DenahRSUPSanglah
S A D
E
B
C F
G H
108 107 106 105
I
Keterangan :
A. Kamar Ganti Perawat
B. Tempat Pencucian Alat Makan
C. Gudang
D. Kamar Mandi Pegawai
E. Spoel Hock
F. Dapur/Ruang Makan Pegawai
G. Ruang Persiapan
H. Ruang Kepala Ruangan
I. Counter Perawat
1 Administrasi 1 PNS
2 Pekarya Rumah Tangga 5 BLU
Sumber : Laporan Tenaga Non Keperawatan di Ruang Angsoka 1
Tahun 2018
= 4,58
Jml jam yang dipakai mengerjakan tugas non (16,8 + 4,58) x
kep.diasumsikan 25% dari jam pelayanan 25%
keperawatan = 5,34
Jumlah total perawat yang dibutuhkan + KaRu 16,8 + 4,58 +
5,34 = 26,72
Dibulatkan
menjadi 27
Kesimpulan M1 (Man) :
Metode penugasan yang digunakan di Ruang Angsoka 1 adalah
metode Perawat Primer modifikasi dengan jumlah pasien pada saat
pengkajian pada tanggal 7 Mei 2018 adalah 32 orang. Jika dilihat dari
tingkat ketergantungan pasien, jumlah perawat yang dibutuhkan belum
memenuhi perhitungan, karena apabila dilihat dari jadwal pegawai,
jumlah perawat tidak sebanding dengan jumlah pasien. Untuk idealnya
menurut perhitungan Gilies di ruang Angsoka 1 harus memiliki jumlah
perawat sebanyak 29 orang yang dibagi saat shift pagi 14 orang, shift
sore 10 orang, dan shift malam 5 orang tenaga perawat. Untuk tingkat
pendidikan masih ada tenaga keperawatan DIII keperawatan,
komunikasi yang digunakan antara tim menggunakan komunikasi lisan
dan tertulis.
Kesimpulan M2 (Material) :
Untuk M2 (Material) keberadaan alat-alat fisik yang ada di ruangan
baik medis dan non medis sudah tertata cukup baik. Perawatan alat-alat di
ruangan juga sudah dilakukan dengan baik, Namun terdapat beberapa
inventaris yang rusak dan belum di perbaiki, serta keterbatasan sarana
prasarana seperti tensimeter, stetoscop, set luka steril, syringe pump dan
tempat sampah di masing-masing ruangan pasien Diruangan sudah
memiliki buku operan alat ruangan untuk memantau kondisi alat dan
fasilitas ruangan. Untuk kelengkapan dokumentasi, ruangan sudah
memiliki dokumen-dokumen, SOP yang dibutuhkan untuk setiap tindakan
dan form-form pengkajian pasien sudah cukup lengkap.
Kerugian :
a) Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau total sehingga
proses keperawatan sulit dilakukan.
b) Apabila pekerjaan selesai cenderung meninggalkan klien dan
melakukan tugas non keperawatan.
2) Alokasi pasien
Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan
untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat
bertugas/jaga selama periode waktu tertentu atau sampai klien
pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian
tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan
keperawatan klien.
Keuntungan
a) Fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
b) Memberikan kesempatan untuk melakukan keperawatan yang
komprehensif.
c) Memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama
bertugas, non keperawatan dapat dilakukan oleh yang bukan
perawat
d) Mendukung penerapan proses keperawatan
e) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai
Kerugian
a) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga
tugas rutin yang sederhana terlewatkan.
b) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat
penanggung jawab klien bertugas.
3) Perawatan group / team nursing
Yaitu pelayanan lapangan dimana sekelompok perawat
memberikan pelayanan keperawatan kepada sekelompok klien,
kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijasah dan
berpengalaman. Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan
oleh pimpinankelompok/ketua grup. Selain itu ketua grup
b. Kajian Praktis
Dalam pengelolaan pelayanan keperawatan, Ruang Angsoka 1
menerapkan beberapa metode yaitu :
a. Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 7 – 8 Mei 2018
diruangan Angsoka 1 RSUP Sanglah, pengkajian dilakukan dengan
metode wawancara kepada perawat diruangan. Dari hasil wawancara
didapatkan metode yang digunakan diruang Angsoka 1 adalah metode
primer modifikasi dengan pembagian 1 kepala ruangan, 4 perawat
primer, 17 perawat associate, dan anggotanya masing-masing yang
akan bertanggung jawab kepada kepala ruangan.
a) Timbang Terima
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 7 – 8
Mei 2018 di ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah perawat
melakukan timbang terima pada saat pergantian shif. Timbang
terima dilakukan sebanyak 3x yaitu pergantian shif malam ke
pagi, shif pagi ke sore, shif sore ke malam. Operan pagi
dilakukan pada pukul 07.30 WITA antara perawat shif malam
dengan perawat shif pagi. Operan pagi dipimpin oleh kepala
b) Ronde Keperawatan
Berdasarkan pengkajian pada tanggal 7-8 Mei 2018 di
Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah melalui hasil wawancara
dengan kepala ruangan dan perawat jaga, selama ini di ruang
Angsoka 1 pernah melakukan ronde keperawatan. Ronde
keperawatan dilakukan bersamaan dengan IRNA C yaitu ruangan
Angsoka 3, Bakung Barat, Bakung Timur, dan Kamboja.
Pelaksanaan ronde keperawatan di ruangan Angsoka 1 tidak
dilakukan secara khusus diruangan.
e) Supervisi
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan di
Angsoka 1 RSUP Sanglah selama ini supervisi dilakukan.
Supervisi dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk berdasarkan
jenjang pendidikan dan juga pengalaman kerja perawatan. Hasil
supervisi juga langsung diberikan oleh supervisor kepada pihak
yang disupervisi. Di ruang Angsoka 1 dalam melaksanakan
supervisi dilakukan oleh kepala ruangan kepada PP dan dari PP
ke PA. Pelaksanaan supervisi telah dilakukan sesuai dengan
standar prosedur operasional, dalam pelaksanaannya sendiri
supervisi di ruang Angsoka 1 dilakukan secara lisan dan jarang
didokumentasikan secara tertulis.
f) Discharge Planning
Discharge planning sudah dilakukan di ruang Angsoka 1
mengenai waktu kontrol kembali dan obat-obatan yang harus
diminum di rumah, aktifitas dan istirahat, hasil lab/foto/ECG jika
ada dan surat keterangan istirahat. Pasien juga mendapatkan HE
tentang cara perawatan di rumah dan pencegahan kekambuhan
penyakit. Biasanya HE yang diberikan secara lisan. Pasien yang
akan keluar dari rumah sakit dibuatkan ringkasan keluar (resume)
yang disimpan di rekam medis pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan dimana
pemberian discharge planning dilakukan dengan baik di ruang
Angsoka 1 dan sudah sesuai dengan penerapan MPKP.
g) Dokumentasi Keperawatan
Format dokumentasi perawatan pasien yang digunakan di ruang
Angsoka 1 dapat dilihat pada Tabel
Tabel.9 Format Dokumentasi Perawatan Pasien yang Digunakan
di Ruang Angsoka 1
b. Uraian Tugas
Dari data yang didapatkan di ruang Angsoka 1, masing-masing
petugas (kepala ruangan, ketua tim, dan anggota) memiliki tugas
masing-masing dan sudah ada buku pedoman mengenai uraian tugas
dari masing – masing perawat. Dilihat dari segi pelaksanaan tugas di
ruang Angsoka 1 berkaitan dengan peran tugas masing-masing karu,
katim dan pelaksana di dalam managemen sudah sesuai dengan
MPKP.
Kepala Ruangan
1) Melaksanakan fungsi perencanaan ( P1 ) meliputi
a) Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan.
b) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan di ruang rawat yang bersangkutan.
c) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi
jumlah maupun kualifikasi untuk ruang rawat , koordinasi
dengan Kepala Perawatan / Ka. Instalansi.
2) Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan ( P2 ) meliputi :
a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
di ruang rawat melalui kerjasama dengan petugas lain yang
bertugas di ruang rawatnya.
b) Menyusun daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit
Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 29
c) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru /
tenaga lain yang akan bekerja di ruang rawatnya.
d) Memberi orientasi, membimbing siswa / mahasiswa
keperawatan yang menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan
praktik.
e) Memberi orientasi kepada pasien dan keluarganya tentang
peraturan rumah sakit, tata tertib, fasilitas yang ada serta
kegiatan rutin sehari – hari.
f) Mengadakan pertemuan berkala / sewaktu – waktu dengan
staff keperawatan dan petugas lain yang ada di ruangan
g) Memberi ijin kepada staff keperawatan yang mengikuti
kegiatan ilmiah dengan koordinasi dengan staff koordinasi
dengan Kepala Seksi / Bidang Keperawatan
h) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat – obatan sesuai
kebutuhan berdasarkan ketentuan rumah sakit.
i) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
j) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di
ruang rawat.
k) Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara
kebersihan lingkungan ruang rawat.
l) Meneliti pengisian sensus harian pasien di ruang rawat.
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (
P3) meliputi :
a) Mengendalikan dan menilai pelaksanaa asuhan keperawatan
yang telah ditentukan.
b) Mengawasi dan atau menilai siswa/mahasiswa keperawatan
untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan program
bimbingan yang telah ditentukan.
c) Menentukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada
dibawah tanggung jawabnya.
Perawat Associate
1) Melakukan pengkajian komprehensif kepada pasien
2) Menentukan masalah keperawatan pasien berdasarkan pengkajian
3) Merencanakan tindakan keperawatan berdasarkan hasil
pengkajian.
4) Melaksanakan tindakan sesuai rencana.
5) Mendokumentasikan hasil tindakan keperawatan pada rekam
medis disertai tanda tangan dan nama jelas
Administrasi
1) Melengkapi dokumen pasien
2) Mempersiapkan Surat Jaminan Kesehatan Pasien
3) Mengurus Resep Pasien
4) Melengkapi administrasi pasien masuk rumah sakit, pasien pindah
ruangan, pasien pulang dan pasien cuti.
5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Kesimpulan M3 (Method):
Dalam pelaksanaan timbang terima di ruang Angsoka 1 sudah sesuai
dengan MPKP, Kemudian ronde keperawatan pernah dilakukan bersamaan
dengan IRNA C yaitu ruangan Angsoka 3, Bakung Barat, Bakung Timur, dan
Kamboja. Pelaksanaan ronde keperawatan di ruangan Angsoka 1 tidak
dilakukan secara khusus atau belum dilakukan secara optimal diruangan.
2. Visite
Kelas III 18.000 36.000
Kelas II 20.000 40.000
Kelas I 100.000 200.000
VIP 200.000 300.000
VVIP Sandat 300.000 400.000
VVIP Jepun 300.000 500.000
Intermediate (Gandasturi, PJT, IRNA B, IATI) 100.000 200.000
Intensif (ICU, ICCU, NICU, PICU, Luka Bakar, Mawar, 200.000 300.000
IGD, PJT, IATI)
Kelas 1 Single / IRD Single 100.000 200.000
IRD Double / Lebih 20.000 40.000
3. Keperawatan
Kelas III 6.750 13.500
Kelas II 7.500 15.000
Kelas I 50.000 100.000
VIP 100.000 150.000
VVIP Sandat 150.000 200.000
VVIP Jepun 150.000 200.000
Intermediate (Gandasturi, PJT, IRNA B, IATI) 50.000 100.000
Intensif (ICU, ICCU, NICU, PICU,Luka Bakar, Mawar, IGD, 100.000 150.000
Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 37
PJT, IATI)
Kelas 1 Single / IRD Single 50.000 100.000
IRD Double / Lebih 7.500 15.000
Kesimpulan M4 (Money) :
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah merupakan Rumah Sakit Pusat
yang dijadikan sebagai pusat rujukan dari Rumah Sakit Daerah yang
berada di Bali, yang langsung di kelola dan dibiayai oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Hal ini menyebabkan seluruh pendanaan
pelayanan kesehatan, pemeriksaan, dan perawatan serta kelengkapan
Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 38
sarana dan prasarana sudah diatur secara sentral dan jelas oleh peraturan
yang telah ditetapkan. Aliran pendanaan untuk ruang Angsoka 1 diatur
oleh pusat sehingga prosedur pengadaan fasilitas membutuhkan waktu
yang relatif lama. Karena dibiayai oleh Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia melayani pasien dengan status pembayaran Umum, BPJS (PBI
dan Non PBI), KBS (Kartu Badung Sehat) sehingga banyak pasien
dengan kasus penyakit yang tidak mendapatkan pelayanan yang
menunjang untuk kesembuhan pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit
Umum Pusat Sanglah. Adanya pasien yang tidak bisa membayar biaya
rumah sakit mengakibatkan RSUP Sanglah mempunyai banyak piutang
dari pasien. Untuk mengatasi hal tersebut RSUP Sanglah juga bekerja
sama dengan beberapa perusahaan untuk menunjang ketersediaan sarana
dan prasarana melalui KSO (Kerja Sama Operasional), yang pada sistem
ini saling menguntungkan kedua belah pihak sesuai perjanjian yang
ditetapkan. Beberapa contoh pihak yang menjalin kerja sama dengan
RSUP Sanglah antara lain : Kimia Farma (penyediaan obat), IRD
Menjangan (Penyediaan alat CT-Scan), PT.Citra Dian Pratama
(Penyediaan alat X-Ray), IGM (Penyediaan bahan HD dan alat). Jika
pada KSO (Kerja Sama Operasional) dikeluarkan alat terbaru (lebih
modern) maka setiap tahun dapat berubah sesuai dengan perjanjian.
4
3.5
3
2.5
2
1.5 Jan
1
0.5 Feb
0 Mar
Kesimpulan M5 (Market) :
Dari penilaian BOR, ruang Angsoka 1 memiliki nilai BOR sudah dalam
rentang normal sehingga sudah memenuhi batas minimal menurut Barber Johnson
dan Depkes RI. Sedangkan untuk penilaian mutu pelayanan, diperoleh hasil dari
pelaksanaan survey kepuasan masyarakat di RSUP Sanglah pada bulan Januari-
Maret 2018 diperoleh hasil :
a. Rata-rata indeks kepuasan masyarakat : 3.17
b. Indeks kepuasaan setelah dikonversi : 79.25
c. Mutu pelayanan : Baik
d. Presentase Responden yang menyatakan puas : 96.11 %
4. PENGORGANISASIAN
Menurut Nursalam (2012) dalam Swansburg (1999),
Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas-aktivitas untuk mencapai
tujuan objektif, penugasaan suatu kelompok manajer dengan autoritas
pengawasan setiap kelompok, dan menentukan cara dari pengkoordinasian
aktivitas yang tepat dengan unit lainnya, baik menurut vertikel maupun
horizontal, yang bertanggung jawab untuk mencapai objektif organisasi.
Prinsip Pengorganisasian
a) Rantai komando (Chain of command)
Kepuasan anggota, efektif dan sukses mencapai tujuan, organisasi
ditetapkan sesuai dengan hubungan hierarki dan kewenangan dari atas
kebawah.
b) Unity of command
Karyawan mempunyai satu supervisor dan satu pimpinan dengan satu
perencanaan untuk sekelompok kegiatan dengan tujuan yang sama.
c) Span of control/ rentang kendali
Prinsip pembimbing, dimana seseorang supervisor dapat membimbing
secara aktif dalam hal jumlah, fungsi, dan geografi
d) Specialization
Setiap orang masing-masing memiliki keahlian tertentu
1) Struktur Organisasi
Ruang Angsoka 1 dipimpin oleh kepala ruangan dengan latar belakang
pendidikan S1 Ners. Di ruang Angsoka tidak terdapat wakil kepala
ruangan. Di bawah pimpinan kepala ruangan terdapat satu orang
administrasi yang berlatar belakang SMA dan satu orang inventaris yang
berlatar belakang perawat dengan pendidikan terakhir DIII Keperawatan.
Di ruang Angsoka 1 menggunakan metode perawat primer modifikasi,
dimana dalam pemberian asuhan keperawatan sudah ada masing-masing
perawat primer dibagi menjadi empat tim. Pada masing-masing tim
berjumlah empat sampai lima orang perawat pelaksana. Selain itu terdapat
lima orang pekarya rumah tangga.
Terdapat pendelegasian tugas yang dilakukan di ruangan Angsoka 1.
Pendelegasian dicatat di surat cuti yang berisikan tindakan-tindakan yang
didelegasikan. Tidak terdapat buku khusus pendelegasian tugas. Apabila
ada staf yang berhalangan atau tidak dapat melakukan dinas, maka dapat
mengganti atau menukar dinas dan dicatat pada buku tukar dinas
disertakan surat ijin.
PP I PP II PP III PP IV
Komang Priani, S.Kep Ni Luh Yuliani, S.Kep Komang Budiarsih, SST Ns. Cok Istri Sri Dewi, S.Kep
PA I PA II PA III PA IV
Ni Md. Kusuma Dewi, Ns. Dewa Gede Suta
Ni Made Witari, Amd.Kep Luh Karini, Amd.Kep
Amd.Kep Wijaya,S.Kep
PA I PA II PA III PA IV
I Pt. Candra Pranata, Ns. Emy Kurniawati, S.Kep Luh Winda Wulandari, Nym Wirajana Dharma A,
Amd.Kep Amd.Kep S.Kep
PA I PA II PA III PA IV
I Gst Ayu Vina Wiratih, Ni Kt. Kristinawati D, Ns. Ni Kadek Juliastuti.
Luh Lyastriani, Amd.Kep
Amd.Kep Amd.Kep S.Kep
PA I PA II PA III PA IV
Ni Pt Rika Handayani,
Ns. Ni Made Juniari, S.Kep I Wayan Suteja, Amd.Kep Pt Lindya Dara M, Amd.Kep
Amd.Kep
PEKARYA RT PEKARYA RT
Ni Ketut Armoni Luh Gede Susantun
PEKARYA RT PEKARYA RT
Made Gorsiani Ni Nyoman Darmianti
Praktik PEKARYA
ManajemenRTKeperawatan D-IV Keperawatan
PEKARYA RT Semester VI 50
Desak Made Kurniawati Ketut Budiani
Di ruang Angsoka 1 sudah terdapat uraian tugas secara pasti. Contoh
uraian tugas yang dapat digunakan di ruangan Angsoka 1 yaitu :
a. Kepala Ruangan
1) Rincian Tugas
a) Memiliki pengalaman yang mendalam dan relevan di
area klinis yang dipimpin
b) Menunjukkan dan memiliki pengetahuan klinik yang luas
c) Berperan sebagai narasumber dan memberikan
bimbingan bagi staf lain yang memerlukan
d) Memiliki kemampuan secara efektif dalam memimpin,
mengelola dan mendukung dalam pencapaian kinerja
e) Memiliki pengetahuan tentang isu profesi keperawatan
kebidanan untuk memajukan profesionalisme
keperawatan kebidanan
b) Mampu berperan sebagai role model, narasumber, coach
seluruh staf untuk memastikan pelayanan yang diberikan
memiliki kualitas tinggi
c) Berperan melakukan supervisi keperawatan dan
penilaian kinerja secara efektif
d) Melakukan koordinasi dan mengelola sumber daya
manusia dan sumber materi yang dibutuhkan secara
efektif
e) Mengelola alur pasien, BOR, perpindahan pasien,
pemulangan pasien secara efektif
f) Mengelola pelayanan yang berfokus pada pasien dengan
melibatkan pasien dan keluarga secara aktif dalam
edukasi dan pengambilan keputusan
g) Melakukan evaluasi dan monitoring secara continue
pelayanan keperawatan dan tingkat kepuasan pasien
h) Melakukan pengumpulan data indikator mutu
keperawatan dan patient safety
c. Perawat Assosiate
a. Rincian tugas
a) Memberikan asuhan keperawatan rawat inap
(pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi)
secara holistik
b) Melakukan penilaian risiko seperti resiko dekubitus,
penilaian resiko jatuh, penilaian nutrisi, penilaian nyeri,
dan penilaian infeksi nosokomial
d. Administrasi
1) Melengkapi dokumen pasien
2) Mempersiapkan Surat Jaminan Kesehatan Pasien
3) Mengisi CBS pasien.
4) Mengurus Resep Pasien
5) Melengkapi administrasi pasien masuk rumah sakit, pasien
pindah ruangan, pasien pulang dan pasien cuti.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Daftar Dinas
Jadwal dinas yang ada di ruangan Angsoka 1 disusun berdasarkan
PP dan jadwal ini sudah sesuai dengan jadwal yang dibuat dalam 1
bulan sehingga perawat sudah mengetahui dan mempersiapkan
dirinya untuk melakukan dinas. Pembuatan jadwal dinas perawat
dilakukan oleh kepala ruangan yang setiap PP mempunyai anggota
yang berdinas pada pagi, sore, malam, dan lepas dari jaga malam
serta libur.
3. Daftar Pasien
Daftar pasien di Ruang Angsoka 1 sudah terdapat pada buku
situasi yang berisi no RM, tanggal MRS, jenis kunjungan, nama,
alamat,diagnosa medis , alamat, kelas, jaminan kesehatan, hari di
rawat dan sudah tercantum nama perawat pada lembar
pembagian tugas ruang Angsoka 1 yang bertanggung jawab pada
sejumlah pasien (ada pembagian pasien dalam PP).
4. Klasifikasi Pasien
Berdasarkan wawancara dengan perawat di ruangan Angsoka 1
dan berdasarkan hasil pengamatan serta berdaarkan data dari buku
WLI ruang Angsoka 1 diperoleh data bahwa rata rata tingkat
ketergantungan pasien yakni tingkat ketergantungan sedang
(partial care).
6. PENGAWASAN
Controlling atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses
untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi.
Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran
dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan
pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai
dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Di dalam manajemen perusahaan
yang modern fungsi control ini biasanya dilakukanoleh divisi audit
internal.Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah
pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi manajemen yang lain, tidak
akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, Devi (2011)
dalam Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan
tentang pengawasan sebagai: “the process by which manager determine
wether actual operation are consistent with plans”. Louis E. Boone dan
David L. Kurtz juga menyatakan bahwa fungsi ini adalah fungsi yang terakhir
di dalam manajemen dan fungsi memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan
yang telah berjalan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan dan
memantau kinerja stafnya, kinerja tersebut kemudian dibandingkan dengan
sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila kinerja tersebut
menyimpang maka fungsi manajemen yang lain diperiksa kembali. Selama
fase pengendalian, kinerja diukur menggunakan standar yang telah ditentukan
dan tindakan diambil untuk mengoreksi ketidakcocokan antara standar dan
kinerja.
Prinsip Pengawasan
1. Pengawasanyang dilakukan oleh pimpinan harus dimengerti oleh staf dan
hasilnya mudah diukur. Misalnya tentang waktu dan tugas-tugas pokok
yang harus diselesaikan oleh staf.
2. Fungsi pengawasan harus dipahami pimpinan sebagai suatu kegiatan yang
sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
3. Standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada seluruh staf karena kinerja staf
akan terus dinilai oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk memberikan
reward kepada mereka yang dianggap mampu bekerja.
Manfaat Pengawasan
Bila fungsi wasdal dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan memperoleh
manfaat berupa:
1. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, pakah
sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah
digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi wasdal akan
meningkatkan efisiensi kegiatan program.
2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
3. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi
kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
4. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
5. Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan
atau diberikan pelatihan lanjutan.
Obyek Pengawasan
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan manajerial, ada lima jenis obyek
yang perlu dijadikan sasaran pengawasan.
1. Obyek yang menyangkut kuantitas dan kualitas barang atau jasa.
Pengawasan ini bersifat fisik.
2. Keuangan
3. Pelaksanaan program dilapangan
4. Obyek yang bersifat strategis
5. Pelaksanaan kerja sama dengan sektor lain yang terkait.
Jenis-jenis Pengawasan
1. Pengawasan fungsional (struktural). Fungsi pengawasan ini melekat
pada seseorang yang menjabat sebagai pimpinan lembaga.
2. Pengawasan publik. Pengawasan ini dilakukan oleh masyarakat.
3. Pengawasan non fungsional. Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh
badan-badan yag diberikan wewenang untuk melakukan pengawasan
seperti DPR, BPK, KPK, dan lain-lain.
Bobot x
No. Analisis SWOT Bobot Rating Hasil
Rating
1 M1 (Man)
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength/Kekuatan
1. Sebagian besar perawat di 0,4 3 1,2 S-W=
ruangan telah berkualifikasi 2,7-1=1,7
pendidikan minimal SI
Keperawatan.
2. Telah terdapat tenaga 0,3 3 0,9
keperawatan dengan
pendidikan :
D-III Keperawatan : 13 Orang
D-IV Keperawatan : 1 Orang
S1 Keperawatan : 9 Orang
3. Jumlah total tenaga sudah
memenuhi standar kebutuhan
tenaga berdasarkan perhitungan 0,3 2 0,6
Depkes yaitu 13 orang
Total 1 2,7
Weakness/Kelemahan :
1. Jumlah perawat masih 1 1 1
belum sebanding dengan
jumlah pasien.
Total 1 1
Total 1 2,25
4 M4 (Money) S-W=
Strength 2,5-2=
1. Untuk pendanaan pelayanan 0,5 3 1,5 0,5
kesehatan, pembiayaan,
pemeriksaan, dan perawatan
Total 1 2
Opportunity O-T=
1. Banyaknya pasien yang dirawat 0,75 3 2,25 3-2=
di ruang Angsoka 1, rata-rata 1
hampir semua bed penuh setiap
harinya.
2. Banyaknya pasien pengguna 0,25 3 0,75
jasa BPJS yang di rawat di
Ruang Angsoka 1 RSUP
Sanglah
Total 1 3
Threats
1. Banyaknya pasien BPJS 0,5 2 1
membuat rumah sakit harus
menyediakan anggaran
cadangan untuk
mengantisipasi apabila
pembayaran klaim belum
dibayarkan ke rumah sakit.
Total 1 2
M4 (Money) 1. Adanya pasien yang tidak bisa membayar biaya rumah sakit,
(S=2,5; W=2; mengakibatkan RSUP sanglah mempunyai banyak piutang dari
O=3; T=2) pasien.
MATERIAL
Untuk ronde di Ruang Angsoka 1 RSUP
Sanglah belum dilakukan secara optimal
Terdapat beberapa inventaris yang rusak
dan belum di perbaiki
Ruang Angsoka 1
Rumah Sakit Umum
Pusat Sanglah belum
MONEY menerapkan sistem
MARKET
MAKP primer secara
optimal
Gambar 4.1 Fish BoneMetode
Adanya pasien yang tidak bisa membayar biaya Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 74
asuhan keperawatan profesional di
rumah sakit, mengakibatkan RSUP sanglah
Ruang A ngsoka 1RSUP Sanglah.
mempunyai banyak piutang dari pasien.
Prioritas Masalah
Berdasarkan diagram layang (gambar 4.1) yang telah dijabarkan diatas
permasalah yang dihadapi oleh Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah adalah
sebagai berikut:
1. Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien
2. Terdapat beberapa inventaris yang rusak dan belum di perbaiki
3. Keterbatasan sarana prasarana seperti tensimeter, stetoskop, set luka steril,
syringe pump dan tempat sampah di masing-masing ruangan pasien
4. Untuk ronde di Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah belum dilakukan secara
optimal
5. Adanya pasien yang tidak bisa membayar biaya rumah sakit,
mengakibatkan RSUP sanglah mempunyai banyak piutang dari pasien.
3. M3 (Method)
a. RS memiliki visi, misi, dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan
b. Ruangan sudah memiliki model asuhan keperawatan profesional
yang digunakan, yaitu model primer modifikasi
c. Terlaksananya komunikasi yang efektif antara sesama profesi maupun
antarprofesi pada saat pelaksanaan pelayanan kesehatan
d. Ruangan sudah mempunyai standar operasional prosedur
e. Terdapat struktur organisasi yang jelas
Masalah : -
A. Kesimpulan
Dari pengkajian dan analisa data didapatkan beberapa permasalahan
yang ada di Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah, yaitu Ruang Angsoka 1 Rumah
Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar belum menerapkan sistem MAKP
primer secara optimal. Adapun rincian hasil identifikasi masalah berdasarkan
jenis sumber daya diantaranya Jumlah perawat masih belum sebanding
dengan jumlah pasien, terdapat beberapa inventaris yang rusak dan belum di
perbaiki, isi timbang terima sebagian besar tentang program dokter dan belum
membahas tentang masalah keperawatan yang sedang atau akan muncul,
untuk ronde di Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah belum dilakukan secara
optimal, dan adanya pasien yang tidak bisa membayar biaya rumah sakit,
mengakibatkan RSUP sanglah mempunyai banyak piutang dari pasien.
Prioritas dari masalah ini sudah disesuaikan dengan analisis SWOT.
Pelaksanaan kegiatan yang direncanakan berjalan lancar dimana role
play timbang terima sudah berjalan dengan lancar. Dari hasil kegiatan, sudah
terlihat adanya perubahan baik oleh tenaga perawatan maupun pasien.
Kegiatan role play timbang terima (operan) sudah dilakukan dengan
menggunakan metode SOAP dan SBAR.
B. Saran
1. Kepala Ruangan Angsoka 1 RSUP Sanglah
Diharapkan kegiatan timbang terima (operan) dapat dilakukan sesuai
dengan prosedur yang ada setiap pergantian shift.
2. Kepada Institusi Pendidikan
Sebelum mahasiswa terjun langsung ke ruangan sebaiknya pihak kampus
baik itu antara mahasiswa dan dosen atau antar dosen pembimbing
dengan dosen pembimbing yang satu dengan yang lainnya
mengkoordinasikan dan menyamakan persepsi terlebih dahulu sehingga
pelaksanaan praktik stase manajemen keperawatan dapat berlangsung
lebih optimal.