Tugas Arsitektur Tradisional Dayak
Tugas Arsitektur Tradisional Dayak
Damang Batu atau Damang Ribu di Tumbang Anoi, Kalimantan Tengah menghasilkan 4
Kesepakatan yaitu : 4 H, seluruh Suku Dayak di larang saling :
1. Hakayau (Memotong Kepala)
2. Hajipen (Memperbudak)
3. Hasang (Menyerang)
4. Habunu (Membunuh)
Rumah Betang di Provinsi Kalimantan Tengah salah satu ditemukan pada Betang
Tumbang Anoi. Betang Tumbang Anoi merupakan rumah khas untuk masyarakat Suku-
suku Dayak. Betang Tumbang Anoi atau dikenal Betang Damang Batu terletak di Desa
Tumbang Anoi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas. Riwut (1979)
menyebutkan Betang Tumbang Anoi dikenal juga dengan nama Betang Damang Batu
sesuai nama pemiliknya.
Betang Tumbang Anoi mempunyai nilai historis sebagai tempat perjanjian
perdamaian dari perang antara Suku-suku Dayak. Betang Tumbang Anoi merupakan
milik Damang Batu sebagai tempat bersejarah Kesepakatan Tumbang Anoi tahun 1894.
Menurut Riwut (1979) pada 1930 Betang Tumbang Anoi atau Betang Damang Batu ini
telah dibongkar oleh ahli waris. Sebagian bangunan Betang Tumbang Anoi hangus
terbakar. “Betang ini sekarang sudah tidak tersisa, tinggal tiang-tiangnya saja. Betang
awal adalah sebagian dibongkar oleh keluarga Damang Batu.
Betang Tumbang Anoi dibangun secara sederhana oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah untuk mengingat tempat bersejarah tersebut. Betang Tumbang Anoi
yang ada saat ini merupakan replika dari Betang awal. Sisa-sisa konstruksi Betang
Tumbang Anoi masih ada dan disebelah Betang awal dibangun Replika Betang Tumbang
Anoi.
Replika Betang Tumbang Anoi atau Betang Damang Batu, dibangun oleh Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pariwisata. Replika Betang Tumbang Anoi
merupakan representasi Betang awal dan masih dihuni oleh ahli waris Damang Batu
hingga sekarang seperti tertera di Gambar 1.4.