Anda di halaman 1dari 81

HASIL PRAKTIK

A. Gambaran Umum Lokasi Praktik/Ruangan


1. Gambaran Umum RSUP Sanglah
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah adalah rumah sakit yang terletak
di Denpasar, Provinsi Bali. RSUP Sanglah mulai dibangun pada tahun
1956 dan diresmikan pada tanggal 30 Desember 1959 dengan kapasitas
150 tempat tidur. Pada tahun 1962 bekerjasama dengan FK Unud sebagai
RS Pendidikan. Pada tahun 1978 menjadi rumah sakit pendidikan tipe B
dan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Bali, NTB, NTT, Timor Timur
(SK Menkes RI No.134/1978).
Dalam perkembangannya RSUP Sanglah mengalami beberapa kali
perubahan status, pada tahun 1993 menjadi Rumah Sakit Swadana (SK
Menkes No. 1133/Menkes/SK/VI/1994). Kemudian tahun 1997 menjadi
Rumah Sakit PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). Pada tahun 2000
berubah status menjadi Perjan (Perusahaan Jawatan) sesuai peraturan
pemerintah tahun 2000. Terakhir pada tahun 2005 berubah menjadi PPK
BLU (Kepmenkes RI NO.1243 tahun 2005 tgl 11 Agustus 2005) dan
ditetapkan sebagai RS Pendidikan Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun
2005 tertanggal 12 Desember 2005.
Seperti halnya organisasi lain, RSUP Sanglah Denpasar juga memiliki
visi sebagai arah yang akan dituju, menjadi Rumah Sakit Unggulan dalam
bidang Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian tingkat Nasional dan
Internasional. Dalam mewujudkan visi tersebut RSUP Sanglah dalam
memberikan pelayanan selalu berusaha dengan segala upaya agar
pelayanannya prima sehingga dapat memuaskan masyarakat yang
membutuhkan pelayanan. Apalagi RSUP Sanglah merupakan rumah sakit
rujukan utama untuk wilayah Bali, NTB dan NTT.
Disamping itu RSUP Sanglah juga selalu mengedepankan
pemberdayaan sumber daya yang dimilikinya untuk bisa menghasilkan
unggulan di bidang pendidikan, penelitian kedokteran, dan keperawatan.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 1


Visi, Misi, Keyakinan Dasar, Nilai-Nilai Dasar dan Motto RSUP Sanglah
Gambaran khusus tentang RSUP Sanglah Denpasar ditinjau dari visi,
misi, keyakinan dasar, nilai-nilai dasar RSUP Sanglah, dan motto rumah sakit
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Visi
”Menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional Kelas Dunia Tahun 2019”
"To Be A World Class National Referral Hospital In 2019"
b. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi yang paripurna,
bermutu untuk seluruh lapisan masyarakat ;
2) Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan
berdaya saing serta menyelenggarakan penelitian dalam bidang
kesehatan berbasis rumah sakit ;
3) Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku kesehatan terkait;
4) Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
c. Motto :
“Kepuasan Anda Adalah Kebahagiaan Kami”
d. Sasaran :
1) Terciptanya tata kelola rumah sakit yang berhasil guna dan berdaya
guna Terciptanya pelayanan rumah sakit kelas dunia.
2) Terselenggaranya pendidikan dokter umum, dokter spesilalis disemua
SMF/Bagian dan tenaga kesehatan lainnya.
3) Terselenggaranya penelitian kesehatan yang berkualitas,
terdokumentasi dan dipublikasikan ke seluruh dunia.
e. Tugas
RSUP Sanglah mempunyai tugas menyelenggarakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu
dan berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan
serta upaya rujukan.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 2


f. Tujuan
Tercapainya tata kelola rumah sakit yang berhasil guna dan berdaya
guna, dalam rangka mewujudkan pelayanan rumah sakit yang berkelas
dunia agar tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
g. 3 Keyakinan Dasar Pegawai
1) Insan Profesional
2) Tat Wam Asi
3) Bekerja Dalam Teamwork
h. Falsafah
“Menjunjung Tinggi Harkat dan Martabat Manusia Dalam Pelayanan
Kesehatan, Pendidikan dan Penelitian.”

DenahRSUPSanglah

Gambar 1. Denah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 3


Gambaran Umum Ruang Angsoka 1
Ruang Angsoka I merupakan salah satu ruang rawat inap yang
termasuk dalam instalasi rawat inap.C. ruang Angsoka I merupakan ruamg
rawat inap bedah. Ruang rawat inap kelas II terdiri dari 1 ruangan dengan
kapasitas 3 tempat tidur. Kelas III terdiri dari 7 kamar yang masing-
masing terdiri dari 6 tempat tidur. Kamar 101-102 merupakan kamar kusus
untuk pasien bedah ortopedi, kamar 103-104 khusus untuk pasien bedah
neurologi, kamar 105-106 khusus untuk pasien bedah umum, kamar 107-
108 merupakan kamar khusus untuk pasien bedah kardio.
a. Data Tenaga Keperawatan
Jumlah tenaga keperawatan di ruang angsoka 1 yaitu 23 orang.
Ruang Angsoka 1 di kepalai oleh seorang kepala ruangan yang
membawahi 4 tim perawatan primer. Masing – masing tim dikepalai
oleh seorang ketua tim perawat primer. Satu tim perawat primer
beranggotakan 4-5 orang perawat associate.
Klasifikasi pasien dibagi sesuai dengan jenis penyakit. Terdapat
satu ruang khusus untuk kepala ruangan, satu nurse station, satu
ruangan untuk tempat pencucian alat makan, satu ruangan dapur, satu
kamar ganti perawat, satu kamar mandi untuk pegawai, 8 kamar mandi
untuk pasien dan keluarga, satu ruangan persiapan obat, satu gudang,
dan satu spool hock.
Terdapat 8 kamar pasien dengan rincian : kamar 101-102 dengan
kapasitas masing-masing kamar terdiri dari 6 tempat tidur dan 2 kamar
mandi merupakan kamar kusus untuk pasien bedah ortopedi, kamar
103-104 kapasitas masing-maing kamar terdiri dari 6 tempat tidur dan
2 kamar mandi merupakan kamar khusus untuk pasien bedah
neurologi, kamar 105-106 kapasitas masing-masing kamar terdiri dari
6 tempat tidur dan 2 kamar mandi merupakan kamar khusus untuk
pasien bedah umum, kamar 107 merupakan kamar kelas 2 terdiri dari 3
tempat tidur dan 1 kamar mandi merupakan kamar khusus kardio, dan
kamar 108 terdiri dari 6 tempat tidur dan 2 kamar mandi merupakan
kamar khusus untuk pasien bedah kardio.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 4


Tabel.1 Data Nama Pegawai Dalam Struktur Organisasi di Ruang Angsoka 1
(IRNA C) RSUP Sanglah
No Nama Pend. Gol. Jabatan
1 Ns. I Made Surata Witarsa. S.Kep S1 Kep IIIC Ka. IRNA.C
2 Ns. Ni Nyoman Sri Nuryani. S.Kep S1 Kep IIIC Kor. Pelayanan IRNA.C
3 Ns. Ni Nyoman Trisna Susanti S.Kep S1 Kep IIID Kepala Ruangan
4 Ni Wayan Martini Amd.Kep DIII Kep IIID Inventaris
5 Aa. Made Suardana SMA IIID Administrasi
6 Komang Priani S Kep S1 Kep IIIB Perawat Primer 1
7 Ni Luh Yuliani S. Kep S1 Kep IIIC Perawat Primer 2
8 Komang Budiarsih SST DIV Kep IIIB Perawat Primer 3
9 Ns. Cok Istri Sri Dewi. S.Kep S1 Kep IIIA Perawat Primer 4
10 I Made Juniari. S.Kep Ns S1 Kep Kontrak Perawat Asosiatif 1
11 I Putu Candra Pranata Amd. Kep DIII Kep IIC Perawat Asosiatif 1
12 Ni Made Kusuma Dewi Amd. Kep DIII Kep IIIA Perawat Asosiatif 1
13 I Gusti Ayu Vina Wiratih Amd. Kep DIII Kep IIIA Perawat Asosiatif 1
14 I Wayan Suteja Amd Kep DIII Kep Kontrak Perawat Asosiatif 2
15 Ni Made Witari Amd Kep DIII Kep BLU Perawat Asosiatif 2
16 Emy Kurnia Wati S. Kep S1 Kep Kontrak Perawat Asosiatif 2
17 Luh Lyastriani Amd. Kep DIII Kep BLU Perawat Asosiatif 2
18 Ni Putu Rika Handayani Amd. Kep DIII Kep Kontrak Perawat Asosiatif 3
19 Luh Winda Wulandari Amd. Kep DIII Kep IID Perawat Asosiatif 3
20 Ni Ketut Kristinawati D, Amd . Kep DIII Kep Kontrak Perawat Asosiatif 3
21 Luh Karini Amd. Kep DIII Kep IIIB Perawat Asosiatif 3
22 Putu Ayu Sri Wulandari Amd. Kep DIII Kep Kontrak Perawat Asosiatif 4
23 Dewa Gede Suta Wijaya S.Kep S1 Kep Kontrak Perawat Asosiatif 4
24 Ni Kadek Juli Astut1 S.Kep S1 Kep Kontrak Perawat Asosiatif 4
25 Nyoman Wirajana Darma A, S. Kep S1 Kep Kontrak Perawat Asosiatif 4
26 Putu Lindiya Dara M, Amd. Kep D-III Kep Kontrak Perawat Asosiatif 4
27 Ni Ketut Armoni SMA IIC Pekarya Rumah Tangga
28 Made Gorsiani SMA BLU Pekarya Rumah Tangga
29 Ni Nyoman Darmianti SMA BLU Pekarya Rumah Tangga
30 Luh Gede Susantun SMA BLU Pekarya Rumah Tangga
31 Ni Ketut Budiani SMA BLU Pekarya Rumah Tangga

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 5


b. Denah Ruangan Angsoka 1
Denah Ruang Angsoka 1
RSUP Sanglah Denpasar

S A D

E
B
C F

G H
108 107 106 105
I

101 102 103 104

Keterangan :
A. Kamar Ganti Perawat
B. Tempat Pencucian Alat Makan
C. Gudang
D. Kamar Mandi Pegawai
E. Spoel Hock
F. Dapur/Ruang Makan Pegawai
G. Ruang Persiapan
H. Ruang Kepala Ruangan
I. Counter Perawat

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 6


2. Hasil Pengkajian (Man, Material, Methode, Money, Marketing)
1. M1 (MAN)
a. Kajian Teori
Menurut Nursalam (2012), perencanaan tenaga kesehatan
adalah proses memperkirakan jumlah tenaga dan jenis pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai target
pelayanan kesehatan yang telah ditentukan dan mencapai tujuan
kesehatan. Perencanaan ini mencakup persiapan: siapa yang berbuat
apa, kapan, dimana, bagaimana, dengan sumber daya apa dan untuk
populasi mana. Dalam menentukan kebutuhan SDM rumah sakit harus
memperhatikan beberapa faktor seperti ukuran dan tipe rumah sakit;
fasilitas dan tipe pelayanan yang ditawarkan; jenis dan jumlah
peralatan dan frekuensi pemakaiannya; kompleksitas penyakit; usia
pasien dan lamanya waktu tinggal di rumah sakit; pemberian cuti,
seperti melahirkan, liburan, sakit, dan tugas belajar; keterbatasan
anggaran; turn over (mengundurkan diri) personel dan tingkat ketidak
hadiran; pelayanan dan perawatan kesehatan 24 jam dan lain-lain.
b. Kajian Praktis
1) Struktur Organisasi
Ruang Angsoka 1 sudah memiliki struktur organisasi yang
terdiri dari Kepala Ruangan, Inventaris, Administrasi Ruangan,
Perawat Primer dan Perawat Associate.
Ruang Angsoka 1 dipimpin oleh seorang kepala ruangan
dengan latar belakang pendidikan Ners/S1 Keperawatan. Dalam
memberikan asuhan keperawatan, staf keperawatan dibagi menjadi
empat orang Perawat Primer yang masing-masing membawahi
empat sampai lima orang anggota Perawat Associate. Ruang
Angsoka 1 juga memiliki satu orang inventaris dan satu orang
administrasi ruangan.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 7


2) Tenaga Keperawatan
Ruang Angsoka 1 (IRNA C) RSUP Sanglah dipimpin oleh
seorang kepala ruangan, 1 orang inventaris, 1 orang Administrasi,
4 orang perawat primer, 17 orang perawat pelaksana.
Tabel .2 Pola Ketenagaan di Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah
Tahun 2018
Kualifikasi Jumlah Status
No Total
Pendidikan P L PNS Kontrak BLU
1 SI Keperawatan 7 2 2 5 0 9
– Ners
2 DIV 1 0 1 0 0 1
Keperawatan
3 DIII 11 2 8 5 2 13
Keperawatan
Sumber : Laporan Pola Ketenagaan Ruang Angsoka 1 Tahun 2018

3) Tenaga Non Keperawatan


Tenaga non keperawatan di ruang Angsoka 1 sebanyak 1 orang
administrasi ruangan, dan 6 orang pekarya.
Tabel. 3 Tenaga Non Keperawatan di Ruang Angsoka 1 RSUP
Sanglah Tahun 2018

No Kualifikasi Jumlah Keterangan

1 Administrasi 1 PNS
2 Pekarya Rumah Tangga 5 BLU
Sumber : Laporan Tenaga Non Keperawatan di Ruang Angsoka 1
Tahun 2018

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 8


4) Tingkat Kebutuhan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat
Dari tanggal 7-9 Mei 2018, di ruang Angsoka 1 terdiri dari 45
tempat tidur dan jumlah klien perhari rata-rata lebih dari 30 orang.
Rata-rata jumlah jam kontak langsung perawat-klien = 6.5
jam/klien/hari.
Tabel 4 Klasifikasi Ketergantungan Pasien Menurut Douglas (Sitorus,
2006)
KlasifikasiPasien
Minimal Partial Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

Perhitungan Berdasarkan Rumus Douglas:


Tabel 5 Kebutuhan Tenaga Perawat Menurut Tingkat
Ketergantungan Pasien Ruang Angsoka 1 Tahun 2018
Tingkat ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah
Pagi Siang Malam
ketergantungan pasien
Minimal 2 2x0,17=0,34 2x0,14=0,28 2x0,07=0,14
Partial 12 12x0,27=3,24 12x0,15=1,8 12x0,10=1,2
Total 18 18x0,36= 6,84 18x0,30= 5,4 18x0,20=3,6
Jumlah 32 10,42=10 7,48 =7 4,94 =5

Total perawat yang dibutuhkan dalam sehari


10,06 + 7,48 + 4, 94 = 22,48 dibulatkan menjadi 23 orang

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 9


Perhitungan berdasarkan rumus Giliies :
Jam Kebutuhan Perawat
a. Keperawatan langsung = 2 x 2 = 4 Jam
Keperawatan sebagian = 3 x 12 = 36 Jam
Keperawatan total = 6 x 18 = 108 Jam
b. Keperawatan tidak langsung
45 orang x 1 jam = 45 Jam
c. Pendidikan kesehatan
45 orang/ hari x 0,25 Jam = 11 Jam
Total jam keseluruhan = 148 jam + 45 jam + 11 jam = 204 jam
= 4,5

Jumlah kebutuhan tenaga per hari


= 28,92 orang dibulatkan menjadi 29 orang

Menurut Warstler dalam Swansburg dan Swansburg (1999) merekomendasikan


untuk pembagian proporsi dinas dalam satu hari Pagi : Siang : Malam = 47% :
36% : 17%
Sehingga jika jumlah total staff keperawatan per hari = 29 orang maka :
a. Shift Pagi = 47% x 29 = 14
b. Shift Sore =36% x 29 = 10
c. Shift Malam = 17% x 29 = 5
Total = 29 Orang

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 10


Perhitungan menurut Rumus DEPKES RI
Ruang Angsoka 1 (berdasarkan klasifikasi pasien)
Jumlah perawat sekarang : 23 orang (termasuk Kepala Ruangan)
Jumlah Bed : 45 bed
Berdasarkan rata-rata tingkat ketergantungan pasien periode Mei 2018
Rata-rata Jumlah Jam
Perawatan per
No Kategori jumlah Perawatan per
hari
pasien hari
1 Askep Minimal 2 3 6
2 Askep Sedang 12 3,08 36,96
3 Askep Berat 18 4,15 74,7
4 Askep Maksimal 0 6,16 0
32 117,66

Perawat yang dibutuhkan


Rumus Perhitungan

= 4,58
Jml jam yang dipakai mengerjakan tugas non (16,8 + 4,58) x
kep.diasumsikan 25% dari jam pelayanan 25%
keperawatan = 5,34
Jumlah total perawat yang dibutuhkan + KaRu 16,8 + 4,58 +
5,34 = 26,72
Dibulatkan
menjadi 27

Jumlah Tenaga Riil Kebutuhan Keterangan


23 perawat 27 perawat (termasuk Kekurangan 4
(termasuk KaRu) Karu) perawat

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 11


Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan kebutuhan tenaga perawat di
Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah sebagai berikut :
a. Berdasarkan rumus Douglass : 23 Orang
b. Berdasarkan rumus Gillies : 29 orang
c. Berdasarkan perhitungan rumus Depkes RI : 27 Orang

Kesimpulan M1 (Man) :
Metode penugasan yang digunakan di Ruang Angsoka 1 adalah
metode Perawat Primer modifikasi dengan jumlah pasien pada saat
pengkajian pada tanggal 7 Mei 2018 adalah 32 orang. Jika dilihat dari
tingkat ketergantungan pasien, jumlah perawat yang dibutuhkan belum
memenuhi perhitungan, karena apabila dilihat dari jadwal pegawai,
jumlah perawat tidak sebanding dengan jumlah pasien. Untuk idealnya
menurut perhitungan Gilies di ruang Angsoka 1 harus memiliki jumlah
perawat sebanyak 29 orang yang dibagi saat shift pagi 14 orang, shift
sore 10 orang, dan shift malam 5 orang tenaga perawat. Untuk tingkat
pendidikan masih ada tenaga keperawatan DIII keperawatan,
komunikasi yang digunakan antara tim menggunakan komunikasi lisan
dan tertulis.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 12


2. M2 (MATERIAL)
a. Kajian Teori
Menurut Nursalam (2012), pengelolaan peralatan merupakan
faktor penunjang terlaksananya pelayanan keperawatan. Semua bentuk
alat kesehatan atau peralatan lain dipergunakan untuk melaksanakan
asuhan keperawatan sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan
sehingga diperoleh tujuan pelayanan keperawatan efisien dan efektif.
Jumlah fasilitas dan alat-alat medis maupun keperawatan dapat
dipenuhi dengan standar yang telah ditetapkan oleh masing-masing
institusi dengan memperhatikan jenis alat, bahan, ukuran, jumlah yang
dibutuhkan.
b. Kajian Praktis
Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah merupakan ruang rawat bedah.
Kapasitas Ruang Angsoka 1 adalah 3 tempat tidur kelas II dan kelas
III dengan total pasien sebanyak 29 pasien. (Tanggal 7 Mei 2018).
Dari hasil pengkajian yang dilakukan dari tanggal 7-8 mei 2018,
didapatkan data fasilitas pasien sebagai berikut:
1) Lingkungan kerja
Ruang Angsoka RSUP Sanglah terdiri dari 8 ruang perawatan
yang dibagi menjadi 2 kelas dengan rincian:
Kelas II : 1 kamar @3 tempat tidur
Kelas III : 7 kamar @42 tempat tidur
2) Fasilitas Pasien
a) Kelas II (Kamar 107)
Item Jumlah/Ruangan Jumlah Total
Tempat tidur 3 (buah) 3 (buah)
Meja Pasien 3 (buah) 3 (buah)
Toilet 1 1
Tiang Infus 3 (buah) 3 (buah)
Exhaust Fan 1 (buah) 1 (buah)

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 13


b) Kelas III (Kamar 1,2,3,4,5,6 dan 8)
Item Jumlah/Ruangan Jumlah Total
Tempat tidur 6 (buah) 42 (buah)
Meja Pasien 6 (buah) 42 (buah)
Toilet 2 14
Tiang Infus 6 (buah) 42 (buah)
Kursi 6 (buah) 42 (buah)

Tabel.6 Fasilitas Alat Medis/ Keperawatan Ruang Angsoka RSUP Sanglah


Tanggal 7 Mei 2018 (dengan perbandingan dari aturan Permenkes RI No.
56 Tahun 2014)
Standar Barang
Barang Ruang
No (RS Kelas A Ruang Bahan Jumlah Keadaan
Angsoka 1
Rawat Bedah
1 Thermomreter digital Thermometer Plastik 3 Baik 2
digital Rusak 1
2 Pen-light Senter Plastik 1 Baik
3 Syringe Pump Syringe Pump Besi, plastik 6 Baik
4 Refleks Hummer Refleks Hummer Besi, karet 1 Baik
5 Transcanial Doppler TIDAK ADA
6 Head Lamp TIDAK ADA
7 Infusion Pump TIDAK ADA
8 Stethoscope Stethoscope Besi 2 Baik
9 Suction Pump Suction Pump Plastik 3 Baik
Portable
10 Nebulizer Nebulizer Aluminium, 1 Baik
Plastik
11 Bedside/ Patient Patient monitor Aluminium, 1 Baik
monitor Plastik
12 Timbangan Pasien Timbangan Plastik 1 Baik
Dewasa
13 Pulse Oximeter Pulse Oximeter Plastik 1 Baik
14 EKG EKG - 1 Baik
15 Emergency Trolley Troli Emergency Alumunium 1 set Baik
16 Film Viewer Lampu Baca - 1 Baik
Hasil Rontgen
17 Set Minor Bedah Set Rawat Luka - 8 set Baik
Set Hecting - 1 set Baik
18 Bed Pasien Elektric TIDAK ADA
19 Bed Pasien Manual Bed Pasien Besi 45 Baik
20 Defribilator Defribilator Besi 1 Baik

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 14


21 Urinal Plastik Plastik 5 Baik
22 Kupet Kecil Aluminium 4 Baik
23 Regulator Plastik 17 Baik
Humidifier
Tabung
24 Blood Warmer Plastik 1 Baik
25 Bengkok Plastik 3 Baik
Stainless 2 Baik
26 Standar Infuse Besi 45 Baik
27 OPTIONAL BVM Latex 1 Baik
28 Torniquet Karet 1 Baik
29 Kursi Roda Besi 4 Baik
30 Troli Rawat Luka Besi 3 Baik
31 Troli Injeksi Besi 3 Baik
32 Botol Spesimen Plastik 13 Baik
Mikrobiologi
33 Gunting Perban Besi 1 Baik
34 Pispot Plastik 3 Baik
35 Troli Makanan Aluminium 2 Baik
36 Kulkas Obat Aluminium 1 Baik
37 Rak Sentralisasi Kaca 2 Baik
Obat Injeksi
38 Rak Sentralisasi Kayu 1 Baik
Obat Oral
39 Troli Linen Besi 2 Baik
Bersih
40 Botol Lab Plastik 50 Baik
(Merah)
41 Botol Lab Plastik 35 Baik
(Kuning )
42 Botol Lab (Ungu) Plastik 27 Baik
43 Botol Lab (Hijau) Plastik 10 Baik
44 Botol Lab (Biru) Plastik 18 Baik
45 Tempat Dahak Plastik 7 Baik
46 Kulkas Besi 1 Baik
Penyimpanan
Obat
47 Laringoskop Besi 1 Baik
48 Safety Box Plastik 2 Baik
49 Apar Besi 3 Baik
50 Handscrub Plastik 8 Baik
51 Restrain Karet 1 Baik
52 Aerocom Plastik 1 Baik

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 15


Tabel.7 Fasilitas Alat Non Medis Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah
Tanggal 7 Mei 2018
No Nama Barang Bahan Jumlah Keadaan
1 Cermin Kaca 8 Baik
2 Exhaust Fan - 24 Baik
3 Jemuran Besi 1 Baik
4 Kitchen Set Besi 1 Baik
5 Computer + CPU - 5 Baik
6 Kursi Besi Besi 63 Baik
7 Kursi Roda Besi 4 Baik
8 Lemari Besi Metal Besi 1 Baik
9 Lemari Es Besi 1 Baik
10 Lemari kayu Kayu 5 Baik
11 Lemari Obat Kaca Kaca 2 Baik
12 Loker Kayu 20 Baik
13 Meja Kerja Kayu Kayu 4 Baik
14 Meja Komputer Kayu 5 Baik
15 Meja Rapat Kayu 1 Baik
16 Papan Struktur Kayu 1 Baik
Organisasi
Ruangan
17 Pesawat Telepon - 3 Baik
18 Rak File Kaca Kaca 2 Baik
19 Troli Memandikan Besi 2 Baik

1) Fasilitas Untuk Petugas Kesehatan


a) Ruang Kepala Ruangan terpisah dengan Nurse Station berada di
dekat pintu masuk ruang Angsoka 1
b) Nurse Station berjumlah satu berada di sebelah kanan pintu
masuk
c) Spoelhock ada di sebelah dapur/ruang makan pegawai
d) Terdapat 1 Ruang Persiapan untuk tempat alat-alat yang akan
dipakai dalam pemberian tindakan
e) 1 Ruang ganti perawat
f) 2 kamar mandi khusus untuk pegawai
g) 1 Gudang logistik dan gudang alat

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 16


Administrasi Penunjang
Tabel.8 Administrasi Penunjang di Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah
No Nama Buku Administrasi No Nama Buku Administrasi
1 Blanko catatan pemindahan 31 Blanko kolonoskopi
pasien antar ruangan
2 Blanko catatan pemindahan 32 Blanko persetujuan tindakan
pasien keruang OK anastesi
3 Blanko cacatan perawatan luka 33 Form CSSD
4 Blanko edukasi 34 Blanko INOS
5 Blanko Lab dan Transfuse 35 Blanko engkajian prabedah
6 Blanko observasi diabetic 36 Blanko panduan asessment
pasien
7 Blanko observasi neurologis, 37 Form Bon Obat
neurovascular, dan dikubitus
8 Blanko penilaian risiko jatuh 38 Buku amprahan barang
dewasa (skala morse)
9 Blanko penilaian risiko bunuh 39 Buku discharge planning
diri atau melukai diri
10 Blanko penolakan tindakan 40 Buku les CM
kedokteran
11 Blanko permintaan ECHO 41 Buku Shift jaga
12 Blanko permintaan kateterisasi 42 Buku situasi pasien
13 Blanko permohonan acara 43 Buku timbang terima pasien
operasi
14 Blanko skala morse 44 Form catatan pasien masuk
keluar
15 Blanko surat diagnose 45 Form identitas pasien
16 Blanko surat opname 46 Form Inform consent
17 Blanko time out 47 Form kelengkapan administrasi
18 Blanko bronkoskopi 48 Form permintaan PA
19 Blanko kumpulan standar 49 Form keseimbangan cairan
operasional prosedur (SOP)
20 Blanko pencampuran obat steril 50 Lembar pengkajian awal
edukasi
21 Blanko neraca cairan 51 Lembar pengkajan awal rawat
inap
22 Blanko tindakan dan evaluasi 52 Lembar kamar operasi
23 Blanko SBAR 53 Lembar pengobatan
24 Blanko pengkajian resiko jatuh 54 Lembar Asuhan Keperawatan
geriatric ( Skala Edmonson)

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 17


25 Blanko surat pernyartaan pulang 55 Lembar hasil penunjang medis
pasksa
26 Blanko catatan pengobatan obat- 56 Lembar terintegrasi
obat lain
27 Blanko pengkajian nyeri 57 Lembar Hasil penunjang medis
28 Blanko evaluasi pra- anastesi
29 Blanko site marking
30 Blanko EGD

Berdasarkan Permenkes RI No 56 Tahun 2014 tentang


klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, terdapat 22 item peralatan
kesehatan yang wajib harus tersedia di ruang rawat inap bedah pada
Rumah Sakit dengan status tipe A Ruang Angsoka 1 yang juga
sebagai ruang rawat inap bedah belum sesuai dengan aturan terkait,
dimana terdapat beberapa alat yang belum tersedia alat-alat tersebut
yang dimaksud adalah tensimeter digital. Hal ini akan dapat sedikit
mengganggu kecepatan bekerja dan penanganan jika terdapat kasus
yang berisiko menjadi gawat.
Selain hal diatas, berdasarkan hasil observasi kami selama
praktik di Ruang Angsoka 1, terdapat beberapa masukan yang ingin
kami berikan yaitu menyarankan kepada ruangan agar meminta
syringe pump tambahan, serta melengkapi standar peralatan sesuai
dengan peraturan standar yag ditetapkan oleh permenkes kepada
IPSRS atau manajemen terkait.

2) Fasilitas Untuk Pasien


a) Terdapat 8 kamar rawat inap, dengan jumlah tempat tidur
sebanyak 45 bed.
b) Terdapat 15 kamar mandi dengan pembagian di 7 kamar
terdapat 2 kamar mandi di masing-masing ruangannya dan di 1
kamar terdapat 1 kamar mandi.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 18


3) Kelengkapan Dokumentasi
Kondisi administrasi penunjang di ruang Angsoka 1 sudah baik
Form yang dibutuhkan selama pemberian asuhan keperawatan di
ruang Angsoka 1 sudah cukup lengkap dan tertata dengan baik antara
lain Blanko catatan pemindahan pasien antar ruangan, Blanko catatan
pemindahan pasien keruang OK, Blanko catatan perawatan luka,
Blanko edukasi, Blanko Lab dan Transfuse, Blanko observasi diabetic,
Blanko observasi neurologis, neurovascular, dan dikubitus, Blanko
penilaian risiko jatuh dewasa (skala morse), Blanko penolakan
tindakan kedokteran, Blanko permintaan kateterisasi, Blanko
permohonan acara operasi, Blanko surat diagnose, Blanko surat
opname, Form permintaan PA, Form keseimbangan cairan, Lembar
pengkajian awal edukasi, Lembar pengkajan awal rawat inap, Lembar
kamar operasi, Lembar pengobatan, Lembar Asuhan Keperawatan,
Lembar hasil penunjang medis, Blanko surat pernyartaan pulang
pasksa, Blanko evaluasi pra- anastesi, Blanko pengkajian nyeri, dan
form lainnya yang diperlukan di Angsoka 1. Serta adanya beberapa
SOP (standar operasional prosedur) keperawatan, dan NCP (Nursing
Care Plan).

Kesimpulan M2 (Material) :
Untuk M2 (Material) keberadaan alat-alat fisik yang ada di ruangan
baik medis dan non medis sudah tertata cukup baik. Perawatan alat-alat di
ruangan juga sudah dilakukan dengan baik, Namun terdapat beberapa
inventaris yang rusak dan belum di perbaiki, serta keterbatasan sarana
prasarana seperti tensimeter, stetoscop, set luka steril, syringe pump dan
tempat sampah di masing-masing ruangan pasien Diruangan sudah
memiliki buku operan alat ruangan untuk memantau kondisi alat dan
fasilitas ruangan. Untuk kelengkapan dokumentasi, ruangan sudah
memiliki dokumen-dokumen, SOP yang dibutuhkan untuk setiap tindakan
dan form-form pengkajian pasien sudah cukup lengkap.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 19


3. M3 (METHOD)
a. Kajian Teori
Dalam keperawatan, pengorganisasian pelayanan keperawatan
dilaksanakan dengan beberapa metode Devi (2011) dalam Burgess
1988 & Gillies 1988, yaitu :
1) Fungsional / penugasan
Yaitu pembagian tugas untuk perawat yang pada
contohnya itu dilakukan oleh kepala ruangan yang masing -
masing mempunyai tugas khusus dan nantinya di ruangan akan
membagi perawat sesuai tugas-tugasnya.
Contoh : Perawat A tugasnya menyuntik, perawat B
tugasnya mengukur suhu badan klien. Seorang perawat dapat
melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klien yang ada
di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam
pembagian tugas tersebut dan menerima laporan tentang semua
klien serta menjawab semua pertanyaan tentang klien.
Keuntungan :
a) Perawat terampil untuk tugas /pekerjaan tertentu.
b) Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah
selesai tugas.
c) Kekurangan tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga
yang kurang
d) Berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.
e) Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau
peserta didik yang praktek untuk ketrampilan tertentu.

Kerugian :
a) Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau total sehingga
proses keperawatan sulit dilakukan.
b) Apabila pekerjaan selesai cenderung meninggalkan klien dan
melakukan tugas non keperawatan.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 20


c) Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai dan sulit
diidentifikasi kontribusinya terhadap pelayanan.
d) Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai
keterampilan saja.

2) Alokasi pasien
Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan
untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat
bertugas/jaga selama periode waktu tertentu atau sampai klien
pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian
tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan
keperawatan klien.
Keuntungan
a) Fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
b) Memberikan kesempatan untuk melakukan keperawatan yang
komprehensif.
c) Memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama
bertugas, non keperawatan dapat dilakukan oleh yang bukan
perawat
d) Mendukung penerapan proses keperawatan
e) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai
Kerugian
a) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga
tugas rutin yang sederhana terlewatkan.
b) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat
penanggung jawab klien bertugas.
3) Perawatan group / team nursing
Yaitu pelayanan lapangan dimana sekelompok perawat
memberikan pelayanan keperawatan kepada sekelompok klien,
kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijasah dan
berpengalaman. Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan
oleh pimpinankelompok/ketua grup. Selain itu ketua grup

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 21


bertanggung jawab dalam mengarahkananggota grup/tim.
Sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan
pelayanankeperawatan klien serta membantu anggota tim dalam
menyelesaikan tugas apabilamenjalani kesulitan. Selanjutnya
ketua grup yang melaporkan pada kepala ruangan tentang
kemajuan pelayanan/asuhan keperawatan terhadap klien.
Keuntungan
a) Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
b) Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
c) Konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat ditekan
melalui rapat tim cara ini efektif untuk belajar.
d) Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan
interpersonal
e) Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang
berbeda-beda dengan aman dan efektif.
Kerugian
a) Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk
rapat tim ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat
mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota
tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat.
b) Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman
selalu tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang
mampu atau ketua tim.
c) Akontabilitas dalam tim kabur.
4) Pelayanan keperawatan utama
Yaitu pengorganisasian dalam pelayanan keperawatan
sehingga satu orang primary nursing dalam 24 jam bertanggung
jawab pada klien yang di bawah tanggung jawabnya dari masuk
RS sampai pulang. Apabila perawatprimer/utama libur atau cuti
tanggung jawab dalam asuhan keperawatan kliendiserahkan pada
teman kerjanya yang satu level atau satu tingkat pengalamandan
keterampilannya (associate nurse).

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 22


Keuntungan
a) Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan
atau diterapkan.
b) Memungkinkan asuhan keperawatan yang komprehensif
c) Memungkinkan penerapan proses keperawatan
d) Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
e) Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima
asuhan keperawatan
Kerugian
a) Hanya dapat dilakukan oleh perawat professional
b) Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain

b. Kajian Praktis
Dalam pengelolaan pelayanan keperawatan, Ruang Angsoka 1
menerapkan beberapa metode yaitu :
a. Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 7 – 8 Mei 2018
diruangan Angsoka 1 RSUP Sanglah, pengkajian dilakukan dengan
metode wawancara kepada perawat diruangan. Dari hasil wawancara
didapatkan metode yang digunakan diruang Angsoka 1 adalah metode
primer modifikasi dengan pembagian 1 kepala ruangan, 4 perawat
primer, 17 perawat associate, dan anggotanya masing-masing yang
akan bertanggung jawab kepada kepala ruangan.

a) Timbang Terima
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 7 – 8
Mei 2018 di ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah perawat
melakukan timbang terima pada saat pergantian shif. Timbang
terima dilakukan sebanyak 3x yaitu pergantian shif malam ke
pagi, shif pagi ke sore, shif sore ke malam. Operan pagi
dilakukan pada pukul 07.30 WITA antara perawat shif malam
dengan perawat shif pagi. Operan pagi dipimpin oleh kepala

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 23


ruangan kecuali kepala ruangan tidak dapat hadir digantikan
oleh perawat primer masing-masing perawat dinas pada hari itu.
Operan sore dilakukan pada pukul 13.30 WITA dan operan
malam dilakukan pada pukul 19.30 WITA. Namun timbang
terima tidak dilakukan seperti timbang terima pada pagi hari.
Karena tidak dibuka terlebih dahulu oleh karu atau katim yang
ada. Tetapi langsung melakukan operan antara perawat primer
masing-masing.
Timbang terima dilakukan oleh semua perawat yang dinas
sebelumnya maupun yang akan dinas selanjutnya. Kegaitan
timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan maupu ketua tim.
Kepala ruangan membuka timbang terima dan memulai doa
kemudian menanyakan keadaan staff dan kesiapan perawat
primer yang melapor dan anggota yang menerima laporan.
Selanjutnya perawat primer menyampaikan timbang terima pada
perawat primer berikutnya secara garis besar bersama dengan
karu. Karu hanya melaporkan situasi pasien secara garis besar
kemudian timbang terima secara menyeluruh akan dilakukan
masing-masing perawat primer keruangan masing-masing.
Timbang terima dilakukan perwat primer ke perawat yang
bertugas untuk melaporkan kondisi pasien dengan menggunakan
format SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment, Planning).

b) Ronde Keperawatan
Berdasarkan pengkajian pada tanggal 7-8 Mei 2018 di
Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah melalui hasil wawancara
dengan kepala ruangan dan perawat jaga, selama ini di ruang
Angsoka 1 pernah melakukan ronde keperawatan. Ronde
keperawatan dilakukan bersamaan dengan IRNA C yaitu ruangan
Angsoka 3, Bakung Barat, Bakung Timur, dan Kamboja.
Pelaksanaan ronde keperawatan di ruangan Angsoka 1 tidak
dilakukan secara khusus diruangan.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 24


c) Pengelolaan Sentralisasi Obat
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 7-8 Mei
2018 di Ruangan Angsoka 1 RSUP Sanglah, didapatkan rumah
sakit menerapkan sentralisasi obat dimana obat dikelola di
ruangan dan pasien tidak membawa obat sendiri. Setelah dokter
meresepkan obat, resep akan diberikan langsung ke perawat dan
akan dilakukan pengamprahan obat untuk hari itu ke depo sentral
melalui computer menuju ke komputer depo sentral. Jika data
telah diproses di depo farmasi maka akan muncul tanda hijau.
Setelah obat diproses obat dan alat akan diterima di ruangan, obat
dan alat tersebut akan diperiksa apakah sudah sesuai dengan
pemesanan. Obat dan alat nantinya akan dipisahkan tempat
penyimpanannya.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi ditemukan
bahwa pemisahan obat dilakukan berdasarkan dengan nama
pasien, no RM, nomor kamar, serta tanggal lahir pasien. Obat
dipisahkan berdasarkan jenis obat, seperti obat oral dan obat
injeksi dilektakkan pada tempat yang berbeda. Dan untuk obat
high alert disimpan tidak bersamaan dengan kotak obat pasien
secara umum, melainkan disimpan di lemari khusus yang
bertuliskan High Alert yang berada di bawah lemari es. Saat
pemberian obat, persiapan dilakukan di ruang persiapan terlebih
dahulu kemudian baru diberikan kepada masing-masing pasien.
SOP pemerian obat di ruangan Angsoka 1 mengacu pada prinsip
6 benar (benar nama pasien, benar jenis obat, benar nama obat,
benar dosis obat, benar cara pemberian, dan benar dokumentasi).
Dalam pelaksanaan pemberian obat di ruangan sendiri mengacu
pada 6 benar. Obat-obat yang tersisa ditaruh diruang khusus obat-
obatan.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan dimana
penyimpanan atau disentralisasi obat yang diterapkan sudah
sepenuhnya mengacu pada program MAKP, dimana penyimpanan

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 25


antara obat oral dan injeksi diletakkan dalam wadah yang berbeda
dan dalam pemberian obat perawatan mengacu pada 6 benar.

d) Penerimaan Pasien Baru


Setelah dilakukan wawancara dengan perawat, dikatakan
bahwa di ruang Angsoka 1 telah dilakukan orientasi pasien baru
secara lisan dan sudah terdapat standar operasional penerimaan
pasien baru dan sudah terdapat lembar orientasi pasien.
Penerimaan pasien langsung dilakukan di ruang perawat dari
perawat poli/UGD ke perawat ruangan serta perawat ruangan
membawa pasien menuju ruang rawat inap. Berdasarkan hasil
wawancara dengan salah satu perawat ruangan di Ruang Angsoka
1 terkait dengan penerimaan pasien baru sudah dilaksanakan oleh
perawat ruangan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan dimana
pelaksanaan orientasi ruangan terhadap pasien baru di ruang
Angsoka 1 sudah dilakukan dan sudah sesuai dengan program
MPKP.

e) Supervisi
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan di
Angsoka 1 RSUP Sanglah selama ini supervisi dilakukan.
Supervisi dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk berdasarkan
jenjang pendidikan dan juga pengalaman kerja perawatan. Hasil
supervisi juga langsung diberikan oleh supervisor kepada pihak
yang disupervisi. Di ruang Angsoka 1 dalam melaksanakan
supervisi dilakukan oleh kepala ruangan kepada PP dan dari PP
ke PA. Pelaksanaan supervisi telah dilakukan sesuai dengan
standar prosedur operasional, dalam pelaksanaannya sendiri
supervisi di ruang Angsoka 1 dilakukan secara lisan dan jarang
didokumentasikan secara tertulis.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 26


Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan dimana
pelaksanaan supervisi diruangan Angsoka 1 sudah dilakukan
mengacu pada pedoman MPKP tetapi belum maksimal, dimana
supervisi dilakukan secara lisan dan penulisan dokumentasi belum
dilakukan secara berkelanjutan.

f) Discharge Planning
Discharge planning sudah dilakukan di ruang Angsoka 1
mengenai waktu kontrol kembali dan obat-obatan yang harus
diminum di rumah, aktifitas dan istirahat, hasil lab/foto/ECG jika
ada dan surat keterangan istirahat. Pasien juga mendapatkan HE
tentang cara perawatan di rumah dan pencegahan kekambuhan
penyakit. Biasanya HE yang diberikan secara lisan. Pasien yang
akan keluar dari rumah sakit dibuatkan ringkasan keluar (resume)
yang disimpan di rekam medis pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan dimana
pemberian discharge planning dilakukan dengan baik di ruang
Angsoka 1 dan sudah sesuai dengan penerapan MPKP.

g) Dokumentasi Keperawatan
Format dokumentasi perawatan pasien yang digunakan di ruang
Angsoka 1 dapat dilihat pada Tabel
Tabel.9 Format Dokumentasi Perawatan Pasien yang Digunakan
di Ruang Angsoka 1

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 27


Uraian Form
Identitas Pasien
Lembar identitas pasien rawat inap.
RM. 6.1 Discharge Summary
RM 13.2 Form Catatan Pasien Masuk keluar
RM 13.7 Surat Pengantar Admission
RM 13.3 Surat Pengantar Rawat Inap
Lembar Informed Consent
RM 1.1 General Consent Rawat Inap
RM 1.2 General Consent Rawat Jalan (Dari IGD)
RM 1….. Semua Inform Consent Baik Persetujuan Maupun Penolakan
Lembar Pengkajian AwalKebutuhan Informasi Dan Edukasi
RM 1.12 Pengkajian Kebutuhan Edukasi Pasien, Keluarga
RM 1.12.1 Catatan Edukasi Terintegrasi
RM 2.13 Catatan Penundaan Pelayanan
Lembar Pengkajian Awal Gawat Darurat
RM 10.1 Form Triage IGD
RM 10.2.2 Form Triage Obgyn (untuk PAsien Obgyn)
RM 10.3... Pengkajian Keperawatan Gawat Darurat
RM 10…. Pengkajian Medis Gawat Darurat
Lembar Pengkajian Awal Rawat Inap
RM 5…. Pengkajian Keperawatan RI
RM 5.1.... Rencana Keperawatan
RM 5.6 Pengkajian MEdis Rawat Inap
RM 5.21.. Kriteria Masuk/Keluar Ruang Intensive Care
RM 6.5 Rencana Pemulangan Pasien
RM 5.20 Pengkajian Risiko Jatuh
RM 12.5.3 Pengkajian Gizi Klinis (JIka Perlu)
RM 12.1 Perngkajian Gizi RI(Ahli Gizi), Gizi Anak, Gizi Geriatri
Lembar Terintegrasi
RM 2.1 Catatan Perkembangan PAsien Terintegrasi
RM 2.1.1 Catatan Timbang Terima Pasien SBAR
RM 2.2 Catatan Pemindahan Pasien Antar Ruangan
RM 2.2.1 Catatan Pemindahan Pasien Rumah Sakit
Lembar Asuhan Keperawatan
RM 5.20 Rencana Dan Implementasi
RM 2.3 Catatan Observasi Komprehensif
RM 2…. Form Observasi/Monitoring / Perawatan Luka / Dll
RM 2.8 Catatan Keseimbangan Cairan
Lembar Pengobatan
RM 11.2 Catatan Pengobatan (Obat, Antibiotik,Kemoterapi)
RM 11.7 Rekonsiliasi Obat
RM 2.12 Monev Transfusi Darah (label Darah DiKlip DIsini)

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 28


Lembar Pasien yang Dilakukan Tindakan Operasi
Lembar Hasil Penunjang Medis
Chart Intensive Care Unit
Berdasarkan atas data buku dokumentasi yang ada diruangan,
penyediaan dokumentasi sudah cukup lengkap.
Pendokumentasian yang dilakukan di ruangan secara lisan dan
tertulis seperti dokumentasi pelaksanaan timbang terima,
supervisi, dan lainnya.

b. Uraian Tugas
Dari data yang didapatkan di ruang Angsoka 1, masing-masing
petugas (kepala ruangan, ketua tim, dan anggota) memiliki tugas
masing-masing dan sudah ada buku pedoman mengenai uraian tugas
dari masing – masing perawat. Dilihat dari segi pelaksanaan tugas di
ruang Angsoka 1 berkaitan dengan peran tugas masing-masing karu,
katim dan pelaksana di dalam managemen sudah sesuai dengan
MPKP.

Kepala Ruangan
1) Melaksanakan fungsi perencanaan ( P1 ) meliputi
a) Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan.
b) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan di ruang rawat yang bersangkutan.
c) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi
jumlah maupun kualifikasi untuk ruang rawat , koordinasi
dengan Kepala Perawatan / Ka. Instalansi.
2) Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan ( P2 ) meliputi :
a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
di ruang rawat melalui kerjasama dengan petugas lain yang
bertugas di ruang rawatnya.
b) Menyusun daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit
Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 29
c) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru /
tenaga lain yang akan bekerja di ruang rawatnya.
d) Memberi orientasi, membimbing siswa / mahasiswa
keperawatan yang menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan
praktik.
e) Memberi orientasi kepada pasien dan keluarganya tentang
peraturan rumah sakit, tata tertib, fasilitas yang ada serta
kegiatan rutin sehari – hari.
f) Mengadakan pertemuan berkala / sewaktu – waktu dengan
staff keperawatan dan petugas lain yang ada di ruangan
g) Memberi ijin kepada staff keperawatan yang mengikuti
kegiatan ilmiah dengan koordinasi dengan staff koordinasi
dengan Kepala Seksi / Bidang Keperawatan
h) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat – obatan sesuai
kebutuhan berdasarkan ketentuan rumah sakit.
i) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
j) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di
ruang rawat.
k) Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara
kebersihan lingkungan ruang rawat.
l) Meneliti pengisian sensus harian pasien di ruang rawat.
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (
P3) meliputi :
a) Mengendalikan dan menilai pelaksanaa asuhan keperawatan
yang telah ditentukan.
b) Mengawasi dan atau menilai siswa/mahasiswa keperawatan
untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan program
bimbingan yang telah ditentukan.
c) Menentukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada
dibawah tanggung jawabnya.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 30


d) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan , peralatan dan obat – obatan.
e) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai
standar yang berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan
Tim Pengendali Mutu Asuhan Keperawatan.

Perawat Primer Rawat Inap


1) Bersama kepala ruangan mengadakan serah terima dan pembagian
tugas atas anggota kelompok.
2) Menyusun rencana dan menyiapkan fasilitas yang diperlukan oleh
asuhan keperawatan serta membuat laporan pasien.
3) Merumuskan tujuan dan mendelegasikan pelaksanaan proses
Asuhan Keperawatan kepada anggota tim.
4) Memberi pengarahan dan petunjuk kepada anggota tim dalam
melaksanakan asuhan keperawatan.
5) Memberi teguran kepada anggota tim yang melalaikan tugasnya.
6) Mengawasi proses asuhan keperawatan dan catatan yang dibuat
selama proses asuhan keperawatan yang berlangsung.
7) Mengevaluasi kegiatan dan laporan dari semua anggota tim
bersama kepala ruangan
8) Membuat laporan untuk disampaikan kepada perawat jaga/
pengawas.

Perawat Associate
1) Melakukan pengkajian komprehensif kepada pasien
2) Menentukan masalah keperawatan pasien berdasarkan pengkajian
3) Merencanakan tindakan keperawatan berdasarkan hasil
pengkajian.
4) Melaksanakan tindakan sesuai rencana.
5) Mendokumentasikan hasil tindakan keperawatan pada rekam
medis disertai tanda tangan dan nama jelas

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 31


6) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku.
7) Menata ruangan, memelihara kebersihan, kelengkapan peralatan,
serta lancarnya pelaksanaan pelayanan terhadap pasien
8) Menyiapakan pasien untuk pemeriksaan dokter.
9) Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarganya tentang
penggunaan obat, kebersihan perorangan dan memberi motivasi
mengikuti advis dokter.
10) Mengambil sediaan pemeriksaan laboratorium pasien.
11) Menghadiri pertemuan klinik dengan dokter dan membahas kasus
– kasus untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien.
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Administrasi
1) Melengkapi dokumen pasien
2) Mempersiapkan Surat Jaminan Kesehatan Pasien
3) Mengurus Resep Pasien
4) Melengkapi administrasi pasien masuk rumah sakit, pasien pindah
ruangan, pasien pulang dan pasien cuti.
5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kesimpulan M3 (Method):
Dalam pelaksanaan timbang terima di ruang Angsoka 1 sudah sesuai
dengan MPKP, Kemudian ronde keperawatan pernah dilakukan bersamaan
dengan IRNA C yaitu ruangan Angsoka 3, Bakung Barat, Bakung Timur, dan
Kamboja. Pelaksanaan ronde keperawatan di ruangan Angsoka 1 tidak
dilakukan secara khusus atau belum dilakukan secara optimal diruangan.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 32


4. M4 (MONEY)
a. Kajian Teori
Nursalam (2012) dalam George R. Terry dalam bukunya Principle
of Management (1972) mengatakan bahwa Uang adalah factor yang amat
penting, bahkan menentukan didalam setiap proses pencapaian tujuan,
tentulah tidak dapat disangkal lagi. Setiap program, setiap kegiatan atau
rutin maupun proyek, besar maupun kecil, semua itu tidak akan terlaksana
tanpa adanya penyediaan uang atau biaya yang cukup.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-
kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus
disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan
dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
b. Kajian Praktis
1) Mengidentifikasi sumber dana (M4 : Money)
a) Jenis dan Tarif Pelayanan Kesehatan RSUP Sanglah Denpasar
Berikut dijelaskan dalam tabel beberapa jenis dan tarif layanan
kesehatan pada badan layanan umum RSUP Sanglah
Denpasar, sesuai dengan Keputusan Direktur Utama Rumah
Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar NOMOR : HK.
02.04/IV.C11.D.23/2803/2015.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 33


Tabel.9 Tarif Pelayanan RSUP Sanglah
Besar Tarif
No Jenis Pelayanan Jasa
Jasa Pelayanan Tarif
Sarana
1 2 3 4 5
I RAWAT JALAN
A. Karcis Registrasi
1. Kartu Identitas Berobat (KIB) - - 10.000
2. Dengan Rujukan - - 10.000
3. Tanpa rujukan - - 10.000
4. Pemeriksaan dokter - - 15.000
5. Konsultasi antar spesialis - - 25.000
B. Registrasi Instalasi Rawat Darurat
1. Karcis registrasi 10.000 5.000 15.000
2. Pemeriksaan Dokter di IRD 10.000 15.000 25.000
3. Konsultasi antara SMF di IRD 10.000 15.000 25.000
4. False emergency 10.000 15.000 25.000
5. Pemberian Injeksi 10.000 15.000 25.000
C. Tarif penilaian Stratus Genetika, Oncologi - 5.000 5.000
D. Biaya pemeriksaan Penunjang diagnostic,
Tindakan Medik, dan Therapi, Tindakan
Medik dan Radio Terapi, serta Pelayanan
RehabilitasiMedik apabila ada, dibayar
terpisah oleh pasien sesuai dengan tariff
pemeriksaan/tindakan sejenis pasien rawat
inap kelas III
E. Biaya pemeriksaan penunjang Diagnostik
dan tindakan pasien rawat jalan yang
berasal dari rujukan swasta disarankan
dengan tariff pemeriksaan/tindakan pasien
rawat inap kelas II
F. Biaya tindakan medic dan Therapi di
poliklinik dibayar terpisah oleh pasien
sesuai dengan tarif dengan rujukan atau
tanpa rujukan
G.
1. Pasien control/kunjungan ulang
dikenakan tarif dengan rujukan
2. Pasien control/kunjungan ulang
yaitu pasien yang perlu diperiksa

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 34


dengan penyakit (diagnose) lama
pada poliklinik yang sama
3. Pasien control di bagian/ divisi
yang sama tidak dikenakan biaya
lagi
4. Pasien control/kunjungan ulang
yang memerlukan tindakan
perawatan, missal : ganti
balut/tampo, salep/tetes mata dll,
maka pasien dikenakan tarif karcis
dan tindakan.
H. Pasien rawat jalan di Poliklinik yang harus
dilakukan pemeriksaan penunjang (
Laboratorium, Radiologi, PA) dan hasil
pemeriksaan tidak selesai hari itu, maka
status Catatan Medik tidak dikembalikan
ke Medical Record, tetapi di tahan di
Poliklinik sampai selesai ( didapatkan
diagnose penyakitnya) sehingga pasien
tidak dikenakan tarif/biaya lagi pada waktu
membawa (melaporkan) hasil pemeriksaan
penunjang.
Catatan : setiap hari TU Poliklinik
menyertakan laporan ke MR pada waktu
mengembalikan status catatan medic yang
berisi :
1. Jumlah Pasien ...... Orang, Jumlah
Status/Catatan Medik
2. Jumlah status/Catatan Medik yang
belum selesai oleh karena
pemeriksa penunjang
3. Jumlah status/CM yang telah
diselesaikan dan dikembalikan ke
Medical Record.
I. Untuk semua periksaan penunjang
Diagnostik tidak dipungut karcis
J. Untuk pasien radio therapy yang datang 7.500
untuk control diantara dua seri penyinaran
dan control setelah selesai penyinaran
K. Tindakan double lumen 40.000
L. Tariff yang tidak tercantum diatas dapat
mengacu pada tariff dan unit lain

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 35


II RAWAT INAP
A. Tarif akomodasi/Pelayanan 40.000
Perawat Dasar
B. Konsultasi/visite - 7.500 7.500
C. Tim penilaian status genetika, - 5.000 5.000
Oncologi
D. Tarif rawat inap di instalasi
Rawat Darurat, Perinatologi dan
Detoksinasi disamakan dengan
tariff Rawat Inap kelas II
E. Tarif rawat inap bayi baru lahir Dihitung
yang bermasalah 50% dari
tariff
Rawat
Inap Ibu
F. Biaya ekstra Bed bagi ibu dan Tiap hari
bayinya di ruang perinatologi Rp 3.000
G. Biaya perawatan pasien pada
dasarnya tidak termasuk biaya
obat-obatan
H. Biaya pemeriksaan penunjang
diagnostic, tindakan medik dan
therapy, pelayanan rehabilitasi
medic serta perawatan jenazah,
apabila ada harus dibayar
terpisah dengan biaya
akomodasi
I. Pasien dengan menggunakan
surat keterangan tidak mampu
(SKTM), perawatan di kelas III
dan SKTM harus diserahkan
paling lambat hari ke-3,
perawatan pasien dengan “Kartu
Sehat”/kartu sejenis sesuai
ketentuan yang berlaku
J. Selisih tarif kelas bagi peserta
PT ASKES Indonesia
diperhitungkan antara tarif rawat
Inap RS dengan hak peserta/tarif
PT ASKES
K. Tarif pasien kelas III, yang Ditambah
pindah ke ruang Intensif 50% dari
tariff
kelas asal
L. Tarif peningkatan nilai 5.000
gizi/makan kelas III

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 36


M. Akomodasi NICU (Neonatal 200.000
Intensive Care Unit) di IRD
N. Visite dokter di NICU IRD 100.000
O. Tindakan Keperawatan di NICU 50.000
IRD

2) Tarif Akomodasi RSUP Sanglah Tahun 2017


Tabel.10 Tarif Akomodasi RSUP Sanglah
Tarif Tarif
No. Jenis Layanan
WNI WNA
1. Ruang Rawat
Kelas III 135.000 270.000
Kelas II 150.000 300.000
Kelas I 350.000 700.000
VIP 550.000 1.100.000
VVIP Sandat 800.000 1.500.000
VVIP Jepun 1.500.000 2.500.000
Intermediate (Gandasturi, PJT, IRNA B, IATI) 350.000 700.000
Intensif (ICU, ICCU, NICU, PICU, Luka Bakar, Mawar, 550.000 1.100.000
IGD, PJT, ITAI)
Kelas 1 Single/IRD Single 350.000 700.000
IRD Double/Lebih 150.000 300.000

2. Visite
Kelas III 18.000 36.000
Kelas II 20.000 40.000
Kelas I 100.000 200.000
VIP 200.000 300.000
VVIP Sandat 300.000 400.000
VVIP Jepun 300.000 500.000
Intermediate (Gandasturi, PJT, IRNA B, IATI) 100.000 200.000
Intensif (ICU, ICCU, NICU, PICU, Luka Bakar, Mawar, 200.000 300.000
IGD, PJT, IATI)
Kelas 1 Single / IRD Single 100.000 200.000
IRD Double / Lebih 20.000 40.000

3. Keperawatan
Kelas III 6.750 13.500
Kelas II 7.500 15.000
Kelas I 50.000 100.000
VIP 100.000 150.000
VVIP Sandat 150.000 200.000
VVIP Jepun 150.000 200.000
Intermediate (Gandasturi, PJT, IRNA B, IATI) 50.000 100.000
Intensif (ICU, ICCU, NICU, PICU,Luka Bakar, Mawar, IGD, 100.000 150.000
Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 37
PJT, IATI)
Kelas 1 Single / IRD Single 50.000 100.000
IRD Double / Lebih 7.500 15.000

Total Tarif Total Tarif


No. Jenis Layanan
WNI WNA
1 Kelas III 159.700 319.000
2 Kelas II 177.500 355.000
3 Kelas I 500.000 1.000.000
4 VIP 850.000 1.550.000
5 VVIP Sandat 1.250.000 2.100.000
6 VVIP Jepun 1.950.000 3.200.000
7 Intermediate (Gandasturi, PJT, IRNA B, IATI) 500.000 2.800.000
8 Intensif (ICU, ICCU, NICU, PICU,Luka Bakar, Angsoka 2, 850.000 1.550.000
IGD, PJT, IATI)
9 Kelas 1 Single / IRD Single 500.000 1.000.000
10 IRD Double / Lebih 177.500 355.000

3) Tarif Pelayanan Kesehatan di Ruang Angsoka 1


Ruang Angsoka I merupakan salah satu ruang rawat inap yang
termasuk dalam instalasi rawat inap.C. Ruang Angsoka I merupakan ruang
rawat inap bedah. Ruang rawat inap kelas II terdiri dari 1 ruangan dengan
kapasitas 3 tempat tidur. Kelas III terdiri dari 7 kamar yang masing-masing
terdiri dari 6 tempat tidur. Kamar 101-102 merupakan kamar kusus untuk
pasien bedah ortopedi, kamar 103-104 khusus untuk pasien bedah
neurologi, kamar 105-106 khusus untuk pasien bedah umum, kamar 107-
108 merupakan kamar khusus untuk pasien bedah kardio. Ruang Angoka 1
melayani pasien dengan status pembayaran dengan Umum, BPJS (PBI dan
Non PBI).

Kesimpulan M4 (Money) :
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah merupakan Rumah Sakit Pusat
yang dijadikan sebagai pusat rujukan dari Rumah Sakit Daerah yang
berada di Bali, yang langsung di kelola dan dibiayai oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Hal ini menyebabkan seluruh pendanaan
pelayanan kesehatan, pemeriksaan, dan perawatan serta kelengkapan
Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 38
sarana dan prasarana sudah diatur secara sentral dan jelas oleh peraturan
yang telah ditetapkan. Aliran pendanaan untuk ruang Angsoka 1 diatur
oleh pusat sehingga prosedur pengadaan fasilitas membutuhkan waktu
yang relatif lama. Karena dibiayai oleh Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia melayani pasien dengan status pembayaran Umum, BPJS (PBI
dan Non PBI), KBS (Kartu Badung Sehat) sehingga banyak pasien
dengan kasus penyakit yang tidak mendapatkan pelayanan yang
menunjang untuk kesembuhan pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit
Umum Pusat Sanglah. Adanya pasien yang tidak bisa membayar biaya
rumah sakit mengakibatkan RSUP Sanglah mempunyai banyak piutang
dari pasien. Untuk mengatasi hal tersebut RSUP Sanglah juga bekerja
sama dengan beberapa perusahaan untuk menunjang ketersediaan sarana
dan prasarana melalui KSO (Kerja Sama Operasional), yang pada sistem
ini saling menguntungkan kedua belah pihak sesuai perjanjian yang
ditetapkan. Beberapa contoh pihak yang menjalin kerja sama dengan
RSUP Sanglah antara lain : Kimia Farma (penyediaan obat), IRD
Menjangan (Penyediaan alat CT-Scan), PT.Citra Dian Pratama
(Penyediaan alat X-Ray), IGM (Penyediaan bahan HD dan alat). Jika
pada KSO (Kerja Sama Operasional) dikeluarkan alat terbaru (lebih
modern) maka setiap tahun dapat berubah sesuai dengan perjanjian.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 39


5. M5 (MARKETING)
a. Kajian Teoritis
Market atau pasar menurut Nursalam (2012) adalah tempat
dimana organisasi menyebarluaskan atau memasarkan produknya.
Memasarkan produk sangat penting sebab bila tidak laku maka proses
produksi akan terhenti, artinya proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh
sebab itu penguasaan pasar dalam arti menyebarluaskan hasil produksi
merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat
dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera
konsumen dan daya beli konsumen. Pengumpulan data yang akan
dilakukan pada pemasaran (M5), termasuk mutu adalah:
1) BOR (Bad occupation range) pasien
2) Mutu pelayanan keperawatan
b. Kajian Praktis
1) Jumlah Kunjungan / Gambaran kasus terbanyak Di Rawat Inap
Angsoka 1 (Irna C) bulan April 2018
a). Sepuluh besar kasus diagnose terbanyak di Instalasi rawat inap
Angsoka 1 (Irna C)
No Dx Jumlah
1 Fraktur 30
2 Kanker 28
3 Jantung 21
4 Tumor 13
5 CKD 9
6 BPH 7
7 Batu ureter 6
8 Vulnus appertum 4
9 Apendiksitis 3
10 Cedera kepala 3
Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah kasus terbanyak
bulan April 2018 di ruang rawat inap Angsoka 1 yaitu Fraktur
sebanyak 30 kasus dan kasus terendah yaitu Cedera kepala dan
apendiksitis sebanyak 3 kasus.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 40


b) BOR (Bed Occupancy Rate)
BOR (Bed Occupancy Rate) adalah presentase pemakaian
tempat tidur pada waktu tertentu yang didefinisikan sebagai
jumlah tempat tidur yang terpakai untuk perawatan pasien di
dalam ruangan terhadap jumlah tempat tidur yang tersedia.
Standar nilai BOR menurut Barber Johnson adalah 75% - 85%
(standar internasional), sedangkan menurut standar nilai Depkes
RI adalah 60% - 85%.
BOR Ruang Rawat Inap dan Kelolaan
Pengkajian dilakukan pada tanggal 7-9 Mei 2018. Kapasitas
tempat tidur diruang angsoka 1 RSUP Sanglah sebanyak 45
tempat tidur berikut adalah BOR di Ruang Angsoka 1 RSUP
Sanglah pada tanggal 7-9 Mei 2018.
Berdasarkan hasil penghitungan, didapatkan gambaran BOR
(Bed Occupancy Rate) di Ruangan Angsoka 1 pada tanggal 7-9
Mei 2018, sebagai berikut :
a) Tanggal 7 Mei 2018

b) Tanggal 8 Mei 2018

c) Tanggal 9 Mei 2018

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 41


2) Sumber Pendanaan Pasien
Data yang tercantum merupakan data sumber pendanaan pasien
bulan April 2018.
Sumber pembiayaan Jumlah Persentase
Umum 14 6,9%
BPJS 188 93,1%
Sumber pendanaan pasien di ruang Angsoka 1 (Irna C) bulan
April 2018 yaitu menggunakan BPJS sejumlah 188 orang (93,1%)
selanjutnya Umum sebanyak 14 orang (6,9%).
Pasien yang berobat dengan menggunakan jaminan kesehatan
maka semua pembayaran dilakukan di loket 12 dan untuk pasien
dengan sumber pendanaan biaya pribadi (umum) dibayarkan ke loket
pembayaran RSUP Sanglah.
3) Tingkat Kepuasan Pasien
Penilaian tingkat kepuasan pasien di Ruang perawatan dilakukan
dengan random sampling yang dilakukan oleh bagian Humas RSUP
Sanglah dengan pembagian kuisioner ke semua ruangan setiap bulan
menggunakan alat ukur kuisioner. Bagian Humas akan mendatangi
pasien ke ruangan secara acak. Penilaian kepuasan berfungsi untuk
menampung saran-saran pasien maupun keluarga sebagai sarana
peningkatan kualitas pelayanan RSUP Sanglah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUP Sanglah tentang
peningkatan kepuasan pasien di ruang rawat inap Angsoka 1 pada
bulan Januari - Maret 2018 hasil yang didapat adalah sebagai berikut
Tabel.11 Nilai Unsur Pelayanan
No Unsur IKM Nilai Unsur Pelayanan Rata-rata
Jan Feb Mar
1 Kesederhanaan prosedur 2.92 3.08 3.04 3.01
2 Persyaratan teknis 3.13 3.08 3.06 3.09
administrasi
3 Kejelasan identitas petugas 3.04 3.14 3.15 3.11
4 Kedisiplinan petugas 3.13 3.21 3.14 3.16
5 Tanggung jawab petugas 3.29 3.28 3.22 3.26
6 Keahlian dan keterampilan 3.08 3.19 3.13 3.33
petugas
Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 42
7 Kecepatan pelayanan 3.04 3.06 3.08 3.06
8 Keadilan atau kesetaraan 3.21 3.17 3.15 3.18
perlakuan
9 Kesopanan dan keramahan 3.29 3.24 3.21 3.24
petugas
10 Kewajaran biaya 3.13 3.10 3.15 3.12
11 Kesesuaian biaya 3.42 3.35 3.46 3.41
12 Ketepatan pelaksanaan 3.72 3.21 3.41 3.26
13 Kenyamanan pelayanan 3.25 3.15 3.09 3.16
14 Keamanan pelayanan 3.08 3.30 3.22 3.20
Rata-rata nilai unsur pelayanan 3.15 3.18 3.18 3.17

Grafik.1 Grafik Nilai Unsur Pelayanan

4
3.5
3
2.5
2
1.5 Jan
1
0.5 Feb
0 Mar

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 43


Tabel.12 Indeks Kepuasan Masyarakat
Target Januari Februari Maret Rata-
(Indeks) rata
Indeks kepuasan masyarakat 3 3.15 3.18 3.18 3.17

Indeks kepuasan masyarakat 75 78.75 79.50 79.50 79.25


(setelah dikonversi)

Tabel.13 Prosentase Responden Menyatakan Puas


Target Januari Februari Maret
(%) (%) (%) (%)
Prosentase Responden Menyatakan Puas 90 96.13 95.16 97.03
Rata-rata porsentase Januari- Maret 2018 90 96.11

Grafik.2 Grafik Prosentase Responden Menyatakan Puas


97.5
97.03
97
96.5
96.13
96
95.5
95.16
95
94.5
94
Januari Februari Maret

Kesimpulan M5 (Market) :
Dari penilaian BOR, ruang Angsoka 1 memiliki nilai BOR sudah dalam
rentang normal sehingga sudah memenuhi batas minimal menurut Barber Johnson
dan Depkes RI. Sedangkan untuk penilaian mutu pelayanan, diperoleh hasil dari
pelaksanaan survey kepuasan masyarakat di RSUP Sanglah pada bulan Januari-
Maret 2018 diperoleh hasil :
a. Rata-rata indeks kepuasan masyarakat : 3.17
b. Indeks kepuasaan setelah dikonversi : 79.25
c. Mutu pelayanan : Baik
d. Presentase Responden yang menyatakan puas : 96.11 %

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 44


3. PERENCANAAN
Nursalam (2012) dalam Marquis dan Huston, (2010) menyatakan
bahwa perencanaan adalah suatu keputusan dimasa yang akan datang
tentang apa, siapa, kapan, dimana, berapa, dan bagaimana yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat ditinjau dari proses,
fungsi dan keputusan. Perencanaan yang adekuat dan efektif akan
mendorong pengelolaan sumber yang ada dimana kepala ruangan harus
mengidentifikasi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek serta
melakukan perubahan.
1. Kegiatan Perencanaan di Ruang Angsoka 1
Perencanaan yang digunakan di ruang MAKP meliputi visi, misi,
filosofi, kebijakan, dan standar kerja. Adapun perencanaan yang di
gunakan di ruang Angsoka 1 meliputi visi, misi, falsafah, kebijakan, dan
standar kerja. Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah khususnya di ruang
Angsoka 1 perumusan perencanaan sudah jelas, sistematik dan realistik.
Visi, misi, falsafah, keyakinan dasar dan motto Rumah sakit sudah
tertera di setiap ruangan sehingga dapat di baca oleh setiap orang yang
bertugas ataupun berkunjung ke ruangan. Namun masih ada kekurangan
di ruang Angsoka 1 yaitu belum mempunyai visi, misi, falsafah,
keyakinan dasar yang khusus untuk ruang Angsoka 1 .Jadi di ruang
Angsoka 1 menggunakan Visi, misi, falsafah, keyakinan dasar RSUP
Sanglah yaitu :
1). Visi
Menjadi rumah sakit rujukan nasional kelas dunia tahun 2019.
To be a world class national referral hospital in 2019
2). Misi
a. Menyelenggarakan interpropesi yang paripurna, bermutu untuk
seluruh lapisan masyarakat
b. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang
propesional dan berdaya saing serta menyelenggarakan
penelitian dalam bidang kesehatan berbasisi rumah sakit

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 45


c. Menyelenggaraka kemitraan dengan pemangku kesehatan
terkait.
d. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
3). Falsafah
Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam pelayanan
kesehatan, pendidikan dan penelitian.
4). Keyakinan Dasar
a) Insan professional
b) Tat wam Asi
c) Bekerja dalam team work

Di ruang Angsoka 1, kegiatan-kegiatan Rumah Sakit yang akan


dilakukan sudah diinformasikan terlebih dahulu oleh Kepala Ruangan
saat morning briefing. Selain itu Kepala Ruangan juga merencanakan
solusi bersama dan mengutarakannya kepada seluruh staff secara terbuka
saat morning briefing. Sedangkan untuk perencanaan terhadap pasien,
perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien tersebut melakukan
perencanaan berupa rekomendasi yang ditulis dalam SOAP yang
diberitahukan kepada perawat jaga saat operan.

2. Jenis Perencanaan yang diterapkan MAKP


Jenis perencanaan yang diterapkan di ruang MAKP adalah perencanaan
jangka pendek yang terdiri dari rencana harian , rencana bulanan, dan
rencana tahunan.
a. Rencana Harian
Rencana harian adalah rencana aktivitas pada tiap shift yang
dilakukan oleh perawat, perawat asosiate/perawat pelaksana, perawat
primer/ketua tim dan kepala ruangan. Rencana harian dibuat sebelum
operan dilakukan dan dilengkapi pada saat operan dan pre
conference.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 46


1) Rencana Harian Kepala Ruangan
Isi kegiatan harian kepala ruangan meliputi semua kegiatan yang
dilakukan oleh seluruh SDM yang ada di ruangan dalam rangka
menghasilkan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Berikut isi rencana harian kepala ruangan meliputi : asuhan
keperawatan, supervisi katim dan perawat pelaksana, supervisi
tenaga selain perawat, kerja sama dengan unit yang terkait.
Berdasarkan hasil pengkajian di ruang Angsoka 1 tidak terdapat
form rencana harian kepala ruangan secara tertulis, namun
komponen rencana harian tersebut sudah terlaksana di ruangan
Angsoka 1. Setiap hari kepala ruangan selalu mengadakan
“morning briefing” di sana kepala ruangan akan menyampaikan
beberapa hal yang penting yang sudah dipersiapkan sebelumnya
guna untuk menunjang meningkatnya kualitas pelayanan
kesehatan.
2) Rencana Harian Perawat Primer
Di Ruang Angsoka 1 sudah terdapat uraian tugas yang harus
dilaksanakan oleh PP, namun form rencana harian PP tidak
terdapat secara tertulis setiap harinya diruangan ini. PP setiap
harinya sudah menyelenggarakan asuhan keperawatan pasien
bersama dengan timnya.
3) Rencana Harian Perawat Pelaksana
PA pada ruangan Angsoka 1 tidak membuat rencana harian
secara tertulis setiap harinya. Perawat hanya melaksanakan
tindakan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan pada setiap
pasien dan di tulis di list pasien.
b. Rencana Bulanan
Kepala ruangan dan perawat primer membuat rencana bulanan
berhubungan dengan peningkatan asuhan keperawatan dan
pelayanan keperawatan. Di Ruang Angsoka 1 sudah terdapat rencana
bulanan yang telah disuun yakni pembuatan laporan indikator kerja
bulanan yang dibuat oleh kepala ruangan dan beberapa anggota

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 47


pembuat laporan indikator kerja. Didalam laporan indikator kerja
bulanan berisikan buku catatan pribadi perawat, dan lembar
penilaian kinerja perawat dalam satu bulan. Belum pernah
dilaksanakan rapat bulanan antara kepala ruangan, PP dan PA untuk
melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan selama sebulan untuk
meningkatkan kualitas ruangan. Kegiatan evaluasi selalu dilakukan
setiap hari pada saat operan di pagi hari atau morning briefing.
c. Rencana Tahunan
Setiap akhir tahun kepala ruangan melakukan evaluasi sasaran kerja
dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut
serta penyusunan tahunan berikutnya.

4. PENGORGANISASIAN
Menurut Nursalam (2012) dalam Swansburg (1999),
Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas-aktivitas untuk mencapai
tujuan objektif, penugasaan suatu kelompok manajer dengan autoritas
pengawasan setiap kelompok, dan menentukan cara dari pengkoordinasian
aktivitas yang tepat dengan unit lainnya, baik menurut vertikel maupun
horizontal, yang bertanggung jawab untuk mencapai objektif organisasi.
Prinsip Pengorganisasian
a) Rantai komando (Chain of command)
Kepuasan anggota, efektif dan sukses mencapai tujuan, organisasi
ditetapkan sesuai dengan hubungan hierarki dan kewenangan dari atas
kebawah.
b) Unity of command
Karyawan mempunyai satu supervisor dan satu pimpinan dengan satu
perencanaan untuk sekelompok kegiatan dengan tujuan yang sama.
c) Span of control/ rentang kendali
Prinsip pembimbing, dimana seseorang supervisor dapat membimbing
secara aktif dalam hal jumlah, fungsi, dan geografi
d) Specialization
Setiap orang masing-masing memiliki keahlian tertentu

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 48


Langkah-langkah Pengorganisasian
1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang
dalam fungsi perencanaan
2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok untuk mencapai
tujuan
3. Menggolongakan kegiatan pokok dalam satuan-satuan kegiatan yang
praktis
4. Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan
menyediakan fasilitas yang diperlukan
5. Penugasaan personil yang dapat melaksanakan tugas
6. Mendelegasikan wewenangan

1) Struktur Organisasi
Ruang Angsoka 1 dipimpin oleh kepala ruangan dengan latar belakang
pendidikan S1 Ners. Di ruang Angsoka tidak terdapat wakil kepala
ruangan. Di bawah pimpinan kepala ruangan terdapat satu orang
administrasi yang berlatar belakang SMA dan satu orang inventaris yang
berlatar belakang perawat dengan pendidikan terakhir DIII Keperawatan.
Di ruang Angsoka 1 menggunakan metode perawat primer modifikasi,
dimana dalam pemberian asuhan keperawatan sudah ada masing-masing
perawat primer dibagi menjadi empat tim. Pada masing-masing tim
berjumlah empat sampai lima orang perawat pelaksana. Selain itu terdapat
lima orang pekarya rumah tangga.
Terdapat pendelegasian tugas yang dilakukan di ruangan Angsoka 1.
Pendelegasian dicatat di surat cuti yang berisikan tindakan-tindakan yang
didelegasikan. Tidak terdapat buku khusus pendelegasian tugas. Apabila
ada staf yang berhalangan atau tidak dapat melakukan dinas, maka dapat
mengganti atau menukar dinas dan dicatat pada buku tukar dinas
disertakan surat ijin.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 49


STRUKTUR ORGANISASI
RUANG ANGSOKA I RAWAT INAP C
RSUP SANGLAH DENPASAR

Ka. Instalasi IRNA C Ka. Bidang Keperawatan


Ns. I Made Surata Witarsa, S.Kep

Koor Pelayanan Kep. Dan Umum Kepala Sesi Pelayanan


Ns. Ni Nym Sri Nuryani, S.Kep Keperawatan Rawat Inap

Ka. Ruangan Angsoka 1


Ns. Ni Nyoman Trisna Susanti, S.Kep

Administrasi / Bidang Inventaris


A.A. Made Suardana Ni Wayan Martini, Amd.Kep

PP I PP II PP III PP IV
Komang Priani, S.Kep Ni Luh Yuliani, S.Kep Komang Budiarsih, SST Ns. Cok Istri Sri Dewi, S.Kep

PA I PA II PA III PA IV
Ni Md. Kusuma Dewi, Ns. Dewa Gede Suta
Ni Made Witari, Amd.Kep Luh Karini, Amd.Kep
Amd.Kep Wijaya,S.Kep

PA I PA II PA III PA IV
I Pt. Candra Pranata, Ns. Emy Kurniawati, S.Kep Luh Winda Wulandari, Nym Wirajana Dharma A,
Amd.Kep Amd.Kep S.Kep

PA I PA II PA III PA IV
I Gst Ayu Vina Wiratih, Ni Kt. Kristinawati D, Ns. Ni Kadek Juliastuti.
Luh Lyastriani, Amd.Kep
Amd.Kep Amd.Kep S.Kep

PA I PA II PA III PA IV
Ni Pt Rika Handayani,
Ns. Ni Made Juniari, S.Kep I Wayan Suteja, Amd.Kep Pt Lindya Dara M, Amd.Kep
Amd.Kep

PEKARYA RT PEKARYA RT
Ni Ketut Armoni Luh Gede Susantun

PEKARYA RT PEKARYA RT
Made Gorsiani Ni Nyoman Darmianti

Praktik PEKARYA
ManajemenRTKeperawatan D-IV Keperawatan
PEKARYA RT Semester VI 50
Desak Made Kurniawati Ketut Budiani
Di ruang Angsoka 1 sudah terdapat uraian tugas secara pasti. Contoh
uraian tugas yang dapat digunakan di ruangan Angsoka 1 yaitu :
a. Kepala Ruangan
1) Rincian Tugas
a) Memiliki pengalaman yang mendalam dan relevan di
area klinis yang dipimpin
b) Menunjukkan dan memiliki pengetahuan klinik yang luas
c) Berperan sebagai narasumber dan memberikan
bimbingan bagi staf lain yang memerlukan
d) Memiliki kemampuan secara efektif dalam memimpin,
mengelola dan mendukung dalam pencapaian kinerja
e) Memiliki pengetahuan tentang isu profesi keperawatan
kebidanan untuk memajukan profesionalisme
keperawatan kebidanan
b) Mampu berperan sebagai role model, narasumber, coach
seluruh staf untuk memastikan pelayanan yang diberikan
memiliki kualitas tinggi
c) Berperan melakukan supervisi keperawatan dan
penilaian kinerja secara efektif
d) Melakukan koordinasi dan mengelola sumber daya
manusia dan sumber materi yang dibutuhkan secara
efektif
e) Mengelola alur pasien, BOR, perpindahan pasien,
pemulangan pasien secara efektif
f) Mengelola pelayanan yang berfokus pada pasien dengan
melibatkan pasien dan keluarga secara aktif dalam
edukasi dan pengambilan keputusan
g) Melakukan evaluasi dan monitoring secara continue
pelayanan keperawatan dan tingkat kepuasan pasien
h) Melakukan pengumpulan data indikator mutu
keperawatan dan patient safety

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 51


i) Melakukan program peningkatan mutu secara continue,
berpartisipasi di dalam menyusun standar prosedur dan
kebijakan
j) Melakukan monitoring untuk menciptakan lingkungan
kerja yang aman serta menerapkan manajemen resiko
yang efektif
k) Mampu berkomunikasi yang efektif termasuk dalam
negosiasi, konsultasi dan manajemen konflik
l) Menerapkan kemampuan skill kepemimpinan yang
efektif untuk mengatasi permasalahan yang ada , mampu
menerapkan system informasi dan IT keperawatan di
dalam meningkatkan efektifitas pelayanan.
m) Memiliki kemampuan dalam pemuatan proposal dan
laporan
n) Memiliki hubungan yang efektif dengan anggota tim
kesehatan lain
o) Mampu melakukan pengembangan profesi secara
berkelanjutan melalui penilaian kinerja, bekerja sama
dengan perawat pendidik (nurse educator) untuk
memastikan program pelatihan dan pengembangan
kompetensi untuk memenuhi standar pelayanan.
2) Wewenang
a) Membuat perencanaan pengembangan ruangan
b) Membuat perencanaan dan program peningkatan mutu
c) Melakukan koordinasi seluruh kegiatan pelayanan dengan
profesi lain dan atau unit terkait
d) Mengelola asuhan keperawatan
e) Mengelola alat dan fasilitas
f) Melakukan penilaian kinerja staf
g) Melakukan monitoring dan evaluasi terjadap pelaksanaan
asuhan keperawatan.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 52


b. Perawat Primer
1) Rincian tugas
a) Memberikan asuhan keperawatan rawat inap
(pengkajian, perencanaan, implementasi , evaluasi)
secara holistik
b) Melakukan penilaian risiko seperti resiko dekubitus,
penilaian resiko jatuh, penilaian nutrisi, penilaian nyeri,
dan penilaian infeksi nosokomial
c) Memiliki pengetahuan tentang setiap kondisi pasien dan
rencana keperawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien
d) Mampu mendelegasikan pelayanan keperawatan secara
tepat kepada anggota tim
e) Melakukan prioritas rencana keperawatan, memberikan
justifikasi, dan manajemen waktu secara efektif
f) Melakukan dokumentasi semua aspek keperawatan
pasien secara efektif, akurat dan jelas
g) Mengembangkan hubungan terapeutik yang kuat dengan
pasien dan atau anggota keluarga pasien
h) Berhubungan secara langsung dengan kepala ruangan
dan tim kesehatan lain tentang kondisi dan rencana
perawatan pasien
i) Membantu tim untuk memahami upaya keselamatan
pasien dan bagaimana meminimalkan resiko terhadap
pasien
j) Berkontribusi secara langsung dalam pengembangan
praktik klinik profesi keperawatan
k) Berperan sebagai role model yang efektif
l) Berperan dalam kepemimpinan yang bertanggung jawab
dan relevan dengan pelayanan keperawatan
m) Berpartisipasi dalam program peningkatan mutu dan
prosedur pemantauan kualitas mutu (quality assurance)

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 53


n) Menerapkan prinsip-prinsip pengendalian infeksi seperti
cuci tangan, prosedur aseptic secara tepat
o) Menerapkan pasien safety melalui identifikasi resiko,
pelaporan insiden serta menjaga lingkungan kerja yang
aman, bersih dan mengutamakan keselamatan pasien.
2) Wewenang
a) Membuat perencanaan asuhan keperawatan
b) Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan, tim
kesehatan lain dan unit terkait
c) Melakukan pendelegasian tugas kepala ruangan bila pagi
hari tidak bertugas
d) Mendelegasikan tugas kepada PA pada sore, malam dan
hari libur
e) Membuat administrasi ruangan
f) Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar
g) Membuat pembagian tugas PA berdasarkan tingkat
ketergantungan
h) Melakukan diskusi kasus (pre conference dan post
conference)
i) Melakukan pembinaan dan bimbingan PA
j) Melakukan discharge planing
k) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap asuhan
keperawatan

c. Perawat Assosiate
a. Rincian tugas
a) Memberikan asuhan keperawatan rawat inap
(pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi)
secara holistik
b) Melakukan penilaian risiko seperti resiko dekubitus,
penilaian resiko jatuh, penilaian nutrisi, penilaian nyeri,
dan penilaian infeksi nosokomial

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 54


c) Mampu menjelaskan patofisiologi tentang kondisi
pasien, menjelaskan bila ada perubahan status kondisi
pasien
d) Melakukan prioritas rencana keperawatan, memberikan
justifikasi, dan manajemen waktu secara efektif
e) Melakukan dokumentasi semua aspek keperawatan
pasien secara efektif, akurat dan jelas
f) Mampu melakukan persiapan peralatan secara lengkap
dan bener sebelum memulai tindakan dan mampu
mengetahui bila terjadi kerusakan peralatan
g) Melakukan teknis tindakan keperawatan dasar dan
khusu secara aman akurat
h) Menjaga privasi dan rahasia pasien
i) Memberikan pelayanan yang profesional tanpa
memandang status pasien dan bekerja sesuai standar
dan aturan yang berlaku
j) Mengembangkan komunikasi terapeutik dengan pasien,
anggota keluarga serta berkomunikasi secara efektif
dengan tim kesehatan yang lain
k) Menerapkan prinsip-prinsip pengendalian infeksi
seperti cuci tangan, prosedur aseptic secara tepat
l) Menunjukkan pengetahuan dan ketrampilan baik
tentang pemberian obat (medication administration)
secara aman.
m) Menerapkan pasien safety melalui identifikasi resiko,
pelaporan insiden serta menjaga lingkungan kerja yang
aman, bersih dan mengutamakan keselamatan pasien
n) Berpartisipasi aktif di dalam program peningkatan
mutu.
b. Wewenang
a) Mengusulkan perencanaan askep pada PP
b) Melakukan koordinasi dengan PP.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 55


c) Menerima pendelegasian tugas dari PP pada shift sore,
malam dan hari libur
d) Melakukan tindakan askep sesuai rekomendasi PP
e) Mengikuti diskusi kasus (pre conference dan post
conference)
f) Melengkapi dokumentasi askep dan administrasi.

d. Administrasi
1) Melengkapi dokumen pasien
2) Mempersiapkan Surat Jaminan Kesehatan Pasien
3) Mengisi CBS pasien.
4) Mengurus Resep Pasien
5) Melengkapi administrasi pasien masuk rumah sakit, pasien
pindah ruangan, pasien pulang dan pasien cuti.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

e. Pekarya rumah tangga


Perawatan dasar yang berhubungan dengan Perawat :
1) Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan alat-
alat tenun
Mengambil hasil cucian, menghitung jenis dan jumlahnya.
2) Mengambil / menerima kebutuhan alat-alat ruangan :
Mengambil barang-barang/alat-alat kelogistik dan tugas
lain sesuai ruangan.
3) Memelihara kebersihan diluar ruangan :
Menyapu, mengepel galery depan/samping, memeriksa
got/kebun
4) Tugas-tugas lain :
Mengantar alat-alat yang rusak untuk diperbaiki ke IPS.
Membantu mengangkat alat-alat pasien (Contoh : Tempat
Tidur).

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 56


5) Memelihara kebersihan/keindahan Ruangan dan
Lingkungan :
K. Mandi, WC, Spoel hock, pintu dan jendela.
Membersihkan langit-langit, menyapu, mengepel.
6) Melaksanakan pekerjaan Dapur :
Mengambil, menyiapkan, menghidangkan makanan sesuai
diet, embersihkan dapur dan alat-alatnya serta iventaris
alat-alat dapur

2. Daftar Dinas
Jadwal dinas yang ada di ruangan Angsoka 1 disusun berdasarkan
PP dan jadwal ini sudah sesuai dengan jadwal yang dibuat dalam 1
bulan sehingga perawat sudah mengetahui dan mempersiapkan
dirinya untuk melakukan dinas. Pembuatan jadwal dinas perawat
dilakukan oleh kepala ruangan yang setiap PP mempunyai anggota
yang berdinas pada pagi, sore, malam, dan lepas dari jaga malam
serta libur.

3. Daftar Pasien
Daftar pasien di Ruang Angsoka 1 sudah terdapat pada buku
situasi yang berisi no RM, tanggal MRS, jenis kunjungan, nama,
alamat,diagnosa medis , alamat, kelas, jaminan kesehatan, hari di
rawat dan sudah tercantum nama perawat pada lembar
pembagian tugas ruang Angsoka 1 yang bertanggung jawab pada
sejumlah pasien (ada pembagian pasien dalam PP).

4. Klasifikasi Pasien
Berdasarkan wawancara dengan perawat di ruangan Angsoka 1
dan berdasarkan hasil pengamatan serta berdaarkan data dari buku
WLI ruang Angsoka 1 diperoleh data bahwa rata rata tingkat
ketergantungan pasien yakni tingkat ketergantungan sedang
(partial care).

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 57


5. PENGARAHAN
Menurut Nursalam (2012), pengarahan (Direction) adalah keinginan
untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan
kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya
demi kepentingan jangka panjang perusahaan.Pengarahan merupakan petunjuk
untuk melaksanakan sesuatu,atau perintah resmi seseorang pimpinan kepada
bawahannya berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu. Pengarahan yaitu
memberi petunjuk dan menjelaskan tugas secara rinci agar dapat terselesaikan
dengan baik.(kamus lengkap bahasa indonesia).
Pengarahan Dan Pengembangan Organisasi (Komunikasi)
Tujuan utama pengarahan yaitu fungsi memberikan perintah atau arahan.
Selain itu juga termasuk kegiatan kepemimpinan, bimbingan, motivasi dan
pengarahan agar karyawan dapat bekerja dengan lebih efektif.Pengarahan dan
pengembangan organisasi dalam berkomunikasi merupakan hal yang saling
berkaitan karena dalam mengarahkan dan mengembangkan organisasi sangat
di butuhkannya komunikasi yang baik untuk membantu kelancaran kegiatan
organisasi. Komunikasi merupakan hal penting dalam manajemen untuk
menyampaikan perintah, informasi, berita, laporan maupun dalam hal
menjalin hubungan antara seseorang dengan orang lain.
Dalam proses pengarahan di ruang Angsoka 1, pengarahan dilakukan
oleh kepala ruangan kepada seluruh staff pegawai yang berada di ruang
Angsoka 1. Pengarahan dilakukan pada saat pagi hari sebelum operan, yaitu
saat morning briefing. Dalam proses pengarahan kepala ruangan
mengutarakan solusi dan alternative yang telah dirancang kemudian
didiskusikan bersama untuk mengambil jalan keluar satu tujuan yang
disepakati secara bersama.
Pengarahan diruang perawatan dapat dilakukan dalam beberapa kegiatan
yaitu program motivasi, manajemen konflik, pendelegasian, supervisi dan
komunikasi efektif
1. Program Motivasi
Di ruangan Angsoka 1 sudah terdapat pemberian reinforcement positif
kepada setiap orang yang bekerja bersama – sama dengan baik secara

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 58


lisan untuk memotivasi masing – masing anggota untuk mencapai visi
dan misi ruangan.Kegiatan doa bersama selalu wajib dilakukan di ruang
Angsoka 1 sebelum operan.
2. Manajemen Konflik
MAKP merupakan pendekatan baru, maka kemungkinan menimbulkan
konflik yang disebabkan oleh persepsi, pandangan dan pendapat yang
berbeda. Untuk itu dilakukan sosialisasi dan pelatihan tentang sistem
pelayanan dan asuhan keperawatan bagi semua sumber daya manusia
yang ada. Komunikasi yang terbuka juga diarahkan untuk menyelesaikan
konflik yang ada di ruang Angsoka1.
3. Supervisi
Setelah dilakukan wawancara dengan perawat jaga dan kepala ruangan,
selama ini supervisi sudah dilakukan berjenjang setiap hari. Supervisi
dilakukan oleh kepala ruangan dan perawat primer. Pendokumentasian
supervisi hanya dilakukan oleh kepala ruangan sedangkan supervisi dari
PP ke PA hanya dilakukan supervisi lisan. Di ruangan Angsoka 1 sendiri
sudah memiliki dokumentasi khusus supervisi yang diisikan oleh kepala
ruangan setiap harinya jika insidentil dan direkap tahunan, tetapi dalam
pelaksanaannya sendiri supervisi di ruangan Angsoka 1 dilakukan secara
lisan dan jarang didokumentasikan secara tertulis kecuali supervisi dari
kepala ruangan per tahunnya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan pelaksanaan
supervisi di ruangan Angsoka 1 sudah dilakukan dimana supervisi
dilakukan secara lisan dan penulisan dokumentasi belum dilakukan
secara berkelanjutan.
4. Pendelegasian
Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain agar
aktifitas organisasi tetap berjalan. Penerapan delegasi di MAKP dalam
bentuk pendelegasian tugas oleh kepala ruangan kepada perawat primer
dan perawat primer kepeda perawat pelaksana. Di ruang Angsoka 1
pendelegasian sudah berjalan dengan baik dan didokumentasikan.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 59


5. Komunikasi Efektif
Beberapa bentuk komunikasi diruang MAKP antara lain adalah operan,
pre conferen dan post conferen.
a. Operan
Operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien
atau komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam.
Operan dinas pagi ke dinas sore dan dinas malam ke dinas pagi
dipimpin oleh kepala ruangan, sedangkan operan dinas sore ke dinas
malam langsung dipimpin oleh penanggung jawab tim sore ke
penanggung jawab tim malam. Operan yang dilaksanakan di Ruang
Angsoka 1 pada pergantian shift malam ke pagi (pukul: 07.30), pagi
ke sore (pukul: 13.30), dan sore ke malam (pukul: 19.30). Operan
dilakukan secara lisan dan tertulis pada buku laporan yang mencakup
jumlah pasien, laporan kondisi pasien yang memerlukan perawatan
khusus dan apabila ada pasien pindah/masuk ruangan. Berdasarkan
teori operan dilakukan sesuai dengan pedoman operan yang
berisikan asuhan keperawatan yang telah diberikan oleh perawat
yang telah selesai tugas dan rencana tindakan selanjutnya. Operan ini
harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara
singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan atau belum dan
perkembangan klien saat itu.
b. Pre Conference
Di ruangan Angsoka 1 sudah terdapat kegiatan pre conference
setelah dilakukan operan shift ke masing-masing ruangan pasien
yang dipimpin oleh PP atau penanggung jawab tim yang berisi
rencana harian perawat atau tambahan rencana dari PP.
c. Post Conference
Hasil asuhan keperawatan tiap perawat dan hal penting hanya
dilaporkan langsung saat operan.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 60


d. Ronde Keperawatan
Setelah dilakukan wawancara dengan kepala ruangan selama ini di
ruang Angsoka 1, tidak pernah melaksanakan ronde keperawatan.
Dapat disimpulkan, pelaksanaan ronde keperawatan di ruangan tidak
dilakukan dengan melibatkan beberapa ilmu kesehatan terkait kasus
pasien.

6. PENGAWASAN
Controlling atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses
untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi.
Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran
dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan
pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai
dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Di dalam manajemen perusahaan
yang modern fungsi control ini biasanya dilakukanoleh divisi audit
internal.Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah
pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi manajemen yang lain, tidak
akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, Devi (2011)
dalam Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan
tentang pengawasan sebagai: “the process by which manager determine
wether actual operation are consistent with plans”. Louis E. Boone dan
David L. Kurtz juga menyatakan bahwa fungsi ini adalah fungsi yang terakhir
di dalam manajemen dan fungsi memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan
yang telah berjalan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan dan
memantau kinerja stafnya, kinerja tersebut kemudian dibandingkan dengan
sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila kinerja tersebut
menyimpang maka fungsi manajemen yang lain diperiksa kembali. Selama
fase pengendalian, kinerja diukur menggunakan standar yang telah ditentukan
dan tindakan diambil untuk mengoreksi ketidakcocokan antara standar dan
kinerja.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 61


Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang
berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan
rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi
penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan
yang diperlukan untuk mengatasinya.

Prinsip Pengawasan
1. Pengawasanyang dilakukan oleh pimpinan harus dimengerti oleh staf dan
hasilnya mudah diukur. Misalnya tentang waktu dan tugas-tugas pokok
yang harus diselesaikan oleh staf.
2. Fungsi pengawasan harus dipahami pimpinan sebagai suatu kegiatan yang
sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
3. Standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada seluruh staf karena kinerja staf
akan terus dinilai oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk memberikan
reward kepada mereka yang dianggap mampu bekerja.

Manfaat Pengawasan
Bila fungsi wasdal dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan memperoleh
manfaat berupa:
1. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, pakah
sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah
digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi wasdal akan
meningkatkan efisiensi kegiatan program.
2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
3. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi
kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
4. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
5. Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan
atau diberikan pelatihan lanjutan.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 62


Proses pengawasan
Terdapat tiga langkah penting dalam proses pengawasana manajerial yaitu:
1. Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapaioleh staf atau organisasi
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tolok ukur.
3. Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sesuai dengan
faktor-faktor penyebabnya, dan menggunakanfaktor tersebut untuk
menetapkan langkah-langkah intervensi.

Obyek Pengawasan
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan manajerial, ada lima jenis obyek
yang perlu dijadikan sasaran pengawasan.
1. Obyek yang menyangkut kuantitas dan kualitas barang atau jasa.
Pengawasan ini bersifat fisik.
2. Keuangan
3. Pelaksanaan program dilapangan
4. Obyek yang bersifat strategis
5. Pelaksanaan kerja sama dengan sektor lain yang terkait.

Jenis-jenis Pengawasan
1. Pengawasan fungsional (struktural). Fungsi pengawasan ini melekat
pada seseorang yang menjabat sebagai pimpinan lembaga.
2. Pengawasan publik. Pengawasan ini dilakukan oleh masyarakat.
3. Pengawasan non fungsional. Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh
badan-badan yag diberikan wewenang untuk melakukan pengawasan
seperti DPR, BPK, KPK, dan lain-lain.

Pengawasan di ruang Angsoka 1 dilakukan oleh kepala ruangan


terhadap seluruh staff pegawai yang berada di ruang Angsoka 1 dalam
meningkatkan pengembangan SDM, Kepala Ruangan terus berupaya untuk
meningkatkan dan mengawasi perkembangkan keterampilan anggota
perawat ruangan melalui pelatihan rutin yang diadakan oleh rumah sakit
maupun seminar-seminar terkait yang diikuti untuk menunjang proses

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 63


pembaharuan ilmu pengetahuan yang dimiliki perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan. Dalam periode tertentu Kepala Ruangan berhak
melakukan evaluasi keseluruh anggota perawat ruangan untuk melihat dan
menilai kinerja anggota perawat ruangan meggunakan Indikator Sasaran
Kerja Pegawai yang diisi online secara berkala untuk mengukur Key
Performance Indeks (KPI) dari masing-masing pegawai. Pengawasan
struktural di Angsoka 1 selama ini juga dilakukan oleh tim supervisor
RSUP Sanglah setiap hari pada waktu sore dan malam. Supervisi dilakukan
oleh petugas yang telah ditunjuk berdasarkan jenjang pendidikan dan juga
pengalaman kerja perawat. Supervisi juga dilakukan langsung oleh kepala
instalasi rawat inap C beserta koordinator pelayanan dan umum.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 64


7. ANALISIS SWOT
Analisa SWOT berdasarkan hasil pengumpulan data di Ruang Angsoka I
RSUP Sanglah tanggal 9 Mei 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel.14 Tabel Analisi SWOT dari 5M

Bobot x
No. Analisis SWOT Bobot Rating Hasil
Rating
1 M1 (Man)
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength/Kekuatan
1. Sebagian besar perawat di 0,4 3 1,2 S-W=
ruangan telah berkualifikasi 2,7-1=1,7
pendidikan minimal SI
Keperawatan.
2. Telah terdapat tenaga 0,3 3 0,9
keperawatan dengan
pendidikan :
D-III Keperawatan : 13 Orang
D-IV Keperawatan : 1 Orang
S1 Keperawatan : 9 Orang
3. Jumlah total tenaga sudah
memenuhi standar kebutuhan
tenaga berdasarkan perhitungan 0,3 2 0,6
Depkes yaitu 13 orang

Total 1 2,7
Weakness/Kelemahan :
1. Jumlah perawat masih 1 1 1
belum sebanding dengan
jumlah pasien.

Total 1 1

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 65


b. EksternalFaktor (EFAS)
Opportunity/Peluang
1. Banyaknya institusi pendidikan 0,4 4 1,6 O-T=
yang memberikan kesempatan 3,4-3=
bagi para perawat untuk 0,4
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
2. Adanya kebijakan pemerintah
tentang profesionalisme 0,3 3 0,9
perawat
3. Rumah sakit memberikan
pelatihan bagi seluruh perawat 0,3 3 0,9
ruangan
Total 1 3,4
Threatened/Ancaman
1. Adanya tuntutan tinggi dari 0,5 3 1,5
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional.
2. Semakin tingginya kesadaran 0,5 3 1,5
masyarakat tentang pentingnya
kesehatan.
3. Persaingan dengan masuknya
perawat asing. 2
Total 1 3
2 M2 (Material)
a. Internal Factor (IFAS)
Strength :
1. Memiliki sarana dan prasarana 0,2 4 0,8 S-W
cukup lengkap untuk 2,6 -2,5 =
penanganan pasien. 0,1
2. Alat yang tersedia sudah dapat 0,2 3 0,6
dioperasikan dengan optimal
3. Tersedia peralatan untuk 0,1 2 0,2
pengelolaan sampah medis dan
non medis.
4. Terdapat inventaris ruangan 0,2 2 0,4
sebagai penunjang
5. Terdapat dokumentasi 0,2 2 0,4
inventaris sebagai penunjang.
6. Tersedianya nurse station 0,1 2 0,2
Total 1 2,6

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 66


Weakness
1. Terdapat beberapa inventaris 0,5 3 1,5
yang rusak dan belum di
perbaiki.
2. Keterbatasan sarana prasarana 0,5 2 1
seperti tensimeter, stetoscop,
set luka steril, syringe pump
dan tempat sampah di masing-
masing ruangan pasien
Total 1 2,5
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya kesempatan untuk 0,6 2 1,2 O–T=
penggantian atau memperbaiki 2–1=1
alat-alat tidak layak pakai.
2. Adanya kesempatan untuk
menambah peralatan yang 0,4 2 0,8
dibutuhkan.
Total 1 2,0
Threatened
1. Terdapat tuntutan yang tinggi 0,5 1 0,5
dari masyarakat dalam
memperoleh perawatan yang
optimal.
2. Adanya tuntutan profesi 0,5 1 0,5
keperawatan yang bekerja
sesuai dengan standar
operasional prosedur namun
tidak ditunjang dengan
ketersediaan alat yang optimal.
Total 1 1
3 M3 (Method) MAKP
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1) RS memiliki visi, misi, dan S-W=
motto sebagai acuan 0,2 3 0,6 2,64-
melaksanakan kegiatan 2=
pelayanan 0,64
2) Ruangan sudah memiliki
model asuhan keperawatan 0,25 3 0,75
profesional yang digunakan

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 67


yaitu model primer
3) Terlaksananya komunikasi yang
efektif antara sesama profesi
0,05 3 0,15
maupun antarprofesi pada saat
pelaksanaan pelayanan
kesehatan
4) Ruangan sudah mempunyai
0,03 2 0,06
standar operasional prosedur
5) Terdapat struktur organisasi
yang jelas 0,03 2 0,06
6) Timbang terima sudah
menggunakan sistem SBAR saat
pelaporan. 0,03 2 0,06
7) Perawat berdiskusi dan
membicarakan tentang 0,05 3 0,15
perkembangan pasien dan
diagnosanya
8) Komunikasi antar perawat saat
melakukan timbang terima 0,03 2 0,06
sudah efektif
9) Kepala ruangan mendukung
adanya ronde keperawatan. 0,03 2 0,06
10) Tersedianya form keperawatan
untuk pasien pulang.
0,05 3 0,15
11) Adanya kemampuan dari
perawat untuk memberikan
pendidikan kesehatan pasien 0,02 2 0,04
dan keluarga.
12) Adanya pemberian Discharge
Planning pada pasien yang 0,04 3 0,12
pulang
13) Adanya kegiatan supervisi di 0,02 2 0,04
ruangan
14) Pada pelaksanaan pemberian
obat sudah tercatat dengan baik 0,02 2 0,04
pada catatan perawatan
15) Perawat sudah melakukan
0,02 2 0,04
identifikasi 6B dan double
check dalam pemberian obat
16) Form Rawat Inap ditempatkan
sesuai urutan yang seharusnya
0,02 2 0,04
ada.
Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 68
17) Form pemeriksaan penunjang 0,02 2 0,04
sudah berurutan.
18) Format dokumentasi askep
0,02 2 0,04
Catatan medis dan catatan
keperawatan pasien diletakkan
dalam satu rekam medis
19) Sudah memiliki SOP untuk
0,02 2 0,04
setiap tindakan keperawatan
20) Pemanfaatan SOP sebagai acuan
melakukan tindakan 0,05 2 0,1
keperawatan
Total 1 2,64
Weakness
1) Untuk ronde di Ruang Angsoka 1 2 2
1 RSUP Sanglah belum
dilakukan secara optimal
Total 1 2
b.Eksternal faktor (EFAS) O-T=
Opportunity 3,02-2,25=
1) Adanya kerja sama dengan 0,77
0,15 4 0,6
institusi pendidikan kesehatan
2) Adanya kebijakan pemerintah
tentang profesionalisme 0,05 4 0,2
3) Satu-satunya rumah sakit pusat
0,04 3 0,12
di Bali
4) Adanya kerjasama yang baik
antara tambahan tenaga S1 0,1 3 0,3
keperawatan dengan perawat
ruangan
5) Adanya misi rumah sakit
memberikan pelayanan
kesehatan yang professional 0,15 3 0,45
yang berorientasi pada
kepuasan konsumen
6) Adanya kerjasama yang baik 0,1 2 0,2
dengan tim kesehatan lain
7) Adanya pemberian penyuluhan
0,06 3 0,18
dari mahasiswa praktek kepada
pasien pulang
8) Terdapat program supervisi di
ruangan
0,15 3 0,45

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 69


9) Terdapatnya ruangan yang
cukup luas untuk dijadikan 0,08 2 0,16
tempat sentralisasi obat
10) Adanya peluang perawat untuk
meningkatkan pendidikan 0,08 3 0,24
(pengembangan SDM)
11) Adanya sarana dan prasarana
0,04 3 0,12
yang mendukung
Total 1 3,02
Threatened
1) Adanya tuntutan masyarakat 0.15 3 0,45
yang semakin tinggi terhadap
peningkatan pelayanan
keperawatan yang lebih
professional
2) Kebebasan pers mengakibatkan 0.15 2 0,3
mudahnya penyebaran
informasi di dalam ruangan ke
masyarakat
3) Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari pasien untuk 0,1 3 0,3
mengetahui kondisi
kesehatannya.
4) Meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang pelayanan 0,1 2 0,2
kesehatan.
5) Adanya kemungkinan keluarga
pasien menyimpan obat di 0,1 2 0,2
tempat yang kurang baik
6) Meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat 0.4 2 0,8
perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan.

Total 1 2,25
4 M4 (Money) S-W=
Strength 2,5-2=
1. Untuk pendanaan pelayanan 0,5 3 1,5 0,5
kesehatan, pembiayaan,
pemeriksaan, dan perawatan

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 70


sudah diatur secara sentral dan
jelas oleh peraturan
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
2. Pelayanan menjangkau semua 0,5 2 1,0
lapisan masyarakat untuk
mendapatkan fasilitas
kesehatan yang lebih baik
Total 1 2,5
Weakness
1. Adanya pasien yang tidak bisa 1 2 2
membayar biaya rumah sakit,
mengakibatkan RSUP sanglah
mempunyai banyak piutang
dari pasien.

Total 1 2
Opportunity O-T=
1. Banyaknya pasien yang dirawat 0,75 3 2,25 3-2=
di ruang Angsoka 1, rata-rata 1
hampir semua bed penuh setiap
harinya.
2. Banyaknya pasien pengguna 0,25 3 0,75
jasa BPJS yang di rawat di
Ruang Angsoka 1 RSUP
Sanglah
Total 1 3
Threats
1. Banyaknya pasien BPJS 0,5 2 1
membuat rumah sakit harus
menyediakan anggaran
cadangan untuk
mengantisipasi apabila
pembayaran klaim belum
dibayarkan ke rumah sakit.

2. Adanya piutang dengan jumlah 0,5 2 1


yang besar dapat
mengakibatkan kerugian RS.

Total 1 2

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 71


5 M5 (Market) S-W=
Streangth: 3-0=
1. Ruang Angsoka 1 sudah 0,2 3 0,6 3
bekerja sama dengan instalasi
admission dalam hal pemasaran
ruangan kepada pihak pasien.
2. Tidak pernah ditemukan kasus
KTD (Kejadian Tidak 0,3 3 0,9
Diinginkan) di ruang Angsoka
1 RSUP Sanglah.
3. Terkait patient safety di
ruangan, belum pernah 0,3 3 0,9
ditemukan kejadian kesalahan
pemberian obat dengan sistem
sentralisasi obat di ruang
Angsoka 1 RSUP Sanglah.
4. Pengetahuan perawat tentang
patient safety di Ruang
Angsoka 1 RSUP Sanglah 0,2 3 0,6
sebanyak 100%.
Total 1 3
Weakness 0 0
Total 0 0 0
b. Eksternal factor (EFAS) O-T=
Opportunity: 3-2,6=
1 3 3 0,4
1. Dengan adanya kerjasama,
mempermudah proses
pemasaran kamar sehingga
akan selalu ada pasien di
kamar.
Total 1 3
Threatened
1) Semua ruangan mempunyai 0,6 3 1,8
system pemasaran ruangan yang
sama.
2) Terdapat beberapa rumah sakit 0,4 2 0,8
yang memiliki fasilitas yang
menyerupai rumah sakit sanglah.
Total 1 2,6
Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 72
Identifikasi Rincian Masalah Berdasarkan Jenis Sumber Daya
Tabel 4.1 Identifikasi Masalah di Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah berdasarkan
Jenis Sumber Daya
Sumber Daya Rumusan Masalah
M1 (Man) 1. Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien
(S=2,7;W=2,;
O=3,4; T=3)

M2 (Material) 1. Terdapat beberapa inventaris yang rusak dan belum di perbaiki


(S=2,6, 2. Keterbatasan sarana prasarana seperti tensimeter, stetoscop, set
W=2,5; O=2; luka steril, syringe pump dan tempat sampah di masing-masing
T=1)
ruangan pasien

M3 (Method) 1. Untuk ronde di Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah belum


(S= 2,64; dilakukan secara optimal
W=2; O=3,02,
T=2,25)

M4 (Money) 1. Adanya pasien yang tidak bisa membayar biaya rumah sakit,
(S=2,5; W=2; mengakibatkan RSUP sanglah mempunyai banyak piutang dari
O=3; T=2) pasien.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 73


Analisa Penyebab Masalah
Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah belum menerapkan sistem MAKP primer secara optimal, berikut akan dijabarkan dengan fish bone.

Jumlah perawat masih belum sebanding METODE


MAN
dengan jumlah pasien

MATERIAL
Untuk ronde di Ruang Angsoka 1 RSUP
Sanglah belum dilakukan secara optimal
Terdapat beberapa inventaris yang rusak
dan belum di perbaiki

Keterbatasan sarana prasarana seperti


tensimeter, stetoscop, set luka steril, syringe
pump dan tempat sampah di masing-masing
ruangan pasien
MASALAH

Ruang Angsoka 1
Rumah Sakit Umum
Pusat Sanglah belum
MONEY menerapkan sistem
MARKET
MAKP primer secara
optimal
Gambar 4.1 Fish BoneMetode
Adanya pasien yang tidak bisa membayar biaya Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 74
asuhan keperawatan profesional di
rumah sakit, mengakibatkan RSUP sanglah
Ruang A ngsoka 1RSUP Sanglah.
mempunyai banyak piutang dari pasien.
Prioritas Masalah
Berdasarkan diagram layang (gambar 4.1) yang telah dijabarkan diatas
permasalah yang dihadapi oleh Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah adalah
sebagai berikut:
1. Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien
2. Terdapat beberapa inventaris yang rusak dan belum di perbaiki
3. Keterbatasan sarana prasarana seperti tensimeter, stetoskop, set luka steril,
syringe pump dan tempat sampah di masing-masing ruangan pasien
4. Untuk ronde di Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah belum dilakukan secara
optimal
5. Adanya pasien yang tidak bisa membayar biaya rumah sakit,
mengakibatkan RSUP sanglah mempunyai banyak piutang dari pasien.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut, masalah yang kami prioritaskan


adalah Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien (1)

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 75


8. MASALAH DAN SOLUSI YANG DILAKUKAN KEPALA RUANGAN
1. M1 (Man)
a. Sebagian besar perawat di ruangan telah berkualifikasi pendidikan
minimal DIII Keperawatan.
b. Telah terdapat tenaga keperawatan dengan pendidikan D4 Keperwatan,
yaitu 1 orang
c. Telah terdapat tenaga keperawatan dengan pendidikan S1 Keperawatan,
yaitu 9 orang.
d. Jumlah total tenaga sudah memenuhi standar kebutuhan tenaga
berdasarkan perhitungan Depkes, yaitu 15 orang.
e. Ruang Angsoka 1 sudah memiliki struktur organisasi yang jelas.
Masalah :
a. Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien
Solusi :
Berdasarkan perhitungan rumus Depkes RI, jumlah tenaga keperawatan
yang dibutuhkan Ruang angsoka 1 RSUP Sanglah dengan perkiraan
jumlah pasien 45 orang pasien/ hari adalah 27 perawat. Jadi dari hasil
perhitungan yang didapatkan Ruang Angsoka 1 memiliki jumlah tenaga
perawat yang hampir mencukupi dari perhitungan rumus mengingat
jumlah tenaga yang dibutuhkan dari hasil perhitungan tersebut
didapatkan ketika jumlah pasien berada pada kapasitas maksimal yaitu
sebanyak 45 orang , sehingga untuk mengatasi kelebihan beban kerja
perawat dari hasil perhitungan diatas maka kami menyarankan untuk
menambah jumlah tenaga keperawatan di Ruang Angsoka 1.
2. M2 (Material)
a. Memiliki sarana dan prasarana cukup lengkap untuk penanganan
pasien.
b. Jumlah alat-alat fisik di ruangan baik medis maupun non medis sudah
cukup seimbang
c. Alat yang tersedia sudah dapat dioperasikan dengan optimal
d. Tersedia peralatan untuk pengelolaan sampah medis dan non medis.
e. Terdapat inventaris ruangan sebagai penunjang

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 76


f. Terdapat dokumentasi inventaris sebagai penunjang
g. Terdapat form kelengkapan dokumen pasien yang sudah cukup lengkap
dan SOP keperawatan sesuai dengan standar pelayanan medis RSUP
Sanglah
Masalah :
a. Terdapat beberapa inventaris yang rusak dan belum di perbaiki
Solusi
Disarankan kepada ruangan atau yang mengurus inventaris ruangan,
untuk mengecek setiap barang/inventaris dan segera melaporkan
barang/inventaris yang rusak ke bagian sarana-prasarana agar dapat
diperbaiki atau diganti dengan peralatan yang baru agar pemberian
pelayanan keperawatan tidak terdapat kendala karena terdapat beberapa
inventaris yang berhubungan dengan pelayanan ke pasien yang rusak
dan sampai saat ni belum diperbaiki.
b. Keterbatasan sarana prasarana seperti tensimeter, stetoscop, set luka
steril, syringe pump dan tempat sampah di masing-masing ruangan
pasien
Solusi :
Disarankan kepada ruangan atau yang mengurus inventaris ruangan, agar
segera mengusulkan ke sarana-prasarana agar melengkapi sesuai
permenkes yang ada sesuai standar ruang rawat inap pada Rumah Sakit
Tipe A

3. M3 (Method)
a. RS memiliki visi, misi, dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan
b. Ruangan sudah memiliki model asuhan keperawatan profesional
yang digunakan, yaitu model primer modifikasi
c. Terlaksananya komunikasi yang efektif antara sesama profesi maupun
antarprofesi pada saat pelaksanaan pelayanan kesehatan
d. Ruangan sudah mempunyai standar operasional prosedur
e. Terdapat struktur organisasi yang jelas

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 77


f. Timbang terima sudah menggunakan sistem SBAR saat pelaporan
g. Perawat berdiskusi dan membicarakan tentang perkembangan pasien dan
diagnosanya
h. Komunikasi antar perawat saat melakukan timbang terima sudah efektif
i. Tersedianya form keperawatan untuk pasien pulang
j. Adanya kemampuan dari perawat untuk memberikan pendidikan
kesehatan pasien dan keluarga
k. Adanya pemberian Discharge Planning pada pasien yang pulang
l. Adanya kegiatan supervisi di ruangan
m. Pada pelaksanaan pemberian obat sudah tercatat dengan baik pada
catatan perawatan
n. Perawat sudah melakukan identifikasi 6B dan double check dalam
pemberian obat
o. Form Rawat Inap ditempatkan sesuai urutan yang seharusnya ada.
p. Form pemeriksaan penunjang sudah berurutan.
q. Form catatan observasi restrain dan form pengkajian resiko jatuh
psikiatri untuk pasien psikiatri
r. Format dokumentasi askep Catatan medis dan catatan keperawatan
pasien diletakkan dalam satu rekam medis
s. Sudah memiliki SOP untuk setiap tindakan keperawatan
t. Pemanfaatan SOP sebagai acuan melakukan tindakan keperawatan
Masalah :
a. Untuk ronde di Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah belum dilakukan
secara optimal
Solusi :
Disarankan ronde keperawatan tetap dilaksanakan di ruangan meskipun
sudah dilakukan bersama IRNA C namun perlu dilakukan di ruangan
apabila terdapat pasien yang memenuh kriteria pasien yang harus
dilakukan ronde keprawatan agar tenaga kesehatan tetap mengetahui
seperti apa ronde keperawatan.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 78


4. M4 (Money)
a. Untuk pendanaan pelayanan kesehatan, pembiayaan, pemeriksaan, dan
perawatan sudah diatur secara sentral dan jelas oleh peraturan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
b. Pelayanan menjangkau semua lapisan masyarakat untuk mendapatkan
fasilitas kesehatan yang lebih baik
Masalah :
a. Adanya pasien yang tidak bisa membayar biaya rumah sakit,
mengakibatkan RSUP sanglah mempunyai banyak piutang dari pasien.
Solusi :
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diserahkan sepenuhnya kepada
bagian keuangan yang mengatur .masalah pendaanaan di setiap ruangan.
5. M5 (Market)
a. Ruang Angsoka 1 sudah bekerja sama dengan instalasi Sanglah
terutama bagian Humas dalam hal pemasaran ruangan kepada pihak
pasien.
b. Dari hasil pelaksanaan survey kepuasan masyarakat di RSUP Sanglah
pada bulan Januari-Maret 2018 diperoleh hasil:
 Rata-rata indeks kepuasan masyarakat : 3.17
 Indeks kepuasaan setelah dikonversi : 79.25
 Mutu pelayanan : Baik
 Presentase Responden yang menyatakan puas : 96.11 %

Masalah : -

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 79


PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pengkajian dan analisa data didapatkan beberapa permasalahan
yang ada di Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah, yaitu Ruang Angsoka 1 Rumah
Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar belum menerapkan sistem MAKP
primer secara optimal. Adapun rincian hasil identifikasi masalah berdasarkan
jenis sumber daya diantaranya Jumlah perawat masih belum sebanding
dengan jumlah pasien, terdapat beberapa inventaris yang rusak dan belum di
perbaiki, isi timbang terima sebagian besar tentang program dokter dan belum
membahas tentang masalah keperawatan yang sedang atau akan muncul,
untuk ronde di Ruang Angsoka 1 RSUP Sanglah belum dilakukan secara
optimal, dan adanya pasien yang tidak bisa membayar biaya rumah sakit,
mengakibatkan RSUP sanglah mempunyai banyak piutang dari pasien.
Prioritas dari masalah ini sudah disesuaikan dengan analisis SWOT.
Pelaksanaan kegiatan yang direncanakan berjalan lancar dimana role
play timbang terima sudah berjalan dengan lancar. Dari hasil kegiatan, sudah
terlihat adanya perubahan baik oleh tenaga perawatan maupun pasien.
Kegiatan role play timbang terima (operan) sudah dilakukan dengan
menggunakan metode SOAP dan SBAR.

B. Saran
1. Kepala Ruangan Angsoka 1 RSUP Sanglah
Diharapkan kegiatan timbang terima (operan) dapat dilakukan sesuai
dengan prosedur yang ada setiap pergantian shift.
2. Kepada Institusi Pendidikan
Sebelum mahasiswa terjun langsung ke ruangan sebaiknya pihak kampus
baik itu antara mahasiswa dan dosen atau antar dosen pembimbing
dengan dosen pembimbing yang satu dengan yang lainnya
mengkoordinasikan dan menyamakan persepsi terlebih dahulu sehingga
pelaksanaan praktik stase manajemen keperawatan dapat berlangsung
lebih optimal.

Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 80


Praktik Manajemen Keperawatan D-IV Keperawatan Semester VI 146

Anda mungkin juga menyukai