor dunia berupa SMPT, Bridgestone,
Goodyear, dan Sumitomo. Selain itu PT. Bukit angkasa makmur mampu
memenuhi permintaan pelanggan seperti Gajah Tunggal, Cooper, Firestone,
Goodrich, Yokohama, Pirelli, dan Hankook sesuai dengan spesifikasi yang diminta.
Sarana dan pra-sarana PT Bukit Angkasa Makmur didukung oleh fasilitas
peralatan operasional seperti (produksi, pengujian, K3. Sumberdaya pendukung,
Jaminan Sosial, dll).
Tenaga kerja di PT Bukit Angkasa Makmur saat ini berjumlah 318 dengan
memberdayakan masyarakat daerah 80% dan luar daerah 20% dengan rincian
laki-laki 307 orang dan perempuan 11 orang.

1.2 Ruang Lingkup


PT Bukit Angkasa Makmur menerapkan semua persyaratan Sistem Manajemen:

1
1. SNI ISO 9001:2015, kecuali klausul 8.3 Desain dan Pengembangan Produk
dan Jasa.
2. Kemen- LHK Dan Sistem Manajemen Lingkungan SNI ISO 14001:2015
3. Sistem Manajemen K3
4. Sistem Manajemen Energi
5. Peraturan Dan Perundang-Undangan Yang Berlaku
6. Kepentingan Pihak Yang Terkait (Stakeholder)
7. Jaminan Sosial Ketenaga Kerjaan, Masyarakat Dan Lingkungan
8. Persyaratan Dan Spesifikasi Para Pelanggan

Adapun pencapaian yang diharapkan oleh PT Bukit Angkasa Makmur berbentuk:


a. VISI
“Menjadi Perusahaan Crumb Rubber Yang Berupaya Untuk Menjadi
Perusahaan Yang Dikenal Dan Mendapat Kepercayaan Yang Tinggi Di Skala
Nasional Dan Internasional Dengan Menitik Beratkan Pada Profesionalisme,
Ketepatan Waktu, Standardisasi Mutu Dan Kepuasan Pelanggan”

b. MISI
“Menghasilkan Produk Dengan Komitmen, Kepercayaan Dan Menunjukan
Hasil Yang Sesuai Dengan Keinginan Dan Persyaratan Pelanggan”

c. Kebijakan Mutu

“Setiap Waktu Selalu Berusaha Memenuhi Persyaratan Dan Keinginan


Pelanggan Secara Konsisten”

Dalam memenuhi Kebijakan tersebut PT. Bukit Angkasa Makmur membentuk


sasaran guna berdasarkan standard dan kebijakan untuk mencapai kesesuaian
terhadap;
1. Mutu produk guna memenuhi persyaratan dan keinginan pelanggan
2. Melaksanakan sistem mutu dan memperbaki keefektifan sistem secara
berkesinambungan
3. Kerjasama dan komunikasi internal

Komunikasi internal di PT. Bukit Angkasa Makmur mencakup :


2
1. Kesesuaian dengan sasaran perusahaan
2. Komitmen untuk memenuhi persyaratan dan memperbaiki keefektifan sistem
manajemen mutu secara terus-menerus
3. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan serta meninjau sasaran mutu
4. Dikomunikasikan dan dipahami dalam setiap level organisasi, serta terus-
menerus ditinjau keseuaiannya

1.3 Kebijakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

“Kami Percaya Bahwa Hanya Ada Satu Angka Yang Dapat Diterima Yaitu NOL
Dalam Kecelakaan Kerja”

PT. Bukit Angkasa Makmur berkomitmen :


1. Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja pekerja dan orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) ditempat kerja.
2. Memenuhi semua peraturan perundang-undangan pemerintah yang berlaku
dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) ditempat kerja.
3. Selalu berupaya untuk menghemat sumberdaya alam, konservasi
keanekaragaman hayati dan energi.

1.4 Kebijakan Dan Sasaran Lingkungan


Kepuasan Pelanggan Prioritas Utama di PT. Bukit Angkasa Makmur. Untuk
pencapaian tersebut perusahaan menerapkan kebijakan lingkungan agar:
1. Menjadi perusahaan crumb rubber yang menciptakan organisasi yang
dikenal dan mendapat kepercayaan tinggi pada skala nasional dan
internasional dengan menitik beratkan pada profesionalisme, ketepatan
waktu, standarisasi dan kepuasan pelanggan.
2. Menghasilkan produk dengan komitmen, kepercayaan dan menunjukkan
barang sesuai dengan keinginan dan persyaratan pelanggan.
3. Setiap waktu selalu berusaha memenuhi persyaratandan keinginan
pelanggan secara konsisten.

Dengan cara memahami dan mengkomunikasikan disetiap level organisasi, dan


meninjau kesesuaian secara terus menerus untuk :

3
1. Menghasilkan kesesuaian produk berdasarkan dengan kebijakan.
2. Memenuhi persyaratan pelanggan dan ketentuan dari pihak yang
berkepentingan berdasarkan rencana dan komitmen.

1.5 Program Peningkatan Sasaran Lingkungan


1. Mematuhi peraturan dan perundang-undangan.
2. UPL dan UKL.
3. Menganalisis mengenai dampak lingkungan.
4. Mengidentifikasi risiko dan peluang yang mempengaruhi lingkungan.
5. Menerapkan sistem manajemen lingkungan.
6. Menyediakan sumber daya yang berkompetensi sesuai kemampuan.
7. Mengkomunikasikan kinerja, ketentuan, dan persyaratan secara timbal
balik.
8. Menjaga dan memelihara hubungan antar pihak yang berkepentingan

1.6 Kebijakan Mencakup Sasaran Lingkungan


2. Mengurangi sampah/limbah yang dihasilkan
3. Mengurangi konsumsi energi
4. Pengembangan sumberdaya
5. Mengkonsistensikan dan meminimalkan dampak yang mempengaruhi
lingkungan terhadap aktivitas produksi
6. Berkomitmen berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dalam memenuhi persyaratan secara konsisten
7. Menyusun kerangka kerja sesuai dengan fungsi dalam mengawasi
keberlanjutan lingkungan secara efektif dan efisien
Catatan: sasaran lingkungan terukur di setiap bagian dan ditetapkan sesuai dalam
indikator kinerja.

1.7 MANAJEMEN SUMBER DAYA


Menetapkan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan, pemeliharaan dan perbaikan proses secara berkelanjutan
dalam organisasi sesuai system manajemen mutu berupa :

4
− Kecukupan sumber daya, kemampuan dan keterbatasan.
− Kecukupan barang atas dasar penyedia dari luar (outsourching).

1. KOMPETENSI
− Menetapkan kompetensi sumber daya yang berkemampuan atas
dasar pendidikan, keterampilan pelatihan, atau pengalaman.
− Mengusulkan pendidikan dan latihan yang diperlukan untuk
memperoleh kompetensi sesuai kebutuhan.
− Memastikan data dan informasi terdokumentasi dan dilaakukan
evaluasi.
2. KESADARAN
Menetapkan orang yang melakukan aktivitas dalam proses organisasi
sesuai tugas dan wewenang harus menyadari dan mengerti
berkenaan dengan :
− Kebijakan mutu.
− Sasaran mutu.
− Turut berkontribusi dalam pemenuhan keefektifan sistem
manajemen mutu, termasuk manfaat terhadap peningkatan kualitas
kinerja.
− Ikut terlibat dalam pengendalian sesuai sistem manajemen mutu
atas dasar pemantauan dan pengawasan kemungkinan risiko yang
muncul dalam proses .
3. KOMUNIKASI
Menetapkan orang untuk berinteraksi dalam hubungan komunikasi
internal dan eksternal terkait dengan sistem manajemen mutu
termasuk di dalam 5 W H 1 berupa :
− What - Apa yang akan komunikasikan.
− Where – dimana dikomunikasikan
− When – kapan dikomunikasikan
− Who – siapa yang dikomunikasikan
− Why – kenapa dikomunikasikan
− How to – apa tindakan setelah dikomunikasikan

4. INFORMASI TERDOKUMENTASI
Menetapkan data dan informasi terdokumentasi dalam organisasi

5
sesuai dengan sistem manajemen mutu meliputi :
− Kontrol dokumen atas dasar data dan informasi yang
terdokumentasi.
− Data dan informasi terdokumentasi dikendalikan sesuai kebutuhan
demi pemenuhan keefektifan sistem manajemen mutu.

6
URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

Jabatan Job Deskripsi Jabatan Standar Operasional Prosedur


Direktur − Top Manajemen − Memastikan terlaksananya 1.1. Kebijakan Mutu
− Ka Pabrik system 1.1.1. Menjelaskan kebijakan
− Menilai keefektifan sistem mutu
manjemen dan kinerja proses 1.1.2. Sosialiasi kebijakan mutu
− Memastikan persyaratan mutu 1.2. Sasaran Mutu
dan spesifikasi produk 1.2.1. Menjelaskan sasaran mutu
− Perbaikan den perubahan 1.2.2. Menjelaskan monitoring
− Tinjauan manajemen sasaran mutu
1.3. Management Review (Tinjauan
Manajemen)
1.3.1. Menjelaskan hasil rapat
management review
1.3.2. Periode pelaksanaan rapat
management review, daftar
hadir, tindak lanjut.
Manajemen − MR − Mengendalikan sistem MANAGEMENT REPRESENTATIVE
− QA manajemen mutu (WAKIL MANAJEMEN)
− PR − Menilai keefektifan sistem 2.1. Sasaran Mutu
− Auditor manjemen mutu 2.1.1. Menjelaskan sasaran mutu
− SMM − Meinginformasikan persyaratan 2.1.2. Menjelaskan monitoring
− Pengendali dan spesifikasi. sasaran mutu
Dokumen − Menganalisis risiko 2.2. Manajemen Risiko
− Audit internal 2.2.1. Menjelaskan SOP
− Dokumen kontrol manajemen risiko
2.2.2. Menjelaskan tabel risiko,
penjelasan frekuensi,
severity, tingkat risiko
2.3. Audit Mutu Internal
2.3.1. Menejelaskan SOP Audit
Mutu Internal
2.3.2. Jadwal Audit, berapa kali
frekuensi audit?
2.3.3. Laporan audit
2.3.4. Follow up audit
2.4. Tindakan Korektif
2.4.1. Menjelaskan SOP
Ketidaksesuaian dan
tindakan korektif
2.4.2. Menjelaskan Tindakan
perbaikan, bukti?
2.5. Pengendalian Dokumen (Informasi
Terdokumetasi)
2.5.1. SOP Pengendalian
Dokumen dan Rekaman
2.5.1.1. Daftar dokumen
internal
2.5.1.2. Daftar dokumen
eksternal
Personalia − Hrd − Mengendalikan sistem PERSONALIA ( HRD)
− Msd manajemen sumberdaya 7.1. SOP Training
− Mengembangkan kemampuan 7.1.1. Menjelaskan SOP Training
sumberdaya 7.1.2. Jadwal Training
− Mengevaluasi keefektifan kinerja 7.1.3. Evaluasi training
− pembina dalam organisasi 7.2. SOP rekrutmen
internal eksternal 7.2.1. Menjelaskan SOP
− mengendalikan sistem Rekrutmen

7
manajemen k3 7.2.2. Standar kompetensi
− Mengendalikan sistem 7.3. Sasaran mutu dan tabel Risiko
manajemen keamanan 7.3.1. Menjelaskan sasaran mutu
dan risiko proses sales
Umum − Pengendali − Mengendalikan sistem peneglolaan lingkungan
Lingkungan manajemen lingkungan 7.1. Kebijakan lingkungan dan sasaran
− Tim Sanitasi − Mengendalikan system kepatuhan 7.1.1. Menjelaskan kinerja
− Legalitas terhadap regulasi lingkungan
− Mengevaluasi keefektifan kinerja 7.1.2. Menjelaskan monitoring
lingkungan lingkungan
− mengendalikan sistem 7.1.3. Evaluasi ketaatan dengan
manajemen k3 dan l regulasi
− Sanitasi lingkungan dan limbah 7.2. Audit lingkungan
− Mengkoordinasikan persyaratan 7.2.1. Menjelaskan SMK3 dan L
dan peraturan internal dan 7.2.2. Standar lingkungan
eksternal 7.3. Sasaran lingkungan dan tabel
− Memonitoring proses pengelolaan Risiko
lingan dan pengendalian limbah 7.3.1. Menjelaskan sasaran dan
− Menganalisa input dan output dampak yang berpengaruh
sumberdaya air terhadap mutu dan
− Mengukur kinerja pengelolaan lingkungan hidup
lingkungan
− Menilai baku mutu lingkungan
Produksi − Supervisor − Perencanaan produksi PERENCANAAN
− Mandor − Mengendalikan proses produksi 4.1. SOP Perencanaan
− Memonitoring proses produksi 4.1.1. Menjelaskan SOP
− Menganalisa kinerja proses Perencanaan
4.1.2. Schedule
4.2. Schedule
4.2.1. Menjelaskan schedule
perelencanaan/operasional/
produksi
4.3. Sasaran Mutu Dan Tabel Risiko
4.3.1. Menjelaskan sasaran mutu
dan risiko proses sales

PRODUKSI/ OPERASIONAL
5.1. SOP atau IK operasional/Produksi
5.1.1. Menjelaskan proses
operasional/produksi
5.1.2. Monitoring jadwal
produksi/operasional
5.2. Sasaran mutu dan tabel risiko
5.2.1. Menjelaskan sasaran mutu
dan risiko proses sales
− −
Raw Material − Bahan Baku − Perencanaan pembelian bahan PURCHASING (Pengadaan Barang)
baku 6.1. SOP Purchasing (pembelian)
− Mengendalikan sistem 6.1.1. Menjelaskan sop
manajemen pengadaan bahan purchasing
baku 6.1.2. Menjelaskan tata cara
− Memonitoring proses penerimaan pengadaan outsourcing (jika
dan penilaian mutu bahan baku ada)
6.2. Seleksi Supplier
6.2.1. Form Seleksi supplier
6.2.2. Kriteria seleksi
6.3. Evaluasi Supplier
6.3.1. Form Evaluasi Supllier
6.3.2. Kriteria supplier
6.4. Sasaran mutu dan tabel risiko
6.4.1. Menjelaskan sasaran mutu
dan risiko proses sales

8
Laboratorium − Supervisor − Mengendalikan sistem QUALITY CONTROL (Kepala Bagian)
− PPC manajemen pengujian 8.1. Inpeksi
− Analis − Memonitoring proses pengujian 8.1.1. Penjelasan inspeksi barang
− Menganalisa hasil uji datang
− Mengukur hasil uji 8.1.2. Penjelasan inspeksi dalam
− Menilai kelayakan fasilitas proses
pengujian 8.1.3. Penjelasan inspeksi siap
− Mengukur temperature sarana kirim/selesai
dan prasarana pengujian 8.2. Alat ukur
mengendalikan sistem k3 8.2.1. Kalibrasi alat ukur: Jadwal
laboratorium alat ukur, frekuensi kalibrasi
8.3. Sasaran mutu dan tabel Risiko
8.3.1. Menjelaskan sasaran mutu
dan risiko proses sales
Mekanik − Mesin − Perencanaan MAINTENANCE
− Listrik − Mengendalikan sistem 10.1. SOP Maintenance
− Bubut manajemen pemeliharaan dan 10.1.1. Preventive maintenance
perawatan perlengkapan 10.2. Sasaran mutu dan tabel Risiko
operasional 10.2.1. Menjelaskan sasaran mutu
− Mengendalikan sistem dan risiko proses sales
manajemen sumberdaya mineral
dan energi
− Memonitoring proses perbaikan
dan perubahan
− Menganalisa hasil perbaikan dan
perubahan
− mengendalikan sistem k3 dan
risiko
− Menilai kinerja mesin
− Mengukur keefektifan dan
efesiensi perubahan
Ekspor − Ekspedisi − Komunikasi pelanggan dan pihak EKSPOR
− Pelanggan yang terkait 3.1. Penanganan Kontrak
− Negosiasi dan kesepakatan 3.1.1. Menjelaskan SOP
kontrak Sales/Marketing
− Perencanaan pengiriman 3.2. Kepuasan Pelanggan
− Mengendalikan sistem 3.2.1. Hasil survey kepuasan
manajemen pengiriman pelanggan
− Mengkoordinasikan persyaratan 3.3. Sasaran Mutu Dan Tabel Risiko
dan spesifikasi. 3.3.1. Menjelaskan sasaran mutu
− Mengendalikan sistem dan risiko proses sales
manajemen k3 pengiriman
− Mengendalikan sistem
manajemen perubahan
Pergudangan − GD SIR − Komunikasi dengan pihak yang WAREHOUSE (Gudang Penyimpanan
(Warehouse) − Infrastruktur terkait Barang)
− Spare part − Negosiasi dan kesepakatan 9.1. Sistem penyimpanan
− Pallet kayu pengadaan bahan penolong 9.1.1. Menjelaskan SOP/IK/WI
− Bahan penolong − Perencanaan pembelian bahan Penyimpanan
plastic penolong 9.1.2. Stock op-name
− Bahan pendukung − Mengendalikan sistem 9.1.3. FIFO
kemasan manajemen pergudangan bahan 9.2. Sasaran mutu dan tabel Risiko
penolong 9.2.1. Menjelaskan sasaran mutu
− Mengkoordinasikan persyaratan dan risiko proses sales
dan spesifikasi bahan penolong
− Mengendalikan sistem
manajemen k3 pergudangan
− Mengendalikan sistem
manajemen perubahan

9
BISNIS PROSES

10
LOKUS TANAH PABRIK

11
LAY OUT TATA RUANG PABRIK

12
LAY OUT PRODUKSI BLENDING

13
LAY OUT PRODUKSI DRYER

14
STRUKTUR ORGANISASI P2K3&L DAN TANGGAP DARURAT

15
DIAGRAM ALU KOMUNIKASI
KESIASIAGAAN TANGGAP DARURAT

16
DENAH JALUR EVAKUASI

17
DIAGRAM ALIRAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH

18
PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Lokasi Pemantauan Kualitas Air

19

Anda mungkin juga menyukai