Ajaran Yoga dibangun oleh Maharsi Patanjali dan merupakan ajaran yang sangat populer di
kalangan umat Hindu. Ajaran yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran Veda. Yoga
berakar dari kata Yuj yang berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (atman/purusa)
dengan roh universal (Paramatman/Mahapurusa). Maharsi Patanjali mengartikan yoga sebagai
Cittavrttinirodha yaitu penghentian gerak pikiran.
Sastra Yogasutra yang ditulis oleh Maharsi Patanjali, yang terbagi atas empat bagian dan secara
keseluruhan mengandung 194 sutra. Bagian pertama disebut: Samadhipada, sedangkan bagian
kedua disebut: Sadhanapada, bagian ketiga disebut: Vibhutipada, dan yang terakhir disebut:
Kailvalyapada.
Senam Yoga memberi beragam manfaat baik itu fisik atau psikis, seperti melangsingkan atau
mengecilkan perut, menambah stamina dan vitalitas bahkan ketenangan pikiran. Itu semua bisa
dicapai melalui gerakan/pose/asana, teknik pernafasan maupun meditasi.
Sebagai salah satu olahraga yang dikenal di seluruh dunia dan telah dikenal sejak ribuan tahun
yang lalu, jenis senam ini sudah memiliki banyak penggemar, dan di Indonesia sudah semakin
dikenal dan digemari. Bisa kita saksikan dari mulai banyaknya tumbuh studio dan tempat belajar
yoga yang tersebar di kota-kota seluruh Indonesia.
Dipercayai yoga berasal dari India sekitar 3.000 SM, walaupun banyak praktisi dan sejarawan
mempercayai keberadaannya jauh sebelum masa itu. Patanjali diyakini banyak pihak merupakan
orang yang pertama kali mengumpulkan dan membukukan filosofi yoga. Sistem yoga yang
dikumpulkan oleh Patanjali dikenal dengan nama Raja Yoga, yaitu sistem untuk mengendalikan
pikiran. Tulisan-tulisan Patanjali melalui buku-bukunya (Yoga Sutras) menjadi dasar sistem
berikutnya yang dikenal dengan nama ìAshtanga Yogaî atau Delapan Bagian Tubuh Yoga
(Yama, Niyama, Asana, Pranayama, Pratyahara, Dharana, Dhyana, dan Samadhi).
Bhagavad Gita tulisan kuno Hindu berisikan 700 ayat berbahasa Sanksekerta, dan salah satu
isinya adalah kisah Mahabharata - banyak menceritakan mengenai yoga dan bahkan satu bab
khusus berisikan praktek yoga termasuk di dalamnya meditasi. Di tulisan tersebut diperkenalkan
3 jenis yoga, yaitu : Karma Yoga, Bhakti Yoga dan Jnana Yoga.
Dalam tulisan tersebut juga diceritakan terjadi percakapan antara Arjuna dan Krishna sebelum
perang Kurukshetra, di mana Krishna menjelaskan bahwasanya perang saudara ini merupakan
tanggung jawab Arjuna sebagai pejuang dan pangeran, dan menjelaskan kepada Arjuna berbagai
hal termasuk di dalamnya mengenai Yoga.
Di dalam prosesnya hingga saat ini, yoga berkembang pesat menjadi berbagai aliran dan bahkan
dipercaya menjadi cikal bakal berbagai macam metoda dan teknik olah tubuh dan meditasi di
beberapa belahan negara.
Filosofi yoga yang perlu dicatat dan diketahui adalah bahwasanya : pencapaian tertinggi
bukanlah di alam khayal. Pencapaian tertinggi adalah bagaimana setiap praktisi bisa mengenal
dirinya sendiri, dan mengerti bahwa tidak ada satupun jiwa yang sama persis di seluruh alam ini.
Sejarah Yoga
Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, yoga telah diketahui sebagai salah satu alternatif
pengobatan melalui pernafasan. Awal mula munculnya yoga diprakarsai oleh Maharsi Patanji,
dan menjadi ajaran yang diikuti banyak kalangan umat Hindu. Tulisan pertama tentang ajaran
Yoga adalah kitab Yoga Sutra karya Maharsi Patanjali, walaupun unsur-unsur ajarannya sudah
ada jauh sebelum itu. Ajaran Yoga sebenarnya sudah ada didalam kitab Suci Sruti maupun
Smerti, demikian pula dalam Itihasa dan Purana. Setelah buku-buku Yoga Sutra, muncullah
kitab-kitab Bhasya yang merupakan komentar terhadap karya Patanjali di atas, diantaranya
Bhasya Niti oleh Bhojaraja dan lain-lain. Komentar-komentar ini menguraikan ajaran Yoga
karya Patanjali yang berbentuk Sutra berupa kalimat pendek dan padat.
Seluruh kitab Yoga Sutra kayra Maharsi Patanjali terbagi atas 4 bagian yang terdiri dari 194
Sutra. Bagian pertama disebut Samadhipada, isinya tentang ajaran Yoga, yakni sifat tujuan dan
bentuk ajaran Yoga. Diterangkan pula perubahan-perubahan pikiran dan pelaksanaan Yoga.
Bagian Kedua disebut Sadhanapada, isinya tentang cara pelaksanaan Yoga seperti cara mencapai
Samadhi, tentang kedukaan, karmaphala dan sebagainya. Bagian ketiga disebut Vibhutipada,
isinya segi bathiniah ajaran Yoga, dan tentang kekuatan gaib yang diperoleh dalam melaksankan
Yoga. Bagian keempat disebut Kaivalyapada, melukiskan tentang alam kelepasan dan kenyataan
roh yang mengatasi alam duniawi.
Sering kali filsafat Yoga disebut bersama-sama dengan filsafat Samkhya (Samkhyayoga), karena
memang filsafat Yoga berhubungan erat dengan samkhya, yang terpenting adalah pelaksanaan
ajaran Yoga sebagai jalan memperoleh Vivekajnan, yaitu pengetahuan untuk membedakan
antara yang salah dan yang benar sebagai kondisi untuk mencapai kelepasan. Hampir semua
filsafat Hindu mengenal ajaran Yoga ini. Ajaran Yoga merupakan praktek dari ajaran Samkhya
dalam kehidupan nyata. Yoga menerima ajaran Tri Pramana dan Samkhya, juga menerima 25
tattwa Samkhya dengan menempatkan Isvara, disini Isvara ditempatkan sebagai sumber Purusa
dan Prakrti, walaupun hakekat Purusa sama dengan Isvara. Oleh karena menempatkan Isvara
sebagai sumber kedua prinsip diatas, maka filsafat yoga juga disebut Saisvara Samkhya atau
Saesvara Samkhya.
Siddhāsana, Langkah-langkahnya: Letakkan salah satu tumit di pantat, dan tumit yang lain di
pangkal kemaluan. Kedua kaki diletakkan begitu rupa sehingga kedua ugel-ugel mengenai satu
dengan yang lain. Memberikan efek ketenangan pada seluruh jaringan saraf dan mengendalikan
fungsi seksual.