• Mahasiswa mampu :
• Menganalisis definisi, patofisiologi dan diagnosis penyakit-penyakit
dengan gejala lemah separuh tubuh, suara pelo. Gejala hemiparesis
• Merencanakan pengelolaan penyakit-penyakit dengan gejala lemah
separuh tubuh dan suara pelo.
Infark Iskemik
- Infark Serebral (3B)
- Stroke Hemoragik (3B) →
- Perdarahan Subarachnoid (3B)→ ada gejala
hemiparesis
- Toksoplasmosis Serebri (2) → hemiparesis
- Abses Otak (2)
- Sklerosis Multipel (1)
Comunicación y Gerencia
SHINTA PRAMESTI
STROKE
Ni Nym Wahyuni
- Hemiparesis
- Penurunan kesadaran
- Peningkatan TIK → ditandai dengan muntah proyektil, edema pupil
- Paling penting diperiksa adalah → nyeri kepala, muntah, kejang,
- Tidak ada trauma/ kecelakaan
❖Otak : 2% dari B B ,
❖Menerima 15% dari seluruh darah/menit
❖Kebutuhan O2 : 20% → perlu u/ otak
❖Pada orang dewasa:
✓aliran darah ke otak 58ml/100gr jar otak per mt
✓ Kurang dari 18ml/100gr jar otak/mt:aktifitas listrik neuron berhenti
tapi struktur sel msh baik (daerah iskhemik penumbra)
merusak
membran sel
Glutamat
influks
membuka kanal
kalsium kalsium----influks
kalsium
Pada saat terjadi stroke → terjadi rupture pembuluh darah → terjadi kerusakan neuron
→ selain rusak neuron tentu akan membuka kanal kalsium dan …… → akan merelase
glutamate yang akan merusak membrane sel yang lain → akan menjadi ……. Kalsium
→ akan sebabkan kematian sel → yang akan release glutamate lagi. Sehingga harus
diputus, jika tidak maka kerusakan sel akan terus melebar.
Pada pasien stroke, waktu itu penting. Secepat2nya diberikan pertolongan maka akan
mencegah kerusakan sel lebih lanjut
ΔPπR 4
Q=
8 Ln
Q = aliran darah
p = pressure qradient
R = radius p. darah
L = panjang p. darah
n = viskosita s darah
Vakularisasi Otak secara macro :
a. Otak dilayani oleh sepasang A. Vertebralis, yang merupakan cabang dari A. Sub
Cranial.
b. A. Vertebralis kiri dan kanan masuk ke N.VIII, foramen intervertebrae masuk ke
intracranial
c. A. vertebralis akan bersatu menjadi A. Basillaris
d. A. Basilaris bercabng melayani A.serebri posterior yang melayani Fossa Posterior
(Occipital, Cerebellum, B.O)
e. U/ Fossa Anterior (otak bbag. Depan) dilayani oleh A. carotis Interna
merupakan…… menjadi A. caritis hipogonis.
f. A. carotis eksterna melayani Ekstrakranial , A. C. Interna melayani fossa anter.
g. Dri caritis interna akan bercabang menjadi Arteri Serebri Media dan Arteri serebri
anterior yang ada anastomosis namnya A. Komunikan Posterior
h. A. Serebri Anter beranastomosis naanya A. Komunikan Anterior
i. Kedua diatas itulah dianamakan Circulus Arteriosus Willisi
Vaskularisasi otak sangat padat, seharusnya jika baik2 saja tak ada sumbatan.
Harusnya baik otak itu. Karena otak 20% memerlukan O2. jika diklinik tidak mungkin
temukan stroke hemiparesis saja, kadang vertigo juga bisa ec stroke.
Untuk mengetahui gejala harus tau vaskularisasinya.
Ini merupakan potongoan koroner otak.
a. A. serebri Anterior melayani kaki , jika badan dilayani oleh A. serebri Media
b. A. serebri posterior melayani (occipital, B.O, cerebellum)
c. Jika A. serebri posterior tersumbat atau rupture maka gejalanya tidak
hemiparesis, melainkan gg pengllihatan , mianopsi, vertigo (jika kena N. VIII),
ataksia (penurunan gg koordinasi, suruh hitung g bsa)
Harus tau diagnosis
topis (tempatnya) →
diperlukan untuk tau
pemeriksaan
penunjang nya.
GBS → topisnya di
saraf tepi, dilakukan
pemeriksaan EME,
LP ?
Tempat2 yang mungkin terjadinya
sumbatan/sclerosis/emboli, pada
percabangan2 yang tadi :
a. A. vertebralis merupakan
percabangan kiri kanan dari
basilaris
b. A. carotis comunis
STROKE
b. Stroke Emboli → sumbatan tidk bersumber dari pembuluh darah. Melainkan dari
tempat lain. Misalnya dari cardio, plak HT ulserasi lepas menjadi tromboemboli.
Jika di Klinik terdapat :
a. TIA → serangan iskemik sejenak, yang sembuh beberapa menit atau jam.
Smbuh sebelum 24 jam
b. RIND → deficit neurologis iskemik yang reversible (kembali). Ini sudah
termasuk stroke >24 jam , tetapi sembuh sempurna sebelum 3 minggu
c. progressive → gejala neurologis terus memburuk, awal datag dengan
hemiparestesi (ksemutan). Lalu memberat dan sampai tidak bisa sama sekali
d. Complated → dari awal sudah seperti itu saja smpe sembuh. Baru dating
dengan hemiplagie, hemiparesis smpe selse gitu aja dia
Pikirkan stroke hemo atau non hemo bedanya gejalanya pada fase akut :
a. Stroke hemo → Ada penambahan volume dalam otak , terjadi TIK meninngkat,
nyeri kepala , ada kejang, muntah, kesadran menurun,
b. Non hemo pada fase akut → belum terjadi edema, tidak ada penambahan
volume, Tidk terjadi TIK meningkat, tidka nyeri kepala, sadar baik, kejang
Kejangnya parsial → sudah pasti satu area jika stroke. Bisa juga parsial
menjadi general.
Defisit neurologik
fokal
Iskemik Pendarahan
DK = derajat kesadaran.
sadar = 0, mengantuk/stupor =1, Semikoma/ koma = 2
MT = Muntah. Tidak muntah=0 , muntah=1
NK = Nyeri kepala
tidak nyeri kepala = 0, nyeri kepala = 1
TD = tekanan darah diastolik
TA = tanda ateroma
tidak ada tanda ateroma =0, ada tanda ateroma (DM,
angina, penyakit pembuluh darah perifer) =1
Skor total >1 = stroke perdarahan Jika skornya diantara skor ini
Skor total <-1 =stroke infark maka harus di evaluasi ulang.
Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan penunjang
✓ Laboratorium
✓ Anamnesis ✓ Ro” thorax
✓ EKG
✓ Pemeriksaan ✓ LP
objektif ✓ CT-Scan kepala
✓ MRI
✓ Arteriografi
Pemeriksaan untuk :
Cari FR dulu biiar bisa kasi obat
PENGOBATAN SPESIFIK
Ni Nyoman Wahyuni
• HIPERTENSI :
–Insiden cukup tinggi
–Hipertensi :
• Gagal ginjal
• Gagal jantung
• Peny. jantung koroner
• LVH
• Aneurisma aorta
• PAD
• Stroke
• Ensepalopati
• Retinopati
→ 1 % → krisis hipertensi
• Krisis Hipertensi :
• Hipertensi Urgensi
• Hipertensi Emergensi
• Hipertensi Urgensi :
• Peningkatan tekanan darah yang berat (D > 120)
• Kerusakan target organ (-)
• Penurunan tekanan darah dalam 24 – 48 jam
• Hipertensi Emergensi :
• Peningkatan TD yang berat
• Kerusakan target organ (+)
• Penurunan TD segera dalam beberapa menit / jam
• Ensefalopati Hipertensi :
– Ada ensefalopati
– Hipertensi emergensi
– Biasanya bersifat reversible bila R/ segera diberikan.
• Penatalaksanaan :
• Penurunan TD segera, tidak > 20 – 25%.
• Perawatan di ICU untuk monitoring TD dan fungsi end
organ.