Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Elzha Natalina Sinaga

KELAS : 2KM
PRODI : DIII Teknik Kimia
MK : UNIT OPERASI MEKANIK
DOSEN PEMBIMBING : Meilianti, S. T, M.T

TUGAS 3

1. Jelaskan perbedaan Jaw Crusher dan Dodge Jaw Crusher


2. Jelaskan cara kerja Hammer Mill
3. Sebutkan aplikasi dari peralatan koloid mill di industri
4. Buatlah contoh soal hitungan untuk membuktikan
a. Hukum Rittinger
b. Hukum Bond
c. Hukum Kick
5. Berapakah ukuran partikel yang dihasilkan oleh alat fluid energy mill, ball mill , tube mill dan
agitated mill?

JAWABAN
1. Perbedaan Jaw Crusher dan Dodge Jaw Crusher yakni bila bagian utama dari Jaw Crusher
adalah dua plat baja yang dapat membuka dan menutup seperti rahang. Salah satu plat dari jaw ini
tidak begerak, atau selalu diam, disebut fix jaw dan yang satunya selalu bergerak maju mundur
disebut moving jaw. Gerakan mundur maju fix jaw ditimbulkan oleh mekanisme putaran sumbu
eksentrik atau eccentric rotation. Sedangkan untuk tipe Dodge Crusher memiliki titik engsel
jaw  atau pivot di bagian bawah, dan pada bagian atasnya bergerak maju mundur. Karena titik
engsel Dodge Crusher ada pada bagian atas, maka lebar bukaan atau celah untuk keluarnya bijih
hasil peremukan menjadi tetap.
Kemudian perbedaan lainnya adalah yakni pada Jaw  Crusher, peremukan bijih hanya terjadi
oleh alat, yaitu saat jaw bergerak memberi tekanan. Mekanisme peremukan ini disebut arrested
crushing. Ukuran produk hasil peremukan yang menggunakan  Jaw Crusher  dapat ditentukan
dengan memakai lembar kerja yang disiapkan di bawah. Masukkan data yang diperlukan,
kemudian tekan update. Ukuran produk dinyatakan  dengan P.80. Arti notasi P adalah untuk
produk dan 80 menyatakan depalan puluh persen dari berat produk berukuran lebih kecil dari
ukuran P.80. Sedangkan pada Dodge Crusher karena titik engsel ada pada bagian atas, maka
lebar bukaan atau celah untuk keluarnya bijih hasil peremukan menjadi tetap. Kondisi ini
menghasilkan ukuran bijih menjadi relative homogen. Namun karena jaw bagian atas bergerak,
maka gape, atau mulut jaw menjadi variatif. Saat bergerak maju, maka gape menjadi minimum.
Sebaliknya ketika jaw bergerak mundur, gape menjadi maksimum. Kondisi ini mensyaratkan
bahwa ukuran bijih yang masuk sebagai umpan harus benar-benar lebih kecil dari gape saat posisi
minimum.  Ukuran bijih yang mendekati ukuran gape maksimum akan menyebabkan jaw macet
tidak dapat bergerak.

2. Hammer mill adalah mesin penggiling dengan sebuah rotor yang berputar dengan kecepatan
tinggi dalam sebuah casing berbentuk silinder. Cara kerja Hammer Mill yakni umpan masuk dari
bagian puncak casing dan dihancurkan, selanjutnya dikeluarkan melalui bukaan pada dasar
casing. Umpan dipecahkan oleh seperangkat palu ayun yang berada pada piring rotor. Kemudian
pecahan ini terlempar pada anvil plate di dalam sebuah casing sehingga dipecahkan lagi menjadi
bagian yang lebih kecil.lalu digosok menjadi serbuk. Akhirnya didorong oleh palu ke luar
bukaan.

3. Koloid Mill sebenarnya merupakan suatu modifikasi dari turbi, namun pada umumnya Koloid Mill lebih
cocok diaplikasikan untuk mengemulsikan bahan-bahan yang mempunyai viskositas tinggi
(bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi contohnya minyak
goreng, oli, madu, dan lain-lain). Contoh pengaplikasiaannya adalah :
 Industri Makanan :
 Buah/Sayur untuk juice
 Pemasta cabe, guava sampai lumat bijinya
 Kacang harus disangrai terlebih dahulu
 Pemasta kacang tanah (Butter Peanut)
 Pemasta tulang dari mesin bone grinder untuk pakan ikan/ternak, untuk
pembuatan bubuk tulang/ ikan, dll.
 Industri Kimia Harian
 Industri Medis
 Industri Konstruksi
 Industri Pembuatan Kertas
 Industri Pestisida,
 Dll
4. Contoh Soal Hitungan
5 HP-jam digunakan untuk mengecilkan bahan dari ¼ inchi ukuran ke 10 mesh. Berapa tenaga
yang diperlukan untuk mengecilkan sampai 20 mesh dengan pers. Kick dan Rittinger?
Penyelesaian:

 Kick Law’s,
L1
E = CLn ( )
L2
E
( )
C = L1 , 10 mesh = 0.065
L2
5 Hp− jam
C= 0,25 = 3,7
ln( )
0,065
Jika pengecilan ukuran sampai 20 mesh. Berapa E ? 20 mesh = 0.0328 (lubang bukaan)
0,25 0,25
E = CLn ( ) = 3,7 * Ln ( )= 7,55 Hp-jam
0,0328 0,0328

 Rittinger Law’s,
1 1
E = C.( − ¿
L2 L1
E 5
C= 1 1 = 1 1 = 0,438
− −
L 2 L 1 0,065 0,25
1 1
E = 0.438 * ( − ) = 11,6 Hp-jam
0,0328 0,25

 Bond Law’s,
Hitung daya yang diperluhkan jika suatu pabrik pengolahan batu kapur ysng berkapasitas
100 ton per jam. Mengecilkan batu kapur yang memiliki work indeks 12 dari ukuran 500
mm menjadi 70 mm?
Jawab :
1 0,5 1 0,5
P = 10 win m [ – ]
d2 d1
m = 100 ton/jam
wi = 12 kwh/ton
ukuran umpan d1 = 500 mm (500.000 mikron)
Ukuran produk d2 = 70 mm (70.000 mikron)
Jadi Daya:
1 0,5 1 0,5
P = 10 x 12 kwh/ton x 100 ton/jam x [ – ]
d2 d1
P = 12.000 (o,oo378 – 0,001414)
P = 28,39 kw
5. Ukuran partikel yang dihasilkan oleh alat Fluid Energy Mill, Ball Mill , Tube Mill dan
Agitated Mill adalah :
 Ball-Mills
 Ukuran umpan Ball-Mills tergantung padatingkat kerapuhan umpan
padatan.
 Untuk padatan yang sangat rapuh (veiy fragile): 2.5 - 4cm (1-1.5
inch) dia.
 Ukuran umum umpan: ‘s.’ 1 cm (i’ 0.5 inch)
 Ukuran bola-bola penggilas (diameter): 1 - 6 inch.
 Volume bola-bola penggilas: ‘S.’ 50% volume kompartemen.
 Reduction Ratio 20:1 sampai 200:1
 Fluid energy mill
Fluid energy mill dapat menerirna urn pan berukuran sampai dengan /2 in
(13mm), tetapi akan lebih efektif bekerja jika umpan berukuran sekitar 100 mesh,
dengan kapasitas mencapai 1 ton/jam (non-sticky solids). Ukuran produk dapat
mencapai /2 sampai 10 µm.
 Agitated mill
Alat dibawah merupakan salah satu contoh alat agitated mill untuk uksi partikel
berukuran koloid.
Koloid memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 – 1000 nm)
 Tube mill
Proses penggilingan ini dilakukan dengan menggiling kokas hingga berukuran <
0,2 mm.
Secara ringkas bisa dilihat dalam tabel :
N Nama Alat Ukuran Partikel Yang Dihasilkan
O
1 Fluid Energy Mill 2 -10 μm
2 Ball Mill 45 μm
3 Tube Mill -45 μm
4 Agitated Mill 1 μm/lebih halus

Anda mungkin juga menyukai